DOSEN PEMBIMBING
DI SUSUN
Sheli Hermila
P031914472021
TA 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang memiliki
karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan tahap perkembangan lainnya,
karena pada tahap ini seseorang mengalami peralihan dari masa anak-anak ke dewasa.
Masa remaja adalah masa dimana terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri.
Karakteristik psikososial remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini
sering menimbulkan banyak masalah pada diri remaja. Transisi dari masa anak-anak
dimana selain mneingkatnya kesadaran diri (self consciousness) terjadi juga perubahan
secara fisik, kognitif, sosial maupun emosional pada remaja sehingga remaja cenderung
mengalami perubahan emosi ke arah yang negatif menjadi mudah marah, tersinggung
bahkan agresif. Perubahan-perubahan karakteristik pada masa remaja tersebut, ditambah
dengan faktor-faktor eksternal seperti kemiskinan, pola asuh yang tidak efektif dan
gangguan mental pada orang tua diprediksi sebagai penyebab timbulnya masalah-
masalah remaja (Pianta, 2005 dalam Santrock, 2007).
Laporan situasi Kependudukan Dunia Tahun 2012 pada peluncurannya, disebutkan
bahwa jumlah penduduk dunia terus tumbuh dan telah mencapai 7 miliar. Sebanyak 1,2
miliar penduduk dunia atau hampir 1 dari 5 orang di dunia berusia 10-19 tahun. Adapun
900 juta orang di antaranya tinggal di negara berkembang. Negara Indonesia sendiri,
hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan 1 dari 4 orang penduduk Indonesia
merupakan kaum muda berusia 10-24 tahun, dari 240 juta penduduk Indonesia, jumlah
remaja terbilang besar, mencapai 63,4 juta atau sekitar 26,7 % dari total penduduk
(BKKBN, 2012).
Peran perawatn dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak usia remaja
adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan
keluarga, sehingga keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri,
dan masalah yang timbul bisa teratasi.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa definisi remaja?
2. Bagaimana tugas perkembangan remaja?
3. Bagaimana tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja?
4. Bagiamana Asuhan Keperawatan pada keluarga dengan anak remaja?
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak remaja.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a) Menyebutkan definisi keluarga dengan anak remaja.
b) Menjelaskan tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja.
c) Menjelaskan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja.
d)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.2 Pengkajian
a. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Bp. R
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Pendidikan Terakhir : SMP
4. Usia : 38 tahun
5. Pekerjaan : Buruh
6. Alamat : RT 02 RW Kelurahan Cisalak Pasar Kec.
Cimanggis
7. Komposisi Keluarga :
Jenis Hubungan
No Nama Usia Pendidikan
Kelamin dg KK
1 Ibu R Perempuan Istri 30 thn SMP
2 An. H Laki-laki Anak 1 14 thn SMP kls 2
3 An. F Perempuan Anak 2 12 thn SD kls 6
4 An. L Perempuan Anak 3 9 thn SD kls 3
5 Nenek R Perempuan Ibu 61 thn SD
Genogram :
Nenek
R
61 thn
Bp. R Ibu R
38 thn 30 thn
: Perempuan
: Remaja / Pasien
: Cerai
8. Tipe Keluarga :
Keluarga Bp. R termasusk tipe keluarga extended family (keluarga
luas/besar). Keluarga Bp. R (38 thn) terdiri dari Bp. R, Ibu R, ketiga anaknya dan
ibu dari Bp. R yaitu nenek R (61 thn).
9. Suku Bangsa :
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu R juga berasal dari
Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka gunakan sehari-hari di rumah
adalah Bahasa Indonesia dalam percakapan. Ibu R mengatakan keluarganya tidak
memiliki kebiasaan khusus yang mempengaruhi status kesehatan keluarga yang
diajarkan turun-temurun.
10. Agama :
Seluruh keluarga Bp. R beragama Islam. Kegiatan ibadah keagamaan
keluarga Bp. R yaitu sholat 5 waktu dan puasa dilakukan. Menurut keluarga Bp.
R, agama berperan penting dalam kehidupan mereka, bahkan dalam hal
kesehatan. Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga uga selalu
mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang sedang sakit tersebut.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Di keuarga Bp. R pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. R yang
bekerja sebagai buruh dengan penghasilan 2.000.000 – 2.500.000 setiap bulan.
Selain itu Bp. R juga masih aktif menjadi pembawa acara/MC di acara-acara
pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang ada di rumah. Ibu R sehari-hari
membuka warung yang menjual kebutuhan sehari-hari dan makanan ringan di
rumahnya dengan penghasilan perhari 50.000-an. Keperluan keluarga sehari-hari
adalah untuk makan dan jajan An. H, An. F dan An. L. Ibu R mengatakan bahwa
dirinya merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini. Bp. R saat ini
memiliki tabungan atau dana kesehatan dari tempatnya bekerja.
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga,
hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. Waktu liburan biasanya disesuaikan
dengan jadwal libur kerja dan libur anak sekolah, tetapi sekarang jarang
dilakukan., hanya jika ada waktu saja keluarga pergi rekreasi. Ibu R juga
mengatakan biasanya dirinya berkunjung ke rumah kerabat yang letak rumahnya
berdekatan dengan rumah keluarga Bp. R. Di rumah Ibu R mengatakan
keluarganya dapat menikmatihiburan melalui TV dan radio yang tersedia di
rumahnya. An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress
maka dia akan main keluar dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil
mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan menonton balapan
motor. An. H juga mengatakan sering main dengan teman-temannya hingga
malam hari.
c. Lingkungan
17. Karakteristik Rumah :
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen
peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2. Desain interior rumah terbagi
menjadi 6 ruangan, yang paling depan adalah ruang tamu. Lalu, 3 ruang tidur dan
yang paling belakang adalah dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1 digunakan
oleh Bp. R dan Ibu R, sedangkan 2 kamar tidur lainnya digunakan oleh anak-anak
dan Nenek R yang tinggal bersama Bp. R dan Ibu R. Lantai rumah terbuat dari
kerami. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5 x 1 meter di depan
samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat selalu terbuka ini jarang
dibersihkan. Warna dinding rumah adalah putih yang kondisinya cukup bersih.
Kondisi rumah tampak rapi dan bersih dan terdapat beberapa perabot rumah yang
sesuai. Sumber air yang digunakan oleh keluarga berasal dari tanah (sanyo)
sehingga airnya tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau. Pada saat hari
mulai gelap pencahayaan lampu dalam rumah Bp. R terbilang terang.
Denah Rumah
Kamar Dapur
Mandi
T
Ruang Ruang e
Tudur Keluarga r 10 m
a
s
Ruang Ruang Warung
Tidur Tamu
Teras
7m
e. Fungsi keluarga
26. Fungsi Efektif :
Ibu R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat saling
terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun An. H termasuk anak yang
pendiam dan jarang menyampaikan pendapat.
27. Fungsi Sosialisasi :
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik.
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik apalagi keluarga Bp. R
tergolong paling lama tinggal di wilayah tersebut.
28. Fungsi Perawatan Keluarga :
Ibu R mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka
yang sakit akan langsung diberikan obat dari warung atau dari apotek. Keluarga
Ibu R juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tetapi jika sudah
sembuh dengan mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati di rumah saja.
Bp. R mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki keluhan fisik dan tidak merokok
hanya saja jika sedang banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya biasanya
Bp. R mengeluhkan pegal-pegal pada badannya.
f. Stress dan Koping Keluarga
29. Stressor Jangka Pendek :
Keluarga Bp. R mencemaskan pergaulan An. H yang sudah memasuki masa
remaja. An. H sudah mulai ditawari untuk mencoba merokok oleh teman-
temannya, baik teman di sekolah maupun teman di lingkungan rumahnya. An. H
juga sering nongkrong tidak jelas dengan teman sekolah maupun teman di
lingkungannya tersebut. An. H juga mengatakan pernah ikut-ikutan tawuran
dengan teman-teman sekolahnya. An. H mengatakan sudah memiliki teman dekat
wanita (pacar).
30. Stressor Jangka Panjang :
Ibu R mengeluhkan biaya sekolah ketiga anaknya yang semakin mahal,
terlebih lagi tahun ini anak keduanya yaitu An. F akan lulus dari SD dan akan
memasuki SMP.
31. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah :
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari
masalah tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau setiap
masalah ada jalan keluarnya, misalnya dengan meminta bantuan dari orang tua
dan tetangga yang terdekat.
32. Strategi Koping yang Digunakan :
Ibu R mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang terjadi kepada
Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi masalah yang ada.
33. Strategi Adaptasi Disfungsional :
Tidak ada.
g. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan kedatangan perawat berkunjung ke rumahnya
adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga. Dengan demikian
keluarga berharap akan selalu berada dalam kondisi sehat lahir dan batin. Mereka
juga berharap akan banyak mendapatkan banyak pengetahuan tentang berbagai
macam jenis penyakit dan cara perawatannya.
h. Pemeriksaan Fisik
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
1 Bp. R
130/90 86 21 36,7 68 172
(38 tahun)
Keluhan/RPS Tidak memiliki keluhan fisik
Riwayat Bp. R mengatakan
penyakit
dahulu
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik, memakai kacamata jika membaca.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler, dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat datar dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 10x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, tidak
ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama 0
(mmHg) (x/menit) (x/menit) ( C) (Kg) (cm)
2 Ibu. R
110/70 82 19 36,8 48 154
(30 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 19
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
3 An. H
120/80 88 20 36,5 51 156
(14 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama 0
(mmHg) (x/menit) (x/menit) ( C) (Kg) (cm)
4 An. F
110/80 91 21 36,8 36 139
(12 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 21
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
5 An. L
110/70 92 22 36,9 31 134
(9 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 22
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama 0
(mmHg) (x/menit) (x/menit) ( C) (Kg) (cm)
6 Nenek. R
140/90 90 23 37 52 155
(61 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 23
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
DO :
- An. H marupakan anak pertama
dalam keluarga.
- An. H berusia 14 tahun, berada
pada masa remaja awal.
- Dirumahnya tidak ada yang
mengajarkan peran dan
tanggung jawab kepada remaja
(An. H)
2. DS : Ketidak mampuan Ketidakefektifan
- Ibu. R mengatakan urusan keluarga mengenal koping keluarga
anaknya lebih banyak masalah tentang Bp.R
diserahkan kepada ibunya pentingnya
- Ibu. R mengatakan An. H lebih komunikasi efektif
suka menghabiskan waktunya antara orang tua
didalam kamar dari pada dan remaja.
berkumpul dengan keluarga
- Ibu. R mengatakan Bp. R
memang agak keras untuk
mendidik anak-anaknya
- An. H mengakui tidak pernah
menceritakan masalah yang
dihadapinya pada orang tua
- An. H mengatakan kadang
percakapan dengan orang tua
akan berakhir dengan
ketegangan
- An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya
kepada teman-temannya
debandingkan kepada orang tua
ataupun keluarganya yang lain.
DO :
- Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara
kepada anaknya.
3.4 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan performa peran remaja An. H keluarga Bp. R b/d ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah tentang tugas dan fungsi perkembangan keluarga dengan
anak remaja.
2. Ketidakefektifan koping keluarga Bp.R b/d ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah tentang pentingnya komunikasi efektif antara orang tua dan remaja.
4.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar
tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat
4.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui
penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai jenjang
merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga
yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan
oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga edisi pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Slameto. 2006. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Mubarak, dkk. 2009. Ilmu keperawatan komunitas: konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika
ners.unair.ac.id/materikuliah/askep%20remaja%20new.pdf