Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Proficiat
ATAS
TAHBISAN DIAKONAT
Fr Galih Fr Joko
Fr Anggi
Pelindung
SALAM REDAKSI
Mgr Paskalis Bruno Syukur
Penanggung Jawab
RD David Lerebulan
(Ketua Komisi Komsos
Keuskupan Bogor)
Redaktur
S
Aurelia Rani
Maria Dwi Anggraeni
ebagai manusia yang telah
Kontributor
jatuh ke dalam dosa,
Paroki-paroki KAMI
tantangan dan kesulitan IKUTI :
a gram
adalah keniscayaan di Inst
Desain dan Tata Letak dalam hidup kita di dunia ini. Masalah or
Mentari Puteri Muliawan sosbog
memang akan selalu ada, namun dalam @kom
Hari Sisworo pimpinan Allah, Gereja terus berjalan
dan bertumbuh semakin kuat. Dalam
Pemasaran & Penjualan edisi kali ni, MEKAR merangkum pemaparan
Maria Dwi Anggraeni mengenai tanda-tanda zaman dari Romo Franz
Magnis-Suseno, yang mengajak kita untuk
Keuangan tetap optimis dalam mengantisipasi tantangan-
Hartati Hambalie tantangan di abad ke-21 ini.
Isabella Jany Optimisme akan masa depan yang lebih
baik ini bukan sekadar pengharapan kosong. Di
Sirkulasi & Distribusi tengah beragam krisis, kita bersyukur dengan
Komsos se-Keuskupan Bogor benih-benih panggilan yang tidak henti bersemi
Sekretaris Paroki se-Keuskupan Bogor di keuskupan kita. Keuskupan Bogor mengawali
tahun baru dengan menahbiskan tiga orang
Alamat Redaksi & Usaha diakon baru, tepatnya pada 24 Februari 2020.
Gedung Pusat Pastoral Secara khusus, MEKAR menampilkan sekilas
profil dan kisah panggilan dari ketiga diakon ini.
Keuskupan Bogor
MEKAR edisi ini juga mengulas tentang
Jl. Kapten Muslihat No. 22
beberapa fenomena yang tengah digandrungi
Bogor 16122
kaum muda serta warganet: kedai kopi dan
Telp: (0251) 8313997
aplikasi TikTok. Selain itu, Anda juga dapat
Fax: (0251) 8359102
menemukan informasi mengenai anjuran Gereja
E-mail: tentang praktik kremasi yang sarat dengan
mekarkeuskupanbogor@gmail.com kesimpangsiuran.
Semoga tahun baru ini membawa kesegaran
Rekening BCA baru dalam langkah kita menuju arah yang lebih
No. Rek: 166.035.2348 baik. Selamat membaca! •
a.n. David Lerebulan &
Hartati Hambalie
2020 © MAJALAH MEKAR
Percetakan MAJALAH MEKAR menerima tulisan, artikel, reportase, foto, dan karikatur dari
PT Grafika Mardi Yuana umat. Syarat tidak mengandung SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan)
dan bermanfaat bagi umat (menambah pengetahuan wawasan, menginspirasi
Jl. Siliwangi No. 50 Bogor 16131
iman, keterampilan memecahkan masalah, menggugah emosi, menghibur,
menyentuh kepekaan etis dan estetis, dan lain-lain). Redaksi menunggu kiriman
Anda via e-mail mekarkeuskupanbogor@gmail.com.
Isi di luar tanggung jawab percetakan.
#Sinode2019
4 Gembala Menyapa
6 Surat Yesus
Laporan Khusus
12 Mengobarkan Semangat
Pastoral dan Hati
yang Bersukacita
Renungan
18 Menyelami Wahyu Allah
dalam Alam Sekitar
20 St Paulus Depok
Geliat Komisi
22 Biro Caritas - Komisi PSE
Geliat Keuskupan
24 Tugas Baru Para Imam
Sosok 38 Internasional
26 Stephanie Heliyanti
50 Destinasi
28 Komik Katolik
53 Ragam
30 Tunas
58 Sekilas Dokumen
32 Kesehatan Aperuit Illis
Gereja Membaca
8 Tanda-tanda Zaman
Pemaparan RP Franz
Magnis-Suseno, SJ
Tahbisan Diakonat
Fr Galih, Fr Anggi, Fr Joko 39
Desain Sampul
Hari Sisworo
Foto-foto
Fr Richard Patty
muda ketika ia menjadi dirinya sendiri, ketika ia ciptaan Tuhan lainnya, kita diminta dengan
memperoleh kekuatan untuk menjadi selalu baru sangat untuk mengubah perilaku kita. Paus
dari Sabda Tuhan, Ekaristi, kehadiran Kristus Fransiskus mengangkat kembali seruan atraktif
dan dari kekuatan Roh Kudus setiap hari. Gereja santo Yohanes Paulus II agar manusia melakukan
menjadi muda ketika ia dapat terus menerus pertobatan ekologis. Kita diajak untuk berbalik
kembali pada sumbernya” (CV 35). memutar haluan, merubah pola pikir dan pola
Demi menyuburkan gerakan transformasi bertindak kita. Pola pikir dan bertindak baru
dalam Gereja dan menampilkan wajah Gereja itu mencakup “cara-cara lebih memandang
yang muda, serta membuat Gereja Sinodal keindahan dan rasa tanggung jawab kita untuk
Keuskupan hidup bersukacita sebagai communio melestarikan, merawat bumi ini sebagai rumah
injili, peduli, cinta alam dan misioner, kita semua kita bersama. Semboyan kita ialah “hijaukan
perlu melakukan 2 bentuk transformasi: bumi rumah kita bersama”.
1.Transformasi atau pembaruan di bidang 2. Pembaruan manajerial (tata kelola) dalam
SDM (Sumber Daya Manusia) Katolik Keuskupan Gereja kita diperlukan demi terwujudnya sukacita
Bogor. Anggota Gereja mesti melakukan sebagai communio injili, peduli, cinta alam dan
perubahan-perubahan dalam cara berpikir, misioner. Sinode II ini menetapkan opsinya untuk
cara bertutur, cara bersikap, cara menata diri membangun Gereja yang menghidupi communio
yang selaras dengan kehendak Kristus. Sinode II injili penuh sukacita, peduli, cinta alam dan
ini mengedepankan bentuk-bentuk pertobatan misioner. Opsi ini mesti mewarnai pembaruan
(perubahan-perubahan): manajerial yang ada pada struktur-struktur
Yang pertama, PERTOBATAN PASTORAL Gereja di keuskupan kita.
(EG 32): pertobatan jenis ini diharapkan terjadi Paus Fransiskus mengingatkan kita:
pada para pelayan-pelayan Injil, terutama uskup “Pembaruan struktur-struktur yang dituntut
dan imam-imam. Para pelayan pastoral mestilah oleh pertobatan pastoral (pertobatan misioner,
orang-orang yang dapat menghangatkan, pertobatan ekologis) hanya dapat dimengerti
meneguhkan dan menghibur hati umat, yang dalam terang ini: sebagai bagian dari usaha
berjalan bersama melewati kegelapan hidup, untuk membuat struktur tersebut berorientasi
yang tahu bagaimana harus berdialog dan yang pada perutusan (kepedulian, sukacita,
menurunkan diri mereka sendiri dalam malam communio, cinta alam), serta menjadikan
gelap umatnya, tanpa harus kehilangan arah, kegiatan pastoral pada setiap tingkat bisa
seperti Yesus yang lahir di kandang domba di lebih inklusif dan terbuka, untuk mengilhami
Betlehem. Umat Allah menginginkan pastor- para pekerja pastoral selalu ingin keluar untuk
pastor (gembala), bukan klerus yang bertindak melakukan perutusan dan dengan demikian
seperti pejabat pemerintah yang birokratis. mendapatkan tanggapan positif dari semua
Ikutilah teladan Yesus, Sang Gembala yang baik. yang dipanggil Yesus bersahabat dengan-
Yang kedua, PERTOBATAN MISIONER (EG Nya” (Bdk. EG 27). Pembaruan manajerial
273): pertobatan jenis ini mesti dilakukan oleh ini akan membarui cara kerja, cara pandang
semua orang yang dibaptis, awam, bruder, dalam menghidupkan DPKB (Dewan Pastoral
suster, imam, uskup. Semua mesti menyadari Keuskupan Bogor), DKKB (Dewan Keuangan
diri sebagai orang utusan. Paus menjelaskan: Keuskupan Bogor), DPP (Dewan Pastoral Paroki),
“Misi itu bukanlah suatu tambahan atau hanya DKP (Dewan Keuangan Paroki), Komisi-komisi,
suatu momen lain dalam hidup. Sebaliknya, itu Yayasan-yayasan, Paroki-paroki, Tarekat-
adalah sesuatu yang tak dapat saya cabut dari tarekat.
keberadaan saya. Saya adalah perutusan di atas Umat sekalian terkasih, buku “Road Map II
bumi ini; itulah alasan mengapa saya berada di Kebijakan Pastoral Transformatif Keuskupan
dunia ini. Kita harus mengenal diri kita sebagai Bogor tahun 2020-2030”, menampung gagasan-
dimeteraikan, atau diberi merek, dengan api gagasan, harapan dan cita-cita Sinode dalam
untuk perutusan membawa terang, memberkati, bentuk program-program yang terstruktur,
memberi daya hidup, membangkitkan harapan, sistimatis dan terukur pencapaiannya. Kami
menyembuhkan dan membebaskan ini”. meminta agar semua anggota Gereja Keuskupan
Yang ketiga, PERTOBATAN EKOLOGIS: Bogor mendalami isi buku ini, merancang
pertobatan jenis ini menyasar semua anggota usaha-usaha kreatif untuk melakukan karya
Gereja. Menghadapi tindakan keserakahan dan penggembalaan, pendampingan umat, demi
arogansi manusia terhadap ibu bumi serta alam terwujudnya Kerajaan Allah di dunia ini. •
Surat kepada
Para Rasul
setelah Badai
di Danau Galilea
Lukisan Christ in the Storm on the Sea of Galilee karya Ludolf Bakhuizen, 1695. (Sumber: Wikimedia Commons)
Penuturan tentang peristiwa angin badai Oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur
diperintahkan Yesus untuk berhenti
tertera dalam Mat 8:23-27.
M
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan elihat Yesus dengan kuasa
murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya. memerintahkan angin dan danau
Sekonyong-konyong mengamuklah angin
sungguh mengagumkan. Itulah
ribut di danau itu, sehingga perahu itu
ditembus gelombang, tetapi Yesus tidur. yang dirasakan oleh para rasul. Namun satu
Maka datanglah murid-murid-Nya mukjizat tidak membuat mereka langsung
membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, yakin dan percaya. Yesus melakukan banyak
tolonglah, kita binasa.” Ia berkata mukjizat dengan kebangkitan-Nya sebagai
kepada mereka: “Mengapa kamu takut, puncaknya, sehingga akhirnya para rasul
kamu yang kurang percaya?”. Lalu
mengakui Dia sebagai Tuhan mereka.
bangunlah Yesus menghardik angin
dan danau itu, maka danau itu menjadi Karena keyakinan yang teguh itulah, mereka
teduh sekali. Dan heranlah orang-orang rela melakukan dan memberikan segala-
itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, galanya bagi Tuhan, termasuk memberikan
sehingga angin dan danau pun taat kehidupan mereka sendiri. •
kepada-Nya?”
Sahabat-sahabat-Ku terkasih,
Kalian itu menggelikan. Bagaimana mungkin kalian menganggap Aku hantu ketika Aku berjalan
di atas air? Kemudian ketika angin ribut di danau dan gelombang tinggi menerpa perahu kita, kalian
menganggap Aku tertidur lelap. Tentu saja Aku terbangun, tetapi Aku berbuat seolah-olah tertidur
untuk melihat apa yang akan kalian lakukan tanpa Aku. Anak-anak-Ku, Aku dapat menghalau ketakutan
kalian dengan tangan-Ku!
Tetapi mengapa kalian begitu takut? Bukankah hampir semua bisa berenang, kecuali Mateus.
Kiranya menarik bila membiarkan perahu tenggelam sehingga Aku dapat melihat bagaimana kalian
menolong satu sama lain atau semua tenggelam. Tentu saja Aku tidak membiarkan hal itu terjadi, karena
Aku tidak mau harus melakukan pemilihan ulang orang-orang lain untuk menggantikan kalian. Aku
merasakan kegembiraan atas kebersamaan kita hingga kini dan Aku tidak mau memulai lagi suatu proses
baru dari nol.
Dengan segala mukjizat yang telah kalian saksikan Aku lakukan, bagaimana kalian bisa takut ketika
Aku bersama kalian? Tentu saja, iman bukanlah sesuatu yang datang secara otomatis seperti angin
kencang bertiup di atas danau pada saat-saat tertentu dalam setahun. Aku benar-benar tertawa geli
dengan teriakan minta tolong kalian: “Tuhan, bangunlah, selamatkan kita yang sedang tenggelam!” Aku
hampir tidak percaya teriakan itu berasal dari kalian. Aku telah memperlihatkan kuat kuasa-Ku atas alam
ciptaan, angin dan danau. Lantas kalian terheran-heran bertanya: siapakah Engkau sehingga angin dan
danaupun tunduk kepada-Ku? Suatu pertanyaan aneh bagi kalian yang selalu ada bersama-Ku. Cobalah
memberi pertanyaan yang lain.
Pelajaran penting dari peristiwa ini untuk kalian dan yang lainnya: Aku selalu bersama dengan kalian
dalam perahumu; entah perahu itu pribadimu masing-masing atau persekutuan kalian atau juga suatu
kelompok yang lebih besar. Barangkali Aku terlihat tertidur, tetapi Aku berada di sana. Satu-satunya hal
yang harus kalian lakukan ialah membangunkan Aku. Jika kalian percaya bahwa Aku berada bersama
kalian, percaya tentang siapakah Aku bagimu, dan apa yang bisa Aku bisa lakukan bagimu, maka tidak
ada alasan sama sekali untuk takut. Maka yang Aku minta dari kalian hanyalah iman dan keyakinan
teguh.
Akhirnya, tugas kalian adalah membawa perahu untuk menyeberang. Berjuang melawan angin
kencang bukan urusanmu. Itu adalah urusan-Ku. Maka kalau kalian telah memutuskan untuk
melakukan apa yang harus kamu lakukan, lakukan dengan baik. Aku akan bertanggung jawab untuk
hal lain, termasuk meredakan angin ribut dan gelombang ombak yang ganas. Jangan pernah lupa kita
berada dalam satu perahu yang sama.
Dengan demikian, percayalah pada-Ku, segala sesuatu akan baik.
Yesus
P.S. Sahabat-sahabat-Ku, kalian akan merasa lebih aman bila kalian mengizinkan Petrus untuk
menakhodai kapal itu. Dia mempunyai banyak pengalaman untuk menyeberangkan perahu dalam
macam-macam cuaca. Ingatlah hal ini untuk kesempatan yang akan datang. Kalian adalah sahabat-
sahabat-Ku yang hebat. Kendati demikian, kalian masih harus meneguhkan iman kalian. Mohon doa
agar iman kalian menjadi lebih kuat merupakan titik awal yang baik.
Gereja Membaca
Tanda-tanda Zaman
Jika kita mengikuti pemberitaan di media-media
belakangan ini, muncul kesan bahwa umat manusia
masih menghadapi ”peperangan” serius: perang
melawan wabah penyakit, melawan terorisme,
kesenjangan sosial, dan lain sebagainya.
Keadaan ini tidak hanya dihadapi oleh
masyarakat umum, melainkan juga bermunculan
dalam tubuh Gereja Katolik. Serangan-serangan
krisis seperti tidak henti menggertak kekokohan
persekutuan umat yang telah berjalan bersama
selama dua ribu tahun.
Dalam sesi seminar di Sinode II Keuskupan Bogor
pada 7 Desember 2019, RP Franz Magnis-Suseno SJ
hadir sebagai salah satu narasumber. Budayawan
yang juga adalah Direktur Program Pascasarjana
STF Driyarkara ini memaparkan kajiannya mengenai
tanda-tanda zaman yang dihadapi Gereja Katolik
dalam abad ke-21.
R
omo Magnis mengawali sesi
dengan menjelaskan situasi Gereja
Katolik yang kini memiliki lebih
dari 1,3 milyar umat di seluruh
dunia.
Jika dibandingkan dengan agama
Islam sebagai agama yang tumbuh paling
cepat, jumlah anggota Gereja Katolik
saat ini sedikit lebih besar daripada
komunitas Islam Sunni. Gereja Katolik
menunjukkan pertumbuhan di benua
Afrika dan Asia. Sementara itu, di
Amerika Latin justru Gereja Katolik
mengalami stagnasi, dan bahkan
menghadapi krisis di dunia ”Barat”
atau negara-negara Eropa. Secara
umum, krisis ini terjadi karena
sekularisasi maupun karena
disaingi oleh Gereja-gereja
evangelikal dari AS.
Mengobarkan Semangat
Pastoral dan Hati
yang Bersukacita
Sebuah Refleksi dari Perjalanan Sinode II Keuskupan Bogor
S
inode II Keuskupan Bogor bermula
dari ungkapan syukur yang mendalam
atas perjalanan pastoral yang telah
berlangsung selama 70 tahun di
Keuskupan Bogor, juga atas 5 tahun
penggembalaan Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM di
keuskupan ini.
Selama perjalanan itu, berbagai kemurahan
Tuhan telah tercurahkan. Bapa Uskup Bogor
menganggap perlu untuk seluruh umat menyadari
Oleh: dan mengucap syukur atas kebaikan Tuhan yang
telah diterima Keuskupan Bogor selama masa
Anton Sulis
perjalanan pastoralnya, seraya berbagi sukacita
Ketua Tim Pengarah/ dan bersama-sama menemukan kesegaran baru
bagi reksa pastoral di masa-masa mendatang.
Steering Committee (SC)
Sukacita dan syukur yang diungkapkan
Sinode II Keuskupan Bogor melalui sinode juga dilakukan dalam semangat
yang sejalan dengan seruan gereja universal
dan nasional yang tertuang dalam berbagai
dokumen gereja. Keuskupan Bogor harus memberi
perhatian pada berbagai keprihatinan yang
Tulisan ini berisi tentang bagaimana proses
ada serta mengelaborasikannya dalam semua
Sinode II Keuskupan telah berjalan - sebuah
dinamika diskusi atau perbincangan selama sinode
kilas balik tentang bagaimana sinode bermula dilaksanakan. Sukacita yang dirasakan Keuskupan
dan dilaksanakan. Secara berurut, tulisan Bogor tidak boleh lantas mengabaikan kesadaran
ini akan menyampaikan tentang gagasan untuk terlibat dalam berbagai keprihatinan yang
awal sinode diinisiasi, termasuk bagaimana saat ini dialami Gereja dan dunia.
Sebagai sebuah perayaan syukur, Sinode II
semangat dan dasar inspirasi Alkitabnya.
Keuskupan Bogor dirancangkan untuk dapat
Melalui tulisan ini, semoga umat semakin
diikuti oleh sebanyak-banyaknya umat beriman.
memahami secara utuh tentang gambar besar Perjumpaan di dalam sinode diharapkan dapat
bagaimana sinode berproses dan kemudian mempertemukan umat beriman di Keuskupan
menghidupi hasilnya dengan baik, meski Bogor dalam persaudaraan [communio] dan
tulisan ini tentulah tidak mampu merangkum sukacita. Seluruh umat beriman yang hadir
dalam rangkaian perjumpaan adalah “teman
kekayaan dinamika yang sesungguhnya terjadi
seperjalanan” - baik itu klerus, hidup bakti atau
selama satu tahun penyelenggaraannya.
awam. Semua mendapatkan kesempatan yang
sama untuk menyampaikan segala sesuatu yang
baik bagi Gereja dan misi agungnya.
S
elain Agus Muhardi, dalam menyambut sinode ini,” ujar Yanti.
salah satu sosok yang Karena semangat paroki yang luar biasa, Yanti
menjadi pemeran utama pun belajar untuk semakin sabar dalam menjelaskan
dalam tim pelaksana sinode setiap detail acara yang ditanyakan oleh paroki. Semua
adalah Yanti Christ. Sebagai pertanyaan pun selalu ia diskusikan dengan tim OC
sekretaris tim OC keuskupan, dan Ketua SC, sehingga jawaban yang ia berikan bukan
Yanti bertanggung jawab menjadi jawaban pribadi, tetapi jawaban tim sinode
untuk membina komunikasi keuskupan.
dengan tim SC, fasilitator, serta Meskipun tugas-tugas di sinode menyita banyak
pelaksana di dekanat dan paroki waktunya, Yanti berusaha menjalankan semua hal
Sama seperti Agus, partisipasi Yanti dengan serius dan tetap enjoy. Ia percaya bahwa
dalam sinode juga dilatarbelakangi oleh pelayanannya segala sesuatunya telah diatur Tuhan dan ia tinggal
sebagai anggota Dewan Pastoral Keuskupan selama melaksanakan. Karena anak-anaknya telah dewasa
dua periode terakhir. dan mandiri, Yanti juga tidak mengalami kesulitan
Menurut Yanti, semua pekerjaan yang diembannya untuk mengatur waktunya dengan keluarga di tengah
selama sinode ini penuh dengan tantangan. Tantangan kesibukan menjalani pelayanan.
yang paling sering ia hadapi adalah pertanyaan Selepas pelaksanaan sinode ini, Yanti berharap para
dan komplain dari paroki-paroki yg kadang terasa gembala dan umat dapat bekerja sama dengan baik
menyudutkan, bahkan menyalahkan tim sinode dalam menjalankan tata pastoral yang telah dirancang
keuskupan. dan ditetapkan oleh keuskupan. “Semoga semua pihak
“Meskipun demikian, saya berusaha sebaik mungkin juga lebih mau membuka diri untuk menerima masukan,
menangani tiap komplain, karena itu justru menjadi sehingga Keuskupan Bogor benar-benar menjadi milik
pertanda yang baik akan kesungguhan tiap paroki gembala dan umatnya,” ungkap Yanti.•
Tanpa atau dengan disadari, beberapa isu besar Puncaknya, umat bersama-sama meninjau dan
arah kebijakan pastoral sudah mulai digumuli umat menajamkan kembali rumusan kebijakan yang telah
melalui rangkaian sinode dekanat ini. dihasilkan dari sinode dekanat. Melalui doa, ibadat,
serta perayaan Ekaristi, seluruh usaha ini diserahkan
Sinode tingkat Keuskupan: Akhir dan awal dalam pimpinan Allah.
Secara teknis, rangkaian proses Sinode II Sinode tingkat keuskupan pun menghasilkan
Keuskupan berakhir pada kegiatan sinode tingkat beberapa hal penting bagi pastoral Keuskupan Bogor,
keuskupan. Perjumpaan umat di tingkat keuskupan yang dirangkum dalam kebijakan pastoral Road Map
yang dilaksanakan tanggal 5 - 7 Desember 2019 lalu 2020-2030. Rincian dari kebijakan inilah yang akan
adalah akhir dari perhelatan besar sepanjang tahun segera disosialisasikan kepada umat di seluruh paroki
Sinode II Keuskupan Bogor. Tetapi, pertemuan ini untuk diterapkan di lingkungan masing-masing.
secara hakikat adalah awal baru dari perjalanan Selanjutnya, tugas kita bersama adalah
pastoral bagi Keuskupan Bogor, karena pertemuan menghidupkan Roh yang menyegarkan, menghadirkan
ini menandai masa dan semangat baru dalam reksa Gereja bagi masyarakat utamanya bagi yang
pastoral di Keuskupan Bogor. terpinggirkan, mewujudkan kepedulian yang nyata
Lebih dari 350 umat yang merupakan perwakilan terhadap alam, dan mencintai budaya bangsa.
dari paroki-paroki berkumpul di Kinasih Resort, Perjumpaan di tingkat keuskupan mengobarkan
Caringin. Dengan antusiasme dan sukacita yang hati seluruh umat bagi karya pastoral yang semakin
sama di sinode paroki maupun dekanat, mereka besar (utamanya pada isu-isu prioritas) dan
merefleksikan pengalaman dan menimba pengetahuan menyebarkan sukacita yang terus menerus dan tak
baru mengenai kondisi Gereja saat ini melalui berkesudahan. Semangat yang dihidupi sepanjang
rangkaian seminar-seminar. perhelatan sinode harus terus menyala di dalam
“communio” umat Keuskupan Bogor. •
Menyelami
Wahyu Allah
dalam Alam Sekitar
Teks Frater Bartholomeus Richard Patty
Frater Keuskupan Bogor, menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Seminari Menengah Stella Maris Bogor
D
i awal tahun 2020 ini, ada cukup banyak sehingga Rasul Paulus berkata bahwa kita tidak dapat
berita yang mengejutkan kita semua. Di menampik kekuatan dan keilahian yang tampak serta
Jakarta dan beberapa daerah sekitarnya, dapat kita pahami melalui hal-hal yang Allah ciptakan
seperti yang kita ketahui, terendam banjir (Rm 1:20). Keagungan Allah begitu besar yang sayang
dan mengharuskan banyak orang untuk jika pada kenyataannya, kita justru merusaknya.
mengungsi ketempat yang lebih aman, bahkan Firman Tuhan mengilhami kita untuk merenungkan
kabarnya, hingga menelan lebih dari 60 korban jiwa. Allah dalam ciptaan-ciptaan-Nya. Santo Fransiskus
Pada pekan pertama di awal tahun, tercatat ada sekitar dari Asisi dan Henri Nouwen adalah dua murid Kristus
96 kasus bencana yang terjadi di Kulon Progo. Di dunia yang menarik perhatian kita untuk mencintai Tuhan
Internasional, telah terjadi karhutla atau kebakaran dengan mencintai makhluk dan ciptaan-Nya. Hal ini
hutan dan lahan yang terjadi di Australia. Selain itu di diungkapkan oleh kidung pujian Santo Fransiskus
kota yang terkenal akan karya seni dan arsitekturnya, dari Asisi yang terkenal: “All Creatures of Our God
Venesia, pun terendam banjir. Padahal kota ini and King” dan meditasi dari Henri Nouwen yang
diketahui terakhir kali mengalami banjir pada tahun berjudul “Being Sisters and Brothers of Nature” atau
1966. Hingga berita akhir-akhir ini yang sedang ramai terjemahannya adalah “Menjadi Saudari dan Saudara
yakni merebaknya virus Corona di negeri tetangga, dari Alam”. Nasihat untuk mencintai alam dan merawat
Tiongkok, dan sudah mulai tersebar ke beberapa lingkungan sebenarnya sudah lama digaungkan oleh
negara termasuk Indonesia. Perubahan iklim dan cuaca Gereja, salah satunya dari kedua tokoh ini dan contoh
ekstrem pun masih harus kita lalui selama beberapa lainnya adalah melalui Ensiklik yang dikeluarkan oleh
bulan. Paus Fransiskus; ‘Laudato Si’. Dalam ensiklik ini Paus
Berbagai peristiwa alam yang terjadi ini seharusnya mengritik konsumerisme dan pembangunan yang
menyadarkan kita untuk mulai berubah. Berubah dari tak terkendali, menyesalkan terjadinya kerusakan
kebiasaan buruk yang merusak lingkungan ke sikap lingkungan dan pemanasan global, serta mengajak
yang lebih baik terhadap alam ciptaan Tuhan. Dalam semua orang di seluruh dunia untuk mengambil “aksi
Kitab Suci, kita membaca kesaksian tentang Tuhan yang global yang terpadu dan segera”.
berkomunikasi kepada manusia di langit, ombak lautan, Tahun 2020 akan menjadi tahun yang membekas
angin sepoi-sepoi berdesir di antara pepohonan, ladang bagi lingkungan kita karena telah banyak kejadian atau
dan bunga, dan burung-burung yang bernyanyi dengan peristiwa yang memilukan dan fakta yang tidak bisa
riang. Yesus meyakinkan kita bahwa Bapa kita di surga kita abaikan, yakni bahwa kita semua bergantung pada
selalu dekat dan merawat burung pipit kecil juga Allah alam ini. Inilah saatnya untuk bertindak dan membuat
yang menunjukkan kepedulian-Nya kepada kita (bdk. keputusan-keputusan yang tepat terhadap lingkungan
Matius 6:26 dan 10:29). Hal ini menunjukkan bahwa karena tindakan kita sendiri akan memengaruhi orang
kita tidak boleh lagi bersikap egois karena apa yang kita di bumi ini selama beberapa generasi yang akan
lakukan semuanya memiliki dampak, entah itu terhadap datang. Kita harus berhenti menghancurkan lingkungan
sesama ataupun lingkungan kita karena alam semesta kita yang berharga dan mulai memulihkan alam
serta segala isinya adalah ciptaan Allah. sehingga alam dapat terus memberi kita hal-hal penting
Alam mengungkapkan keindahan, kemuliaan, yang mendasar seperti makanan, air dan udara bersih.
kekuatan, kebijaksanaan, kehadiran, kreativitas Allah, Jika tidak, kita berisiko kehilangan sistem pendukung
dan, yang terutama, kepedulian-Nya yang penuh kasih kehidupan yang ditawarkan oleh rumah kita bersama.
kepada kita. Inilah sebabnya banyak orang tertarik Semoga melalui kejadian-kejadian atau peristiwa alam
menghabiskan waktu untuk menikmati keindahan alam yang kita alami menyadarkan kita untuk mengubah
dan tidak sedikit juga yang menunjukkan ketertarikan sikap-sikap kita yang merusak dan menghancurkan
mereka pada hewan-hewan sehingga menjadi binatang rumah kita bersama. •
peliharaan. Wahyu Allah dalam alam begitu nyata
Semerbak Kopi
di Gereja Paroki
Teks Mentari
Foto Dok. John Paul Cafe & A.A.T. Wijiantoro
B
satu keistimewaan dari Paroki St Paulus, Depok Lama.
erangkat dari keprihatinan akan kurangnya pun berbuah manis, sebab dalam waktu yang terbilang
ruang yang asyik untuk pengembangan iman cukup singkat, rencana ini disetujui.
kaum muda, Frater Ignatius Bahtiar bersama Dengan dukungan dari pastor paroki, para pastor
para pengurus OMK St Paulus memulai vikaris, serta DPP-DKP pada saat itu, rencana
pembicaraan untuk mengembangkan sebuah pendirian kafe ini pun diwujudkan di lantai dasar
wadah berkumpul yang cocok untuk OMK. Konsep Gedung Pastoral Yohanes Paulus II. Nama “John
kafe atau kedai kopi yang trennya sedang melejit pun Paul Cafe” yang dipilih merujuk pada lokasi tersebut.
akhirnya dipilih untuk memenuhi kebutuhan ini. Melalui dukungan moral dan materil dari umat, pada
Frater Bahtiar, yang saat itu sedang menjalani Tahun 24 Februari 2019 John Paul Cafe yang memiliki slogan
Orientasi Pastoral di Paroki St Paulus, membagikan “Give Us This Day Our Daily Coffee” pun diresmikan
pengalaman dan mengajarkan ilmu mengenai bersamaan dengan Toko Rohani Obor.
peracikan kopi kepada para OMK. Frater Bahtiar juga
mengajukan kepada Pater Goris OFM (Pastor Paroki Kerja sama OMK
St Paulus saat itu) untuk memberikan satu ruangan Pengelola John Paul Cafe, Agustinus Andika Tri
bagi OMK di gedung pastoral yang baru saja selesai Wijiantoro (25) mengatakan bahwa kafe ini menjadi
dibangun. Usaha Frater Bahtiar bersama para OMK ini sarana yang pas baginya untuk mengenal bisnis kopi
K
euskupan Bogor melalui Biro Caritas memiliki yang dilakukan di sekolah-sekolah yang berada di desa
fokus dalam memberikan pelayanan yang yang terdampak bencana tsunami.
sifatnya karitatif dalam menanggapi bencana
yang terjadi. Ciri khas dari Biro Caritas Bogor adalah Keberlanjutan program
tidak hanya sekadar memberikan bantuan kepada Proyek yang diperkirakan selesai pada bulan
mereka yang terdampak bencana, namun juga secara Februari 2020 ini memberikan dampak nyata bagi para
sistematis mengobservasi dan mengkaji kebutuhan warga desa yang dibantu. Alimun, misalnya, warga
warga yang terdampak bencana. Biro Caritas juga terus dari Desa Tunggal Jaya ini menyampaikan rasa terima
memantau efektivitas program yang dilakukan dalam kasihnya atas bantuan serta pelatihan yang diberikan
menanggulangi dampak bencana supaya sungguh oleh Biro Caritas Keuskupan Bogor selama beberapa
bermanfaat dan tepat sasaran bulan terakhir. Ia mengatakan bahwa banyak ilmu yang
Bantuan diiringi dengan pelatihan-pelatihan tentang diserap olehnya dan para warga seperti bagaimana
bagaimana menghadapi risiko bencana juga diberikan tindakan yang dapat dilakukan ketika mengevakuasi
secara kontinu kepada warga setempat. Hal ini tampak dan menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman
dalam ‘Proyek Pemulihan Mata Pencaharian dan ketika bencana datang.
Pengurangan Risiko Bencana’ yang dilaksanakan di Begitu pula dengan apa yang dirasakan oleh
Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Agus, salah satu warga di Desa Cigorondong yang
Banten. Proyek ini merupakan penanganan pasca mendapatkan bantuan berupa perahu jukung, ia
bencana tsunami di Selat Sunda yang dilakukan sejak mengucapkan rasa terima kasihnya karena dengan
bulan Maret 2019 lalu. menerima bantuan tersebut banyak warga termasuk
Dalam proyek rehabilitasi tersebut, ada 7 desa yang dirinya terbantu dalam segi perekonomian. Ia pun
dibantu dalam segi pemberian bantuan berupa alat-alat berharap ada keberlanjutan program di desanya
pendukung mata pencaharian bagi nelayan-nelayan tersebut.
yang terdampak tsunami, pelatihan keterampilan Selain pemberian bantuan berupa alat-alat
memproduksi kerajinan pengki untuk membantu penunjang mata pencaharian, ada pula pelatihan
perekonomian para warga setempat, pelatihan keterampilan pembuatan kerajinan pengki dari bambu.
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan pelatihan Adanya peluang pasar penjualan pengki untuk dijual
fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) ke sobong (pelelangan ikan) membuat warga antusias
In Memoriam
RD AG U STIN U S S UYATN O
2 8 AG UST U S 1961 – 6 JAN UARI 2020
INSTRUKSI
GEREJA
T E N TA N G
Kremasi
Praktik-praktik kremasi dilakukan
oleh banyak orang di banyak negara,
termasuk Indonesia. Melalui dokumen
Ad Resurgendum Cum Christo, Gereja
memperjelas konteks dan peraturan terkait
metode kremasi.
Kotak penyimpanan abu jenazah yang didoakan di gereja. (Foto: Getty Images)
Stephanie Heliyanti
BERBAGI
sebagai
UNGKAPAN
SYUKUR
Dokumen Christus Vivit telah menjadi roh
penyemangat bagi Gereja Katolik di tahun
ini. Gereja terbuka, mendukung dan bergerak
bersama kaum muda. Kaum muda tidak lagi
dipandang sebelah mata dan kini menjadi
perhatian pastoral Gereja masa depan.
Salah satu gebrakan kaum muda Gereja di
dalam masyarakat adalah dengan hadirnya
agen-agen perubahan dalam berbagai
bidang. Stephanie Heliyanti atau yang
dikenal sebagai Tephi, menjadi salah satu
kaum muda penggerak dalam bidang social
entrepreneurship.
T
ujuh tahun sudah Tephi bergabung
dalam sebuah organisasi nirlaba
Yayasan Gugah Nurani Indonesia
(GNI) yang berasal dari Korea
Selatan. Sejak bergabung di tahun
2012, Tephi kini telah menjabat sebagai
manager penggalangan dana atau fund raising.
Kegiatannya adalah mencari sumber pendanaan
eksternal untuk kegiatan GNI di 15 wilayah
dampingan di seluruh Indonesia.
Walaupun tetap didanai langsung dari
Korea, tugas Tephi adalah mencari dana
tambahan melalui proyek CSR (Corporate
Sosial Responsibility), Public Campaign dan
Foto: Dok. Pribadi
International Grant. Tephi harus berjuang dan
saat homili
1 2
dalam bacaan
injil hari ini,
kita diingatkan
untuk saling...
...
bla.. bla.. bla..
hmm
bla.. bla.. bla.
ah pasti gitu
homilinya ya!
lama nih si romo!
astaga
aduh!
skin 3 4 deadline
gua belum
care
kelar!!
belum woi
pada salah
laku... server
loe...
mana ini gereja
follower bukan
kurang 1 tempat
lagi... kerja...
huft!
5 6 semoga
melalui
injil hari ini
emang umat
paling disegarkan
enak oleh berkat
nih... roh kudus
duduk ...
sambil tuhan
tidur memberkati
AMINN!!!! ya ampun
kelar
8 kalu udah
selesai
juga aja baru
ni homili pada bilang
amin
7 ...
huft
AMBYAR
Festival Natal OMK BMV Katedral Bogor
S
abtu, 18 Januari 2020 yang lalu, Sekitar 550 Dalam perarakan persembahan, OMK
OMK BMV Katedral hadir dalam Perayaan menampilkan tarian daerah. Tarian ini
Ekaristi bertajuk Ambyar. Tidak sia-sia merepresentasikan OMK yang cinta budaya sekaligus
undangan yang dikumandangkan oleh panitia juga cinta Ekaristi, OMK memiliki beragam talenta
festival mengajak OMK untuk hadir sebab yang bisa dipersembahkan bagi kemuliaan Tuhan.
antusiasme OMK mengikuti festival sangat tinggi, Setelah Perayaan Ekaristi, masih tetap dalam
mereka tampak rindu berkumpul bersama. suasana doa, OMK bersama-sama berjalan dalam
Ekaristi dirayakan secara konselebrasi dengan perarakan menuju aula paroki. Perarakan ini diringi
Selebran utama Pastor Moderator OMK BMV Katedral lagu “Malam Kudus”, OMK memegang lilin bernyala
RD Marselinus Wisnu Wardhana, didampingi oleh sambil bernyanyi memuliakan Tuhan.
Pastor Paroki BMV Katedral RD Dominikus Savio Sesampainya di Aula, OMK
Tukiyo, dan Vikaris Parokial RD Paulus Piter. Petugas mendengarkan renungan
kor dari BMV Youth Choir. singkat, doa dan berkat,
RD Marsel dalam homilinya menyampaikan bahwa kemudian bersama
‘AMBYAR’ memiliki konotasi negatif dalam bahasa menyanyikan lagu Selamat
Jawa, yaitu hancur lebur, berantakan, atau tak Natal dan Tahun Baru,
dapat disatukan. “Tetapi, orang muda membuat kata sambil saling mengucapkan
‘Ambyar’ menjadi positif dan kaya makna, yakni Anak selamat Natal dan tahun
Muda Bersama Yesus Anti Rapuh. OMK mesti lahir baru.
secara baru dan menjadi pribadi yang baru dalam Membuka acara itu,
Kristus yang lahir bagi kita. OMK hendaknya menjadi Eduardus Yudhi sebagai ketua
batu karang yang kuat untuk menjaga tradisi dan Iman panitia memberikan kata sambutan. Dalam
Katolik, “ ujar Romo Marsel. sambutannya, OMK yang akrab disapa sebagai Edo
Menurut Romo Marsel, Yesus mengajar dengan ini menegaskan bahwa Festival Natal ini adalah cara
firman-Nya agar kita mengasihi Allah yang setiap saat OMK merayakan Kelahiran Tuhan Yesus sekaligus
kita puji dan kita muliakan, namun perlu diingat juga menyambut tahun baru.
bahwa iman menuntut kita untuk mengasihi sesama. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengakrabkan
“Setiap hari kita berjumpa dengan sahabat kita, seluruh OMK Katedral Bogor yang tersebar di 16
maka pandanglah dia, hargai dia dan pujilah setiap wilayah, serta mencari bakat-bakat pemusik dari
kebaikannya, maka temanmu akan berubah menjadi OMK Katedral. Harapan setelah acara ini adalah kita
yang terbaik, karena iman kamu pasti yakin temanmu dapat mengumpulkan OMK yang memiliki talenta
adalah yang terbaik bagimu, pujilah dengan katamu, dalam bermusik, sehingga ke depannya kita bisa
doakan dengan hatimu. Kamu juga menjadi terbaik punya kelompok band paroki,” ujar Edo.
di mata Tuhan Yesus, karena kamulah sahabat-Nya,”
kata Romo Marsel.
1 Tetap Sehat
SEDIA PAYUNG
ATAU JAS HUJAN
Kedua benda ini penting
di Musim Hujan
sekali dibawa ke mana pun
Anda pergi. Meski pagi hari
matahari nampak sangat
6
cerah, Anda tidak akan tahu
cuaca sore hari. Bisa jadi Anda
terjebak hujan hingga malam PERHATIKAN
karena menganggap tidak akan ASUPAN GIZI
turun hujan hari itu. Pergantian musim kemarau ke musim Makanan berserat
penghujan biasanya membuat tubuh tinggi dapat memperkuat
sistem kekebalan tubuh dan
2
lebih rentan terhadap gangguan
melindungi tubuh dari infeksi flu
kesehatan. Tubuh kita dipaksa
JAGA TUBUH beradaptasi dengan suhu dan
dan pencernaan. Konsumsilah
TETAP HANGAT makanan seperti alpukat, apel,
kelembaban udara yang berbeda dari pisang, pir, wortel, brokoli,
Para peneliti menemukan sebelumnya.
bahwa tubuh yang kedinginan, bayam. Sebisa mungkin,
terutama kaki, dapat masaklah makanan Anda
Berbagai penyakit seperti pilek, sendiri agar kebersihan dan
menyebabkan gejala flu muncul flu hingga demam berdarah pun
pada seseorang yang sudah gizinya terjamin.
mengintai di depan mata. Oleh
rentan terhadap virus flu.
karena itu, kita harus dapat menjaga
7
Oleh karena itu, kita harus
memastikan diri kita terlindungi
kesehatan agar tetap bugar dan bisa
menjalankan aktivitas sehari-hari. BIASAKAN SELALU
dengan memakai pakaian
hangat saat musim hujan tiba. MENCUCI TANGAN
4
Rajin mencuci tangan
MINUM AIR PUTIH DAN dengan air dan sabun adalah
solusi terbaik untuk mencegah
TEH HERBAL penyebaran virus dan bakteri
Minumlah air putih sebanyak penyebab flu dan batuk.
6 hingga 8 gelas sehari, bisa juga Tangan adalah tempat yang
ditambah dengan perasan lemon. sangat baik menjadi sarang
Air hangat membantu melancarkan virus dan bakteri. Sebagai
sirkulasi darah yang membantu alternatif bila tidak bisa segera
sistem kekebalan tubuh bekerja cuci tangan, bawalah selalu
optimal. Minum teh herbal juga hand sanitizer.
baik sekali untuk menguatkan dan
menghangatkan tubuh, apalagi
8
diminum setelah kehujanan.
3 5
KONSUMSI GUNAKAN
VITAMIN C MANDI AIR HANGAT PENOLAK
Mandi air hangat usai terjebak
Tingkatkan asupan SERANGGA
dalam hujan akan perlahan-
Vitamin C dalam suplemen atau Jumlah nyamuk dan
lahan meningkatkan suhu tubuh kita.
produk alami untuk mencegah serangga biasanya
Cara ini juga bisa membantu kita
virus flu. Jeruk, gojiberry, ceri, akan meningkat saat
menyingkirkan kuman dan melindungi
kiwi, dan bawang putih adalah musim hujan. Maka
kita dari infeksi. Selain mandi, kita
sumber-sumber vitamin C yang itu, disarankan
juga bisa merendam kaki kita ke
baik untuk mengatasi gejala flu untuk menggunakan
dalam air hangat.
dan meningkatkan kekebalan penolak serangga ringan. Jauhi
tubuh. juga genangan air yang dikenal
sebagai tempat berkembang
biaknya nyamuk.
Tahbisan Diakonat
Fr. Yohanes Rafael Anggi Witono Hadi
Fr. Fransiskus Joko Umbara
Fr. Petrus Sunusmo Galih Widodo
Proficiat
Atas Tahbisan Diakonat
Fr. Fransiskus Joko Umbara
Fr. Petrus Sunusmo Galih Widodo
Fr. Yohanes Rafael Anggi Witono Hadi
Tik
Tok Media Sosial Baru untuk
Manusia yang Bermain
B
elakangan ini jagat Dalam setiap komunitas pun kita dapat bekerja untuk
dunia maya sedang baik primitif maupun modern menghasilkan uang.
diramaikan oleh selalu terdapat permainan Dilihat dari dampaknya yang
hadirnya aplikasi atau sebagai bagian dari kebudayaan dapat menjadikan seseorang
platform untuk video- manusia, tiap zaman memiliki menjadi tenar atau kaya,
sharing yang bernama TikTok. tipikal permainannya sendiri. ada tujuan yang berubah.
Aplikasi ini sebenarnya sudah Tujuan dari bermain Mungkin aplikasi ini tidak
sempat viral di tahun 2018, adalah untuk mendapatkan lagi menjadi sarana untuk
yang berarti sudah sekitar kesenangan. Melalui TikTok, mencari kesenangan tetapi
satu setengah tahun yang orang-orang menyalurkan kekayaan. Tidak ada lagi unsur
lalu. Tetapi mengapa TikTok hasratnya untuk bersenang- permainan. Jika demikian, hal
kembali digandrungi baru-baru senang. Pengguna TikTok ini membenarkan kecemasan
ini? Faktanya, banyak artis dapat merekam, mengedit, Johan Huizinga dalam tesisnya
ternama ataupun selebgram dan berbagi video berdurasi mengenai manusia yang
yang ikut menggunakan bahkan maksimal 60 detik dengan bermain, bahwa pada akhirnya
telah mengunggah beberapa menggunakan musik, animasi ketiadaan permainan dalam
aksi mereka. Video mereka dan efek khusus. Pengguna juga kebudayaan modern berpotensi
pun viral di dunia maya yang dapat mengikuti, menyukai, menghasilkan “ruang kosong”
kemudian diikuti dan ditiru dan mengomentari semua yang kebudayaan.
oleh masyarakat luas. Hal ini mereka lihat. Memang tidaklah salah
mungkin menjawab pertanyaan Di sini ada semacam untuk memanfaatkan media
mengapa pada akhirnya Tik prioritas utama yang menjadi yang ada untuk bekerja
Tok kembali menjadi viral dan konsep dasar seperti dalam dan menghasilkan uang,
ramai. banyak media sosial lainnya, tetapi hendaknya kita tidak
Seorang filsuf dan yakni unsur bermain yang melupakan motivasi untuk
budayawan Belanda, Johan menyenangkan (fun). bermain itu, karena bermain
Huizinga, pada tahun 1938 Tetapi bermain tidak selalu adalah sifat dasar manusia.
menulis sebuah buku berjudul main-main. ByteDance selaku Atau jangan sampai karena
Homo Ludens; a Study of Play perusahaan yang mengelola kita telah kehilangan motivasi
Element in Culture. Dari buku aplikasi ini dalam situsnya bermain kemudian kita malah
itu kemudian populer istilah memperlihatkan serangkaian mempermainkan orang lain,
Homo Ludens untuk menyebut tantangan (challenges) dalam mempermainkan hukum,
manusia sebagai “makhluk aplikasi yang menghasilkan mempermainkan agama,
bermain”, makhluk yang suka sumbangan uang untuk tujuan bahkan mempermainkan diri
bermain atau menciptakan amal. Dari sini kita mengetahui kita sendiri. • Fr Richard Patty
permainan. bahwa dalam aplikasi ini
Pastor di Altar
dan di Pasar
Sebuah Refleksi dari Keterlibatan di Formula
D
Oleh RD Dion Manopo
ulu, dalam benak saya, imam sekitar satu tahun yang atau komunitas yang hendak
seorang pastor adalah lalu, saya kemudian diutus oleh memberikan ruang dan waktu
seseorang yang tugas Mgr Paskalis Bruno Syukur untuk bagi anak-anak muda yang ada di
sehari-harinya hanyalah menjadi wakil ketua komisi kota Bogor ini untuk dapat saling
berdoa dan merayakan Hubungan Antar Agama dan berjumpa satu sama lain di dalam
Ekaristi saja. Ketika saya Kepercayaan Keuskupan Bogor. perbedaannya masing-masing.
memutuskan untuk masuk seminari Salah satu tugas utama dari komisi Besar harapan bahwa dengan
pun, saya tidak mempunyai impian ini ialah menjadi perpanjangan maraknya perjumpaan di antara
yang muluk-muluk, selain menjadi tangan Bapa Uskup untuk dapat anak muda ini, kita semua dapat
orang yang selalu dekat dengan menjalin relasi dengan saudara- saling mengikis prasangka dan
Tuhan dalam kegiatan doa dan saudari yang berasal dari latar pada akhirnya dapat berusaha
perayaan Ekaristi. Namun, seiring belakang agama yang berbeda. untuk menjadi saudara bagi satu
berjalannya waktu, saya menyadari sama lain.
bahwa menjadi seorang pastor Membangun Formula Lahirnya Formula ini tidak lepas
bukanlah menjadi sosok “tukang Dalam proses membangun dari keresahan dan juga harapan
misa”, namun menjadi orang yang relasi dan persaudaraan dengan dari para tokoh agama yang
siap memberikan dirinya di sekitar saudara-saudari yang lain, secara berada di kota Bogor, khususnya
altar dan juga sekaligus siap terjun khusus, saya ditunjuk menjadi yang bernaung di bawah yayasan
ke tengah “pasar” untuk berjumpa koordinator Formula. Formula Basolia (Badan Sosial Lintas
dengan banyak orang dari berbagai merupakan singkatan dari Forum Agama). Keresahan yang dialami
kalangan. Muda Lintas Agama. Formula oleh mereka adalah minimnya
Setelah ditahbiskan menjadi merupakan sebuah wadah regenerasi dalam menciptakan
K
unjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Papua 7 juta di antaranya adalah umat Katolik. Paus Santo
Nugini, dan Timor Leste dapat terjadi pada Paulus VI pernah mengunjungi Indonesia pada tahun
bulan September 2020. Demikian dikatakan 1970, dan Paus Santo Yohanes Paulus II pada tahun
KH Yahya Cholil Staquf, seorang pemimpin Nahdlatul 1989.
Ulama Indonesia setelah pertemuannya dengan Paus Timor Leste adalah negara kecil di pulau Timor.
Fransiskus di Roma pada 15 Januari 2020. KH Yahya Timor Leste memperoleh kemerdekaan dari Indonesia
Cholil Staquf berkunjung ke Roma dalam rangka pada tahun 1999, setelah beberapa dekade pertikaian
menghadiri pertemuan Prakarsa Iman Abraham. berdarah ketika wilayah tersebut bersaing untuk
Pertemuan tersebut dihadiri para pemimpin Kristiani, kedaulatan nasional.
Muslim dan Yahudi untuk membahas kemajuan Presiden kedua negara itu, Jose Manuel Ramos-
perdamaian dan persaudaraan. Duta Besar Amerika Horta, meraih Hadiah Nobel Perdamaian 1996 bersama
Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional Sam Uskup Dili, Mgr. Carlos Filipe Ximenes Belo, SDB,
Brownback menghadiri pertemuan tersebut. Pihak atas upaya mereka untuk mencapai perdamaian dan
Vatikan belum memastikan rencana kunjungan tersebut. mengakhiri pertempuran di negara itu. Uskup Belo
Indonesia adalah negara dengan umat Muslim sekarang menjadi misionaris di Mozambik.
terbesar di dunia. 229 juta umat Muslim di Indonesia Lebih dari 1 juta orang tinggal di Timor Leste; lebih
merupakan 12% dari jumlah umat Muslim di seluruh dari 98% dari mereka adalah umat Katolik. Timor Leste
dunia. Hampir sebagian besar umat Muslim Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mayoritas
adalah anggota Nahdlatul Ulama. dihuni umat Katolik di Asia Tenggara. Paus Santo
Ada 24 juta umat Kristiani yang tinggal di Indonesia, Yohanes Paulus II mengunjungi Timor Leste pada tahun
1989 pada saat negara itu masih menjadi bagian dari
Indonesia.
Papua Nugini adalah negara yang dihuni hampir
sembilan juta orang di sebelah timur Pulau Papua.
Sisi lain pulau tersebut merupakan wilayah Indonesia.
Hampir seluruh warga Papua Nugini beragama Kristen,
dan 26 persen penduduknya beragama Katolik. Paus
Santo Yohanes Paulus II pernah mengunjungi Papua
Nugini pada tahun 1984.
Paus Fransiskus telah lama menyatakan minatnya
untuk mengunjungi Indonesia, dan juga telah
menyatakan minatnya untuk mengunjungi Irak pada
Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono, menyampaikan
undangan resmi untuk Paus Fransiskus dari pemerintah Indonesia kepada Kardinal tahun 2020. • Peter Suriadi
Piero Parolin. (Foto: Istimewa)
Tahbisan Diakonat
K E US KU PA N BO GOR
Fr Galih • Fr Joko • Fr Anggi
M
enanggapi peristiwa tahbisan diakonat khotbah jangan sampai membosankan, tetapi untuk itu
ini, Kami teringat akan seruan St Paulus janganlah kita membuatnya menjadi serangkaian lawakan
dalam suratnya kepada umat di Efesus: dan celotehan untuk membuat orang tertawa.
“Kristus telah mengasihi jemaat dan telah Dalam pelayanan sakramen (walau masih terbatas)
menyerahkan diriNya baginya untuk dan sakramentali hendaknya para diakon merayakan
menguduskannya” dan menempatkan Gereja di hadapan- liturgi kudus dengan benar. Hendaklah setia menepati
Nya “dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau norma-norma Gereja yang ditegaskan kembali dalam
yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak Konsili Vatikan II (SC 22). Ajarilah dan bimbinglah umat
bercela” (Ef 5:25-27). Seruan St Paulus ini menegaskan beriman sedemikian rupa untuk menyelami doa agung
peran Kristus sendiri. Kristus mengasihi umatnya, Gereja, agar umat belajar bagaimana berdoa dengan
mengurbankan hidup-Nya bagi keselamatan umat lebih baik dan bersatu dengan Tuhan.
serta membimbing agar umat menjadi kudus dan hanya Tahbisan yang diterima hari ini menuntut agar para
mengarahkan hidupnya bagi Allah. diakon menjadi kudus dan tak bercela. Hidup Anda
Para diakon adalah orang-orang yang terpilih dan adalah sebuah panggilan, bukan sebuah pekerjaan
dikhususkan dari tengah umat-Nya. Mereka seperti halnya pekerjaan banyak orang lain yang
adalah orang-orang yang berjanji dan apapun periakunya dapat diterima. Pertama-
berkomitmen tinggi serta tak tergoyahkan tama, Anda menjadi kudus, agar selanjutnya
untuk mengikuti Kristus. Mereka mau bisa menjadi pelayan Tuhan yang sejati.
menata hidupnya seturut kehidupan Itu berarti kalian menjadi milik Tuhan
Yesus Kristus. Itu berarti dalam sepenuhnya dalam kehidupan dan
konteks seruan St Paulus ini, para pelayanan kalian. Itu berarti kalian harus
diakon ditahbiskan agar mengasihi menjadi kudus.
jemaat Kristus, mengurbankan Agar bisa demikian, kalian harus
hidupya demi keselamatan umat-Nya menyatu dengan Dia (Yesus Kristus)
serta membimbing jemaat menjadi dalam doa, terutama lewat doa brevir yang
kudus dan tak bercela. kalian doakan setiap hari, juga bagi umat
Tahbisan diakonat diberikan bukan kristiani yang kalian pimpin dan bombing
sebagai hak istimewa di hadapan umat dalam hidup doa. Hendaklah kalian setia
Kristiani, melainkan agar kita para pelayan Tuhan, dalam doa dan berkesaksian doa, terutama dengan
menjadi berkat bagi sesamanya dalam menghayati menyediakan waktu di gereja, di hadapan Ekaristi.
panggilan kita untuk menjadi kudus dan tak bercela. Misi Selain itu, kalian harus bebas dalam hati, yang hanya
kita adalah membuat setiap jiwa dan komunitas menjadi diperuntukkan bagi Tuhan melalui hidup selibat, yang
Mempelai Kristus yang suci dan tak bernoda. memampukan kalian untuk mencintai setiap orang tanpa
Hal ini berarti bahwa diakon pasti bukanlah tokoh- sama sekali ingin memilikinya. Upaya ini harus dijaga
tokoh politik, pekerja sosial, manajer, usahawan dan lain setiap hari dengan berdoa, melalui anugerah sakramen
sebagainya, tetapi mereka harus mampu mewujudkan dan pertobatan.
berkat yang hanya bisa diberikan oleh mereka, yaitu: Para diakon dan imam sekalian, panggilan kita
Sabda Allah dan sakramen-sakramen. tentulah sesuatu yang sangat dibutuhkan dan menuntut
Para diakon, sebagai pelayan Sabda, saya tanggung jawab besar bukan hanya bagi keselamatan
memohonkan agar kalian menyampaikan dan pribadi kita, melainkan juga bagi keselamatan seluruh
membawakannya dengan sungguh-sungguh dan jiwa-jiwa. Namun ingatlah bahwa menjadi diakon itu
dengan persiapan yang mendalam, tanpa improvisasi. merupakan suatu kebahagiaan yang besar. Jika kalian
Isi pewartaan kita adalah iman Gereja yang diwartakan tetap setia pada tugas-tugas kalian yang berkaitan
oleh Bapa suci dan para uskup, dan bukan pendapat dengan tahbisan, hidup kalian akan mengalami
pribadimu, sekalipun pendapat para teolog yang kepenuhan, dan kalian pun sebagai orang yang
ternama. Saya mengajak Anda memberikan makanan meninggalkan segala sesuatu bagi Tuhan, akan menerima
rohani yang berbobot yang menyegarkan iman dan seratus kali lipat – tentu saja disertai salib – dan akhirnya
kehidupan umat yang kalian layani; memang benar bahwa menerima kehidupan abadi. •
S
ebuah generasi akan silih berganti, tanpa bisa itu harus kuat menahan beban untuk mengayuh. Rantai
dihindari. Perubahan generasi satu dengan itu merupakan untaian aneka bentuk generasi yang
yang lain selalu ditandai dengan aneka bentuk bila salah satu rapuh, akibatnya bisa terputus. Untaian
sesuai dengan zamannya. Hal ini menandakan yang kuat adalah simbol dukungan generasi satu dan
ada sebuah proses yang terus berkembang. berikutnya, membangun sebuah daya yang memampukan
Generasi satu dengan generasi lain itu tidak bisa gerak laju kehidupan itu.
terputus, melainkan selalu bertaut membentuk sebuah Kehadiran tiga diakon ini adalah sebuah energi baru
rantai kehidupan yang terus berjalan. Pembaruan satu yang hadir dalam rangkaian rantai yang siap disisipkan
dengan lainnya terus memberikan warna tersendiri yang untuk menambah kekuatan rantai yang mungkin telah
memperkaya sebuah generasi baru. usang. Para diakon baru inilah simbol NOVUS yang
Santo Agustinus memberikan sebuah untaian refleksi harus siap menerima bahwa para VETUS, imam-imam
yang bisa menjadi sebuah renungan perjalanan hidup bagi tua itu pun masih mempunyai nilai yang luar biasa.
setiap orang. “In Vetere Novus Latet, In Novo Vetus Patet” Para diakon harus berani menggali sedalam mungkin;
yang artinya “Di dalam diri orang tua sesuatu yang baru barangkali ada cita-cita bagus dari imam-imam tua
tersembunyi, di dalam diri anak muda orang tua harus yang belum terungkap dan terwujud. Para diakon baru
terbuka”. Nas ini ingin menunjuk bahwa keberadaan ini harus berani meneruskan manakala itu baik adanya.
dua generasi yang dibatasi waktu atau usia, ‘seperti Sementara itu VETUS, dalam hal ini, imam tua harus
tua atau muda, baru atau lama’ itu selalu berani juga terbuka bahwa generasi milenial ini
ada. Keduanya ada serentak dalam rantai berubah sangat cepat, mari kita terbuka akan
kehidupan yang saling mengisi. Namun daya kreativitas mereka dalam memajukan
rantai itu sering kali putus ketika ada keuskupan ini. Keduanya bersinergi
gap antara generasi sebelumnya membangun keuskupan dan harus selalu
dengan generasi penerusnya. Hal berjalan seiring.
itu bisa terjadi ketika muncul konflik Lebih luas lagi, Komunitas Giovanni
bahwa ada generasi yang tidak mau Battista adalah sebuah tunas baru, yang
menyadari fungsi satu dengan yang siap memberikan kontribusi pada Gereja
lainnya. keuskupan Bogor. Dari sanalah mereka
Hadirnya para diakon baru memulai sebuah perjalanan merajut hidup
ini adalah kategori “NOVUS” yang panggilan. Kemudian di komunitas Petrus-
senantiasa melihat bahwa dalam diri orang- Paulus memperdalam perjalanan mereka
orang tua itu ada juga pembaruan yang sering untuk semakin mematangkan panggilan. Puncak
kali tidak ditangkap oleh kelompok kaum muda ini. perjalanan mereka ditandai dengan selesainya pendidikan
Kaum muda hendaknya melihat bahwa ada pembaruan imam. Alumni Petrus-Paulus ini siap menyemai karyanya
dalam diri orang tua, yang sering kali diabaikan. Selama di Keuskupan Bogor, dalam ladang yang telah siap
ini orang tua dianggap ketinggalan zaman sehingga harus diolah. Komunitas Maria Vianney juga tersedia bagi para
segera diganti dengan generasi baru. imam purnakarya.
Di sisi lain, kata “VETUS” menunjuk pada orang Perjalanan ini silih berganti dan ini ibarat musim
tua atau generasi yang lama. Bisa jadi, arogansi orang yang terus berputar. Santo Agustinus memberikan
tua menganggap bahwa zamannyalah yang paling penegasan bahwa perjalanan mereka ini adalah sebuah
hebat, sementara zaman sekarang itu dianggap kurang roda yang berputar untuk saling mengisi demi pelayanan
berkualitas. Generasi tua ini selalu bernostalgia ibarat di Keuskupan Bogor. Melalui tahbisan, estafet telah
reuni setiap saat, hanya sekadar mengingatkan masa lalu berlangsung dan akan tetap berlangsung.
dan membawanya ke masa sekarang. Arogansi masing- Selamat bergabung sebagai anggota klerus
masing ini mengakibatkan jurang pemisah sehingga tidak Keuskupan Bogor kepada Diakon Joko Umbara, Diakon
lagi berkelanjutan antara generasi satu dengan yang lain. Galih dan Diakon Anggi. Klerus baru harus selalu siap
Kritik Santo Agustinus ini nampaknya masih relevan menggali sesuatu yang masih tersembunyi dalam diri para
dalam pandangan zaman sekarang. Artinya titik imam-imam senior. Semoga sesuatu yang baik dari senior
keruwetan itu sering kali muncul karena dua generasi itu semakin bisa digali dan dapat memberikan inspirasi
ada pada posisi masing-masing tanpa mau melihat dalam pelayanan para Diakon ini agar semakin lebih baik.
peluang yang bisa digabungkan. Rantai itu terus berputar Proficiat. •
menggerakkan roda kehidupan dengan kayuhan. Rantai
A
da dua hal yang menjadi inspirasi saya itu dan kemudian dalam hati saya berkata “Lebih
ketika menerima kepercayaan dari baik saya ambil kesempatan ini sekarang!” Bagi
Bapa Uskup untuk menjadi tuan rumah saya, setiap kesempatan yang diberikan kepada
Tahbisan Diakonat ini. Yang pertama saya saya merupakan anugerah yang harus segera saya
ambil dari sepenggal lirik lagu “Hidup ini terima dengan tangan tengadah dan saya lakukan
adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan, dengan sebaik-baiknya. Kendati sedang mengalami
jangan sia-siakan apa yang Tuhan b’ri!” Saya ingat kesulitan, kesempatan selalu menjadi hal yang
sekali pertama kali lagu ini saya dengar saat salah patut disyukuri. Jika ternyata ada orang lain yang
seorang rekan pastor menyanyikannya dengan penuh melakukan kesempatan ini lebih baik daripada saya,
penghayatan. itu pasti karena mereka melihat, mengukur dan
Yang kedua adalah dari filosofi kehidupan belajar dari apa yang saya lakukan.
Sokrates untuk Plato. Dikisahkan suatu hari Plato Atas nama para formator Seminari Menengah
bertanya kepada Sokrates apa itu cinta. Tetapi Stella Maris Bogor (bersama RD Dion Manopo, RD
Sokrates tidak segera menjawab, malah Hendrik, RP Epiphanius CSE, RP Ignatius Wagut
menyuruh Plato untuk pergi ke ladang. OFM, Fr Hans SSCC, Fr Richard, dan Fr
Sokrates menyuruh Plato memetik dan Randy OFMConv.), saya mengucapkan
membawa setangkai gandum yang terima kasih atas kepercayaan yang
paling besar dan paling baik. Plato diberikan oleh Bapa Uskup Mgr
melakukan itu tetapi ia kembali Paskalis Bruno Syukur dan kuria
dengan tangan kosong. Sebabnya Keuskupan Bogor kepada kami
adalah ketika ia menemukan untuk menjadi tuan rumah Tahbisan
setangkai gandum yang paling Diakonat.
besar dan paling baik, Plato Kami juga berterima kasih atas
mengira di depan akan ada lagi yang pelayanan dari teman-teman panitia,
lebih besar dan lebih baik, namun umat Allah yang mau direpotkan oleh
ternyata tidak hingga akhirnya ia tidak kami. Para donatur dan semua orang
mengambil satu pun. yang telah baik kepada kami. Gedung baru
Sokrates lalu berkata bahwa itulah Seminari Menengah Stella Maris yang menjadi
hakikat cinta, yakni saat engkau belum puas dan tempat perayaan Tahbisan Diakonat ini merupakan
menemukannya, maka kau akan terus mencari dan hasil kebaikan hati semua umat Allah di Keuskupan
mencari, melihat sesuatu dan membandingkannya Bogor maupun di luar Keuskupan Bogor. Atas nama
dengan yang lain, sehingga hanya kehampaan yang para formator Seminari Menengah Stella Maris pula,
kau dapatkan. Filosofi yang saya dapat saat kuliah saya mohon maaf bila ada banyak kekurangan dalam
ini menjadi suatu refleksi yang terus menerus saya pelaksanaan Tahbisan Diakonat ini.
hidupi. Akhirnya, proficiat untuk Diakon Joko Umbara,
Sepenggal lirik lagu dan filosofi Sokrates itu Diakon Anggi dan Diakon Galih. Penahbisan Diakonat
tampak hidup terutama saat pada 28 Januari kalian di seminari ini merupakan kesempatan
2020, saya melihat Bapa Uskup tergopoh-gopoh yang sungguh mulia, karena dengan itu kalian
menghampiri saya dan meminta saya untuk telah meneguhkan panggilan khusus pilihan para
menjadi tuan rumah Tahbisan Diakonat yang akan seminaris. Dan bagi ke-86 anak-anakku, seminaris
dilaksanakan pada 24 Februari 2020. Oleh sebab Seminari Menengah Stella Maris, semoga peristiwa
dua hal itu selalu hidup dalam diri saya, maka anugerah Tahbisan Diakonat para frater terpilih ini
meskipun persiapan menjadi tuan rumah sangat sungguh memurnikan, meneguhkan dan menguatkan
pendek, saya menjawab “Ya” untuk kesempatan panggilan kalian untuk menjadi seorang imam. •
Momen-momen
Kebersamaan
Angkatan
Frater Diakon
Petrus Sunusmo
Galih Widodo
Tempat lahir : Sukabumi 1995-1996 : TK Sukapirena Sukabumi
Tanggal lahir : 26 Oktober 1990 1996-2002 : SD Yuwati Bhakti Sukabumi
2002-2005 : SMP Yuwati Bhakti Sukabumi
Nama orangtua : Alloysius Murtijan
Profil
S
ejak masih SD, setelah menerima Kenapa mustahil? Sebab, luka-luka yang ada
komuni pertama, saya mulai pada tubuh ibu sangat sudah sangat parah.
aktif kegiatan di Gereja, salah Saya baru mengerti ketika saya sudah cukup
satunya untuk menjadi misdinar. dewasa, bahwa luka yang dialami ibu saya
Aktif dalam kegiatan misdinar ini adalah luka yang secara medis sebenarnya
membuat saya tidak asing dengan lingkungan mustahil untuk diselamatkan. Pada waktu itu
gereja. Salah satu hal yang membuat saya saya ingat sekali di rumah sakit, saya berdoa
ingin menjadi imam adalah ketika saya yang intinya, supaya Tuhan menyelamatkan
bertugas sebagai misdinar saat perayaan ibu saya, dan saya akan lakukan apapun yang
misa. Pada waktu itu saya merasa amat kagum Tuhan inginkan, jika Tuhan menyelamatkan
dengan sosok romo, sehingga timbul keinginan ibu saya. Dan Tuhan memang luar biasa,
untuk menjadi romo dan memimpin perayaan bahwa ibu saya diselamatkan, disembuhkan,
Ekaristi. Waktu itu saya memang masih kecil dan kembali sehat seperti tidak pernah terjadi
dan belum mengerti apa-apa. Suatu ketika, apa-apa dan bekas luka-lukanya pun hilang.
Kisah Panggilan
suster di sekolah saya bertanya, mau jadi apa Hal ini menjadi salah satu motivasi
kalo sudah besar nanti? Spontan jawaban saya terbesar saya mengapa saya memilih jalan
adalah mau jadi romo. panggilan untuk menjadi seorang imam.
Kekaguman saya akan sosok imam Tuhan itu tidak tidur, Tuhan itu sayang kepada
dan keinginan saya untuk menjadi romo kita dan mau menolong serta menyelamatkan
ini dikuatkan akan beragam pengalaman kita, mendengar doa kita, maka dari itu saya
yang menguatkan. Salah satunya adalah berusaha menjawab serta menepati apa yang
pengalaman bahwa Tuhan itu sangat baik; dulu saya katakan dalam doa saya, “saya akan
Ia menjawab doa dan harapan saya semasih melakukan apapun yang Kau inginkan”.
saya kecil. Hal ini saya masih ingat ketika Melalui jalan panggilan ini, saya merasa
saya masih duduk di bangku sekolah dasar. bahwa saya bisa mendengar lebih baik apa
ketika itu keluarga saya mengalami musibah yang Tuhan kehendaki untuk saya lakukan
atau cobaan, keluarga saya dirampok oleh dalam hidup ini. Sehingga akhirnya saya
orang yang bisa dibilang dekat dan sudah bisa melakukan yang mampu saya lakukan,
lama kenal dengan keluarga. Saat itu yang terutama yang Tuhan inginkan melalui diri
menjadi korban adalah ibu saya, yang tinggal saya. Pengalaman saya diselamatkan dan
sendirian di rumah saat kami sedang sekolah. didengarkan oleh Tuhan membuat saya yakin
Ibu menjadi korban atas perampokan, untuk mengambil jalan panggilan untuk
penganiayaan, serta percobaan pembunuhan. menjadi Imam di Keuskupan Bogor. Mengapa
/////
Saya masih ingat waktu itu, saya tidak ingin Keuskupan Bogor? Sederhananya karena saya
kehilangan ibu saya, maka saya berdoa dan lahir dan besar di keuskupan ini, maka saya
meminta supaya Tuhan untuk menyelamatkan ingin mengabdikan diri dan melayani menjadi
ibu saya, yang pada saat itu sudah dalam imam di Keuskupan Bogor. •
kondisi yang mustahil untuk diselamatkan.
Frater Diakon
Yohanes Rafael
Anggi Witono Hadi
Tempat lahir : Cianjur 1995-1997 : TK Mardi Yuana Sindanglaya, Cipanas
Tanggal lahir :19 Agustus 1991 1997-2003 : SD Mardi Waluya Sindanglaya, Cipanas
2003-2006 : SMP Mardi Yuana Sindanglaya, Cipanas
Profil
B
agi saya, hidup semata-mata adalah memilih hidup yang dapat saya isi dengan
kisah saling berbagi. Sejak kecil, banyak pengalaman berbagi cinta dan kasih
hidup saya selalu dihiasi dengan itu sendiri, bahkan membagikan diri saya bagi
kisah orang-orang baik di sekitar kebahagiaan dan sukacita banyak orang.
tempat tinggal. Baik itu orang tua, Memilih untuk hidup sebagai imam, tentu
kakak, adik, saudara, sahabat, teman-teman, memiliki konsekuensi dan tantangan. Tetapi
tetangga, dan orang-orang yang juga saya dasar panggilan ini saya letakkan dalam diri
temui selama hidup. Yesus Kristus sendiri. Saya menyadari banyak
Salah satu pengalaman yang boleh saya kekurangan dan kelemahan, tetapi saya
bagikan adalah dari seorang pastor bernama berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
Pater Brod OFM. Beliau saat itu melayani mempersiapkan diri saya agar pada saatnya
anak-anak di Panti Asuhan Santo Yusuf kehadiran saya dapat menjadi persembahan
Sindanglaya. Setiap sore kehadiran beliau yang hidup bagi Allah, tentu dengan cara
Kisah Panggilan
di depan anak-anak panti selalu membawa melayani umat pilihan-Nya. Sekarang, saya
sukacita dengan membagikan permen dan menyediakan dan membagikan hidup saya
mengajak anak-anak bermain. Pengalaman ini bagi pelayanan untuk seluruh umat katolik,
menempel dalam ingatan saya dan menjadi teristimewa di Keuskupan Bogor. Semoga
motivasi awal saya untuk bercita-cita menjadi kehadiran saya dapat membawa sukacita dan
pastor. kebahagiaan bagi banyak orang yang saya
Allah Bapa di Surga telah memberikan temui. Semoga kehadiran saya pula menjadi
Anak-Nya yang tunggal, yakni Yesus Kristus bukti konkret Allah yang menyapa manusia,
kepada manusia demi keselamatan. Selama bagi mereka yang merindukan-Nya.
hidup-Nya di dunia, Yesus pun memberikan Terima kasih atas segala doa-doa dan
cinta dan kasihNya yang besar, hingga rela dukungan serta semangat yang selalu
memberikan nyawa-Nya demi menebus diberikan kepada saya, hingga boleh
dosa umat manusia. Teladan itu sejatinya ditahbiskan menjadi diakon. Tentu peristiwa
adalah dasar kita sebagai orang katolik yang penuh rahmat ini bukan semata-mata karena
mengikuti Yesus Kristus. Dengan demikian, kehebatan saya, tetapi berkat kemurahan
berbagi cinta dan kasih adalah salah satu cara hati Allah sendiri kepada umat-Nya dan juga
kita untuk meneladani Yesus Kristus, Putera berkat doa serta dukungan dari banyak orang.
Bapa. Tentu berbagi kepada sesama bukan Terima kasih kepada orang tua dan keluarga
hanya soal materi, tetapi juga kehadiran, saya, teman-teman dan sahabat, para panitia,
pelayanan, kesetiaan, kebahagiaan dan donatur dan orang-orang yang terlibat
/////
sukacita, penghiburan, dan bahkan juga dalam tahbisan diakonat ini, semoga Tuhan
pemberian diri kita sendiri. Seperti kisah senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada
berbagi dari pengalaman saya waktu kecil kita, sehingga sukacita dan kebahagiaan
yang saya dapatkan dari seorang pastor, menjadi milik kita. Tuhan memberkati. Amin.•
membuat saya memberanikan diri untuk
Frater Diakon
Fransiskus
Joko Umbara
Tempat lahir : Magelang 1994 : TK Indriasana
Tanggal lahir : 2 April 1988 1994-2001 : SDN Kanisius Kenalan
2001-2004 : SMPK Kemasyarakatan Promasan
Profil
J
ika saya mengulang kembali kenangan untuk saya pilih? Cemoohan tetangga yang tahu
mengenai bagaimana sampai saya masa lalu saya yang sangat nakal, akhirnya
ada di kehidupan panggilan khusus membuat saya ingin membuktikan kalau saya
ini, mungkin pertama adalah bisa betah tinggal dan lulus dari seminari.
membenarkan adanya pepatah Rasa lelah saya akhirnya memuncak saat itu,
yang mengatakan “cinta itu datang dari hal saat kelulusan dari seminari menengah masih
yang sederhana”. Saat saya masih kecil, saat saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa
masih belum dibaptis dan masih ikut sekolah saya bisa. Ternyata saya baru sadar, segala
minggu, saya melihat betapa enaknya menjadi pembuktian hanya akan semakin menyiksa,
seseorang yang berjubah saat datang ke kapel bukan melegakan.
di wilayah saya untuk merayakan misa kudus. Akhirnya saya mendaftarkan diri di Seminari
Dia disambut, dijamu dengan makanan yang Tinggi Santo Petrus Paulus Keuskupan Bogor.
enak dan diajak bersalaman di depan kapel Saat itu, tidak ada keraguan ketika ada
dengan masih memakai jubah. Saat romo selebaran untuk melanjutkan atau tidak. Saya
pulang, ia naik mobil Taft yang besar. memutuskan untuk tetap lanjut ke seminari
Ya, memang awalnya, sebagai anak-anak tinggi, dan Keuskupan Bogor menjadi pilihan
Kisah Panggilan
motivasi menjadi imam sebatas kebutuhan- saya. Keputusan untuk mengabdi pada
kebutuhan fisik semata. Sampai pada titik di Keuskupan Bogor datang saat retret dengan
mana setiap ditanya “mau jadi apa besar nanti” Mgr Tri Harsono di Lidwina. Ada beberapa
maka dengan yakin menjawab “pingin naik pilihan kongregasi dan projo yang terlintas
mobil kayak punya romo”. Sebuah keinginan dalam benak saya. Bahkan saat itu Projo Bogor
yang indah tetapi tak seindah perjalanannya. hanya menjadi pilihan ketiga. Akan tetapi
Keinginan itu hilang begitu saja saat memasuki kesemuanya itu tiba-tiba runtuh ketika Mgr
masa remaja, yang kata orang-orang menjadi Tri mengatakan “buat apa kalian memilih yang
masa penuh cinta dan berbunga-bunga. Rasa tidak benar-benar kalian kenal dan membuat
yang berbunga-bunga itu justru mengalahkan kalian merasa nyaman”.
benih panggilan yang hendak mekar tetapi Saat itu saya merasa pertanyaan itu justru
malah mati terkikis hiruk pikuk hati yang menjadi jawaban. Saya memang anak paroki
merasakan perasaan cinta. yang ada di Keuskupan Agung Semarang,
Keadaan itu berjalan begitu saja sampai namun saya belum terlalu mengenal keuskupan
akhirnya pada akhir 2007 karena sebuah saya sendiri. Dengan segala rutinitas dan
formulir masuk Seminari Mertoyudan, saya lika-liku yang menarik di Projo Bogor ini, saya
mencoba-coba melamar dan tanpa sadar merasa berada di rumah yang tepat.
dipanggil untuk mengikuti tes masuk. Hasilnya: Bagi saya, panggilan dan anugerah tahbisan
gagal. Saya belum sadar saat itu bahwa Tuhan seseorang bukan untuk sebuah pembuktian
tidak pernah mau memanggil seseorang diri, tetapi justru menjadi wadah pembaktian
setengah-setengah, tetapi saya bukan hanya diri bagi Allah. Memang terdengar tidak
setengah, malahan cuma ajang coba-coba mudah, tetapi itu semua bukan alasan untuk
/////
saja. Pertengahan 2008, saya memberanikan tidak membaktikan diri bagi Allah. Oleh
lagi untuk mencoba. Hasilnya, saya diterima. karenanya, saya merefleksikan perjalanan kecil
Perjalanan panggilan saya di Seminari Stella panggilan saya sebagai perjalanan dari sekadar
Maris ternyata semakin membuat hati saya pembuktian diri menjadi perjalanan untuk
ragu, apakah benar ini pilihan yang benar selalu belajar membaktikan diri. •
S
umur Kitiran Mas terletak di dalam
Paroki Santa Maria Assumpta Pakem.
Gereja yang berlokasi di Jl. Kaliurang
km 17, Sleman , DIY ini memiliki
keunikan karena sumur ini terletak
persis di sebelah altar di dalam gereja itu
sendiri. Lokasi inilah yang membedakan
Sumur Kitiran Mas dengan tempat peziarahan
lainnya. Sumur Kitiran Mas merupakan buah
dan puncak sebuah peziarahan panjang
yang penuh dengan makna pencarian dan
pengharapan. Setahun penuh, umat berproses
mencari dan menemukan makna keimanan.
Selama satu tahun pula mereka mencari tujuh
kembang dan tujuh mata air. Tujuh kembang
yang dicari adalah kembang melati, kemuning,
tlasih, kelapa, kantil, mawar, dan temon.
Ziarah tujuh kembang itu diteruskan dan
dilengkapi dengan ziarah ke tujuh sumber air.
Ketujuh sumber air yang dianggap keramat-
suci di lereng Gunung Merapi itu adalah
Tuk (Mata air) Celeng, Tuk Wengi (Malam),
Tuk Sangkan Paran (Asal dan Tujuan), Tuk Bunda Maria Sapta Duka kepada Allah Bapa.
Rembulan (Bulan), Tuk Ulam (Ikan), Tuk Cuwo, Gelar ini juga memberikan teladan kepada
Tuk Macan (Harimau). kita untuk tetap setia seperti Maria dalam
Setelah proses peziarahan panjang itu, berbagai kerasnya kehidupan dan selalu
sebuah keputusan untuk menggali sumur berpasrah tanpa berhenti berharap akan
dibuat. Sebelum penggalian dilakukan, kemurahan Allah untuk menyelamatkan
diadakan novena sembilan hari sembari hidup kita. Teladan ini menjadi penting,
melepaskan kodok-kodok di sekitar titik supaya kita juga tidak terjebak pada takhayul
penggalian. Ternyata, kodok-kodok diam dan kepercayaan mistis belaka, karena
dan betah berada di satu titik. Tempat di keajaiban akan mukjizat yang konon dari air
mana kodok-kodok itu berdiam dan tinggal sumur ini bisa memberikan kesuburan dan
menjadi titik penggalian sumur. Penggalian kesejahteraan perkawinan, semuanya hanya
yang diadakan sekitar tahun 1983 itu menjadi datang dari Allah saja.
pengingat bahwa “tidak ada yang mustahil Jika Anda tertarik datang ke sana,
bagi Allah”. Penggalian berakhir seiring tidaklah sulit untuk menemukannya. Gereja
ditemukannya sebuah sumber mata air. St Maria Assumpta, terletak di jalan raya
Sebagai tanda ucapan syukur diadakanlah Kaliurang, KM 17. Kaliurang adalah daerah
upacara pemberkatan. Dalam upacara berhawa sejuk di kaki gunung Merapi, yang
tersebut, air dari ke tujuh mata air dan ke juga merupakan daerah wisata favorit. Untuk
tujuh bunga yang diperoleh selama peziarahan sampai di sana, Anda tinggal menyusuri jalan
dimasukkan ke dalam sumur kecil itu. Sumur Kaliurang. Ada berbagai moda transportasi
kecil hasil pergulatan rohani itupun diberi seperti Bis Kecil, Mobil – Online seperti Grab
tetenger “Sumur Kitiran Mas”. atau Gojek juga persewaan rental pribadi.
Kini Sumur Kitiran Mas masuk dalam Petunjuk tepatnya, di kilometer 17 nanti akan
destinasi ziarah umat Katolik khususnya di terdapat sebuah pertigaan dengan traffic light.
wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Dibawah Gereja terletak di sebelah kiri jalan. Di tempat
kaki Bunda Maria sang pendoa sejati, air itulah, kita bisa berolah rohani sembari belajar
Sumur Kitiran Mas menjadi sarana doa untuk memaknai iman yang tumbuh dan berakar
memanjatkan permohonan lewat perantaraan dalam konteks budaya.
Keuskupan Bogor
M A SA P E N D A F TA R A N
Apakah Anda
GELOMBANG II terpanggil?
2 0 JA N UA R I - 2 5 M A R E T 2 0 2 0
Tempat tes
Asrama Putra Stella Maris
Perum. Telaga Kahuripan
Taman Ganesha Blok 4/5, Parung, Bogor
Foto-foto: RD David
Mgr Tri dan RD Marcus Rayakan HUT
ke-25 Tahbisan Presbyterat
P
erayaan Ekaristi Ulang Tahun Presbyterat ke-25 Galih, yang pada saat itu turut hadir dalam perayaan.
Mgr Christophorus Tri Harsono dan RD Marcus Fr Galih menambahkan bahwa Mgr Tri dan Romo
Santoso digelar pada hari Kamis (6/2/2020) sore di Marcus memiliki ciri khas-nya tersendiri. Dalam
Gereja Paroki BMV Katedral Bogor. Perayaan syukur ini sudut pandangnya, Mgr Tri dikenal sebagai penjaga.
kian istimewa karena Mgr Tri, yang telah menjadi Uskup Baik sebagai penjaga panggilan, dan sekarang
Keuskupan Purwokerto, secara khusus menyempatkan menjadi penjaga Keuskupan Purwokerto. Sedangkan
diri untuk merayakannya bersama umat Bogor. Romo Marcus terkenal sebagai seorang pendoa dan
Sejak ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan pembangunannya, dapat terlihat dari keberhasilannya
Purwokerto pada 14 Juli 2018 lalu, Mgr Tri tidak dalam membangun taman doa di Paroki St Yakobus
melupakan keuskupan yang telah membesarkannya Megamendung dan saat ini di Paroki St Fransiskus Assisi
sebagai seorang imam diosesan. Ia mengungkapkan Cibadak.
bahwa sukacitanya karena memiliki teman seperjuangan “Kesolidan mereka sebagai teman satu angkatan,
seperti RD Marcus Santoso. Kesetiaan yang dimiliki menjadikan itu sebuah contoh bagi kami yang saat ini
Romo Marcus merupakan sebuah pembelajaran menjalani panggilan,” ungkapnya.
baginya.
Begitupun dengan RD Marcus Santoso, dalam Sungguh menjadi kesaksian
perayan tahbisan presbyterat-nya yang ke-25, RD Tarcisius Puryatno yang merupakan
ia bersyukur atas rahmat yang diperoleh. Dalam imam diosesan dari Keuskupan
homilinya, Pastor Paroki St Fransiskus Asisi Cibadak Purwokerto yang kini tengah
ini juga mengenang perjalanan prebiteratnya bersama menjalankan tugas pelayanan di Paroki
dengan Mgr Tri. St Thomas Kelapa dua Depok turut
“Angkatan kami hanya dua orang, (angkatan) yang mengucapkan selamat kepada Mgr Tri
lain jumlahnya banyak tapi tidak ada yang menjadi dan Romo Marcus.
uskup,” ucapnya yang disambut dengan gelak tawa para “Semoga mereka berdua
romo dan umat. senantiasa diberkati Tuhan dalam tugas
Romo Marcus juga mengenang bagaimana mereka perutusannya. Semoga dengan berkat Tuhan
berdua terus berjuang dan saling mengingatkan satu penggembalaan, mereka sungguh menjadi kesaksian
sama lain untuk terus mengenal diri, tahu diri, sadar bagi banyak orang,” ucapnya.
diri dan jangan lupa diri. Ia pun mengajak umat Romo Pur, sapaannya, merupakan adik kelas dari
untuk mendoakan para imam agar kelak terus dapat Mgr Tri pada saat masih menjalani studi di Seminari
mensyukuri rahmat panggilan yang diterima. Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor. Tidak hanya
itu, ketika masih sama-sama menjabat sebagai Vikaris
Teladan dalam menjaga panggilan Jenderal (Vikjen), Romo Pur dan Mgr Tri seringkali
“Kesetiaan dan ketaatan dari Mgr Tri dan Romo bertemu dalam pertemuan-pertemuan. Maka, sosok
Marcus adalah contoh paling konkret untuk dijadikan Mgr Tri bukanlah sosok yang asing bagi Romo Pur.
sebagai teladan dalam menjaga panggilan,” ungkap Fr Selamat berbahagia Mgr Tri dan RD Marcus.
Petrus Sunusmo Galih Widodo, atau kerap disapa Fr • Maria Dwi Anggraeni
B
ertempat di Wisma Tahun Orientasi Rohani San
Giovanni Batista Kompleks Rumah Retret Samadi
Shalom Cipanas, ketujuh frater yang terdiri dari
Fr Agustinus Tri Wahyudi, Fr Andreas Rein Venareal
Simatupang, Fr Emanuel Bryan Aldo Pradipta, Fr Joel
Roberto Dos Santos, Fr Mario Antonio Patu Lewar, Fr
Mateus Elbert Biliyandi dan Fr Vabianus Louk menerima
jubah untuk pertama kalinya dan resmi menjadi bagian
dari Keuskupan Bogor. Setelah ditempa selama 6 bulan
di Tahun Orientasi Rohani, mereka telah bersiap untuk
merelakan dan menyerahkan hidup mereka seutuhnya
bagi karya kerasulan selibat Gereja.
Dengan wajah yang penuh kegembiraan, ketujuh
frater didampingi oleh orang tuanya bersama-sama
menghadap altar Tuhan untuk janji setia dan Dalam salah satu materi Triduum Persiapan
berkomitmen dalam panggilan. Sesuai dengan Penjubahan yang dijalani oleh para frater, dipaparkan
tradisi formatio di Keuskupan Bogor, penjubahan bahwa jubah adalah simbol penyerahan diri,
ini dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2020 yang kerendahan hati, pelayanan, kemiskinan, pengingkaran
merupakan Hari Raya Yesus Dipersembahkan ke diri, kesederhanaan dan selibat. Setelah menerima
Kenisah. Mgr Paskalis Bruno Syukur memimpin Misa jubah, mereka tidak lagi menjadi miliknya sendiri,
konselebrasi yang dihadiri oleh 10 imam dari Komunitas melainkan harus sepenuh hati siap sedia untuk
Formatores Keuskupan, Biara OFM Cipanas dan membantu kebutuhan iman umat. Maka dengan kata
Komunitas CSE. lain, para Frater harus mendahulukan kepentingan
Acara hari itu kian meriah karena dirayakan Gereja dan tugasnya sebagai pembawa kabar sukacita
bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Tahbisan dalam masa pendidikannya.
Presbyterat Mgr. Paskalis. Diiringi nyanyian dan tepuk Tema penjubahan “Age Quod Agis” yang
tangan dari para hadirin, Mgr Paskalis pun meniup lilin dipilih pada tahun ini mengajak kita semua untuk
sebagai simbol syukur atas tahbisan presbyteratnya mempersembahkan yang terbaik atas apa yang kita
yang telah menginjak tahun ke-29. lakukan. Setiap manusia berhak memilih atas apa yang
harus dilakukannya. Tuhan memberi kebebasan kepada
manusia sebagai ungkapan cinta-Nya. Kebebasan
Tidak lagi milik sendiri memilih ini menjadi semangat para frater untuk
Bagi seorang calon imam, penjubahan adalah tahap melakukan yang terbaik atas pelayanan yang akan
yang sangat penting di awal hidup panggilannya. Jubah mereka lakukan. Maka mari kita doakan bersama para
sebagai simbol dan pakaian sehari-hari kaum selibat frater ini supaya tetap semangat menjalani panggilan
memiliki makna yang mendalam dan tentunya menjadi dan mempersembahkan yang terbaik bagi umat Allah
kerinduan bagi siapa saja yang ingin menyerahkan dan Gereja-Nya. • Fr Alexander Editya Pribadi
dirinya pada Gereja.
D
alam Liturgi Gereja Katolik, Hari Anak Misioner Turut menemani Moderator KKI adalah RP
dirayakan bersamaan dengan Pesta Pembaptisan Bonefasius Budiman OFM (Pastor Paroki St. Petrus
Tuhan. Di tiga lokasi berbeda, dan tema yang Cianjur), RD. Augustinus Hardono (Pastor Vikaris
berbeda pula, perayaan Hari Anak Misioner Sedunia Paroki St. Joseph Sukabumi), RD. Marcus Santoso
ke-177 dirayakan dengan sukacita dan kemeriahan. (Pastor Paroki St. Fransiskus Asisi, Cibadak – tuan
Pada tahun ini, Karya Kepausan Indonesia (KKI) di rumah) dan RD Yosef Irianto Segu (Pastor Vikaris
Dekanat Selatan, Dekanat Utara, dan Paroki St Ignatius Parokial Hati Maria Tak Bernoda Cicurug dan Dirdios
Loyola Semplak merayakannya dengan gegap gempita. KKI-KKM).
Dalam homili, Pater Widi berpesan “tugas orang
Pentingnya dukungan orangtua tua menjaga iman anak, salah satunya dengan
Bina Iman Anak dan Bina Iman Remaja yang membaptis. Jaga iman anak agar mereka juga mampu
tergabung dalam KKI se-Dekanat Selatan merayakan mempertahankan iman. Jangan sekali-kali orang tua
Hari Anak Misioner sedunia ke-177 di Paroki St berbuat kasar pada anak, baik melalui perkataan
Fransiskus Asisi, Cibadak, pada Minggu (12/1/2020) atau kekerasan fisik. Orang tua juga patut memberi
lalu. Kegiatan dimulai dengan perayaan Ekaristi yang dukungan pada kegiatan iman anak, seperti misalnya:
dipimpin oleh moderator KKI Dekanat Selatan RP kegiatan hari ini yang sedang kita rayakan bersama.
Ignatius Widiaryoso OFM. Semoga anak-anak mempunyai pengalaman iman yang
mampu memperkokoh iman Katolik.”
Dalam perayaan yang dihadiri 400 orang ini,
peserta menggunakan pakaian yang melambangkan
warna 5 benua. Paroki Cipanas berpakaian merah,
Paroki Cianjur berpakaian kuning, Paroki Sukabumi
berpakaian hijau, Paroki Cibadak berpakaian biru,
Paroki Cicurug berpakaian putih. Saat liturgi Ekaristi,
anak-anak mempersembahkan hasil dari celengan
yang telah dilakukan selama 1 tahun dan nantinya akan
diberikan pada yang membutuhkan sebagai bentuk
derma.
agar metode pewartaan ini terus dipelihara agar tidak Bali dan lain-lainnya. Dalam kegembiraan, mereka
hanya bersifat sementara. Ia juga berharap agar KKI mengenangkan seluruh karya yang telah dirintis oleh
terus konsisten dan menyiapkan regenerasi pengurus para pendiri Serikat Kepausan: Pauline Marie Jaricot,
yang dapat meneruskan perjuangan dalam pelayanan. Mgr Charles de Forbin J, Beato Paolo Manna dan
Pastor Paroki St Matias Cinere, RD FX Suyana Jeanne Bigard.
(Romo Yono) melihat bahwa anak-anak yang hadir Sebagai penutup kegiatan hari itu, Kakak Dinar dan
begitu antusias dalam mengikuti perayaan ini. Kesan Kakak Sendy yang menjadi pembawa acara hari itu
ini begitu penting karena mengisyaratkan akan mengadakan permainan bermuatan hiburan sekaligus
kegembiraan yang nantinya akan ditularkan kepada pendidikan: Treasure Hunt. Seluruh peserta diajak
anak-anak yang belum memiliki kesempatan untuk untuk berpencar dan menemukan harta karun. Harta
hadir. yang tersembunyi itu ternyata adalah Firman Tuhan.
Melalui permainan ini, ditekankan bahwa Firman Tuhan
Harta yang paling berharga adalah harta terpenting yang harus kita miliki jika kita
Sementara itu, perayaan di Paroki St Ignatius hendak memiliki hidup yang penuh, membahagiakan
Loyola Semplak juga tak kalah meriah. Pudji Yuli, dan bermakna.
salah satu pendamping BIA, merasa sangat gembira
dengan pelaksanaan acara ini. “Puji Tuhan acara HAM Kunci pewartaan
ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Bahagia Konsistensi dan kreativitas dalam menampilkan
sekali melihat antusiasme adik-adik BIA dan BIR yang pewartaan dari sisi yang menarik membuat KKI di
didukung peran serta orangtua,” ujarnya. Keuskupan Bogor terus berkembang dan membuat
Pembukaan Misa diwarnai dengan perarakan anak-anak menjadi tertarik, ungkap RD Yosef Irianto
bendera 5 Benua, foto-foto pendiri Karya Kepausan, Segu yang merupakan Dirdios KKI Keuskupan Bogor.
vandel 2D2K, serta pemeran Maria, Yusuf, dan 3 orang Ia menyampaikan juga bahwa salah satu yang
majus. Hampir semua petugas Misa HAM ini adalah berkesan dari Perayaan Hari Anak Misioner ini adalah
adik-adik BIA dan BIR yang dibantu pula oleh OMK. penggunaan musik sebagai sarana pewartaan. Musik
Anak-anak yang tergabung dalam BIA juga berderma dekat dengan dunia anak-anak, yang mengantarkan
untuk membantu para korban banjir. Akumulasi derma mereka mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui
mereka yang berupa kado-kado Natal dan uang tunai kegembiraan dan keceriaan dari musik dan tari.
sebesar 2 juta rupiah pun disalurkan melalui Pastor Romo Yoseph Irianto Segu juga berpesan untuk
Paroki Semplak, RD Antonius Dwi Haryanto. anak-anak agar mereka dapat terus bersukacita
Acara selepas Misa diisi dengan kegiatan bernyanyi dengan perjumpaan bersama teman-teman seiman
dan berdoa bersama. Anak-anak hadir dengan untuk memasuki kehidupan menggereja nantinya.
menggunakan aneka busana adat Nusantara: ada yang • Catharina Sumarni/Michael Dhadack/Maria Dwi Anggraeni
mengenakan Baju Bodo, pakaian adat Madura, Batak,
APERUIT ILLIS
SURAT APOSTOLIK TENTANG MINGGU SABDA ALLAH
Para peserta kegiatan Cantik & Menarik Bersama Keanekaragaman Batik Nusantara yang Umat berolahraga bersama dalam acara HUT ke-14 Paroki St Andreas Sukaraja.
diselenggarakan oleh WKRI Dekanat Tengah Keuskupan Bogor. (Foto: Panitia) (Foto: Komsos Paroki St Andreas Sukaraja)
Suasana Perayaan Natal 2019 umat Kristiani Kota Depok yang diselenggarakan di RD Mikhail Endro bersama para pemuka agama lainnya memimpin
Gedung Pastoral Yohanes Paulus II, Paroki St Paulus, Depok. (Foto: Panitia Natal Depok) doa dalam acara Cap Go Me - Bogor Street Festival 2020. (Foto: Istimewa)
WA J A H
M
enjadi bagian dalam proses dalam setiap homilinya. Karakter berkesan, yaitu ketika posting
pembuatan rubrik komik ini sudah familiar di kalangan Instagram Simon-Simin di-repost
Simon-Simin membawa umat Parung, karena itu saya dan oleh akun Katolikvidgram dan
kebanggaan dan pengalaman kedua teman saya (Beni dan Posan, Instakatolik.
berharga bagi Yoseph Benedick red.) menggunakan dua karakter “Sejak di-repost mereka,
Bayu Aditya. OMK dari St Joannes ini dalam komik kami. Selain follower komik ini di Instagram
Baptista Parung ini berbagi sudah familiar, kami juga ingin bertambah drastis. Senang sekali
kisahnya mengenai pengalaman memvisualisasikan 2 karakter ini banyak teman-teman di luar Jawa
yang ia dapatkan selama ke dalam sebuah gambar,” jelas yang tahu dan menyukai komik
menggambar karakter Simon-Simin Ocep, begitu kerap ia disapa, ketika ini. Pernah juga kami berjualan
yang merupakan tokoh komik menjelaskan awal mula ide karakter kaos dan pembelinya ada yang
yang berfokus pada komik Simon-Simin. dari Sumatera Utara, kami tidak
hal-hal relevan Anggota Komsos St Joannes menyangka ada sambutan yang
yang terjadi Baptista ini juga memaparkan demikian positif,” ujarnya.
di tengah bahwa tujuan dari pembuatan Ocep pun berharap agar komik
kehidupan komik adalah untuk mengedukasi ini bisa menjadi media pewartaan
umat umat mengenai kebiasaan- baru di Keuskupan Bogor, serta
Katolik. kebiasaan kurang baik yang sering semakin banyak komik-komik lain
“Romo dilakukan baik di dalam dan di luar yang kreatif dan asli buatan anak-
Gaib yang lingkungan Gereja. “Ya ibaratnya anak muda di Keuskupan Bogor.
pertama kali kita menyindir secara halus lah,” “Semoga Simon-Simin bisa
mengenalkan katanya sambil berkelakar. menjadi maskot baru dari
atau Pria kelahiran KulonProgo, 8 Keuskupan Bogor, kasihan Mamedo
menyebutkan 2 Juli 1993 ini juga menceritakan tidak ada temannya,” selorohnya.
Foto: Dok. Pribadi karakter Simon-Simin pengalamannya yang paling • Maria Dwi Anggraeni
Monica Apriyani
Mencintai Panggilan sebagai Katekis
P
eranan Tuhan amat besar 7 April 1993 ini pada akhirnya Dukungan dari orangtua,
dalam proses kehidupan yang menikmati setiap proses yang teman terdekat, dosen, hingga
dijalani oleh Monica Apriyani, menuntunnya pada panggilan ini. para katekis senior semakin
seorang Katekis muda yang berasal “Menghadapi realita yang ada, membuatnya percaya diri, bahwa
dan berkarya di Keuskupan Bogor. akhirnya saya mencoba untuk anak muda pun bisa menjadi
OMK Paroki Keluarga Kudus menempuh pendidikan S1 Ilmu seorang katekis.
Cibinong ini ingin membagikan Pendidikan Teologi di Universitas Baginya, kini pendidikan Iman
pengalamannya menjadi seorang Katolik Atma Jaya, Jakarta. Dari Katolik di Keuskupan Bogor
katekis. sanalah saya berproses mengenal semakin mendapatkan perhatian
Jika menilik dan mengetahui peranan sebagai khusus. Integrasi antarjenjang kini
ke belakang, seorang katekis, proses tersebut menjadi sorotan utama. Integrasi
menjadi menuntun saya untuk mencintai ini menjadi dasar yang kuat dalam
seorang dan menghidupi peranan sebagai menghadapi kehidupan dan
katekis seorang katekis,” kenang gadis menjadi bekal iman di masa depan.
atau guru berkacamata tersebut. Maka, keluarga dan Gereja perlu
agama saling bekerja sama.
Katolik Perlunya katekese berjenjang Lulusan Magister Teologi
bukanlah Monic pun bercerita Universitas Sanata Dharma,
sebuah bahwa keterlibatannya dalam Yogyakarta ini pun berpesan
cita-cita Komisi Kateketik bermula dari kepada para katekis di Keuskupan
awalnya, keikutsertaannya pada acara Temu Bogor untuk tetap semangat dalam
Foto: Dok.
Pribadi namun seiring Karya Se-Regio Jawa beberapa berkarya, sebab Tuhan pasti akan
dengan berjalannya tahun lalu ketika Keuskupan Bogor menyertai setiap usaha dan niat
waktu, gadis kelahiran Jakarta, menjadi tuan rumah. baik. • Maria Dwi Anggraeni