Anda di halaman 1dari 15

Tugas:

INSTRUMENTASI KELAUTAN
“Jenis-Jenis Insrumentasi Akustik Yang Digunakan Dalam Bidang Kelautan Seperti
Sonar, CTD, ADCP, dan Lain-Lain”

OLEH:

IRFAN
I1A416085

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabaraokatuh

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan Karuniya-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini guna melaksanakan tugas instrumentasi kelautan untuk memperdalam materi yang
kami pelajari ini.

Adapun makalah ini yang berjudul “Jenis-Jenis Insrumentasi Akustik Yang Digunakan
Dalam Bidang Kelautan Seperti Sonar, CTD, ADCP, dan Lain-Lain”.

Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk menambah
pengetahuan mengenai instrument navigasi . Saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan pada penyusunan makalah ini. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan
saran yang konstruktif akan saya terima guna menjadi acuan untuk penyusunan makalah
selanjutnya.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh….

Kendari, 1 Mei 2020

Irfan
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………..


1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
1.3. Tujuan………………………………………………………………………………...
1.4. Manfaat……………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHSAN

2.1. Sonar………………………………………………………………………………….

2.2. ADCP…………………………………………………………………………………

2.3. Fish Finder……………………………………………………………………………

2.4. CTD…………………………………………………………………………………..

2.5. Echosounder………………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………...

3.2. Saran………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Akustik merupakan teori yang membahas tentang gelombang suara dan
perambatannya dalam suatu medium. Sedangkann akustik kelautan adalah teori
yang membahas tentang gelombang suara dan perambantannya dalam suatu
medium air laut. Akustik kelautan merupakan satu bidang kelautan yang
umendeteksi target di kolom perairan dan dasar perairan dengan menggunakan
suara sebagai mediannya. Studi kelautan dengan menggunakan akustik sangat m
embantu peneliti untuk mengetahui objek yang berada di kolom dan dasar
perairan. Objek ini dapat berupa plankton, ikan, jenis subtrat maupun kandungan
minyak yang berada di bawah dasar perairan. Jenis-jenis instrumentasi akustik
dalam bidang kelautan yaitu misalnya sonar, CTD, ACPD, dan lain-lain.
Perkembangan akustik yang sangat pesat pada saat Perang Dunia pertama
terutama digunakan untuk pendeteksian kapal-kapal selam yang ada dibawah laut.
Pendeteksian ini menggunakan 12 hydrophone (yang setara dengan microphone
untuk penggunaan didarat) yang diletakan memanjang di bawah kapal laut untuk
mendengarkan sinyal suara yang berasal dari kapal selam. Setelah Perang Dunia I,
perkembangan akustik kelautan cenderung stgnan ini dikarenakan pada saat itu
belum adanya perkembangan lebih lanjut dan penggunakan akustik kelautan lebih
difokuskan untuk keperluan militer. Pada saat Perang Dunia di mulai
penggunakaan akustik kembali berkembang dengan pesat. Penggunaan torpedo
yang menggunakan sinyal akustik untuk mencari kapal musuh adalah penemuan
yang hebat pada jaman itu.

1.1. Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka terdapat rumusan masalah yaitu apa saj
jenis-jenis instrumentasi akustik dibidang kelautan?

1.2. Tujuan
Dari rumusan masalah maka terdapat tujuan yaitu untuk mengetahui jenis-
jenis intrumentasi akustik pada bidang kelautan.

1.3. Manfaat
Manfaatnya yaitu mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis akustik yang
terdapat pada bidang kelautan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sonar
Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air
yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek
di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas
digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman,
penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
a. Fungsi Sonar Dalam Bidang Kelautan
 Dapat mengetahui daerah diduga mempunyai kelimpahan/kepadatanikan
yang tinggi.
 Memberikan Informasi kepada Nelayan setempat sekaligus mengevaluasi
kinerja unit penangkapan yang digunakan sehingga dapat dihasilkan hasil
tangkapan yang optimum.
 Memberikan informasi kepada pelayaran agar terhindar dari bahaya
bahaya kapal kandas dikarenakan dangkalnya suatu perairan.
 Dapat mempermudah unit penelitian laut beserta sumberdaya laut tersebut.

b. Gambar Sonar

c. Spesifikasi Sonar
 Material Plastic
 Dimensi 14.47 X 7.97 X 5.48 cm
 Lain-lain Material: Plastic
 investigating Depth (m): 0.6 - 100 M
 sonar Beam Angle: 45 Degrees
 temperature Range (C): -10 - 70 Celcius

2.2. ADCP
ADCP adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur
kecepatan arus air berdasarkan efek Doppler dari suara yang diterima. ADCP
menggunakan gelombang suara (sonar) sebagai alat pendeteksinya dan
mempunyai akurasi yang tinggi. Informasi yang diukur oleh ADCP meliputi besar
dan arah arus air hingga 128 titik di kolom air dengan maksimum kedalaman
pengukuran mencapai beberapa ratus meter, tergantung pada frekwensi suara yang
digunakannya. Selain itu, ADCP juga memberikan informasi  mengenai suhu air
laut, lintasan kapal, topografi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan
Global Positioning System (GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.
a. Fungsi ADCP Dalam Bidang Kelautan
Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP)  berfungsi untuk mengukur profil
kecepatan 3 dimensi dalam kolom air menggunakan prinsip pergerseran
dopller. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur bed load velocity serta
memperkirakan konsentrasi sedimen tersuspensi 

b. Gambar ADCP
c. Spesifikasi Alat ADCP
Spesifikasi alat dari ADCP Teledyne yaitu :
 Ukuran Alat
 Panjang/Tinggi : 46 cm
 Lebar : 22 cmBeam : 4 Beam
 Berat Alat : 25 Kg
 Warna Alat : Putih , Biru.
 Suhu dalam air : -5°C - 45°C.
 Baterai Internal : 42 VDC.
 Baterai Ekternal : 42 VDC.
 Kapasitas Memori : 2 GB.
 Memori Tambahan : 2 GB.
 Panjang Kabel : 15 Meter.
 Interval Perekaman : 1, 2, 5, 6, 10, 15, 20, 30, Menit, 1 jam.
 Spider Seafloor Platforms
 Plat Baja
 Shipping Box
 Spare Parts Kit
 Protetive Cap
2.3. Fish Finder
Fish Finder (Netsonde) adalah alat dengan frekuensi tinggi yang
digunakan untuk mencari kumpulan ikan. Alat ini dikembangkan selama Perang
Dunia II.  Alat pencari ikan tersebut menggunakan gelombang suara untuk
melihat benda di bawah air. Cara bekerjanya adalah dengan mentransmisikan
gelombang suara ke dasar laut dan menerima gema dari dasar laut tersebut atau
intervensi dari kumpulan ikan.
a. Fungsi Fish Founder Dalam Bidang Kelautan
Alat ini dapat mengetahui jarak keberadaan ikan dari kapal. Terdapat dua
jenis alat yang digunakan untuk mencari kumpulan ikan, salah satunya
adalah eco sounder (sonar) yang langsung menunjukkan kedalaman air dan
keberadaan ikan.

b. Gambar Fish Finder

c. Spesifikasi Alat Fish Finder


 Alat ini dapat mendeteksi keberadaan ikan dan objek yang ada di dalam air
sampai kedalaman 0.6-100 meter.
 Alat ini memiliki layar LED Backlight sehingga dapat digunakan
memancing ketika siang maupun malam hari.
 Alat ini dapat berbunyi ketika mendeteksi keberadaan ikan.
 Panjang kabel 9 meter - Menggunakan batere 4 x AAA ( A3 ).

2.4. CTD
CTD adalah alat yang digunakan dalam sampling oseanografi untuk
mengukur salinitas air laut, suhu serta kedalaman air laut pada tempat dan
kedalaman yang diinginkan. Alat ini terdiri dari 3 sensor utama, yaitu sensor
tekanan untuk pengukuran kedalaman, thermistor sebagai sensor suhu, dan sel
induktif (conductivity) sebagai sensor salinitas, juga dapat diberikan sensor
tambahan seperti sensor klorofil, kekeruhan, oksigen dan sebagainya.
a. Fungsi CTD Dalam Bidang Kelautan
CTD (Conductivity Temperature Depth) adalah instrumen yang
digunakan untuk mengukur karakteristik air seperti suhu, salinitas, tekanan,
kedalaman, dan densitas.. Secara umum, sistem CTD terdiri dari unit masukan
data, sistem pengolahan, dan unit luaran. Unit masukan data terdiri dari sensor
CTD, rosette, botol sampel, kabel koneksi dll. 

b. Gambar CTD

c. Spesifikasi Alat CTD


*Conductivity :
– Range : 0-100,000 µS/cm
– Accuracy : 0.25% ± 5 µS/cm
– Resolution : 1 µS/cm
*Temperature
– Range : -5°C to 45°C
– Accuracy : 0.05°C
– Resolution : 0.01°C
*Pressure
– Range : 0-100 dBar (Depth Max. Approx = 99,55 m on sea)
– Accuracy : 0.25% of FS.
– Resolution :  0.01 dBar
*Sound Speed (Derived)
– Range :  1400-1730m/s
–  Accuracy : 0.15 m/s.
– Resolution :  0.01 m/s.
*GPS
– Accuracy : 10m.
– Sample Rate:  5Hz.
– Communications: Internal BlueTooth Radio (Class 2) : up to 10m range.
Reading time : 1 min. from cold start
Dimensions : 70 mm Dia x 201 mm H.
Weight : 450 g
Power : 2 Standard AA batteries for 40+ hours of operation.
Recorder: 15 MB recorder; Good for 750+ casts during typical use.

2.5. Echosounder
Echosounder merupakan salah satu alat yang penting untuk mengetahui
kdalaman laut. Kedalaman dasar laut dpt dihitung dari perbedaan waktu antara
pengiriman dan penerimaan pusat suara. Dng pertimbangan sistim Side Scan
Sonar pd saat ini, pengukuran kedalaman dasar laut (bathymetry) dapat
dilaksanakan bersama-sama dengan pemetaan dasar laut (Sea Bed Mapping) dan
pengidentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen dibawah dasar laut (subbottom
profilers).
a. Fungsi Echosounder Dalam Bidang Kelautan
Alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman air laut. Prinsip kerja
dari alat ini adalah pengukuran kedalaman laut berdasarkan pulsa getaran
suara..

b. Gambar Echosounder

c. Spesifiksi Alat Echosounder


Frekuensi
 Tinggi: 100 – 750 kHz
 Rendah : 10 – 50 kHz
 Pilihan 3-5 kHz high power transmitter (Manual tuning in 1 kHz steps to
match transducer characteristics) Akurasi
 0,01 meter / 0,10 kaki + 0,1% kedalaman @ 200 kHz
 0,10 meter / 0,30 kaki + 0,1% kedalaman @ 33 kHz
 0,18 meter / 0,60 kaki + 0,1% kedalaman @ 12 kHz (Koneksi untuk Sound
Velocity) Rentang Kedalaman
 0,2 – 200 meter / 1,0 – 600 kaki @ 200 kHz
 0,5 – 1500 meter / 1,5 – 4500 kaki @ 33 kHz 32
 1,0 – 6000 meter / 3,0 – 20000 kaki @ 12 kHz (excluding external influences)
Sound Velocity
 1370 – 1700 m/s
 Resolusi 1 m/s
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa Sonar
merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di
bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut.
CTD adalah alat yang digunakan dalam sampling oseanografi untuk
mengukur salinitas air laut, suhu serta kedalaman air laut pada tempat dan
kedalaman yang diinginkan.
Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP)  berfungsi untuk mengukur
profil kecepatan 3 dimensi dalam kolom air menggunakan prinsip pergerseran
dopller. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur bed load velocity serta
memperkirakan konsentrasi sedimen tersuspensi.
Echosounder adalah alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman air
laut. Prinsip kerja dari alat ini adalah pengukuran kedalaman laut berdasarkan
pulsa getaran suara.
Fish finder adalah jenis fathometer, kedua jenis khusus yang terdengar
gema sistem, jenis aktif sonar. (‘Bunyi’ adalah pengukuran kedalaman air, jangka
waktu penggunaan sejarah bahari yang sangat panjang).

3.2. Saran
Saran kepada para pembaca agar dapat memahami isi dari makalah ini
secara mnyeluruh dan tersistematis agar ilmu yang didapatkan lebih baik, serta
bermanfaat bagi orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://akustikperikananlinda.blogspot.com/2016/01/akustik-perikanan-tangkap.html
http://kuliahkelautan.blogspot.com/2013/02/ilmu-kelautan-echosounder.html

http://ranihandayani10.blogspot.com/2012/11/adcp-acoustic-doppler-current-
profiler.html

http://unlamkelautan.blogspot.com/2017/01/alat-alat-instrumen.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Fishfinder

https://id.wikipedia.org/wiki/Sonar

Anda mungkin juga menyukai