Anda di halaman 1dari 15

BENTUK BENTUK PENGEMBANGAN DAN

PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

Disusun Oleh :

Dewi Anissa Qisti


Giovaldo Gabe Sitorus
Ichsan Al Kautsar
Pedro Hauliando Jovery.P
Syavira Anastakim Zulian. P

(KELOMPOK 1)

S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya
yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis yang berjudul “Bentuk Bentuk Pengembangan dan Pengorganisasian
Masyarakat“ ini dengan baik. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas
Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan
dan peningkatkan ilmu pengetahuan.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 5 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................1
1.3. Tujuan..................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1. Pengertian............................................................................................2
2.2. Primary Health Care ( PHC )............................................................4
2.2.1. Tujuan Primary Health Care.............................................................5
2.2.2. Fungsi Primary Health Care.............................................................5
2.2.3. Prinsip Primary Health Care.............................................................5
2.2.4. Elemen-Elemen Primary Health Care..............................................5
2.2.5. Ciri – Ciri Primary Health Care.......................................................6
2.2.6. Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan Dalam PHC...........................6
2.3. Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)...................6
2.3.1. Program PKMD..................................................................................7
2.3.2. Tujuan PKMD.....................................................................................7
2.3.3. Ciri-Ciri Kegiatan PKMD..................................................................8
2.4. Posyandu..............................................................................................8
2.4.1. Tujuan posyandu................................................................................8
2.4.2. Sasaran posyandu...............................................................................9
2.4.3. Kegiatan posyandu..............................................................................9
2.5. Penggerakan Peran Serta Masyarakat (PMS).................................9
2.5.1. Tujuan PSM......................................................................................10
2.5.2. Sasaran PSM.....................................................................................10
2.5.3. Faktor faktor yang mempengaruhi PSM........................................10
BAB III...............................................................................................................11
ii
PENUTUP..........................................................................................................11
3.1. KESIMPULAN.................................................................................11
3.2. SARAN...............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)
atau community organization or comunity development  (COCD) 
merupakan perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau
pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek
kemasyarakatan yang tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup atau
kesejahteraan sosial masyarakat. Sebagai suatu kegiatan kolektif,  PPM 
melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial, masyarakat setempat,
lembaga donor, serta instansi terkait yang saling bekerja sama mulai dari
perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap program atau
proyek tersebut.
PPM sangat memperhatikan keterpaduan antara sistem klien
dengan lingkungannya.Sistem klien bisa bervariasi, mulai dari individu,
keluarga, RT, tempat kerja, rumah sakit dll.Dalam PPM, pekerja sosial
menempatkan masayarakat sebagai sistem klien dan sistem lingkungan
sekaligus.Karenanya pengetahuan dan ketrampilan yang harus dikuasai
oleh pekerja sosial yang akan terlibat dalam PPM meliputi pengetahuan
tentang masyarakat, organisasi sosial, perkembangan, perilaku manusia,
dinamika kelompok, program sosial dan pemasaran sosial.

1.2. Rumusan Masalah


1. Menjelaskan tentang pengertian PPM
2. Menjelaskan tentang bentuk PPM Primary Health Care
3. Menjelaskan tentang bentuk PPM Pengembangan Kesehatan
Masyarakat Desa
4. Menjelaskan tentang bentuk PPM Posyandu
5. Menjelaskan tentang bentuk PPM Penggerakan Peran Serta
Masyarakat
1.3. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian PPM
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bentuk PPM Primary Health Care
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui bentuk PPM Pengembangan
Kesehatan Masyarakat Desa
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui bentuk PPM Posyandu
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui bentuk PPM Penggerakan Peran
Serta Mastarakat
1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

Community Organization adalah suatu proses untuk memelihara


keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial dengan sumber-sumber
kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat tertentu atau suatu bidang
kegiatan tertentu (Arthur Dunham, 1958)
Community Work adalah suatu proses membantu masyarakat
untuk memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan yang dilakukan
secara bersama-sama (Alan Twevetrees, 1993)
Masyarakat dalam konteks pengembangan dan pengorganisasian,
diartikan sebagai sebuah ‘tempat bersama’ yakni sebuah wilayah geografi
yang sama (Mayo, 1998), misalnya RT,RW,kampung di pedesaan,
perumahan di perkotaan.          
Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu proses ketika suatu
masayarakat berusaha menentukan kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-
tujuannya, mengatur atau menyusun, mengembangkan kepercayaan dan
hasrat untuk memenuhinya, menentukan sumber-sumber (dari dalam
ataupun dari luar masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam
pelaksanaan keseluruhannya, memperluas dan mengembangkan sikap-
sikap dan prakti-praktik kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat
Definisi tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a) Yang dimaksud istilah ”proses” adalah serentetan tindakan mulai
dari penentuan masalah atau tujuan sampai pada pemecahan
masalah atau tercapainya tujuan di dalam masyarakat. Berbagai
proses dapat ditemukan dalam penanggulangan masalah-masalah
kemasyarakatan.Dalam kaitan ini proses dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat agarb berfungsi sebagai
satu kesatuan yang terintegrasi.Kemampuan ini tumbuh dan
berkembang secara bertahap sebagi akibat upaya yang dilakukan
masyarakat dalam menanggulangi masalah-masalahnya.
b) Istilah “masyarakat” menunjukkan dua macam pengelompokkan
orang, yaitu:

2
 Keseluruahan orang yang tinggal di suatu daerah geografis,
misalnya: desa, kota, propinsi, negara atau dunia.pada
umumnya PPM dilaksanakan di daerah geografis yang sempit,
tetapi juga dapat diterapkan untuk daerah-daerah yang lebih
luas.
 Kelompok orang yang memiliki minat-minat atau fungsi yang
sama, misalnya di bidang: kesehatan, kesejahteraan,
pendidikan, lingkungan dll.
c) Proses “ menetukan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan”
berarti, cara yang dilakukan warga masyarakat untuk menentukan
dan memusatkan perhatian pada masalah yang menganggu mereka
serta menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai.Namun, dalam
hal ini tidak seluruh warga masyarakat dapat dilibatkan dalam
penentuan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan.
d) Menyusun atau mengatur kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan
berarti, perlunya usaha untuk menentukan prioritas.Diantara
berbagai jenis masalah dan tujuan, beberapa diantaranya
berhubungan langsung dengan apa yang dirasakan, diyakini, dan
ditanggapi oleh sebagian besar warga masyarakat.Hal-hal seperti
inilah yang perlu dijadikan perhatian utama.Pada tahap ini petugas
profesional dapat memberikan sumbangannya yang besar untuk
proses pengungkapan keinginan atau kebutuhan masyarakat.
e) Penemuan sumber-sumber (dari dalam atau dari luar masyarakat),
mencakup upaya menemukan peralatan-peralatan, orang-orang,
tehnik-tehnik, bahan-bahan dan sebagainya yang diperlukan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan.
f) Mengambil tindakan-tindakan yaitu melakukan rangkaian kegiatan
yang telah disebutkan sebelumnya.Proses ini harus mengarah pada
tercapainya suatu hasil, meski hanya sebagian saja dari keseluruhan
hasil yang diingankan.
g) Memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik
kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat.Ini berarti:
 Pada saat proses berlangsung dan mengalami kemajua, warga
masyarakat akan memulai memahami, menerima, dan saling
bekerjasama.
 Pada saat berlangsungnya proses penentuan dan
penanggulangan masalah bersama, kelompok-kelompok
bersama para pemimpinnya akan berusaha saling bekerjasama
dalam kegiatan bersama, dan akan mengembangkan
keterampilan-keterampilan dalam penanggulangan kesulitan-
kesulitan dan konflik yang dihadapi masyarakat.
3
2.2. Primary Health Care ( PHC )
Primary Health Care(PHC) adalah Pelayanan kesehatan pokok
yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial
yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga
dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan
biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk
hidup mandiri ( self reliance ) dan menentukan nasib sendiri ( self
determination ). Menurut batasan pengertian yang dirumuskan dalam
Deklarasi Alma Ata, maka PHC diartikan sebagai upaya kesehatan primer
yang didasarkan kepada metoda dan teknologi yang praktis, ilmiah dan
dapat diterima secara sosial, yang terjangkau oleh semua individu dan
keluarga dalam masyarakat melalui partisipasinya yang penuh, serta
dalam batas kemampuan penyelenggaraan yang dapat disediakan oleh
masyarakat dan pemerintah di setiap tahap pembangunannya, dalam suatu
semangat kemandirian. Oleh Departemen Kesehatan, PHC dijabarkan
secara operasional dalam bentuk PKMD , dengan batasan pengertian
berupa rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan
gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong mereka sendiri,
untuk mengenal dan memecahkan masalah/kebutuhan yang dirasakan
oleh masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang
yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara dan
meningkatkan kehidupannya yang sehat dan sejahtera.
Dari batasan pengertian PHC oleh WHO & Unicef, terlihat bahwa
PHC merupakan upaya kesehatan yang didasarkan kepada tehnologi tepat
guna, dapat diterima secara sosial (socially acceptable), terjangkau oleh
masyarakat (accessible) dan tidak mahal (affordable). Upaya kesehatan
ini melibatkan masyarakat secara aktif (partisipasi) dan didasarkan pada
kemandirian. Dari pengertian PKMD menurut Departemen Kesehatan
terlihat bahwa PKMD merupakan kegiatan masyarakat untuk
meningkatkan derajat Bahan Ajar Pengorganisasian dan Pengembangan
Masyarakat 39 kesehatan dan kesejahteraannya, melalui kegiatan-
kegiatan mandiri yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan
kesehatan.WHO dan Unicef menambahkan juga bahwa kegiatan PHC
dapat meliputi salah satu atau beberapa dari kegiatan-kegiatan berikut:
1. Pendidikan kesehatan.
2. Perbaikan gizi dan makanan.
3. Penyediaan air dan perbaikan sanitasi.
4. Pemeliharaan kesehatan ibu dan anak.
5. Imunisasi
6. Pencegahan dan pengawasan penyakit-penyakit endemic
7. Pengobatan.
4
8. Penyediaan obat-obatan pokok.

2.2.1. Tujuan Primary Health Care


A. Tujuan Umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat epuasan pada
masyarakat yang menerima pelayanan.
B. Tujuan Khusus :
 Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayanai
 Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
 Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang
dilayani
 Pelayanan harus secara maksimum menggunkan tenaga dan
sumber – sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.

2.2.2. Fungsi Primary Health Care


PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut :
a) Pemeliharaan Kesehatan
b) Pencegahan Penyakit
c) Diagnosis dan Pengobatan
d) Pelayanan Tindak lanjut
e) Pemberian Sertifikat

2.2.3. Prinsip Primary Health Care


Lima ( 5 ) Prinsip Dasar PHC adalah :
1. Pemerataan Upaya Kesehatan
2. Penekanan Pada Upaya Preventif
3. Menggunakan Teknologi Tepat Guna
4. Melibatkan Peran Serta Masyarakat
5. Melibatkan Kerjasama Lintas Sektora

2.2.4. Elemen-Elemen Primary Health Care


Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen essensial yaitu :
1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
penyakit serta pengendaliannya
2. Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
5. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat

5
7. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa h. Penyediaan obat-obat
essensial

2.2.5. Ciri – Ciri Primary Health Care


1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun
masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja

2.2.6. Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan Dalam PHC


Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih dititik
beratkan kepada hal – hal sebagai berikut :
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan
kesehatan.
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri
pada masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan
kesehatan dan kepada masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat

2.3. Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)


Seperti yang terlah tertulis pada pelita III, PKMD adalah bentuk
pengembangan operasional dari PHC di Indonesia. PKMD mencakup
serangkaian kegiatan swadaya masyarakat berazaskan gotong royong,
yang didukung oleh pemerintah melalui koordinasi lintas sektoral dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan atau yang terkait dengan
kesehatan, agar masyarakat dapat hidup sehat guna mencapai kualitas
hidup dan kesejahteraan yang lebih baik.  
PKMD adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan
sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Puskesmas
dimana setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat
melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan
mereka sendiri. Disamping itu kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan juga dapat mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap

6
individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam
program-program kesehatan di daerahnya dan menentukan prioritas
program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang
bersangkutan. (Kanwil Depkes Jawa Timur).

2.3.1. Program PKMD


Program PKMD mencakup kegiatan seperti:
1. Asuransi kesehatan
2. Pos obat desa (POD)
3. Tanaman obat keluarga (TOGA)
4. Pos kesehatan
5. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
6. Tenaga kesehatan sukarela
7. Kader kesehatan
8. Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan, perikanan, industri
rumah tangga)
Program PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan
pedesaan yang menyeluruh, dibawah naungan LKMD, sekarang namanya
BPD (Badan Perwakilan Desa). BPD bertanggung jawab terhadap
sepuluh sisi pembangunan, termasuk kesehatan dengan tujuan untuk
meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.

2.3.2. Tujuan PKMD


A. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri
sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
B. Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam
meningkatkan mutu hidup mereka
2. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk
berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri
3. Menghasilkan lebih banyak tenaga – tenaga masyarakat setempat
yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan desa
4. Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi
beberapa indikator :
 Angka kesakitan menurun
 Angka kematian menurun ; terutama Angka Kematian Ibu,
Bayi & Anak
 Angka kelahiran menu

7
 Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita.

2.3.3. Ciri-Ciri Kegiatan PKMD


1. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan
prakarsa masyarakat sendiri : dalam arti bahwa kegiatan dimulai
dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang
dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan.
2. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah
dan mufakat.
3. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan
swadaya masyarakat dalam arti : memanfaatkan secara optimal
kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat.
4. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan
menunjang ; tidak mengakibatkan ketergantungan.
5. Kegiatan dilakukan oleh tenaga – tenaga masyarakat setempat
6. Memanfaatkan teknologi tepat guna
7. Kegiatan yang dilakukan sekurang – kurangnya mencakup salah satu
dari 8 unsur PHC.

2.4. Posyandu
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan
pelayanankesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangansumber daya manusia sejak dini.(Ambarwati Retna, 2009.
Pengertian posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu
programdengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi
pelayananterpadu dan dinamis seperti halnya program dengan kesehatan
atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
masyarakat.
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini
bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi
masyarakatkarena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah
pelayananlengkap pada waktu dan tempat yang sama. Posyandu
dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya
dimasyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah
mengadakan revitalisasi posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan
upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis
ekonomiterhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak.

2.4.1. Tujuan posyandu


a) Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran

8
b) Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
c) Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera
d) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkankegiatankesehatan dan kegiatan/kegiatan lain yang
menunjangkemampuanhidup sehat.
e) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan
kepadamasyarakatdalam usaha meningkatkan cakupan penduduk
dangeografisf.
f) Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangkaalih
teknologi untuk swakelola usaha/usaha kesehatan masyarakat.

2.4.2. Sasaran posyandu


a) Bayi berusia kurang dari 1 thaun
b) Anak balita usia satu sampai 5 tahun
c) Ibu hamil
d) Ibu menyusui
e) Ibu nifas
f) Wanita usia subur

2.4.3. Kegiatan posyandu


Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan/pilihan. Kegiatan utama, mencakup;
a) Kesehatan ibu dan anak
b) Keluarga berencana
c) Imunisasi
d) Gizi
e) Pencegahan dan penanggulangan diare.

2.5. Penggerakan Peran Serta Masyarakat (PMS)


Peran serta masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang
dilakukan berdasarkan gotongroyong dan swadaya masyarakat dalam
rangka menolong mereka sendiri mereka sendiri mengenal, memecahkan
masalah, dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat,baik dalam bidang
kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan agar
mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka
meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Peran serta masyarakat (PSM) merupakan keikut sertaan
individu,keluarga dan kelompok masyarakat dalam setiap menggerakan
upaya kesehatan yang juga merupakan tanggung jawab sendiri,keluarga
dan masyarakatnya.

9
Dalam world Healt Assembly 1997,peran masyarakat adalah
proses untuk mewujudkan kerja sama kemitraan antara pemerintah dan
masyarakat setempat dalam merencakan ,melaksanakan dan
memanfaatkan kegiatan kesehatan sehingga diperoleh manfaat berupa
peningkatan kemampuan swadaya masyarakatmasyarakat berperan dalam
menentukan prasarana dan pemeliharaan teknologi tepat guna dalam
pelayanan kesehatan.

2.5.1. Tujuan PSM


A.Tujuan umum
Untuk meningkatkan jumlah dan mutu upaya masyarakat di bidang
kesehatan.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kemampuan pemimpin / pemuka masyarakat dalam
menggerakkan upaya kesehatan.
2. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggali,
menghimpun dan mengelola dana / sarana masyarakat untuk
kesehatan.

2.5.2. Sasaran PSM


a) Tokoh Masyarakat
b) Organisasi Masyarakat dan Organisasi Profesi
c) Keluarga dan Dasa Wisma
d) Kelompok Masyarakat dengan Kebutuhan Khusus
e) Masyarakat Umum di Desa, Kota dan Pemukiman Khusus.

2.5.3. Faktor faktor yang mempengaruhi PSM


A. Faktor Masyarakat pada Umumnya :
a) Manfaat kegiatan yang dilakukan
b) Adanya kesempatan berperan serta
c) Keterampilan tertentu yang dapat disumbangkan
d) Rasa memiliki
B. Faktor Tokoh Masyarakat dan Pimpinan Kader
C. Faktor Petugas
D. Faktor Cara Kerja yang Digunakan
E. Faktor lain :
a) Perilaku Individu : sikap, mental & kebutuhan individu.
b) Perilaku Masyarakat : Keadaan ekonomi, politik, sosbud,
pendidikan, agama.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Deklarasi Alma Ata menyatakan bahwa pelayanan kesehatan


primer merupakan strategi utama untuk pencapaian kesehatan untuk
semua sebagai bentuk perwujudan hak asasi manusia. 3 unsur utama yang
terkandung dalan PCH yaitu mencakup upaya upaya dasar kesehatan,
peran serta masyarakat, serta melibatkan kerjasama lintas sectoral.
PKMD didasarkan pada system pendekatan edukatif masalah kesehatan
melalui puskesmas. Selain itu kegiatan swadaya dari masyarakat dibidang
kesehatan degan penanggungjawab kepala desa adalah posyandu.

3.2. SARAN
Makalah ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, tetapi akan dapat
lebih baik jika dilampirkan contoh studi kasus agar pembaca mendapat
gambaran tentang kondisi yang terjadi di lapangan. Diharapkan untuk
para pembaca makalah ini dapat memberikan masukan yang sifatnya
membangun. Agar penulis dapat lebih baik untuk penulisan makalah
selanjutnya.

11

Anda mungkin juga menyukai