Bab 2 Siti Mia Nurmala
Bab 2 Siti Mia Nurmala
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
Infark miokard akut (IMA) terjadi saat iskemia miokard yang terlokalisasi
menyebabkan perkembangan suatu regio nekrosis dengan batas yang jelas. IMA
paling sering disebabkan oleh ruptur lesi aterosklerotik pada arteri koroner. Hal ini
2017).
Infark miokard akut (IMA) akut terjadi saat iskemia miokard yang terlokalisasi
Infark miokard akut adalah kematian organ miokard yang disebabkan oleh tidak
adekuatnya pasokan darah akibat dari sumbatan akut arteri koroner. Arteri koroner
adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner terdiri dari arteri
7
8
Jadi dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan Infark Miokard Akut adalah
penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan arteri koroner. Sumbatan akut
terjadi oleh karena adanya aterosklerotik pada dinding arteri koroner, sehingga
2.1.2 Etiologi
IMA dipicu oleh hambatan aliran darah ke arteri koroner sehingga meimbulkan
kematian miokardium. Dengan demikian penyebab dari penyakit ini sama dengan
penyebab angina pektoris yaitu kerusakan arteri koroner, insufisiensi katup aorta,
Selain itu terdapat beberapa faktor risiko yang menempatkan seseorang termasuk
ke dalam kategori risiko tinggi atau rendah. Usia dan jenis kelami merupakan
faktor resiko yang tidak dapat diubah. Semakin lanjut usia, maka kualitas
pembuluh darah akan semakin buruk. Hal ini membuat lansia beresiko tinggi
Selain itu pola hidup yang tidak sehat juga menjadi faktor resiko terjadinya
pemicu aterosklerosis penyebab infark miokard akut. Sementara itu pola makan
yang tidak sehat juga berkontribusi terhadap risiko infark miokardium. (NANDA
NIC-NOC, 2017)
9
Penyebab pada IMA ini sama dengan pada angina pektoris yakni berbagai kondisi
seluler yang ireversibel dan kematian otot atau nekrosis, sehingga bagian tersebut
akan berhenti secara permanen. Daerah sel infark dikelilingi oleh daerah iskemik
yang jika tidak ditangani akan menjadi infark. Dengan demikian penanganan pada
jaringan infark, namun untuk memulihkan area iskemik supaya tidak jatuh
menjadi infark.
aliran darah regional. Setelah 24 jam, maka akan timbul edema pada sel-sel
leukositenzim-enzim akan terlepas dari sel tersebut dan masuk ke aliran darah.
Proses degradasi jaringan dan pembuangan serat nekrotik mulai terjadi pada hari
kedua dan ketiga. Hal ini menyebabkan dinding nekrotik menjadi relatif tipis.
Jaringan parut akan mulai tersbentuk pada minggu ketiga dan berakhir pada
gangguan kontraksi jantung. Dengan demikian fungsi ventrikel pun akan menurun
10
iskemia, yaitu:
Terdapat tiga tanda klasik dari infark miokardium yaitu nyeri dada, peningkatan
a. Nyeri dada, nyeri dada biasanya berlangsung lama dan berat disertai dengan
perasaan mual, muntah, keringat dingin, dan perasaan mendekat ajal. Namun
demikian terdapat sekitar 20-60% serangan infark yang tidak fatal bersifat
Troponin merupakan indikator yang paling baik untuk kasus angina tidak stabil
dan infark miokardium. Hal ini disebabkan oleh selain peningkatan dan kadar
11
serangan infark antara lain gelombang Q patologis,, elevasi segmen ST, dan
IMA merupakan sindrom klinis yang di cirikan oleh rasa tidak nyaman di jantung,
mengabaikan nyeri dada, berpikir bahwa nyeri dada akan hilang sendiri.
b. Lokasi, hampir 90% klien mengalami nyeri retrosternum atau sedikit ke sisi
c. Penjalaran. Nyeri biasanya menjalar ke bahu dan lengan atas kiri serta dapat
berlanjut ke bagian dalam lengan kiri hingga siku, pergelangan tangan, dan
yang dipicu oleh aktivitas makan berat atau kemarahan ekstrem dapat
g. Ciri yang berhubungan. Manifestasi lain yang dapat menyertai nyeri antara
lain dispnea, pucat, berkeringat, mau pingsan, palpitasi, pusing dan gangguan
pencernaan.
2.1.5 Prevalensi
adalah sebesar 26,4% (Departemen kesehatan RI, dalam Supriyono, 2008), dan
sampai saat ini penyakit jantung koroner menjadi penyebab utama kematian dini
pada sekitar 40% dari sebab kematian laki-laki usia menengah (Anis, 2006 dalam
di Rumah Sakit yaitu pasien harus beristirahat di tempat tidur selama 12-24 jam
pertama, selama waktu tersebut akan tampak apakah infark tersebut akan
kuantitas dan kualitas tidur pasien dalam bentuk meningkatnya kepekaan terhadap
tidur, sering terbangun oleh kegiatan perawatan dan kebisingan (Aboyans et al,
13
2.2.1 Pengertian
Tidur adalah proses fisiologis yang berputar dan berganti, dengan periode jaga
sama halnya dengan sembuh dari penyakit. Klien yang sedang sakit seringkali
membutuhkan lebih banyak tidur dan istirahat dari pada klien yang sehat.
mendapatkan tidur dan istirahat yang adekuat. Lingkungan rumah sakit atau
fasilitas perawatan jangka panjang dan aktivitas pemberi layanan sering kali
gangguan tidur, sedangkan klien yang lain bertambah masalah tidurnya akibat
lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva
merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap
Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya
tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek
subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Buysse, 1998, Daniel et al,
1998). Persepsi mengenai kualitas tidur itu sangat bervariasi dan individual
yang dapat dipengaruhi oleh waktu yang digunakan untuk tidur pada malam
hari atau efesiensi tidur. Beberapa penelitian melaporkan bahwa efisiensi tidur
pada usia dewasa muda adalah 80-90% (Dament et al, 1985; Hayashi & Endo,
1982 dikutip dari Carpenito, 1998). Di sisi lain, Lai (2001) dalam Wavy (2008)
kemampuan tinggal tidur, dan kemudahan untuk tertidur tanpa bantuan medis.
Kualitas tidur yang baik dapat memberikan perasaan tenang di pagi hari,
perasaan energik, dan tidak mengeluh gangguan tidur. Dengan kata lain,
memiliki kualitas tidur baik sangat penting dan vital untuk hidup sehat semua
Selain itu, menurut Hidayat (2006), kualitas tidur seseorang dikatakan baik
tanda fisik dan tanda psikologis. Di bawah ini akan dijelaskan apa saja tanda
Istirahat dan tidur yang tepat sama pentingnya dengan nutrisi yang baik dan
latihan yang adekuat. Seseorang memerlukan tidur dan istirahat yang berbeda.
kehidupan sehari-hari mereka. Irama yang paling dikenal adalah irama 24 jam,
irama siang-malam adalah dikenal dengan diurnal atau irama sirkadian (berasal
dari bahasa latin: circa, “sekitar” dan dies, “hari”) irama sirkadian
dapat diprediksi adalah perubahan suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah,
sekresi hormon, ketajaman panca indra, dan suasana hati tergantung dari
sedangkan yang lain tidur pada tengah malam atau ketika hendak subuh. orang
16
lainnya juga lebih aktif di waktu yang berbeda pada satu hari . (Potter and
Perry, 2010)
Tingkatan tidur, gelombang otak yang berbeda, otot, dan aktivitas mata
melibatkan dua tahapan, yaitu tidur non rapid eye movement (NREM) dan
Tahap 1: NREM
Tahap 2 : NREM
Tahap 3: NREM
Tahap 4 : NREM
Tahap terdalam dari tidur, sangat sulit untuk di bangunkan, mjika sudah tertidur
seseorang akan menghabiskan sebagian besar dari malam di tahap ini, tanda-
tanda vital secara signifikan lebih rendah dari pada jam bangun, tahap
Tidur REM
Mimpi yang berwarna dan nyata muncul, mimpi yang kurang jelas terjadi pada
tahap lainnya, tahap biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah tidur dimulai,
ditandai dengan respon otonom yaitu gerakan mata cepat, denyut jantung
untuk dibangunkan, durasi tidur REM meningkat dengan setiap siklus dan rata-
Selama tidur NREM, seseorang yang sedang tidur akan maju melalui empat
tahap selama 90 menit siklus tidur yang khas. Kualitas tidur mulai dari stadium
1 hingga stadium 4 akan menjadi semakin mendalam. Tidur yang lebih ringan
Tahap 3 dan 4 melibatkan tidur yang lebih dalam, disebut tidur gelombang
lambat. REM adalah fase pada akhir setiap siklus tidur. Faktor yang berbeda-
beda meningkatkan atau mengganggu pada berbagai tahapan dari siklus tidur.
Selama tidur NREM, fungsi biologis lambat. Denyut jantung normal orang
dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70-80 denyut per menit atau kurang jika
individu berada dalam kondisi fisik yang sangat baik. Namun, selama tidur
denyut jantung turun sampai 60 denyut per menit atau kurang. Ini berarti
selama tidur jantung berdetak 10-20 kali lebih lambat dalam setiap menit atau
60-120 kali lebih sedikit dalam setiap jam. Oleh karena itu, tidur nyenyak
yang menurun selama tidur adalah pernafasan, tekanan darah dan otot
tubuh. Selama tidur, gelombang lambat dan dalam (NREM tahap 4), tubuh
Pada kondisi infark maka di sel miokard keadaan sekitar infark kemungkinan
terjadi iskemia, sehingga pada iskemia ataupun infark memerlukan oksigen dan
nutrisi yang banyak tetapi suplay yang diberikan sangat rendah akibat
aneorob jumlah energi (ATP) yang dihasilkan jauh lebih rendah. Sehingga
kelemahan, maka pada kondisi ini pasien harus di istirahatkan. Pasien IMA
sering mengalami imsomnia, dengan periode waktu dan frekuensi tidur yang
pendek. Hal ini disebabkan oleh hilangnya neuron kolinergik di batang otak
yang mengontrol tidur karena penghancuran diri sel yang dikenal sebagai
otak, dan secara khusus daerah yang mengontrol tidur, terutama fase tidur
Mengalami Obstruktif Sleep Apnea (OSA). Pada pasien IMA dengan STEMI
memiliki OSA yang berat. OSA yang berat membawa dampak prognosis
IMA di OSA pasien ini sangat berbeda dari variasi diurnal non-OSA pasien.
gangguan pola tidur. Pasien penderita IMA tidak dapat tidur setelah jam 11.00,
permalam, tidur REM pendek dan kadang tidak mendapatkan tidur REM sama
terbangun dari tidur oleh gejala IMA. Pasien yang lebih tua dan sakit lebih
mungkin dibangunkan dari tidur oleh timbulnya IMA (Peters RW et al, 2009).
terjadinya IMA (Med Bull et al, 2012). Gangguan tidur dapat menyebabkan
kurang tidur akut baik secara kuantitatif atau kualitatif yang dapat merusak
kekurangan tidur diatas merupakan gejala dari vital exhaustion (Brostrom et al,
2001). Gangguan tidur merupakan masalah yang lazim terjadi pada pasien
gangguan tidur pada pasien unit pelayanan kritis, termasuk unit perawatan
Freedman NS et al, 2001; Gabor JY et al, 2003; Gay, 2010, 2006; Potter &
kualitas tidur seseorang dalam jangka waktu 1 bulan secara subyektif. PSQI ini
meliputi: kualitas tidur secara subyektif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi
tidur sehari-hari, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi aktivitas
pada siang hari. Jumlah skor dari ketujuh komponen ini menghasilkan satu skor
global. Untuk mengetahui kualitas tidur baik atau buruk dengan melihat skor
global, jika skor global <5 maka kualitas tidur baik, jika skor global >5 maka
Sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur. Sering kali
faktor tunggal bukanlah satu satunya penyebab untuk masalah tidur. Faktor
Kantuk, insomnia, dan kelelaham sering terjadi sebagai akibat langsung dari
obat umum yang di resepkan. Obat ini mengubah pola tidur dan menurunkan
(Schweizer, 2005). Obat yang diresepkan untuk tidur sering menyebabkan lebih
banyak masalah dari pada manfaat. Lansia mengonsumsi berbagai obat untuk
22
mengontrol atau mengobati penyakit kronis, dan efek gabungan beberapa obat
bisa sangat mengganggu tidur. Salah satu substansi yang mendukung terjadinya
tidur di banyak orang adalah L-triptofan, protein alami yang ditemukan dalam
b) Gaya hidup
bekerja secara rotasi (misalnya, 2 minggu siang hari diikuti oleh 1 minggu
Sebagai contoh, jam internal tubuh di atur pada jam 11 malam, tetap jadwal
kerja memaksa tidur di jam 9. Individu hanya dapat tidur 3 atau 4 jam karena
jam tubuh merasakan sudah waktunya untuk bangun dan aktif. Kesulitan
dan bahkan kinerja yang berbahaya. Setelah beberapa minggu bekerja di shift
berat yang tidak biasa, terlibat dalam kegiatan sosial sampai larut malam, dan
Pada abad sebelumnya, jumlah tidur malam yang dibutuhkan oleh warga
negara AS telah menurun lebih dari 20% (National Sleep foundation, 2003),
menunjukan bahwa banyak orang Amerika kurang tidur dan negalami kantuk
berlebihan di siang hari. Kantuk patologis terjadi ketika individu perlu atau
23
ingin terjaga.orang yang mengalami kurang tidur sementara sebagai dari hasil
aktivitas malam yang aktif atau jadwal kerja yang diperpanjang, biasanya akan
memperhatikan. Kurang tidur yang kronis jauh lebih serius dari kurang tidur
kendaraan terjadi paling sering pada pukul 02.00-05.00 dini hari karena kantuk
yang terjadi ketika seseorang terjaga selama periode normal yang seharusnya
d) Stres emosional
seseorang berusaha terlalu keras untuk dapat tertidur, sering terbangun selama
siklus tidur, atau tidur terlalu lama. Stres tang berkelanjutan menyebabkan
Klien yang berusia lebih tua lebih sering mengalami kehilangan yang mengarah
ke stres emosional seperti pensiun, gangguan fisik, atau kematian orang yang
dicintai. Lansia dan orang yang mengalami masalah depresi suasana hati
24
mengalami penundaan waktu tidur, munculnya tidur REM lebih awal, sering
e) Lingkungan
kemampuan untuk memulai dan tetap tidur. Ventilasi yang baik sangat penting
kualitas tidur. Jika seseorang biasanya tidur dengan individu lain, maka tidur
sendiri akan sering menyebabkan terjaga. Di sisi lain, tidur dengan teman tidur
masalah bagi klien. Masalah ini lebih besar terjadi di malam pertama rawat
terbangun, serta menurunkan tidur REM dan total waktu tidur. Penyebab suara
meningkatkan tekanan darah, denyut jantung dan stres (Cmiel dll, 2004).
Seseorang yang cukup lelah biasanya dapat tidur dengan nyenyak, terutama
jika kelelahan tersebut merupakan hasil kerja atau latihan yang menyenangkan.
kelelahan yang berlebihan yang berasal dari pekerjaan yang melelahkan atau
stres membuat sulit tidur. Ini adalah masalh umum bagi anak-anak sekolah
Mengikuti kebiasaan makan yang baik penting untuk menciptakan tidur yang
baik. Makan besar, berat dan atau makanan pedas pada malam hari sering
dan nikotin yang di konsumsi di malam hari menghasilkan insomnia. Kopi, teh
keadaan tidak dapat tidur. Pengurangan secara drastis atau menghindari zat-zat
ini merupakan strategi penting yang bsa digunakan untuk meningkatkan tidur.
Beberapa alergi makanan dapat menyebabkan insomnia. Pada bayi, alergi susu
Kehilangan atau penambahan berat badan dapat memengaruhi pola tidur. Berat
(Benca dan Schenck, 2005). Gangguan tidur tertentu merupakan hasil dari diet
Penyebab pada IMA ini sama dengan pada angina pektoris yakni berbagai
Dari penelitian terkait yang dilakukan oleh Melina tahun 2013 yaitu, Gambaran
kualitas tidur informan Infark Miokard Akut (IMA) yaitu perubahan pola tidur,
gangguan tidur, perubahan frekuensi dan dampak terhadap kualitas tidur yang
merubah posisi dan makan cemilan atau buah yang ada. Dukungan yang di
terima adalah dari keluarga inti, kerabat dan dari petugas kesehatan.