Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR ISI

i
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ..………………………..….…………….... i
KATA PENGANTAR …………………..….……………………..………. ii
DAFTAR ISI ...…………………………………………………....………. iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………..……………………. 1
1.2 Maksud dan Tujuan …………………..……………………. 1
1.3 Manfaat ……...…...………………………………..……….. 2
1.3.1 Manfaat Teoritis …………..………………………... 2
1.3.2 Manfaat Praktis …………..……….………………... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


4
2.1 Definisi Kardioversi..………...........…………………..........
5
2.2 Tujuan Kardioversi...............……………………………........
5
2.3 Mekanisme kerja kardioversi .....................................…….
6
2.4 Indikasi…………..........................…………........................
8
2.5 Kontraindikasi………………………………………………
8
2.6 Kemungkinan komplikasi ...................................…………..
8
2.7 Persiapan …………………..............................………….....
9
2.8 Kebutuhan energi untuk kardioversi......................................
10
2.9 Prosedur Pelaksaan…………………………………………
13
2.10 Tindak Lanjut ....................................…………..................
13
2.11 Dokumentasi………………………………………………
14
2.12 Hal-hal yang diperlukan…………………………………..
14
2.13 Konsep Defibrillasi……………………………………….

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN


19
3.1 Kesimpulan …………………………………………….......
20
DAFTAR PUSTAKA ………………………………..……………….…..

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi atau irama
atau keduanya. Disritmia adalah gangguan sistem hantaran jantung dan bukan struktur jantung.
Disritmia dapat diidentifikasi dengan menganalisa gelombang EKG (elektrokardiogram).
Disritmia dinamakan berdasarkan pada tempat dan asal impuls dan mekanisme hantaran yang
terlibat. Misalnya, disritmia yang berasal dari nodus sinus (nodus SA) dan frekuensinya lambat
dinamakan sinus bradikardia. Ada empat kemungkinan tempat asal disritmia, yaitu: nodus sinus,
atria, nodus AV atau sambungan, dan ventrikel. Gangguan mekanisme hantaran yang mungkin
dapat terjadi, meliputi: bradikardia, takikardia, flutter, fibrilasi, denyut prematur, dan penyekat
jantung.1
Disritmia umumnya ditangani dengan terapi medis. Pada situasi dimana obat saja tidak
mencukupi, disediakan berbagai terapi mekanis tambahan. Terapi yang paling sering adalah
kardioversi, defibrillasi, dan pacemaker.1 Kardioversi ialah suatu tindakan elektif atau emergensi
untuk mengobati aritmia atrial atau ventrikular dimana diberikan aliran listrik. Kardioversi secara
elektrik dilakukan dengan DC (direct current) counter shock yang synchronized. Biasanya
dengan energi yang rendah dan disinkronkan dengan gelombang R, dimana aliran listrik
diberikan pada puncak gelombang R.
Direct current (DC) counter shock ialah impuls listrik energi tinggi yang diberikan
melalui dada (ke jantung). untuk waktu singkat. Direct current (DC) counter shock dilakukan
dengan alat defibrilator Prosedur ini bertujuan untuk menghentikan aktivitas elektris jantung
yang abnormal dan memungkinkan nodul Sino Atria (pacu jantung alami) menghasilkan irama
sinus normal.2
Defibrillasi adalah kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat darurat
dengan tegangan listrik yang lebih besar dari kardioversi (Smeltzer, 2001:766). Pada refrat ini
akan dibahas konsep teori tentang kardioversi.2

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari referat ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan bagi semua dokter muda agar dapat memahami Kardioversi.
2. Diharapkan munculnya pola berpikir kritis bagi semua dokter muda setelah dilakukan
diskusi dengan dosen pembimbing klinik tentang Kardioversi.
3. Diharapkan bagi semua dokter muda agar dapat mengaplikasikan pemahaman yang
didapatkan dalam kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) terutama untuk
Kardioversi

Anda mungkin juga menyukai