Anda di halaman 1dari 8

MENILIK SISTEM PEMERINTAHAN PALESTINA

oleh :

Aprilia Dewi S.

20170510433

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
A. ASPEK GEOGRAFI

Gambar 1.1 Peta Palestina

Negara Palestina merupakan sebuah negara yang berada di Timur

Tengah, tepatnya di antara Laut Tengah dan Sungai Yordan dan melalui Jalur

Gaza serta Tepi Barat. Memiliki luas wilayah sebesar 6,220 km2 dengan ibu

kotanya berada di Ramallah, Yerusalem Timur. Populasi penduduk mencapai

4.55 juta jiwa, dengan kota Gaza menjadi kota yang paling padat. Mayoritas

penduduk beragama Islam (93%), terutama Islam Sunni. Ada beberapa yang

menganut agama Kristen (6%) dan beberapa kepercayaan lain seperti

Samaritans dan Druze. Mata Uang yang dapat digunakan saat ini adalah

shekels Israel, dinar Yordania dan dollar AS. Bahasa yang paling banyak

2
digunakan adalah bahasa Palestina dengan bahasa Inggris menjadi bahasa

kedua yang paling banyak digunakan1.

B. SISTEM POLITIK

Saat ini, pemerintahan di Palestina dipegang oleh Presiden Mahmoud

Abbas yang merupakan pemenang pemilu tahun 2005 dan juga pemimpin dari

PLO bersama dengan Ketua Dewan Legislatif Palestina Aziz Duwaik. Bentuk

negara yang dipakai Palestina untuk menjalankan pemerintahannya adalah

kesatuan dengan sistem parlementer. Wilayah Palestina terdiri dari Tepi Barat

(termasuk Yerusalem Timur) dan Jalur Gaza dan terbagi ke dalam 16 distrik.

5 distrik berada di Jalur Gaza dan 11 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

PLO juga menggunakan pemisahan kekuasaan yang membatasi kekuasaan

legislatif, eksekutif, dan yudikatif , yang terdiri dari satu presiden, satu Dewan

Legislatif Palestina (DLP) atau bisa disebut parlemen, dan satu peradilan

dalam satu pemerintahan .

C. ISU UTAMA

Saat ini, kondisi politik Palestina masih diperdebatkan. Hal ini

dikarenakan Palestina memang hampir memenuhi syarat sebagai sebuah

negara berdaulat, memiliki wilayah, memiliki rakyat dan memiliki

1
Embassy of The State of Palestine : The General Delegation of Palestine to Australia, New Zealand,
and the Pacific, “Palestine : Country Profile”, diakses pada 30 Maret 2019.
http://www.palestine-australia.com/about-palestine/country-profile/

3
pemerintahan. Namun, adanya invansi politik dari Israel membuatnya cacat

sebagai sebuah negara berdaulat. Hanya sebagian besar negara-negara anggota

OKI, Liga Arab, Gerakan Non-Blok, dan ASEAN yang mengakui keberadaan

Negara Palestina. Kekuasaan Israel terhadap Palestina pun semakin tahun

semakin membuat wilayah Palestina berkurang. Sehingga, wilayahnya pun

terbagi menjadi dua entitas politik, yaitu wilayah pendudukan Israel dan

wilayah nasional Palestina sendiri. Maka, untuk mengupayakan

kemerdekaannya, PLO atau Palestine Liberation Organisation dintunjuk

sebagai wakil sah tunggal rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka

berdasar KTT Liga Arab. PLO mendeklarasikan kemerdekaan Palestina pada

15 November 1988 . Namun, dengan statusnya yang masih diberdebatkan,

PBB mengakui PLO sebagai entitas non-negara yang dapat memberikan hak

berbicara dalam Majelis Umum PBB namun, tidak punya hak suara.

4
Gambar 1.2 Perkembangan Wilayah Palestina dari tahun ke tahun

Maka dari itu, Palestina mendirikan sebuah badan yang bernama

Negotiations Affairs Department ( NAD) yang didirikan pada tahun 1994 di

Gaza dalam rangka untuk menindaklanjuti pelaksanaan Perjanjian Sementara

yang ditandatangani antara Israel dan PLO. NAD beroperasi di dua wilayah,

yaitu di Gaza dan di ibu kota Ramallah. Kantor di Gaza terdiri dari unit-unit

yang bertanggung jawab untuk urusan Israel, seperti pelanggaran Israel atas

kesepakatan yang ditandatangani, kolonisasi Israel mengenai kebijakan

pemukiman ilegal dengan sebanyak sekitar 600.000 orang yang bermukim

dan pengungsi Palestina. Sementara kantor yang berada di Ramallah

bertanggung jawab untuk menindaklanjuti perjanjian sementara dan

menyiapkan posisi Palestina untuk perundingan status permanen dengan

Israel2.

Tujuan lain Palestina mendirikan pemerintahannya, selain untuk

terbebas dari penjajah Israel, Palestina mengumumkan eksistensinya untuk

mengikat mengikat empat juta kelompok etnis dalam satu wadah, yaitu negara

Palestina. Namun, kondisi politik Palestina menjadi tidak menentu dengan

adanya Hamas yang menguasai wilayah Gaza Hamas di bawah pimpinan

mantan Perdana Menteri Ismail Haniyeh, setelah Hamas merebut wilayah ini
2
Budiman; Mufasir, “Sejarah Palestina, Berdirinya Negara Palestina, Palestina Pasca British Mandat,
Sistem Politik & Pemerintahan, dan Konflik Israel – Palestina”, hlm. 7-9

5
dari otoritas Palestina pada tahun 2007. Walaupun begitu, Presiden Mahmoud

Abbas masih terus mendominasi3.

D. TOKOH PENTING

Gambar 1.3 Presiden Palestina Mahmoud Abbas

Mahmoud Abbas merupakan presiden yang memerintah sejak tahun 2005.

Beliau berasal dari pergerakan Fatah. Saat ini terus mengupayakan perdamaian

dengan Israel dalam two-state solution. Meskipun dia terpilih untuk masa jabatan

empat tahun, beliau tetap menduduki posisi ini karena pemilihan untuk presiden

baru berulang kali ditunda. Beliau menghadapi banyak kritikan yang mengatakan

bahwa beliau tidak mampu memimpin negara Palestina4.

E. PROSPEK KE DEPAN

3
Ibid.
4
Encyclopedia Brittanica, “Mahmoud Abbas Palestinian Leader”, diakses pada 30 Maret 2019
https://www.britannica.com/biography/Mahmoud-Abbas

6
Palestina bisa saja menjalankan pemerintahannya secara berdaulat,

tanpa intervensi dari negara lain, jika saja Palestina dapat berdamai dengan

beberapa pihak seperti Israel dan juga Hamas. Jika kedua pihak ini dapat

bersikap “melunak” terhadap Palestina, selain mendapatkan pemerintahannya

secara utuh, Palestina juga akan mendapatkan kemerdekaan yang artinya akan

terbebas dari belenggu negara penjajah. Tetapi jika pihak yang bersangkutan

masih saja bersikeras, tentu pemerintahan berdaulat tersebut akan susah untuk

didapatkan.

F. KESIMPULAN

Palestina tak hanya mengupayakan kemerdekaannya melalui

perjuangan fisik saja, tetapi membangun negara berdaulat di kala negaranya

berada di bawah penjajahan asing. Palestina mencoba untuk mengadopsi

pemerintahan yang eksis di dunia seperti memakai pembagian kekuasaan,

menganut sistem parlementer dengan negara kesatuan dan bahkan

menggunakan demokrasi, menerapkan pemilu dalam pemilihan pemimpin.

Tak hanya itu, pemerintah Palestina pun membentuk badan khusus yang

berguna untuk meloloskan diri dari cengkeraman negara penjajahnya, yaitu

Israel.

DAFTAR PUSTAKA

7
BBC. (2017, October 05). Palestinian territories profile - Leaders. Dipetik March 28,
2019, dari BBC News : Palestinian territories profile:
https://www.bbc.com/news/world-middle-east-14631273

Britannica, T. E. (2019, Februari 4). Mahmoud Abbas Palestinian Leader. Dipetik


Maret 2019, 30, dari Encyclopedia Brittanica:
https://www.britannica.com/biography/Mahmoud-Abbas

Budiman, A., & Mufasir, Y. (t.thn.). Sejarah Palestina, Berdirinya Negara Palestina,
Palestina Pasca British Mandat, Sistem Politik & Pemerintahan, dan Konflik
Israel – Palestina. hal. 5.

Dr. Sidik Jatmika, M. (2016). Hubungan Internasional Kawasan Timur Tengah.


Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru.

Khalil, A. (2015). Pemerintahan dan Konstitusi di Palestina: Dari Buku menjadi


Tindakan, dan Sebaliknya. Rangkaian Dialog ISMC, 5-9.

Anda mungkin juga menyukai