(Metlit) Muhammad Faisal 1761201719
(Metlit) Muhammad Faisal 1761201719
DiSusun Oleh:
muhammad faisal
1761201719
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kotler (2002) mengemukakan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkanantara persepsi/ kesannya terhadap kinerja
(atauhasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Engel et al. (1990) dalam Tjiptono (2000)
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan, sedangkan ketidakpuasan timbul
apabilahasil tidak memenuhi harapan. Kepuasan / ketidak puasan terjadi ketika pelanggan
melakukan evaluasi atas harapan dengan kinerja/ hasil yang diterimanya.
Peltier and Dahl (2009) menyatakan bahwa karyawan di dalam industri jasa dapat
mempengaruhi kepuasan konsumen. Salah satu cara penting untuk melihat bahwa karyawan
mepengaruhi kinerja organisasi adalah interaksinya dengan pelanggan. Jika karyawan
memberikan pelayanan /service yang baik kepada pelanggan, tentu pelanggan akan merasa
terpuaskan sehingga nantinya akan loyalpada perusahaan. Sebaliknya, jika karyawan tidak
memberikan pelayanan dengan baik, maka pelanggan tidak merasa puas dan cenderung
meninggalkan
organisasi untuk beralih ke organisasi lain yang mampu memberikan kepuasan yang optimal.
Tjiptono (2002) mengungkapkan bahwa kualitas memiliki hubungan yang erat dengan
kepuasan pelanggan. Perusahaan yang tingkat kepuasan pelanggannya tinggi menyediakan
tingkat layanan pelanggan yang tinggi pula (Tjiptono, 2000). Kotler (2002) menjelaskan
bahwa terdapat hubungan yang erat antara kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, dan
profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi tingkat kualitas pelayanan menyebabkan semakin
tingginya kepuasan pelanggan dan juga mendukung harga yang lebih tinggi serta biaya yang
lebih rendah.Oleh sebab itu, program peningkatan kualitas (quality improvement programs
QIPs) biasanya juga meningkatkan profitabilitas. Dalam penelitiannya pada suatu ritel di
India, Naik et al. (2010) memperlihatkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan sebesar 45,84%, sedangkan sisanya 54,16% dipengaruhi oleh factor
faktor lain.
Mowen dan Minor (2002 : 312 ) menyatakan kepercayaan konsumen adalah semua
pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen
tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Kepercayaan merupakan pengetahuan kongnitif kita
tentang sebuah objek, maka sikap merupakan tanggapan perasaan atau afektif yang kita miliki
tentang objek. Pertama tama konsumen membentuk kepercayaan terhadap sebuah produk
kemudian mengembangkan sikap. Jika sikap menjadi positif maka akan terjadi kesetiaan
merek.
Kualitas pelayanan juga berpengaruh terhadap pada perilaku pembelian yaitu melalui
kepuasan pelanggan. Karena salah satu keunggulan kompetitif yang dapat diciptakan adalah
memfokuskan bisnisnya pada kepuasan pelanggan. Apabila pelayanan yang diterima atau
dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan
memuaskan, sehingga melalui kepuasan itu konsumen akan melakukan pembelian barang /
jasa atau bisa untuk memutuskan untuk menggunakan jasa / barang dan pada akhirnya akan
merekomendasikan hal itu kepada orang lain.
Dari uraian latar belakang masalah di atas penulis kemudian melakukan penelitian
lebih lanjut untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai “PENGARUH
KEPERCAYAAN, KUALITAS PELAYANAN, SIKAP & PERILAKU PELANGGAN
TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN “
B. Identifikasi Masalah
1. Pengetahuan perusahaan jasa terkait Kualitas Pelayanan yang masih belum maximal
2. Kemampuan perusahaan jasa mempraktikan Kualitas Pelayanan serta Sikap & Perilaku
kepada pelanggan
C. Batasan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian ini, maka perlu dibatasi ruang
lingkupnya sehingga didapatkan penyelesaian yang lebih fokus, sehingga penelitian ini lebih
efektif dan efisien. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam dan
memberikan bukti menenai digital marketing dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan :
1. Pengetahuan perusahaan jasa terkait Kualitas Pelayanan yang masih belum maximal
2. Kemampuan perusahaan jasa mempraktikan Kualitas Pelayanan serta Sikap & Perilaku
kepada pelanggan
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam dan
memberikan bukti menenai digital marketing dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada maka penelitian ini
dilakukan untuk sebagai berikut :
A. Lansasan teori
Manajemen
A. Pengertian manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan di lakukan
melalui proses dan di ataur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi,
manajemen itu merupakan suatu fungsi untuk mewujudkan tujuan yang di inginkan.
Menurut George Robert terry, pengeritian manajemen adalah sebuah proses yang khas
dan pengawasan. Semua itu di lakukan untuk menetukan dan mencapai target atau sasaran
yang ingin di capai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber daya
Berdasarkan uraian berbagai para ahli di atas manajemen adalah ilmu dan seni
memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efesien dengan cara melakukan
pengawasan (controlling) secara terarah dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu
B. Fungsi-fungsi manajemen
pelaksanaanya.
Menurut Odway tead, manajemn merupakan sebuah proses dan kegiatan pelaksaaan
usaha memipin dan menunjukan arah penyelengaraan tugas suatu organisasi dalam upaya
Menurut The liang gie, manajemen merupakan sebuah unsur yang menajadi
fasilitas kerja agar tujuan organisasi yang bersangkutan bisa benar-benar tercapai. Tokoh
ini menitik beratkan fungsi manajemen pada balancing yakni keseimbangan antara
mengintepresikan, dan mencapai sebuah tujuan organisasi dengan sebuah pelaksaan dari
kepemimpan dan pengawasan. Tokoh ini memiliki perbedaan dengan tokoh lain dalam
Itu lah beberapa fungsi manajemen menurut beberapa para ahli dunia.
Terdapat enam unsur manajemen dalam pelaksanannya saling berkaitan erat satu sama
lainnya. Masing-masing unsur tidak bisa di pisahkan satu dengan lainnya. Tanpa adanya
salah satu maka penerapan fungsi maanjemen dalam perusahaan tidak akan bisa berjalan
unsur manajemen yang paling vital adalah sumber daya manusia. Manusia yang
mebuat perencanaan dan mereka pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan
tersebut, tanpa adanya sumber daya manusia maka tidak ada proses kerja, sebeb pada
2. Money (uang).
terlepasdari biaya yang di ukur dengan satuan sejumlah uang. Dengan ketersedian
uang atau dana yang memadai maka manajemenperusahaan akan lebih leluasa dalam
memperoleh labayang maksimal. Pembelian bahan material atau bahan baku nilainya
akan lebih murah jika di lakukan dengan pembayaran tunai begitu pula dengan
jumlah atau quantity, semakin banyak quantity yang di pesan makan secara otomatis
ketersedian bahan baku atau materian sangat vital dalam proses produksi. Tanpa
bahan baku perusahaan manufaktur tidak bisa sesuatu untuk di jual. Di butuhkan
tenaga ahli untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Sumber daya manusia dan bahan sangat berkaitan erat satu sama lain dan tidak bisa
di pisahkan.
untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi di butuhkan seperangkat mesin dan
peralatan kerja. Dengan adanya mesin maka waktu yang dibutuhkan dalam proses
produksi akan semakin cepat dan efesien. Di samping, tingkat kesalahan manusia
atau human error dapat di minimalisir, namun di butuhkan sumber daya yang handal
dan bahan baku yang berkualias untuk memperoleh hasil yang maksimal.
5. Methods (metode).
butuhkan suau metode atau standard oparitional procedure yang baku. Setiap divisi
di dalam perusahaan memiliki fungsi pokok tugas atau jon desk tersdendiri dan
perusahaan.
6. Market (pasar).
Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting, tanpa permintaan
maka proses produksi akan terhenti dan segala aktifitas perusahaan akan vakum.
Agar dapat menguasai segmentasi pasar pihak manajemen harus memiliki strategi
D. Manajemen pemasaran
memasarkan di luar negara asal mereka. Pemasaran internasional merupakan bagian dari
pelanggan. Hal itu berlaku tidak pada semua kasus karena peran seorang manajer
organisasi, dan konteks industry. Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan produk
konsumen besar, manajer pemasaran dapat bertindak sebagai manajer umum dari
pemasaran yang efektif dan efisien, perusahaan harus memiliki pemahaman mendetail
dan objektif mengenai bisnis mereka sendiri dan pasar tempat mereka beroperasi. Dalam
E. Pengaruh Kepercayaan.
a. Pengaruh kepercayaan
dalam bisnis kepercayaan di pandang sebagai salah satu anteseden stabil yang
paling relevan dan hubungan kolaboratif. Para peneliti telah menetapkan bahwa
Panjang menurut Rousseau et al., (2000. Dalam mohammad et al., 2009). Morgan dan
hunt (1994) menyatakan bahwa kepercayaan ada hanya jika salah satu poihak
memiliki keyakinan dalam pertukaran sebuah keandalan dan integritas mitra. Definisi
yang di berikan oleh morgan dan hunt (1994) telah di gunakan untuk berbagai
penelitian. Selain itu, individu mempertimbangkan latar belakang, budaya, dan sistem
sosial ketika menentukan apakah akan percaya padanya. Ini adalah keterkaitan yang
maupun kelompok yang mengguakan sisi emosional, karena apa yang salah satu pihak
b. Pengertian Kepercayaan
“Morgan dan Hunt, 1994”. Variabel ini memiliki dampak yang kuat pada keefektifan
terjadi ketika seorang mitra percaya atas keandalan serta kejujuran mitranya.
diantaranya yaitu:
penyedia jasa dan juga bersedia untuk melakukan tindakan untuk penyedia jasa.
Kepercayaan memiliki tiga aspek dari karakteristik penyedia jasa yaitu ability,
dan harapan pihak lain tersebut bukan hanya memperlihatkan kebutuhan dan
harapannya sendiri.
quality. Kepercayaan ialah keyakinan bahwa pasangan dalam sebuah hubungan akan
pemasar untuk:
manfaat jangka panjang dengan adanya hubungan yang baik dengan konsumen.
Melihat kegiatan yang beresiko tinggi dengan lebih bijaksana karena percaya
e. Manfaat Kepercayaan
1. Cooperation
dikerjakan sendiri.
2. Komitmen
merupakan hal yang mudah hilang yang akan dibentuk hanya dengan pihak-pihak
3. Relationship Duration
relationship dan untuk menahan godaan untuk tidak mengutamakan hasil jangka
pendek dan atau bertindak secara oportunis. Kepercayaan dari penjual secara
bisnis pada masa yang akan datang, oleh karena itu memberikan kontribusi untuk
4. Kualitas
informasi dari pihak yang dipercaya, dan pada gilirannya menghasilkan benefit
tanda akan adanya kesulitas pada masa yang akan datang dan biasanya
Modal sosial merupakan payung besar dalam hal penomena sosial, seperti
pada akhirnya terjadi sebuah simbiosis yang baik antara semua pihak. Untuk
1. Penerimaan
timbul sikap saling menghargai diantara kedua pihak. Ketika terjadi kecurangan
atau pelanggaran nilai dan norma dasar yang universal yang berlaku diseluruh
dunia maka secara otomatis kepercayaan pada pelaku akan hilang begitusaja
berbagi informasi dan saling peduli arena hal ini penting bagi kelangsungan
komunitas yang telah ada sehingga selalu berembang dan semakin kuat. Dan
3. Menentukan Tujuan
Kebutuhan yang ketiga adalah untuk menentukan tujuan bersama. Tujuan
adalah landasan mengapa mereka bisa bersama dengan kata lain jika komunitas
hilangnya arah dan acuan dari kelompo itu aibatnya mereka akan berjalan
Pada tahap awal dalam menentukan tujuan yang akan dicapai bersama
hendaknya ada yang bertanggung jawab untuk mengurus dan mengarahan emana
kelompo akan pergi. Dalam hal ini dibutuhkan sosok pemimpin dari kelompok
itu sendiri. Dalam organisasi, kelompok, atau komunitas sosok pemimpin sangat
yang jujur, adil, peduli dan melindungi anggotanya (warga), akan menumbuhkan
merencanakan apa yang akan dilakukan. Karena hal ini penting untuk
Sedangkan sumber dari kepercayaan jika dilihat dari dua persepsi yang
Kualitas pelayanan.
apa yang yang di inginkan dan apa yang di harapkan oleh konsumen dari kualitas
pelayanan yang di berikan, maka akan di dapat suatu nilai tambah tersendiri bagi
perusahaan tersebut. Kualitas pelayanan perlu mendapat perhatian besar dari perusahaan,
suatu cara kerja perusahaan yang berusaha mengadakan perbaikan mutu secara terus
menerus terhadap proses, produk dan service yang di hasilkan perusahaan. Sedangkan
menurut Tjiptomo (2007), yaiutu keandalan, jaminan, bukti fisik, empati dan daya
tangkap.
selain itu juga erat kaitannya dalam menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Semakin
berkualitas pelayanan yang di berikan perusahaan maka kepuasan yang di rasakan akan
semakin tinggi
Kualitas Pelayanan memberikan pelanggan atau dalam hal ini pengunjung dorongan
untuk membangun hubungan dekat dengan agen penyedia layanan. Hubungan yang baik
ini memungkinkan biro layanan untuk memahami harapan pelanggan dan pengunjung
Oleh karena itu, penyedia layanan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung dengan
dengan kualitas yang diterima atau dirasakan oleh pelanggan, kualitas kinerja dianggap
kualitas yang ideal, dan sebaliknya, jika kinerja yang diterima atau dirasakan kurang dari
Jika layanan yang diuji kurang dari layanan yang diharapkan (kualitas layanan yang
buruk), pelanggan tidak lagi tertarik dengan pemasok. Jika layanan yang Anda terima
memenuhi atau melampaui harapan (kualitas layanan yang baik), Anda akan
Layanan terbaik adalah melayani dengan tepat dan memuaskan setiap saat dan
memiliki makna yang memuaskan bagi mereka yang dilayani baik secara internal maupun
masyarakat. Ukuran Kualitas Pelayanan yang berbeda dapat digunakan untuk layanan,
tetapi sebagian besar didasarkan pada pengalaman dan penelitian produksi. Dalam
utama atau dimensi yang terkait dengan masalah kualitas layanan (Parasuraman, et
Kualitas layanan yang diberikan kepada konsumen harus sedemikian rupa sehingga
mereka menawarkan kepuasan sebesar mungkin. oleh karena itu penyediaan layanan
Kualitas layanan yang ditawarkan oleh setiap perusahaan tidak diragukan lagi
memiliki tujuan. Secara umum, tujuan di adakanya kualitas pelayanan adalah untuk
memberi konsumen perasaan bahwa kepuasan dan dampak pada bisnis membawa
Banyak cara untuk meningkatkan kualitas Pelayanan, termasuk melakukan review dan
perbaikan yang dilakukan secara berkala. Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas
Pelayanan adalah:
survei pelanggan dan melacak pelanggan setelah layanan dilakukan, dapat dilakukan
Pilihan lain adalah mencoba produk untuk pelanggan, aktif di media sosial,
memberikan diskon kepada pelanggan atau melihat input yang diberikan, dan
melalui survei dengan cara berfokus pada hal-hal yang paling penting untuk
diketahui.
keandalan dan daya tanggap dan menentukan layanan dan kualitas produk
standar layanan bisnis yang jelas dan melatih karyawan untuk bekerja secara
bertanggung jawab, responsif, dan dengan etos kerja yang tinggi. Jika
Hal ini juga diperlukan untuk memudahkan pelanggan untuk mengirim entri
mereka. Namun, akan lebih baik jika semua upaya untuk meningkatkan kualitas
Sikap dan prilaku pelanggan adalah sebuah kegiatan yang berkaitan dengan proses
pembelian suatu barang atau jasa. Perilaku konsemun merupakan hal hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ketika akan membeli sutau barang atau
jasa. Menurut engel, black dan miniard prilaku konsemun adalah Tindakan produk atau
pembeliam tersebut. Tindakan tersebut adalah terlibat secra langsung dalam proses
produk atau jasa tersebut. Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi
2 yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan
dengan perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen
dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen
secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta
daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Sedangkan perilaku
konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh
iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek
ciri-ciri yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku konsumen yang bersifat rasional
dan perilaku konsumen yang bersifat irrasional. Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku
bagi konsumen
kemampuan konsumen
1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun
elektronik
2. Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
prestise
H. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan
antara apa yang dia terima dan harapannya (umar, 2005:65). Seorang pelanggan, jika
merasa puas dengan nilai yang di berikan oleh pruduk tau jasa, sangat besar
Meurut Philip Kotler dan kevin lane keller yang di kutip dari buku manajemen
pemasaran mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang di pikirkan
keunggulan dalam persaingan. Kosumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan
cenderung untuk membeli Kembali produk dan menggunakan Kembali jasa pada saat
kebutuhan yang sama muncul kembaliu di kemudian hari. Hal ini berarti berarti kepuasan
merupakan factor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang
Prilaku pelanggan di zaman sekarang cendrung berubah- ubah. Tentu hal ini menjadi
sebuah tantangan bagi perusahaan untuk mengamati para pelanggan dalam berperilaku
terhadap kepuasan pelanggan tersebut. Tak lepas dari kemajuan ekonomi di negara negara
asia, yang memberi damfak pada peningkatan pendapatan individual, sehingga konsumen
di zaman sekarang rela untuk membelanjakan uang lebih dengan tujuan mendapatkan
pelayanan yang baik, yang tentunya memberikan kepuasan tehadap pelanggan tersebut.
Salah satu yang menjadi prilaku pelanggan adalah kebersihan. Setiap pelngaan pasti akan
lebih menuntut para produsen untuk memberikan produk yang lebih bersih tentunya
dengan harga yang sangat terjangkau. Namun apabila pelanggan telah menyukai produk
itu dan mereka telah mengetahui kualitas produk tersebut para pelanggan tak akan segan
untuk memberikan loyalitas mereka terhadap produk tersebut, meskipun produk tersebut
Loyalitas pelanggan memegang peranan penting dalam organisasi bisnis atau usaha
yang di lakukan. Loyalitas pelanggan meliputi komponen sikap dan komponen prilaku
pelanggan. Komponen sikap merupakan gagsan seperti niit Kembali untuk membeli
produk atau layanan tambahan dari perusahaan yang sama, kesediaan merekomendasikan
komitmet pada perusahaan kepada orang lain, demonstrasi komitmen kedapa perusahaan
dengan menunjukan perlawanan jika ada keinginan beralih ke pesaing lain dan kesedian
untuk membayar dengan harga yang premium. Di sisi lain, aspek prilaku loyalitas
pelanggan merupakan pembelian berulang yang sebenarnya dari produk atau jasa, yang
meliputi pembelian lebih banyak dari produk atau jasa yang sama atau alternative produk
yang lain dari perusahaan yang sama, merekomendasikan perusahaan kepada orang lain
dan kemungkinan penggunaan dalam jangka waktu yang Panjang untuk merk tersebut
BAB III
A. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuntitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Seluruh pelanggan JNE cabang ulak karang
padang tahun 2017 sebanyak 660 orang, berdasarkan banyak pelanggan JNE cabang ulak
karang padang. Pengumpulan data penelitian melalui metode kuesioner terhadap 80 orang
pelanggan JNE Cabang Ulak Karang Padang dengan metode purposive sampling. Analisis
kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, analisa deskriptif, uji asumsi klasik meliputi uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, uji multikolinearitas, uji hipotesis lewat uji
T..Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linear berganda.
Variabel Toleranc VIF Keterangan
bebas e
Tangible Tidak
0.326 3.071 Multikolonierit
as
B. Uji pelayana Tidak Multikolineritas
n 0.531 1.882 Multikolonierit
Tabel 1. as
Hasil Uji keperca Tidak
yaan 0.348 2.870 Multikolonierit
as
Responsi Tidak
veness 0.799 1.252 Multikolonierit
as
Assuran Tidak
ce 0.524 1.910 Multikolonierit
as
Multikolineritas
Tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel independen (tangible, pelayanan,
kepercayaan, responsiveness dan assurance) mempunyai nilai VIF yang cukup kecil, dimana
semuanya berada dibawah 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Hal ini mengindikasikan
bahwa model ini terbebas darI masalah multikoloniearitas, yang berarti bahwa semua variabel
C. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Alph
Variabel Sig Keterangan
a
Tidak
Tangible 0.112 0,05 Heteroskedastisit
as
Tidak
Kepercaya 0.305 0,05 Heteroskedastisit
an as
Tidak
Pelayanan 0.587 0,05 Heteroskedastisit
as
Tidak
Responsiv
0.053 0,05 Heteroskedastisit
eness
as
Tidak
Assurance 0.675 0,05 Heteroskedastisit
as
Berdasarkan table diatas pada masing-masing variabel diperoleh nilai sig
Prilaku
1.037 .061 .392 .000
Kepuas
an .916 .061 .432 .000
pelangg
an
Dari data diatas dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Koefisien regresi kepercaaan bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara keercayaan
terhadap kepuasan pelanggan. Maksudnya jika kepercayaan semakin baik maka semakin
Koefisien regresi pelayanan bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara pelayanan
terhadap kepuasan pelanggan. Maksudnya jika pelayanan semakin baik maka semakin
Koefisien regresi sikap bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara pelayanan
terhadap kepuasan pelanggan. Maksudnya jika kepercayaan semakin baik maka semakin
Koefisien regresi prilaku bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara responsiveness
terhadap kepuasan pelanggan. Maksudnya jika responsiveness semakin baik maka semakin
Koefisien regresi kepuasan pelanggan bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara
1. Diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 untuk
2. Diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 untuk
3. Diperoleh nilai pelayanan lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 untuk
4. Diperoleh nilai kepuasan pelanggan lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu 0,000 < 0,05
untuk variabel kepuasan pelanggan. Berdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa apabila ke
empat nya di penuhi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
5. Diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 untuk
Koefisien regresi tangible bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara tangible
terhadap kepuasan pelanggan. Maksudnya jika tangible semakin baik maka semakin
diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu 0,000< 0,05 untuk variabel tangibel.
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa tangible berpengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
Berdasarkan hal ini maka menurut asumsi peneliti terhadap penelitian ini adalah terbukti
pada penelitian bahwa tangible berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan
JNE Cabang Ulak Karang Padang, dimana jika kualitas pelayanan dalam bentuk bukti fisik
ditingkatkan maka kepuasan pelanggan juga akan meningkat. Dengan demikian, agar kepuasan
pelanggan meningkat maka kualitas pelayanan juga harus ditingkatkan salah satunya dalam hal
kepercayaan/bukti fisik.
Koefisien pengaruh kepercayaan bernilai positif. Berarti pada pengaruh positif antara
kepercayaan terhadap kepuasan pelanggan. Maksudnya jika kepercayaan semakin baik maka
menggunakan t-test diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu
0,000 < 0,05 untuk variabel pelayanan. Berdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa
Berdasarkan hal ini maka menurut asumsi peneliti terhadap penelitian ini adalah terbukti
pada penelitian bahwa kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan
JNE Cabang Ulak Karang Padang, dimana jika mampu menunjukkan rasa kepercayaan yang
lebih baik terhadap pelanggan maka pelanggan akan merasa nyaman sehingga kepuasan
pelanggan juga akan meningkat. Dengan demikian, agar kepuasan pelanggan meningkat maka
kualitas pelayanan juga harus ditingkatkan salah satunya dalam hal kepercayaan.
Koefisien regresi pelayanan bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara pelayanan
terhadap kepuasan pelanggan. Maksudnya jika pelayanan semakin baik maka semakin
diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 untuk variabel
Berdasarkan hal ini maka menurut asumsi peneliti terhadap penelitian ini adalah terbukti
pada penelitian bahwa pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan
JNE Cabang Ulak Karang Padang, dimana jika mampu menunjukkan petugas JNE cukup
antara sikap terhadap kepuasan pelanggan. Maksudnya jika sikap semakin baik maka
menggunakan t-test, diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu
0,000 < 0,05 untuk variable sikapBerdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa
Berdasarkan hal ini maka menurut asumsi peneliti terhadap penelitian ini adalah
signifikan terhadap kepuasan pelanggan JNE Cabang Ulak Karang Padang, dimana
jika petugas mampu memberikan respon yang baik terhadap pelanggan maka
pelanggan.
Koefisien prilaku bernilai positif. Berarti ada pengaruh positif antara prilaku
terhadap kepuasan pelanggan Maksudnya jika prilaku semakin baik maka semakin
meningkatkan kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
menggunakan t-test, diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu 0,000
< 0,05 untuk variable prilaku Berdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa
prilaku berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Terdapat pengaruh positif signifikan antara tangible (X1) terhadap kepuasan pelanggan
(Y) JNE Cabang Ulak Karang Padang (koefesien regresi = 0.751 dan p = 0,000).
(Y) JNE Cabang Ulak Karang Padang (koefesien regresi = 1.037 dan p = 0,000).
Terdapat pengaruh positif signifikan antara prilaku (X5) terhadap kepuasan pelanggan
(Y) JNE Cabang Ulak Karang Padang (koefesien regresi = 0.916 dan p = 0,000)
DAFTAR PUSAKA
Jasper. (2009). Kepuasan Pelanggan dan Price Acceptance (studi kasus pada
penumpang penerbangan nasional), Jurnal Manajemen dan Akuntansi,
Widya Mandala.