Anda di halaman 1dari 19

AAJI Syariah

JENIS-JENIS RIBA
Riba terbagi menjadi empat macam:
1. riba nasiiah (riba jahiliyyah)
2. riba fadlal
3. riba qaradl
4. riba yadd.

1.RIBA NASIIAH
Riba Nasii`ah adalah tambahan yang diambil karena penundaan pembayaran utang untuk
dibayarkan pada tempo yang baru,
sama saja apakah tambahan itu merupakan sanksi atas keterlambatan pembayaran hutang,
atau sebagai tambahan hutang baru.Misalnya,siA meminjamkan uang sebanyak 200 juta
kepada si B;
dengan perjanjian si B harus mengembalikan hutang tersebut pada tanggal 1 Januari 2009; dan
jika si B menunda pembayaran hutangnya dari waktu yang telah ditentukan (1 Januari 2009),
maka si B wajib membayar tambahan atas keterlambatannya; misalnya 10% dari total hutang.
Tambahan pembayaran di sini bisa saja sebagai bentuk sanksi atas keterlambatan si B dalam
melunasi hutangnya, atau sebagai tambahan hutang baru karena pemberian tenggat waktu
baru oleh si A kepada si B. Tambahan inilah yang disebut dengan riba nasiiah.

2.RIBA FADLAL
Riba fadlal adalah riba yang diambil dari kelebihan pertukaran barang yang sejenis

3. RIBA YADD
Riba yang disebabkan karena penundaan pembayaran dalam pertukaran barang-barang.
Dengan kata lain, kedua belah pihak yang melakukan pertukaran uang atau barang telah
berpisah
dari tempat aqad sebelum diadakan serah terima.

4. RIBA QORDL
Riba qaradl adalah meminjam uang kepada seseorang dengan syarat ada kelebihan atau
keuntungan yang harus diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman.
5. Ada tiga macam Riba dalam transaksi yaitu; Riba Fadl, Riba Nasiah, Riba Jahiliyah.
Salah satu contoh yang termasuk dalam Riba Fadl (riba penambahan)adalah:
=A= Emas ditukar dengan emas dengan jumlah berat yang berbeda.
B Tambahan uang yang diberikan saat mengembalikan pinjaman.
C Pemberian bunga pinjaman untuk keperluan biaya pengobatan.
D Janji pengembalian uang tanpa bunga.

6. Ada tiga macam Riba dalam transaksi yaitu; Riba Fadl, Riba Nasiah, Riba Jahiliyah.
Salah satu contoh yang termasuk dalam Riba Nasiah (riba karena penundaan waktu
pembayaran) adalah:
A Emas ditukar dengan emas dengan jumlah berat yang berbeda.
=B= Tambahan uang yang diberikan saat mengembalikan pinjaman.
C Pemberian bunga pinjaman untuk keperluan biaya pengobatan.
D Janji pengembalian uang tanpa bunga.

7. Ada tiga macam Riba dalam transaksi yaitu; Riba Fadl, Riba Nasiah, Riba Jahiliyah.
Salah satu contoh yang termasuk dalam Riba Jahiliyah adalah:
=A= Emas ditukar dengan emas dengan jumlah berat yang berbeda.
B Tambahan uang yang diberikan saat mengembalikan pinjaman.
C Pemberian bunga pinjaman untuk keperluan biaya pengobatan.
D Janji pengembalian uang tanpa bunga.

8. Para ahli berpendapat bahwa dalam konsep asuransi konvensional ada saat satu pihak
diuntungkan dan pihak lain dirugikan. Contoh, tertanggung akan mengalami kerugian jika
sampai akhir periode pertanggungan tidak mengajukan klaim sedangkan penanggung akan
diuntungkan dari peristiwa ini.
Unsur untung-untungan seperti ini dalam syariah disebut:
A Gharar
B Akad
=C= Maysir
D Riba

9. Bertransaksi yang terdapat unsur penipuan didalamnya dilarang dalam agama.


Mencampur barang yang rusak dengan barang yang masih bagus dengan harapan pembeli
tidak melihat kecacatannya
juga merupakan unsur penipuan. Penipuan dalam bertransaksi disebut.
A Gharar
B Riba
=C= Tadlis
D Akad

10. Setiap praktisi ekonomi ingin transaksi dengan hasil memuaskan dan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya
karena mereka sadar bahwa selain uang waktu juga memiliki nilai.
Ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan praktik Riswah agar
transaksinya didahulukan
dan diterima dengan mengabaikan kepentingan orang lain dan prinsip keadilan. Risywah
adalah:
=A= Penyuapan
B Persekongkolan
C Perkulakan
D Perserikatan

11. Salah satu cara yang menyebabkan sesuatu menjadi haram adalah Risywah.
Risywah dalam konteks keuangan artinya;
A Penawaran Palsu
B Permintaan Palsu
=C= Penyuapan
D Penipuan

12. Salah satu praktik yang dilarang dalam ekonomi Islam adalah Ikhtikar. Dalam praktik ini
pelaku melakukan;
A Penjualan barang sebelum waktu panen sehingga pelaku mendapatkan harga yang pasti
sedangkan pembeli tidak mendapatkan kepastian dalam kualitas dan kuantitas.
=B= Penumpukan barang untuk menciptakan kelangkaan sehingga ia dapat mengontrol harga
tinggi sesuka yang ia inginkan.
C Jual beli dengan menipu calon pembelinya seolah permintaan akan barang tersebut tinggi
sehingga pelaku dapat menaikan harga sesukanya.
D Transaksi tanpa menyebutkan kualitas barang yang dijual sehingga pembeli tidak mengetahui
apakah barang yang dibeli cacat atau tidak.
13. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui kapan seRIBA QORDL
Riba qaradl adalah meminjam uang kepada seseorang dengan syarat ada kelebihan atau
keuntungan yang harus diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. seorang akan
meninggal dunia. Dalam asuransi konvensional yang akadnya adalah jual beli, terjadi ketidak
jelasan dalam kepastian waktu penyerahan. Kontrak ini disebut
A Maysir
=B= Gharar
C Riba
D Tadlis

14. Salah satu cara yang menyebabkan sesuatu menjadi haram adalah Ikhtikar. Ikhtikar dalam
konteks keuangan artinya;
A Penawaran Palsu
=B= Permintaan Palsu
C Penyuapan
D Penipuan

15. Praktik lain yang dilarang dalam syariah adalah Bai Najasy yang artinya;
A Penjualan barang sebelum waktu panen sehingga pelaku mendapatkan harga yang pasti
sedangkan pembeli tidak mendapatkan kepastian dalam kualitas dan kuantitas.
B Penumpukan barang untuk menciptakan kelangkaan sehingga ia dapat mengontrol harga
tinggi sesuka yang ia inginkan.
=C= Jual beli dengan menipu calon pembelinya seolah permintaan akan barang tersebut tinggi
sehingga pelaku dapat menaikan harga sesukanya.
D Transaksi tanpa menyebutkan kualitas barang yang dijual sehingga pembeli tidak mengetahui
apakah barang yang dibeli cacat atau tidak.

16. Sebuah transaksi dikatakan Maysir bila transaksi tersebut:


A Terdapat unsur untung-untungan sehingga manfaat yang didapatkan oleh seseorang
membawa kerugian orang lainnya.
B Melaksanakan kegiatan yang sifatnya tidak jelas sehingga setiap orang tidak mengetahui
ketentuan yang sebenarnya.
C Memiliki unsur ribawi dengan melibatkan bank sebagai badan yang melakukan kegiatan ini.
=D= Mengandung tipu daya sehingga keuntungan diraup oleh pelaku dan kerugian didapat oleh
orang lainnya.
17. Tiga hal mendasar yang harus dihindari dalam asuransi syariah adalah Mayisir, Gharar, dan
Riba.
Maysir mengandung makna untung-untungan yang terdapat dalam contoh dibawah ini;
A Penanggung dan Tertanggung tidak dapat memastikan berapa premi yang harus dibayarkan
dan kapan uang pertanggungan akan diberikan.
=B= Tertanggung akan mengalami kerugian jika sampai akhir kontrak tidak mengajukan klaim.
Sebaliknya, penanggung yang diuntungkan.
C Tertanggung mengajukan pinjaman polis dan harus mengembalikannya disertai dengan
bunga atas pinjaman.
D Semua jawaban salah.

18. Dalam bertransaksi, ketidak jelasan atas salah satu persyaratannya akan merusak
kehalalan dari transaksi tersebut.
Ketidak jelasan kualitas pada saat barang diserahkan seperti dalam sistim ijon membuat
transaksi tersebut disebut:
A Teror
=B= Ghoror
C Horor
D Sohor

19. Dalam asuransi konvensional, perusahaan sebagai penanggung bertanggung jawab dalam
membayarkan uang pertanggungan.
Perusahaan beresiko merugi sebesar uang pertanggungan yang dibayarkan.
Hal yang mirip dengan peruntungan ini disebut;
A Maysir
=B= Gharar
C Riba
D Tadlis

20. Salah satu cara yang menyebabkan sesuatu menjadi haram adalah Maysir. Maysir dalam
konteks keuangan artinya;
A Pembungaan
B Penyuapan
=C= Perjudian
D Penipuan
21. Salah satu cara yang menyebabkan sesuatu menjadi haram adalah Riba. Riba dalam
konteks keuangan artinya;
=A= Pembungaan
B Penyuapan
C Perjudian
D Penipuan

22. Tiga hal mendasar yang harus dihindari dalam asuransi syariah adalah Mayisir, Gharar, dan
Riba. Riba dapat berarti menambahkan dengan cara yang tidak baik, yang terdapat dalam
contoh dibawah ini;
A Penanggung dan Tertanggung tidak dapat memastikan berapa premi yang harus dibayarkan
dan kapan uang pertanggungan akan diberikan.
B Tertanggung akan mengalami kerugian jika sampai akhir kontrak tidak mengajukan klaim.
Sebaliknya, penanggung yang diuntungkan.
=C= Tertanggung mengajukan pinjaman polis dan harus mengembalikannya disertai dengan
bunga atas pinjaman.
D Semua jawaban salah.

23. Negara tempat lahir regulasi tentang asuransi syariah tahun 2005, yaitu The Insurance
Rulebook:
A Indonesia
B Bahrain
C Sudan
=D= Malaysia

24. Negara pertama yang memiliki undang-undang tentang asuransi syariah tahun 1984,
Takaful Act;
A Indonesia
B Bahrain
C Sudan
=D= Malaysia

25. Negara yang sampai akhir tahun 2009 telah memiliki lebih dari 40 perusahaan yang
memasarkan produk asuransi syariah:
A Indonesia
=B= Bahrain
C Sudan
D Malaysia
26. Berdasarkan muktamar ekonomi Islam tahun 1976, para ulama merekomendasikan
pendirian asuransi syariah karena asuransi konvensional dinilai bertentangan dengan prinsip
syariah.
Pada tahun 1979, Asuransi syariah pertama kali berdiri di;
=A= Malaysia
B Bahrain
C Inggris
D Sudan

27. Rukun aqad adalah seperti yang tertulis dibawah ini kecuali;
A Pernyataan untuk mengikatkan diri.
B Pihak-pihak yang ber-aqad.
=C= Harga yang pasti
D Objek aqad.

28. Memasarkan produk syariah haruslah terbebas dari praktik tercela yang dilarang dalam
agama. Berikut adalah beberapa praktik tercela tersebut, kecuali;
A Presentasi yang tidak jujur.
B Menetapkan dan memberikan manfaat yang tidak sesuai dengan kebutuhan nasabah.
=C= Memberikan penjelasan hanya sesuai dengan pengetahuan yang agen miliki.
D Banyak bersumpah dalam meyakinkan calon nasabah.

29. Dalam Syariah, ada dua hal yang diatur yaitu;


=A= Ibadah dan Muamalah
B Keyakinan dan Budi Pekerti
C Akidah dan Muamalah
D Akhlak dan Ibadah

30. Berdasarkan fatwa MUI tentang perasuransi syariah, sepakat dalam menjalankan usaha
perasuransian ada dua akad yang digunakan, yaitu:
A Ijab-Kabul
B Takaful-Taâawun
=C= Tabarru-Tijarah
D Akad kredit-Akad leasing
31. Manakah pernyataan yang tepat untuk menggambarkan konsep penjualan asuransi syariah:
=A= Strategi penjualan dengan memerhatikan dan sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.
B Menjual sebanyak-banyaknya untuk keuntungan perusahaan dan diri sendiri.
C Berbicara lebih banyak daripada mendengarkan agar nasabah mendapat banyak informasi.
D Menggunakan segala cara untuk mendapatkan nasabah.

32. Berikut adalah kaidah-kaidah yang dianjurkan dalam berbisnis syariah, kecuali:
A Bersaing dengan sehat.
B Berprilaku adil.
=C= Tidak pernah memikirkan keuntungan
D Sabar dalam melayani.

33. Berikut ini adalah yang termasuk dalam akad tijarah, kecuali:
A Akad yang dilakukan dengan tujuan komersial.
B Akad tijarah yang digunakan dalam asuransi syariah adalah akad wakalah bil ujrah.
C Ada pemisahan pencatatan kekayaan antara pengelola dengan dana peserta.
=D= Akad yang dilakukan dengan tujuan tolong menolong.

34. Perusahaan asuransi syariah tidak lagi berfungsi sebagai penanggung karena fungsi dan
tugasnya yang utama adalah mengelola dana peserta yang disebut tabarru. Dalam asuransi
syariah kita tidak lagi menyebut uang yang dibayarkan peserta sebagai premi melainkan;
A Biaya akuisisi
B Biaya asuransi
C Wakalah bil Ujrah
=D= Kontribusi

35. Perusahaan asuransi syariah sebagai pengelola dana juga menginvestasikan dana
kelolaannya secara syariah. Dana siapa saja yang diinvestasikan oleh perusahaan asuransi
sebagai pengelola?
A Dana investor, dana surplus, dana nasabah.
B Dana nasabah individu, dana Tabarru, dan dana perusahaan.
C Dana badan usaha, dana peserta, dan dana investor
=D= Dana wakalah bil ujrah, dana pengelola, dana Tijarah
36. Dalam aktifitas ekonomi, contoh praktik Riba terdapat dalam;
A Pembelian barang dengan kredit
=B= Pembungaan uang
C Meminjam uang
D Berinvestasi

37. Asuransi jiwa syariah merujuk pada beberapa konsep yang dipraktikkan pada masa
Rasulullah SAW maupun sebelumnya yang pada masa Beliau praktik tersebut masih terus
berlaku.
Salah satu praktik ini adalah al-Qasamah yang dalam praktiknya:
A Membayarkan kerugian yang diderita oleh orang lain.
=B= Mengumpulkan dana dalam sebuah tabungan atau pengumpulan uang iuran dari peserta
atau majelis.
C Memberikan keuntungan bagi orang-orang yang sedang tertimpa musibah.
D Menjamin kebaikan yang didapat oleh setiap orang.

38. Barang yang zatnya halal secara syariah dapat berubah statusnya menjadi haram jika cara
mendapatkan hal tersebut dengan cara yang dilarang dalam syariah. Berikut adalah cara-cara
yang dilarang dalam syariah.
=A= Riba, Tadlis, Gharar, Maysir, Ikhtikar, Risywah.
B Mudharabah, Syirkah, Akad, Amal, Baâi, Baitul mal.
C Dain, Adl, Faiâ, Fatwa, Fiqh, Gharim.
D Haq, Hawalah, Ijab, Ijarah, Istishna, Jaâalah.

39. Dalam berinvestasi, hasil sangat bergantung pada aktifitas riil dari bisnis yang sedang
dijalankan dimana hasil tersebut tidaklah pasti setiap waktunya, kadang mendapatkan
keuntungan, bahkan kadang merugi, walaupun sesekali mungkin impas. Praktik membuat pasti
hasil investasi yang sebenarnya tidak pasti merupakan praktik:
=A= Ribawi
B Premi
C Menabung
D Gharar

40. Dalam asuransi syariah dikenal istilah akad yaitu perjanjian yang disepakati oleh dua pihak
yang saling mengikat . Ada dua bentuk akad dalam asuransi syariah, yaitu.
=A= Tabarru dan Tijarah
B Syirkah dan Murabahah
C Ijarah dan Mudharabah
D Semua jawaban salah

41. Dalam asuransi syariah, akad yang dilakukan dengan tujuan komersil, disebut?
A Tabarru
=B= Tijarah
C Ijarah
D Musytarakah

42. Setiap perusahaan yang memasarkan produk syariah harus memiliki DPS yang
direkomendasikan oleh DSN-MUI. Secara berurutan, kepanjangan dari singkatan DPS-DSN-
MUI adalah:
A Dewan Penjamin Simpanan-Dana Syariah Nasional-Mahkamah Ulama Indonesia
B Dewan Pengayom Syariah-Dakwah Syariah Nasional-Majelis Undang Undang Islam
=C= Dewan Pengawas Syariah-Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia
D Dewan Perwakilan Syariah-Dewan Syar'i Nasional-Majelis Ulama Indonesia

43. Perusahaan yang menyelenggarakan usaha asuransi atau usaha reasuransi dengan prinsip
syariah wajib menerapkan prinsip-prinsip dasar syariah. Berikut adalah prinsip yang dilarang,
kecuali:
A Gharar
B Maysir
=C= Amanah
D Risywah

44. Dalam berinvestasi, perusahaan dapat menempatkan dalam instrumen investasi syariah
sebagai berikut, kecuali;
A Saham
=B= Deposito
C Arisan
D Obligasi

45. Asuransi jiwa syariah merujuk pada beberapa konsep yang dipraktikkan pada masa
Rasulullah SAW maupun sebelumnya yang pada masa Beliau praktik tersebut masih terus
berlaku. Salah satu praktik ini adalah al-Aqila yang artinya;
=A= Saling memikul atau bertanggung jawab untuk keluarganya.
B Saling menasihati untuk kebaikan bersama.
C Saling memberi dan menerima barang-barang yang disukai pemberi dan penerimanya.
D Saling percaya satu sama lain sehingga kehidupan di dunia menjadi damai.

46. Asuransi secara prinsip tertera dalam Al Quran. Dalam beberapa ayat, Allah memerintahkan
hambanya untuk mempersiapkan diri untuk hari esok. Hal ini dapat dilihat pada;
=A= Al Hasyr:18
B Al Fatihah:2
C Al Baqarah:18
D Al Maidah:2

47. Dalam menjalankan prinsip Muamalah, setiap orang harus melakukan hal-hal yang bersifat
Halal dan meninggalkan hal-hal yang Haram. Dalam bermuamalah, setiap orang dapat
menggunakan kreatifitasnya sehingga itu mengapa dalam bermuamalah:
=A= Semuanya boleh dilakukan kecuali yang dilarang.
B Semuanya dilarang kecuali yang diperintahkan.
C Semuanya tidak boleh dilakukan setelah diperintahkan.
D Semua tidak dilarang selagi bisa dilakukan.

48. Dalam Islam, semua manusia adalah sama dan yang membedakan adalah keimanannya.
Dalam syariah, sesama manusia harus saling tolong menolong dalam kebajikan tanpa
membedakan dari mana mereka berasal dan beragama apakah mereka. Prinsip hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan yang lainnya disebut:
A Ibadah
B Sadjadah
=C= Muamalah
D Barokah

49. Berikut adalah kaidah-kaidah yang dianjurkan dalam berbisnis syariah, kecuali:
A Bersaing dengan sehat.
B Berprilaku adil.
=C= Tidak pernah memikirkan keuntungan
D Sabar dalam melayani.

50. Syariah mengenai Ibadah adalah peraturan yang mengatur hubungan Manusia dengan
Allah SWT sedangkan Muamalah adalah;
A Mengatur hanya tentang perniagaan
B Berisi aturan tentang pernikahan dan perceraian
C Aturan manusia untuk seluruh alam semesta
=D= Mengatur hubungan antar manusia

51. Karena akadnya berbeda, asuransi konvensional dan syariah sudah barang tentu memiliki
perbedaan konsep dalam pengelolaan risiko, yaitu:
A Asuransi konvensional Risk Sharing, asuransi syariah Risk Transfering.
B Asuransi syariah Risk Controlling, asuransi konvensional Risk Management.
=C= Asuransi konvensional Risk Transfering, asuransi syariah Risk Sharing.
D Asuransi syariah Risk Retreating, Asuransi konvensional Risk Recording.

52. Berdasarkan fatwa MUI tentang perasuransi syariah, sepakat dalam menjalankan usaha
perasuransian ada dua akad yang digunakan, yaitu:
A Ijab-Kabul
B Takaful-Taâawun
=C= Tabarru-Tijarah
D Akad kredit-Akad leasing

53. Barang yang zatnya halal secara syariah dapat berubah statusnya menjadi haram jika cara
mendapatkan hal tersebut dengan cara yang dilarang dalam syariah. Berikut adalah cara-cara
yang dilarang dalam syariah.
=A= Riba, Tadlis, Gharar, Maysir, Ikhtikar, Risywah.
B Mudharabah, Syirkah, Akad, Amal, Bai, Baitul mal.
C Dain, Adl, Faiâ, Fatwa, Fiqh, Gharim.
D Haq, Hawalah, Ijab, Ijarah, Istishna, Jaâalah.

54. Dalam syariah, asuransi termasuk dalam aktifitas prinsip:


A Ahlak
B Ibadah
C Aqidah
=D= Muamalah

55. Dalam Islam, uang adalah bukan komoditas melainkan alat penyimpan nilai. Praktik
pembungaan uang disebut;
A Maysir
B Gharar
=C= Riba
D Tadlis

56. Penambahan atas sesuatu dengan cara yang tidak sah adalah melanggar ketentuan
syariah. Menambahkan sejumlah uang dalam pengembalian pinjaman dalam sistim
pembungaan merupakan salah satu contoh dari;
A Kafalah
B Wakalah
C Hawalah
=D= Riba

57. Dalam asuransi syariah, akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong
dan bukan semata untuk tujuan komersial , disebut?
=A= Tabarru
B Tijarah
C Ijarah
D Musytarakah

58. Dalam Islam, semua manusia adalah sama dan yang membedakan adalah keimanannya.
Dalam syariah, sesama manusia harus saling tolong menolong dalam kebajikan tanpa
membedakan dari mana mereka berasal dan beragama apakah mereka. Prinsip hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan yang lainnya disebut:
A Ibadah
B Sadjadah
=C= Muamalah
D Barokah

59. Selain praktik al aqilah, dikenal juga praktik al qasamah yang menjadi cikal bakal konsep
asuransi syariah. Al qasamah adalah;
=A= Pengumpulan dana dalam sebuah tabungan atau pengumpulan uang iuran dari para
peserta.
B Penarikan dana jaminan kesehatan dari baitul maal.
C Pemberian santunan bagi keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi.
D Bantuan kemanusiaan untuk seluruh umat manusia didunia.
60. Yang membedakan antara Fikih Ibadah dan Muamalah adalah;
=A= Ibadah-Semuanya dilarang kecuali yang diperintahkan, Muamalah-Semuanya boleh
kecuali yang dilarang.
B Ibadah-Semuanya boleh karena diperintahkan, Muamalah-Semuanya boleh karena tidak
dilarang.
C Ibadah-Sebagian dilarang dan sebagian lagi di perintahkan, Muamalah-Semuanya
diperbolehkan
D Ibadah-Semuanya boleh kecuali dalam Muamalah.

61. Tidak seperti perusahaan asuransi konvensional, perusahaan asuransi syariah berfungsi
sebagai pengelola dana tabarru dari kontribusi peserta dan dana tersebut tetaplah dana
peserta. Karenanya perusahaan asuransi syariah disebut juga sebagai;
A Kontributor
=B= Operator
C Organisator
D Komunikator

62. Perusahaan asuransi syariah sebagai pengelola dana juga menginvestasikan dana
kelolaannya secara syariah. Dana siapa saja yang diinvestasikan oleh perusahaan asuransi
sebagai pengelola?
A Dana investor, dana surplus, dana nasabah.
B Dana nasabah individu, dana Tabarru, dan dana perusahaan.
C Dana badan usaha, dana peserta, dan dana investor
=D= Dana wakalah bil ujrah, dana pengelola, dana Tijarah

63. Perusahaan berhak mendapatkan ujrah karena perusahaan bertanggungjawab untuk


melakukan hal-hal berikut dibawah ini, keculai:
A Administrasi
B Underwriting
C Investasi
=D= Debt collection

64. Dalam menjalankan usahanya, Asuransi Syariah memiliki prinsip-prinsip dasar baik yang
dianjurkan maupun yang dilarang.
Berikut adalah Prinsip-prinsip dasar yang dilarang, kecuali;
A Maysir
B Gharar
C Riba
=D= Tabarru

65. Seperti dalam asuransi konvensional, polis asuransi syariah merupakan kontrak antara
sesama peserta untuk saling melindungi. Kontrak dalam syariah disebut:
A Gharar
=B= Akad
C Maysir
D Riba

66. Perusahaan yang menyelenggarakan usaha asuransi atau usaha reasuransi dengan prinsip
syariah wajib menerapkan prinsip-prinsip dasar syariah. Berikut adalah prinsip yang dilarang,
kecuali:
A Gharar
B Maysir
=C= Amanah
D Risywah

67. Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Aspek tersebut dibagi dalam tiga
kelompok besar sebagai berikut:
=A= Akidah-Syariah-Muamalah
B Halal-Haram-Mubah
C Maysir-Gharar-Riba
D Iman-Haji-Zakat

68. Selain akad Tabarru, dalam asuransi syariah juga terdapat akad Tijarah yang artinya:
A Akad gotong royong, adil makmur dan sejahtera.
=B= Akad yang dibuat dengan tujuan mencari keuntungan (Profit oriented).
C Akad sepihak untuk melindungi pemegang polis.
D Akad yang dapat melakukan perubahan dari kontrak tolong menolong menjadi kontrak bisnis.

69. Kedudukan perusahaan dalam asuransi syariah bukan lagi menjadi penanggung,
melainkan:
A Tertanggung
B Peserta
=C= Pengelola
D Perencana

70. Berdasarkan keterkaitan dengan investasi, asuransi syariah dibedakan menjadi;


=A= asuransi unitlink dan asuransi tradisional
B asuransi berjangka dan asuransi dwiguna
C asuransi penerbangan dan asuransi pasar modal
D asuransi kerugian dan asuransi jiwa

71. Memasarkan produk syariah haruslah terbebas dari praktik tercela yang dilarang dalam
agama. Berikut adalah beberapa praktik tercela tersebut, kecuali;
A Presentasi yang tidak jujur.
B Menetapkan dan memberikan manfaat yang tidak sesuai dengan kebutuhan nasabah.
=C= Memberikan penjelasan hanya sesuai dengan pengetahuan yang agen miliki.
D Banyak bersumpah dalam meyakinkan calon nasabah.

72. Perusahaan, dalam asuransi syariah, berfungsi sebagai wakil dari para peserta.
Sebagai wakil, perusahaan berhak atas imbalan sejumlah dana atas apa yang telah dikerjakan
bagi para peserta.
Akad ini juga disebut:
A Mudharabah.
B Ijarah Muntahia bi tamlik
=C= Wakalah bil Ujrah
D Kafalah

73. Dalam asuransi syariah dikenal istilah akad yaitu perjanjian yang disepakati oleh dua pihak
yang saling mengikat . Ada dua bentuk akad dalam asuransi syariah, yaitu.
=A= Tabarru dan Tijarah
B Syirkah dan Murabahah
C Ijarah dan Mudharabah
D Semua jawaban salah

74. Praktik asuransi syariah saat ini berasal dari budaya bangsa Arab.
Bangsa Arab telah menerapkan praktik ini sebelum zaman Nabi Muhammad saw.
Praktik yang berarti saling memikul dan bertanggungjawab untuk keluarga ini yang disebut;
A al qabilah
B al ghanimah
=C= al aqilah
D al jariyah

75. Perusahaan asuransi syariah sebagai pengelola dana juga menginvestasikan dana
kelolaannya secara syariah.
Dana siapa saja yang diinvestasikan oleh perusahaan asuransi sebagai pengelola?
A Dana investor, dana surplus, dana nasabah.
=B= Dana nasabah individu, dana Tabarru, dan dana perusahaan.
C Dana badan usaha, dana peserta, dan dana investor
D Dana wakalah bil ujrah, dana pengelola, dana Tijarah

76. Perbedaan antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional adalah dalam
penggunaan akadnya.
Asuransi konvensional menggunakan akad jual beli sedangkan asuransi konvesional
menggunakan akad;
A Utang
B Gadai
=C= Tolong menolong
D Sewa-beli

77. Berdasarkan kepesertaannya, Asuransi jiwa syariah dibedakan menjadi;


A Asuransi Kebakaran dan Asuransi Banjir
=B= Asuransi jiwa perorangan dan kumpulan
C Asuransi manula dan asuransi remaja
D Asuransi jiwa dan asuransi kerugian

78. Dalam hal apakah perbedaan yang nyata antara asuransi syariah dan konvensional?
A Peserta Asuransi
B Agama para peserta
=C= Konsep pengelolan risiko
D Objek asuransi

79. Dalam asuransi syariah, premi (kontribusi) yang dibayarkan oleh para pesertanya bukan
merupakan miliki perusahaan sepenuhnya.
Hanya ujrah (fee) sebagai wakil saja yang menjadi hak perusahaan, selebihnya adalah Tabarru
yang menjadi haknya:
A Agen
=B= Peserta
C Pelatih agen
D Pemilik kantor

80. Secara harfiah, Syariah berarti;


A Keyakinan
B Kepercayaan
=C= Peraturan
D Budi Pekerti

81. Berdasarkan manfaatnya, Asuransi jiwa syariah dibedakan menjadi;


=A= Asuransi Dasar dan Asuransi Tambahan
B Asuransi Berjangka dan Asuransi Seumur hidup
C Asuransi Tradisional dan asuransi Unitlink
D Asuransi Karyawan dan asuransi keluarga

82. Transaksi dalam syariah Islam harus memenuhi syarat-syaratnya agar terpenuhi prinsip
keadilan. Syarat-syarat tersebut adalah:
A Langsung, Umum, Bebas, Rahasia.
B Bebas riba, sama-sama senang, kualitas barang baik, komunikasi nyaman.
C Tawar menawar, menggunakan uang sebagai alat tukar, barang dapat dilihat, kedua pihak
puas.
=D= Kepastian harga, kualitas memuaskan, kuantitas sesuai kesepakatan, waktu penyerahan.

83. Dalam pemilihan saham syariah yang didasarkan pada peraturan BapepamLK no. II.k.1.
tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah, berikut adalah yang harus dihindari dalam
kriteria pemilihan saham syariah berdasarkan kegiatan usaha, kecuali;
A Perjudian
B Jasa keuangan ribawi
C Melakukan transaksi yang memiliki unsur suap
=D= Memberikan keuntungan secara bagi hasil
84. Asuransi syariah di Indonesia telah memiliki dasar hukum yang jelas seperti yang tertuang
dibawah ini kecuali:
A Fatwa MUI no 21
=B= PMK no 18 th 2010
C Fatwa MUI no 53
D Fatwa Islamic Development Bank.

==========================================================

Anda mungkin juga menyukai