A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan pengertian campuran kerja, persyaratan teknis campuran beraspal,
metode perencanaan campuran kerja untuk campuran beraspal dan metode perencanaan
campuran kerja untuk beton.
2. Relevansi
Campuran kerja terdiri dari agergat dan aspal atau semen-air. campuran kerja harus
memperhatikan karakteristik bahan susunnya. Sifat-sifat teknis campuran kerja untuk campuran
beraspal atau beton berpengaruh terhadap kinerja struktural perkerasan jalan. Oleh karena itu,
bab ini berkaitan dengan bab-bab lain dalam bahan ajar ini.
B. PENYAJIAN
Uji viskositas dirnaksudkan untuk mencari suhu pencampuran dan suhu pemadatan. Suhu
pencampuran adalah suhu pada saat viskositas aspal mencapai 170 ± 20 cSt. Suhu pemadatan
adalah suhu pada saat viskositas aspal mencapai 280 ± 30 cSt.
c) Peralatan utamaberupa alas pemadat dan mesin uji marshall untuk mengukur nilai stabilitas
dan kelelehan briket yang telah dipadatkan.
Pengujian Campuran Beraspal yang terdiri dari :
a) Pencampuran agregat panas dan aspal cair panas.
b) Pemadatan Marshall sejumlah jumlah tumbukan Marshall yang sesuai kategori lalulintas
rencananya. Variasi tumbukan Marshall terdiri dari 2 × 35, 2 × 50, 2 × 75tumbukan.
c) Jumlah benda uji yang dipersiapkan sesuai dengan jumlah variasi kadaraspal. Untuk
campuran beraspal jenis Hot Rolled Asphalt (FIRA) biasanya dilakukan uji coba terhadap
enam variasi kadar aspal sesuai tipe HRA yang dipilih. Untuk jenis aspal beton, jumlah
uji coba sampel adalah enam variasi kadar aspal, yaitu Pest, Pest, ± 0,5 %, Pest ± 1 % dan
Pest– 1,5 %. Nilai Pest, dihitung dari persamaan berikut :
Pest = 0,035 × CA + 0,045 × FA + 0,18 × FF + Konstanta ...................(5.2)
Nilai konstanta untuk laston adalah 0,5 – 1.
d) Perhitungan sifat-sifat volumetrik campuran beraspal yang terdiri dari kepadatan, kadar
aspal terserap, VMA, VIM dan VFA. Konsep perhitungan campuran beraspal disajikan
pada Gambar 5.1 berikut.
Gambar 5.1 campuran Aspal Beton setelah Dipadatkan
Keterangan :
Va : volume udara/pori = VIM
Vma : volume pori antar butir agregat
Vmb : volume bulk campuran yg telah dipadatkan
Vmm : volume campuran tanpa volume udara
Vb : volume aspal
Vba : volume aspal yang terabsorbsi
Vsb : volume bulkagregat
Vse : volume agregat efektif