Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERKEMBANGAN ARSITEKUR 2
(ARSITEKTUR MODERN AWAL)
DI SUSUN OLEH :
NAMA : YULIANA
STAMBUK : F22118208
KELAS :B
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya yang senantiasa menyertai seluruh tugas dan tanggung jawab sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Perkembangan Arsitektur Modern Awal dengan baik.
Dengan adanya makalah ini yaitu tentang Arsitektur Modern Awal maka pembaca dapat
mempelajari tentang Perkembangan Arsitekur serta memudahkan untuk mengerti dan
memahami tentang Arsitektur Modern Awal.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap deposan ataupun pembaca.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan serta
kekeliruan dalam penulisan makalah ini baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata
bahasanya. Untuk itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca dan penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala
dukungan dan bantuan sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................................1
B. Tujuan ...............................................................................................................................2
C. Manfaat ............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Sejarah Perkembangan Modern Awal ..............................................................3
B. Tokoh – Tokoh yang Terlibat dalam Arsitektur Modern Awal ...................................................3
C. Ciri – Ciri Umum Arsitektur Modern Awal .............................................................................. 10
D. Analisis Ciri – Ciri Dari Gambar Karya Arsitektur Zaman Awal Modern ...................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan arsitektur dipengaruhi dengan adanya perkembangan budaya,
sehingga arsitektur selalu berkembang ataupun mengalami perubahan bentuk pada
kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk hidup yang memiliki budaya. Menurut
Sumalyo (1997), sejarah perkembangan arsitektur di dunia berdasarkan ciri-ciri bentuk dan
karakter arsitektural dibagi menjadi empat, yaitu: primitif, tradisional, klasik barat, dan
modern.
Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah arsitektur modern karena merupakan
awal dari perubahan secara revolusioner yang membuat perubahan pada pola pikir dan pola
hidup manusia. Arsitektur modern mendunia pada awal abad ke-19 ditandai dengan
terjadinya revolusi industri dalam bentuk rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar
besaran karena metode konstruksi yang digunakan adalah fabrikasi (Sumalyo,1997). Gaya
arsitektur ini menekankan fungsi dan teknologi, tidak hanya sebagai seni. Salah satu arsitektur
modern yang karakter atau konsepnya disebarkan di kongres CIAM adalah arsitektur Nieuwe
Bouwen.
Arsitektur Nieuwe Bouwen merupakan arsitektur modern Belanda yang berarti
bangunan baru (konstruksi baru). Slogan utama dari arsitektur ini adalah cahaya, udara, dan
ruang. Istilah ini mulai berkembang di Belanda sesudah tahun 1920 yang kemudian masuk ke
Indonesia dibawa oleh arsitek muda asal Belanda dan mempengaruhi arsitektur kolonial
Belanda di Indonesia (Handinoto, 1996).
Arsitektur Kolonial Belanda adalah sebutan untuk arsitektur yang berkembang selama
masa penjajahan Belanda di daerah jajahannya sehingga terjadinya percampuran budaya dan
penyesuaian terhadap iklim serta teknologi setempat (Sumalyo, 1997). Arsitektur Kolonial
Belanda di Indonesia adalah gaya arsitektur yang memiliki ciri khas dan tidak terdapat pada
negara jajahan lainnya karena terjadinya percampuran budaya Belanda dengan budaya
Indonesia yang sangat beranekaragam, sehingga arsitektur kolonial Belanda di Indonesia
memiliki perbedaan pada setiap daerahnya. Arsitektur Kolonial Belanda pada tahun 1920
mengalami perkembangan yang pesat dikarenakan terjadinya politik etis di Indonesia.
Perkembangan itu dibagi menjadi 2, yaitu : arsitektur Indis dan arsitektur Nieuwe Bouwen.
Dari kedua arsitektur ini, Nieuwe Bouwen yang paling popular dan tersebar di Indonesia pada
masa itu (Kusno, 2009). Arsitektur Nieuwe Bouwen berkembang di Indonesia sesudah tahun
1920 karena dibawa oleh arsitek-arsitek muda asal Belanda. Di Indonesia, arsitektur ini
sepenuhnya berorientasi ke Belanda dengan penyesuaian terhadap iklim dan teknologi
setempat (Handinoto, 1996). Dengan kata lain, adanya adaptasi arsitektur Nieuwe Bouwen di
Indonesia, sehingga terjadi modifikasi pada bangunan walaupun masih menyerupai rancangan
bangunan di negara asalnya. Adaptasi arsitektur Nieuwe Bouwen terhadap iklim dapat dilihat
pada fasad bangunan karena fasad merupakan bagian terluar bangunan (Krier,2001). Dengan
demikian, fasad merupakan elemen yang paling awal menerima perubahan iklim (cuaca),
sehingga pada fasad terdapat bentuk penyesuaian terhadap kondisi iklim.
Terdapat beberapa bangunan bersejarah di Medan yang dipengaruhi oleh arsitektur
Nieuwe Bouwen. Namun, bangunan yang dipengaruhi arsitektur ini kurang terawat, ada yang
tidak mempertahankan bentuk aslinya serta ada juga yang beralihfungsi. Di antara bangunan
tersebut yang tidak banyak mengalami perubahan bentuk adalah : Kantor PD Pasar, Kolam
Renang Paradiso, dan Bank Mandiri KC Medan Balaikota.
B. Rumusan Masalah
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada sub judul
latar belakang, maka muncul suatu permasalahan, yaitu:
1. Perkembangan Arsitektur Modern Awal ?
2. Tokoh-tokoh dalam Arsitektur Modern Awal ?
3. Ciri-ciri Arsitektur Modern Awal ?
4. Karya Bangunan Arsitektur Modern Awal ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Latar Belakang Perkembangan Arsitektur Modern Awal
2. Untuk mengetahui Tokoh-tokoh dalam Arsitektur Modern Awal
3. Untuk mengetahui Ciri-ciri Arsitektur Modern Awal
4. Untuk menegetahui Karya Bangunan Arsitektur Modern Awal
BAB II
PEMBAHASAN
Bentuknya seperti lahar meleleh dan mem-berikan kesan seperti formasi tebing
karang terkikis oleh angin dan air. Art Nouveau diterapkan dalam balustrade, teralis,
pintu, dan lainnya. Merupakn bentuk kreasi yang sama sekali baru, dikatakan istimewa
dan juga aneh. Bentuk teralis besi, beton cetak berbentuk sangat plastis melengkung,
silindris
Sebuah Gereja dengan Modernisasi Arsitektur Gothik dalam bentuk lebih rumit,
lebih besar dengan lebih 12 menara. Permukaan dinding tidak ada yang rata, semuanya
dihias dengan patung, relief, atau bentuk Art Nouveau lainnya. Art Nouveau ala Gaudi,
ornamen-ornamennya dibuat dengan di cor atau dicetak dengan beton. Pengembangan
bentuk klasik dalam konsep “kejujuran”, kemurnian terlihat pada bangunan-
bangunannya yang tidak diperhalus lebih lanjut baik dinding dari bata, batu mau pun
sistem beton exposed setelah cetakannya dibuka.
Sistem konstruksi (kolom, lengkungan, bidang parabolic/hiperbolik, bentangan
lebar,dll) menuntu adanya ketepatan dan perhitungan teknik struktur yang kompleks
dan rumit, bagian dari teknologi modern.
6. Auditorium Building (1887-1890), Chicago, Louis Henry Sullivan
Gedung ini menjadi landmark kota Chicago, menyatukan kegiatan komersial dan
kesenian dalam satu atap. Memadukan konfigurasi persegi-empat (rectangular) segi
empat yg banyak dipa-kai pada masa itu, dengan pelengkung Ro-manesque dan Queen
Anne, menara kecil berpuncak runcing, atap Chateausqe dan dormers. Dinding luar dan
lantai bawah terlihat sebagai susunan batu berkesan ko-koh, dengan deretan jendela
seperti pada bangunan bergaya Renaissance. Pintu masuk menuju hall utama dan
theatre terdiri dari tiga pintu besar berpelengkung di atasnya. Diatasnya terdapat kolom-
kolom silindris bergaya Dorik dari lantai 2-5 menyangga pelengkung-pelengkung
Romanesque.
7. Hotel Tassel (1892-1893), Brussel, Victor Horta
A. Kesimpulan
Jadi, dalam kurun 1880-1890 terjadi semacam revolusi industri kedua dalam bentuk
rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar-besaran. Terjadi ledakan jenis bangunan
yang makin beragam : ruang pamer besar, pabrik, took-toko besar, stasiun kereta, kantor,
apartemen, lapangan terbang, hangar dan gedung bioskop.
Selain itu hanya terdapat sedikit atau tanpa ornamen pada bangunan. Hal ini
memperlihatkan dengan jelas sebagai “perlawanan” arah dari arsitektur klasik dan juga
sangat berbeda dengan Modern- Eklektik, di mana ornamen, elemen-elemen bangunan
(pondasi, kolom, atap, jendela, dinding, dan lain- lain) yang terlihat jelas sebagai unsur
tersendiri satu dengan lain lepas, tidak dalam kesatuan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/310139230/ARSITEKTUR-MODERN-AWAL-docx