PENDAHULUAN
3.1.1 Definisi
suatu keadaan jantung yang mengalami kelainan yang dapat menyebakan jantung
3.1.2 Etiologi
CHF dapat disebabkan oleh:
1. Kelainan otot jantung, gagal jantung paling sering terjadi pada penderita
inflamasi.
- Dyspnea
- Batuk
- Edema
- Hepatomegali
- Anoreksia
- Nokturia
- Lemah.
3.3.4 Klasifikasi
Gagal jantung kiri terjadi karena ventrikel gagal memompa darah secara
Jantung sistolik-Diastolik.
753)
3.3.5 Patofisiologi
tahanan terhadap ejeksi ventrikel kanan. Serentetan kejadian seperti yang terjadi
pada jantung kiri, juga akan terjadi pada jantung kanan, dimana akhirnya akan
Sebagai respon terhadap gagal jantung ada tiga mekanisme primer yang
jantung pada tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini, pada
keadaan istirahat. Tetapi kelainan pada kerja ventrikel dan menurunnya curah
Beban jantung
1. Non farmakologis
a. CHF kronik
b. CHF akut
Pembatasan cairan
2. Farmakologis
Contoh:
Contoh:
relaksasi seperti :
3. Pendidikaan kesehatan
a. Informasikan pada klien, keluarga dan pemberi perawatan tentang penyakit dan
penanganannya
c. Diet yang sesuai untuk lansia CHF : Pemberian makanan yang banyak
1. EKG
3. Rongen dada
tekanan pulmonal.
4. Scan jantung
5. Kateterisasi jantung
jantung sisi kiri dan kanan, stenosis katub atau insufiensi serta mengkaji
6. Elektrolit
terapy dieretic
7. Oksimerti nadi
8. AGD
3.3.8 Komplikasi
1. Trombosis vena dalam, karena pembentukan bekuan vena karena etasis darah
1999)
A. Pengkajian
PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Oksigen
2. Breating
3. Circulation
dan syanosis, hepar ada pembesaran, bunyi nafas krekels atau ronchi,
odema.
PENGKAJIAN SKUNDER
1. Aktivitas/istirahat
Keletihan, insomnia, nyeri dada dengan aktifitas, gelisah, dispnoe saat istirahat
2. Integritas ego
3. Eliminasi
Gejala penurunan jumlah urine. Urine berwarna pekat, berkemih pada malam
hari, diare/konstifasi
4. Makanan/cairan
5. Hygine
6. Neurosensori
7. Nyeri/kenyamanan
Nyeri dada akut /kronik, nyeri abdomen, sakit pada otot, gelisah
8. Interaksi sosisl
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal nosa
1 22.02.15 1 09.30 1. Mengobservasi tanda- S:
tanda infeksi dan Klien mengerti dengan
peradangan, seperti PENKES yang diberikan
kemerahan dan adanya Klien kelihatan lemah dan
push dalam luka pucat.
DS : klien mengatakan O:
bersedia untuk di TTV: TD: 220/100 mmHg
observasi lukanya N: 68x/menit
DO : disekitar luka ada RR : 22x/menit
kemerahan dan adanya T: 36,7 °C
push dalam luka A: masalah teratasi sebagian
2. Memberikan PENKES Mual
tentang pentingnya cuci Demam
tangan untuk mencegah Tekanan darah
terjadinya infeksi meningkat
DS : klien mengatakan Kgd dicek ulang
mengerti tentang P: intervensi dilanjutkan
PENKES yang Kadar gula darah
diberikan diperhatikan
DO : memberikan Ko;aborasi dengan
PENKES tentang dokter dalam
pentingnya cuci tangan pemberian obat.
untuk mencegah
infeksi
3. Mengkaji TTV
DS : Klien
mengatakan bersaedia
untuk di periksa
DO : TD : 220/100
mmHg
N : 68x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,7 0 C
merah
Asupan nutrisi.
Pantau KGD
P : Intervensi dilanjutkan.
Asupan nutrisi
Reaksi kulit
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik.
oksigen merah
Asupan nutrisi.
Pantau KGD
P : Intervensi dilanjutkan.
Asupan nutrisi
Reaksi kulit
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik.
merah
Asupan nutrisi.
Pantau KGD
P : Intervensi dilanjutkan.
Asupan nutrisi
Reaksi kulit
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik.
merah
Asupan nutrisi.
Pantau KGD
P : Intervensi dilanjutkan.
Asupan nutrisi
Reaksi kulit
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik.