Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "REVERSE OSMOSIS".

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah teknologi farmasi sediaan
solid. Sebelumnya saya juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Dessy selaku dosen
pengampu mata kuliah teknologi farmasi yang telah memberikan wawasan yang luas sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Maka kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan untuk memperbaiki penulisan makalah makalah
selanjutnya.

Kudus, 1 Januari 2020

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reverse osmosis ( RO ) adalah proses pemurnian air yang menggunakan membran permeabel
sebagian untuk memisahkan ion , molekul yang tidak diinginkan, dan partikel yang lebih besar
dari air minum. Dalam osmosis balik, tekanan yang diterapkan digunakan untuk mengatasi
tekanan osmotik , sifat koligatif yang didorong oleh perbedaan potensial kimiawi pelarut,
parameter termodinamika . Reverse osmosis dapat menghilangkan banyak jenis spesies kimia
terlarut dan tersuspensi serta biologis (terutama bakteri) dari air, dan digunakan baik dalam
proses industri maupun produksi air minum.. Hasilnya adalah zat terlarut ditahan pada sisi
bertekanan membran dan pelarut murni dibiarkan lewat ke sisi lain. Untuk menjadi "selektif",
membran ini tidak harus memungkinkan molekul besar atau ion melalui pori-pori (lubang),
tetapi harus memungkinkan komponen yang lebih kecil dari solusi (seperti molekul pelarut,
yaitu, air, H 2 O) untuk lulus bebas.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari reversi osmosis?

2. Bagaimana prinsip kerja reversi osmosis?

3. Bagaimana peranan dan manfaat alat pada reversi osmosis?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari reversi osmosis.

2. Untuk mengetahui prinsip kerja reversi osmosis.

3. Untuk mengetahui peranan dan manfaat alat pada reversi osmosis.

BAB II

PEMBAHASAN
A. REVERSI OSMOSIS

Reverse Osmosis (RO) adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai
molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika
larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut
menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa
mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah
yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa
dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.

Osmosis terbalik dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada bagian larutan dengan
konsentrasi tinggi menjadi melebihi tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi rendah.
Sehingga larutan akan mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses
perpindahan larutan terjadi melalui sebuah membran yang semipermeabel dan tekanan yang
diberikan adalah tekanan hidrostatik (Shun Dar Lin, 2001).

Efisiensi penyisihan membran RO untuk zat terlarut total (TDS) dari bakteri masing-
masing adalah 95-99% dari 99%. Sehingga pada akhir proses akan dihasilkan air yang murni.
Tidak semua air bisa dilewatkan melalui membrane semi permeabel, al ini bergantung pada
tekanan yang diberikan dan karakter membrane. Oleh karena itu, dalam filter reverse osmosis
akan dihasilkan air limbah ( reject), yaitu air yang mengandung garam-garaman dengan
konsentrasi tinggi. Pada umumnya 2/3 dari air yang diolah akan berubah menjadi limbah, hanya
1/3 yang kemudian menjadi lebih murni.

Efisiensi penyisihan merman RO yang tinggi menyebabkan terjadinya penyisihan


mineral-mineral alami pada air baku. Dengan kata lain, air murni yangdihsilkan oleh membrane
RO yang tidak sehat bagi tubuh. Selain itu, membrane RO memiliki batasan dalam
pengoperasian, diantaranya:

1. Tekanan air baku adalah antara 40-70 sig ( 800-1000 psi).

2. Kekeruhan air baku tidak boleh dari 1 NTU.

3. pH operasi berkisar antara 4-11.


4. TDS air baku tidak boleh lebih dari 35.000 pm, nilai TDS yang lebih tinggi akan
menurunkan keceatan produksi.

5. Suspended solid air baku; (dinyatakan dengan SDI, Salt Density Index), harus kurang
dari 5.6. sisa klor air baku harus nol (0).

B. PRINSIP KERJA REVERSI OSMOSIS

Proses osmosis adalah proses mengalirnya molekul air dari larutan berkadar garam rendah
(dilute solution) menuju ke larutan berkadar garam tinggi (concentrated solution). Proses
osmosis merupakan proses alamiah yang terjadi sebagai upaya untuk menyeimbangkan
konsentrasi garam pada kedua sisi. Proses osmosis ini akan menyebabkan ketinggian permukaan
air pada concentrated solution akan menjadi lebih tinggi dari pada permukaan pada dilute
solution.

Secara alamiah air akan memberikan tekanan dari permukaan air yang lebih tinggi
(concentrated soution) menuju ke permukaan air yang lebih rendah (dilute solution). Tekanan
yang terjadi inilah biasa kita disebutsebagai osmotice pressure. Pada ketinggian air tertentu di
(concentrated soution), besarnya osmotice pressure ini akan menyebabkan proses osmosis
berhenti. Proses reverse osmosis pada prinsipnya adalah kebalikan proses osmosis. Dengan
memberikan tekanan larutan dengan kadar garam tinggi (concentrated solution) supaya terjadi
aliran molekul air yang menuju larutan dengan kadar gram rendah (dilute solution). Pada proses
ini molekul garam tidak dapat menembus memrane semipermeable, sehingga yang terjadi
hanyalah aliran molekul air saja. Melalui proses ini, kita akan mendapatkan air murni yang
dihasilkan dari larutan berkadar garam tinggi. Inilah prinsip dasar reversi osmosis. Berdasarkan
penjelasan tersebut, dalam proses reversi osmosis minimal selalu membutuhkan dua komponen
yaitu adanya tekanan tinggi ( high pressure) dan membrane semi permeable.

Low pressure system, biasanya digunakan di perumahan. Sistem reverse osmosis bertekanan
rendah adalah yang bertekanan kurang dari 100psig. Tangki penampungan penempatan diatas
(countertop) biasanya tidak bertekanan namun jenis tangki penampung terbenam (undersink)
biasanya bertekanan yang akan bertambah sering bertambahnya isi tangki. Sistem bertekanan ini
mampu menyediakan tekanan yang cuku untuk menggerakkan air dari tangki penampungan
menuju kran. Tapi hal ini juga akan menciptakan tekanan balik melawan membrane yang dapat
menurunkan efisensi sistem.

High pressure system, biasanya digunakan untuk komersial dan industri. Sistem tekanan tinggi
biasanya beroperasi pada tekanan 100 ± 1000 psig, tergantung pada membran yang digunakan
dan air yang akan diolah. Sistem ini biasanya digunakan untuk industri dan komersial dimana
dibutuhkan volume yang besar namun tetap pada standar kemurnian yang tinggi.

C. PERAN DAN MANFAAT ALAT PADA REVERSI OSMOSIS

Reverse osmosis mampu menghilangkan banyak jenis kontaminan kesehatan dan astetik
sehingga mampu menghilangkan rasa, warna, dan bau yang tidak sedap, dan rasa asin atau soda
yang disebabkan olek klorida atau sulfat. Reverse osmosis juga efektif untuk menghilangkan
kontaminan ksehatan seperti arsenik, asbestos, atrazine ( hebrisia / peptisida), florida, timah,
merkuri, nitrat, dan radium. Dengan menggunakan pre-filter karbon yang sesuai ( yang biasanya
termasuk di banyak sistem reverse osmosis), maka akan mampu menghilangkan kontaminan
seerti benzene, trikloretilen, trihalometana dan radon. Beberapa sistem reverse osmosis juga
mampu menghilangkan kontaminan biologi seperti crystosporidium. Peringatan dari water uality
association (WQA), bahwa membrane reverse osmosis scara umum mampu menghilangkan
semua mikro-organisme dan kontaminan kesehatan dengan perancangan system reverse osmosis
yangdapat mencegah kegagalan perlindungan pada sistm air minum.

Manfaat alat pengolahan reversi osmosis

Alat pengolahan air sistem RO mempunyai fungsi untuk mengolah air laut menjadi airtawar
dengan cara filtrasi tingkat molekul, dengan demikian alat ini memberikan manfaat yang sangat
besar bagi manusia. Pemanfaatan teknologi ini memberikan manfaatyang sangat besar bagi
manusia untuk mendapatkan air bersih yang diproleh dari pengoalahan air laut. Manfaat lainnya
yag dapat dinikmati oleh manusia dengan diterapkannya pengolah air sistem RO berupa
peningkatan mutu kualitas air hasil olahan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Reverse Osmosis (RO) adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai
molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika
larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring).

2. Proses osmosis merupakan proses alamiah yang terjadi sebagai upaya untuk
menyeimbangkan konsentrasi garam pada kedua sisi. Proses osmosis ini akan menyebabkan
ketinggian permukaan air pada concentrated solution akan menjadi lebih tinggi dari pada
permukaan pada dilute solution.

3. Reverse osmosis mampu menghilangkan banyak jenis kontaminan kesehatan dan astetik
sehingga mampu menghilangkan rasa, warna, dan bau yang tidak sedap, dan rasa asin atau soda
yang disebabkan olek klorida atau sulfat. Alat pengolahan air sistem RO mempunyai fungsi
untuk mengolah air laut menjadi airtawar dengan cara filtrasi tingkat molekul, dengan demikian
alat ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Instalasi pengolahan air sistem reverse osmosis.


Anonim. 2010. Buku manual desalite RO drinking water system.
http://www.desalite.com/download/buku-manual-reverse-osmosis.pdf
Said, nusa idaman.dkk. 2010. Pengolahan air asin atau payau dengan sistem osmosis
balik
http://science.howstuffworks.com/reverse-osmosis.htm
http://www.lipi.org/membran/20reverse-osmosis/PUSAT-PENELITIAN-
GEOTEKNOLOGI.htm

Anda mungkin juga menyukai