Lampiran 1. Spesifikasi Teknis Jembatan Gantung
Lampiran 1. Spesifikasi Teknis Jembatan Gantung
SPESIFIKASI TEKNIS
I. UMUM
V. PEKERJAAN PERSIAPAN
V.1. Pembersihan Lapangan
1.) Sebelum Pekerjaan Dimulai.
Kontraktor harus melaksanakan pembersihan lapangan sebelum memulai pekerjaan sehingga
semua kotoran, puing-puing, rumput, semak, akar-akar pohon, dan lain-lain tidak ada lagi di Tapak.
Dengan demikian seluruh Tapak terlihat dengan jelas.
2.) Setelah Pekerjaan Selesai.
Setelah pekerjaan selesai sebelum diadakan penyerahan pekerjaan kepada PPK, Kontraktor harus
membersihkan seluruh site dari segala macam kotoran, puing-puing dan semua peralatan yang
digunakan selama masa konstruksi. Kotoran-kotoran tersebut harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan sehingga bila hal ini belum diselesaikan secara tuntas, maka pekerjaan tidak akan
dianggap selesai 100 (seratus) %.
3.) Selama Pekerjaan Berlangsung.
- Kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan lapangan selama pekerjaan berlangsung.
- Kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan jalan raya yang dilalui oleh kendaraan yang
mengangkut material dari dan ke lokasi pekerjaan.
- Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan jalan raya di sekitar loaksi yang jelas-jelas
diakibatkan oleh kegiatan Kontraktor.
4.) Kebersihan yang dimaksud dalam pasal ini meliputi :
- Kebersihan terhadap kotoran-kotoran yang ditimbulkan oleh sisa-sisa pembuangan berbagai
jenis sampah.
- Kebersihan terhadap jenis kotoran-kotoran yang disebabkan oleh sampah sisa-sisa bahan
bangunan, pecahan- pecahan batu dan serpihan kayu, dll.
- Kebersihan dalam arti kata kerapihan pengaturan material dan peralatan sehingga menunjang
mobilisasi pelaksanaan di job site.
V.2. Pengukuran awal
1) Pelaksana Pekerjaan harus mengerjakan pematokan dan pengukuran untuk menentukan batas-
batas pekerjaan
2) Satuan pengukuran yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sistim metrik.
3) Pengawas pekerjaan dapat melakukan revisi atas pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu,
dan Pelaksana Pekerjaan harus mengerjakan revisi tersebut sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan.
4) Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, Pelaksana Pekerjaan harus memberitahukan
kepada kepada Pengawas Pekerjaan dalam waktu tidak kurang dari 48 jam sebelumnya sehingga
Pengawas Pekerjaan dapat mempersiapkan segala peralatan yang perlu untuk melakukan
Pengawasan Pekerjaan.
5) Pekerjaan pematokan yang telah diukur oleh Pelaksana Pekerjaan harus mendapat persetujuan
tertulis dari Pengawas Pekerjaan. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.
6) Dari Pengukuran ini dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian lokasi/areal kerja untuk
disetujui Pengawas Pekerjaan sehingga jadwal pelaksanaan pekerjaan berikutnya dapat
dilaksanakan. Bilamana ada perbaikan dari Pengawas Pekerjaan, maka Pelaksana Pekerjaan harus
melaksanakan pengukuran ulang. Dalam pengukuran ini harus ada patok referensi tetap yang tidak
boleh diganggu.
7) Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan peralatan pengukuran, antara lain Meteran dan peralatan
lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
V.3. Mobilisasi dan Demobilisasi
1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan yang
diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan. Ini juga akan
mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan. Alat yang
perlu dimobilisasi adalah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
2) Sejauh mungkin berdasarkan nasihat Direksi teknis, Kontraktor harus menggunakan rute (jalur)
tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan
tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang
digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat pelaksanaan pekerjaan.
3) Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan, dikarenakan
muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat
persetujuan Direksi Teknis.
4) Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, alat berat, bahan dan alat-alat lain yang digunakan untuk
pelaksanaan menjadi tugas kontraktor. Semua biaya bongkar muat, retribusi, asuransi dan biaya-
biaya lain yang berkaitan dengan ini menjadi beban kontraktor
V.4. Papan Duga / Bouwplank
1). Untuk pekerjaan konstruksi bouwplank ini, perlu diperhatikan rencana gambar dan bestek.
2). Untuk membantu ketepatan berdirinya bangunan / titik sumbu pondasi / kolom konstruksi, maka
harus dibuat konstruksi bouwplank yang kuat / tidak dapat bergeser karena pekerjaan disekitarnya.
3). Konstruksi bouwplank dibuat dari bahan kayu KLS II / papan meranti berkwalitet baik dengan ukuran
2/20 cm dan pancang kayu balok 5/7 panjang 1,5 meter dengan jarak satu sama lain adalah 100 cm
dan ditanam sedemikian rupa, sehingga tidak mudah bergerak, diserut rata dan terpasang waterpass
dengan peil ± 0.00 m.
4). Papan bouwplank bagian atas harus dibuat setinggi peil lantai ± 0,00
5). Pada papan bouwplank ini harus dicat sumbu - sumbu dinding dengan cat yang tidak luntur oleh
pengaruh iklim.
6). Jarak papan bouwplank minimal 1,5 m’ dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran
terhadap galian tanah pondasi.
7). Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, Kontraktor Pelaksana wajib memintakan pemeriksaan
dan persetujuan tertulis dari pengawas / Direksi.
VI. PEKERJAAN GALIAN
Pekerjaan ini meliputi :
1) Galian Tanah Pondasi
2) Urugan Kembali Tanah Pondasi
VI.1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
1). Lingkup Pekerjaan
- Galian Tanah Pondasi
2). Syarat Pelaksanaan :
a. Kedalaman dan lebar galian harus dikerjakan sesuai dengan ukuran dan elevasi yang
ditunjukkan pada gambar kerja.
b. Penggalian pada pasangan pondasi Beton Bertulang, dasar pondasi harus terletak pada tanah
keras asli bukan pada permukaan tanah timbunan,apabila diperlukan untuk mendapatkan daya
dukung yang baik, dasar galian harus diurug dengan pasir dipadatkan
c. Jika galian melampaui batas kedalaman, kontraktor harus menimbun kembali dan dipadatkan
sampai kepadatan maksimum.
d. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ketempat yang
direncanakan yang telah disetujui olah Pengawas Lapangan / Direksi.
e. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap ketepatan penempatan, kedalaman,
lebar, letak dan kondisi dasar galian sebelum pemasangan pondasi dimulai, ijin dari Direksi
mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis
VI.2. Pekerjaan Urugan Kembali Tanah Pondasi.
1) Tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu bouwplank dan
lobang pondasi.
2) Tanah yang diurug harus dipadatkan dengan kepadatan yang maksimal.
Pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai denga jenis pekerjaan,
penyediaan bahan yang cukup, peralatan tukang baik masinal maupun manual guna kelancaran
pekerjaan ini. Macam pekerjaan kayu yang akan dilaksanakan dalam pembangunan jembatan ini terdiri
atas :
- Pekerjaan Jembatan Gantung dan Pekerjaan Jembatan Penghubung
- Pekerjaan pelengkap dan penunjang
VIII.2.Persyaratan bahan
Jenis bahan kayu yang akan digunakan sebagai struktur utama jembatan kayu harus mempunyai
mutu minimum sama dengan kayu kelas II yang sudah diawetkan dengan kuat lentur minimum
85 kgf/cm2.
Kayu yang dipakai harus sesuai dengan PPKI 1961 (NI-5) lampiran, kayu berkualitas baik, tua,
kering dan tidak bercacat, pecah-pecah dan tidak terdapat kayu mudanya (spint) sesuai pasal III
PKKI 1961 mutu A
Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan menyimpannya ditempat
kering, terlindung dari hujan dan panas terutama kusen-kusen dan rangka pintu yang telah
selesai.
Semua pekerjaan kayu yang akan difinish harus diketam rata dan halus dengan menggunakan
ketam mesin, tidak ada lubang atapun mata kayu, kecuali bila ditentukan lain.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar maupun yang tersebut dalam pasal ini adalah ukuran
jadi, yaitu ukuran setelah kayu selesai dikerjakan/dipasang dengan toleransi rata-rata maksimum
3 mm untuk setiap permukaan kayu yang sudah dikerjakan
VIII.3. Syarat Pelaksanaan Untuk :
Pekerjaan Balok Jembatan Dan Lantai Jembatan
Untuk Balok Jembatan menggunakan Kayu Klas II
Untuk Lantai Jembatan menggunakan Kayu Kayu Klas II sesuai dengan RAB.
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
Kabel Utama, Kabel Penggantung, Kabel Pengaku dan Kabel Lateral
Warfel Kabel Utama, Warfel Kabel Penggantung, Warfel Kabel Pengaku dan Warfel Kabel
Lateral.
Klem Kabel Utama, Klem Kabel Penggantung Dan Besi Plat Penggantung
IX.2. Persyaratan Bahan.
1. Baja
Persyaratan bahan:
a) Penyimpanan bahan;
Baja, baik ketika pabrikasi di bengkel maupun di lapangan, harus ditumpuk di atas balok pengganjal
atau landasan sedemikian rupa sehingga tidak bersentuhan dengan tanah. Jika baja ditumpuk dalam
beberapa lapis, pengganjal untuk semua lapis harus berada dalam satu garis.
b) Pengecatan permukaan sebagai lapis pelindung;
1) Permukaan yang akan dicat harus bersih dan bebas dari lemak, debu, produk korosi, residu,
garam dan sebagainya;
2) Perbaikan lapis pelindung struktur baja;
Bahan pelindung untuk struktur baja yang akan dilapis ulang dengan lapis pelindung harus
disesuaikan dengan jenis bahan dasar struktur baja yang telah diberi lapisan pelindung.
Sebelum dilakukan pelapisan ulang, struktur baja harus dibersihkan terlebih dahulu sampai
kondisi
c) Baja struktur.
Baja yang digunakan sebagai bagian struktur baja harus mempunyai sifat mekanis baja
struktural seperti dalam Tabel 1.
Mutu baja dan data yang berkaitan lainnya harus ditandai dengan jelas pada unit-unit yang
menunjukkan identifikasi selama pabrikasi dan pemasangan.
2. Kabel
a) Semua alat dan perlengkapan yang akan dipakai harus memenuhi SNI.Semua bahan dan
perlengkapan pengantung dan pengunci harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas
b) Kabel Utama yang digunakan berupa untaian (strand), Jenis-jenis kabel ditunjukkan dalam
Gambar 1;
- Wire Rope 6x36 (WS) IWRC Diameter 36.
- Minimum Breaking Load Kelas B & CG (180 Kg/mm2 ) = 90,2 Ton
- Approx Weight = 6.710 Kg/m
c) Kabel dengan inti lunak tidak diizinkan digunakan pada jembatan gantung inid.
d) Kabel harus memiliki tegangan leleh minimal sebesar 1500 Mpa
e) Batang penggantung menggunakan baja bundar sesuai spesifikasi baja seperti tampak pada
Tabel 1;
f) Kabel ikatan angin menngunakan baja bundar sesuai spesifikasi baja seperti tampak pada Tabel
1.
X. PEKERJAAN PENGECATAN
X.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dan seharusnya dilaksanakan dalam
pengecatan dengan pendempulan, baik yang dilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-
tengah dan akhir. Yang dicat adalah semua permukaan plesteran tembok dan beton, dan permukaan-
permukaan lain yang disebut dalam gambar dan Spesifikasi ini.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan
ini
X.2. Standar / Rujukan.
- PUBB 1973 NI-3.
- Steel Structures Painting Council (SSPC)
- Swedish Standard Institution (SIS).
- British Standard (BS).
- Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat
XI. 6 Pemeliharaan
XI.1. Pemeliharaan jembatan secara rutin
Pemeliharaan jembatan dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Dengan pemeliharaan yang dilakukan secara
rutin, maka jembatan dapat berfungsi dengan baik sekurang-kurangnya sampai dengan 20 tahun. Bagian-bagian
jembatan yang perlu dipelihara adalah:
a) Blok angkur;
1) Buat drainase agar air permukaan dan air hujan tidak mengalir ke bagian angkur yang tertanam;
2) Amati gerakan blok angkur ke arah dalam bentang; bila terjadi gerakan menerus, perlu diadakan
pengecekan ketinggian lantai jembatan tengah bentang dan penyetelan mur pengencang kabel utama.
b) Menara;
Lakukan pengamatan perbedaan penurunan antara fondasi tiang-tiang pada satu menara; bila terjadi beda
penurunan lebih dari 25 mm, harus diadakan penyetelan elevasi perletakan dengan pelat pengisi/mortar;
c) Kabel utama dan batang penggantung;
1) Oleskan minyak kabel;
2) Beri pelumas dan ikat dengan kanvas/ditutup pada mur pengencang dan bagian penyetelan kabel agar
terlindung terhadap pengaruh luar;
3) Setel ulang tegangan kabel
4) Amati keutuhan benang-benang kabel. Kabel harus diganti jika lebih dari 5 benang putus dalam setiap 3
m interval dari panjang kabel.
d) Bentang utama jembatan;
1) Bersihkan perletakan gelagar memanjang/pengaku;
2) Bersihkan gelagar terhadap rumput dan tanaman liar.
Diperiksa
Kasie Tata Bangunan Padang, Maret 2017
Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang Perencana
CV. REKAJAYA ENGINEERING
YENNI HERYANI,S.ST
Nip. 19620130 199311 2 001
RONI CHANDRA, ST
Direktur