Oleh
Preseptor
dr. Saptino Miro, Sp.PD-KGEH, FINASIM
1
tirotoksikosis terutama berupa ophtamopathy dan dermopathy biasanya cukup untuk
menegakkan diagnosis.9,10,11
Penatalaksanaan penyakit Graves mencakup beberapa metode. Pasien dapat
diterapi dengan obat-obatan antitiroid seperti methimazoleatau propylthyouracil. Pasien
juga dapat menjalani subtotal thyroidectomy, biasanya diindikasikan pada pasien
dengan kelenjar tiroid yang sangat besar atau multinodular. Obat-obatan penyekat beta
misalnya propranolol juga efektif digunakan sebagai terapi tambahan pada manajemen
tirotoksikosis, dimana banyak gejala tirotoksikosis menyerupai tanda stimulasi saraf
simpatis. Terapi utama lainnya adalah dengan menggunakan sodium iodida-131 sebagai
agen RAI. Kelebihan terapi ini adalah cara pemberianyang sederhana, efektif, murah
dan tidak menimbulkan rasa nyeri.11,12,13
2
BAB 2
LAPORAN KASUS
Identitas
1. Nama : Tn. Dicky
2. Umur : 45 tahun
3. Kelamin : Laki - laki
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Alamat : Pasar Raya Blok E no. 3
6. Status Perkawinan : Sudah Menikah
ANAMNESIS:
Keluhan Utama:
Dada berdebar-debar dan semakin meningkat sejak 1 minggu
Riwayat Penyakit Sekarang
Tidak nyeri, tidak seperti diremas-remas
Sesak (+) sejak berdebar-debar muncul, seperti tersengal sejak 1 minggu terakhir
Batuk (-)
Sesak saat istirahat dan saat tidur
Sembab di kaki dan kelopak mata (-)
Perut membesar (-)
BAB agak encer (frekuensi 5x sehari) sejak 4 hari terakhir
BAK normal
Sesak tidak dipengaruhi cuaca
Susah tidur malam, gelisah
Demam (-), menggigil (-)
Peningkatan nafsu makan sejak 1 bulan
BB menurun
Sering merasa kepanasan, harus pake ac dan kipas angin
Keringat berlebihan (+)
Mata seperti membelalak sejak 1 bulan
Tangan gemetaran
3
Leher agak membesar sejak 1,5 bulan
Belum pernah berobat
Riwayat konsumsi obat (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi tidak diketahui
Riwayat DM tidak diketahui
Riwayat dislipidemia tidak diketahui
PEMERIKSAAN FISIK:
Status Generalis
Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : CMC
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 130 kali/menit
Suhu : 370 C
Pernafasan : 28 kali/menit
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 50 kg
IMT : 19,53 kg/cm2
Edema : Tidak ada
4
Anemis : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Kulit : basah, hangat
KGB : Tidak ada pembesaran KGB superfisial
Kepala : Normosefal, simetris, tidak ada kelainan
Rambut : Tidak ada kelainan
Mata : Eksoftalmus(+), kelopak mata tertinggal (+), konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik
Mulut : Tidak ada kelainan
Leher : JVP 5 + 0 cmH2O, teraba pembesaran tiroid difus dengan
ukuran 6x4x2 cm pada kedua lobus
Paru :
o Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
o Palpasi : Fremitus sama kiri dan kanan
o Perkusi : Sonor
o Auskultasi : Suara nafas vesikular, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung :
o Inspeksi : Iktus kordis terlihat
o Palpasi : Iktu kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
o Perkusi : Batas atas : RIC III
Batas kanan : 1 jari LSD
Batas kiri : 1 jari laterasl LMCS RIC V
o Auskultasi : S1 dan S2 irreguler, Murmur (-), Gallop (-)
Perut:
o Inspeksi : Distensi (-)
o Palpasi : Supel, NT (-), NL (-), H/L tidak teraba
o Perkusi : Timpani
o Auskultasi : BU (+) N
5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Hb 12 gr/dL Kolesterol total, LDL, HDL : -
Leukosit 6700/mm3 Ureum 35
Hematokrit 37% Creatinin 1,1
Trombosit 250.000/mm3 Albumin belum diperiksa
GDS 105 mg/dl
Kesan : Dalam batas normal
Pemeriksaan Radiologi:
Indeks Wayne: 31
Diagnosis:
Penatalaksanaan:
6
DAFTAR PUSTAKA
7
12. Greenspan FS. The thyroid gland. Dalam: Greenspan FS, Gardner DG, Editor.
Basic & Clinical Endocrinology. Edisi ke-8. New York: McGraw-Hill;2005.
hlm.248-58.
13. Weetman AP. Graves disease.Dalam: Medical Progress. The New England Jof
Medicine.2011;343(17):1236-48.