Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM ORGAN DALAM

Disusun oleh :

1. Annisa Rahmawaty (2004015004)


2. Anggun Widia (2004015023)
3. Anisa Tiara Mawarni (2004015017)
4. Sekar Vidya (2004015011)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.HAMKA JAKARTA

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB 1
PENDAULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam tubuh manusia terdapat organ tubuh yang mempunyai fungsi masing - masing.
Seperti paru-paru, jantung, ginjal dan lainnya. Paru-paru berfungsi untuk bernafas dan
jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh. Pada saat paru-paru bekerja akan
mendapat oksigen dari udara luar, darahakan mengikat oksigen yang didapat dan
didistribusikan keseluruh tubuh melalui jantung. Oksigen didalam darah sangat dibutuhkan
untuk melakukan aktivitas manusia setiap hari. Dibidang medis, dibutuhkan alat yang dapat
memonitoring kadar oksigen di dalam darah khususnya untuk pasien rawat inap. Ditubuh
pasien terdapat banyak kabel dan selang yang menganggu kenyamanan pasien. Untuk
mengurangi banyaknya kabel ditubuh pasien, maka monitoring dibuat berbasis nirkabel agar
pasien lebih nyaman. Untuk hal itu, pada tugas akhir ini akan membuat alat yang dapat
memonitoring kadar oksigen didalam darah tubuh manusia dan dapat dimonitor dari jarak
jauh menggunakan bluetooth.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalahsebagai berikut:

1.Apa saja Anatomi dan fungsi reproduksi pada pria?

2.Apa saja Anatomi dan fungsi reproduksi pada wanita ?

3.Bagaimanakah siklus menstruasi?

4.Bagaimanakah sistem pernafasan pada manusia?

5.Bagaimanakah sistem pencernaan pada manusia?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah diatas adalah

sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui bagaimana anatomi dan fisiologi pada reproduksi pria.

2.Untuk mengetahui bagaimana anatomi dan fisiologi pada reproduksi wanita .

3. Untuk mengetahui bagaimana siklus menstruasi

4.Untuk mengetahui bagaimana sistem perrnapasan pada manusia.


5.Untuk mengetahui bagaimana sistem pencernaan pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem Reproduksi Pria

Bagian luar terdiri dari:

• Penis. Di bagian dalam penis terdapat jaringan-jaringan yang akan dialiri darah jika pria
terangsang, yang membuat penis menjadi keras (ereksi). Ukuran penis ada yang sama ketika
rileks maupun mengeras, ada pula yang menjadi jauh lebih besar.

• Skrotum. Skrotum adalah kantung yang terdiri dari kulit dan otot yang membungkus testis.
Skrotum ini bertugas mengontrol suhu testis.

• Testis. Setiap pria memiliki dua buah testis. Testis atau buah zakar adalah “pabrik” sperma
dan hormon testosteron. Hormon testosteron memiliki banyak peran, mulai dari tumbuhnya
bulu halus, jambang, dan perubahan suara saat pubertas, tumbuhnya otot, hingga mendorong
munculnya dominasi, agresi, sifat kompetitif pada pria.

organ reproduksi pria di bagian dalam terdiri dari:

• Epididimis, yang berfungsi sebagai tempat menyimpan sperma.

• Vas deferens, yaitu tabung yang berfungsi mengangkut sperma matang menuju uretra.

• Uretra, yaitu saluran yang membawa urin atau sperma ke luar tubuh.
• Kelenjar prostat, berfungsi memberi cairan tambahan untuk proses ejakulasi dan menjaga
sperma agar tetap sehat.

Sistem Reproduksi Pada Wanita

Alat reproduksi wanita bagian luar

Fungsi dari alat reproduksi wanita bagian luar bertujuan untuk memudahkan sperma masuk
ke dalam organ reproduksi bagian dalam, serta melindunginya dari organisme penyebab
infeksi.

Organ-organ reproduksi wanita bagian luar, dikelompokkan menjadi satu dalam area yang
disebut sebagai vulva. Berikut ini organ yang termasuk dalam sistem reproduksi wanita
bagian luar, antara lain:

-Labia mayora (bibir besar)

Ini merupakan alat reproduksi wanita bagian luar yang terdiri dari dua pasang lipatan kulit di
kedua sisi bukaan vagina, bernama labia mayora dan labia minora.

-Labia mayora atau bibir kemaluan besar yang berada di bagian luar dan akan ditutupi dengan
rambut kemaluan setelah memasuki masa pubertas.

-Labia minora (bibir kecil)

Labia minor terletak di sebelah dalam labia mayor dan mengelilingi pembukaan vagina serta
uretra yaitu saluran yang membawa urine dari kandung kemih, ke luar tubuh.

Ukuran dan bentuk organ ini dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya pun sangat
rapuh dan sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.

Klitoris
Klitoris merupakan bagian yang erektil (bisa membengkak atau membesar), seperti penis
pada pria. Klitoris mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf, sehingga sangat
sensitif saat berhubungan badan.

Kelenjar bartolin

Kelenjar ini terletak di kedua sisi bukaan vagina yang berfungsi menghasilkan lendir kental
untuk melumasi vagina ketika berhubungan seksual.

Alat reproduksi wanita bagian dalam

Sedangkan alat reproduksi wanita bagian dalam yaitu berkaitan langsung pada produksi sel
telur hingga berkembangnya janin. Berikut ini adalah alat reproduksi wanita bagian dalam, di
antaranya adalah:

-Vagina

Vagina merupakan saluran muskulomembranasea atau otot selaput yang menghubungkan


rahim dengan dunia luar. Bagian otot vagina diketahui berasal dari otot levator ani dan otot
sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan dilatih.

Fungsi vagina sebagai jalan masuk sperma menuju rahim dan jalan keluar darah menstruasi
serta jalur lahir bayi.

-Serviks

Serviks merupakan pintu masuk antara vagina dan rahim, yang berupa lorong sempit.
Dinding serviks bersifat fleksibel, sehingga dapat meregang dan membuka jalan lahir saat
persalinan.Selain itu, serviks juga berfungsi untuk melindungi rahim dari infeksi dan sebagai
jalan masuk sperma saat berhubungan seksual.

-Uterus

Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir dan berfungsi
sebagai tempat berkembangnya janin. Uterus terletak di antara kandung kemih dan rektum.

-Tuba falopi

Tuba falopi merupakan bagian organ reproduksi yang berbentuk seperti pipa atau tuba.
Bagian tuba ini berfungsi sebagai lalu lintas sel telur saat dilepaskan dari organ kantung telur
pada saat ovulasi untuk menuju ke arah kandungan.

Saluran ini merupakan jalan bagi telur dari ovarium ke rahim, serta tempat terjadinya
pembuahan telur oleh sperma.

-Ovarium
Ovarium atau indung telur berjumlah dua buah dan terletak di kedua sisi rahim. Ovarium
berbentuk oval sebesar ibu jari. Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon
seks perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah.

Siklus Menstruasi

adalah perubahan dalam tubuh wanita, khususnya pada bagian organ reproduksi. Menstruasi
terjadi ketika lapisan dinding rahim (endometrium) yang menebal luruh karena tidak adanya
pembuahan sel telur. Siklus menstruasi pada tiap wanita berbeda-beda, bisa terjadi antara 23-
35 hari, namun rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari.

Hormon yang Memengaruhi Fase-fase dalam Siklus Menstruasi

Pada dasarnya, siklus menstruasi dibagi menjadi beberapa fase yang diatur oleh lima hormon
di dalam tubuh. Hormon yang dimaksud antara lain:

-Estrogen

Hormon yang diproduksi pada ovarium ini sangat berperan di dalam tubuh, terutama pada
ovulasi dalam siklus reproduksi wanita. Hormon estrogen juga berperan pada perubahan
tubuh remaja dalam masa pubertas serta terlibat dalam pembentukan kembali lapisan rahim
setelah periode menstruasi.

-Progesteron

Hormon ini bekerjasama dengan estrogen guna menjaga siklus reproduksi dan menjaga
kehamilan. Sama dengan estrogen, progesteron juga diproduksi di ovarium dan berperan
dalam penebalan dinding rahim.
-Hormon pelepas gonadotropin (Gonadotrophin-releasing hormone-GnRh)

Diproduksi oleh otak, hormon ini membantu memberikan rangsangan pada tubuh untuk
menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.

-Hormon Pelutein (Luteinizing hormone-LH)

Sel telur dan proses ovulasi dihasilkan oleh ovarium berkat rangsangan dari hormon ini.

-Hormon perangsang folikel (Follicle stimulating hormone-FSH)

Hormon ini berfungsi membantu sel telur di dalam ovarium matang dan siap untuk
dilepaskan. Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari pada bagian bawah otak.

Fase-fase dalam Siklus Menstruasi

1.Fase Pertama - Menstruasi

Fase dalam siklus menstruasi yang pertama biasanya terjadi selama 3-7 hari. Pada masa ini,
lapisan dinding rahim luruh menjadi darah menstruasi. Banyaknya darah yang keluar selama
masa menstruasi berkisar antara 30-40 ml pada tiap siklus.

Pada hari pertama hingga hari ke-3, darah menstruasi yang keluar akan lebih banyak. Pada
saat ini, biasanya wanita akan merasakan nyeri atau kram pada bagian panggul, kaki, dan
punggung.

Nyeri pada bagian perut yang juga kerap dirasakan pada hari-hari pertama menstruasi dipicu
karena adanya kontraksi dalam rahim. Kontraksi otot rahim ini terjadi karena adanya
peningkatan hormon prostaglandin selama menstruasi terjadi.

Adapun kontraksi yang kuat dalam rahim dapat menyebabkan suplai oksigen ke rahim tidak
berjalan dengan lancar. Karena kekurangan asupan oksigen inilah, kram atau nyeri perut
dirasakan selama menstruasi.

Meski menyebabkan rasa sakit, kontraksi yang terjadi selama menstruasi sebetulnya
berfungsi membantu mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh
menjadi darah menstruasi.

Luruhnya lapisan dinding rahim ini juga disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dan
progesteron. Pada saat yang sama, hormon perangsang folikel (FSH) mulai sedikit meningkat
dan memancing perkembangan 5-20 folikel (kantong yang berisi indung telur) di dalam
ovarium. Dari beberapa folikel yang berkembang, hanya ada satu folikel yang terus
berkembang akan memproduksi estrogen.
Selama masa menstruasi inilah hormon estrogen Anda akan berada pada tingkatan yang
rendah. Maka tak heran jika secara emosional Anda lebih mudah untuk marah ataupun
tersinggung selama masa menstruasi.

2. Fase Kedua – Pra ovulasi dan Ovulasi

Pada fase pra ovulasi, lapisan dinding rahim yang sempat luruh akan mulai menebal kembali.
Lapisan dinding rahim tersebut cukup tipis, sehingga sperma dapat melewati lapisan ini
dengan mudah dan bisa bertahan kurang lebih selama 3-5 hari. Proses penebalan rahim dipicu
oleh peningkatan hormon.

Mungkin Anda sempat berpikir bahwa ovulasi selalu terjadi pada hari ke-14 setelah siklus
pertama. Tapi nyatanya masa ovulasi tiap wanita tidaklah sama, tergantung kepada siklus
menstruasi masing-masing dan beberapa faktor, seperti penurunan berat badan, stress, sakit,
diet dan olahraga.

Jika Anda sedang berencana memiliki momongan, ada baiknya Anda melakukan hubungan
intim dengan suami pada masa praovulasi hingga ovulasi. Sebab, ini adalah waktu terbaik
yang memungkinkan terjadinya pembuahan. Di samping itu, sperma dapat bertahan kurang-
lebih selama 3 hingga 5 hari di dalam rahim.

3. Fase Ketiga – Pra Menstruasi

Pada fase ini lapisan dinding rahim makin menebal. Hal ini dikarenakan folikel yang telah
pecah dan mengeluarkan sel telur, membentuk korpus luteum. Korpus luteum kemudian
memproduksi progesteron yang membuat lapisan dinding rahim makin tebal.

Jika tidak terjadi pembuahan, Anda akan mulai merasakan gejala pramenstruasi (PMS),
seperti perubahan emosi yang lebih sensitif dan perubahan kondisi fisik, seperti nyeri pada
payudara, pusing, cepat lelah, atau kembung. Selain gejala tersebut, korpus luteum akan
mengalami degenerasi dan berhenti memproduksi progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan,
kadar progesteron dan estrogen akan menurun, lapisan dinding rahim juga akan luruh hingga
menjadi darah menstruasi.

Terkadang, bisa muncul gejala keputihan sebelum haid akibat perubahan hormon menjelang
menstruasi.
Sistem Pernapasan pada Manusia

Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem Pernapasan pada
Manusia terdiri atas, hidung, faring, trakea,bronkus, bronkiouls dan paru-paru.

1. Rongga Hidung

Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi
untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Pangkal Tenggorokan

Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok
dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup
tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katup membuka. Pada pangkal
tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada
waktu kita bicara.

3. Batang Tenggorokan

Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang
tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang
tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung
bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).

4. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut
diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan
terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah.
Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-
paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat
banyak, lebih kurang 300 juta alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih
besar daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-pembuluh kapiler darah.

5. Pertukaran Gas dalam Alveolus

Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup pada waktu kita bernapas.
Pada waktu bernapas udara masuk melalui saluran pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam
alveolus. Oksigen yang terdapat dalam alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya
masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi
oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Oksigennya dilepaskan ke
dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang
dihasilkan dari pernapasan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada
alveolus Dari alveolus karbondioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita
mengeluarkan napas. Dengan demikian dalam alveolus terjadi

pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan karnbondioksida keluar.

6. Proses Pernapasan

Bernapas meliputi dua proses yaitu menarik napas atau memasukkan udara pernapasan dan
mengeluarkan napas atau mengeluarkan udara pernapasan. Menarik napas disebut inspirasi dan
mengeluarkan napas disebut ekspirasi. Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi.
Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada
menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot
diafragma, otot- otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini
disebut pernapasan dada. Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada
menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran
pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga
dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang
rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga
tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari
dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

7. Kapasitas Paru-paru

Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara
pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah
kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalamdalamnya. Udara yang dapat
masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang
1500 ml. Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-
kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml. Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengansekuat-
kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih
kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer
disebut kapasitas vital paru-paru.

Sistem Pencernaan pada Manusia

Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan


tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses pencernaan. Proses pencernaan
pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini memerlukan bantuan lidah dan gigi.
Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga mulut, lambung, dan usu. Proses ini
memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim.

Berikut ini adalah proses pencernaan manusia:

1. Mulut

Dalam rongga mulut, makanan dikunyah oleh gigi dengan bantuan lidah. Enzim yang membantu
pencernaan di dalam rongga mulut adalah enzim amilase yang berfungsi untuk mengubah zat
tepung (amilum) menjadi zat gula.

2. Kerongkongan

Dari mulut, makanan masuk ke kerongkongan, makanan didorong oleh otot kerongkongan ke
lambung. Gerakan otot kerongkongan yang mendorong mkanan masuk ke lambung disebut gerakan
peristaltic.
3. Lambung

Di dalam lambung, makanan dicerna dengan bantuan enzim pepsin yang berfungsi mengubah
protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi untuk membunuh

kuman penyakit dan mengaktifkan pepton. Makanan yang telah dicerna di lambung akan berubah
menjadi halus dan bergerak menuju usus halus.

4. Usus halus

Usus halus merupakan tempat penyerapan makanan. Usus halus terdiri dari 3 bagian, yaitu usus dua
belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus halus sendiri terdapat 2 proses
pencernaan, yaitu proses pencernaan kimiawi dan proses penyerapan makanan. Didalam usus dua
belas jari terdapat getah pankreas yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Getah pankreas
mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase. Proses penyerapan sari makanan terjadi di usus
penyerapan. Di dalam usus penyerapan terdapat vili yang banyak mengandung pembuluh darah. Vili
ini yang menyerap sari makanan.

5. Usus besar

Setelah melewati usus besar, sisa makanan akan masuk ke usus besar dan mengalami pembusukan.
Proses pembusukan ini dibantu oleh bakteri escherichia coli. Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan
melalui anus dalam bentuk tinja.
BAB III

PRAKTIKUM

Pelaksanaan Praktikum
Alat dan Bahan

1) Torso (alat peraga) organ mata

2) Torso organ telinga

3) Torso kulit

Prosedur kerja

1) Mahasiswa menyiapkan alat yang diperlukan

2) Mahasiswa secara berkelompak mengamati masing-masing torso dan

mencatat hasil pengamatan dengan menuliskan bagian organ dan

fungsinya melalui modul atau buku teks

3) Mahasiswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan kelompok

4) Mahasiswa menuliskan hasil pengamatam hasil praktikum


BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. Modul Praktikum Anfisman

2. Buku fisiologi Manusia Edisi 8 Laureer Sherwood

3. Buku Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis

(Evelyn C. Pearce)

4. Buku Fisiologi Manusia Edisi 9 ( Laureer Sherwood)

https://hellosehat.com/pernapasan/sistem-pernapasan-manusia/#gref

https://www.alodokter.com/yang-terjadi-selama-siklus-menstruasi

Anda mungkin juga menyukai