Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

PERENCANAAN GORONG-GORONG

4.1 Gorong-Gorong

Gorong-gorong merupakan bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (dari
saluran irigasi atau saluran pembuang) melewati bawah jalan atau jalur kereta api. Gorong-
gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil daripada luas basah saluran hulu
maupun hilir. Sebagian dari potongan melintang mungkin berada di atas. Dalam hal ini,
gorong-gorong berfungsi sebagai saluran terbuka dengan aliran bebas.

Pada gorong-gorong dengan aliran bebas, benda-benda yang hanyut dapat lewat dengan
mudah, akan tetapi biaya pembuatannya pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan
gorong-gorong tenggelam. Sedangkan pada gorong-gorong tenggelam bahaya tersumbat
lebih besar. Karena alasan pelaksanaan, harus dibedakan antara gorong-gorong pembuang
silang dengan gorong-gorong jalan, dimana ;

 Pada gorong-gorong pembuang silang, semua bentuk kebocoran harus dicegah,


untuk ini diperlukan sarana-sarana khusus.
 Gorong-gorong jalan harus mampu menahan berat beban kendaraan.
4.1.1 Data Perencanaan

Untuk tujuan perencanaan, gorong-gorong mempunyai ketentuan sebagai berikut:

 Kecepatan aliran:
Gorong-gorong pada saluran irigasi, V =1.5−2.0 m/dt
Gorong-gorong pada saluran pembuang, V =3.0 m/dt
 Ukuran standar:
Diameter pipa minimum, d min =0.60 m (dipakai di saluran primer)
 Untuk gorong-gorong segi empat, dapat dibuat dari:
a. Beton bertulang
b. Pasangan batu dengan pelat beton bertulang sebagai penutup

Gorong-gorong yang akan dihitung adalah gorong-gorong G1 yang terletak di saluran primer
dengan data sebagai berikut:

 Data saluran

Q=0,154 m3 /dt (debit)


b=0,51 m (lebar dasar)
h=0,51 m (kedalaman air)
V =0,30 m/dt (kecepatan aliran)
K=35 (dari table de vos)
A=0 ,511 m2 (luas penampang aliran)
w=1 m (tinggi jagaan)
I =0,000378(kemiringan dasar saluran)
 Data jalan
Lebar jalan ¿ 8 m
Elevasi muka jalan ¿ 1.5 m
Lebar bahu jalan di asumsi ¿ 2 m (bahu jalan kiri+kanan)
4.1.2 Perhitungan Dimensi Gorong-Gorong

Panjang gorong-gorong, L=8 m Karena L<20 m , maka termasuk gorong-gorong pendek.

V gorongrencana =2m/dt

Q ..
A= = =.. m2
V 2

Direncanakan gorong-gorong segi empat dengan pasang batu (K = ..) dengan penutup dari pelat beton
bertulang. Dianggap gorong-gorong terisi penuh.

A=b x h ; dengan b=2 h

Maka, A=2 h2 → ..=2 h2

..
h=
√ 2
=.. m

dipakai, h=.. m

b=2 h=2 ( .. )=.. m

A=b x h=.. x ..=.. m2

Q ..
Kontrol kecepatan: V gorong= = =.. m/dt <2 m/dt (OK)
A ..

P=2 ( b+ h )=2 ( ..+.. )=.. m

A ..
R= = =.. m
P ..
2
V gorong ..
V gorong=K x R 2/ 3
x ( I gorong ) 1 /2
→ I gorong =
[ K xR
2 /3 ] []=
..
=. .

Besarnya kehilangan energi yang terjadi untuk pipa persegi adalah:

S x L v2
[
z= 1+ a+ λ
4 F 2g ]
Dimana:

z = Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong persegi (m)

F = Luas penampang basah gorong-gorong (m2) = A

L = Panjang gorong-gorong (m)

S = Keliling basah gorong-gorong (m)

g = Percepatan gravitasi = 9,8 m/dt2

v = Kecepatan dalam gorong-gorong

a =…

α =…

0.0005078
[
maka, λ= 0.01989+
4 x F /S
α ]
0.0005078
[
¿ 0.01989+
4 x ../..
… ]
¿…

S x L v2
z= 1+ a+ λ[ 4 F 2g ]
… x .. ..2
[
¿ 1+..+.. ]
4.. 2(9.8)

¿…

Jadi kehilangan energi yang terjadi pada gorong-gorong tersebut adalah sebesar … m.
Gambar

4.1.3 Perhitungan Pelat Penutup dari Beton

Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

 Elevasi muka jalan, (H) = 1.5 m


Terdiri dari:
Tebal pelat beton (asumsi) = 20 cm
Tebal perkerasan jalan (asumsi) = 30 cm
Tebal timbunan (asumsi) = 100 cm
 Beban gandar kendaraan = 10 ton
 Bidang kontak roda dengan muka jalan = 0.2 m x 0.5 m
Gambar

 Luas bidang pengaruh beban terhadap pelat:


A p =( 0.2+2 H ) x (0.5+2 H)
¿( 0.2+ 2 ( .. ) ) x (0.5+2 ( .. ) )
¿ … m2
 Beban hidup merata akibat tekanan roda:
Untuk menentukan beban hidup, mengikuti persyaratan yang ditentukan dari bina marga.
a. Kelas I : BM 100 (100% dari muatan T dan D)
b. Muatan T =
c. Muatan D =
d. QL =

Gambar
Momen akibat beban hidup:
¿=1/8 x q L x L12
¿
 Beban mati
a. Berat pelat =
b. Berat perkerasan =
c. Berat timbunan =
d. qD =
 Momen akibat beban mati
1
DL= x q L x L12
8
¿
 Momen ultimate
M u=1.2 DL+1.6≪¿
=
 Perhitungan tulangan pelat:
L …
Jenis pelat: = =…>2 (pelat satu arah)
L1 …
Selimut beton = … mm
Maka, d=200−…=… mm
Mu … 2
Rn = 2
= =… N /mm
ϕ x b xd …
Mutu beton = 25 MPa, mutu baja tulangan = 400 MPa
fy …
m= = =…
0.85 x fc ' …
1.4 1.4
ρmin = = =…
fy …

[ √
ρ perlu =
1
m
1− 1−
2 x m x Rn
fy ]
¿
1
…[ √
1− 1−
2 x …x …
… ]
¿ …< ρmin
Maka dipakai ρ=…
As perlu =ρ x b x d=... x … x …=…
Digunakan tulangan pokok ……. mm (As = …mm2).
Untuk tulangan pembagi:
As=30 % x As perlu =... x …=… mm2
Digunakan tulangan pembagi …… mm (As = … mm2).

Anda mungkin juga menyukai