Anda di halaman 1dari 8

 NAMA : MARIAH ULFAH

 NIM : 4012181039
 MATA KULIAH : KREATIVITAS AUD (3 SKS)
 DOSEN : SOPIAH, M.Pd

1. Jelaskan Pengertian Kreatifitas pada Anak Usia Dini ?

Jawaban :
kreatifitas adalah suatu kemampuan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru
yang belum pernah di hasilkan orang lain yang merupakan proses interaksi manusia
dengan lingkungan dalam pemecahan masalah. Kreativitas anak dikoridori oleh
keunikan gagasan dan tumbuhnya imajinasi serta fantasi. Anak-anak yang kreatif
sensitif terhadap stimulasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh frame-frame apapun.
Artinya, mereka memiliki kebebasan dan keleluasan beraktivitas. Anak kreatif juga
cenderung memiliki keasyikan dalam aktivitas. Kreativitas AUD juga ditandai dengan
kemampuan membentuk imaji mental, konsep berbagai hal yang tidak hadir di
hadapannya. AUD juga memiliki fantasi, imajinasi untuk membentuk konsep yang
mirip dengan dunia nyata

2. Apa perbedaan Kreatifitas dan Kemandirian ?

Jawaban :
perbedaan menonjoi antara kreatif dan kemandirian, yaitu dalam cara berpikir, kepribadian
dan kebiasaan. Ketiga hal tersebut bagi individu kreatif akan dilakukannya secara berbeda
dengan yang dilakukan individu yang mandiri, serta bebas dari pengaruh orang lain. Pada
dasarnya setiap orang memiliki potensi untuk menjadi kreatif, perbedaannya terletak pada
derajat dan bidang yang diekspresikan. Sedangkan kemandirian adalah kebebasan individu
manusia untuk memilih, menguasai, menentukan dirinya sendiri dan kemandirian muncul
ketika peserta didik menemukan diri pada posisi yang menuntut suatu tingkat kepercayaan
diri mereka sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkungannya.

3. Jelaskan kreativitas Anak Usia Dini sangat penting dalam pembelajaran Anak
Usia Dini !
Jawaban :
kreativitas sangat penting dikembangkan sejak usia dini karena kreativitas sangat
berpengaruh sekali dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan anak usia dini,
apabila kreativitas anak tidak dikembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan
dan kelancaran dalam berfikir anak tidak berkembang karena untuk menciptakan
suatu produk dan bakat kreativitas yang tinggi diperlukan kecerdasan yang cukup
tinggi pula. Misalnya, ketika anak diminta untuk membuat sesuatu dari bentuk-bentuk
persegi, kalau anak membuat persegi itu menjadi rumah, buku, kotak obat, atau peti
maka hal ini menunjukkan kelancaran anak mengungkapkan ide karena ide yang
dihasilkan bervariasi.

4. Bagaimana pembelajaran yang mengembangkan kreativitas pada Anak Usia


Dini ?
Jawaban :
Proses pendidikan harus memanusiakan manusia. Pendidikan tidak hanya terbatas
berperan pada pengalihan ilmu pengetahuan saja, namun pendidikan juga harus
memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak juga bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
dan mandiri. Jadi para pendidik harus memperhatikan sikap natural anak yang sangat
menunjang tumbuhnya kreativitas. Dalam upaya mengembangkan kreativitas ini,
hendaknya dilakukan semenjak usia dini, sebab pada masa ini individu memiliki
peluang yang sangat besar untuk dapat mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinya
5. Sebutkan ciri-ciri kreativitas ?

Jawaban :
Ciri-ciri kreativitas antara lain:
1) Mempunyai daya imajinasi yang kuat
2) Senang mencari pengalaman baru
3) Memiliki inisiatif
4) Mempunyai minat yang luas
5) Selalu ingin tahu
6) Mempunyai kebebasan dalam berpikir
7) Mempunyai kepercayaan diri yang kuat
8) Mempunyai rasa humor
9) Penuh semangat
10) Berwawasan masa depan dan berani mengambil resiko.
Perilaku kreatif pada anak usia dini mungkin tidak akan dihasilkan jika anak takut untuk
berpikir tentang hal-hal yang baru atau ketidakinginan menjadi kreatif karena
kurangnya apresiasi dari orangtua, guru dan lingkungannya.

6. Jelaskan sikap orang tua yang memupuk pengembangan kreativitas anak !


Jawaban :
sikap orang tua yang dapat memupuk kreativitas anak, ialah:
 Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya.
 Memberi waktu kepada anak untuk berfikir merenung dan berkhayal.
 Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri.
 Mendorong kemelitan anak, untuk menjajaki dan mempertanyakan banyak hal.
 Menyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba,
dilakukan dan apa yang dihasilkan.
 Menunjang dan mendorong kegiatan anak.
 Menikmati keberadaan bersama anak.
 Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak.
 Mendorong kemandirian anak dalam bekerja.
 Melatih hbungan kerja sama dengan anak.

7. Sebutkan dan uraikan teori-teori tentang kreativitas !


Jawaban :
Kreativitas merupakan konsep yang perlu dijelaskan berdasarkan berbagai sudut
pandang. Hal ini disebabkan setiap sudut pandang memiliki keunikan dalam
menjelaskan makna kreativitas. Berbagai sudut pandang tersebut didasarkan pada
berbagai teori yang menjelaskan tentang kreativitas. Berbagai pandangan tentang
kreativitas seperti yang diuraikan pada bagian berikut ini.
1) Pandangan Behaviorisme
Teori behaviorisme menyatakan bahwa kreativitas bukan merupakan hasil dari
inisiatif individu tanpa pengaruh dari lingkungan. Kreativitas merupakan suatu
kemampuan yang bersifat genetik yang berkembangn karena pengaruh yang
diterima oleh individu dari lingkungan di sekitarnya. Berkaitan dengan hal
tersebut, Skinner menyatakan bahwa lingkungan berpengaruh pada
perkembangan individu. Pengalaman individu berinteraksi dengan
lingkungannya, dalam hal ini lingkungan memberikan contoh atau model
untukberperilaku dan bertindak dalam cara-cara yang khusus, termasuk bertindak
secara kreatif menjadi dasar kemampuan individu dalam kreativitas.
2) Pandangan Psikoanalis
Teori yang berbasis pada perkembangan kepribadian menjelaskan bahwa
kreativitas merupakan bagian dari kepribadian. Berkaitan dengan hal tersebut,
Kitano dan Kirby (1986) dalam Jamaris (2013:75), memandang kreativitas
sebagai mekanisme kontrol yang dilakukan oleh manusia terhadap berbagai
tekanan yang dialaminya. Adanya tekanan yang dialami individu maka akan
terjadi kemunduran atau regresi. Oleh sebab itu, individu berusaha untuk
mengendalikan regresi. Psikoanalisis memandang kreativitas proses pelepasan
terhadap pelepasan kontrol ego sehingga ambang sadar manusia dapat terungkap
secara bebas. Pengungkapan tersebut dapat berbentuk berbagai karya, seperti
karya seni, lukisan atau musik, dan karya lainnya.
3) Pandangan Humanisme
Carl Roger dan Abraham Maslow dalam Jamaris (2013) mengemukakan bahwa
kreativitas sebagai salah satu aspek kepribadian yang berkaitan dengan aktualisasi
diri. Oleh sebab itu, setiap individu sejak lahir memiliki potensi untuk menjadi
kreatif. Perkembangan potensi kreatif sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi
lingkungan di sekitar individu tersebut. Carl Rogers mengemukakan ada 3
kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah keterbukaan terhadap pengalaman,
kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang, dan
kemampuan untuk bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep.
4) Pandangan Kognitivisme
Para kognitivist memandang kreativitas sebagai suatu proses mental yang terjadi
pada waktu manusia memahami lingkungannya dalam memecahkan berbagai
masalah yang dihadapinya. Seperti yang dikemukakan oleh Sternberg dan
Williams (2012:2) dalam Jamaris (2013) menjelaskan bahwa kreativitas
memerlukan kemampuan dalam menyeimbangkan proses berpikir secara sintesis,
berpikir analisis dan berpikir praktis dalam mengolah informasi yang digunakan
untuk memecahkan masalah[3]. Oleh sebab itu, untuk menjadi kreatif, seorang
individu perlu memiliki kemampuan dalam menyeimbangkan tiga proses berpikir
tersebut.
8. Bagaimana peran guru dalam mengembangkan kreativitas Anak Usia Dini ?
Jawaban :
Guru adalah tokoh bermakna dalam kehidupan anak. Guru memegang peran lebih dari
sekedar mengajar, melainkan pendidikan dalam arti sesungguhnya. Kepada guru siswa
melakukan proses identifikasi peluang untuk munculnya siswa yang kreatif akan lebih
besar dari guru yang keratif pula. Ada bebrapa hal yang mendukung peran guru dalam
mengembangkan kreativitas anak diantaranya: percaya diri, berani mencoba hal baru,
memberi contoh, menyadari keberagaman kreativitas anak, memberikan kesempatan
kepada anak untuk bereksplorasi dan positif thinking. Guru yang kreatif adalah guru
yang secara kreatif mampu menggunakan berbagai pendekatan dalam proses kegiatan
belajar dan membimbing siswanya. Ia juga figur yang senang melakukan kegiatan
kreatif dalam hidupnya. Hal ini menjadi hal positif bagi guru. Akan tetapi, peran guru
yang tidak kreatif dalam proses pembelajaran akan akan sangat berpengaruh babhkan
dapat mematikan kreativitas anak didik.

9. Apa yang kalian ketahui tentang 4 P dalam kreatifitas? Jelaskan!


Jawaban :
Definisi Kreativitas 4 P (Product, Process, Press, Person)
1) Person (Pribadi)
Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik
dengan lingkungannya. Faktor pribadi yang kreatif yaitu :
- Keterbukaan kepada pengalaman,
- Kemampuan untuk memberikan penilaian secara internal sesuai dengan lokus
pribadinya.
- Kemampuan untuk secara spontan bereksplorasi bermain dengan elemen-
elemen dan konsep-konsep.
2) Process (Proses)
Ditinjau sebagai proses, kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati
adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai, dan
menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan
akhirnya menyaipaikan hasil-hasilnya.
3) Press (Pendorong)
Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan
dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan.
4) Product (Produk)
Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses
kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna.

10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :


A. Teori Psikoanalisa
Pribadi kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang
dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari
bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Teori ini terdiri dari:
a) Teori Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence
mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme
pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru
merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat
dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
Macam mekanisme pertahanan:
- Represi - regresi
- Konpensasi - Proyeksi
- Sublimasi - Pembentukan reaksi
- Rasionalisasi - Pemindahan
- Identifikasi - Kompartementalisasi
- Introjeksi

b) Teori Ernst Kris


Erns Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi
seiring memunculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini
adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak
sadar. Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bias “seperti
anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain”
mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian
mereka m ampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan
inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The
Survive of The Ego)
c) Teori Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran
kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan
kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan,
teori, seni dan karya-karya baru lainnya.

B. Teori Humanistik
Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis
tingkat tinggi. Teori Humanistik meliputi:
a) Teori Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri
dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah:
- Kebutuhan fisik/biologis
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
- Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
- Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
- Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan
pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi
diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan
diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang
mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka
mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight).

b) Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
1) Keterbukaan terhadap pengalaman
2) Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal
locus of evaluation)
3) Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-
konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis sangat
baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-
karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga
merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi

C. Teori Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis
(genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap
warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi
pemusik.
a) Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah
tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
b) Akses terhadap suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang
diminati sangat membantu pengembangan bakat.
c) Access to a field
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-
tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang
terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b
idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan +
penghargaan dari orang-orang penting.

Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk
menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang
perlu untuk mencapau tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai