Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL

TERHADAP Ny.S DI PUSKESMAS KIBANG BUDI JAYA


TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2019

DISUSUN OLEH:

RESTI AYU WANDIRA


NIM. 1715471007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII KEBIDANAN METRO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karuniaNya,


sehingga saya dapat menyusun laporan asuhan kebidanan fisiologis yang
berjudul“Asuhan Kebidanan Persalinan Fisiologis Terhadap Ny.S di Puskesmas
Kibang Budi Jaya”telahselesai.
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes salaku Direktur Poltekkes Tanjungkarang
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
2. Islamiyati, AK, MKM selaku Ketua Program Studi Kebidanan Metro
Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
3. Sri Lestariningsih S.ST,M.Kes, selaku pembimbing institusi Program Studi
Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
4. Yuliani Amd,Keb, selaku pembimbing lahan praktek di puskesmas Kibang
Budi Jaya Tulang Bawang Barat.
5. Semua pihak yang telah membantu menyusun laporan asuhan kebidanan
normal.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan asuhan kebidanan ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik dari pembaca untuk
perbaikan penyusunan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini berguna
bagi kita semua. Amin.

Metro, November 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan umum ........................................................................... 1
C. Tujuan khusus............................................................................ 1

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Pengertian Persalinan................................................................ 3
B. Etiologi persalinan.................................................................... 3
C. Tanda dan Gejala...................................................................... 6
D. Penatalaksanaan........................................................................ 18

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Data Subyektif.......................................................................... 19
B. Data Obyektif............................................................................ 20
C. Assesment................................................................................. 21
D. Planning.................................................................................... 21

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 29
B. Saran ........................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit.(JNPK-
KR,2012)
Tentu saja persalinan normal tersebut perlu diperhatikan bahwa tidak ada
komplikasi atau penyulit seperti adanya perdarahan, infeksi dan anemia yang
dapat menyebabkan kematian ibu maupun anak. (Mochtar,1998)
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, AKI dan AKB di Indonesia terus
meningkat. Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai pada
tahun 2015.(Kompasiana,2015)
Untuk mencegah peningkatan AKI yang terus menerus perlu dilakukannya
pertolongan persalinan yang amansehingga memastikan bahwa semua penolong
persalinan mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan alat untuk memberikan
pertolongan yang bersih dan aman serta memberikan perawatan nifas pada ibu dan
bayi. Dan juga meningkatkan pengetahuan para ibu sehingga mereka mau, sadar
dan mampu mencegah masalah kesehatannya, dan perlu ditunjang dengan
peningkatan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan dan sarana prasarana lainnya.
(Kompasiana,2015)
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk mempelajari
lebih lanjut tentang manajemen kebidanan pada persalinan normal sehingga dapat
mendeteksi secara dini adanya komplikasi atau penyakit kehamilan, mengambil
tindakan yang tepat dalam melakukan asuhan kebidanan, serta membantu dan
memberikan dukungan pada klien selama proses persalinan normal berlangsung
sehingga ibu dapat melahirkan dengan aman dan selamat.(Kompasiana,2015)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pemberian asuhan Kebidanan persalinan normal sesuai
standart Asuhan Persalinan Normal ( APN ) melalui penerapan manajemen
kebidanan diPuskesmas Kibang Budi Jaya Tulang Bawang Barat.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui caraanamnesa dengan menggunakan komunikasi yang
baik dan benar kepada ibu bersalin, serta menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti.
b. Mampu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
secara lengkap dengan benar dan tepat pada ibu bersalin.
c. Mampu menganalisa masalah berdasarkan data atau informasi yang
telah diperoleh melalui anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan.
d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan persalinan normal secara
komprehensif sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
e. Evaluasi proses .
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Persalinan
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Saifuddin, 2006)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit. (JNPK-KR,2012)
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun
kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
(Prawirohardjo, 2006)

B. Etiologi
Menurut Mochtar (1998) beberapa teori mengemukakan etiologi dari
persalinan adalah meliputi:
1. Teori penurunan hormone
Pada 1-2 minggu sebelum proses persalinan mulai terjadi penurunan kadar
hormone estrogen dan progesterone.progesteron bekerja sebagai penenang
otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul kontraksi otot rahim bila kadar progesterone menurun.
2. Teori plasenta menjadi tua
Dengan semakin tuanya plasenta akan menyebabkan turunnya kadar estrogen
dan progesterone yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah,hal ini akan
menimbulkan kontraksi rahim
3. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot
rahim,sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenter.
4. Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser) Bila
ganglion ini di geser dan di tekan misalnya oleh kepala janin,akan timbul
kontraksi rahim.
5. Induksi partus.
Dengan jalan gagang laminaria,amniotomi,oksitosin drip dan sexio caesarea.
(Prawirohardjo, 2008)
6. Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin yang
dilahirkan sebagai berikut :
a. Abortus
1) Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup
diluar kandungan
2) Umur hamil sebelum 28 minggu dan berat janin kurang dari 1000 gr
b. Persalinan prematuritas
1) Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu
2) Berat janin kurang dari 2.499 gr
c. Persalinan aterm
1) Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
2) Berat janin diatas 2500 gr
d. Persalinan serotinus
1) Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu
2) Pada janin terdapat tanda post maturitas
e. Persalinan presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam (Prawirohardjo, 2008)
7. Proses persalinan menurut (Mochtar,R, 2001) dibagi 4 kala yaitu:
a. Kala I Persalinan

1 Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan


perubahan pada serik (membuka dan menipis) dan lendir bercampur darah
melalui vagina. Dalam kala 1 persalinan dibagi menjadi 2 fase yaitu fase
laten yang dimulai sejak awal konraksi hingga serviks membuka kurang
dari 4 cm yang berlngsung hampir atau hingga 8 jam. Sedangka fase aktif
pada persalinan kala I dari pembkaan 4cm-10cm serta terjadi penurunan
bagian terbawah janin. (JNPK-KR,2012)

b. Kala II Persalinan

2 Persalina kala II dimuli ketika pemukaan seviks sudah lengkap 10


cm dan berakhir dengan lahirnya bayi. adapun tanda dan gejala pada kala
II persalinan yaitu ibu merasakan ingin menern bersamaan dengan
terjadinya kontraksi, ibu merasakan tekanan pada rektum, perenium
menonjol, vulva dan anus membuka meningkatnya pengeluaran lendir
bercampur darah (JNPK-KR, 2012)

c. Kala III Persalinan

3 Kala III persalinan disebut jug sebagai kala uri atau kala
pengeluaran plasenta. Adapun tanda-tanda pelepasan plasenta adalah
perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan
darah mendadak dan singkat (JNPK-KR, 2012)

d. Kala IV Persalinan

4 Masa post partum merupakan saat paling kritis untuk mencegah


kematian ibu, terutama kematian disebabkan karena perdarahan. Selama
kala IV petugas harus memantau ibu setia 15 menit pada am pertama dan
30 menit pada jam kedua setelah persalinan (Saifuddin, 2006).
C. Tanda Dan Gejala
Tanda- tanda permulaan persalinan
1. Terjadi lightening
Menjelang minggu terakhir ke-36 pada primigravida terjadi
penurunan fundus uteri karena kepala bayi telah masuk PAP yang
disebabkan oleh:
a. Kontraksi Braxton Hicks
b. Ketegangan dinding perut
c. Ketegangan ligamentum rotundum
d. Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
2. Masuknya kepala bayi ke PAP dirasakan ibu
a. Terasa ringan di bagian atas, rasa sesaknya berkurang
b. Di bagian bawah terasa sesak
c. Terjadi kesulitan saat berjalan
d. Sering miksi
3. Tanda persalinan
a. Terjadi his persalinan dengan sifat
1) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
2) Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin
besar
3) Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
4) Makin beraktivitas (jalan) kekuatan makin bertambah
b. Pengeluaran lendir dan darah
Dengan his persalinan terjadi perubahan servik dan
menimbulkan :
1) Pendataran dan pembukaan
2) Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis
servikalis lepas
3) Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
c. Pengeluaran lendir
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan sebagian besar ketuban pecah menjelang
pembukaan lengkap, dengan pecahnya ketuban diharapka persalinan
berlangsung 24 jam.
4. Perbedaan antara his palsu dan his persalinan
a. His palsu
1) Rasa nyeri ringan di bagian bawah
2) Datangnya tidak teratur
3) Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
4) Durasinya pendek
5) Tidak bertambah bila beraktivitas
b. His persalinan
1) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
2) Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin
besar
3) Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.Makin
beraktivitas (jalan) kekuatan makin bertambah.
(Prawirohardjo,2008)
5. Gejala persalinan
a. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
yang semakin pendek.
b. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda yaitu pengeluaran lendir
yang bercampur darah.
c. Dapat disertai ketuban pecah
d. Pengeluaran lendir
e. Lendir bercampur darah
f. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks :
1) Perlunakan serviks
2) Pendataran serviks
3) Terjadi pembukaan serviks
6. Faktor – Faktor Penting dalam Persalinan
a. Power
1) His (kontraksi otot rahim)
2) Kontraksi otot dinding perut
3) Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4) Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotundum
b. Pasanger (janin dan plasenta).
c. Passage (jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang). (JNPK-KR,2012)
7. Mekanisme Persalinan
Gerakan utama pada mekanisme persalinan ialah :
a. Turunnya Kepala
Turunnya kepala dapat dibagi dalam :
1) Masuknya kepala dalam PAP
Pada primigravida masuknya kepala pada bulan terakhir
kehamilan sedangkan pada multigravida pada permulaan
persalinan.Masuknya kepala dalam PAP biasanya dengan sutura
sagitalis melintang dan fleksi ringan.Jika sutura sagitalis ditengah-
tengah antara simpisis danpromontorium maka dikatakan kepala
dalam “SYNCLITISMUS” pada synclitismus os periental depan
sama tingginya dengan os pariental belakang. Jika sutura sagitalis
agak ke depan mendekati sympisis atau agak kebelakang
mendekati promotorium maka dikatakan kepala dalam
“ASYNCLITISMUS”
a) Asynclitismus Posterior jika sutura sagitalis mendekati sympisis
dan os pariental belakang lebih rendah dari depan.
b) Asynclitismus anterior jika sutura sagitalis mendekati
promontorium dan os pariental depan lebih rendah dari
belakang
c) Majunya kepala
Pada primigravida terjadi setelah kepala masuk ke
dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala
II.Pada multipara sebaliknya majunya kepala dan masuknya
kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan. Majunya
kepala ini bersamaan dengan gerakan-gerakan yang lain ialah :
fleksi, putaran paksi dalam dan extensi.Yang menyebabkan
majunya kepala ialah :
(1) Tekanan cairan intrauterin
(2) Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
(3) Kekuatan mengejan
(4) Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim
2) Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga
UUK jelaslebih rendah dari UUB. Keuntungan bertambahnya
fleksi ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir diameter
suboccipito bregmatica (9,5 cm) menggantikan suboccipito
frontalis(11 cm) fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju
dan mendapat tahanan dari pinggir atas panggul, cervix, dinding
panggul dasar panggul.
Putaran Paksi Dalam
Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam ialah
pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian
terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah symphysis.
Presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah
ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan ke
bawah symphysis. Putaran paksi dalam merupakan suatu usaha
untuk menyampaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir,
khususnya bidang tengah dan pintu bawah panggul.Putaran paksi
dalam ini bersamaan dengan majunya kepala dan tidak sebelum
kepala sampai ke hoodge III.
3) Extensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai dari dasar
panggul, terjadilah extensi atau defleksi dari kepala hal ini
disebabkan sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah
ke depan dan atas. Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu
mendesak ke bawah dan tahanan dasar panggul yang menolak ke
atas.Dimana suboccipit menjadi pusat pemutaran (hypomochion)
maka lahirlah berturut-turut UUB, dahi, hidung mulut dan dagu
dengan gerakan extensi.
4) Putaran Paksi Luar
Gerakan yang terakhir adalah putaran paksi luar yang
sebenarnya disebabkan karena ukuran bahu (diameter bisakromial)
menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah
panggul.
5) Expulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah
symphysis dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu
belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh
badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
8. Asuhan persalinan normal 60 langkah
Melihat tanda dan gejala kala dua :
a. Mengenali gejala dan tanda kala dua
1) Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua
a) Ibu merasa ada dorongan kuat dan menera
b) Ibu merasa adanya tekanan pada rektum dan vagina
c) Perineum menonjol
d) Vulva dan anus membuka
b. Menyiapkan pertolongan persalinan
2) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat esensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksanakan komplikasi segera
pada BBL.
a) Tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat
b) 3 handuk/kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu)
c) Alat penghisap lendir
d) Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari bayi
e) Menggelar kain di perut bawah ibu
f) Menyiapkan oksitosin 10 ui
g) Alat suntik steril sekali pakai didalam partus set
3) Memakai celemek plastik
4) Memastikan lengan / tangan tidak memakai perhiasan, mencuci
tangan dengan sabun di air mengalir.
5) Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan
untuk periksa dalam
6) Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi
dengan oksitosin dan letakkan kembali kedalam wadah partus set.
Bila ketuban belum pecah, pinggirkan ½ kocher pada partus set
c. Memastiakan pembukaan lengkap  dan keadaan janin baik
Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT
(basah) dengan gerakan dari vulva ke perineum  (bila daerah
perineum dan sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang keluar,
bersihkan daerah tersebut dari kotoran),
Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah
lengkap (bila ketuban masih utuh maka lakukan amniotomi).
Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai
pastikan DJJ  dalam batas normal (120-160 x/menit)
d. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran
Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik kemudian bantu ibu menemukan posisi yang nyaman.
Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran, (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk
dan pastikan ia merasa nyaman)
Memimpin ibu untuk meneran saat ibu timbul his, menyesuaikan
pimpinan meneran dengan kecepatan lahirnya kepala
a) Mendukung usaha ibu untuk meneran
b) Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his (di
antara his)
c) Meminta bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat
istirahat
d) Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai
Anjurkan ibu untuk ganti posisi meneran seperti  miring, jongkok
atau merangkak jika ibu merasa belum ada dorongan untuk
meneran dalam selang waktu 60 menit.
e. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm,
memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut
ibu.
Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya
dibawah bokong ibu
Membuka tutup partus set
Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
f. Menolong kelahiran bayi
Lahirnya kepala
Saat tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm tampak dibawah
simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan dialas lipatan
kain di bawah bokong, sementara tangan kiri menahan puncak
kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat  kepala
lahir. (minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-
pendek)
Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi
luar secara spontan
lahirnya bahu
Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai
bahu anterior / depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati ke atas
sampai bahu posterior/belakang lahir
Lahirnya badan dan tungkai
Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan
bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher
(bagian bawah kepala) dan ke empat jari pada bahu dan dada /
punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu
janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir
Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke
arah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai 
bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut
janin)
g. Asuhan bayi baru lahir
Lakukan penilaian sepintas :
a) Apakah bayi cukup bulan ?
b) Apakah bayi menangis kuat dan tidak megap-megap ?
c) Apakah bayi bergerak aktif ?
Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi
kecuali bagian kedua tangan dan tali pusat .
Pastikan tidak ada janin kedua.
Beritahu ibu akan disuntikkan oksitosin.
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir suntikkan 10 ui oksitosin
pada 1/3 distal lateral paha ibu.
Setelah 2 menit dari bayi lahir jepit tali pusat menggunakan klem
kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan tali pusat ke arah
ibu dan memasang klem diantara kedua 2 cm dari klem pertama.
Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri,
dengan perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di
antara kedua klem dan ikat tali pusat dengan benang DTT/steril.
Letakkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
Dan bayi segera melakukan IMD.
h. Manajemen aktif kala tiga
Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah
uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan
klem atau kain kasa dengan jarak antara 5-10 cm dari vulva
Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan
sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah
dorso kranial
Bila uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga
untuk melakukan stimulasi putting susu
Mengeluarkan plasenta
Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat
bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta , minta
ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali
pusat ke arah bawah kemudian ke atas sesuai dengan kurva jalan
lahir hingga plasenta tampak pada vulva
Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta
dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta
dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu
pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.
Masase uterus
Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri
dengan menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian
palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus
teraba keras)
i. Menilai perdarahan
periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan
kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotelidon dan selaput
ketuban sudah lahir lengkap, dan memasukkan ke dalam kantong
plastik yang tersedia
Evaluasi apakah ada robekan pada introitus vagina dan perenium
yang menimbulkan perdarahan aktif
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera
lakukan penjahitan
j. Asuhan pasca persalinan
Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan
pervaginam, pastikan kontraksi uterus baik
Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam
larutan klorin 0,5 %, kemudian bilas tangan yang masih
mengenakan sarung tangan dengan air yang sudah di desinfeksi
tingkat tinggi dan mengeringkannya Evaluasi
Pastikan kandung kemih kosong
Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
Evaluasi dan etimasi jumlah kehilangan darah
Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernapas dengan
baik (40-60 kali/menit)
Kebersihan dan keamanan
Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
Membuang barang-barang yang terkontaminasi ke tempat sampah 
yang di sediakan
Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan
menggantikan pakaiannya dengan pakaian bersih/kering
Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk
membantu apabila ibu ingin minum
Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%
melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan.
Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan
fisik bayi.
Dalam 1 jam pertama beri salep mata , vit K 1mg IM dipaha kiri
lateral, PF BBL (pernapasan dan temperatur).
Setelah 1 jam pemberian vit K berikan imunisasi HB0 dipaha
kanan bawah lateral.
Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir serta keringkan.
Dokumentasi
Melengkapi partograf dan periksa TTV kala IV. ((JNPK-KR, 2012)

D. Penatalaksanaan
1. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami,
keluarga pasien/teman dekat.Dukungan yang diberikan:
2. Posisi sesuai dengan keinginan ibu tapi tidak dianjurkan posisi tidur
terlentang
3. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his
4. Menjaga privasi ibu
5. Penjelasan tentang  kemajuan persalinan
6. Menjelaskan perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu, serta prosedur yang
akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
7. Menjaga kebersihan diri
Membolehkan ibu untuk mandi, menganjurkan ibu untuk basuh sekitar
kemaluannya setelah BAB dan BAK
8. Pemberian cukup minum
9. Menolong kelahiran bayi.
10. Menilai apakah BBL dalam keadaan stabil, jika tidak bayi segera dirawat
11. Pemeriksaan fundus dan massase
12. Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit
selama jam kedua
13. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
14. Biarkan ibu beristirahat karena telah bekerja keras melahirkan bayinya.
Bantu ibu pada posisi yang nyaman
15. Ibu boleh bangun ke kamar mandi, pastikan ibu dibantu dan selamat
karena ibu masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.
Pastikan ibu sudah BAK dalam 3 jam post partum.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / Biodata
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. Y
Umur : 25 tahun Umur : 27tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kibang Budi Jaya Alamat : Kibang Budi Jaya

2. AnamnesaPada Tanggal 09 September 2019 Pukul 20.00WIB


a. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan mulas-mulas dan nyeri pada bagian perut yang
menjalar kepunggung, sudah keluar lendir
b. Riwayat menstruasi
HPHT : 11 -12-2019
TP : 18 –09-2019
Siklus : Teratur
Masalah yang pernah dialami : Tidak ada
c. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke-1
Usia saat kawin : 22 tahun
Lama perkawinan : 7 tahun
d. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No Tahun Uk Tempat Jenis Penolong Nifas JK/BB Kondisi
persalinan
1 2012 39 mg BPM Spontan Bidan Normal L/3100gr Hidup

e. Riwayat Imunisasi
Ibu telah menerima imunisasi sampai TT 3x
f. Riwayat penyakit/operasi yang lalu
Tidak memiliki riwayat penyakit serius atau operasi
g. Riwayat yang beruhubungan dengan masalah kespro
Tidak pernah ada masalah
h. Riwayat penyakit keluarga
Tidak memiliki penyakit keturunan
i. Riwayat KB
Kb suntik 3 Bulan
j. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Umum : makan dan minum sehari 3x, nafsu makan
bertambah, eliminasi tidak ada masalah, tidur
nyenyak, dan aktivitas sudah dikurangi.
Data psikososial : menantikan kelahiran bayinya,
Lainnya : sudah mempunyai biaya untuk persalinan dan
mempunyai BPJS.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KeadaanUmum : Baik BB sebelum hamil : 50 kg
TD : 120/80mmHg BB sekarang : 59 kg
N : 84 x/menit TB :156cm
P : 19 x/menit IMT :32kg/m2
S : 36,5oC LILA :25 cm

2. Pemeriksaan Fisik Yang Berhubungan Dengan Kebidanan


a. Kepala dan wajah : normal, tidak ada kelainan,tidak oedema
b. Mata :konjungtiva merah muda sclera tidak ikterik
c. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
d. Payudara : areola bersih, puting menonjol, tidak ada
benjolan massa
e. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi dan striae
1) Leopold I : teraba bulat, lunak,melenting berarti kepala
2) Leopold II : kanan : ekstremitas , kiri : punggung
3) Leopold III : teraba keras, melenting,presentasi kepala.
4) Leopld IV : kepala sudah masuk PAP
TFU : 32 cm
DJJ : 142 x/menit
TBJ : 3255 gr
f. Ekstremitas : Tidak ada oedem, reflek patella +
g. Genetalia : pengerluaran pervaginam lendir
1) Pemeriksaan dalam pukul : 20.00 wib
2) Pembukaan : 7 cm
3) Ketuban :+
4) Presentasi : kepala
5) Portio : lunak
6) Penurunan : H-III

3. PemeriksaanPenunjang
a. Hemoglibin : 11.2 gr/dl e. Glukosa Urine : ( - )
b. HbsAg :(-) f. Protein Urine : ( - )
c. HIV :(-)
d. Sifilis :(-)

C. ASSESMENT
G2 P1 A0, Usia kehamilan 39 minggu
DJJ dalam batas normal ,puki
janin tunggal, hidup, intra uterin
inpartu kala I fase aktif

D. PLANNING
1. Beritahu hasil pemeriksaan
2. Pindahkan keruang VK
3. Beri dukungan pada ibu
4. Siapkan alat
5. Pantau kemajuan persalinan
6. Ajarkan cara mengejan yang baik dan benar
7. Atur posisi nyaman
8. Anjurkan makan dan minum
9. Lakukan pertolongan persalinan
LEMBAR IMPLEMENTASI

Waktu Kegiatan Evaluasi Paraf


10-09- 1. Memberitahu ibu tentang 1. Ibu mengerti
2019 kondisinya saat ini. dengan keadaan
Pukul Pemeriksaan TTV dalam dirinya dan
20.00 keadaan normal, posisi janin janinnya saat ini
baik, kepala sudah turun, dalam keaan
pembukaan 7 cm, his nya sehat.
teratur, DJJ 142 x/menit
normal, ketuban masih utuh.

2. Menyiapkan ruangan untuk 2. Ibu sudah pindah


persalinan ibu, dan keruang bersalin
memindahkan ibu dari ruang
periksa ke ruang bersalin.

3. Meminta suami/keluarga 3. Suami/keluarga


untuk memebrikan dukungan mengerti dan
kepada ibu selama proses bersedia
persalinan memberikan
dukungan.

4. Menyiapkan alat-alat 4. Peralatan dan


penolong peraslinan: pakaian bayi
a. Partus set & hecting set sudah disiapkan.
b. Kain bersih dan alas
bokong
c. Lidocain, oksitosin
d. APD untuk penolong
persalinan
e. Pakaian bayi dan ibu
5. Anjurkan ibu makan dan 5. Keluarga sudah
minum minta keluarga untuk membantu ibu
membantu ibu makan dan makan dan
minum. minum

6. Atur posisi nyaman ibu 6. Ibu miring kiri


biarkan ibu memilih posisi sesekali ke kanan
yang menurutnya nyaman.

7. Mengobservasi kemajuan 7. DJJ dan nadi ibu


persalinan dengan dalam keadaan
menggunakan lembar normal, His
partograf. Observasi his, djj, teratur durasi
dan nadi ibu setiap 30 menit mulai naik seiring
sekali. bertambahnya
20.30 Observasi: pembukaan.
DJJ : 140 x/menit
His : 4 x 10’, 40”
Nadi : 86x/menit

21.00 Observasi:
DJJ : 138 x/menit
His : 5 x 10’, >40”
Nadi : 90 x/menit

21.30 Observasi:
DJJ : 135 x/menit
His : 5 x 10’, >40”
Nadi : 86 x/menit
22.00 Observasi:
DJJ : 140 x/menit
His : 4 x 10’, >40”
Nadi : 88 x/menit

22.30 Observasi:
DJJ : 140 x/menit
His : 5 x 10’, >40”
Nadi : 88 x/menit

00.00 Ketuban pecah spontan, Kepala bayi


dilakukan VT dengan hasil sudah membuka
pembukaan 10cm. vulva, perinium
menonjol,
Observasi: sfingter ani
DJJ : 144 x/menit membuka.
His : 4 x 10’, >40”
Nadi : 95 x/menit

Ibu mengatakan ingin


mengedan seperti BAB

00.30 8. Bayi lahir . Bayi cukup


bulan,menangis
kuat,bergerak
aktif

CATATAN PERKEMBANGAN KALA II


Tanggal : 10-11-2019 Pukul :00.00WIB
1. Data Subyektif
Ibu mengatakan seperti ingin BAB dan keinginan untuk meneran
2. Data Obyektif
a. TTV
b. TD :110/80 mmHg
c. N : 82 x/m
d. P : 19 x/m
e. S :36,5 ºC
f. DJJ : 144 x/m
g. Pemeriksaan dalam
Pembukaan : 10 cm Portio : lunak, tipis
Ketuban :- Penurunan : H-IV
Presentasi : kepala

3. Assesment
G2P1A0, Usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal hidup intra uteri, inpartu
kala II.

4. Planning
1. Hadirkan pendamping untuk ibu
2. Ajarkan cara meneran
3. Periksa kelengkapan alat
4. Lakukan asuhan persalinan normal
5. Pimpin ibu untuk meneran dengan benar
6. Bantu lahirkan bayi, lakukan penilaian sepintas BBL
7. Potong tali pusat, hangatkan bayi dengan kain baru yang bersih lalu
lakukan IMD
8. Pantau perkembangan kala III

CATATAN PERKEMBANGAN KALA III


Tanggal : 10-09-2019 Pukul : 00.30Wib
1. Data Subyektif
Ibu mengatakan lega tetapi masih terasa mulas.

2. Data Obyektif
KU : baik
Kesadaran : composmentis
Kandung kemih : Kosong
TFU : Setinggi Pusat
Kontraksi uterus : Baik
Tanda pelepasan plasenta : Tali pusat memanjang, terdapat semburan darah
Pendarahan : ± 80 CC

3. Assesment
Ny. S usia 29 tahun P2A0 kala III

4. Planning
a. Penilaian sepintas bayi baru lahir
b. Jaga bayi tetap hangat
c. MAK III
d. Pemeriksaan antropometri bayi
e. Beri ibu makan/minum jika ingin
f. Kontak dini antara ibu dan bayi
g. Membersihkan ibu dan lingkungannya
h. Pantau perkembangan kala IV

CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV


Tanggal : 10-09-2019 Pukul : 00.40 WIB
1. Data Subyektif
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas.
2. Data Obyektif
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 19x/menit
T : 370 C
Kandung kemih : Kosong
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus : Baik
Pendarahan : ± 150CC
3. Assesment
Ny. W usia 29 tahun P3A0 kala IV

4. Planning
a. Beritahu keadaan ibu dan bayi
b. Jelaskan cara massage uterus dengan benar
c. Lakukan observasi ibu kala IV
d. Nilai perdarahan ibu
e. Catat hasil pemeriksaan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran
hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati,
yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan dikhiri dengan pelahiran
plasenta. Jadi persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan plasenta) yang cukup bulan (37-42 minggu), spontan, presentasi belakang
kepala, dengan dorongan dari kekuatan ibu sendiri.
Ny. S usia 29 tahun P2A0 inpartu kala IV, Ibu partus pukul 00.30
WIB.Jenis kelamin laki-laki, BB 3250gr, PB 48 cm, plasenta lahir legkap pukul
00.40 WIBTFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong,tidak ada laserasi jalan lahir.

B. Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan sungguh-
sungguh dalam memberikan asuhan di lahan praktik sesuai dengan standard
pelayanan kebidanan sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro Gulardi, 2012, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta, JNPK-KR

Saifuddin, 2006 pelayanan kesehatan maternal da neonatal, jakarta.

Prawiroharjo, Sarwono.2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawiroharjo.

Mochtar. R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi, Jakarta : EGC

Fakultas Kedokteran UNPAD, Obstetri Fisiologi, Bandung, 1983.

Anda mungkin juga menyukai