Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKUNTANSI KEPRILAKUAN

DI SUSUN

RIZON FENALDO

C1C018099

Dosen Pengampu : Isma Coryanata,.SE.,M,Si.Ak

PRODI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS BENGKULU

2021

BAB 15
1. Diskusikan bagaimana fakta-fakta non teknis audit memengaruhi pertimbangan auditor ?
Jawab :
Fakta-fakta non teknis merupakan kemampuan dari dalam diri seorang auditor yang
banyak dipengaruhi olehfaktor-faktor personal dan pengalaman. Faktor non teknis seperti
aspek-aspek perilaku individu yang dinilai dapatmempengaruhi audit judgment yaitu :
gender, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengalaman, pengetahuan.
 Gender merupakan salah satu faktor yang dinilai mempengaruhiaudit judgment.
Gender dalam hal initidak hanya diartikan perbedaan biologis antara laki-laki dan
perempuan, tetapi lebih dilihat dari segisosial dan cara mereka dalammenghadapi dan
memproses informasi yang diterima untukmelaksanakan pekerjaan dan membuat
keputusan. Dalam hal memberikan judgment, auditor selaludihadapkan pada
informasi yang nantinya akan diproses dan melahirkan audit judgment.
 Tekanan ketaatan juga diduga memiliki andil dalam mempengaruhi judgment
auditor. Auditor akanmerasa berada dalam tekanan ketaatan pada saat mendapat
perintah dari atasan ataupun permintaanklien untuk melakukan apa yang mereka
inginkan yang mungkin bertentangan dengan standar dan etikaprofesi auditor.
Auditor yang merasa berada dibawah tekanan akan menunjukkan perilaku
dysfunctionaldengan menyetujui melakukan kesalahan ataupun pelanggaran etika,
termasuk dalam pembuatanjudgment.
 Kompleksitas tugas. Dengan kerumitan dan kompleksnya suatu pekerjaan dapat
mendorong seseoranguntuk melakukan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaannya.
Dalam bidang audit, kesalahan-kesalahandapat terjadi pada saat mendapatkan,
memproses dan mengevaluasi informasi. Kesalahan-kesalahantersebut akan
mengakibatkan tidak tepatnya keputusan maupun judgment auditor.
 Pengalaman dinilai memiliki manfaat atau pengaruh yang besar terhadap penilaian
kinerja auditor.Pengalaman sangat erat kaitannya dengan pengetahuan, karena
pengalaman seseorang yangbertambah akan meningkatkan pengetahuannya juga.
Semakin berpengalaman seorang auditor dalambidangnya, maka auditor dinilai
mempunyai pengetahuan lebih dalam mengidentifikasi bukti atauinformasi yang
relevan dan tidak relevan untuk mendukung penugasan auditnya termasuk
dalampembuatan audit judgment-nya.
 Pengetahuan

2. Mengapa kedekatan dengan karyawan organisasi dapat membantu pelaksanaan audit?


Jawab :
Hubungan yang akrab dengan karyawan dapat meyakinkan pihak manajemen
bahwaauditor berada di pihak mereka. Dengan begitu, auditor dapat meyakinkan
manajemenbahwa tujuan audit adalah untuk mengembangkan desain guna
membantumemperbaiki operasi. Kedekatan ini juga menghasilkan posisi evaluative
yangmemungkinkan karyawan untuk menerima atau menolak auditor, di mana hal
tersebutakan berdampak pada tingkat kebebasan auditor.

3. Apa yang menjadi kunci dalam pelaksanaan audit ?


Jawab :
Kunci keberhasilan dari audit internal sehingga audit internal dapat memberikan dampak
yang positif bagiorganisasi adalah perencanaan audit yang dibuat oleh auditor.
Perencanaan audit internal yang tepat padasasarannya akan memberikan banyak
kontribusi positif bagi organisasi.

4. Diskusikan mengenai hubungan antara aspek-aspek perilaku dan audit!


Jawab :
Audit pada saat ini telah menjadi bagian penting dalam dunia akuntansi, khususnya
aspek-aspek yang terkaitdengan proses pengambilan keputusan dan aktivitas-aktivitas
auditor dalam mempertimbangkan sesuatu sebelummengambil keputusan. Terdapat
banyak hal yang dapat dipertimbangkan sebagai data pendukung dalampengambilan
keputusan yang mengarah pada aspek keperilakuan auditor. Audit internal mengevaluasi
aktivitasyang dilakukan oleh orang-orang sehingga terdapat hubungan pribadi antara
orang yang dievaluasi dengan orangyang mengevaluasi dengan para auditor. Hubungan
antara kedua kelompok yang menjadi subjek konflik atausubjek sinergi saling berkaitan.
Audit internal seharusnya menguasai hubungan interpersonal dalam
menawarkanpenilaian terhadap keduanya dalam usaha audit. Dengan mengetahui
aktivitas interpersonal, auditor dapat menilaihubungan positif dan diharapkan untuk
berhasil dalam praktiknya.

5. Mengapa gaya manajemen menjadi bagian dalam pembahasan mengenai perilaku


auditor?
Jawab :
Gaya manajemen mencerminkan filosofi serta pendekatan manajemen terhadap para
manajer. Denganmengetahui gaya manajemen yang diterapkan oleh suatu organisasi,
maka auditor dapat memilih pendekatanyang tepat yang membuatnya dapat bekerja sama
dan berhubungan baik dengan pihak yang diaudit.
BAB 16

1. Jelaskan peran penalaran moral dalam etika akuntan!


Jawab :
 Merupakan faktor penentu yang melahirkan perilaku moral dalam pengambilan
keputusan etis untuk menemukan perilaku moral yang sebenarnya hanya dapat ditelusuri
melalui penalarannya. Artinya pengukuran moral yang benar tidak sekedar mengatai
perilaku moral yang kelihatan saja, tetapi harus melihat pada kesadaran moral yang
mendasari keputusan perilaku moral tersebut.
 Memproses dan menganalisis pikiran individu saat membuat keputusan proses mengolah
informasi dan menyimbangkan antara kewajiban independensi,honorarium (fee) yang
diterima, dan publikasi hasil audit, untuk mendapatkan kesimpulan yang tidak menyalahi
etika perkerjaan dan jabatan seorang akuntan.

2. Jelaskan teori yang berkaitan dengan model pengambilan keputusan etis!


Jawab :

Teori motivasi moral dan dllema etika (Rest) Model pengambilan keputusan etis terdiri
dari 4 tahap, yaitu:

 Pemahaman tentang isu moral dalam sebuah dilema etika (cara individu
menaggapi adanya isu moral)
 Pengambilan keputusan etis (bagaimana seseorang membuat keputusan etis)
 Perhatian terhadap moral (bagaimana seseorang bertujuan atau bermaksud
berkelakuan etis dan tidak etis
 Perilaku terhadap moral (bagaimana seseorang bertindak atau berperilaku etis
atau tidak etis).

Teori interaksi faktor individu dengan situasi (Trevino) Keputusan etis merupakan
interaksi antara faktor individu dengan faktor situasional. Faktor Individu seperti locus of
control, dominasi ego individu. Faktor situasional seperti budaya organiasasi,
karakteristik di tempat kerja, tuntutan pekerjaan. Ketika seseorang dihadapkan pada
dilema etika, maka individu akan mempertimbangkan secara kognitif dalam pikirannya.
Kesadaran kognitif moral seseorang akan tergantung pada tingkat perkembangan moral.
Pembentukan tentang pemahaman moral issue akan tergantung pada faktor individual
(pengalaman, orientasi etika dan komitmen pada profesi dan situasional organisas (nilai
etika organisasi)
3. Jelaskan berbagai riset yang berkaitan dengan perilaku etis akuntan!
Jawab :
 Perilaku manajer dalam situasi dilema etika (Kidwell, Stevens, Bethke) "manajer
dengan pengalaman kerja yang lebih lama mempunyai hubungan positif dengan
pengambilan keputusan etis. Mereka cenderung lebih konservatif dalam menghadapi
situasi dilematis, sehingga lebih berperilaku etis dibandingkan dengan yunior
(pemula)"
 Pengalaman kerja dengan profesionalisme dan afiliasi terhadap komunitasnya "
Untuk memperkuat komitmen profesioanl seorang akuntan/auditor perlu waktu dalam
keterlibatannya pada setiap tugas dan menerima manfaat dari komunitas profesinya
berupa dukungan moral bekerja lebih baik dan bertanggung jawab"

4. Jelaskan peran studi pengembangan etika dalam riset akuntansi keperilakuan!


Jawab :
 Membuktikan nilai etika sebagai komponen utama kultur individu dan kultur
komunitas profesiakuntan yang merupakan acuan untuk mengarahkan anggota-
angotanya dalam menghadapilingkungan internal dan eksternal (lingkungan yang
terbentuk dari nilai etika individu darimanajemen formal /informal terhadap situasi
etika dalam organisasi
 Mempertegas nilai etika sebagai patokan dalam menggambarkan aktivitas yang
dikerjakanmerupakan hal yang etis atau tidak etis

5. Jelaskan beberapa studi pengembangan etika akuntan!


Jawab :
 Studi terhadap orientasi etika individu (Cohen, Pant, Sharp, dan Finegan)Orientasi
etika(ethical ideology)berarti mengenai konsep diri dan perilaku pribadi. Setiap
orientasietika individu ditentukan oleh kebutuhannya. Kebutuhan tersebut akan
berinteraksi denganpengalaman dan sistem nilai individu yang akan menentukan
harapan atau tujuan dalam setiapperilakunya, sehingga pada akhirnya individu
tersebut akan menentukan tindakan apa yang akandiambilnya.
 Studi orientasi etika dan profesionalIndividu yang memiliki idealisme secara
otomatis akan memelihara tata cara pekerjaannya sesuaidengan standar profesional
dan etika, sehingga kedua hal tersebut akan menjadi arahan dalambekerja.
 Studi evaluasi dan nilai etika (F orsyth)Kemampuan individu untuk mengevaluasi
dan mempertimbangkan nilai etika dalam suatu kejadian.Etika menunjukkan
pandangan yang diadopsi oleh masing-masing individu ketika
menghadapimasalah yang membutuhkan pemecahan dan penyelesaian etika atau
dilema etika
BAB 17

1. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan teori kontijensi dalam akuntansi manajemen
Jawab :
Menurut saya teori kotijensi menyatakan semua komponen dari suatu organisasi harus
terdapat kecocokan atau kesesuaian antara satu dengan yang lain. Pada sistem akuntansi
manajemen, teori kontijensi didasarkan pada premis umum bahwa tidak terdapat sistem
pengendalian yang secara universal selalu tepat untuk dapat diterapkan pada seluruh
organisasi dalam setiap keadaan. Hal ini berarti bahwa desain berbagai komponen sistem
akuntansi tergantung pada kontijensi khusus atau dapat juga dikatakan ada dugaan bahwa
terdapat faktor situasional lainnya yang mampu mempengaruhi suatu kondisi tertentu.

2. Berikan penjelasan anda mengenai munculnya perumusan kontijensi!


Jawab :
 perlunya suatu desain dan sistem akuntansi manajemen untuk memberikan informasi
yang dapatdigunakan perusahaan/organisasi untuk berbagai tujuan
 mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal (politik, teknologi, sosial-ekonmoi,
budaya),termasuk persaingan bisnis unutk mencegah menurunnya kinerja organisasi

3. Jelaskan secara terperinci tentang variabel dasar kontijensi dan hubungannya


Jawab :
a) Lingkungan internal
- Struktur bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan
komunikasi, wewenang danarus kerja. merupakan rantai perintah dan digambarkan
secara grafis dengan menggunakanbagan organisasi
-Budaya (norma)merupakan pola keyakinan, pengharapan, dan nilai yang dibagikan
oleh anggota organsisasi.Norma-norma organisasi memunculkan dan mendefinisikan
perilaku yang dapat diterimaanggota dari manajemen puncak sampai karyawan operatif
-Sumber daya (manusia, organisasi, fisik)merupakan bahan baku bagi produksi barang
dan jasa organsiasi. Aset ini meliputi keahlianseseorang, kemampuan, dan bakat
manajerial seperti aset keuangan dan fasilitas pabrik dalamwilayah fungsional. Sumber
daya akan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan
b) Lingkungan eksternal
-Ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi dimana organisasi
beroperasi. Dalamperencanaan strategi organisasi harus mempertimbangkan
kecenderungan faktor ekonomi dansegmen-segmen yang mempengaruhinya, baik di
tingkat nasional maupun internasional (misalinflasi, suku bunga)
-Hukum arah dan stabilitas faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan
penting dalammerumuskan strategi, karena akan menimbulkan gangguan-gangguan
seperti penyalahgunaanwewenang, gangguan keamanan, lemahnya pranata hukum.
Kelemahan-kelemahan inimemungkinkan setiap organisasi memanfaatkannya tanpa
mengindahkan etika.
-TeknologiPerubahan teknologi menuntut organisasi untuk berhati-hati memutuskan
teknologi yang tepatdan tepat, menyesuaikan dengan lingkungan bisnis. Disamping
itu patut diperhatikan antarateknologi sebagai labour saving bertentangan dengan
tersedianya tenaga kerja yang berlimpah
-Sosial BudayaFaktor sosial budaya, misal tradisi dan nilai akan membatasi praktik-
praktik bisnis untuk jangkapanjang. Manajemen wajib memperhatikan pola-pola yang
berlaku di masyarakat sebagai konsekuensi agar masyarakat dapat menerima
keberadaan dan aktivitas organisasi. Manfaatpenting mengelola masyarakat adalah
organisasi dapat menyerap informasi guinamengantisipasi perubahan mendadak dalam
masyarakat

4. Berikan penjelasan anda mengenai kerangka evaluasi teori kontinjensi!


Jawab :
a. merumuskan keputusan dasar menyusun teori kontijensi (apakah perencaanan
strategi tidakmampu mengantisipasi perubahan atau ada infornasi yang salah)
b. menginventarisir faktor-faktor yang dihadapi organisasi dan sistem
pengendalian yang tepatberkaitan dengan kebutuhan akan rencana kontijensi ini
c. menetapkan faktor kritis sebagai standar pembanding dan disertai perkiraan resiko
yang diterima pelaksaan rencana kontijensi
d. umpan balik terhadap hasil operasi dan menghubungkannya dengan keputusan
dasar organisasi

5. Jelaskan atribut system pelaporan keuangan perusahaan yang dipengaruhi oleh variabel
kontijensi secara terperinci
Jawab :
Atribut Sistem Pelaporan Keuangan Perusahaan Yang Dipengaruhi Variable Kontinjensi
Karakteristik pelaporan keuangan perusahaan terdiri dari suatu contoh yang dirancang
untuk masing-masing unsur utama pelaporan perusahaan. Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Penggungkapan, penggolongan, presentasi, penelitian, dankebutuhan pengukuran dari
Negara-negara yang berbeda.
2. Frekuensi pelaporan dalam hal jumlah variasi penggungkapan dari informasi laporan
yang bersifat sementara, metode pengukuran peristiwa, metode alokasi biaya, unsur
waktu dari informasi, tingkat agregasi dan desentralisasi, dan pengungkapan tentang
tujuan dari pelaporan khusus.
3. Metode pelaporan, kompleksitas teori, dan pengungkapan pelaporan dengan tujuan
khusus tertentu, seperti tanggung jawab yang sederhana.
BAB 18

1. Apa yang anda ketahui mengenai desentralisasi dalam konteks organisasi bisnis?
Jawab :

Karena hanya terdapat sedikit kesepakatan mengenai arti dari istilah


desentralisasi,mungkin lebih berguna untuk fokus pada apa yang ingin dicapai
oleh suatu organisasimelalui desentralisasi. Yaitu, masalah tersebut sebaiknya
mengenai perilaku apa yangdiinginkan oleh organisasi dari para manajernya. Oleh
karena itu, bab ini menggunakansuatu definisi keperilakuan dari desentralisasi
sebagai suatu sistem yang mendorongberbagai manajer dalam suatu hierarki untuk
berpikir dan bertindak secara independensementara pada saat yang bersamaan
merupakan bagian dari suatu tim

2. Apa kondisi-kondisi yang menciptakan kebutuhan untuk desentralisasi?


Jawab :
 Vancil (1980) membahas mengenai kondisi-kondisi pendahulu yang
menciptakan
kebutuhan akan jenis-jenis perilaku manajerial. Hanya dengan memahami mengapa
perilaku-perilaku semacam itu dibutuhkan, adalah mungkin untuk memahami akan
kebutuhan desentralisasi. Suatu pembahasan umum mengenai alasan-alasan
dibutuhkannya desentralisasi mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Desentaralisasi membebaskan manajemen puncak untuk fokus pada keputusan-
keputusan strategis jangka panjang dan bukannya terlibat dalam keputusan-keputusan
operasi. Hal ini berarti penggunaan yang lebih baik atas aktu manajerial yang sangat
berharga.
b. Desentralisasi memungkin organisasi untuk memberikan respon secara cepat dan
efektif terhadap masalah (manajer lokal) memiliki informasi yang paling baik dan oleh
sebab itu, dapat memberikan respon yang lebih baik pada kebutuhan-kebutuhan lokal.
c. Sistem yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi yang rumit yang
diperlukan untuk membuat keputusan yang optimal. Keputusan-keputusan yang
tersentralisasi mungkin lebih inferior dibandingkan dengan keputusan-keputusan yang
dibuat secara lokal dalam suatu sistem yang terdesentralisasi.
d. Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajemen puncak
masa depan.
e. Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian
merupakan suatu alat motivasional yang kuat bagi para manajer.
 Pada umumnya, semakin tinggi tingkat konflik dan perubahan dalam
lingkungan
tugas, semakin besar kebutuhan suatu organisasi untuk mengembangkan kapabilitas
pemrosesan informasi khusus, mengembangkan kemampuan untuk memberi respon
dengan cepat, mendorong perilaku yang mau mengambil resiko dan inovatif dari
pihak anggota-anggotanya. Untuk melihat bahwa desentralisasi memungkinkan
organisasi yang dihadapkan pada konflik dan perubahan yang lebih besar untuk
mengembangkan informasi khusus,merespon dengan cepat, dan mendorong pengambilan
resiko dan inovasi.

3. Bagaimana divisionalisasi/diversifikasi berkaitan dengan desetralisasi?


Jawab :
Struktur divisional biasanya membagi suatu organisasi sepanjang lini produk. Hal
initerutama sesuai untuk perusahaan dengan banyak produk atau perusahaan
yangsangat terdiversifikasi. Dalam kasus perusahaan dengan banyak
produk,penghematan dalam biaya koordinasi mengimbangi biaya duplikat fungsional
yangdiciptakan oleh divisionalisasi. Dilain sisi perusahaan harus tetap
meningkatkanlabanya. Hal ini menjadi masalah bagi manajer puncak yang
harus mengambilkebijakan cepat dan tepat tetapi tidak mengetahui informasi pasti yang
dibutuhkan.Oleh karena itu manajer puncak mendelegasikan pengambilan keputusan ke
manajerlini produk (desentralisasi), karna keputusan dapat dilakukan lebih cepat oleh
pihak-pihak yang lebih dekat dengan aktivitas tersebut dibandingkan dengan
pengambilankeputusan oleh manajer yang lebih tinggi yang tidak terlibat secara langsung
dengankegiatan-kegiatan itu

4. Apa keputusan-keputusan kunci yang harus dipertimbangkan dalam memilih struktur


organisasi sesuai?
Jawab :
 Pembagian Tugas/Keputusan yaitu jenis fungsional-divisional dari struktur
organisasimencerminkan perbedaan pembagian tugas/keputusan dalam suatu organisasi.
Strukturfungsional membagi suatu organisasi sepanjang lini fungsi-fungsi utama
seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan seterusnya. Struktur divisional biasanya
membagisuatu organisasi sepanjang lini produk. Hal ini terutama sesuai untuk
perusahaandengan banyak produk atau perusahaan yang sangat terdiversifikasi
 Merencanakan Akuntabilitas Sumber Daya Langkah kedua dalam memilih
suatustruktur adalah merencanakan suatu sistem yang sesuai untuk akuntabilitas
sumberdaya pada berbagai subunit fungsional, produk,wilayah. Biasanya, suatu
strukturakuntabilitas sumber daya mengikuti logika dari distribusi fisik aktivitas dan
keputusanyang dicapai oleh penciptaan subunit
5. Apa faktor-faktor yang memengaruhi pendelegasian aktivitas sebagaimana ditentukan
dalam anggaran dasar
Jawab :
 Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan. Banyak jenis pekerjaan yang
dapat dan harus didelegasikan.Tetapi tidak semua pekerjaan dapat di
delegasikan.Keputusan kecil dan pekerjaan sehari-hari yang terjadi berulang-ulang
yang harus didelegasikan.Tetapi keputusan yang menyangkut pembuatan pabrik baru
tidak mungkin di delegasikan begitu saja.
 Keputusan siap yang akan ditugaskan. Untuk melaksanakan tugas tertentu,perlu
dipertimbangkan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan yang akan dilakukan.Latar
belakang pendidikan,pengalaman,dan kesiapan fisik dapat dipergunakaan untuk
memilih siapa yang akan ditugaskan.
 Dukungan sumber daya. Sumber daya yang dimaksudkan di sini adalah ketersediaan
keuangan mengaji,staf yang mengerjakan tugas,dan waktu untuk melaksanakan tugas
tersebut.Tanpa sumber daya ini,delegasi tidak ada artinya.
 Tugas didelegasikan. Informasi-informasi penting dan relevan harus diberikan manajer
kepada bawahan agar tugas yang akan dikerjakan betul-betul dapat dipahami.
 Perlunya campur tangan. Bila terjadi suatu penolakan atau ketidakmampuan dalam
menjalankan wewenang,maka manajer perlu ikut campur dalam meluruskan masalah
yang dihadapi.
 Melakukan umpan balik. Karyawan memerlukan laporan-laporan kemajuan tentang
kemajuan hasil yang telah dicapai.Tidak hanya itu,mereka juga menginginkan saran
dan pertimbangan untuk perbaikan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai