Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Keperawatan jiwa


Topik : Cara merawat klien marah
Sasaran : Keluarga pasien
Tempat : Bagian Promosi Penyuluhan Kesehatan Jiwa (PKJ) Rumah Sakit
Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Hari / tanggal : Rabu, 20 Oktober 2010, pukul 10.00 WIB.
Waktu : 50 menit

I. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu mengenal pasien yang
marah dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang marah.

II. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :
- Menyebutkan pengertian marah
- Menjelaskan penyebab marah
- Menyebutkan respon-respon terhadap marah
- Menyebutkan tanda dan gejala marah
- Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang marah
- Menyebutkan cara mengatasi marah.

III. Sasaran
Seluruh keluarga pasien

IV.Materi
Cara merawat pasien marah
V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

VI.Media
Leaflet: cara merawat klien marah
VII. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Semua anggota keluarga hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di bagian promosi penyuluhan
kesehatan jiwa (PKJ) Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.

2. Evaluasi proses
Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3. Evaluasi hasil
Keluarga mengerti tentang marah, dapat menyebutkan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, hal – hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang marah.
Menjelaskan cara mengatasi pasien yang marah.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 menit Pembukaan :
• Membuka kegiatan • Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
• Memperkenalkan • Mendengarkan
diri • Memperhatikan
• Menjelaskan
tujuan dari penyuluhan • Memperhatikan
• Menyebutkan
materi yang akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
• Menjelaskan • Memperhatikan
tentang pengertian marah
• Menjelaskan • Memperhatikan
tentang hal-hal baik penyebab,
proses terjadinya marah, tanda
dan gejala marah serta respon • Bertanya dan
klien terhadap marah menjawab pertanyaan yang
• Memberi diajukan
kesempatan kepada peserta • Memperhatikan
untuk bertanya
• Menjelaskan hal-
hal yang berhubungan dengan • Bertanya dan
cara mengatasi marah menjawab pertanyaan yang
• Memberi diajukan
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi :
• Menanyakan • Menjawab
kepada peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada
ibu/bapak yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
• Mengucapkan • Mendengarkan
terimakasih atas peran serta
peserta. • Menjawab salam
• Mengucapkan
salam penutup

IX.Pengorganisasian
Pembicara / fasilitator : Melinda dan Sherli
Supervisor : (Pembimbing Praktek)
Materi :

CARA MERAWAT KLIEN MARAH

1. Pengertian marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap
perasaan cemas yang dirasakan sebagai ancaman
2. Berdasarkan proses terjadinya marah :
Ancaman/kebutuhan

Stres

Marah

Merasa kuat Mengungkapkan secara verbal merasa tdk adekuat

Menantang menjaga keutuhan orang lain melarikan diri

Masalah tdk selesai lega mengingkari marah

Marah berkepanjangan ketegangan menurun merasa tdk dianggap

Rasa marah teratasi

Muncul rasa bermusuhan

Rasa bermusuhan menahun

Marah pada diri sendiri marah pada orang lain/


lingkungan

depresi psikosomatik agresi/mengamuk


3. respon terhadap marah
a. adaptif : mampu menyatakan rasa marah tanpa menyakiti orang lain dan merasa
lega
b. frustasi : merasa gagal mencapai tujuan disebabkan tujuan yang tidak realistis
c. pasif: diam saja karena merasa tidak mampu mengungkapkan perasaan yang sedang
dialami
d. agresif : tindakan destruktif terhadap lingkungan yang masih terkontrol
e. amuk: tindakan destruktif dan permusuhan yang kuat dan tidak terkontrol

4. tanda-tanda marah
a. fisik : muka merah, pandangan tajam, nafas pendek, keringatan, sakit fisik,
penyalahgunaan obat, dan tekanan darah yang tinggi
b. emosi : emosi yang tidak adekuat, tidak aman, merasa terganggu, marah (dendam)
dan jengkel
c. intelektual : mendominasi, bawel, sarkasme, berdebat, meremehkan
d. sosial : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan dan humor
e. sosial : kemahakuasaan, kebajikan/kebenaran diri, keraguan, tidak bermoral,
kebejatan, serta kreativitas terhambat.

5. Hal-hal yang harus diperhatikan pada klien yg marah yaitu berikan obat sesuai dengan
aturan serta sedapat mungkin jangan diikat atau dikurung

6. Cara mengatasi marah


a. Cara umum dapat disertakan pada berbagai aspek :
• Fisik: menyalurkan marah melalui kegiatan fisik, misal: lari pagi, angkat berat,
menari, jalan-jalan, olahraga, relaksasi otot, dll
• Emosi: mengurangi sumber yang menimbulkan marah, misal; ruangan yang terang,
sikap keluarga yang lembut
• Intelektual : mendorong ungkapkan marah, melatih terbuka terhadap perasaan
marah, melindungi dan melaporkan jika amuk
• Sosial : mendorong klien yang melakukan cara marah yang konstruktif (yang telah
dilatih di RS) pada lingkungan
• Spiritual: bantu menjelaskan keyakinan tentang marah, meningkatkan kegiatan
ibadah
b. Cara khusus yang dapat dilakukan keluarga pada kondisi khusus.
• Berteriak, menjerit, memukul
 Terima marah klien, diam sebentar
 Arahkan klien untuk memukul barang yang tidak mudah rusak (bantal, kasur)
 Setelah tenang diskusikan cara umum yang sesuai
• Cari gara-gara
 Bantu klien latihan relaksasi
 Latihan pernafasan 2 kali sehari
• Marah melalui humor
 Jaga humor tidak menyakiti orang lain
 Observasi ekspresi muka
 Diskusi cara umum yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai