Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Nurul Hakiki.……………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041746503……………………………………………………………………..

Tanggal Lahir : 03/08/1996……………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4157 / Organisasi........………………………..

Kode/Nama Program Studi : 54 / Manajemen-S1…….............……………………………….……..

Kode/Nama UPBJJ : 47 / Pontianak.........….............…………….…………………………..

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 22 Desember 2020………………………………………………

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : Nurul Hakiki

NIM : 041746503

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4568 / Pemasaran Jasa

Fakultas : Universitas Terbuka

Program Studi : Manajemen-S1

UPBJJ-UT : Pontianak

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Singkawang, 22 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Nurul Hakiki
1. Ada beberapa cara mengantisipasi perubahan yang bias dilakukan sebelum berdampak kepada
produktivitas dan kinerja personal.

1) Intervensi
Ini adalah salah satu langkah awal yang bisa dilakukan agar permasalahan tersebut tidak
menyebar dan menjadi lebih besar. Cobalah meminta manager atau atasan dari karyawan yang
memiliki masalah tersebut untuk menanyakan awal mula permasalahan, dan segala keluhan yang
dialami. Namun, perlu dicatat, intervensi ini tidak bisa dilakukan dengan atasan yang ternyata
menjadi sumber masalah tersebut.

2) Konseling
Sebagai seorang HR, pasti sudah tidak asing lagi bukan untuk mendegarkan masalah dan keluh
kesah seorang karyawan? Untuk menyelesaikan konflik internal, harus mulai sering membuka
sesi konseling pada individu atau kelompok yang bermasalah. Konseling ini dilakukan untuk
mendengarkan dan melakukan pengertian terhadap masalah yang timbul. Dengan melakukan sesi
konseling inilah, sebagai pemimpin perusahaan dapat mengidentifikasi sumber masalah dan
mencari jalan terbaik dengan cara seadil-adilnya. Sehingga pihak yang bermasalah bisa
berkompromi dan kembali fokus ke tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.

3) Konfrontasi yang Terkontrol


Konfrontasi dapat dilakukan pada tingkat divisi, di mana konflik tersebut terjadi. Individu yang
memiliki permasalahan bisa langsung menyampaikan keluhan dan duduk permasalahannya
dengan diawasi langsung oleh rekan kerja lain ataupun manajer. Namun, jika konflik terjadi pada
manajer dan personel, maka pengawasan bisa dilakukan oleh orang yang memiliki tingkat lebih
tinggi dari manajer tersebut..

4) Perubahan Secara Keseluruhan


Perubahan Organisasi perlu dilakukan jika dampak negatif yang terjadi karena konflik tersebut
dianggap sudah sangat meresahkan dan membahayakan eksistensi perusahaan. Hal ini
sebenarnya bisa dihindari jika perusahaan memberikan perhatian dan mencari jalan keluarnya
lebih cepat.
b.

2. a. Organisasi berukuran besar seringkali dikritik karena dianggap menghambat kelancaran


proses dalam masyarakat, misalnya karena dianggap kaku, tidak manusiawi, dan sebagainya.
Dari pihak lain, organisasi birokratis sering juga dianggap baik karena mampu menciptakan
keadaan yang menguntungkan. Perbedaan pendapat tersebut menyangkut beberapa aspek
organisasi, dan Kepuasan Karyawan Organisasi birokratis sering dikritik karena mempunyai
peraturan, standardisasi, dan spesialisasi yang dianggap berlebihan, sehingga dipandang akan
mengurangi spontanitas, menghambat kebebasan, dan menghambat munculnya kreatifitas.
Birokrasi dianggap tidak memberikan kesempatan bagi perkembangan diri pribadi karyawan,
memandang karyawan secara tidak manusiawi sehingga akan menimbulkan ketidakpuasan
dalam bekerja, dan menurunkan prestasi. Birokrasi juga seringkali dianggap salah karena
menciptakan pekerjaan yang sempit, rutin, dan sederhana (karena adanya spesialisasi), yang
dianggap tidak memberikan tantangan yang cukup besar sehingga karyawan menjadi tidak
kreatif dan tidak bersemangat. Tetapi dari pihak lain, birokrasi dapat mengurangi
ketidakpastian sehingga menguntungkan bagi karyawan. Semua aspek dalam pekerjaan
menjadi jelas dan pasti, dan karyawan dapat terhindar dari keputusan-keputusan atasan yang
tidak rasional. Spesialisasi dalam birokrasi juga menyebabkan jenis pekerjaan memungkinkan
karyawan menguasai segala aspek dari pekerjaan tersebut secara baik sehingga bisa menjadi
ahli dan mampu berkembang. Perubahan Birokrasi juga sering dianggap sebagai penghambat
untuk mencapai performansi organisasi yang baik. Perubahan lingkungan yang cepat tidak
dapat diikuti oleh organisasi birokratis, karena sifatnya yang kaku, adaptasinya yang buruk,
dan juga responnya yang lambat. Pendapat tersebut juga dibantah oleh sebagian orang yang
berpendapat bahwa justru birokrasi yang sesuai pada lingkungan yang mengalami perubahan.
Birokrasi dikatakan akan menyebabkan munculnya perilaku yang seragam dan bisa diduga
sebelumnya dalam suatu organisasi. Hal ini memang mengakibatkan inovasi menjadi agak
lambat, tetapi akan menjadikan organisasi menjadi efisien dan bisa dipercaya, sehingga para
anggota organisasi mempunyai keberanian untuk mengambil resiko. Dengan argumentasi
seperti itu, dikatakan bahwa birokrasi sangat sesuai untuk digunakan oleh suatu organisasi
yang berada pada lingkungan yang relatif stabil ataupun berubah dengan kecepatan yang tidak
terlalu besar. Manajemen Organisasi besar yang bersifat birokratis, seringkali sulit untuk
dikelola dengan baik. Tidak ada seorang pun anggota organisasi yang mampu memahami
organisasi secara keseluruhan. Suatu bagian seringkali tidak mengerti mengenai apa yang
terjadi di bagian lainnya. Rumitnya organisasi juga menyebabkan koordinasi serta
pengawasan dari puncak organisasi juga sulit dilaksanakan dengan baik. Para pimpinan harus
mempercayakan kedua kegiatan ini pada karyawan staf dan penunjang yang masing-masing
juga umumnya hanya mengerti sebagian kecil dari permasalahan

3. a. Segmen lingkungan yang berbeda perlu dihadapi oleh suatu bagian khusus dalam organisasi.
Oleh karena itu, pada lingkungan kompleks yang memiliki lebih banyak segmen lingkungan,
organisasi juga perlu membagi diri menjadi bagian-bagian khusus yang masing-masing
bertugas menghadapi salah satu segmen lingkungan sehingga terjadi diferensiasi.

b. Secara umum, bidang kompleksitas yang teridentifikasi pada proyek dan program terdiri atas:

o Lingkup
o Ini mungkin merupakan bidang yang paling kompleks. Lingkup dapat mencakup dari
produksi output tunggal hingga penyelesaian ramuan yang kompleks outputs yang saling
berhubungan, outcomes, dan manfaat serta semua titik-titik di antaranya.
o Kompleksitas lingkup seharusnya tidak disalah artikan dengan pengertian skala. Konstruksi
jalan utama bisa ditempuh dalam waktu yang lama dan biaya yang besar tetapi sedikit
kompleks (dalam terminologi lingkup) dibandingkan sedikit latihan mengenai perubahan
bisnis, dengan teknologi yang saling terkait dan perubahan sosial.
o Ini adalah kompleksitas lingkup yang paling berpengaruh di dalam pilihan siklus hidup dan
metode. Singkat kata, pemilihan bagaimana pekerjaan akan dikelola sebagai proyek atau
progam didasarkan pada kompleksitas lingkup.
o Ketidakpastian
o Semua proyek dan program sesuai definisi bersifat tidak pasti. Manajemen proyek dan
program didesain untuk mengelola ketidakpastian. Ini kadang-kadang dapat memberikan
kesan bahwa sikap disiplin sedang mencoba menghilangkan ketidakpastian sebelum
memulai suatu proyek atau program. Namun, tidak demikian. Jika tidak ada usaha keras
yang dilakukan tanpa menghilangkan ketidakpastian, maka akan sangat sedikit yang dapat
dilakukan.
o Manajemen proyek dan program meliputi ketidakpastian tetapi harus disesuaikan agar
metode, teknik, dan sumber daya yang digunakan sesuai dengan tingkat
ketidakpastian yang ada dalam pekerjaan.
o Ketidakpastian dapat berhubungan dengan asumsiawal; perkiraan outcomes; stabilitas
spesifikasi, dan bagian dari faktor lainnya.
o Perubahan
o Beberapa proyek yang tidak kompleks tidak melibatkan manajemen perubahan sama
sekali. Proyek dan program lainnya mungkin mensyaratkan individu dan kelompok
mengubah cara mereka berjalan dan bekerja, baik secara permanen atau hanya selama
pekerjaan berlangsung.
o Besarnya perubahan dapat dilihat dari terminologi luas dan kedalamannya.
o Luas perubahan berkaitan dengan jumlah dan cakupan orang-orang yang diminta
untuk berubah. Luasnya perubahan, komunitas pemangku kepentingan yang lebih
besar, dan cakupan dukungan yang lebih besar berlawanan dengan pekerjaan.
Pekerjaan hanya bisa memengaruhi sejumlah kecil orang dalam satu departemen atau
komunitas besar yang mencakup multidisiplin atau organisasi skala internasional.
o Dalamnya perubahan mengarah pada tingkat perubahan atau dampak perubahan
terhadap orang-orang. Sebagai contoh, perubahan signifikan terjadi bila perubahan
bisnis dapat menghilangkan pekerjaan atau bila proyek infrastruktur memindahkan
orang-orang dari rumahnya.
o Inovasi
o Inovasi dapat dipandang sebagai inovasi dalam pendekatan teknis untuk pekerjaan
atau inovasi dalam metode manajemen.
o Inovasi teknis lebih nyata. Di dunia dimana teknologi bergerak dengan kecepatan
yang terus meningkat, akan selalu ada proyek atau program yang menciptakan
teknologi baru atau yang pertama kali mempraktikkannya.
o Penting juga mempertimbangkan ‘inovasi’ sebagai suatu terminologi yang relatif.
o Inovasi untuk satu organisasi belum tentu merupakan inovasi bagi lainnya. Organisasi
yang sangat matang dalam hal penyelesaian proyek belum tentu pernah
menyelesaikan program sebelumnya, sehingga bagi manajemen organisasi, program
tersebut merupakan suatu pendekatan inovatif dan kompleks.
o Dinamika
o Tingkat kompleksitas satu proyek atau program tentu saja dapat sewaktu-waktu
berubah. Jaringan keterkaitan akan beragam terhadap siklus hidup. Sebagian
pekerjaan beroperasi di lingkungan yang stabil sementara sebagian pekerjaan yang
lain banyak menyesuaikan dengan perubahan eksternal, baik politik, sosial, teknik,
dan lainnya.
4. Menurut Watson (1975) sistem akuntansi manajemen mengarah ke mekanisme yang akan
mendukung struktur organisasi (1998 : 145). Dalam kondisi struktur organisasi yang
terdesentralisasi, para manajer memiliki peranan yang lebih besar dalam pembuatan keputusan
dan mengimplementasikannya, serta menjadikan mereka lebih bertanggung jawab terhadap
aktivitas kerja cabang yang dipimpinnya. Dengan adanya desentralisasi akan menyebabkan
manajer yang mendapat pelimpahan wewenang dari manajer atas, akan membutuhkan informasi
yang berkualitas dan relevan untuk mendukung keputusan yang berkualitas. Oleh karena itu, para
manajer membutuhkan sistem akuntansi manajemen yang andal agar dapat menyediakan
kebutuhan informasi yang diharapkan dengan tepat waktu dan relevan dalam pembutan
kebijakan untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan. Dalam organisasi akan memiliki atau
memberikan tingkat desentralisasi yang berbeda – beda. Dengan perbedaan tingkat desentralisasi
yang ada didalam organisasi dapat menimbulkan juga perbedaan terhadap kebutuhan akan
informasi yang diharapkan. Menurut Otley (1998 : 45) untuk meningkatkan kinerja manajerial
perlu adanya kesesuaian antara tingkat desentralisasi dengan informasi akuntansi manajemen.
Maksudnya dengan kesesuaian adalah apabila organisasi memiliki tingkat desentralisasi yang
semakin tinggi maka perlu diimbangi dengan karakteristik yang semakin andal untuk
mendapatkan kinerja yang lebih baik. Berdasarkan uraian diatas maka terdapat hubungan antara
desentralisasi, karakteristik informasi akuntansi manajemen dalam mempengaruhi kinerja
manajerial.

Anda mungkin juga menyukai