Anda di halaman 1dari 7

BAB II

AUDIT SIKLUS PENGELUARAN

A. Pengertian Audit Siklus Pengeluaran


Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang
yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan
digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau
sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan
pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan
juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun
atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat
lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).

B. Jenis-Jenis Akun Yang Mempengaruhi Audit Terhadap Siklus Pengeluaran


Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas.
Transaksi pembelian dan pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening sebagai
berikut :
a) Persediaan
b) Persediaan bahan baku
c) Biaya dibayar dimuka
d) Plant asset
e) Asset lain-lain (missal : aktiva tak berwujud)
f) Kembalian pembelian
g) Potongan pembelian
h) Berbagai jenis biaya
i) Utang dagang
j) Kas
C. Materialitas, Risiko dan Strategi audit terhadap siklus pengeluaran
Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara
individual pada hanya satu rekening saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu
transaksi. Faktor-faktor risiko melekat yang berhubungan dengan transaksi-transaksi
siklus pengeluaran meliputi:
1. Seberapa banyak volume transaksi
2. Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak diotorisasi
3. Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadai
4. Dalam kasus kapitalisasi kas atau penentuan biaya periodic harus mempertimbangkan
terhadap aspek kesinambungan dalam akuntansinya
Keempat faktor tersebut sangat menentukan seberapakah tingkat risiko melekat
dalam transaksi siklus ini. Menghadapi kemungkinan tersebut, auditor harus merumuskan
strategi dengan menggabungkan tingkat risiko pengendalian yang rendah dan pengujian
substansi dalam siklus pengeluaran.
D. Pemahaman terhadap pengendalian intern
Auditor harus memahami ketiga aspek struktur pengendalian intern yang ada
dalam transaksi siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, system akuntansi, dan
prosedur pengendalian. Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan strategi
audit dalam rangka pengujian substansi.
E. Aspek lingkungan pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran
Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan aktivitas
siklus pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang dibawah
kendali direktur operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan proses
pengeluaran kas dibawah kendali direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva tetap
(capital expendictures) dan kebijaksanaan investasi strategis lainnya akan
dipertimbangkan bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh pemahaman terhadap
bagan organisasi, auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada manajemen.
F. Sistem akuntansi secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran
Pemahaman terhadap system akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari
metode pengolahan data, dokumen-dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam
penanganan transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus mempelajari manual
akuntansi, bagan alir system akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas bagian
akuntansi untuk mengetahui proses pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.
G. Prosedur Pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran
Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur
pengendalian dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut
antara lain :
1. Adanya otorisasi yang memadai
2. Adanya pemisahan tugas
3. Adanya dokumen dan catatan akuntansi
4. Adanya akses kea rah pengendalian
5. Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independent
Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam
perusahaan benar-benar telah berjalan dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak
memenuhi kelima criteria tersebut mempunyai kecenderungan risiko audit yang tinggi.
H. Pengendalian Intern terhadap siklus pengeluaran
1. Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus pengeluaran
 Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank
 Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah
dikeluarakan dalam suatu periode
 Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi
pembayaran cek untuk penjual atau pihak lain yang digunakan untuk
memasukan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar
 Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal
terhadap pengeluaran cek untuk pihak lain
2. Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi

a) Fungsi yang memerlukan a) Bagian pemasaran atau bagian-


pengeluaran kas bagian lain
 Fungsi pencatatan utang b) Bagian utang
 Fungsi keuangan c) Bagian kasa
 Fungsi akuntansi biaya d) Bagian akuntansi biaya
 Fungsi akuntansi umum e) Bagian akuntansi umum
 Fungsi audit intern f) Bagian audit intern
 Fungsi penerimaan kas g) Bagian kasa

Keterangan :
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk
biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek
kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari
kepala fungsi yang bersangkutan
2. Fungsi pencatatan utama
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan
otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam
dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi
kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar
pembuatan bukti kas keluar.
3. Fungsi keuangan.
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek,
meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau
membayarkan langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan
pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.
5. Fungsi akuntansi umum
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan
transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
6. Fungsi audit intern
Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara
periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan
akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini bertanggungjawab untuk
melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang
ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank scara periodik
I. Risiko yang terdapat struktur pengendalian intern siklus pengeluaran.
Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran
kas harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang
dibutuhkan, serta kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:
a) Terhadap transaksi pembayaran hutang.
 Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui,
harus dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan
terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor dapat
melakukan pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek
melakukan pengecekan dengan bebas terhadap dokumen pendukung.
 Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap
terhadap voucher dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor
dapat melakukan pengujian apakah semua pembayaran diberi cap.
 Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan
pengecekkan oleh pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check
dengan voucher-nya.
 Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan
pengecekan pemberian tanda cek yang dikirim. Auditor dapa melakukan
pengujian dengan melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman check,
dan observasi proses pengiriman check.
b) Terhadap transaksi pengeluaran kas.
 Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut
tercetak. Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen
bemomor urut tercetak.
 Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan
pembuatan rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor
dapat melakukan pengujian terhadap bank rekonsiliasi.
 Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk
mencocokkan tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang
dilakukan dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam
pengecekan.

J. AUDIT ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA


Siklus penggajian dan personalia meliputi penggunaan tenaga kerja dan
pembayaran kesemua pegawai, tanpa memperhatikan klasifikasi atau metode penentuan
kompensasi. Pegawai dapat berupa eksekutif dengan gaji tetap ditambah dengan bonus,
pekerja kantor berdasarkan gaji bulanan dengan atau tanpa lembur, wiraniaga berdasarkan
komisi, buruh pabrik dan pegawai serikat pekerja dibayar berdasarkan jam.
Siklus penggajian dan personalia meliputi semua bentuk kompensasi yang
diberikan kepada seluruh aktivitas tenaga kerja yang dipekerjakan perusahaan. Rekening-
rekening yang terbentuk dalam siklus ini antara lain:
1. Kompensasi pokok (meliputi gaji, upah, insentip, dan macam-macam tunjangan
karyawan)
2. Pajak atas gaji/upah karyawan
3. Biaya tenaga kerja langsung (biaya overhead pabrik)
4. Biaya tenaga kerja langsung
5. Utang atas gaji/upah karyawan
6. Gaji dibayar dimuka (uang muka gaji)
K. Permasalahan Audit Terhadap Siklus Penggajian dan Personalia
Siklus ini menjadi penting dengan beberapa alasan.. Pertama gaji, upah, dan pajak
penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan komponen utama pada
kebanyakan perusahaan, kedua beban tenaga tenaga kerja (labour) merupakan
pertimbangan penting dalam penilaian persediaan pada perusahaan menufaktur dan
konstuksi, dimana klasifikasi dan alokasi beban upah yang tidak semestinya dapat
menyebabkan salah saji laba bersih secara material. Terakhir, penggajian merupakan
bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber daya perusahaan karena
inefisiensi atau pengujian melalui fraud.
Dalam perusahaan yang lebih besar, seringkali kebanyakan akun buku besar untuk
memiliki lima puluh atau lebih akun beban gaji. Penggajian juga mempengaruhi akun
persediaan barang jadi pada perusahaan manufaktur. Audit atas siklus penggajian dan
personalia meliputi perolehan pemahaman atas struktur pengendalian intern, penetapan
resiko pengendalian, pengujian atas substantif atas transaksi, prosedur analitis dan
pengujian terinci atas saldo.
L. Jenis-jenis Akun Yang Mempengaruhi Siklus Penggajian dan Personalia
Jenis jenis akun yang mempengaruhi adalah :
 Beban Gaji dan Upah
 Pajak penghasilan ditanggung perusahaan dan tunjangan pegawai
 Kewajiban berupa hutang gaji, hutang pajak penghasilan pegawai
 Akun sejenis yang berhubungan dengan penggajian
M. Menjelaskan dan menilai materialitas, resiko dan strategi audit
Kecurangan dalam pembuatan daftar gaji menjadi perhatian auditor. Kecurangan
semacam ini timbul dari adanya pegawai fiktif yang dimasukkan dalam daftar gaji, dan
kemungkinan kesalahan yang disengaja dalam menyusun klasifikasi daftar gaji. Ini berarti
ada karyawan yang dihitung dengan tarif yang lebih tinggi. Disamping adanya
kecurangan tersebut, akuntan harus memperhatikan ketelitian perhitungan sejak
penhitungan waktu hadir, insentif sampai dengan pembuatan daftar gaji dan pembuatan
slip gaji.
Berbagai aspek resiko diatas akan mempengaruhi strategi audit siklus penggajian
dan personalia, oleh karena itu hal hal yang harus dipertimbangkan adalah :
1. Resiko audit yang utama timbul dari pemrosesan transaksi penggajian
2. Perusahaan pada umumnya memperluas cakupan pengendalian intern untuk transaksi
penggajian
3. Saldo hutang gaji pada akhir tahun kadang kala tidak material
Teknis audit yang disarankan
1. Verifikasi kecermatan penyajian berbagai saldo, daftar dan buku pembantu
2. Terapkan prosedur analitikal
3. Lakukan inspeksi proses penghitungan daftar gaji dan hutang
4. Hitung kembali dan lakukan pengujian terhadap daftar gaji dan upah
5. Bandingkan penyajian statement dengan GAAP

N. Struktur Pengendalian Intern


Auditor harus memahami struktur pengendalian intern dalam aktivitas
pembayaran gaji. Ketiga unsur pengendalian intern harus dipahami, agar dapat
menentukan resiko audit yang akan dihadapinya.
Aspek struktur pengendalian yang harus diperhatikan auditor adalah :
a) Lingkungan pengendalian
Sangat dipengaruhi sistem perekonomian yang berlaku. Dalam menerapkan sistem
penggajian ini dipengaruhi oleh kesepakatan kerja dengan organisasi buruh setempat.
Dalam masalah penggajian ini manager personalia menghadapi masalah yang sangat pelik
karena pada dasarnya transaksi tenaga kerja terjadi setiap saat bersamaan dengan
operasinya perusahaan.
b) Sistem akuntansi
Mencerminkan proses penanganan transaksi penggajian dalam operasi
perusahaan. Auditor harus memahami sistem yang digunakan untuk menangani transaksi
jasa-jasa tenaga kerja beserta aspek pengendaliannya
c) Prosedur pengendalian
Menghendaki pelaksanaan lima aspek kategorisasi sistem pengendalian intern
dalam operasi perusahaan. Kelima kategori tersebut adalah otorisasi yang memadai,
dokumen dan buku-buku catatan, pemisahan tugas, akses kendalian dan pengecekan oleh
pihak yang independent
O. Catatan dan dokumen dalam siklus penggajian dan personalia
Dokumen-dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur
penggajian antara lain sebagai berikut :
1. Personal Authorization adalah surat keputusan yang berisi penempatan dan
penugasan seseorang karyawan dalam posisi dan jabatan tertentu
2. Clock Card adalah formulir daftar hadir karyawan
3. Time tickect adalah formulir yang digunakan untuk mencatat waktu kerja
seseorang karyawan atas penugasan dan jabatan tertentu
4. Payroll Register adalah laopran yang berisi informasi penggajian seluruh karyawan
perusahaan.
5. Payroll Check adalah dokumen yang berisi perintah kepada bank untuk
membayarkan sejumlah uang sebagai kompensasi yang diserahkan kepadanya.
6. Labor Cost Distribution Summary adalah laporan yang berisi jumlah pembayaran
gaji setiap periode untuk setiap klasifikasi rekening gaji
7. Employee Personnel File merupakan data permanen yang berisi risalah kerja setiap
karyawan
8. Personnel Data Master File adalah arsip data personel berkomputer yang
termuktahir
9. Employee Earning Master File adalah arsip data personel untuk komputer
mengenai penghasilan masing-masing karyawan
P. Fungsi-fungsi yang terkait pada siklus penggajian personalia
Kerjasama diantara berbagai bagian tersebut menunjukkan fungsi tertentu yang antara
lain:
a) Hiring Employees
Fungsi ini berkaitan dengan proses penempatan karyawan pada suatu unit kerja
b) Authorizing Payroll Changes
Adalah fungsi personalia yang berkaitan dengan penetapan struktur gaji atau upah
seseorang beserta perubahannya dalam sistem penggajian perusahaan
c) Preparing Attendance dan Time Keeping Data
Adalah fungsi personalia yang berkaitan dengan pencatatan kehadiran seseorang
dalam kantor atau pabrik dan pencatatan aktifitas seseorang di unit kerja masing-
masing
d) Preparing the Payroll
Adalah fungsi personalia yng berkaitan dengan penyiapan daftar gaji seluruh
karyawan
e) Recording the Payroll
Adalah fungsi akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan semua transaksi penggaj
ian
f) Paying the Payroll
Adalah fungsi berkaitan dengan pembayaran gaji kepada setiap individu karyawan
g) Filling Payroll Tax Return
Adalah fungsi ini berkaitan dengan penanganan pembayaran pajak untuk setiap
individu karyawan

https://akuntansiterapan.com/2010/06/16/audit-siklus-pengeluaran/
https://www.e-akuntansi.com/pengauditan-siklus-pengeluaran/

Anda mungkin juga menyukai