Anda di halaman 1dari 5

Regi Anggara

E1A180196

1. A. 1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
3. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek
lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin
keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa depan.
4. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat
RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta
upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.
5. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup.
6. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
7. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.
8. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap
zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
9. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati
dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.
10. Kajian lingkungan hidup strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan
suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
11. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah
kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
12. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, yang
selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau
kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
13. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
14. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
15. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik,
kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk
dapat tetap melestarikan fungsinya.

B. a. melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau


kerusakan lingkungan hidup;
b. menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia;
c. menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem;
d. menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e. mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup;
f. menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan;
g. menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari
hak asasi manusia;
h. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
i. mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan
j. mengantisipasi isu lingkungan global.

C. (1) Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu
lingkungan hidup.
(2) Baku mutu lingkungan hidup meliputi:
a. baku mutu air;
b. baku mutu air limbah;
c. baku mutu air laut;
d. baku mutu udara ambien;
e. baku mutu emisi;
f. baku mutu gangguan; dan
g. baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(3) Setiap orang diperbolehkan untuk membuang imbah ke media lingkungan hidup dengan
persyaratan:
a. memenuhi baku mutu lingkungan hidup; dan
b. mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai baku mutu lingkungan hidup sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a, huruf c, huruf d, dan huruf g diatur dalam Peraturan Pemerintah.
(5)Ketentuan lebih lanjut mengenai baku mutu lingkungan hidup sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b, huruf e, dan huruf f diatur dalam peraturan menteri.

2. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah
akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai
aktivitas domestik lainnya (grey water).

3. 1. Layanan yang Ditawarkan


Tidak semua jasa pengolahan limbah B3 memiliki jenis layanan yang sama. Misalnya saja
terkait jenis limbah yang diterima. Ada jasa pengolahan limbah yang menyediakan layanan
pengolahan limbah radioaktif dan eksplosif, ada juga yang tidak.Selain pengolahan limbah,
beberapa penyedia jasa juga menyediakan layanan lain seperti pengangkutan limbah,
pembersihan tangki minyak, teknik lingkungan hingga pembersihan tempat dari limbah.
2. Teknologi yang Digunakan
Pengolahan limbah berbahaya membutuhkan teknologi khusus dalam pelaksanaannya.
Teknologi yang digunakan biasanya juga bergantung pada layanan yang ditawarkan dan
metode pengolahan yang digunakan. Setiap metode pengolahan tentunya membutuhkan
teknologi yang berbeda. Semakin lengkap teknologi yang dimiliki, fleksibilitas dalam
menentukan metode pengolahan limbahnya juga semakin tinggi.Pada pabrik pengolahan
limbah B3 yang melayani pengolahan limbah dengan metode insinerasi, insinerator adalah
alat yang wajib dimiliki. Biasanya, jasa pengolahan limbah menyediakan beberapa
insinerator untuk mengolah jenis limbah yang berbeda. Ada insinerator limbah medis,
insinerator limbah lumpur hingga insinerator limbah cair. Beberapa insinerator juga dibekali
dengan teknologi khusus berdasarkan jenis limbah yang diolah. Selain itu, pertimbangkan
juga teknologi-teknologi lain yang digunakan. Setidaknya, teknologi-teknologi tersebut
terbukti mampu mengolah limbah B3 sesuai dengan standar.
3. Fasilitas Pabrik Pengolahan Limbah B3
Apa saja fasilitas yang dimiliki oleh pabrik pengolahan limbah B3? Selain teknologi
pengolahan limbah, fasilitas pabrik juga perlu dipertimbangkan. Misalnya saja terkait dengan
transportasi limbah b3. Mengingat muatan yang diangkut, transportasi yang digunakan
tentunya harus aman dan berlisensi serta memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan KLHK.Fasilitas pengawasan juga tidak kalah penting. Begitu juga dengan
fasilitas administrasi pembuangan limbah. Untuk pabrik pengolahan limbah radioaktif,
fasilitas berupa gudang terpisah adalah satu keharusan.
4. Komitmen dalam Pengolahan Limbah
Mengolah limbah berbahaya tidak hanya membutuhkan teknologi yang sesuai dan sumber
daya manusia yang sudah terlatih. Untuk menjalankan fungsinya, pabrik pengolahan limbah
B3 juga membutuhkan komitmen yang kuat. Komitmen tersebut bukan hanya terbatas pada
menyediakan layanan pengolahan limbah yang sesuai standar. Kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan justru harus menjadi yang paling utama. Dengan komitmen seperti
inilah, layanan pengolahan limbah terbaik berasal.
4. Secara fisika
akan metode pengolahan air limbah dengan cara menghilangkan polutan secara fisika,
seperti sedimentasi, penyaringan, screening dan lain-lain. Prinsip utama dari pengolahan
limbah secara fisika adalah untuk menghilangkan padatan yang tersuspensi pada air
secara biologi
langan kontaminan dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Tujuan utama
pengolahan dengan metode biologi adalah menghilangkan dan mengurangi bahan
organik biodegradable dari air limbah ke tingkat yang dapat diterima sesuai dengan ambang
batas yang telah ditentukan. Pengolahan secara biologi juga digunakan untuk
menghilangkan nitrogen dan fosfor dari air limbah
secara kimia
roses pengolahan air limbah secara kimia adalah proses yang melibatkan penambahan
bahan kimia untuk mengubah atau destruksi kontaminan. (Riffat, 2012). Proses pengolahan
air limbah secara kimia antara lain dengan menggunakan koagulasi dan adsorpso
5. BOD (Biological Oxygen Demand)
BOD merupakan parameter pengukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bekteri untuk
mengurai hampir semua zat organik yang terlarut dan tersuspensi dalam air buangan,
dinyatakan dengan BOD5 hari pada suhu 20 °C dalam mg/liter atau ppm. Pemeriksaan BOD5
diperlukan untuk menentukan beban pencemaran terhadap air buangan domestik atau
industri juga untuk mendesain sistem pengolahan limbah biologis bagi air tercemar.
Penguraian zat organik adalah peristiwa alamiah, jika suatu badan air tercemar oleh zat
organik maka bakteri akan dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses
biodegradable berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada biota air dan
keadaan pada badan air dapat menjadi anaerobik yang ditandai dengan timbulnya bau
busuk.
COD (Chemical Oxygen Demand)
COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang
terdapat dalam limbah cair dengan memanfaatkan oksidator kalium dikromat sebagai
sumber oksigen. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat organik yang
secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses biologis dan dapat menyebabkan
berkurangnya oksigen terlarut dalam air.
TSS (Total Susppended Solid)
Zat yang tersuspensi biasanya terdiri dari zat organik dan anorganik yang melayang-layang
dalam air, secara fisika zat ini sebagai penyebab kekeruhan pada air. Limbah cair yang
mempunyai kandungan zat tersuspensi tinggi tidak boleh dibuang langsung ke badan air
karena disamping dapat menyebabkan pendangkalan juga dapat menghalangi sinar matahari
masuk kedalam dasar air sehingga proses fotosintesa mikroorganisme tidak dapat
berlangsung.
6. Nitrifikasi
Nitrifikasi sangat penting untuk kelanjutan ekosistem dan penguraian bahan organik.
Nitrifikasi juga merupakan proses penting bagi tanaman. Tanaman mendapatkan nitrogen
sebagai nitrat. Nitrat adalah bentuk utama nitrogen yang dapat diakses dalam tanaman.
Karenanya, nitrifikasi sangat penting untuk pertanian dan tanaman.
Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses mereduksi nitrat dalam tanah menjadi gas nitrogen atmosferik
dengan bakteri denitrifikasi. Ini berlawanan dengan nitrifikasi, yang dijelaskan pada bagian di
atas. Denitrifikasi adalah langkah penting dalam siklus nitrogen, yang melepaskan gas
nitrogen tetap ke atmosfer. Denitrifikasi difasilitasi oleh bakteri denitrifikasi seperti
Pseudomonas, dan Clostridium. Bakteri ini adalah bakteri anaerob fakultatif dan heterotrof.
Mereka bekerja di bawah kondisi anaerob atau anoksik seperti tanah yang tergenang air.
Mereka menggunakan nitrat sebagai substrat pernapasan mereka, dan sebagai hasilnya,
nitrat dilepaskan sebagai nitrogen gas ke atmosfer
Anaerob
anaerob merupakan bakteri yang tidak dapat tumbuh dalam suasana O2 atau zat asam
karena dalam suasana ini akan terbentuk H2O2 yang bersifat toksik terhadap bakteri.[1]
Sebab lain menyatakan dalam suasana zat asam potensi oksidasi-reduksi yang diperlukan
kuman anaerob tidak akan menurun
aerob
aerob adalah organisme yang melakukan metabolisme dengan bantuan oksigen. Aerob,
dalam proses dikenal sebagai respirasi sel, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi
substrat (sebagai contoh gula dan lemak) untuk memperoleh energi.
7. Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang
mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak
aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak
khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor
untuk membunuh micro-organisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses
khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses
anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD), ammonia,
deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya.

8. Reuse
Memanfaatkan ulang (reuse), berarti menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan
barang. Misalnya, kotak bekas sepatu digunakan untuk menyimpan surat, kaleng bekas
minuman digunakan sebagai tempat pensil, atau plastik bekas belanja digunakan kembali
untuk membawa barang belanjaan di lain waktu. Hayo, sudah pernah melakukan ini belum?
Reduce
Mengurangi (reduce) adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi
produksi sampah. Contoh: kaleng bekas atau karton bekas digunakan untuk tempat
menyimpan gula, minyak, garam dan sebagainya. Sehingga tidak perlu membeli wadah baru.
Jika berbelanja ke pasar, bawalah tas dari rumah sehingga tidak perlu meminta tas plastik
dari toko/penjual. Mulai disiplinkan diri dari sekarang yuk, supaya tidak menambah limbah
plastik!
Recycle
Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan pemanfaatan barang bekas dengan mengolah
materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contoh: kertas daur ulang dan kompos merupakan
contoh hasil kegiatan recycle. Biasanya di sekolah sering diadakan praktek membuat kertas
daur ulang, nih. Di sekolahmu juga pernah?
Replace
Kamu sering nggak sih, pesan makanan yang dikemas dengan plastik? Nah, kalau sering,
berarti kamu sudah turut menyumbang banyaknya limbah plastik di daerah sekitarmu.
Menggantikan plastik tersebut dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya
mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang
mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya. Contohnya adalah mengganti kebiasaan
memakai kantong plastik dengan kertas atau daun.
Refill
Untuk kalian yang sering membawa botol minum, refill merupakan salah satu kegiatan yang
sering kalian lakukan, kan? Refill adalah mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.
Contohnya antara lain membeli minyak goreng yang sudah ada wadahnya, kemudian pada
kesempatan berikutnya kamu bisa membeli isinya saja, karena wadahnya sudah tersedia.
Repair
Dengan melakukan repair, berarti kamu sudah melakukan pemeliharaan atau perawatan
agar tidak menambah produksi limbah. Contohnya menggunakan peralatan rumah tangga yg
terbuat dari plastik atau pecah belah dengan hati-hati sehingga tidak cepat rusak.

Anda mungkin juga menyukai