Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU

TERHADAP STRES FISIOLOGIS PADA BAYI BERAT


LAHIR RENDAH DI RS BHAYANGKARA JAYAPURA

Di Susun Oleh :

GHINA SHAFIQAH ALKATIRY

2017121003

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Berat bayi lahir rendah adalah berat bayi lahir kurang dari 2500gram atau 5,5
pounds (Unicef & WHO, 2004). Menurut litbang, Depkes (2013) masih terdapat
10,2% bayi dengan berat badan lahir rendah. Data millennium Development Goals
(MIDG’s) 2015 mengungkapkan angka kematian di bawah usia 5 tahun, 45% terjadi
pada periode neonatal dengan prevalensi komplikasi pretern 16% komplikasi
kongenital 5% faktor lainnya 3% dan pneumonia 3% kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012, angka kematian neonates (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19/1000
kelahiran hidup . target sustainable development goals (SDG’s) pada tahun 2030
diharapkan dapat mengaruhi AKN hingga 12/1000 kelahiran hidup dan menurunkan
1/3 angka kematian bayi akibat penyakit tidak menular melalui tindakan dan
perawatan.

Indonesia negara di Asia yang memiliki tingkat kematian bayi tertinggi di ASEAN.
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (2007) menunjukkan bahwa sekitar 401 bayi
baru lahir di Indonesia meninggal sebelum berumur satu tahun perharinya, 15 bayi
barulahir diperkirakan meninggal setiap jamnya dan 15 bayi baru lahir meninggal
setiap 6 menit. Sebesar 32,4% kematian bayi berusia 0- 6 hari diIndonesia disebabkan
oleh prematuritas (Sulani, 2009). Lahir dengan berat yang kurang dapat menimbulkan
berbagai resiko seperti infeksi, kesulitan bernafas, hipotermi dan reflek menyusu yang
kurang atau dapat terjadi gangguan nutrisi (Elizabeth et.al, 2013)

Masalah pengaturan suhu yang masih rendah, bayi berat lahir rendah memiliki daya
tahan tubuh yang masih lemah dan pembentukan anti bodi belum sempurna sehingga
perlidungan terhadap infeksi sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Peningkatan
suhu tubuh menujukan tanda adanya infeksi. Suhu tubuh yang tidak setabil juga
merupakan tanda adanya infeksi, sehinggga tindakan yang harus dilakukan adalah
menghidari terjadinya kehilangan panas.
Perawatan Metode Kanguru ( PMK ) sangat dianjurkan bagi negara-negara
berkembang mengingat terbatasnya fasilitas pelayanan kesehatan, terutama di daerah
pedesaan. Kelebihan PMK untuk menstabilkan suhu tubuh, memberikan kehangatan,
meningkatkan durasi tidur, mengurangi tangisan bayi, dan untuk kebutuhan kalori,
mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak. Manfaat lain yaitu
meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi, meningkatkan keberhasilan
menyusui dan mempersingkat lama rawat (Kenner, C., & McGrath, J.M. 2010). Bayi
prematur secara umum belum mempunyai kematangan dalam sistem pertahanan tubuh
untuk beradaptasi dengan lingkungan. Bayi prematur yang mempunyai berat lahir
rendah cenderung mengalami hipotermi. Hal ini disebabkan karena tipisnya lemak
subkutan pada bayi sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Pada
umumnya, bayi prematur dan mempunyai berat lahir rendah harus dirawat dalam
inkubator.

Definisi perawatan metode kanguru (PMK) adalah suatu metode perawatan bayi
baru lahir dengan meletakkan bayi diantara kedua payudara ibu sehingga terjadi
kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi. Pengertian lain tentang PMK adalah cara
merawat bayi dalam keadaan telanjang (hanya memakai popok dan topi), diletakkan
secara tegak/vertikal tengkurap di dada antara kedua payudara ibunya (ibunya
telanjang dada) kemudian diselimuti. Dengan demikian, terjadi kontak kulit bayi dan
ibu secara kontinyu dan bayi memperoleh panas (sesuai suhu tubuh ibunya) melalui
proses konduksi. Perawatan metode kanguru dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama,
secara terus-menerus dalam 24 jam atau yang disebut juga dengan secara kontinu dan
kedua secara intermiten atau dengan cara selang-seling. PMK disarankan untuk
dilakukan secara kontinu, akan tetapi rumah sakit yang tidak menyediakan fasilitas
rawat gabung dapat menggunakan PMK secara intermiten. Pelaksanaan PMK secara
intermiten juga memberikan manfaat sebagai pelengkap perawatan konvensional atau
incubator.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, maka
dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh perawatan
metode kangguru terhadap stress fisiologis pada bayi berat lahir rendah di RS
BHAYANGKARA ?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang di capai dalam penelitian ini adalah:
1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kangguruterhadap stress


fisiologis pada bayi berat lahir rendah di RS BHAYANGKARA

2. Tujuan Khusus

1.Melihat gambaran stres fisiologis pada bayi berat lahir rendah sebelum di
lakukan PMK di RS BHAYANGKARA.

2.Melihat gambaran stress fisiologis bayi pada bayi berat lahir rendah setelah
dilakukan PMK di RS BHAYANGKARA.

3.Menganalisis pengaruh perawatan metode kanguru terhadap stres fisiologis


pada bayi berat lahir rendah sebelum dan sesudah dilakukan PMK di RS
BHAYANGKARA.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang peneliti harapkan setelah proses penelitian yaitu:

1. Manfaat bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya ibu yang memiliki bayi


berat lahir rendah, mengenai pengaruh perawatan metode kangguru terhadap stress
fisiologis pada bayi berat lahir rendah.

2. Manfaat bagi institusi pendidikan


Dengan adanya penelitian ini dapat digunakan oleh institusi pendidikan untuk
memberikan informasi tentang pengaruh perawatan metode kangguru terhadap
stress fisiologis pada bayi berat lahir rendah.

3. Manfaat bagi peneliti

Peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan dari hasil yang telah dilakukan.

4. Manfaat bagi peneliti lain

Untuk peneliti lain dapat mengembangkan penelitian ini dengan variabel lain.

E. Metode penelitian

Desain penelitian yang digunakan kuantitatif denganpre and post testwithout


control (control diri sendiri). Karena pada desain penelitian ini, peneliti hanya
melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa pembanding. Kelompok subjek
diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah
intervensi (Nursalam, 2008). Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara
membandingkan nilai post test dengan pre test. Alasan menggunakan metode ini
adalah lebih dekat dengan responden dan data yang dihasilkan jelas dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth NL, Christopher OG, Patrick K. (2013). Determining an anthropometric


surrogate measure for identifying low birth weight babies in Uganda: a hospitalbased
cross sectional study. BMC Pediatric. 13-54.

Kenner, C., & Mc Grath, J.M. (2010). Developmental care of newborns &infants: A
guide for health proffessionals. St. Louis: Mosby.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan


Pedoman Skripsi, Tesis, dan Insrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

Proverawati Atikah, & Ismawati Cahyo, S. (2010). BBLR : Berat Badan Lahir
Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai