Anda di halaman 1dari 37

1

q RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan


untuk periode 5 tahun
q Kewajiban untuk menyusun dokumen RPJM
Daerah ini paling lambat 3 bulan setelah
kepala daerah dilantik.
q RPJM Daerah merupakan penajabaran visi,
misi dan program kepala daerah yang
penyusunannya berpedoman kepada RPJP
Daerah dengan memperhatikan RPJM
Nasonal dan standar pelayanan minimal
yang ditetapkan oleh pemerintah, atau RPJM
Provinsi bagi daerah kabupaten/kota

2
◊ RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah,
strategi pembangunan daerah, lintas SKPD, dan
program kewilayahan disertai dengan rencana
kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
◊ RPJMD merupakan dokumen perencanaan taktis-
strategis yang menjabarkan potret permasalahan
dan potensi pembangunan untuk memecahkan
permasalahan dan mengoptimalkan potensi
daerah secara terencana dan bertahap melalui
sumber pembiayaan APBD setempat, dengan
mengutamakan kewenangan yang wajib disusun
sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah

3
No Nama Peraturan
1 UU No. 17 tahun 2003 ttg keuangan negara
2 UU No. 1 tahun 2004 ttg pemeriksaan
pengelolaan dan tanggungjawab keuangan
negara
3 UU No. 15 tahun 2004 ttg perbendaharaan
keuangan negara
4 UU No. 25 tahun 2004 ttg sistem perencanaan
pembangunan nasional
5 UU No. 32 tahun 2004 ttg pemerintah daerah
6 UU No. 33 tahun 2004 ttg perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah
4
No Nama Peraturan
7 Peraturan pemerintah No. 25 tahun 2000
tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan propinsi sebagai daerah otonom
8 Peraturan pemerintah No. 20 tahun 2001 ttg
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintah daerah
9 Peraturan pemerintah No. 56 tahun 2001 ttg
pelaporan penyelenggaraan pemerintah daerah
10 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
050/2020/SJ tanggal 11 agustus 2005 ttg
petunjuk penyusunan dokumen rencana
pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD)
dan rencana pembangunan jangka menengah
daerah (RPJMD) yang dikeluarkan setiap tahun
5
q Tujuan penyusunan RPJM daerah adalah
tersedianya suatu dokumen perencanaan
yang strategis dan komprehensif yang
menjamin adanya konsistensi perumusan
kondisi atau masalah daerah, perencanaan
kebijakan umum, pembuatan strategi hingga
pemilihan program strategis yang sesuai
dengan kebutuhan daerah.

6
q Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh
jajaran pemerintah daerah dan DPRD dalam
menentukan prioritas program dan kegiatan
tahunan yang akan dibiayai dari APBD setempat
dan sumber pembiayaan APBN
q Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur
dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap
SKPD
q Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum
daerah sekarang dalam konstelasi regional dan
nasional sekaligus memahami arah dan tujuan
yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan
visi dan misi daerah

7
q Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemda
dan DPRD dalam mencapai tujuan dengan cara
menyusun program dan kegiatan secara terpadu,
terarah dan terukur
q Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemda
dan DPRD untuk memahami dan menilai arah
kebijakan dan program serta kegiatan
operasional tahunan dalam rentang waktu lima
tahunan.

8
q Analisis tentang situasi, meliputi: analisis potensi
konflik horizontal, gangguan kamtibmas serta
dinamika dan friksi sosial politik yang berkembang
ditengah-tengah masyarakat
q Proyeksi pertumbuhan ekonomi, baik sektor-sektor
ekonomi primer yang membutuhkan kebijakan yang
kondusif bagi pertumbuhannya maupun sektor-sektor
ekonomi kerakyatan yang menumbuhkan intervensi
kebijakan berupa pelaksanaan program dan kegiatan
yang memihak pada masyarakat kurang mampu
q Indeks regional, seperti angka indeks pembangunan
manusia (IPM), tingkat pengangguran, angka
kemiskinan agka putus sekolah, gejala kerusakan
ekosistem, lingkungan hidup dan tata ruang
q Kebijakan daerah jangka menengah

9
PENYIAPAN RANCANGAN AWAL RPJM DAERAH

PENYIAPAN RANCANGAN RENSTRA SKPD

PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM DAERAH

PENYELENGGARAAN MUSRENBANG JANGKA MENENGAH


DAERAH

PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR RPJM DAERAH

PENETAPAN PERATURAN DAERAH TENTANG RPJM


DAERAH

10
q Pembentukan tim fasilitasi RPJMD
q Penyusunan rencana kerja dalam penyusunan
RPJMD
q Mempersiapkan daftar isi RPJM Daerah
q Penginventarisasian data dan informasi berupa:
naskah RPJMN, naskah RPJMD prov, data kondisi
umum daerah, data keuangan daerah & analisis
dan data/info rumusan visi, misi & program Kada
q Penjabaran visi, misi dan program kepala daerah
ke dalam strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, program prioritas dan arah
kebijakan Kada
q Pembahasan rancangan awal RPJMD dengan
para kepala SKPD
11
q Mempelajari visi, misi dan program kepala daerah
terpilih
q Merumuskan visi, misi, tujuan, kebijakan,
program & kegiatan pembangunan SKPD dengan
memperhatikan renstra SKPD periode
sebelumnya, rancangan awal RPJMD, capaian
keberhasilan dan permasalahan dalam periode
sebelumnya, serta tugas dan fungsi SKPD
q Menyampaikan rancangan renstra-SKPD kepada
kepala Bappeda sebagai masukan utama dalam
penyusunan rancangan RPJM daerah

12
q Menerima secara resmi naskah rancangan renstra
SKPD yang disampaikan oleh kepala SKPD
q Menilai dan membahas konsistensi rancangan
renstra SKPD dengan SKPD terkait terhadap
tugas dan fungsinya
q Mengintegrasikan rancangan renstra SKPD ke
dalam rancangan awal RPJM daerah menjadi
rancangan RPJM daerah
q Melakukan sosialisasi, konsultasi publik, dan atau
penjaringan aspirasi pemangku kepentingan
pembangunan atas rancangan RPJM Daerah

13
PERSIAPAN

PELAKSANAAN

KELUARAN

PESERTA

NARA SUMBER

14
q Penggandaan naskah rancangan RPJM Daerah
q Menyiapkan panduan pelaksanaan yang memuat
durasi, tanggal/waktu pelaksanaan, mekanisme,
dan susunan acara kelompok bahasan sbb;
a. Pemaparan visi, misi, dan program Kada
b. Pemaparan kondisi umum daerah dan prediksi
5 tahun kedepan
c. P e m a p a r a n d a n p e n y e p a k a t a n s t r a t e g i
pembangunan daerah dan kebijakan umum
d. Pemaparan dan penyepakatan arah kebijakan
keuangan daerah
e. P e m a p a r a n d a n p e n y e p a k a t a n p r o g r a m
pembangunan daerah yang meliputi SKPD,
lintas SKPD, dan program kewilayahan
15
q Pemaparan visi, misi dan program kepala daerah
q Pemaparan kondisi umum daerah & prediksinya
q Pemaparan dan penyepakatan strategi
pembangunan daerah dan kebijakan umum
q Pemaparan dan penyepakatan arah dan
kebijakan keuangan daerah
q Pemaparan dan penyepakatan program
pembangunan daerah yang meliputi program
SKPD, lintas SKPD, dan program kewilayahan
q Merumuskan kesepakatan para pemangku
kepentingan pembangunan
q Musrenbang jangka menengah daerah
q Kepala daerah membacakan hasil rumusan
16
q Materi kesepakatan dan komitmen hasil
Musrenbang Jangka Menengah daerah
sebagai masukan utama penyempurnaan
rancangan RPJM Daerah menjadi
rancangan akhir RPJM Daerah

17
q Para SKPD, Anggota DPRD, Instani/Lembaga
daerah, TNI & POLRI, Pengadilan dan Kejaksaan,
para pemangku kepentingan pembangunan
daerah lainnya serta wakil kementrian/lembaga
q Bagi daerah prov selain unsur-unsur terkait
diatas, wajib mengikutsertakan wakil Bappeda
kabupaten/kota di wilayahnya
q Bagi daerah kab/kota selain unsur-unsur terkait
diatas,wajibmengikutsertakan wakil Bapeda prov
q Selain unsur-unsur peserta diatas, daerah dapat
mengikutsertakan pihak-pihak lain yg dianggap
penting.

18
q Kepala Bappeda sebagai penyampai
rancangan RPJM daerah
q Fasilitator/ tenaga ahli mengenai bahan
bahasan
q Fasilitator/ tenaga ahli memfasilitasi
pembahasan dan pengambilan keputusan
dalam Musrenbang Jangka Menengah
Daerah

19
q Menyiapkan surat kepala daerah perihal
peyampaian naskah Raperda tentang RPJMD
oleh kepala SKPD yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi hukum,
beserta lampirannya kepada DPRD sebagai
inisiatif pemerintah daerah
q Sebelum RPJM Daerah ditetapkan menjadi
Peraturan daerah perlu:
a. Melakukan konsultasi dengan Menteri dalam
neger cq. Ditjen Bina Pembangunan Daerah
untuk RPJMD prov
b. Melakukan konsultasi dengan Gubernur cq.
Bappeda prov untuk RPJMD kab/kota
20
PROAKTIF DAN BUKAN REAKTIF

BERORIENTASI OUTPUT BUKAN INPUT

VISIONER

ADAPTIF DAN AKOMODATIF

BERORIENTASI PADA PELAYANAN PRIMA

KOMUNIKATIF DAN PARTISIPATIF

21
KERANGKA PENGELUARAN JANGKA
MENENGAH (KPJM)
q KPJM adalah pendekatan penganggaran
berdasarkan Kebijakan, dengan pengambilan
Keputusan thd kebijakan tsb dilakukan dalam
perspektif lebih dari satu tahun anggaran,
dengan mempertimbangkan implikasi biaya
akibat keputusan ybs pada tahun berikutnya.
q Prakiraan Maju adalah perhitungan kebutuhan
untuk tahun anggaran berikutnya yang
direncanakn guna memastikan kesinambungan
program dan kegiatan yang telah disetujui dan
menjadi dasar penyusunan anggaran tahun
berikutnya.

22
DASAR HUKUM KPJM
q Undang-Undang RI No 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara,
q Peraturan Pemerintah RI No 21 Tahun 2004
tentang Penyusunan Rencana Kerja & Anggaran
Kementrian Negara/Lembaga
q Peraturan Pemerintah RI No 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
q Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No 21 tahun
2011 ttg perubahan kedua permendagri nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.

23
TUJUAN DAN MANFAAT KPJM
q TUJUAN TEKNIS KPJM adalah meningkatkan
transparansi makrofiskal. Peningkatan
tersebut menurunkan defisit dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
KPJM juga bertujuan untuk meningkatkan
Effektifitas kebijakan fiskal.
q TUJUAN LAIN KPJM adalah peningktan
kinerja/dampak program. Hal tersebut
dilakukan dengan mengubah paradigma
birokrasi dari Administratif ke Manajerial dan
meningkatkan prediktibilitas Sumber daya/
input.

24
TUJUAN DAN MANFAAT KPJM
q MANFAAT KPJM, meliputi :
§ Berperan memelihara keberlanjutan fiskal
dan meningkatkan disiplin fiskal.
§ Meningkatkan keterkaitan antara proses
perencanaan dengan anggaran
§ Mengarahkan alokasi sumber daya agar
lebih rasional dan strategis.
§ Meningkatkan kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah dengan pemberian
pelayanan yang optimal.

25
METODE PENYUSUNAN KPJM
q Metode penyusunan proyeksi KPJM terdiri :
a. Metode Teknis; meramalkn pengeluaran
dimasa depan atas dasar kebijakan dan
program yg dilaksanakan hingga saat ini
(pendekatan baseline).
b. Metode Ketat (Stringent) yaitu proyeksi
pengeluaran yang meperhitungkan :
b.1 biaya dari kebijakan/program yg sdh
ada hingga saat ini (on going program)
b.2 adanya penghematan dari program
yang tidak prioritas.
c. Metode Komprehensif; proyeksi pengeluaran
yang dilakukan dengan memasukan semua
kebijakan dan program baru serta biaya.
26
METODE PENYUSUNAN KPJM
q Proyeksi pengeluaran dalam KPJM yaitu :
§ Dampak dari kebijakan atau program/
kegiatan yang dilaksanakan pada tahun
berjalan dan tahun-tahun sebelumnya.
§ Rasionalisasi pengeluaran dalam rangka
peningkatan efektifitas pelaksanaan
program dan kegiatan (Saving).
§ Ruang gerak untuk menanpung kebijakan
baru (New policies)

27
KRITERIA PROGRAM DAN KEGIATAN
DAPAT DIANGGARKAN DALAM KPJMD
A. Beban Target Capain Program. Berbagai
program dibedakan berdasarkan beban target
capaian masing-masing. Bila target capaian
program harus terjadinya pengulangan
pelaksanaan beberapa kegiatan maka kegiatan
dalam program harus dilaksanakan lagi hingga
target program dapat dicapai.
B. Sifat Kegiatan Yang Kontinyu. Untuk menjamin
kontinuitas pelaksanaan kegiatan ybs, maka
harus dimasukkan dlm KPJMD, seperti program
dan kegiatan yg direncanakan dalam KPJMD
dari dokumen perencanaan pembangunan erah
28
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
PROGRAM DAN KEGIATAN KPJM
SPESIFIKASI CAPAIAN PROGRAM

IDENTIFIKASI KEGIATAN

SPESIFIKASI INDIKATOR DAN TOLOK UKUR SERTA TARGET


KINERJA KEGIATAN
SPESIFIKASI TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG DAN JASA DITIAP TAHAP

KALKULASI KEBUTUHAN BARANG DAN JASA DENGAN


HARGA SATUAN

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN BELANJA TAHUN N+1

29
LANGKAH 1 SPESIFIKASI CAPAIAN PROGRAM

q Penilaian ulang terhadap target RPJMD sebelum


memutuskan alokasi anggaran untuk tahun yg
direncanakan dan tahun berikutnya.
q Sesuai prinsip penganggaran atas prestasi kerja,
seluruh capaian program harus dispesifikasi
secara SMART (Specific, Measurable, Attainable,
Reasonable and Time-bound)
q Contoh Capaian Program
PROGRAM Standarisasi Pelayanan Kesehatan

INDIKATOR TOLOK UKUR KINERJA TARGET KINERJA

Capaian Program Yankesmas yang memenuhi


syarat indeks kualitas 10 dari 20 Yankesmas
pelayanan kesehatan

30
LANGKAH 2 IDENTIFIKASI KEGIATAN

q Capaian program diwujudkan melalui beberapa


kegiatan. Untuk capaian program yang telah
teridentifikasi maka identifikasi kegiatan untuk
mewujudkan target capaian program dimaksud.
q Contoh 2 (dua) kegiatan yg dapat dilaksanakan
untuk mewujudkan capaian program tsb adalah
sebagai berikut :
• Monitoring dan pendataan kualitas
pelayanan kesehatan
• Pengembangan unit informasi dan help-desk
pelayanan kesehatan dipusat- pusat
pelayanan kesehatan

31
LANGKAH 3 SPESIFIKASI INDIKATOR DAN TOLOK
UKUR SERTA TARGET KINERJA KEGIATAN
q Indikator kegiatan harus dispesifikasi adalah Keluaran (Input)
serta Hasil (Outcome) dan secara SMART
q Tabel Spesifikasi Tolok Ukur Kinerja

Program : x.xx.xx.xx Standarisasi Pelayanan Kesehatan


Kegiatan : x.xx.xx.xx.xx Monitoring dan pendataan kualitas pelayanan kesehatan
Lokasi Kegiatan : Palembang
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja
Capaian Program Yankesmas yang memenuhi syarat indeks
kualitas pelayanan kesehatan 10 dari 20 Yankesmas
Masukan Jumlah Dana yang dibutuhkan Rp. xxx
Keluaran Dokumen hasil monitoring dan pendataan 20 Dokumen
kualitas pelayanan kesehatan

Hasil Yankeseman yg telah menerima & memahami 100%


rumusan Rencana Kerja dan Tindak Lanjut
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

Kelompok Sasaran Kegiatan : Yankesmas Kab/Kota

32
LANGKAH 4 SPESIFIKASI TAHAPAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
q Menjelaskan strategi mewujudkan Keluaran dan Hasil yang
ditargetkan dalam tiap kegiatan.
q Tabel Gantt Chart (Time schedule) Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
No TAHAP
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. PERSIAPAN

2. PELAKSANAAN

3 PELAPORAN

33
LANGKAH 5 : IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG
DAN JASA DITIAP TAHAP
q Tiap tahap kegiatan membutuhkan barang dan
jasa yang berbeda, diperlukan identifikasi
kebutuhan barang dan jasa disetiap tahap
pelaksanaan kegiatan

LANGKAH 6 : KALKULASI KEBUTUHAN BARANG


DAN JASA DENGAN HARGA SATUAN
q Setelah semua kebutuhan barang dan jasa dapat
diidentifikasi,selanjutnya mengkalkulasi volume
kebuthan barang dan jasa dengan harga satuan

34
LANGKAH 7 : PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
BELANJA TAHUN N+1

q Kebutuhan belanja tahun n+1 dilakukan dgn


mengulangi langkah 3 hingga langkah 6
q Harga Satuan yang dipergunakan adalah harga
satuan yg telah disesuaikan dengan perkiraan
perubahan harga.
q Penghitungan kebutuhan belanja merupakan
pelengkap bagi penghitungan kebutuhan
belanja dari formula Analisa Standar Belanja
(ASB).

35
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROGRAM
DAN KEGIATAN MULTIYEARS
RPJP NASIONAL UUD 1945

RPJP DAERAH

RPJM DAERAH

CAPAIAN (PROGRAM)
A B C N

KEGIATAN KEGIATAN
A1 A2 A3 An C1 C2 C3 Cn

ASB TIAP KEGIATAN ASB TIAP KEGIATAN


A1 A2 A3 An C1 C2 C3 Cn

RKA SKPD

36
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai