Anda di halaman 1dari 85

PRAKTEK PERADILAN TATA USAHA NEGARA

DISUSUN OLEH

1. FERDIANSA H1A117061
2. FANNY RAHMAYANTI H1A117060
3. FEBBY CANTIKA DJAMARIS H1A117061
4. FIRANTI HAMLIN H1A117066
5. GALIH RAMADHAN H1A117068
6. ICHA SEKARJATI H1A117076
7. IRFAN H1A117081
8. IRFAN KARIMU H1A117082
9. ISWAN HAIDIR H1A117083

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
PENETAPAN

Nomor : 19/G/2020/PTUN.KDI

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Ketua Pengadilan Tata Usaha Negeri Kendari

Membaca surat pelimpahan perkara Penuntut Umum pada Pengadilan Tata


Usaha Negeri Kendari 09 April 2020atas perkara terdakwa :

Nama Legkap : RISWAN RIANTO.,S.Sos.

Tempat/Tanggal Lahir : Bau-Bau,21 Mei 1982

Umur : 38 Tahun

Jenis Kelamin Kebangsaaan/warga negara : Laki-laki

Tempat Tinggal : Jalan Bukit ABRI,Kelurahan Bukit

Wolio Indah,Kecamatan Bukit

Wolio,Kota Bau-Bau,

Agama : Islam

Perkerjaan : Lurah Bukit Wolio Indah

Pendidikan : S1
Menimbang , Bahwa untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut diatas
perluh ditetapkan hakim yang mengadili sebagaiamana tertera dalam penetapan
dibawah ini ;

Mengingat :

- Undang-undang RI Nomor 48 Tahun 2009 Tentang kekuasaan Kehakiman


- Undang-undang RI Nomor 03 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas -
undang-undang Nomor 05 Tahun 2004 Tentang Mahkamah Agung
- Undang-undang No. 08 Tahun 2004 Tentang Peradilan Umum dan
peraturan hukum yang berkenaan ;
MENETAPKAN

Menunjuk :

Sdr. Iswan Haidir, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua

Sdr. Icha Sekarjati S.H.,M.H. sebagai Hakim Anggota

Sdr. Fany Rahmayanti, S.H., M.H. sebagai Hakim Anggota

Untuk memeriksa dan mengadili perkara terdakwa RISWAN RIANTO,S.Sos.


No.Reg. 19/G/2020/PTUN.KDI

Ditetapkan di Kendari
Pada Hari Kamis, Tanggal 18 Juni 2020
Kantor Pengadilan Tata Usaha Negeri Kendari

R.BASUKI SANTOSO, SH.,MH.


NIP. 1980606 200101 1 002
PENUNJUK PANITERA PENGGANTI

Nomor : 19/G/2020/PTUN.KDI

Kami Panitera Pengadilan Tata Usaha Negeri Kendari,

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negeri Kendari tanggal
Selasa,09 April 2020. Nomor : 19/G/2020/PTUN.KDI tentang penunjukan Majelis,
Untuk menyidangkan perkara : PENARIKAN, PENCABUTAN DAN
PEMBATALAN SURAT PERNYATAAN PENGALIHAN PENGUASAAN ATAS
TANAH DISERTAI KOMPENSASI.

Bahwa, untuk membantu/mendampingi Majelis dalam menyidangkan perkara


tersebut, perlu ditunjuk Panitera Pengganti.

Mengingat dan memperhatikan ketentuan Undang-undang yang bersangkutan :


Menunjuk Sdr (i) : ANGGIRA DIFA, S.H.

Untuk membantu/mendampingi Majelis dalam menyidangkan perkara tersebut.

Kendari, Kamis 18 Juni 2020


Pengadilan Negeri Tata Usaha Negeri Kendari
Panitera

MUHAMMAD JAMHARI, S.H. M.H.

NIP : 1978606 206161 1 404


PENETAPAN

Nomor : 19/G/2020/PTUN.KDI.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Hakim pada Pengadilan Tata Usaha Negeri Kendari.

Membaca Surat : Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negeri Kendari pada
Hari Selasa, 09 April 2020 Nomor : 19/G/2020/PTUN.KDI.
Tentang penunjukan Hakim Majelis Untuk Memeriksa dan
mengadili perkara : RISWAN RIANTO, S.Sos.

Menimbang , Bahwa untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut diatas


perluh ditetapkan hakim yang mengadili sebagaiamana tertera dalam penetapan
dibawah ini ;

Mengingat :

- Undang-undang RI Nomor 48 Tahun 2009 Tentang kekuasaan Kehakiman


- Undang-undang RI Nomor 03 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas - undang-
undang Nomor 05 Tahun 2004 Tentang Mahkamah Agung
- Undang-undang No. 08 Tahun 2004 Tentang Peradilan Umum dan peraturan
hukum yang berkenaan.
MENETAPKAN

1. Menetapkan hari sidang pada : Kamis, 18 Juni 2020


2. Memerintahkan Penggugat dan Tergugat untuk hadir di persidangan. Berikut
saksi-saksinya, Febby Cantika dan Firanti Hamlin.

Ditetapkan di Kendari
Pada Hari Kami, Tanggal 18 Juni 2020
Kantor Pengadilan Tata Usaha Negeri Kendari

R.BASUKI SANTOSO, SH.,MH.


NIP. 1980606 200101 1 002
SURAT KUASA
SURAT KUASA KHUSUS PENGGUGAT

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Irvan Karimu, S.E

Pekerjaan : Wiraswasta

Kewargagenagaraan : Indonesia

Alamat : Jalan Ahmad Yani No.117

Dalam hal ini memilih domisili dikantor kuasanya yang akan disebutkan dibawah
ini, menerangkan bahwa dengan ini memberi kuasa kepada :

Nama : Ahmad Ramadhan, S.H.,M.H.

Pekerjaan : Advokat

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jalan M.T. Hariono No.123 Kendari

KHUSUS

Mewakili pemberi kuasa untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha


Negara Kendari terhadap RISWAN RIANTO atas di terbitkannya SURAT LURAH
BUKIT WOLIO INDAH NOMOR: 474.C/26/III/2020 tentang penarikan, pencabutan
dan pembatalan surat pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah. Karena
penerima kausa dapat mewakili pemberi kuasa menghadap maupun menghadiri
sidang. Membuat dan menandatangani surat gugatan maupun menyerahkannya ke
pengadilan tata usaha negri kendari membuat/mengajukan/replik, kesimpulan,
mengajukan bukti-bukti surat-surat maupun saksi-saksi, mengadakan perdamaian,
mohon putusan, menyatakan banding, membuat/menyerahkan memori banding,
kontra memori banding, menyatakan saksi, membuat menandatangani/menyerahkan
memori kasasi/kontra memori kasasi.

Tegasnya penerima kuasa dapat mengambil langkah-langkah dan tindakan yang


dianggap perlu sehubungan dengan gugatan dalam sengketa sebagaimana tersebut
diatas.

Surat kuasa ini diberikan dengan hak subtitusi.

Kendari, 13 Juni 2020

Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa

Ahmad Ramadhan, S.H., M.H Irvan Karimu, S.E


SURAT KUASA KHUSUS TERGUGAT

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Riswan Rianto, S.Sos

Pekerjaan : Lurah

Kewargagenagaraan : Indonesia

Alamat : Jalan Bukit Wolio Indah No.021

Dalam hal ini memilih domisili dikantor kuasanya yang akan disebutkan dibawah
ini, menerangkan bahwa dengan ini memberi kuasa kepada :

Nama : Ferdi Ansa, S.H.

Pekerjaan : Advokat

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jalan Anggrek No. 34 Kota Bau-bau

KHUSUS

Mewakili pemberi kuasa di persidangan terkait gugatan yang diajukan oleh Irfan
Karimu, S.E di Pengadilan Tata Usaha Negara atas di terbitkannya SURAT LURAH
BUKIT WOLIO INDAH NOMOR: 474.C/26/III/2020 tentang penarikan, pencabutan
dan pembatalan surat pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah. Karena
penerima kausa dapat mewakili pemberi kuasa menghadap maupun menghadiri
sidang. Membuat dan menandatangani surat gugatan maupun menyerahkannya ke
Pengadilan Tata Usaha Negeri Kendari membuat/mengajukan/replik, kesimpulan,
mengajukan bukti-bukti surat-surat maupun saksi-saksi, mengadakan perdamaian,
mohon putusan, menyatakan banding, membuat/menyerahkan memori banding,
kontra memori banding, menyatakan saksi, membuat menandatangani/menyerahkan
memori kasasi/kontra memori kasasi.

Tegasnya penerima kuasa dapat mengambil langkah-langkah dan tindakan yang


dianggap perlu sehubungan dengan gugatan dalam sengketa sebagaimana tersebut
diatas.

Surat kuasa ini diberikan dengan hak subtitusi.

Kendari 14 Juni 2020

Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa

Ferdi Ansa, S.H. Riswan Rianto, S.Sos


SURAT PANGGILAN

SIDANG
SURAT PANGGILAN

Nomor: 19/G/2020/PTUN/KDI

Kami, Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Kendari berdasarkan


Ketetapan Ketua Majelis Tanggal 18 Juni 2020 Nomor : 19/G/2020/PTUN/Kendari
sesuai dengan Pasal 59 ayat (4) dan Pasal 65 UU No.5 Tahun 1986 jo UU No. 9
Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009,

Nama : Irfan Karimu, S.E


Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat Tinggal : Jalan Ahmad Yani No.117
Selaku Pihak Penggugat
LAWAN
Nama Jabatan : Lurah Bukit Wolio Indah
Tempat Kedudukan : Kota Bau-Bau
Dalam Perkara : 19/G/2020/PTUN.KDI.
Selaku Pihak Tergugat

Agar hadir pada persiapan perkara tersebut, dengan membawa bukti-bukti dan
saksi-saksi yang diperlukan pada ;

Hari : 18 Juni 2020


Pukul : 09.00 wib s.d Selesai
Tempat : Ruang sidang di gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Kota
Kendari.
Panggilan ini dilakukan dengan surat tercatat.
Kendari, 12 Juni 2020
Panitera/Panitera Pengganti

Muhammad Jamhari, S.H., M.H


SURAT PANGGILAN

Nomor: 19/G/2020/PTUN.kdi

Kami, Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Kendari berdasarkan


Ketetapan Ketua majelis Tanggal 18 Juni 2020 Nomor : 19/G/2020/PTUN/KDI
sesuai dengan pasal 59 ayat (4) dan pasal 65 UU No.5 Tahun 1986 jo UU No. 9
Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009,

Nama : Riswan Rianto, S.Sos


Tempat Kedudukan : Jalan Bukit Walio Indah, Kota bau-bau
Pekerjaan : LURAH
Selaku Pihak Tergugat

LAWAN

Nama : Irfan Karimu, S.E


Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan Ahmad Yani No. 117
Selaku Pihak Penggugat

Agar hadir pada persiapan perkara tersebut, dengan membawa bukti-bukti dan
saksi-saksi yang diperlukan pada ;

Hari : 18 Juni 2020


Pukul : 09.00 wita s.d Selesai
Tempat :Ruang sidang di gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Kota
Kendari.
Panggilan ini dilakukan dengan surat tercatat
Kendari, 12 Juni 2020
Panitera/Panitera Pengganti

Muhammad Jamhari, S.H., M.


SURAT GUGATAN
SURAT GUGATAN

18 Juni 2020
Kepada Yth :
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
Di- Kendari
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Irfan Karimu
Kewarganegaraa : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Ahmad Yani, No. 117
Selanjutnya disebut Pihak kedua
Yang dalam perkara/sengketa ini memberi kuasa kepada :
Nama : Ahmad Ramadhan, S.H., M.H.
Pekerjaan : Advokat
Warganegara : Indonesia
Alamat : Jalan M.T. Hariono No.123 Kendari
Sebagai PENGGUGAT
MELAWAN
Lurah Bukit Walio Indah
Tempat kedudukan di Kantor Kelurahan Bukit Walio Indah
Untuk selanjutnya disebut TERGUGAT

Adapun yang menjadi dasar gugatan adalah sebagai berikut:

Bahwa yang menjadi objek gugatan dalam perkara/sengketa ini adalah Surat
Keputusan Tata Usaha Negara Nomor : 474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020
Perihal Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan
Penguasaan Atas Tanah :
1. Bahwa Surat Keputusan tersebut baru dikeluarkan oleh Tergugat 22 Maret
2020 sehingga dengan ketentuan Undang-Undang PTUN, gugatan diajukan
masih dalam waktu menggugat.
2. Bahwa Objek sengketa yang dikeluarkan oleh tergugat bertentangan dengan
Pasal 64 Undang-undang No 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintah tentang Pencabutan Surat yaitu :
(1) Keputusan hanya dapat dilakukan pencabutan apabila terdapat cacat :
a. Wewenang,
b. Prosedur,
c. Substansi
(2) Dalam hal Keputusan dicabut, harus diterbitkan Keputusan baru
dengan mencantumkan dasar hukum pencabutan dan memperhatikan
AUPB.
(3) Keputusan pencabutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dilakukan :
a. Oleh Pejabat Pemerintahan yang menetapkan Keputusan;
b. Oleh Atasan Pejabat yang menetapkan Keputusan; atau;
c. Atas perintah Pengadilan.;
(4) Keputusan pencabutan yang dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan dan
Atasan Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf
b dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja sejak ditemukannya dasar
pencabutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berlaku sejak
tanggal ditetapkan keputusan pencabutan.
(5) Keputusan pencabutan yang dilakukan atas perintah Pengadilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dilakukan paling lama 21
(dua puluh satu) hari kerja sejak perintah Pengadilan tersebut, dan
berlaku sejak tanggal ditetapkan keputusan pencabutan.
3. Bahwa obyek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sesuai prosedur
menurut penjelasan pasal 53 ayat (2), Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
jo. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004, berdasarkan asas Negara hukum
berupa perlindungan hukum bagi masyarakat, sebagaimana yang dimaksud
pada pasal 64 ayat 2 dalam hal keputusan dicabut, harus diterbitkan
keputusan baru dengan mencantumkan dasar hukum pencabutan dan
memperhatikan AUPB.
4. Bahwa obyek sengketa bertentangan dengan subtansi pengeluaran surat
penarikan, pencabutan dan pembatalan atas kepemilikan hak sebidang tanah
atas nama Irfan Karimu, dimana pada surat pernyataan pengalihan
penguasaan atas tanah disertai kompensasi dari Ny. Saisa (istri dari dari La
Ode Farhum) pada Tn. Irfan Karimu pada tanggal 22 Februari 2011 tidak
terjadi unsur paksaan fisik atau psikis, maupun dibuat dengan tipuan, dimana
bila terjadi paksaan fisik atau psikis maupun dibuat dengan tipuan maka
sesuai pada Pasal 64 ayat (3) huruf c atas perintah pengadilan.
5. Bahwa tergugat dengan mengeluarkan surat obyek sengketa telah melampui
kewenangan sebagai penyelenggara Negara di tingkat kelurahan sebagai
penyelenggara Negara untuk bertindak dalam ranah hukum publik, yang
mana surat yang di cabut merupakan Surat yang diketahui oleh Lurah Bukit
Wolio Indah pada tanggal 22 Februari 2011, pada pasal 64 ayat 4 Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Adminitrasi Pemerintahan
pencabutan surat dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja;
6. Bahwa Tergugat dengan mengeluarkan obyek sengketa tidak sesuai prosedur
sebagaimana dimaksud dengan pasal 64 ayat 5 Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 Tentang Adminitrasi Pemerintahan, pencabutan hanya dapat
dilakukan atas perintah pengadilan.
7. Bahwa Lurah Bukit Wolio Indah dengan mengeluarkan obyek sengketa telah
bertentangan dengan tugas yang diemban sebagai pemimpin di suatu daerah
yang menjadi daerah kekuasaanya untuk menjalankan tugas sebagai pelayan
masyarakat dengan baik sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2018 tentang Kecamatan Pasal 25 ayat 3.
8. Bahwa surat objek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sesuai
dengan wewenangnya selaku Lurah, serta bertentangan dengan :
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
pada Pasal 10, pada Bagian ketiga yakni Asas-Asas Umum Pemerintahan
Yang Baik :
(1) AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini meliputi asas :
a. Kepastian Hukum
Bahwa Lurah Bukit Wolio Indah sudah melanggar asas kepastian
hukum dengan mengeluarkan surat nomor : 474.C/26/III/2020,
tanggal 25 Maret 2020 Perihal Penarikan, Pencabutan dan
Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas Tanah
disertai dengan Kompensasi antara Ny. Saisa dengan Tn. Irfan
Karimu bertanggal 22 Februari 2011, telah bertentangan dengan asas
kepastian hukum yang mana Negara mengutamakan keadilan dalam
setiap kebijakan dan keputusan yang dilaksanakannya
b. Ketidakberpihak
Bahwa Lurah Bukit Wolio Indah telah dalam mengeluarkan Objek
Sengketa sangat jelas bahwa Tergugat berpihak kepada orang lain
atau pihak ke tiga dimana Tergugat telah mengetahui surat
pernyataan Penguasaan Fisik sebidang Tanah tanggal 19 Maret 2020
dan di Ketahui serta diregister oleh Tergugat Nomor : 593.3/90-
SPPFT/III/BWI/2020 tanggal 26 Maret 2020. diatas sebidang tanah
milik penggugat.
c. Kecermatan
Bahwa dengan diterbitkannya Objek Sengketa oleh Tergugat
sangantlah jelas Tergugat tidak cermat, dalam melaksanakan tertib
administrasi karena surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan atas
Tanah disertai dengan Kompensasi tanggal 22 Februari 2011 milik
Penggugat, yang juga diketahui oleh Lurah Bukit Wolio.
d. Tidak menyalahgunakan kewenangan
Bahwa Lurah Bukit Wolio Indah telah diduga melakukan
penyalagunaan kewenangan dengan mengeluarkan Objek Sengketa
surat nomor : 474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020 Perihal
Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan
Penguasaan Atas Tanah disertai dengan Kompensasi antara Ny.
SAISA dengan Tn. IRFAN KARIMU bertanggal 22 Februari 2011.
e. Pelayanan yang baik.
Bahwa Tergugat dengan mengeluarkan Objek Sengketa telah
melakukan pelayan yang tidak baik kepada Penggugat selaku warga
masyarakat kelurahan Bukit Wolio Indah, karena objek Sengketa
tersebut merugikan Penggugat selaku Pemilik;
9. Bahwa beradasarkan seluruh dalil tersebut diatas, jelas bahwa tindakan
Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa, telah melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta Azas-azas umum pemerintahan yang
baik serta tugas sebagai Lurah

Dapat memutuskan perkara berikut :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan seluruhnya


2. Menyatakan batal/tidak sah :
Surat Lurah Bukit Wolio Indah Nomor : 474.C/26/III/2020, Tanggal 25
Maret 2020, Perihal Penarikan, Pencabutan, dan Pembatalan Surat
Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas Tanah disertai Kompensasi antara
Ny. Saisa dengan Tn. Irfan Karimu bertanggal 22 Februari 2011.
3. Mewajibkan tergugat untuk mencabut :
Surat Nomor : 474.C/26/III/2020, Tanggal 25 Maret 2020, Perihal
Penarikan, Pencabutan, dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan
Penguasaan Atas Tanah disertai Kompensasi antara Ny. Saisa dengan Tn.
Irfan Karimu bertanggal 22 Februari 2011.
4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara.
Demikian surat gugatan ini saya sampaikan, atas perhatian Majelis Hakim saya
ucapkan terima kasih.

Kendari, 18 Juni 2020

Hormat Penggugat/Kuasa

Ahmad Ramadhan, S.H., M.H.


EKSEPSI
EKSEPSI

20 Juni 2020

Kepada Yth.

Majelis Hakim Pengadilan


Tata Usaha Negeri Kendari.
Dalam Perkara Nomor:
19/G/2020/PTUN/KDI

Dengan Hormat,

Tergugat/Kuasa dalam perkara Nomor:


19/G/2020/PTUN/KDI

Dengan ini mengajukan eksepsi tentang kewenangan absolut pengadilan


dengan ketentuan Pasal 1 angka (8) Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009,antara
lain sebagai berikut:

Pengadilan tata usaha kendari tidak berwenang memeriksa,memutus dan


menyelasaikan sengketa yang dengan perkara gugatan Nomor :
19/G/2020/PTUN/KDI terhadap surat lurah bukit wolio indah No:474.C/26/III/2020
Tanggal 25 Maret 2020 tentang perihal penarikan,pencabutan,dan pembatalan surat
pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi antara
Ny.Saisa dan Tn.La disa.

Dengan alasan sebagai berikut :

1. Bahwa surat lurah bukit wolio indah Nomor : 474.C/26/III/2020 Tanggal 25


Maret 2020 tentang perihal penarikan,pencabutan,dan pembatalan surat
pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi
antara Ny.Saisa dan Tn.La disa,yang dikeluarkan oleh tergugat adalah
keputusan tata usaha negara sebagaimana yang diatur dalam pasal 1 angka (9)
Undang-undang No.51 Tahun 2009, sebab:
a. Keputusan tata usaha negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi
tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,yang bersifat konkrit,individual
dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.
b. Atau bahwa surat lurah bukit wolio indah Nomor : 474.C/26/III/2020
Tanggal 25 Maret 2020 tentang perihal penarikan,pencabutan,dan
pembatalan surat pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah
disertai dengan kompensasi antara Ny.Saisa dan Tn.La disa
sebagaimana ditentukan oleh pasal 2 dan/atau pasal 49 Undang-
undang PTUN,sehingga sesuai dengan ketentuan tersebut adalah
bukan merupakan keputusan tata usaha negara yang menjadi objek
sengketa.
c. Atau gugatan tersebut diajukan lewat tenggang sebagaimana yang
tercantum dalam pasal 55 undang-undang PTUN,Sehingga PTUN
tidak berwenang lagi untuk memeriksa,memutus dan menyelasaikan
sengketa tersebut.
2. Bahwa objek sengketa merupakan tindakan administrasi pemerintahan yang
dilakukan oleh penjabat pemerintah kelurahan bukit wolio indah kecamatan
wolio kota Bau-Bau Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Bahwa lurah merupakan bagian dari pemerintahan yang melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat dan berdasarkan undang-undang nomor 30
tahun 2014 tentang administrasi pasal 1 angka (23)
4. Bahwa surat lurah bukit wolio indah merupakan penetapan tertulis yang
dilakukan oleh aparatur sipil negara yang merupakan penyelenggara negara
ditingkat kelurahan yang mana keputusannya/penetapannya/surat yang
dikeluarkannya berlaku bagi masyarakat dan tidak berdasarkan ketentuan
perundang-undangan dan AUPB,sebagaimana diatur dalam pasal 87 Undang-
undnag nomor 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan.
5. Bahwa tindakan lurah bikit wolio indah merupakan tindakan pemerintahan
yang berdasarkan hukum karena sifatnya dapat menimbulkan akibat hukum
tertentu untuk menciptakan hak dan kewajiban
6. Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan diatas mohon
kepada ketua
Majelis Hakim dapat memeriksa putusan sebagai berikut:
a. Menerima eksepsi tergugat tentang kewenangan absolut
b. Menyatakan pengadilan tata usaha negara kendari tidak berwenang untuk
memeriksa,memutus dan menyelesaikan perkara nomor
19/G/2020/PTUN/KDI yaitu gugatan yang berkaitan dengan Nomor
474.C/26/III/2020
c. Menyatakan gugatan pengugat tidak diterima
d. Menghukum penggugat untuk membayar perkara

Kendari, 20 Juni 2020

Tergugat/Kuasa Hukum

Ferdi Ansa, S.H.


TANGGAPAN ATAS

EKSEPSI
TANGGAPAN ATAS EKSEPSI

20 Juni 2020

Kepada Yth.

Majelis Hakim Pengadilan


Tata Usaha Negeri Kendari.
Dalam Perkara Nomor:
19/G/2020/PTUN/KDI
Di-Tempat
Dengan Hormat

Kami penggugat/kuasa hukum penggugat dalam perkara nomor :


19/2020/12/PTUN/KDI dengan ini memberikan tanggapan terhadap eksepsi
kewenangan absolut pengadilan tertanggal yang disampaikan oleh penggugat antara
lain:
1. Bahwa surat lurah bukit wolio indah Nomor : 474.C/26/III/2020 Tanggal 25
Maret 2020 tentang perihal penarikan,pencabutan,dan pembatalan surat
pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi antara
Ny.Saisa dan Tn.La disa,yang dikeluarkan oleh tergugat adalah keputusan tata
usaha negara sebagaimana yang diatur dalam pasal 1 angka (9) Undang-undang
No.51 Tahun 2009, sebab:
a. Keputusan tata usaha negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi
tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,yang bersifat konkrit,individual dan
final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.
b. Atau bahwa surat lurah bukit wolio indah Nomor : 474.C/26/III/2020
Tanggal 25 Maret 2020 tentang perihal penarikan,pencabutan,dan
pembatalan surat pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai
dengan kompensasi antara Ny.Saisa dan Tn.La disa sebagaimana
ditentukan oleh pasal 2 dan/atau pasal 49 Undang-undang
PTUN,sehingga sesuai dengan ketentuan tersebut adalah bukan
merupakan keputusan tata usaha negara yang menjadi objek sengketa.
c. Atau gugatan tersebut diajukan lewat tenggang sebagaimana yang
tercantum dalam pasal 55 undang-undang PTUN,Sehingga PTUN tidak
berwenang lagi untuk memeriksa,memutus dan menyelasaikan
sengketa tersebut.
2. Untuk menyelesaikan sengketa yang berkaitan dengan surat lurah bukit wolio
indah Nomor : 474.C/26/III/2020 Tanggal 25 Maret 2020 tentang perihal
penarikan,pencabutan,dan pembatalan surat pernyataan pengalihan penguasaan
atas tanah disertai dengan kompensasiTidak ada ketentuan peraturan
perundang-undang yang mengharuskan untuk menyelesaikan melalui upaya
administrasi, oleh karenanya ke Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari adalah
sudah tepat.
3. Gugatan diajukan masih dalam tenggang waktu sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 55 UU PTUN sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Kota
Kendari berwenang memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan
gugatan perkara dalam perkara nomor : 19/G/2020/PTUN/KDI
Berdasarkan uraian sebagaimana yang disebut diatas, penggugat mohon majelis
hakim dapat memberikan putusan/penetapan yaitu menolak eksepsi yang diajukan
oleh tergugat tentang absolut pengadilan dan memerintahkan pihak-pihak perkara ini
dan untuk selanjutnya dalam putusan akhir mengabulkan gugatan penggugat untuk
seluruhya.
Kendari, 20 Juni 2020
Penggugat/Kuasanya

Ahmad Ramadhan, S.H., M.H


REPLIK
REPLIK

Kepada Yth.

Bapak Ketua/Majelis Hakim

Pengadilan Tata Usaha Negara

Di- Kendari

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ahmad Ramadhan, S.H., M.H.

Pekerjaan : Advokat

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jalan M.T. Hariono No.123 Kendari

Bertindak atas nama pemberi kuasa :

Nama : Irvan Karimu, S.E

Warganegara : Indonesia

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jalan Ahmad Yani No.117

Selanjutnya disebut Penggugat

Adapun jawaban-jawaban terhadap dalil-dalil gugatan sebagai berikut :


a. Bahwasanya penggugat merasa dirugikan secara administrasi karena
pengalihan kepenguasaan kepimilikan sebidang tanah yang terletak Jalan
Bakti Abri Lorong Jipang RT.003 RW.004 Kelurahan Bukit Wolio Indah
Kecamatan Wolio Kota Bau-Bau Provinsi Sulawesi Tenggara.Maka dengan
hormat kepada Ketua Majelis Hakim agar dapat menerima dan
mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya.
b. Bahwasanya Tergugat tidak pernah memanggil penggugat secara resmi untuk
mempertanyakan dasar alas hak kepemilikan tanah penggugat tetapi tergugat
hanya menerima atau mendengar dari pihak arifin lalu mengeluarkan surat
objek sengketa,sehingga perbuatan penggugat bertentangan dengan Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Negara.
c. Menyatakan batal dan tidak sah surat lurah Bukit Wolio Indah
Nomor:474.C/26/III/2020, Tanggal 25 Maret 2020, Perhal
penarikan,Pencabutan dan pembatan surat pernyataan pengalihan penguasaan
atas tanah disertai kompensasi antara Ny.Saisa dengan Irfan Karimu
bertanggal 22 Februari 2011,mewajibkan tergugat untuk mencabut
Keputusan Tata Usaha Negara yang dimohon Penggugat.
d. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara/sengketa kepada Tergugat.

Kendari, 21 Juni 2020


Kuasa Hukum Penggugat

Ahmad Ramadhan, S.H.,M.H


DUPLIK
DUPLIK
Kepada Yth;
Bapak Ketua Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negeri
Di-Kendari
Dengan Hormat :
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Ferdi Ansa, S.H.,M.H

Kewaranegaraan : Indonesia

Pekerjaan : Pengacara

Alamat : Jln. Anggrek No. 34 Kota Bau-bau

Bertindak atas nama Pemberi Kuasa :

Nama : Riswan Rianto, S.Sos

Kewarganegaraan : Indonesia

Jabatan : Lurah Bukit Wolio Indah

Tempat Kedudukan : Kantor Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kota Bau-Bau

Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT

Dengan ini hendak menyampaikan Duplik sehubungan dengan Replik


sebagaimana yang telah di sampaikan oleh PENGGUGAT sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil-dalil penggugat


2. Bahwa dalam penerbitan Surat Lurah Bukit Wolio Indah Nomor :
474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020, Perihal Penarikan, Pencabutan
dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas Tanah
disertai dengan Kompensasi tanggal 26 Maret 2020. Tergugat telah
memperhatikan asas-asas Pemerintahan Yang Baik.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil replik penggugat


2. Bahwa Tergugat dalam penerbitan Surat Lurah Bukit Wolio Indah Nomor
: 474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020, Perihal Penarikan, Pencabutan
dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas Tanah
disertai dengan Kompensasi tanggal 26 Maret 2020. Tergugat telah
memperhatikan asas-asas Pemerintahan Yang Baik.
3. Bahwa dalam proses penerbitan Surat Lurah Bukit Wolio Indah Nomor :
474.C/26/III/2020 telah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
serta telah dilaksanakan secara prosedur dalam ketentuan perundang-
undangan.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya


2. Menyatakan Surat Lurah Bukit Wolio Indah Nomor : 474.C/26/III/2020,
tanggal 25 Maret 2020, Perihal Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan
Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas Tanah disertai dengan
Kompensasi yang dikeluarkan oleh TERGUGAT sah
3. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.

Kendari, 21 Juni 2020

Kuasa Hukum Tergugat

Ferdi Ansa., S.H


PUTUSAN
PUTUSAN

Nomor: 19/G/2020/PTUN.KDI.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari yang memeriksa, memutus, dan


menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara
biasa yang dilaksanakan secara elektronik melalui Sistem Informasi Pengadilan,
telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut di bawah ini, dalam sengketa antara:

Nama : IRVAN KARIMU,SE

Kewarganegaraan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jalan Sarikaya RT.002 RW.001, Kelurahan Bukit


Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Bau-Bau,
Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pekerjaan : Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tanggal 9 April 2020, dalam hal ini
diwakili oleh Kuasa Hukumnya yang bernama: AHMAD RAMADHAN, S.H.,
M.H. Berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat pada Law Office
Rahmat Karno & Partner yang beralamat di BTN Green Boulevard Regency
Blok C No. 54, Kel. Mokoau, Kec. Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi
Tenggara;-- domisili elektronik (e-mail): lawrahmatkarno@gmail.com;
selanjutnya disebut PENGGUGAT.

MELAWAN

Nama Jabatan : LURAH BUKIT WOLIO INDAH

Tempat Kedudukan : Jalan Bukit ABRI, Kelurahan Bukit Wolio


Indah, Kecamatan Bukit Wolio,Kota Bau-
Bau,Provinsi Sulawesi Tenggara
Dengan domisili elektronik (e-mail): seniwatibuton@gmail.com
selanjutnya disebut TERGUGAT.

Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari tersebut

Telah membaca

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari Nomor:


19/PEN- DIS/2020/PTUN.KDI., tanggal 29 April 2020, tentang
Lolos Dismissal
2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari Nomor:
19/PEN- MH/2020/PTUN.KDI., tanggal 29 April 2020, tentang
Penunjukan Majelis Hakim
3. Penetapan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari
Nomor: 19/PEN- PPJS/2020/PTUN.KDI, tanggal 29 April 2020
tentang Penunjukan Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti
4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara
Kendari Nomor: 19/PEN-PP/2020/PTUN.KDI., tanggal 29 April
2020, tentang Hari Pemeriksaan Persiapan
5. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari Nomor:
19/PEN- MH/2020/PTUN.KDI, tanggal 15 Mei 2020, tentang
Penggantian Susunan Majelis Hakim
6. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara
Kendari Nomor: 19/PEN-HS/2020/PTUN.KDI., tanggal 18 Juni
2020, tentang Hari Persidangan Pertama dan Jadwal Persidangan
(Court Calendar)
7. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara
Kendari Nomor: 19/PEN/2020/PTUN.KDI., tanggal 9 Juli 2020
tentang Pemberitahuan Atasan Langsung Tergugat
8. Berkas Perkara Nomor: 19/G/2020/PTUN.KDI., beserta seluruh
lampiran yang terdapat di dalamnya, mempelajari bukti dan
mendengar keterangan para pihak yang bersengketa, serta
mendengarkan keterangan saksi dan ahli yang diajukan di dalam
persidangan

TENTANG DUDUKNYA SENGKETA

Menimbang, bahwa Gugatan Penggugat, tanggal 28 April 2020,


didaftarkan secara elektronik di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
Kendari dengan Register Nomor: 19/G/2020/PTUN.KDI., pada tanggal 29 April
2020, diperbaiki terakhir pada tanggal 18 Juni 2020 dan disampaikan dalam
persidangan terbuka untuk umum tanggal 25 Juni 2020, yang pada pokoknya
isinya menerangkan sebagai berikut:

I. TENTANG OBJEK SENGKETA:


Surat Lurah Bukit Wolio Indah Nomor : 474.C/26/III/2020, tanggal
25 Maret 2020, Perihal Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan
Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas Tanah disertai
dengan Kompensasi antara Ny. SAISA dengan Tn. IRVAN
KARIMU bertanggal 22 Februari 2011
Selanjutnya disebut objek sengketa
II. OBJEK SENGKETA ADALAH KTUN
- Bahwa obyek sengketa merupakan tindakan Administrasi
Pemerintahan yang dilakukan oleh Pejabat Pemerintah
Kelurahan Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio Kota Bau-
Bau Provinsi Sulawesi Tenggara.
- Bahwa Lurah merupakan Pejabat pemerintahan yang mana
setiap tindakan surat menyurat harus berdasarkan Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Admistrasi pasal 1
nomor 7
- Bahwa Lurah merupakan bagian dari pemerintahan yang
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Admistrasi
pasal 1 nomor 23
- Bahwa tugas Lurah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
: 17 Tahun 2018 Tentang Kecamatan Pasal 25 ayat (3) Tugas
lurah meliputi
a) Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan
b) Pelaksanaan Pemberdayaan masyarakat
c) Pelaksanaan pelayanan masyarakat
d) Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum
e) pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat
dan
g) Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
h) Maka setiap surat tertulis atau keputusan yang
dikeluarkan oleh Lurah Bukit Wolio Indah harus
berdasarkan pada Undang-Undang nomor 30 Tahun
2014 tentang adminstrasi pemerintahan
- Bahwa Surat Lurah Bukit Wolio Indah yang menjadi objek
sengketa telah menimbulkan akibat hukum, yakni Penggugat
telah dicabut surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas
Tanah Disertai Kompensasi sehingga terjadi proses
pemberhentian administrasi pengurasan setifikat tanah
- Bahwa Obyek sengketa merupakan penetapan tertulis yang
dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara yang merupakan
penyelenggara Negara di tingkat kelurahan yang mana
keputusannya/penetapannya/surat yang dikeluarkannya
berlaku bagi masyarakat dan tidak berdasarkan ketentuan
perundang-undangan dan AUPB, sebagaimana diatur dalam
pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan
- Bahwa obyek sengketa merupakan keputusan tata usaha
Negara yang dikeluarkan secara tertulis oleh pejabat Negara
yang berisi tindakan hukum tata usaha Negara sebagaimana
yang diatur pada pasal 1 angka 9 Undang- Undang Nomor
51 Tahun 200 tentang perubahan kedua atas undang- undang
nomor 5 tahun 1986 tentang peradilan tata usaha Negara
- Bahwa tindakan lurah bukit wolio indah merupakan tindakan
pemerintahan yang berdasarkan hukum karena sifatnya
dapat menimbulkan akibat hukum tertentu untuk
menciptakan hak dan kewajiban
- Bahwa obyek sengketa merupakan surat keputusan tata
usaha Negara yang bersifat kongret, individual, final
sehingga penggugat melakukan gugatan di Pengadilan Tata
Usaha Negara Kendari
- Bahwa akibat dikeluarkannya obyek sengketa menimbulkan
beberapa perubahan hak dan kewajiban pada tanah yang
terletak Jalan Bakti Abri Lorong Jipang RT.003 RW. 004
Kelurahan Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio Kota Bau-
Bau Provinsi Sulawesi Tenggara
- Bahwa akibat dikeluarkannya obyek sengketa menimbulkan
perubahan kedudukan hukum pada tanah yang terletak Jalan
Bakti Abri Lorong Jipang RT.003 RW. 004 Kelurahan Bukit
Wolio Indah Kecamatan Wolio Kota Bau- Bau Provinsi
Sulawesi Tenggara
III. KEPENTINGAN PENGGUGAT
Bahwa dengan diterbitkannya objek sengketa oleh
Tergugat, maka Penggugat merasa dirugikan karena dasar alas hak
atas sebidang tanah yang terletak Jalan Bakti Abri Lorong Jipang
RT.003 RW. 004 Kelurahan Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio
Kota Bau-Bau Provinsi Sulawesi Tenggara, berdasarkan kwitansi
pembelian tanah tanggal 15 April 1993 dan telah diperkuat dengan
surat pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai
konpensasi yang di tanda tangani oleh kedua belah pihak serta
diketahui oleh Lurah Bukit Wolio Indah atas nama Noviar. NZ Nip
19630321 198301 1 002 tanggal 22 Fabruari 2011
Bahwa Penggugat merasa dirugikan secara adminitrasi dan
kehilangan hak untuk mengurus sertifikat sebidang tanah yang
terletak Jalan Bakti Abri Lorong Jipang RT.003 RW. 004
Kelurahan Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio Kota Bau-Bau
Provinsi Sulawesi Tenggara untuk yang kedua kalinya akibat dari
keluarnya surat Lurah Bukit Walio Indah yang menjadi objek
sengketa sehingga Penggugat melakukan gugatan di Pengadilan
Tata Usaha Negara Kendari, sebagaimana diatur dalam pasal 53
Ayat 1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Pengadilan
Tata Usaha Negara
Bahwa dengan dikeluarkan obyek sengketa oleh tergugat,
penggugat merasa dirugikan secara administrasi tentang
kepimilikan sebidang tanah yang terletak di Jalan Bakti Abri
Lorong Jipang RT.003 RW. 004 Kelurahan Bukit Wolio Indah
Kecamatan Wolio Kota Bau-Bau Provinsi Sulawesi Tenggara, dan
proses administrasi pada Kantor BPN kota Bau-Bau terhalang
akibat dari diteribkannya obyek sengketa tersebut
IV. TENGGANG WAKTU GUGATAN
- Bahwa objek sengketa Surat Lurah Bukit Wolio Indah
Nomor: 474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020, Perihal
Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan
Pengalihan Penguasaan Atas Tanah disertai dengan
Kompensasi antara Ny. SAISA dengan Tn. IRVAN
KARIMU bertanggal 22 Februari 2011 di terbitkan tanggal
25 Maret 2020
- Bahwa Objek sengketa tersebut di terima/diketahui oleh
Penggugat pada tanggal 28 Maret 2020, dan selanjutnya
Penggugat mengajukan keberatan kepada Lurah Bukit
Wolio Indah dengan Nomor Surat : B/010.7/RK/IV/2020
tanggal 9 April 2020, Surat Keberatan di terima oleh
Seniwati, Pangkat Penata Tk. I III d, Jabatan Lurah Bukit
Wolio Indah pada tanggal 13 April 2020 sebagimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi Pemerintahan pasal 75 ayat 2 huruf a,
Pengajuan Keberatan yang dilakukan oleh Penggugat
masih dalam waktu yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan Pasal 77 ayat 1 yang berbunyi “Keputusan
dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21 (dua
puluh satu) hari kerja sejak di umumkannya Keputusan
tersebut oleh Badan/atau Pejabat Pemerintahan
- Bahwa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014 Tentang Administrasi Pemerintahan Pasal 77 ayat 4
yang berbunyi “Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan
menyelesaikan keberatan paling lama 10 (sepuluh) hari
kerja, akan tetapi Pejabat Pemerihan/Lurah Bukit Wolio
Indah tidak melaksanakan amanat tersebut
- Bahwa Objek sengketa tersebut di terima/diketahui oleh
Penggugat pada tanggal 28 Maret 2020 dan telah
mengajukan keberatan pada tanggal 9 April 2020 dan
diterima oleh Lurah Bukit Wolio Indah pada tanggal 13
April 2020, dan selanjutnya Penggugat mengajukan
gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari pada
tanggal 28 April 2020 oleh karenanya Gugatan a quo
diajukan masih dalam tenggang waktu sesuai dengan pasal
55 UU Peradilan TUN dan Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 6 Tahun 2018 Pasal 5
V. POSITA
1. Bahwa Tergugat adalah merupakan Perangkat Daerah Kota
Baubau Prov. Sulawesi Tenggara sebagai pelaksana teknis di
Kelurahan, yaitu Kelurahan Bukit Wolio Indah yang mempunyai
tugas dan kewenangan secara administratif sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan daerah pasal 229 ayat (4) Lurah mempunyai tugas
membantu camat dalam:
a. Melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan
b. Melakukan pemberdayaan masyarakat;
c. Melaksanakan pelayanan masyarakat
d. Memelihara ketentraman dan ketertiban umum
e. Memelihara prasarana dan falitas pelayanan
umum
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
camat; dan
g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
2. Bahwa obyek sengketa adalah produk Tergugat yang merupakan
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha
Negara yang berisi tindakan hukum tata usaha Negara yang
berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku
bersifat :
a. Konkret : Bahwa obyek sengketa dapat
dikualifikasikan bersifat konkret sebab, obyek
sengketa tersebut tertulis, berwujud dan dapat
dilihat dengan kasat mata
b. Individual : Bahwa obyek sengketa tersebut dapat
dikualifikasikan bersifat individual, sebab obyek
sengketa tersebut ditanda tangani dan tidak
ditujukan kepada umum tetapi di tujukan kepada
alamat maupun yang dituju
c. final : Bahwa obyek sengketa tersebut sudah
bersifat definitif dan tidak lagi memerlukan
persetujuan dari atasan atau instansi lainnya. yang
menimbulkan akibat hukum bagi penggugat, maka
jelas objek sengketa tersebut adalah merupakan
kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara untuk
memeriksa dan memutus perkara a quo
3. Bahwa Penggugat melakukan pembelian tanah pada tanggal 15
April 1993 dari La Ode Fahrun yang disaksikan oleh La Ode
Andi Goa (orang tua dari La Ode Fahrun) yang terletak di
kelurahan Wangkanapi yang sekarang berada di Jalan Bakti Abri
Lorong Jipang RT.003 RW. 004 Kelurahan Bukit Wolio Indah
Kecamatan Wolio Kota Bau-Bau Provinsi Sulawesi Tenggara
seharga Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah).
4. Bahwa pada saat pembelian tanah pada tanggal 15 April 1993
penggugat membeli pada La Ode Fahrun yang disaksikan oleh La
Ode Andi Goa (orang tuan dari La Ode Fahrun) namun pada
tanggal 22 Fabruari 2011 dilakukan pengurusan surat-surat atau
admnitrasi tanah tersebut saudara La Ode Fahrun telah meninggal
dunia sehingga dilakukan oleh ahli warisnya yaitu Ny. Saisa
disetujui oleh anak-anaknya
5. Bahwa Penggugat mempunyai surat pernyataan pengalihan
penguasaan atas tanah disertai konpensasi yang di tanda tangani
oleh Ny. Saisa (Istri dari La Ode Fahrun) dan Tn. IRVAN
KARIMU yang disetujui oleh anak-anak dari La Ode Fahrun dan
Ny. Saisa disaksikan oleh Tn. La Ode Djarudju dan Abdul Aziz
serta diketahui oleh Lurah Bukit Wolio Indah atas nama Noviar.
NZ. Nip 19630321 198301 1 002 tanggal 22 Fabruari 2011,
sebagai dasar alas hak atas sebidang tanah dengan ukuran kurang
lebih 5.000 M2 (lima ribu meter persegi)yang terletak di Jalan
Bakti Abri Lorong Jipang RT.003 RW. 004 Kelurahan Bukit
Wolio Indah Kecamatan Wolio Kota Bau-Bau Provinsi Sulawesi
Tenggara dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : berbatas dengan jalan Pemukiman.
Sebelah Timur : berbatas dengan tanah Ny. Saisa
Sebelah Selatan : berbatas dengan Jalan Pemukiman
Sebelah Barat : berbatas dengan Jalan Pemukiman
6. Bahwa Penggugat setelah memperoleh surat pernyataan
pengalihan penguasaan atas tanah disertai konpensasi, Penggugat
telah melakukan pengurusan sertifikat pada sebagian tanah
dimaksud pada tahun 2015 seluas 499 M2 (empat ratus Sembilan
puluh Sembilan meter persegi), pada tahun 2016 BPN Kota Bau-
Bau menerbitkan sertifikat tanah atas nama La Pinus anak dari
Tn. IRVAN KARIMU dan saudara La Pinus telah membuat
rumah tingaal diatas tanah tersebut;
7. Bahwa Penggugat mengajukan pengurusan sertifikat untuk yang
kedua kalinya pada tahun 2019, Surat Pernyataan penguasaan
fisik Bidang Tanah Atas nama IRVAN KARIMU di ketahui oleh
Lurah Bukit Wolio Indah, dan Lurah Bukit Wolio Indah telah
menandatangani semua adminitrasi pengajuan permohonan
sertifikat pada BPN Kota Bau-Bau pada tanggal 10 Juni 2019 dan
Surat Pernyataan Pelepasan hak atas tanah tanpa disertai
konpensasi (Hibah) dari IRVAN KARIMU pada La Diri (anak
dari IRVAN KARIMU) pada tanggal 26 Juni 2019 yang disetujui
oleh saudara-saudaranya atas nama Rufina, Ayda dan La Pinus
dan disaksikan oleh Sumangka Ibrahim dan H. La Ode Tafrin
serta diketahui dan di register oleh Lurah Bukit Wolio Indah
dengan nomor : 593.3/83-DTK/VI/BWI/2019 tanggal 30 Juli
2019, namun dikemudian hari tepatnya pada tanggal 25 Maret
2020 Lurah Bukit Wolio Indah mengeluarkan surat obyek
sengketa yang ditujukan kepada Kepala Kantor ATR/BPN Kota
Bau-Bau
8. Bahwa tergugat tidak pernah memanggil penggugat secara resmi
untuk mempertanyakan dasar alas hak kepemilikan tanah
penggugat, tetapi muncul adalah surat obyek sengketa
9. Bahwa tergugat hanya menerima atau mendengar dari pihak
Arifin lalu mengeluarkan surat obyek sengketa, sehingga
perbuatan tergugat bertentangan dengan Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2014 tentang Administrasi Negara
10. Bahwa pada tanggal 25 Maret 2020, Tergugat menerbitkan objek
sengketa ditujukan kepada BPN Kota Baubau dan tembusan
kepada Penggugat dengan maksud adalah Penarikan, Pencabutan
dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas
Tanah disertai Kompensasi antara Ny. Saisa dengan Tn. IRVAN
KARIMU bertanggal 22 Februari 2011, dan selanjutnya
keesokan harinya tepatnya pada tanggal 26 Maret 2020 Tergugat
mengetahui dan menandatangani Surat Pernyataan Penguasaan
Fisik Bidang Tanah tanggal 19 Maret 2020 atas nama La Ode
Badirun dan La Ode Baisu, S.Pd, M.Pd dan diregistrasi oleh
Lurah Bukit Wolio Indah dengan Nomor : 593.3/90-
SPPFT/III/BWI/2020, tanggal 26 Maret 2020
11. Bahwa objek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat juga
bertentangan dengan wewenangnya selaku Lurah Bukit Wolio
Indah, bertentangan dengan Pasal 64 Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan tentang
Pencabutan surat yaitu :
1) Keputusan hanya dapat dilakukan pencabutan apabila
terdapat cacat:
a. Wewenang;
b. Prosedur; dan/atau;
c. Substansi;
2) Dalam hal Keputusan dicabut, harus diterbitkan
Keputusan baru dengan mencantumkan dasar hukum
pencabutan dan memperhatikan AUPB.;
3) Keputusan pencabutan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dapat dilakukan :
a. Oleh Pejabat Pemerintahan yang menetapkan
Keputusan
b. Oleh Atasan Pejabat yang menetapkan Keputusan;
atau
c. Atas perintah Pengadilan.;
4) Keputusan pencabutan yang dilakukan oleh Pejabat
Pemerintahan dan Atasan Pejabat sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf a dan huruf b dilakukan paling lama 5
(lima) hari kerja sejak ditemukannya dasar pencabutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berlaku sejak
tanggalditetapkan keputusan pencabutan.
5) Keputusan pencabutan yang dilakukan atas perintah
Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c
dilakukan paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak
perintah Pengadilan tersebut, dan berlaku sejak tanggal
ditetapkan keputusan pencabutan.
12. Bahwa terggugat dengan mengeluarkan obyek sengketa tidak
sesuai prosedur sebagaimana dimaksud dengan pasal 64 ayat 5
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Adminitrasi
Pemerintahan, pencabutan hanya dapat dilakukan atas perintah
pengadilan
13. Bahwa Lurah Bukit Wolio Indah dengan mengeluarkan obyek
sengketa telah bertentangan dengan tugas yang diemban sebagai
pemimpin di suatu daerah yang menjadi daerah kekuasaanya untuk
menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat dengan baik
sebagaimana dalam Peaturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018
tentang Kecamatan Pasal 25 ayat 3
14. Bahwa surat objek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak
sesuai dengan wewenangnya selaku Lurah, serta bertentangan
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi Pemerintahan pada Pasal 10, pada Bagian ketiga
yakni Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik :
1. AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini meliputi asas
:
a. Kepastian Hukum Bahwa Lurah Bukit Wolio Indah
sudah melanggar asas kepastian hukum dengan
mengeluarkan surat nomor : 474.C/26/III/2020,
tanggal 25 Maret 2020 Perihal Penarikan,
Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan
Pengalihan Penguasaan Atas Tanah disertai dengan
Kompensasi antara Ny. SAISA dengan Tn. IRVAN
KARIMU bertanggal 22 Februari 2011, telah
bertentangan dengan asas kepastian hukum yang
mana Negara mengutamakan keadilan dalam setiap
kebijakan dan keputusan yang dilaksanakannya;
b. Ketidakberpihakan:
Bahwa Lurah Bukit Wolio Indah telah dalam
mengeluarkan Objek Sengketa sangat jelas bahwa
Tergugat berpihak kepada orang lain atau pihak ke
tiga dimana Tergugat telah mengetahui surat
pernyataan Pengugasaan Fisik sebidang Tanah
tanggal 19 Maret 2020 dan diKetahui serta diregister
oleh Tergugat Nomor : 593.3/90-
SPPFT/III/BWI/2020 tanggal 26 Maret 2020. diatas
sebidang tanah milik Penggugat;
c. Kecermatan :
Bahwa dengan diterbitkannya Objek Sengketa oleh
Tergugat sangantlah jelas Tergugat tidak cermat,
dalam melaksanakan tertib administrasi karena surat
Pernyataan Pengalihan Penguasaan atas Tanah
disertai dengan Konpensasi tanggal 22 Februari
2011 milik Penggugat, yang juga diketahui oleh
Lurah Bukit Wolio
d. Tidak menyalahgunakan kewenangan
Bahwa Lurah Bukit Wolio Indah telah diduga
melakukan penyalagunaan kewenangan dengan
mengeluarkan Objek Sengketa surat nomor :
474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020 Perihal
Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan Surat
Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas Tanah
disertai dengan Kompensasi antara Ny. SAISA
dengan Tn. IRVAN KARIMU bertanggal 22
Februari 2011
e. Pelayanan yang baik.
Bahwa Tergugat dengan mengeluarkan Objek
Sengketa telah melakukan pelayan yang tidak baik
kepada Penggugat selaku warga masyarakat
kelurahan Bukit Wolio Indah, karena objek
Sengketa tersebut merugikan Penggugat selaku
Pemilik
15. Bahwa beradasarkan seluruh dalil tersebut diatas, jelas bahwa
tindakan Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa, telah
melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
Azas-azas umum pemerintahan yang baik serta tugas sebagai
lurah; Berdasarkan dalil-dalil gugatan diatas, maka Penggugat
mohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari memutuskan
sebagai berikut:
VI. PETITUM
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan batal atau tidak sah
Surat Lurah Bukit Wolio Indah Nomor: 474.C/26/III/2020,tanggal
25 Maret 2020, Perihal Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan
Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas Tanah disertai
Kompensasi antara Ny. Saisa dengan Tn. IRVAN KARIMU
bertanggal 22 Februari 2011
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut: Surat Nomor :
474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020, Perihal Penarikan,
Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan
Penguasaan Atas Tanah disertai Kompensasi antara Ny. Saisa
dengan Tn. IRVAN KARIMU bertanggal 22 Februari 2011;
4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara
Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat di atas, Tergugat mengajukan
Jawaban tanggal 27 Juli 2020, yang disampaikan pada persidangan secara
elektronik melalui Sistem Informasi Pengadilan pada tanggal 30 Juli 2020, yang
isinya pada pokoknya sebagai berikut:

I. Penjelasan Perkara Jual Beli Tanah Sengketa Antara Ny. SAISA


(Penjual) dan Sdr, IRVAN KARIMU (Pembeli)

1. Bahwa sekedar untuk diketahui Bapak Ketua/Anggota Majelis Hakim


Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari yang memeriksa/mengadili perkara
sebagaimana perihal surat diatas, perlu kami sampaikan bahwa perkara
gugatan mengenai jual beli tanah sengketa, terletak di Kelurahan Bukit
Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau antara Ny. SAISA (Penjual)
dan Sdr. IRVAN KARIMU (Pembeli) dengan surat kompensasi tanggal 22
Februari 2011 dan penguasaan tanah tersebut ditarik/dibatalkan melalui surat
Tergugat yang dikirim pada Kepala Kantor ATR/BPN Kota Baubau, perkara
tersebut sekarang ini disidangkan pada Pengadilan Negeri Baubau dalam
perkara perdata Nomor : 14/PDT.G/2020/PN.BAU atas gugatan yang
diajukan Sdr. IRVAN KARIMU melalui kuasa hukumnya, LAW OFFICE
RAHMAT KARNO & PARTNERS Kendari.
2. Bahwa materi gugatan Penggugat (Sdr. IRVAN KARIMU) dalam perkara
perdata yang diajukan pada Pengadilan Negeri Baubau dengan jumlah
Tergugat berjumlah 5 (lima) orang Tergugat, termasuk Lurah Bukit Wolio
Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau (SENIWATI, SH., M.Si) pada
pokoknya menyatakan dalam hubungannya dengan jual beli tanah sengketa
antara Ny. SAISA (Penjual) dan Sdr. IRVAN KARIMU Pembeli) para
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dan merugikan Sdr.
IRVAN KARIMU baik secara materil maupun moril.
3. Bahwa sebagai kuasa hukum Penggugat dalam perkara perdata pada
Pengadilan Negeri Baubau sama dengan kuasa hukum Penggugat dalam
perkara gugatan yang diajukan pada Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari
yaitu LAW OFFICE Kendari atas nama RAHMAT KARNO & PARTNERS
sebagai Advokat/Pengacara.
4. Bahwa para Tergugat dalam perkara perdata pada Pengadilan Negeri Baubau
diwakili oleh kuasa hukum, Advokat/Pengacara atas nama ARIFIN, SH &
PARTNERS sekaligus Sdr. ARIFIN, SH tersebut dalam perkara perdata pada
Pengadilan Negeri Baubau adalah Tergugat, ke-III (foto copy jawaban
gugatan Penggugat Terlampir).

Demikian sekedar penjelasan tentang jual beli tanah sengketa, terletak di


Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau antara Ny. SAISA
(Penjual) dan Sdr. IRVAN KARIMU (Pembeli) sekarang ini persidangan perkara
tersebut sedang berjalan pada Pengadilan Negeri Baubau dalam perkara perdata
nomor : 14/PDT.G/2020/PN.BAU, dan pada Pengadilan Tata Usaha Negara
Kendari dalam gugatan nomor : 19/G/2020/PTUN,KDI

II. Jawaban Tergugat Atas Gugatan Penggugat


Pada Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari

DALAM EKSEPSI;

A. Bahwa gugatan Penggugat obscuur libel (tidak jelas) dan kurang


pihak berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa surat yang dikirim Tergugat dalam jabatan sebagai Lurah
Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio, Kota Baubau berupa
penarikan dan pembatalan Penguasaan Tanah – sengketa dan
terkirim pada Kepala Kantor ATR/BPN Kota Baubau adalah
bertalian dengan terjadinya jual beli tanah di Kelurahan Bukit
Wolio Indah antara Ny. SAISA sebagai Penjual dan Sdr. IRVAN
KARIMU sebagai Pembeli dengan Kompensasi sesuai dalil
Penggugat turut ditanda mantan Lurah Bukit Wolio Indah
(NOVIAR NZ) tanggal 22 Februari 2011;
2. Bahwa berpedoman pada ketentuan hukum acara perdata,
ditegaskan bahwa semua pihak yang memiliki hubungan dengan
barang sengketa, wajib ikut digugat dengan menguraikan peran
masing-masing Tergugat serta kerugian yang dialami Penggugat
(Pasal, 1365 KUH Perdata)
3. Bahwa bertalian dengan ketentuan hukum acara perdata
sebagaimana dijelaskan diatas gugatan Penggugat yang diajukan
pada Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari, faktanya Ny. SAISA
(Penjual) dan mantan Lurah Bukit Wolio Indah (NOVIAR NZ)
yang menandatangani surat kompensasi tanggal 22 Februari 2011
tidak ikut digugat
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka gugatan Penggugat dalam
perkara ini tersimpul obscuur libel (tidak sempurna dan kurang
pihak)
4. Bahwa konsekwensi putusan perkara atas gugatan Penggugat dan
faktanya, gugatan yang diajukan tidak sempurna (obscuur libel)
amar putusan hakim dapat menyatakan, gugatan Penggugat ditolak
atau gugatan Penggugat tidak dapat diterima

DALAM POKOK PERKARA ;

1. Bahwa segala hal yang telah diuraikan Tergugat dalam eksepsi diatas
secara mentatis mutandis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
jawaban pada pokok perkara ini;
2. Bahwa Tergugat menolak dengan tugas dalil dalam gugatan Penggugat
yang menyatakan, Tergugat telah merugikan Penggugat atau
menyalahgunakan kewenangan bertalian dengan surat yang dikirim
Tergugat dalam jabatan sebagai Lurah Bukit Wolio Indah pada Kepala
Kantor ATR/BPN Kota Baubau, tanggal 25 Maret 2020 Nomor:
474C.726/III/2020, Perihal pencabutan dan pembatalan jual beli tanah
dengan kompensasi yang dibuat tanggal 22 Februari 2011 antara Ny.
SAISA (Penjual) dengan Sdr. LA DISA (Pembeli)
3. Bahwa surat yang dikirim Tergugat pada Kepala Kantor ATR/BPN Kota
Baubau untuk membatalkan transaksi jual beli tanah sengketa antara Ny.
SAISA (Penjual) dengan Sdr. IRVAN KARIMU (Paembeli) dengan
kompensasi yang dibuat dan ditandatangani mantan Lurah Bukit Wolio
Indah (NOVIAR NZ) tanggal 22 Februari 2011 adalah demi rasa
tanggung jawab
Tergugat dalam melayani segala kepentingan rakyat Kelurahan Bukit
Wolio Indah secara baik;
Adapun fakta nyata dilapangan setelah kami melakukan klarifikasi dengan
menghadirkan Ny. SAISA dan Sdr. IRVAN KARIMU, faktanya adalah
sebagai berikut:
a. Ny. SAISA bersama keluarganya yang lain memiliki tanah
pada lokasi Kelurahan Bukit Wolio Indah ± 7.000 M2
(Tujuh Ribu Meter Persegi);
b. Pada tahun 1993 suami Ny. SAISA bernama LA ODE
FARHUM sebelum meninggal dunia pernah menjual tanah
pada Sdr. LA DISA untuk membangun 1 (satu) buah
rumah dengan harga Rp. 400.000,- (Empat Ratus Ribu
Rupiah);
c. Setelah LA ODE FARHUM meninggal dunia, LA DISA
menguasai tanah Ny. SAISA dan keluarganya ± 5.000 M2
(Lima Ribu Meter Persegi) dengan kompensasi yang
dibuatkan dan ditandatangani mantan Lurah Bukit Wolio
Indah (Sdr. NOVIAR NZ) tanggal 22 Februari 2011
d. Ny. SAISA dan keluarga lain dan tanahnya di kuasai Sdr.
IRVAN KARIMU datang mempertanyakan masalah
tersebut pada Lurah Bukit Wolio Indah tentang kompensasi
jual beli tanah sengketa tanggal 22 Februari 2011
dimaksud;
e. Oleh Lurah Bukit Wolio Indah (Tergugat) setelah meneliti
buku register jual beli tanah, pada Kantor Kelurahan Bukit
Wolio Indah faktanya kompensasi jual beli tanah tanggal
22 Februari 2011 antara Ny. SAISA (Penjual) dan IRVAN
KARIMU (Pembeli) tidak benar (Kompensasi tersebut
bodong)
f. Ny. SAISA faktanya tidak pandai membaca dan menulis

Atas dasar fakta-fakta tersebut diatas dan karena kompensasi jual beli
tanah tanggal 22 Februari 2011 tersebut dibuat dan membawa nama institusi
Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, maka dalam
jabatan sebagai Lurah Bukit Wolio Indah, kami berhak dan memiliki
kewenangan untuk membatalkan Penguasaan Tanah Sengketa atas nama Sdr.
IRVAN KARIMU dengan mengirim surat pembatalan tersebut pada Kepala
Kantor ATR/BPN Kota Baubau;- Bapak Ketua dan Anggota Majelis Hakim;
Pengadilan TUN Kendari, Yth :

Setelah Tergugat menjelaskan fakta-fakta kejadian perkara sebagaimana


tersebut diatas, Tergugat mohon pada Bapak Ketua dan Anggota Majelis Hakim
untuk memutus perkara ini sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya


2. Menyatakan gugatan Penggugat obscuur Libel (tidak sempurna) dan
kurang pihak

DALAM POKOK PERKARA ;

1. Mengabulkan jawaban Tergugat untuk seluruhnya


2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima;
3. Menghukum Penggugat untuk menbayar biaya perkara ini

Demikian diajukan jawaban gugatan ini, atas bantuan yang diberikan


Tergugat ucapkan terima kasih.

Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat, Penggugat mengajukan Replik


secara tertulis tanggal 5 Agustus 2020 yang diajukan pada persidangan secara
elektronik melalui Sistem Informasi Pengadilan pada tanggal 6 Agustus 2020,
dan atas Replik Penggugat tersebut, Tergugat tidak mengajukan Duplik
meskipun telah diberikan kesempatan yang patut oleh Majelis Hakim,
selanjutnya Replik Penggugat tersebut selengkapnya terlampir dalam Berita
Acara Persidangan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dengan Putusan ini

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Gugatannya, Penggugat


mengajukan bukti-bukti surat yang telah diberi meterai secukupnya dan telah
disesuaikan dengan asli/fotokopinya serta diberi tanda P-1 sampai dengan P-10,
yang perinciannya sebagai berikut:

1. Bukti P – 1 : Fotokopi dari fotokopi, Surat Lurah Bukit Wolio Indah Nomor
:
474.C/26/III/2020, Perihal Penarikan, Pencabutan dan
Pembatalan surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas
Tanah disertai dengan Kompensasi antara Ny. SAISA dengan
Tn. IRVAN KARIMU bertanggal 22 Februari 2011, tertanggal
25 Maret 2020
2. Bukti P – 2 : Fotokopi sesuai dengan asli, Surat dari Tim Kuasa Hukum
Penggugat Nomor: B/010.7/RK/IV/2020, Perihal: Keberatan,
tertanggal 9 April 2020;
3. Bukti P – 3 : Fotokopi sesuai dengan asli, Tanda Terima Keberatan Nomor:
B/010.7/RK/IV/2020 tanggal 9 April 2020, dengan tanggal
terima: 13- 04-2020;
4. Bukti P – 4 : Fotokopi sesuai dengan asli, Kwitansi pembelian sebidang
tanah

kebun jambu mente di Kecamatan Sarawako, Kelurahan


Wangkanapi, tertanggal 15 April 1993

5. Bukti P – 5 : Fotokopi sesuai dengan asli, Surat Pernyataan Pengalihan


Penguasaan Atas Tanah disertai dengan Kompensasi,
tertanggal 22 Februari 2011
6. Bukti P – 6 : Fotokopi dari fotokopi, Surat Pernyataan Penguasaan Fisik
Bidang Tanah, tertanggal 19 Maret 2020
7. Bukti P – 7 : Fotokopi sesuai dengan asli, Sertipikat Hak Milik No. 02410,
Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Bau-
Bau Provinsi Sulawesi Tenggara, tanggal 01 September 2016,
Surat Ukur No. 00851/Bukit Wolio Indah/2015, tanggal 24
Nopember 2015, Luas : 499 M2 atas nama La Pinus;
8. Bukti P – 8 : Fotokopi sesuai dengan asli, Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2011, atas nama
IRVAN KARIMU, tanggal 03 Januari 2011; Tanda Terima
Sementara Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan atas nama
IRVAN KARIMU, tanggal 20 Juni 2011 dan Surat Tanda
Terima Setoran (STTS) Tahun 2011 atas nama IRVAN
KARIMU, tanggal 31 Maret 2020
9. Bukti P – 9 : Fotokopi sesuai dengan asli, Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang
Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2020 atas nama IRVAN
KARIMU, tanggal 10 Februari 2020 dan Surat Tanda Terima
Setoran (STTS) Tahun 2020 atas nama IRVAN
KARIMU,tanggal 31 Maret 2020
10. Bukti P – 10 : Fotokopi dari fotokopi, Surat dari Arifin, S.H., yang
ditujukan
kepada Kepala Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan
Wolio, Kota Baubau, Nomor : 2022/P-KH/III/2020, Perihal :
Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan surat Pernyataan
Pengalihan Penguasaan Atas Tanah disertai dengan
Kompensasi antara Ny. SAISA dengan Tn. IRVAN
KARIMU, tertanggal 24 Maret 2020

Menimbang, bahwa selain mengajukan alat bukti surat/tertulis, Penggugat


mengajukan 1 (dua) orang saksi yang bernama NOVIAR NASIHU ZUNU dan 1
(satu) orang Ahli yang bernama Dr. GUASMAN TATAWU, S.H., M.H:

1. Saksi Penggugat bernama NOVIAR NASIHU ZUNU telah


memberikan keterangan dengan dibawah sumpah di Persidangan,
tanggal 14 September 2020, yang selengkapnya tercatat dalam Berita
Acara Persidangan dan menerangkan yang pada pokoknya sebagai
berikut:

- Bahwa saksi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kantor Badan


Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bau-bau
- Bahwa saksi menjadi PNS sejak 1983
- Bahwa jabatan saksi saat ini adalah Kepala Bidang Pencegahan
dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Bau-bau]
- Bahwa sebelumnya saksi Sebagai Sekretaris Camat tahun 2006
sampai 2009, jadi Lurah Bukit Wolio Indah tahun 2016 sampai
tahun 2019
- Bahwa saksi kenal dengan Ny. Saisa
- Bahwa saksi pernah menandatangani surat pernyataan antara
Ny. Saisa dan IRVAN KARIMU
- Bahwa Ny. Saisa tidak bertandatangan karena belum bisa
membaca tetapi datang bersama anaknya yang membacakan isi
surat pengalihan tersebut
- Bahwa La Ode Djarudju adalah Ketua RT dilokasi tanah yang
dimaksud
- Bahwa Abdul Azis adalah Pemilik tanah disebelah Utara
seberang jalan
- Bahwa sudah sesuai kewenangan Lurah pada pengalihan lahan
dengan kompensasi
- Bahwa kami membuat surat pernyataan ini dimulai dengan
kedua belah pihak datang ke Kantor Lurah untuk bermohon
untuk dibuatkan surat pengalihan tanah
- Bahwa surat pernyataan tersebut Dibuat Lurah atas permintaan
para pihak
- Bahwa saksi Tidak pernah mencabut tetapi pernah membatalkan
surat pernyataan
- Bahwa cara membatalkan surat pernyataan adalah Pertama
karena lokasi tidak sesuai dengan pemiliknya, ada yang
Komplain. Kedua saya menghadirkan pihak-pihak yang pernah
menandatangani surat-surat, dengan pertemuan itu dibuatkan
Berita Acara, dengan dasar itulah saya batalkan
- Bahwa Pernah, hari berikutnya saksi minta meninjau lokasi, Ny
Saisa dan. IRVAN KARIMU serta anak-anaknya
memperlihatkan batas-batasnya dan perkiraan luasannya
- Bahwa saksi tidak melakukan pengukuran tanah;
- Bahwa tidak ada yang Komplain, Sebelah Utara : berbatasan
dengan Jalan, Sebelah Timur : berbatasan dengan Jalan, Sebelah
Barat : berbatasan dengan Jalan, Sebelah Selatan : berbatasan
dengan Ny. Saisa
- Bahwa saksi tidak pernah membatalkan sepihak
- Bahwa para pihak diundang secara tertulis
- Bahwa Surat tertulis dengan stempel dan tanda tangan Lurah
- Bahwa Tidak ada aturan yang baku, di Kelurahan sudah seperti
itu yang ada
- Bahwa Setelah Tahun 2014 pertanahan pernah mengeluarkan
contoh surat pengalihan
- Bahwa surat yang saksi buat tidak sesuai dengan contoh surat
tahun 2014
- Bahwa surat dibuat di Kantor Kelurahan
- Bahwa Hari pertama datang 4 orang IRVAN KARIMU dengan
anaknya, saisa dengan anaknya, kemudian saya minta dasar
pengalihan haknya dan memperlihatkan 1 lembar Kwitansi, saya
minta besoknya untuk melakukan peninjauan lokasi karena
waktu sudah lewat jam 12, hadir La ode Umar, Saisa, La Disa
yang disaksikan oleh Lurah
- Bahwa tidak ada pihak pertanahan dan Pak RT
- Bahwa Ny. Saisa tidak bisa baca tulis, makanya Saisa hanya
membubuhkan cap jempol dengan terlebih dahulu anaknya
membacakan isi surat tersebut sebelum dibubuhkan cap Jempol
- Bahwa lama proses pembuatan surat tersebut adalah 7 hari
- Bahwa surat Tidak diregister karena saat itu tidak ada buku
register
- Bahwa luas tanah Kurang lebih 5000 M2
- Bahwa saksi meninjau langsung lokasi
- Bahwa Selama saksi menjabat Lurah Hanya 1 kali membatalkan
surat pernyataan pengalihan
- Bahwa surat dibatalkan karena ukuran tanahnya yang dimaksud
ada tanah orang lain yang masuk
- Bahwa yang menjabat lurah setelah saksi adalah Seniwati
- Bahwa hanya kebijakan lurah saja mengumpulkan para pihak
- Bahwa SOP belum pernah lihat, hanya inisiatif sendiri
- Bahwa saksi Hanya 1 kali melakukan pembatalan surat
pernyataan pengailhan dan ada berita acaranya
- Bahwa bentuk surat pembatalan adalah memuat daftar hadir,
Berita acara kesepakatan bersama, Para pihak yang membuat
surat pernyataan dan saksii hanya mengetahui
- Bahwa para pihak setuju saat dilakukan pembatalan
- Bahwa untuk pengalihan tanah selalu datang ke Lurah
- Bahwa masyarakat kalau belum memiliki surat-surat melalui
Lurah, kalau akta tidak melalui Lurah
2. Ahli Penggugat bernama Dr. GUASMAN TATAWU, S.H., M.H., telah
memberikan keterangan dengan dibawah sumpah di Persidangan,
tanggal 21 September 2020, yang selengkapnya tercatat dalam Berita
Acara Persidangan dan menerangkan yang pada pokoknya sebagai
berikut:
- Bahwa Keputusan tata Usaha Negara yang diatur dalam Pasal 87
Undang- undang Administrasi pemerintahan bersifat Tertulis, final,
konkrit dan menyebabkan akibat hukum
- Bahwa KTUN yang dikecualikan contohnya Yang berhubungan dengan
Keputusan Umum Tentang TNI
- Bahwa Yang membatalkan sertipikat itu adalah Pengadilan Tata Usaha
Negara bukan Lurah
- Bahwa Lurah bisa membatalkan kesepakatan pihak masyarakat yang
diketahui oleh Lurah
- Bahwa BPN saja tidak punya kewenangan apalagi Lurah, yang punya
kewenangan adalah Pengadilan Tata Usaha Negara kemudian dibuatkan
sertipikat baru
- Bahwa proses pembatalan Surat Pernyataan oleh Lurah harus sesuai
dengan prosedur, tidak serta merta, harusnya dihadirkan saksi-saksi
sehingga kekuatan hukumnya itu tidak tumpang tindih
- Bahwa tata cara membatalkan surat pernyataan yakni mekanisme sesuai
dilapangan, harus dilibatkan semua yang berada dilapangan, harus
sesuai dengan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB),
harus transparan, efesien, Pejabat tidak boleh memihak harus berada
ditengah
- Bahwa dalam Undang-undang tidak dijelaskan bahwa yang buta huruf
tidak bisa punya hak milik, yang penting tidak bertentangan dengan
Peraturan Perundang-undangan
- Bahwa Orang buta huruf bisa melakukan kesepakatan walaupun tidak
bisa membaca tetapi bisa mendengarkan, yang penting tidak
bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan, lengkap
persyaratannya bisa melakukan perjanjian
- Bahwa Kewenangan Lurah untuk membuat surat keterangan tanah itu
sudah dicabut sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Menteri
ATR, Lurah hanya membantu BPN untuk pendataan tanah
- Bahwa akta otentik dibuat oleh pejabat yang ditunjuk
- Bahwa jika Pejabat Tata Usaha Negara hanya mengetahui maka dilihat
dulu kewenangannya, jika sudah memuat akibat hukum dan tertulis itu
artinya sudah masuk KTUN kecuali masih butuh persetujuan
- Bahwa jika Pejaba tata usaha Negara hanya mengetahui, maka
sepenuhnya tidak kuat yang didasarkan oleh Keputusan Menteri Dalam
Negeri, tetapi harus dilibatkan saksi-saksi, kepala lingkungan untuk
menguatkan keputusan yang dibuat
- Bahwa peralihan hak merupakan KTUN
- Bahwa Kalau ada kesalahan kemudian hari, maka diadakan
musyawarah mufakat semua pihak yang terlibat
- Bahwa tumpang tindih pertanahan terjadi karena tidak termuat dalam
buku register tanah, Lurah harus netral, Lurah harus melibatkan staf
- Bahwa Hukum Administrasi Negara itu adalah Teknis karena Sumber
Hukum Administrasi Negara itu Peraturan Perundang-undangan
- Bahwa Hukum Administrasi Negara dalam arti luas bisa Eksekutif,
Legislatif dan Yudikatif, sedangkan jika dalam arti sempit hanya
eksekutif
- Bahwa Tindakan Administrasi itu sama dengan surat menyurat, tata
aturan dalam satu unit sedangkan Hukum Administrasi Negara itu
sangat luas lebih dari administrasi
- Bahwa Hukum Administrasi Negara mengatur sangat luas dalam
penyelenggaraan negara / pemerintahan yang baik, serta menimbulkan
akibat hukum sedangkan Tindakan administrasi hanya terkait surat-
surat
- Bahwa Lurah adalah pejabat yang menyelenggarakan roda
pemerintahan di Kelurahan yang menerima atribusi kewenangan yang
diatur sesuai perundang-undangan
- Bahwa Atribusi itu yang menerima kewenangan, Delegasi adalah yang
menerima delegasi, sedangkan mandat adalah wewenang yang
diberikan dari atasannya, yang bertanggung jawab adalah atasannya

- Bahwa Kewenangan Lurah diperoleh secara atribusi sesuai Peraturan


Perundang-undangan
- Bahwa lurah menjalankan tugas di Kelurahan, menyelesaikan tugas
pemerintahan diwilayahnya
- Bahwa dalam hal jual beli tanah, Lurah harus mengetahui keberadaan
tanah tersebut
- Bahwa Lurah tidak lagi memiliki kewenangan untuk membuat surat
keterangan tanah
- Bahwa Lurah harus membuka Buku Tanah untuk mengetahui siapa
pemilik tanah, tidak serta merta mengeluarkan surat keterangan tanah
- Bahwa di kelurahan Buku Tanah untuk mempermudah kerja BPN, jika
tidak tercatat maka akan ada sengketa tanah tersebut
- Bahwa Lurah harus melibatkan kepala lingkungan, saksi-saksi supaya
mengetahui pasti letak tanah tersebut, agar tertib administrasi dan tidak
tumpang tindih
- Bahwa meregister adalah Tindakan Hukum Administrasi Negara, jika
salah register tanah maka akan mengakibatkan akibat hukum, Lurah
tidak diskriminasi dan transparans, selain itu karena sesuai dengan Pasal
87 Undang-undang Administrasi Pemerintahan, Final, kongkrit dan
individual
- Bahwa Kalau tidak ada nomor itu cacat administrasi
- Bahwa Kalau ada kesepakatan para pihak boleh diambil alih alih tanpa
ada surat dari Kelurahan untuk mempermudah penyelenggaraan
pemerintahan;
Menimbang, bahwa Tergugat tidak mengajukan saksi dan/atau ahli pada
pemeriksaan sengketa ini, walaupun telah diberikan kesempatan yang patut untuk
itu oleh Majelis Hakim; Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan
Kesimpulannya pada persidangan secara elektronik melalui Sistem Informasi
Pengadilan, pada tanggal 28 September 2020, sedangkan Tergugat tidak
mengajukan Kesimpulan, meskipun telah diberi kesempatan yang patut oleh
Majelis Hakim
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak dalam perkara ini tidak
mengajukan sesuatu lagi dan mohon Putusan
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi pada Pemeriksaan Persiapan
dan Persidangan dalam perkara ini selengkapnya tercatat dalam Berita Acara
Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Persidangan yang menjadi satu kesatuan
tidak terpisahkan dengan Putusan ini
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi di Pemeriksaan Persiapan
dan persidangan dalam perkara ini selengkapnya tercatat dalam Berita Acara
Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Persidangan dan menjadi satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan Putusan ini

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat tanggal 28


April 2020 ialah sebagaimana diuraikan pada bagian „Tentang Duduknya
Sengketa‟ Putusan ini
Menimbang, bahwa objek dalam sengketa ini ialah Surat Lurah Bukit Wolio
Indah Nomor : 474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020, Perihal Penarikan,
Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan Atas Tanah
disertai dengan Kompensasi antara Ny. SAISA dengan Tn. IRVAN KARIMU
bertanggal 22 Februari 2011 (vide Bukti P-1), selanjutnya disebut objek sengketa
Menimbang, bahwa Majelis Hakim melalui Penetapan Hakim Ketua Majelis
Nomor 19/PEN/2020/PTUN.KDI tanggal 9 Juli 2020 telah memanggil Tergugat
melalui atasannya, yakni Walikota Bau-Bau dan kemudian Tergugat telah
menanggapi Gugatan Penggugat dalam Jawaban tanggal 27 Juli 2020 yang di
dalamnya memuat Eksepsi, sebagaimana telah diuraikan dalam bagian „Tentang
Duduknya Sengketa‟ Putusan ini
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Replik tanggal 5 Agustus
2020 yang menyatakan pada pokoknya menolak dalil-dalil Jawaban dari Tergugat
serta bertetap pada Gugatannya, sedangkan Tergugat tidak mengajukan Duplik
meskipun telah diberi kesempatan yang patut oleh Majelis Hakim, yang mana
Replik tersebut selengkapnya terlampir dalam Berita Acara persidangan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Putusan ini
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan bukti-bukti sebagaimana
telah diuraikan dalam bagian „Tentang Duduknya Sengketa‟ Putusan ini yang
selengkapnya tercatat dan terlampir dalam Berita Acara Persidangan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Putusan ini
Menimbang, bahwa selama pemeriksaan sengketa berlangsung, Tergugat
tidak mengajukan bukti-bukti meskipun telah diberikan kesempatan yang patut
untuk itu oleh Majelis Hakim
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat mengajukan Eksepsi, maka
sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan mengenai pokok sengketanya, akan
terlebih dahulu dipertimbangkan mengenai Eksepsi Tergugat tersebut:

I. Dalam Eksepsi;

Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan sengketa ini, diketahui Tergugat


telah mengajukan eksepsi, yang pada pokoknya adalah Eksepsi mengenai Gugatan
Obscuur Libel (tidak jelas) dan kurang pihak:
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
Eksepsi Tergugat tersebut sebagai berikut:
Menimbang, bahwa Tergugat mendalilkan yang pada pokoknya yakni
semua pihak yang memiliki hubungan dengan barang sengketa, wajib ikut digugat
dengan menguraikan peran masing-masing Tergugat serta kerugian yang dialami
Penggugat (Pasal 1365 KUH Perdata) dan gugatan Penggugat yang diajukan pada
Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari, faktanya Ny. SAISA (Penjual) dan
mantan Lurah Bukit Wolio Indah (NOVIAR NZ) yang menandatangani surat
kompensasi tanggal 22 Februari 2011 tidak ikut digugat, berdasarkan hal-hal
tersebut diatas maka gugatan Penggugat dalam perkara ini tersimpul obscuur libel
(tidak sempurna dan kurang pihak)
Menimbang, bahwa Penggugat di dalam Repliknya telah mengajukan
bantahan terhadap dalil-dalil Eksepsi Tergugat tersebut dengan menyatakan pada
pokoknya bahwasanya Tergugat harusnya membedakan mana perbuatan
person/individu dengan perbuatan karena jabatan sebagai penyelenggara Negara.
Dalam hal ini, Penggugat menggugat pihak yang tidak salah (error in persona),
sehingga yang kabur atau tidak jelas adalah Eksepsi Tergugat, karena mencapur
norma obscuur libel dengan eksepsi kurang pihak;
Menimbang, bahwa atas perbedaan pendapat hukum para pihak tersebut,
Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut:
Menimbang, bahwa untuk menilai gugatan kabur atau tidak, Majelis Hakim
mempedomani Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang mengatur syarat formal
yang harus dipenuhi oleh suatu Gugatan, yakni: Gugatan harus memuat:
a) nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan penggugat
atau kuasanya
b) nama jabatan, tempat kedudukan tergugat
c) dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan oleh
pengadilan
Menimbang, bahwa setelah mencermati dan mempelajari Gugatan yang
diajukan Penggugat, diketahui bahwa syarat-syarat sebagaimana diatur ketentuan
Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara tersebut di atas, telah
terpenuhi, karena Penggugat telah mencantumkan dengan jelas nama,
kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan Penggugat maupun kuasanya,
telah mencantumkan nama jabatan dan tempat kedudukan Tergugat serta telah
memuat alasan yang menjadi dasar gugatan dan telah mencantumkan hal-hal yang
diminta diputuskan oleh pengadilan, yang mana hal-hal yang menjadi syarat
formal gugatan tersebut telah disempurnakan melalui pemeriksaan persiapan,
sedangkan tidak diikutsertakannya Ny. SAISA (Penjual) dan mantan Lurah Bukit
Wolio Indah (NOVIAR NZ) dalam gugatan tidak menjadikan gugatan menjadi
kabur karena sengketa a quo merupakan sengketa tata usaha negara, sehingga
cukup Penggugatnya sebagai orang atau badan hukum perdata dengan Tergugat
merupakan Badan/Pejabat tata usaha negara, sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan tata usaha negara Menimbang, bahwa
berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat
dalil eksepsi yang diajukan Tergugat tidak cukup beralasaan hukum, sehingga
harus dinyatakan tidak diterima
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan mengenai
pokok sengketanya, Majelis Hakim memandang perlu untuk mempertimbangkan
terlebih dahulu mengenai formalitas gugatan dalam sengketa ini
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 47 dan Pasal 50 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, menyatakan pada pokoknya bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara
berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara
pada tingkat pertama
Menimbang, bahwa selanjutnya yang dimaksud dengan Sengketa Tata
Usaha Negara adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 10
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang
menentukan pada pokoknya bahwa sengketa tata usaha negara adalah sengketa
yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum
perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di
daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk
sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa a quo (vide bukti P-
1) diketahui bahwa objek sengketa a quo merupakan sebuah penetapan tertulis,
yang diterbitkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara (in casu Lurah Bukit Wolio
Indah), bersifat konkret mengenai Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan Surat
Pernyataan Pengalihan Penguasaan atas Tanah disertai dengan Kompensasi antara
Ny. SAISA dengan Tn. IRVAN KARIMU bertanggal 22 Februari 2011, bersifat
individual karena ditujukan langsung kepada Kepala Kantor ATR/BPN Kota Bau-
Bau, bersifat final karena tidak memerlukan lagi persetujuan dari pihak mana pun,
dan telah menimbulkan akibat hukum kepada Penggugat, yakni berupa batalnya
Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan atas Tanah disertai dengan Kompensasi
antara Ny. SAISA dengan Tn. IRVAN KARIMU bertanggal 22 Februari 2011,
sehingga objek sengketa a quo telah memenuhi unsur-unsur Keputusan Tata
Usaha Negara (KTUN) sesuai ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan
Tata Usaha Negara juncto Pasal 87 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan serta tidak termasuk dalam
Keputusan yang dikecualikan sebagaimana ketentuan Pasal 2 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara maupun Pasal 49 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat merupakan subjek hukum orang
(natuurlijke persoon), sedangkan Tergugat merupakan Pejabat Tata Usaha Negara
(in casu Lurah Bukit Wolio Indah) yang menerbitkan objek sengketa a quo, serta
esensi permasalahan hukum dalam perkara ini adalah mengenai penerbitan objek
sengketa yang berada dalam lingkup administrasi pemerintahan, sehingga
sengketa ini termasuk dalam kualifikasi sengketa tata usaha negara sesuai
ketentuan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun
2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 ayat (1) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara menyatakan pada pokoknya bahwa gugatan diajukan di Pengadilan yang
berwenang yang daerah hukumnya meliputi kedudukan Tergugat, sedangkan
Tergugat dalam sengketa ini adalah Lurah Bukit Wolio Indah, yang mana telah
menjadi fakta yang tidak perlu dibuktikan lagi (notoir feiten) bahwasanya
kedudukan Tergugat berada dalam wilayah Kota Bau-Bau, Provinsi Sulawesi
Tenggara sehingga masuk dalam yurisdiksi Pengadilan Tata Usaha Negara
Kendari
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum tersebut di
atas, maka Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari berwenang secara absolut
maupun relatif memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa a quo
Menimbang, bahwa objek sengketa a quo berisi Penarikan, Pencabutan dan
Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan atas Tanah disertai dengan
Kompensasi antara Ny. SAISA dengan Tn. IRVAN KARIMU bertanggal 22
Februari 2011 yang ditujukan langsung kepada Kepala Kantor ATR/BPN Kota
Bau-Bau, sehingga berakibat hukum Penggugat mengalami kerugian berupa
kehilangan status atas perbuatan hukumnya dalam Surat Pernyataan Pengalihan
Penguasaan atas Tanah disertai dengan Kompensasi antara Ny. SAISA dengan
Tn. IRVAN KARIMU bertan/ggal 22 Februari 2011, oleh karenanya cukup
beralasan hukum untuk menyatakan Penggugat memiliki kepentingan yang
dirugikan untuk dapat mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara
sebagaimana ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Menimbang, bahwa sebelum mengajukan gugatan, Penggugat telah
mengajukan upaya administratif berupa Keberatan atas terbitnya Objek Sengketa
yang ditujukan kepada Tergugat melalui Surat Nomor: B/010.7/RK/IV/2020,
Perihal: Keberatan Tanggal 9 April 2020 (vide bukti P-2), yang mana Keberatan
tersebut telah diterima oleh Tergugat pada tanggal 13 April 2020 (vide bukti P-3)
dan selama pemeriksaan perkara di Persidangan tidak diperoleh bukti Tergugat
telah menanggapi Keberatan tersebut, sedangkan gugatan a quo didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari pada tanggal 28 April 2020,
sehingga pengajuan gugatan a quo telah memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh
Upaya Administrasi dan tenggang waktu pengajuan gugatan masih pula
memenuhi ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Pasal 5 ayat (1)
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018
Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah
Menempuh Upaya Administrasi
Menimbang, bahwa dengan demikian tidak terdapat bukti yang
menunjukkan fakta hukum adanya formalitas Gugatan Penggugat yang tidak
terpenuhi, sehingga selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
mengenai pokok sengketanya

II. Dalam Pokok Sengketa


Menimbang, bahwa Penggugat dalam dalil Gugatannya menyatakan yang
pada pokoknya penerbitan objek sengketa a quo telah melanggar ketentuan
Peraturan Perundang-undangan maupun Asas-Asas Umum Pemerintahan yang
Baik (AUPB)
Menimbang, bahwa Tergugat dalam dalil Jawabannya menyatakan yang
pada pokoknya penerbitan objek sengketa a quo adalah demi rasa tanggung jawab
Tergugat dalam melayani segala kepentingan rakyat Kelurahan Bukit Wolio Indah
secara baik
Menimbang, bahwa selama pemeriksaan perkara berlangsung, telah
ditemukan fakta-fakta atau fakta-fakta hukum yang berkaitan dengan penerbitan
objek sengketa a quo, yakni sebagai berikut:
1. Bahwa telah terjadi jual beli atas bidang tanah Kebun Jambu Mete antara
La Ode Fahrum dan IRVAN KARIMU dengan disaksikan oleh La Ode
Andi Goa pada tanggal 15 April 1993 dengan harga sebesar Rp. 400.000,-
(vide bukti P-4)
2. Bahwa telah terjadi pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan
kompensasi antara Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU yang diketahui
oleh Lurah Bukit Wolio Indah pada tanggal 22 Februari 2011 dengan
kesepakatan uang kompensasi ganti kerugian sebesar Rp 400.000,- dan
tanah ukuran sekitar 5000 m2 dengan batas-batas
- Sebelah utara berbatasan dengan : Jalan pemukiman
- Sebelah timur berbatasan dengan : tanah Ny. Saisa
- Sebelah selatan berbatasan dengan : Jalan pemukiman
- Sebelah barat berbatasan dengan : jalan pemukiman
(vide bukti P-5 dan dikuatkan dengan keterangan Saksi Noviar NZ vide Berita
Acara Sidang tanggal 14 September 2020)
3. Bahwa Bahwa Penggugat merupakan wajib pajak atas tanah seluas 5000
m2 yang terletak di Jalan Medy Brata Bukit Wolio Indah, Kota Bau-Bau,
dengan NOP. 74.72.710.011.004-0306.0 yang telah membayar pajak pada
tahun 2011 dan 2020 (vide bukti P-8 dan bukti P-9)
4. Bahwa Tergugat menerbitkan objek sengketa pada tanggal 25 Maret
2020 yang membatalkan pengalihan penguasaan atas tanah disertai
dengan kompensasi antara Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU yang
diketahui oleh Lurah Bukit Wolio Indah pada tanggal 22 Februari 2011
(vide bukti P-1)

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang diuraikan di atas,


esensi permasalahan hukum dalam sengketa ini, ialah aspek kewenangan, aspek
prosedur dan aspek substansi dalam penerbitan objek sengketa a quo

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


mengenai esensi permasalahan hukum dalam sengketa ini sebagai berikut

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 52 ayat (1) dan (2) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan menyatakan yang pada pokoknya syarat sahnya Keputusan meliputi
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang; dibuat sesuai prosedur; dan substansi
yang sesuai dengan objek Keputusan dengan didasarkan pada ketentuan peraturan
perundang-undangan dan AUPB

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan aspek prosedur dan


substansi penerbitan objek sengketa, Majelis Hakim terlebih dahulu akan
mempertimbangkan segi kewenangan Tergugat dalam menerbitkan objek
sengketa a quo.

1. Aspek Wewenang Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa a quo

Menimbang, bahwa salah satu prinsip dalam Hukum Administrasi Negara


adalah wetmatigheid van bestuur yang dapat dimaknai sebagai pemerintahan
berdasarkan peraturan perundang-undangan, maka dari itu setiap tindakan
hukum pemerintah harus didasarkan pada kewenangan yang diberikan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Menimbang, bahwa dalam Pasal 8 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
disebutkan bahwa:

(1) Setiap Keputusan dan/atau Tindakan harus ditetapkan dan/atau


dilakukan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
berwenang
(2) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menggunakan
Wewenang wajib berdasarkan
▪ peraturan perundang-undangan; dan
▪ AUPB.;

Menimbang, bahwa terhadap permasalahan hukum mengenai kewenangan


ini secara khusus akan dinilai dari segi materi (materiale), wilayah/tempat (loci)
dan waktu (temporis) dengan mempedomani peraturan perundang-undangan
yang dijadikan dasar Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa

Menimbang, bahwa dalam Pasal 229 ayat (4) Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan
bahwa

Lurah mempunyai tugas membantu camat dalam

a) melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan


b) melakukan pemberdayaan masyarakat
c) melaksanakan pelayanan masyarakat;
d) emelihara ketenteraman dan ketertiban umum
e) memelihara prasarana dan fasilitas pelayanan umum
f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat; dan
g) melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 25 ayat (3) Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan dinyatakan
bahwa Tugas lurah meliputi:

a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan Kelurahan


b. pelaksanaan pemberdayaan masyarakatpelaksanaan pelayanan
masyarakat
c. pemeiiharaan ketenteraman dan ketertiban umum
d. pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat; dan
f. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 35 Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan menyebutkan bahwa Pada
saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-
undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 40,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
48261 dan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588) dinyatakan masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan denganketentuan dalam Peraturan
Pemerintah ini.

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam


Negeri Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pedoman Administrasi Kelurahan
dinyatakan bahwa: Jenis Administrasi Kelurahan terdiri dari:

a. Administrasi Umum
b. Administrasi Penduduk
c. Administrasi Keuangan
d. Administrasi Pembangunan
e. Administrasi Lainnya

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pedoman Administrasi
Kelurahan dinyatakan bahwa Bentuk Administrasi Umum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf a terdiri dari :

a. Buku Data Keputusan Lurah


b. Buku Data Inventaris Kelurahan
c. Buku Data Aparat Kelurahan
d. Buku Data Tanah di Kelurahan
e. Buku Data Agenda Masuk dan Keluar
f. Buku Ekspedisi.

Menimbang, bahwa berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam


Negeri Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pedoman Administrasi Kelurahan diketahui
bahwa Buku Data Tanah di Kelurahan berisikan data mengenai nama pemilik,
status kepemilikan, penggunaan dan keterangan atas tanah

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian ketentuan peraturan


perundang- undangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa
wewenang Tergugat dalam bidang pertanahan dilaksanakan dalam rangka tertib
administrasi dalam mendukung tugas pelaksanaan pelayanan masyarakat

Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa a quo (vide bukti


P-1) diketahui bahwa Tergugat melakukan penarikan, pencabutan dan pembatalan
Surat Pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi
antara Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU yang diketahui oleh Lurah Bukit
Wolio Indah pada tanggal 22 Februari 2011 (vide bukti P-5) dengan alasan-alasan
sebagai berikut:

1. Ny. Saisa adalah orang yang tidak pandai membaca dan menulis
2. Bahwa Ny. Saisa tidak pernah melakukan transaksi jual beli tanah
dengan IRVAN KARIMU berdasarkan Surat Pernyataan Pengalihan
Penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi bertanggal 22
Februari 2011 adalah tidak benar adanya
3. Bahwa surat pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai
dengan kompensasi bertanggal 22 Februari 2011 adalah tidak benar
adanya
4. Bahwa tanah milik yang diperoleh dari mertuanya bernama La Ode Andi
Goa tidak mencapai seluas 5000 m2
5. Bahwa tanah milik Saisa sebelah barat dan utara berbatasan dengan
tanah milik La Ode Badirun dan La Ode Baisu
6. Bahwa bukti penjualan tanah milik suami Saisa berupa Kwitansi seharga
Rp 400.000 (empat ratus ribu rupiah) Tahun 1993

Menimbang, bahwa tindakan Tergugat melakukan penarikan, pencabutan


dan pembatalan Surat Pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai
dengan kompensasi antara Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU yang diketahui
oleh Lurah Bukit Wolio Indah pada tanggal 22 Februari 2011 (vide bukti P-5)
dengan alasan-alasan sebagaimana tersebut di atas menurut pendapat Majelis
Hakim merupakan tindakan menentukan keabsahan suatu perbuatan hukum

Menimbang, bahwa Surat Pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah


disertai dengan kompensasi antara Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU yang
diketahui oleh Lurah Bukit Wolio Indah pada tanggal 22 Februari 2011 (vide
bukti P-5) menurut pendapat Majelis Hakim merupakan bentuk perjanjian yang
tunduk dalam kaidah hukum perdata, salah satu diantaranya adalah adanya
kesepakatan para pihak, sedangkan kapasitas Lurah dalam perjanjian tersebut
sekadar mengetahui telah terjadi perjanjian, sehingga bukan penentu ada tidaknya
perjanjian tersebut, meskipun dalam proses penerbitannya Lurah ikut memastikan
kebenaran data dalam perjanjian tersebut

Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi Noviar NZ, dalam rangka


memastikan kebenaran data dalam Surat Pernyataan pengalihan penguasaan atas
tanah disertai dengan kompensasi antara Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU
tanggal 22 Februari 2011 dilakukan peninjauan lokasi bidang tanah objek
pengalihan penguasaan bidang tanah, pertemuan antara kedua belah pihak, yakni
antara pihak yang mengalihkan penguasaan tanah dengan pihak yang
menerima penyerahan penguasaan tanah dan membacakan isi surat
pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah karena salah satu pihak tidak dapat
baca tulis (vide Berita Acara Persidangan tanggal 14 September 2020) .

Menimbang, bahwa mengenai Surat Pernyataan pengalihan penguasaan


atas tanah disertai dengan kompensasi antara Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU
yang diketahui oleh Lurah Bukit Wolio Indah pada tanggal 22 Februari 2011 (vide
bukti P-5) yang tidak diregister dalam Buku Tanah Desa, hal demikian karena
pada tahun 2011 tidak ada buku register tanah di Kelurahan Bukit Wolio Indah
sebagaimana keterangan saksi Noviar NZ (vide Berita Acara Persidangan tanggal
14 September 2020), namun demikian kelalaian Tergugat untuk tidak meregister
Surat Pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi
antara Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU yang diketahui oleh Lurah Bukit
Wolio Indah pada tanggal 22 Februari 2011 (vide bukti P-5) dalam rangka tertib
administrasi kelurahan sebagaimana amanat Pasal 3 ayat (1) huruf d Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pedoman Administrasi
Kelurahan tidak dapat dibebankan kerugiannya kepada Penggugat dengan
Menimbang, bahwa menurut pendapat Majelis Hakim tindakan Tergugat secara
sepihak melakukan penarikan, pencabutan dan pembatalan Surat Pernyataan
pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi antara Ny. Saisa
dengan melakukan penarikan, pencabutan dan pembatalan Surat Pernyataan
pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi antara tanggal 22
Februari 2011 (vide bukti P-1) bukan dalam rangka menggunakan
kewenangannya menurut ketentuan Pasal 229 ayat (4) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah juncto Pasal 25
ayat (3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan melainkan didasarkan atas penilaian Tergugat secara sepihak terhadap
perbuatan hukum yang terdapat dalam Surat Pernyataan pengalihan penguasaan
atas tanah disertai dengan kompensasi antara Ny. Saisa dengan melakukan
penarikan, pencabutan dan pembatalan Surat Pernyataan pengalihan penguasaan
atas tanah disertai dengan kompensasi antara Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU
tanggal 22 Februari 2011 (vide bukti P-1); tanggal 22 Februari 2011 (vide bukti P-
1) bukan dalam rangka menggunakan kewenangannya menurut ketentuan Pasal
229 ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah juncto Pasal 25 ayat (3) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan melainkan didasarkan atas
penilaian Tergugat secara sepihak terhadap perbuatan hukum yang terdapat dalam
Surat Pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi
antara Ny. Saisa dengan melakukan penarikan, pencabutan dan pembatalan Surat
Pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah disertai dengan kompensasi antara
Ny. Saisa dengan IRVAN KARIMU tanggal 22 Februari 2011 (vide bukti P-1)
yang diketahui oleh Lurah Bukit Wolio Indah pada tanggal 22 Februari 2011 (vide
bukti P-5), maka berarti pula bahwa Tergugat tidak mempunyai kewenangan
secara substansi menerbitkan objek sengketa (onbevoegdheid ratione materiale)

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak berwenang untuk


menerbitkan objek sengketa, maka Majelis Hakim berkeyakinan untuk
menyatakan objek sengketa a quo tidak sah; Menimbang, bahwa ketentuan Pasal
70 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014
Tentang Administrasi Pemerintahan mengatur bahwa Keputusan dan/atau
Tindakan tidak sah apabila dibuat oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang
tidak berwenang

Menimbang, bahwa selanjutnya dalam ketentuan Pasal 70 ayat (2) huruf


(a) dan (b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi Pemerintahan mengatur bahwa akibat hukum Keputusan dan/atau
Tindakan yang tidak sah ialah tidak mengikat sejak Keputusan dan/atau Tindakan
tersebut ditetapkan dan segala akibat hukum yang ditimbulkan dianggap tidak
pernah ada
Menimbang, bahwa pertimbangan hukum mengenai pengujian objek
sengketa sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, secara mutatis mutandis,
menjadi pertimbangan hukum mengenai tindakan hukum Tergugat dalam
menerbitkan objek sengketa a quo telah melanggar Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik (AUPB), yakni asas kepastian hukum, asas
ketidakberpihakan, asas kecermatan, asas tidak menyalahgunakan kewenangan,
dan asas pelayanan yang baik

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh rangkaian pertimbangkan hukum


tersebut diatas, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa Gugatan Penggugat haruslah
dikabulkan seluruhnya

Menimbang, bahwa oleh karena Gugatan Penggugat telah


dikabulkan, berdasarkan ketentuan Pasal 110 dan Pasal 112 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
Tergugat dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini
yang besarannya akan ditentukan dalam amar putusan ini

Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan


oleh pihak-pihak yang bersengketa, sampai dengan menjatuhkan putusan ini,
Majelis Hakim mempedomani ketentuan Pasal 100 dan Pasal 107 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, setelah Majelis Hakim mempertimbangkan seluruh bukti-bukti yang
diajukan oleh para pihak, khusus hanya bukti-bukti yang relevan dengan
persoalan/masalah hukum yang dijadikan dasar putusan, sedangkan terhadap
bukti-bukti yang tidak relevan dijadikan dasar dalam memutus sengketa a quo,
tetap dilampirkan dalam berkas perkara yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Putusan ini

Mengingat, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986


Tentang Peradilan Tata Usaha Negara junctis Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan sengketa ini

M E N G A D I L I:

I. Dalam Eksepsi:
Menyatakan Eksepsi yang diajukan Tergugat tidak diterima;
II. Pokok Sengketa:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya\
2. Menyatakan tidak sah Surat Lurah Bukit Wolio Indah Nomor:
474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020, Perihal Penarikan,
Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan Penguasaan
Atas Tanah disertai dengan Kompensasi antara Ny. SAISA dengan
Tn. LA DISA bertanggal 22 Februari 2011
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Lurah Bukit Wolio
Indah Nomor: 474.C/26/III/2020, tanggal 25 Maret 2020, Perihal
Penarikan, Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Pengalihan
Penguasaan Atas Tanah disertai dengan Kompensasi antara Ny.
SAISA dengan Tn. LA DISA bertanggal 22 Februari 2011
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya dari pemeriksaan
sengketa ini sejumlah Rp. 721.000,- (Tujuh ratus dua puluh satu ribu
Rupiah)

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari pada hari Selasa, tanggal 13 Oktober
2020, oleh RACHMADI, S.H., selaku Hakim Ketua Majelis, NIDAUL
KHAIRAT, S.HI., S.H., M.Kn., dan GASA BAHAR PUTRA, S.H., masing-
masing selaku Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang
terbuka untuk umum secara elektronik melalui Sistem Informasi Pengadilan,
pada hari Rabu, tanggal 14 Oktober 2020, oleh Majelis Hakim tersebut dengan
dibantu oleh HULUL, S.H., sebagai Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara
Kendari, dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Tergugat.

HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,

ICHA SEKARJATI,SH.,MH. ISWAN HAIDIR,SH.,MH.

HAKIM ANGGOTA

FANY RAHMAYANTI,SH.MH.

PANITERA PENGGANTI

ANGGIRA DIFA,SH.
Perincian Biaya Perkara Nomor 19/G/2020/PTUN.KDI:

1. Biaya Gugatan : Rp. 30.000,-


2. Biaya Proses ATK : Rp. 150.000,-
3. Biaya Panggilan : Rp. 495.000,-
4. Biaya PNBP : Rp. 20.000,-
5. Meterai : Rp. 6.000,-
6. Redaksi : Rp. 10.000,-
7. Leges : Rp. 10.000,-
Jumlah : Rp. 721.000,-
Terbilang : (Tujuh ratus dua puluh satu ribu Rupiah)

Anda mungkin juga menyukai