perusahaan dagang VOC, hiduplah seorang nahkoda kapal VOC bernama Hendrick Van Der Decken. Beliau adalah salah satu dari nahkoda kapal dagang Belanda yang menjual dagangannya ke Indonesia. Menurut sejarah, dia adalah nahkoda pertama yang berhasil melintasi lautan dari Belanda – Indonesia hanya dalam kurun waktu 3 bulan. Mendengar kabar ini, seluruh masyarakat baik Belanda maupun Indonesia merasa kaget karena tidak ada nahkoda yang berani melintasi lautan dengan kecepatan seperti itu. Banyak pelaut-pelaut berkata bahwa sepertinya Hendrick & awak kapalnya melakukan perjanjian dengan Iblis lautan untuk meminta pelayaran dengan kecepatan super tinggi.
Akhirnya setelah cukup lama berdagang di Indonesia,
Hendrick kemudian memerintah seluruh awak kapalnya untuk bergegas pulang ke Belanda. Namun, ketika ditengah pelayaran tepatnya di Cape Town, Afrika Selatan, kapal tersebut diterjang ombak yang amat dahsyat hingga kapal tersebut hampir tenggelam karena keganasan ombak & cuaca pada saat itu. Seluruh awak kapalpun panik & meminta Hendrick untuk berpindah ke jalur lain yang lebih aman. Namun dengan sombongnya, Hendrick berkata, “Terus melaju kearah badai!” seraya menghisap rokok pipanya. Walaupun angin kencang menghantam kapal mereka, Hendrick tetap tidak bergeming & bahkan meminta awak kapalnya untuk menurunkan layar. Seketika itu juga, banyak dari awak kapalnya yang memberontak & memarahi sang Kapten. Tetapi mereka yang tidak mematuhi perintah Hendrick langsung dibunuh & mayatnya dibuang ke lautan. Pada akhirnya mereka hanya bisa pasrah & menuruti keinginan sang Kapten untuk menurunkan layar.
Dengan kekejamannya, Kapten Hendrick lalu berkata
dengan sombongnya, “Kalian harus terus melewati badai ini, walaupun sampai hari kiamat tiba!” Perkataan tersebut dia ucapkan untuk mengutuk Tuhan YME karena telah menghambat perjalanannya. Namun sesaat setelah perkataan tersebut keluar dari mulutnya & membuang seluruh mayat yang memberontak sang Kapten, tiba-tiba sebuah suara halus berkata kepada Hendrick, “Yakinkah kamu untuk tidak ingin berlabuh?”. Hendrick menjawabnya dengan penuh percaya diri, “ Terkutuklah aku jika ingin berlabuh, aku tidak peduli walaupun hari Penghakiman tiba”. Tiba-tiba saja ombak & gemuruh makin mengganas seraya dengan suara halus yang membalas perkataan Hendrick, “Karena ulah & perkataanmu, kau & seluruh awak kapalmu terkutuk & berlayar di seluruh lautan selamanya. Kau dilarang untuk berlabuh di daratan & hanya akan menjadi hantu yang abadi di lautan. Kau juga tidak akan bisa merasakan kenikmatan di dunia ini. Empedu hanya akan menjadi dagingmu & membakar dirimu dari dalam. Seketika itu juga, Hendrick Van Der Decken terdiam & merasa kaget terhadap apa yang didengarnya. Tidak lama kemudian, kapal mereka seketika hilang seakan lenyap dari peradaban. Pada saat itulah Hendrick Van Der Decken dijuluki “The Flying Dutchman”.