Anda di halaman 1dari 3

12. Apakah syarat-syarat untuk menjadi biarawan/ti?

13. Untuk menjadi biarawan/ti harus melewati beberapa tahapan. Bagaimanakah tahapan-
tahapan itu?
Tahap pertama disebut dengan MASA ASPIRAN. Seorang perempuan (sehat jasmani
dan rohani) yang mau menjadi Biarawati biasanya sudah lulus SMA atau kuliah. Para
calon yang masuk dalam tahap ini disebut ASPIRAN (Orang yang ingin). Para Aspiran
belum terikat dengan tarekat atau ordo. Masa Aspiran merupakan masa dimana para
aspiran masuk dalam tahap paling dini dan mulai diperkenalkan dengan kehidupan
membiara; mengenai ritme dan acara harian dalam Hidup membiara, diajak untuk
mengenal diri atau kepribadian, belajar doa Harian (Brevir), belajar “Kerja Tangan” dan
keterampilan lain, juga menjadi kesempatan bagi para Pembina (formator) untuk melihat
keseriusan para Aspiran. Masa ini berkisar satu sampai dua tahun (tergantung aturan atau
regula tarekat atau ordo).

Tahap kedua disebut dengan MASA POSTULAT. Para calon dipanggil dengan sebutan
POSTULAN (orang yang melamar, calon). Masa ini memakan waktu satu sampai dua
tahun. Masa Postulat merupakan masa peralihan dan perkenalan bagi calon agar dapat
berorientasi dan mengenal kehidupan membiara.
Tahap ketiga disebut dengan MASA NOVISIAT. Para calon dipanggil dengan sebutan
NOVIS (orang baru). Masa ini ditandai dengan penerimaan jubah dan ‘krudung’ biara.
Masa novisiat berlangsung kurang lebih dua tahun. Pada tahap ini, seorang Novis
dibimbing untuk mengolah hidup rohani, memurnikan motivasi panggilan, mengenal
secara mendalam tarekat atau ordo dan Konstitusinya, mengenal khasana iman Gereja,
kaul-kaul Religius dan juga praktek-praktek terpuji sebagai seorang religius dalam
Gereja.

Tahap keempat disebut dengan MASA YUNIORAT. Pada tahap ini, seorang yang telah
melewati masa novisiat dipanggil dengan sebutan SUSTER. Masa Yuniorat ditandai
dengan pengikraran “Kaul sementara”: Kemiskinan, Kemurnian dan Ketaatan. Masa
Yuniorat berlangsung selama 6-9 tahun (tergantung aturan konstitusi atau regula).
Biasanya para SUSTER mulai kuliah ilmu-ilmu khusus secara mendalam atau mengambil
khursus atau mulai berkarya dan sudah menghidupi nilai-nilai dari Kaul-kaul yang sudah
diucapkan secara publik

Tahap kelima adalah KAUL KEKAL. Pada tahap ini, seorang suster secara resmi
menjadi anggota tarekat atau ordo, yaitu dengan mengucapkan KAUL KEKAL PUBLIK
(Kemiskinan, kemurnian & ketaatan) dan hidup secara utuh sebagai suster. Karya dan
pelayanan senantiasa dilandasi oleh Kaul Kekal yang sudah diikrarkan sebagai mempelai
Kristus. Selain itu, para suster juga mengikuti ongoing formation (Pembinaan lanjutan)
hingga akhir hayat.
14. Apa itu masa aspiran?
Masa Aspiran merupakan masa dimana para calon dalam tahap paling dini diperkenalkan
kehidupan membiara. Masa itu para calon belum terikat dengan Kongregasi. Para calon
dengan bimbingan para pembina sekurang-kurangnya Satu bulan dan maksimun Tiga
tahun ( statuta 52 ) mencoba mengenali Kongregasi, dan hidup bersama.

15. Apa itu masa postulat?


Masa postulat bertujuan untuk membantu calon mengenal diri sendiri dengan lebih baik
dan memahami motivasi panggilan secara mendalam, mengembangkan kekuatan mereka
dalam menjawab panggilan tersebut, dan memberi kesempatan kepada mereka untuk
mengalami panggilan Allah secara bebas dan obyektif. Masa ini berlangsung selama 1
tahun.

16. Apa itu masa nofisiat?


Masa Novisiat merupakan tahap di mana seseorang sebagai novis (yang berarti “baru”) di
komunitas. Ini merupakan persiapan untuk mengikrarkan kaul sementara. Selama masa
ini novis diperkenalkan dan dibimbing ke arah kehidupan religius dengan ikatan kaul
dalam Kongregasi.

17. Untuk menjadi biarawan/ti harus mengikrarkan kaul.


a. Apa itu kaul?
Kaul adalah janji sukarela kepada Allah, untuk melaksanakan suatu tindakan yang
lebih sempurna. Kaul merupakan dasar hidup membiara yang disahkan oleh Gereja,
di mana para anggota yang terhimpun dalam suatu komunitas religius memutuskan
untuk memperjuangkan kesempurnaan lewat sarana-sarana ketiga kaul religius, yakni
kaul kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan, yang diamalkan sesuai dengan peraturan.

b. Kaul apa sajakah yang diikrarkan dan apa maksud dari masing-masing kaul?
Kaul kemiskinan: pelepasan sukarela hak atas milik atau penggunaan milik tersebut
dengan maksud untuk menyenangkan Allah.
Kaul kesucian: mewajibkan manusia lepas perkawinan dan menghindari segala
sesuatu yang dilarang oleh perintah keenam dan kesembilan.
Kaul Ketaatan: Patuh pada pimpinan/atasan

c. Apa yang dimaksud dengan kaul sementara?

d. Apa yang dimaksud dengan kaul tetap?


e. Siapakah yang dapat menentukan seseorang boleh menerima kaul sementara dan kaul
tetap?

18. Dapatkah biarawan/ti menikah?


Biarawan atau biarawati tidak boleh menikah

19. Mengapa tidak boleh?


Karena sudah berkaul.

20. Sebagai manusia pernahkah merasa tertarik atau jatuh cinta kepada lawan jenis?
Suster pernah jatuh cinta, pacar suster antar dia ke biara sambil menangis.

21. Dimana sajakah tempat tarekat ini berkarya?


Tarekat ini telah berkarya di Belanda, India, dan Indonesia. Di Indonesia ada 3 tempat
tarekat yang terletak di Toraja, Palopo, dan Rantepao.

Anda mungkin juga menyukai