Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muchammad Romadhon

NIM : 14
Mata Kuliah : Gerakan Keagamaan Baru

"Gerakan Keagamaan baru - praktek sufisme-tassawuf berkomersil"

1. Apa nama Gerakan Keagamaan Baru yang dikaji dalam artikel tersebut?
Kelompok Sufi Hibrida di Indonesia, dalam artikel tersbut fokusnya pada grup
Bionenergi, yaitu sebuah pusat pelatihan, penangan, dan konsultasi bisnis yang didirikan
oleh Syaiful M Maghsri di Yogyakarta. Syaiful merupakan seorang praktisi tasawuf juga
termasuk dalam tarekat Naqsabandiyah Sufi ( tarekat) di Cirebon di bawah bimbingan
spiritual Syekh Muhammad Alkaf.
2. Bagaimana GKB tersebut melakukan upaya-upaya “aproprioasi” dan “komodifikasi
agar ajaran dan praktik “keagamaan” yang ditawarkan sesuai dengan pasar /
masyarakat yang membutuhkan?
- Ajaran atau tindakan-tindakan yang digunakan adalah mengkomodifikasi dari ritual
atau kegiatan-kegiatan di agama budha dan hindu seperti meditasi atau yoga, kemudian
dikomodifikasi menjadi sebuah aktivitas yang menenangkan diri yaitu dengan berdiam
diri atau mengendalikan pikiran seperti yoga, tapi hal itu disisipi dengan nilai-nilai
keislaman yang dilakukan oleh Saiful dan kemudian ditransferkan kepada para
pengikut-pengikutnya yang notabenenya adalah kebutuhan orang-orang dengan
penanganan medis secara tradisional dan ada juga yang sifat-sifatnya magis atau mistis
tetapi yang dijadikan landasan utama adalah pengobatan secara tradisional tidak
menggunakan obat-obatan melainkan menggunakan olah fisik dan olah mental, dan hal
tersebut disebarkan oleh Saiful. Saiful juga merekrut banyak orang untuk mengajarkan
kemampuannya kepada para pengikutnya tetapi itu menjadi suatu hal yang berlebihan
karena para pengikutnya ternyata menginginkan satu hal yang sifatnya lebih yaitu ilmu
kerohanian
- Penawaran management atau lebih mengandalkan olah skill yang mana olah skill
tersebut bertujuan untuk mengendalikan diri atau untuk memproteksi diri dan jika
terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan itu bisa dijadikan alat bela diri
3. Mengapa GKB tersebut menarik biaya yang cukup mahal bagi masyarakat yang
akan mengikuti kegiatatan atau menikmati produk-produk yang ditawarkan?
Dalam ungkapannya, Saiful beranggapan bahwa kehidupan manusia secara kualitatif,
baik jika orang sehat secara fisik dan sadar akan keberadaan psikologis dan spiritualitas
transendetal mereka menurut Saiful karya bionerginya untuk kesuksesan manusia bisa
disebut ilmu ghaib, karena pasangan spiritualitas agama dengan teknologi spiritual
membuat rumus fenomena alam untuk membuat teknik dan untuk hidup yang sukses. Jadi
hal tersebut menegaskan bahwa ilmu bionergi mencoba mengalihkan fokus tasawuf ajaran
dari menumbuhkan islam normatif menjadi formula untuk mengasilkan kemakmuran, dari
kualitas hubungan seorang dengan tuhan (subjektif) untuk keuntungan material dan
spiritualitas islam menjadi universalistik kerohanian. Semua penggeseran ini mengarah
pada perubahan fokus eksplorasi ajaran sufi dari kesalahan filosofis dan etis menjadi
kemanjuran praktis.

4. Bagaimana Anda menyikapi tren GKB yang komodifikatif atau bahkan terkesan
berorientasi komersial tersehut?
Menyikapi tren tersebut menurut saya agak kurang wajar karena memang dasarnya
nilai-nilai keislaman itu bukan berorientasi kepada meteril tapi lebih kepada intisari ajaran
yang memang bentuknya adalah kebaikan, yang nantinya tujuannya adalah transendental
kedekatan individu kepada Tuhan. Namun hal yang dilakukan Saiful bukan berarti buruk
karena memang disitu ada suatu management yang tertata atau terstruktur, dan itu bagus
untuk menata dan menjaga agar tidak semrawut/berantakan dalam melaksanakan
kegiatannya, sehingga dalam suatu kelompok tersebut terdapat suatu management struktur
yang jelas dan ketika akan melakukan suatu hal yang kaitannya dengan spritualitas ada
suatu tahap-tahap ataupun proses yang jelas, sehingga orang yang datang untuk belajar
tidak langsung kaget dengan hal yang baru karna nantinya akan diajarkan mulai dari tahap-
tahap awal dan tahap-tahap itu sudah dilakukan dalam keorganisasian yang dimiliki oleh
Saiful.
Sebuah Management dalam organisasi sangat penting untuk menorganisir suatu
aktivitas yang dilakukan oleh semua orang yang ada didalamnya, entah hal-hal yang
berkaitan dengan dasar-dasar kegiatannya atau berkomunikasi ataupun hal-hal yang
sifatnya spiritualitas. Disitu ada management diri dan management antar perorangan disitu
untuk berkomunikasi dengan orang lain harus tau management dirinya dulu nah disitu
untuk memanagement dirinya itu bisa melalui menata spiritualitas dirinya, menata mental
dirinya, menata kematangan dirinya sehingga apa yang dia dapatkan bukan langsung hal-
hal yang sifatnya besar dan itu tertata dan tersusun rapi. Namun untuk hal yang sifatnya
berkomersialisasi itu adalah hal yang kurang tepat karena memang semua orang harusnya
bisa mendapatkan hal-hal tersebut karena memang dalam tasawuf adalah untuk menata diri
mendekatkan diri dengan cara mengatur dirinya bagaimana bertindak dengan dirinya,
dengan orang lain juga alam. Sehingga hal-hal yang sifatnya duniawi penataan jiwa dan
mental psikologisnya itu mengantarkan kedekatan ia kepada Tuhan atau transenden.

Anda mungkin juga menyukai