Anda di halaman 1dari 10

2018

MAKALAH
PENGUATANPENEGAKAN
HUKUM LINGKUNGAN HIDUP
DIKABUPATEN KUTAI TIMUR

PENYUSUN
MARLIN SUNDU

1
Kata Pengantar

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan
pertolongaNYA saya dapat menyelesaikan maka ini . saya juga berterimakasih kepada Orang
Tua , Suami dan anakku Marchel Nathanel serta rekan-rekan kerja saya di Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Kutai Timur yang telah mendukung dan banyak membantu dalam penyusunan
makalah ini dengan baik.

Makalah. ini memuat tenta.ng mekanisme Penguatan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup di
wilayah. kerja Kabupaten Kutai Timur yang akhir-akhir ini cukup menjadi perhatian khusus
akibat maraknya berita dan pengaduan masyarakat atas kasus-kasus pencemaran dan kerusakan
lingkungan Hidup atas aktivitas kegiata.n perusahaan yang beroprasi, dengan meningkatkan
Pengawasaan terhadap izin lingkungan hidup dan izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

semoga makalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan
keputusan terhadap penegakan Hukum Lingkungan Hidup yang telah diterbitkan oleh
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. sekian dan terimakasih.

Diketahui Oleh :

Sangatta, 2 Juli 2019.

Pembi /VIa
NIP. 19741009 200212 2 03

2
Daftar Isi

1. Cover Judul …………………………………………………………. (1)


2. Kata Pengantar ………………………………………………………... (2)
3. Daftar Isi ………………………………………………………………. (3)
4. Bab I Pendahuluan …………………………………………………….. (4)
5. Bab II Rumusan dan Analisis Masalah………………………………...(5)
6. Bab III Pembahasan .................................................................................(5)
7. Bab IV PenutuP
a. Kesimpulan
b. Saran
8. Bab V Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

Kabupaten Kutai Timur, yang berdiri sejak di tetapkan tanggal 28 Oktober 1999
berdasarkan Undang-undang nomor 47 tahun 1999.dengan luasan ± 35.747,50 Km2 ,
pengunaan wilayah menurut jenis Pengunaan tanah diantaraya pemukiman 9.283 Ha, hutan
1.279.022 Ha, pertanian, 465.267 Ha dan pertambangan 26.763 ha (kutim dalam Angka
tahun 20015), dengan kondisi tersebut dapat dipastikan minat para investor cukup besar
guna menanamkan modalnya berinvestasi di Kabupaten Kutai Timur.
Perkembangan pembangunan dan keberadaan perusahaan tambang dan non tambang
membawa dampak bagi perubahaan dan penurunan kuantitas dan kualitas lingkungan Hidup
di Kabupaten Kutai Timur, berdasarkan data nilai investasi daerah Kabupaten Kutai Timur
mencapai Rp. 3.522.274,80 merupakan angka tertinggi, menyumbang 35% dari total
investasi dalam negeri yang ada di Kalimantan Timur.
Dengan besarnya peluang investasi diKabupaten Kutai Timur terdapat persoalan lain
yang menjadi perhatian pemerintah kabupaten Kutai Timur atas keberadaanya, yaitu
Dampak Lingkungan Hidup perlu menjadi perhatian, masalah Lingkungan Hidup kian
waktu kian semakin besar, meluas dan serius , dampak –dampak atas pencemaran dan
kerusakan lingkungan Hidup semakin tahun semakin meningkat. sehingga persoalan
lingungan hidup menjadi tanggung jawab bersama baik sebagai masyrakat maupun sebagai
pimpinan pemerintah daerah, yang bertanggung jawab dalam meningkatkan penegakan
Hukum Lingkungan hidup terhadap izin lingkungan yang diterbitkan.
Lingkungan hidup harus dikelola dengan baik agar dapat memberikan kehidupan dan
kesejahteraan bagi manusai maupun tujuan pengelolaan lingkungan hidupnya, Dinas
Lingkungan Hidup memiliki Rencana strategis masuk dalam misi ke empat Pemerintah
kabupaten Kutai Timur yaitu meningkatkan pengelolaan ruang untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang lebih baik, lebih sehat, dan nyaman bagi manusia. yang didasarkan pada
visi Bupati dan Wakil Bupati Kuta Timur yaitu “Terwujudnya Kemandirian Kutai Timur
melalui Pembanguan Agribisnis Dan Agroindustri”.

4
BAB II

RUMUSAN DAN ANALISIS MASALAHAN

Bagaimana pelaksanaan Penguatan Hukum lingkungan Hidup di wilayah Kabupaten Kutai


Timir dapat lebih efektif dilakukan.

BAB III

PEMBAHASAN

Pembangunan disamping memberikan dampak positif berupa, kesejahteraan, namun


yang lain juga mnimbulkan dampak negative yaitu terjadinya kerusaan atau tercemarnya
lingkungan Hidup. oleh karean itu apabila terjadi penurunan fungsi ingkungan hidup akibat
peruskandan atau pencemaran LH, maka serangakain keiatan penegaan hukum haru dilakukan.
Salah satu instrument untuk mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup adalah dengan penegakan hukum lingkungan hidup. undang-undang nomor 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada pasal 71 ayat 3
memberikan mandat kepada aparat penegak hukum yaitu insta nsi pemerintah yang
bertanggung jawab dibidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Pusat dan atau Daerah .
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas lingkungan Hidup Kabupaten
Kutai Timur merupakan Dinas pelaksana teknis terkait pencegahan, pengendalian, dan
melakukan pemulihan terhadap dampak lingkungan di wilayah Kabupaten Kutai Timur,
namun dalam pelaksanaanya instrumen penegakan hukum lingkungan hidup masih belum
maksimal, dari jumlah izin lingkungan berupa AMDAL sebanyak 187 (tahun 1991-2009)
dan UKL-UPL 137 ( tahun 2003 - 2015) belum lagi ditambah dengan jumlah izin
lingkungan saat ini dan banyak laporan pengaduan kasus lingkungan hidup oleh masyarakat
yang belum tertangani dengan maksimal.

5
Pelaksanaan Pengawasaan atas izin lingkungan yang telah diterbitkan oleh
Kabupaten Kutai Timur masih belum mengatasi pencegahan pencemaran dan kerusakan

lingkungan Hidup saat ini, keberadaan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Fungsional
yang dimulai sejak tahun 2013 hingga 2017 berjumlah 2 (dua) orang hanya bisa melakukan
pengawasan sekali dalam setahun sebanyak 64 badan usaha / kegiatan, artinya masih 123
perusahaan yang belum diawasi secara rutin dengan pelanggaran yang dilakukannya.
Penegakan Hukum Lingkungan yang dilakukan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan
hidup bukan saja atas melakukan pematauan, mengevaluasi dan menetapkan ketidaktaatan
pelaku usaha/kegiatan terhadap izin yang dimilikinya dan peratuaran dan perundang-
undangan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, namun juga terhadap
kasus-kasus lingkungan yang terjadi di masyarakat yang diduga atas kelalaian pelaku usaha
yang berizin maupun yang belum berizin.dan aktifitas masyarakat yang menimbulkan
terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
oleh karena semakin mendesaknya permasalah lingkungan hidup saat ini maka
dibutuhkan Penguatan Hukum Lingkunga Hidup di wilayah Kabupaten Kutai Timur
dengan berlandaskan Undang-undang nomor 32 tahun 2009 mendayagunakan berbagai
ketentuan/instrumen hukum , baik hukum administrasi, hukum perdata, maupun hukum
pidana, dimana ketentuan hukum administrasi meliputi sanksi admistrasi tertulis,
Paksaan pemerintah , pembekuan izin lingkungan dan pencabutan izin lingkungan, dan
hukum berdata meliputi penyelesaian sengata lingkugan hidup diluar pengadilan dan di
dalam pengadilan , Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah sebagai pelaksanaan
instrumen-instrumen Hukum lingkungan hidup bila kuatkan akan lebih maksimal dalam
mengurangi atau menekan timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.
Usaha menegakkan hukum lingkungan dewasa ini memang dihadapkan pada
sejumah kendala pertama masih terdapat perbedaan presepsi antara aparatur penegak hukum
dalam memahami dan memaknai peraturan perundang-undangan yang ada, Kedua biaya
untuk menangani penyelesaian kasus lingkungan hidup yang terbatas, ketiga, membuktikan
telah terjadi pencemaran atau perusakan lingkungan bukan hal yang mudah. Era Reformasi
dapat menjadi peluang yang kondusif untuk mencapai keberhasilan dalam penegakan hukum
lingkungan.

6
Ke depan perlu exit strategy sebagai solusi penting yang harus diambil oleh
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam penyelamatan fungsi lingkungan hidup, Pertama
mengintensifkan keterpaduan dan koordinasi antar steakholer terkait dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup. kedua adanya sanksi bagi perusahan atau pelaku
usaha usaha/kegiatan yang bandel dalam pengelolaan limbah sesuai dengan aturan yang
berlaku, ketiga luas wilayah kerja dan sebaran objek usaha/ kegaiatan membutuhkan dukungan
dana berupa aggaran yang cukup dan pemenuhan sarana prasana kelengkapan pengawasan di
lapangan serta penambahan personal pengawas lingkungan dapat terpenuhi agar target dapat
tercapai. keempat partisipasi public dibutuhkan dalam pengelolaan sumberdaya alam perlu
ditingkat sebagai pengawasan langsung diwilayah mereka masing- masing. Pengelolaan
lingkungan hidup akan terkait tiga unsur yaitu pemerintah, pengusaha dan masyarakat. pada
gilirannya dalam pengelolaan lingkungan hidup setiap orang mempunyai hak yang sama untuk
menikmati lingkungan hidup yang baik dan sehat.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dalam Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan
Lingkunga Hidup pasal 71 mengamanahkan Bupati sebagai kepala wilayah setempat
untuk melakukan pengawasan lingkungan hidup terhadap izin lingkungan yang
diterbitkan dengan mendelegasikan belum secara penuh dan transparan pendelegasian
kewenangan tersebut kepada Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan
penegakan hukum lingkungan.
2. Luasnya wilayah kerja di Kabupaten Kutai Timur , tersebarnya objek pengawasan yang
cukup luas dengan medan sulit untuk ditembus, dibutuhkan tambahan tenaga / personal
pengawasan yang handal dan cukup untuk menjangkau objek pengawasan.
3. Kurangnya alokasi anggaran dan pemenuhan Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan
penegakan hukum lingkungan hidup dalam kegiatan pengawasan atas izin lingkungan
dan peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan.
4. Penerapan hukum lingkungan Masih belum membuat efek jerah bagi sebagain pelaku
usaha / kegiatan yang menjadi objek pengawasan.
5. Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pengawasan lingungan hidup
diwilayah masing-masing, pemanfaatan isu-isu lingkungan hidup di manfaatkan oleh
sekelompak orang dan atau lembaga masyarakat untuk mencari keuntungan karean
belum optimalnya sosialisasi penegakan hukum lingkungan ke masyarakat.

8
B. Saran.
1. Pelaksanaa Penegakan hukum lingkungan hidup di kabupaten kutai timur perlu dan sangat
mendesak yang terpenting dukungan Bupati Kabupaten Kutai Timur untuk
mengoptimalkan penguatan hukum lingkungan hidup agar visi ke empat Kabuapten Kutai
Timur yaitu “ Meningkatkan Pengelolaan Ruang untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang lebih baik , lebih sehat dan nyaman bagi kehidupan manusia dapat terwujud.
2. Perlu penambahan dan Pengangkatan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah agar
pelaksanaan penegakkan hukum lingkungan dapat lebih optimal.
3. Mengalokasikan anggaran pengawasan lingkungan hidup serta melengkapinya dengan
sarana dan prasarana yang memadahi agar pelaksanaan penegakan hukum lingkungan hidup
dapat lebih maksimal dilaksanakan
4. Membuat regulasi daerah dibidang penegakkan hukum lingkungan lingkungan yang lebih
ketat akan efektif dalam pemberian efek jerah terhadap pelaku usaha / kegiatan yang tidak
taat terhadap peraturan dan perundangan-undangan bidang lingkungan hidup.
5. Pelaksanan Sosialisasi Penegakkan hukum lingkungan hidup terhadap masyarakat akan
membantu pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup dan menyadarkan masyarakat akan
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitarnya.

9
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Rencana Stategis Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015- 2020, Badan Perencanan Pembangunan
Daerak Kutai Timur 2015.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2009.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparat Negara dan Birokasi nomor : 39 tahun 2011
tentang Jabatan Fungsiol Pengawas dan Angka Kreditmya. Kementerian Negara
Pendayagunaan Aparat Negara dan Birokasi Republik Indonesia, 21 Agustus 2011.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor 56 tahun 2002 tentang Pedoman Umum
Pengawasan Penaatan Lingkugan Hidup Bagi Pejabat Pengawas, Kementerian
Lingkungan Hidup, 16 Agustus 2002.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor 58 tahun 2002 tentang Pedoman Umum
Pengawasaan Penaatan Lingkungan Hidup bagi Pejabat Pengawas Lingkungan,
Kementerian Lingkungan Hidup, 16 Agustus 2002.
Peraturan Bupati Kutai Timur Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisiasi Pemerintahan
Kabupaten Kutai Timur. Organisasi Tata tata laksana Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai
Timur tahun 2015.

10

Anda mungkin juga menyukai