A. Definisi
Asma adalah gangguan inflamasi kronispada jalan napas tempat banyak sel (sel
mast, eosinofil, dan limposit T) memegang peranan. Adapun pengertian asma menurut
Wong (2004 : 475) meupakan proses obstruktif reversible yang ditandai dengan
peningkatan responsivitas dan inflamasi jalan napas, terutama napas bagian bawah.
Asma disebut juga sebagai reactive airway disease (RAD) adalah suatu penyakit
obstruksi pada jalan nafas secara reversible yang ditandai dengan inflamasi, dan
peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan (Suriadi & yuliani, 2010 : 14).
B. Etiologi
Penelitian tentang anak yang menderita asma menunjukan bahwa alergi
mempengaruhi persistensi dan keparahan penyakit. Akan tetapi pada bayi, terdapat
hubungan yang kuat antara infeksi virus dan asma. Alergen tidak begitu berperan
menyebabkan asma karena terjadinya sensitivitas alergi memerlukan waktu. Terdapat
juga factor predisposisi genetic untuk terjadinya respons alergi terhadap allergen yang
banyak terdapat di udara (Nation Asthma Education and Prevation Program, 1997).
Selain allergen, zat dan kondisi lain juga dapat mencetus episode asma.
Meskipun allergen berperan penting untuk terjadinya asma, pada beberapa kasus
tidak ada proses alergi yang dapat dideteksi. Teori – teori lain seperti (1) defek dasar
pada reseptor adrenergic B terhadap leukosit dan (2) peningkatan aktivitas kolinergik
telah dimunculkan. Akan tetapi, sebagian besar ahli menyetujui bahwa asma melibatkan
faktor – faktor biokimia, imunologik, infeksius, endokrin, dan psikologik.
C. Patofisiologi
Terdapat persetujuan umum bahwa inflasi berperan dalam peningkatan reaktifitas
jalan nafas. Mekanisme yang menyebabkan inflamasi jalan nafas cukup beragam, dan
peran setiap mekanisme tersebut berpareasi dari satu anak keanak lain serta selama
perjalanan penyakit. Akan tetapi, pengetahuan mengenai pentingnya inflamasi telah
membuat penggunaan agens anti-inflamasi sebagai komponen inti dalam terapi asma
terbaru.
Komponen penting asma lainnya adalah bronkospasme dan obstruksi. Meliputi :
Inflamasi dan edema membrane mukosa
Akumulasi sekresi yang berlebihan dari kelenjar mukosa
Spasme otot-otot halus bronkus dan brokeolus yang menurunkan diameter
bronkiolus
D. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat bervariasi dari normal sampai didapatkan kelainan. Selain
itu perlu diperhatikan tanda-tanda asma dan penyakit alergi lainnya. Tanda asma yang paling
sering ditemukan adalah wheezing (mengi) tetapi pada sebagian pasien asma tidak didapatkan
mengi diluar serangan. Pada serangan asma umumnya terdengar mengi, disertai tanda-tanda
lainnya, pada asma yang sangat berat mengi dapat tidak terdengar (sillent chest) dan pasien
dalam keadaan sianosis dan kesadaran menurun. (Depkes, 2009) Pasien yang mengalami
serangan asma, dalam pemeriksaan fisik dapat ditemukan (sesuai derajat serangan): (Depkes,
2009)
a. Infeksi : pasien terlihat gelisah, sesak ( napas cuping hidung, napas cepat, reflaksi
sela iga, refraksi epigastrium, refleksi suprasternal), sianosis.
b. Palpasi : biasanya tidak ada kelainan yang nyata (pada serangan berat dapat terjadi
pulsus paradoksus).
c. Perkusi : biasanya tidak ada kelainan yang nyata
d. Auskultasi : ekspirasi memanjang, wheezing, suara lender.
E. Periksaan Penunjang
1. Spirometer : dilakukan sebelum dan sesudah bronkodilator hirup (nebulazer/inhaler),
positif jika peningkatan VEP/KVP > 20%
2. Sputum : eosinofil meningkat
3. Eosinofil darah meningkat
4. Uji kulit
5. RO dada yaitu patologis paru/komplikasi asma
6. AGD : terjadi pada asma berat pada fase awal terjadi hipoksemia dan hipokapnia
(PCO2 turun) kemudian fase lanjut normokapnia dan hiperkapnia (PCO2 naik).
7. Foto dada AP dan lateral. Hiperinflasi paru, diameter anteroposterior membesar pada
poto lateral, dapat terlihat bercak konsolidasi yang tersebar.
F. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Alergen (hawa dingin) Bersihan jalan nafas
- Dispnea ↓ tidak efektif
- Sulit berbicara Hipersensivitas
- Ortopnea ↓
Stimulasi Ig E
Do : (immunoglobulin alergi)
- Batuk tidak efektif ↓
- Tidak mampu Pemecahan sel mast
batuk ↓
- Sputum berlebih Melepaskan histamine
- Mengi, wheezing ↓
dan ronchi kering Stimulasi sel goblet
- Meconium jalan ↓
nafas Mukosa meningkatkan
- Gelisah sekresi mucus berlebih
- Sianosis yang sangat lengket
- Bunyi nafas ↓
menurun Merangsang batuk
- Prekuensi nafas ↓
berubah Ketidak efektifan jalan
- Pola nafas berubah napas
2. Ds : Intoleransi aktivitas
- Mengeluh lelah
- Dipsneu saat atau
setelah aktivitas
- Merasa tidak
nyaman setelah
beraktivitas
- Merasa lemah
Do :
- Frekuensi jantung
meningkat > 20%
dari kondisi
istirahat
- Tekanan darah
berubah > 20%
dari kondisi
istirahat
- Gambaran EKG
menunjukan
aritmia saat atau
setelah aktivitas
- Gambaran EKG
menunjukan
iskemia
- Sianosis
3. Ds : Defisit nutrisi
- Cepat kenyang
setelah makan
- Kram/nyeri
abdomen
- Nafsu makan
menurun
Do :
- Berat badan
menurun 10%
dibawah rentan
ideal
- Bising usus
hiperaktif
- Otot pengunyah
lemah
- Otot menelan
lemah
- Membrane mukosa
pucat
- Sariawan
- Serum albumin
turun
- Rambut rontok
berlebih
- Diare
4. Ds : Infeksi bakteri Pola nafas tidak
- Ortopnea ↓ efektif
- Dispnea Peradangan pada laring
Do : ↓
- Penggunaan obat Udema laring
bantu pernapasan ↓
- Fase ekspirasi Adanya sumbatan pada
memanjang laring
- Pola nafas ↓
abnormal Dispneu
- Pernapasan cuping ↓
hidup Pola napas tidak efektif
- Diameter thoraks
anterior – posterior
meningkat
- Ventilasi semenit
menurun
- Kapasitas vital
menurun
- Tekanan ekspirasi
menurun
- Tekanan inspirasi
menurun
- Ekskursi dada
berubah
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d respons alergenik dan inflamasi pada
percabangan bronkus.
2. Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru.
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
4. Defisit nutrisi b.d intake yang tidak adekuat
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : An. B
Umur : 42 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Pemuda No.1 Kebumen
No.RM : 20605
Tanggal masuk RS : 11 November 2015 pukul 09.30 WIB
Dx. Medis : Asma
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny.N
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Pemuda No.1 Kebumen
Hubungan dengan klien : Ibu
F. Terapi
- IVFD RL = 20 tetes/menit
- Oksigen 2 L/menit nasal kanul
- Nebu : Ventolin 4x2,5 mg
- L Bio 2x1 sac
- Diet Gizi seimbang