Anda di halaman 1dari 85

ANGGARAN

PRODUKSI

Agung Budi
Pengertian
Anggaran produksi adalah alat untuk merencanakan,
mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan produksi.
Perencanaan produksi meliputi masalah-masalah
yang berkaitan dengan:
• Tingkat produksi
• Kebutuhan fasilitas-fasilitas produksi
• Tingkat persediaan barang jadi
Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi
• 1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang
dapat disediakan sesuai dengan yang telah
direncanakan.
• 2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai. Artinya
tingkat persediaan yang tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil.
• 3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga
biaya-biaya produksi barang yang dihasilkan akan
seminimal mungkin.
Hubungan Tingkat Penjualan, Tingkat Produksi dan Tingkat
Persediaan
Penyusunan Anggaran Produksi
Secara garis besar, anggaran produksi disusun dengan
menggunakan rumus acuan sebagai berikut:
Rencana penjualan …………....... XXX
Persediaan akhir ……………........ XXX +
Kebutuhan ………………………... XXX
Persediaan awal …………………. XXX −
Jumlah yang harus diproduksi ….. XXX
Contoh Penentuan Jumlah Satuan Fisik dari Barang yang
Dihasilkan
Diharapkan bahwa 400 unit barang A akan berada di
perusahaan pada awal periode nanti. Penjualan selama 1
periode direncanakan 800 unit. Sedangkan persediaan
akhir diperkirakan 180 unit.

Sehingga jumlah yang harus diproduksi adalah 580 unit.


Teknik Penyusunan Anggaran Produksi
•Stabi
litas
1 Ting
kat
•Peng
Prod
enda
uksi
lian
2 Ting
kat
Pers
ediaa
n
•Kom
3 binas
i
Menyusun Anggaran Produksi
Rencana Penjualan Tahun 2014: Persediaan:
Triwulan Penjualan
Triwulan 1 510 unit
Triwulan 2 500 unit
Triwulan 3 505 unit Persediaan awal = 60 unit
Triwulan 4 485 unit Persediaan akhir = 46 unit
Jumlah 2.000 unit

Anggaran Produksi dapat disusun sbb:


Rencana Penjualan 2.000 unit
Persediaan akhir (+) 46 unit
Kebutuhan 2.046 unit
Persediaan Awal (−) 60 unit
Produksi 1.986 unit
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi
Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan
cara:
1. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 4. Sehingga, apabila
produksi selama 1 tahun = 1.986 unit, maka:
1.986
Tingkat produksi rata-rata = = 496,50
4
496,50 dibulatkan menjadi 496 unit.
2. Kelebihan hasil pembagian dialokasikan ke triwulan-triwulan
dimana tingkat penjualannya tinggi.
Apabila tingkat produksi rata-rata 496 unit; 4 x 496 = 1.984; maka
kekurangannya adalah 1.986 – 1.984 = 2 unit.
Kekurangan 2 unit dialokasikan pada Triwulan 1 dan Triwulan 3
dimana tingkat penjualannya tinggi, masing-masing sebesar 1 unit.
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan
Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986

496 + 1 496 + 1
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+)
Kebutuhan 557
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47
Kebutuhan 557
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47
Kebutuhan 557
Persediaan awal (−) 60 47
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47
Kebutuhan 557 543
Persediaan awal (−) 60 47
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43
Kebutuhan 557 543
Persediaan awal (−) 60 47
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43
Kebutuhan 557 543
Persediaan awal (−) 60 47 43
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43
Kebutuhan 557 543 540
Persediaan awal (−) 60 47 43
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43 35
Kebutuhan 557 543 540
Persediaan awal (−) 60 47 43
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43 35
Kebutuhan 557 543 540
Persediaan awal (−) 60 47 43 35
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43 35
Kebutuhan 557 543 540 531
Persediaan awal (−) 60 47 43 35
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43 35 46
Kebutuhan 557 543 540 531
Persediaan awal (−) 60 47 43 35
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43 35 46 46
Kebutuhan 557 543 540 531
Persediaan awal (−) 60 47 43 35
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43 35 46 46
Kebutuhan 557 543 540 531 2.046
Persediaan awal (−) 60 47 43 35
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Stabilitas Tingkat Produksi

Alokasi Anggaran Produksi


Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total
Penjualan 510 500 505 485 2.000
Persediaan akhir (+) 47 43 35 46 46
Kebutuhan 557 543 540 531 2.046
Persediaan awal (−) 60 47 43 35 60
Rencana produksi 497 496 497 496 1.986
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan
1. Selisih antara persediaan awal dan persediaan akhir
dibagi dengan 4, sehingga:
Persediaan awal tahun = 60 unit
Persediaan akhir tahun = 46 unit
Selisih = 14 unit
14 unit
Selisih per triwulan= = 3,50 unit
4
3,50 unit, dibulatkan ke atas menjadi 4 unit.
2. Kelebihan hasil pembagian dialokasikan ke triwulan
dimana tingkat penjualannya tinggi atau sesuai kebijakan
perusahaan.
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan
Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56
Kebutuhan
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi

60 − 4
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56
Kebutuhan
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56
Kebutuhan 566
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56
Kebutuhan 566
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi 506
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56
Kebutuhan 566
Persediaan awal (−) 60 56
Rencana produksi 506
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52
Kebutuhan 566
Persediaan awal (−) 60 56
Rencana produksi 506

56 − 4
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52
Kebutuhan 566
Persediaan awal (−) 60 56
Rencana produksi 506
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52
Kebutuhan 566 552
Persediaan awal (−) 60 56
Rencana produksi 506
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52
Kebutuhan 566 552
Persediaan awal (−) 60 56
Rencana produksi 506 496
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52
Kebutuhan 566 552
Persediaan awal (−) 60 56 52
Rencana produksi 506 496
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48
Kebutuhan 566 552
Persediaan awal (−) 60 56 52
Rencana produksi 506 496

52 − 4
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48
Kebutuhan 566 552
Persediaan awal (−) 60 56 52
Rencana produksi 506 496
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48
Kebutuhan 566 552 553
Persediaan awal (−) 60 56 52
Rencana produksi 506 496
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48
Kebutuhan 566 552 553
Persediaan awal (−) 60 56 52
Rencana produksi 506 496 501
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48
Kebutuhan 566 552 553
Persediaan awal (−) 60 56 52 48
Rencana produksi 506 496 501
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48 46
Kebutuhan 566 552 553
Persediaan awal (−) 60 56 52 48
Rencana produksi 506 496 501
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48 46
Kebutuhan 566 552 553 531
Persediaan awal (−) 60 56 52 48
Rencana produksi 506 496 501
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48 46
Kebutuhan 566 552 553 531
Persediaan awal (−) 60 56 52 48
Rencana produksi 506 496 501 483
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48 46 46
Kebutuhan 566 552 553 531
Persediaan awal (−) 60 56 52 48
Rencana produksi 506 496 501 483
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48 46 46
Kebutuhan 566 552 553 531 2.046
Persediaan awal (−) 60 56 52 48
Rencana produksi 506 496 501 483
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48 46 46
Kebutuhan 566 552 553 531 2.046
Persediaan awal (−) 60 56 52 48
Rencana produksi 506 496 501 483 1.986
Kebijakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 56 52 48 46 46
Kebutuhan 566 552 553 531 2.046
Persediaan awal (−) 60 56 52 48 60
Rencana produksi 506 496 501 483 1.986
Kebijakan Kombinasi
Kebijakan kombinasi artinya mengkombinasi dua kebijakan
yaitu kebijakan stabilitas produksi dan stabilitas persediaan.
Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil
kebijaksanaan seperti:
• Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 10%
dari tingkat produksi rata-rata. 1.986
Tingkat produksi rata-rata = 4 = 496,50
Berarti tingkat produksi tidak boleh lebih dari
110% x 496,50 = 546,15 dibulatkan menjadi 546 unit.
• Tingkat persediaan triwulan 1 dan 2 boleh berfluktuasi
8 unit, sedangkan triwulan 3 dan 4 boleh berfluktuasi
6 unit.
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan
Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−)
Rencana produksi
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+)
Kebutuhan
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52
Kebutuhan
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi

60 − 8
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52
Kebutuhan
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52
Kebutuhan 562
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52
Kebutuhan 562
Persediaan awal (−) 60
Rencana produksi 502
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52
Kebutuhan 562
Persediaan awal (−) 60 52
Rencana produksi 502
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44
Kebutuhan 562
Persediaan awal (−) 60 52
Rencana produksi 502

52 − 8
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44
Kebutuhan 562
Persediaan awal (−) 60 52
Rencana produksi 502
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44
Kebutuhan 562 544
Persediaan awal (−) 60 52
Rencana produksi 502
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44
Kebutuhan 562 544
Persediaan awal (−) 60 52
Rencana produksi 502 492
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44
Kebutuhan 562 544
Persediaan awal (−) 60 52 44
Rencana produksi 502 492
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38
Kebutuhan 562 544
Persediaan awal (−) 60 52 44
Rencana produksi 502 492

44 − 6
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38
Kebutuhan 562 544
Persediaan awal (−) 60 52 44
Rencana produksi 502 492
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38
Kebutuhan 562 544 543
Persediaan awal (−) 60 52 44
Rencana produksi 502 492
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38
Kebutuhan 562 544 543
Persediaan awal (−) 60 52 44
Rencana produksi 502 492 499
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38
Kebutuhan 562 544 543
Persediaan awal (−) 60 52 44 38
Rencana produksi 502 492 499
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38 46
Kebutuhan 562 544 543
Persediaan awal (−) 60 52 44 38
Rencana produksi 502 492 499
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38 46
Kebutuhan 562 544 543 531
Persediaan awal (−) 60 52 44 38
Rencana produksi 502 492 499
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38 46
Kebutuhan 562 544 543 531
Persediaan awal (−) 60 52 44 38
Rencana produksi 502 492 499 493
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38 46 46
Kebutuhan 562 544 543 531
Persediaan awal (−) 60 52 44 38
Rencana produksi 502 492 499 493
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38 46 46
Kebutuhan 562 544 543 531 2.046
Persediaan awal (−) 60 52 44 38
Rencana produksi 502 492 499 493
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38 46 46
Kebutuhan 562 544 543 531 2.046
Persediaan awal (−) 60 52 44 38
Rencana produksi 502 492 499 493 1.986
Kebijakan Kombinasi

Alokasi Anggaran Produksi

Keterangan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Total

Penjualan 510 500 505 485 2.000


Persediaan akhir (+) 52 44 38 46 46
Kebutuhan 562 544 543 531 2.046
Persediaan awal (−) 60 52 44 38 60
Rencana produksi 502 492 499 493 1.986
Tugas
Soal
Rencana Penjualan tahun 2014
PT. JAYA adalah 56.800 unit
Sedangkan perkiraan tingkat
Bulan Tingkat Penjualan
Januari 6.000 unit
persediaan adalah:
Februari 6.400 unit Persediaan awal tahun = 8.000 unit
Maret 6.400 unit Persediaan akhir tahun = 6.000 unit
April 5.600 unit
Mei 4.800 unit
Juni 4.000 unit
Juli 2.800 unit
Agustus 2.400 unit
September 3.600 unit
Oktober 4.400 unit
November 4.800 unit
Desember 5.600 unit
Pilihan alokasi kebijakan produksi bulanan yaitu:
Tugas
a. Mengutamakan stabilitas produksi
b. Mengutamakan stabilitas persediaan
c. Kombinasi (tingkat persediaan dan produksi berfluktuasi pada
batas-batas tertentu) dengan ketentuan:
1. Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% di atas
atau di bawah rata-rata bulanan.
2. Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 6.400 unit dan tidak
boleh kurang dari separuh persediaan maksimal.
3. Khusus untuk produksi bulan Juli, Agustus, September karena
ada penurunan permintaan maka harus dikurangi 30% dari
tingkat produksi normal.
Diminta:
Buatlah anggaran produksi untuk tahun 2014 dengan
menggunakan ketiga Metode tersebut.
Terima Kasih

Agung Budi

Anda mungkin juga menyukai