Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Health Promotion


Menurut WHO defenisi promosi kesehatan yaitu “Health promotion is the process
of enabling people to increase control over, and improve, their health.To reach a state of
complete physical,mental,and social, well-being,a individual or group must be able to
identify and realize aspiration, to satisfy needs,and to change or cople with the
environment.’’ Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang
memungkinkan individu untuk meningkatkan kontrol dan mengembangkan kesehatan
mereka.
Promosi kesehatan (Pender, 1996) adalah pemberian motivasi untuk
meningkatkan kesehatan individu dan mewujudkan potensi kesehatan individu.
Sedangkan Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I yang diadakan di Ottawa,
Kanada, menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal sebagai Piagam Ottawa.
Dalam piagam ini tertera strategi dalam meningkatkan kontrol masyarakat terhadap
kesehatan diri mereka sendiri. Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu
masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal
B. Remaja
Remaja didefinisikan sebagai:
1. Masa peralihan dari anak-2 menuju dewasa
2. Umumnya antara usia 10-19 tahun
3. Merupakan periode kematangan seksual yang merubah anak secara biologi menjadi
dewasa yang memiliki kemampuan bereproduksi
4. Merupakan perkembangan psikologi dan sosio-ekonomi.
5. Dengan kata lain merupakan periode transisi, tumbuh, kembang dan “kesempatan”
Masa remaja (adolescence) merupakan masa transisi atau perubahan dari masa
anak-anak ke masa dewasa yang diawali dengan masa pubertas. Pada masa ini terjadi
banyak perubahan yang berlangsung cepat dalam hal perubahan fisik, kognitif dan
psikososial/tingkah laku.
Perubahan-perubahan tubuh secara fisik disebabkan karena pengaruh hormonal,
pekembangan kognitif juga menunjukkan kemajuan berupa kemampuan berfikir dalam
artian dapat memahami akibat dari perbuatan/tingkah laku serta dapat melakukan
beberapa tindakan secara serentak (Machfoedz, 2009).
C. Strategi untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada anak dan
remaja perempuan
1. Letakkan pendidikan seksual dalam tatanan kehidupannya.
2. Menganjurkan untuk menawarkan pendidikan seksualitas dan topik tentang seks
yang berhubungan issue saat ini.
3. Menyediakan pendidikan seksualitas dengan mempercayai dan mengakui pasien
sebagai individu dan isu serta nilai dalam keluarga.
4. Khusus menyediakan,kepercayaan,budaya sensitif dan konseling yang tidak
ternilai tentang isu penting seksualitas (konseling umum,pencegahan kehamilan
tidak diinginkan,strategi pencegahan penyakit menular HIV/AIDS).
5. Menyediakan konseling yang tepat atau pencerahan-pencerahan pada anak dan
remaja dengan isu khusus dan jadi perhatian (Gay, lesbian, biseksual anak muda).
6. Pelayanan ginekolgi rutin disediakan untuk remaja putri yang menjalani perilaku
seksual. Skrining untuk kanker serviks dan PMS akan diberikan pada perempuan
yang menjalani seksual aktif.
7. Menjadikan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan seksual
disekolah,institusi keagamaan,dan komunitas lainnya.
8. Bekerja sama dengan perencana masyrakat (LSM) untuk meningkatkan strategi
yang menyeluruh untuk menurunkan kejadian perilaku seksual yang tidak aman
dan hasil yang merugikan.
D. Pendidikan kesehatan bagi anak dan remaja perempuan :
Pada usia sekolah dini, anak harus diberikan informasi untuk berhati-hati
terhadap potensi adanya penganiayaan seksual. Beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk mencegah pelecehan seksual terhadap anak antara lain:
1. Ajarkan kepada anak mengenai perbedaan antara sentuhan yang baik dengan
sentuhan yang buruk dari orang dewasa.
2. Beritahu anak mengenai bagian tubuh tertentu yang tak boleh disentuh oleh orang
dewasa kecuali saat mandi atau pemeriksaan fisik oleh dokter.
3. Ajarkan kepada anak untuk mengatakan ’tidak’ jika merasa tidak nyaman dengan
perlakuan orang dewasa dan menceritakan kejadian itu kepada orang dewasa yang
meraka percaya.
4. Ajarkan bahwa orang dewasa tidak selalu ’benar’, dan semua orang mempunyai
kontrol terhadap tubuh mereka, sehingga ia dapat memutuskan siapa yang boleh
atau tidak boleh untuk memeluknya.
5. Jika terjadi pelecehan seksual pada anak, beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Ciptakan kondisi sehingga anak merasa leluasa dalam menceritakan tentang
bagian tubuhnya dan menggambarkan kejadian dengan akurat.
b. Yakinkan anak bahwa orang dewasa yang melakukannya adalah salah,
sedangkan anaknya sendiri adalah benar.
Pada usia remaja, informasi faktual tentang seksual dan aktivitas seksual sangat
penting tetapi lebih penting dengan bimbingan tentang penilaian diri atau sistem
kepercayaan untuk digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengambil keputusan.
Lingkup kesehatan keluarga merupakan bagian yang paling baik untuk memberikan
pendidikan kepada anak dan remaja. Orangtua perlu memahami pentingnya
pemebrian informasi, berbagai nilai yang dianut dalam keluarga, dan meningkatkan
kemampuan untuk membuat keputusan. Remaja akan membuat keputusan utnuk
dirinya sendiri dan harus bertanggung jawab terhadap keputusannya (Gilles, 1998)
Pada masa ini remaja mungkin pertama kali mencari perawatan kesehatan tanpa
didampingi orangtua. Agar intervensi pada kelompok usia ini bisa efektif harus
diperhatikan beberapa hal antara lain:
1. Ciptakan lingkungan yang menunjukan kasih sayang, saling percaya, serta
kesediaan untuk mendengar
2. Klarifikasi dan hormati masalah yang bersifat rahasia
3. Perawat kesehatan reproduktif hendaknya memiliki pengetahuan yang mendalam
mengenai perkembangan remaja.
E. Masalah kesehatan pada remaja
1. Masalah jerawat 85% dialami remaja dan diketahui merupakan masalah kesehatan
yang serius yang menyertai remaja.
2. Rokok
3. Penggunaan obat dan kekerasan (penggunaan obat-obat medis, perangsang, obat
tidur, dan penenang)
4. Penggunaan psikotropika
5. Nutrisi (kekurangan nutrisi atau kegemukan)
6. Gangguan makan (anoreksia nervosa,bulimia nervosa,fitnes dan latihan fisik)
7. Stress (gejala fisik yang dapat mempengaruhi pada keadaan kronik atau stress
yang extrem. Gejala psikologik misalnya cemas,sedih,gangguan
makan,depresi,insomnia)
8. Pelaksanaan aktivitas seksual.
SUMBER :
https://bidanapril.wordpress.com/2009/10/23/promosi-kesehatan-pada-remaja/
https://www.scribd.com/document/372517291/Health-Promotion-Infant-remaja

Anda mungkin juga menyukai