PENDAHULUAN
pendidikan nasional diatur dalam pasal 31 ayat 3 dan pasal 31 ayat 5. UUD
manusia”.
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha
1
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
2008 tentang Wajib Belajar. Wajib belajar adalah program pendidikan minimal
yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta
Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas. Yang di maksud Guru adalah
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Kepala Sekolah adalah Guru yang diberi tugas untuk
Dasar Luar Biasa (SD/ SDLB) atau bentuk lain yang sederajat, Sekolah
1
http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/25/tujuan-pendidikan , diakses pada 31 Oktober 2019, 11:17
2
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008.
2
atau bentuk lain yang sederajat, Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
bentuk lain yang sederajat, atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN)3.
berikut :
Tabel I.1
Daftar Sekolah Negeri Dan Swasta
Korwil 04 Randublatung Kecamatan Kradenan
berjarak sekitar 41 KM dari pusat Ibu Kota Kabupaten Blora dengan sebagian
buruh tani yang memang merupakan daerah Pedesaan, sehingga yang bekerja
pendidikan tentu saja SMP Negeri 1 Menden mengalami pasang surut dalam
3
http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/25/tujuan-pendidikan, diakses pada 31 Oktober 2019, 11:17
3
pencapaian sebuah prestasi. Baik itu prestasi dalam bidang akademik ataupun
Sekolah yang menjadi tolok ukur dari keberhasilan bidang pendidikan di suatu
Negeri 1 Menden.
guru pada SMP Negeri 1 Menden memiliki kemampuan yang sama seperti
halnya syarat seorang guru. Kondisi seperti itulah yang di jadikan paparan
Berikut daftar Guru SMP Negeri 1 Menden beserta jenis pangkat dan
Table I.2.
Daftar Guru SMP Negeri 1 Menden
4
19590901 198901 1 1 September 1959 01-10-13
013
4 Agus Priyono, S.Pd Magetan IV/a
19660520 198903 1 20 Mei 1963 01-10-05
013
5 Sri Mulyani Grobogan IV/a
19630730 198403 2 30 Juli 1963 01-10-05
003
6 Wahajid, S.Pd Bantul IV/a
19630705 198403 1 5 Juli 1963 01-10-03
008
7 Muktiningsih, S.Pd Purworejo IV/a
19630601 198501 2 1 Juni 1963 01-04-05
002
8 Drs. Supardi Blora IV/a
19680131 199702 1 31 Januari 1968 01-04-09
002
9 Drs. Basuki Blora IV/a
19650806 199802 1 6 Agustus 1965 01-10-09
003
10 Suprapto, S.Pd Blora IV/a
19710601 199802 1 1 Juni 1971 01-10-09
006
11 Suyoko, S.Pd Klaten IV/a
19710922 199802 1 22 September 1971 01-10-09
002
12 Drs. Nur Kholis Blora IV/a
19650510 199804 1 10 Mei 1965 01-10-09
001
13 Drs. Agam Siagari Balikpapan IV/a
19631209 199512 1 9 Desember 1963 01-04-10
002
14 Siti Rochani, S.Pd Blora IV/a
19701229 199803 2 29 Desember 1970 01-10-10
001
15 Drs. Suharno Blora IV/a
19660413 200003 1 13 April 1966 01-10-11
003
16 Dra. Heri Padminingsih Blora IV/a
19660917 200501 2 17 September 1966 01-10-09
004
17 Drs. Aziz Muhartono Blora IV/a
5
19670622 200502 1 22 Juni 1967 01-10-09
002
18 Dra. Patremawati Blora IV/a
19670823 200604 2 23 Agustus 1967 01-10-09
003
19 Didik Prasetya, S.Pd Blora IV/a
19690807 200701 1 7 Agustus 1969 01-10-09
026
20 Drs. Imam Jonet S Blora IV/a
19630620 200801 1 20 Juni 1963 01-10-09
001
21 S.R. Karyantini, S.Pd Blora IV/a
19660413 200801 2 13 April 1966 01-10-09
003
22 Puryono, S.Pd Bojonegoro III/b
19760617 201001 1 17 Juni 1976 01-10-14
013
23 Drs. Suparman Blora III/b
19651025 201406 1 25 Oktober 1965 01-04-18
001
24 Waryastuti, S.Pd Sleman III/a
19770122 201406 2 22 Januari 1977 01-06-14
001
25 Diana Puji Astuti, S.Pd Blora III/a
19790608 201406 2 08 Agustus 1979 01-06-14
002
26 Sungadi Blora II/a
19600605 201406 1 05 Juni 1960 01-06-14
001
27 B. Warsilan Klaten III/a
19630804 198601 1 4 Agustus 1962 01-04-05
007
28 Muthamainah, S.Pd Mojokerto III/c
19621211 199903 1 11 Desember 1962 01-10-18
001
29 Subandi Blora II/a
19620110 198901 1 10 Januari 162 01-04-05
007
30 Yuliana, S.PdI Blora, GTT
19 Maret 1980
31 Eka kusumawati, S.Pd Blora GTT
5 Januari 1982
6
32 Diah Fibrianti K, S.Pd
Blora GTT
21 Februari 1980
33 Pupun Agus HE, S.Pd Blora GTT
22 Agustus 1969
34 Rindang Anjarsari, S.Pd Blora GTT
05 Mei 1992
35 Indah P, S,Pd Blora GTT
3 Oktober 1987
36 Eny Yuli Astuti, S.Pd Blora GTT
4 Juli 1994
Sumber : Arsip KTU
didiknya untuk belajar. Guru akan tepat waktu dalam masuk kelas, dalam
yang menjadi tugas dan fungsi seorang guru. Kinerja guru yang mampu
peserta didiknya.
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggug jawab yang
diberikan kepadanya4.
4
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Tahun 2006, Perencanaan dan Pengembangan Manajemen
Sumber Daya Manusia, Pen. PT. Refika Adit, hal 67
7
Kinerja guru merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang guru dalam
Kinerja seorang guru tidak dapat terlepas dari kompetensi yang melekat dan
yang baik.
Berikut adalah data guru yang dimana guru tesebut tidak mengajar sesuai
adanya kelebihan guru mata pelajaran, sehingga ada beberapa guru mengajar di
luar kompetensi yang di miliki. Data tersebut di tampilkan dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel I.3
Data Guru Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran 2019/2020
8
Indonesia
7 Yuliana, S.PdI S1 Tarbiyah Prakarya
8 Eka K, S.Pd S1 Biologi Prakarya
Sumber : Pembagian Tugas Buku Kurikulum 2013
Dari penyajian data diatas diketahui ada beberapa guru yang mengajar
tidak sesuai dengan kompetensinya. Salah satu contoh adalah Drs. Suharno
jawa.
setiap mata pelajaran. Karena guru-guru tersebut mengajar tidak sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki atau sesuai dengan yang selama ini menjadi
kemampuannya.
arah antara atasan dan bawahan. Dengan model kepemimpinan Kepala Sekolah
sehingga dapat mengarahkan seluruh pihak sekolah mulai dari guru, karyawan,
akan terwujud.
9
Di samping kepemimpinan kepala sekolah ada faktor lain yang diduga
merupakan panutan dari seluruh warga sekolah. Disiplin kerja kepala sekolah
juga salah satu faktor yang diduga untuk terwujudnya kinerja guru yang
maksimal. Diduga Guru akan hadir tepat waktu, guru tidak akan meninggalkan
kelas tanpa alasan yang tidak jelas, guru akan menunjukkan sikap pribadi yang
kepala sekolah akan memberikan dampak guru dan pegawai menjadi disiplin
akademik maupun non akademik yang menjadi tujuan bersama SMP Negeri 1
Menden.
10
Ruang lingkup permasalahan di maksudkan untuk membatasi
menjelaskan jalan dan arah dari penelitian. Dengan ruang lingkup juga dapat
C. PERUMUSAN MASALAH
masalah, maka dapat diketahui apa yang sebenarnya ingin diteliti dari
permasalahan, maka hal-hal yang akan diteliti tidak menyebar dan semakin
meluas tanpa ada batasan-batasan yang harus diteliti. Sehingga apa yang
didapat justru tiak rinci. Oleh karena itu, adana rumusan masalah dapat
11
membuat penelitian semakin rinci dan terarah sesuai dengan apa yang
penulisan akan mengartikan arti dari masalah itu sendiri, sejalan dengan
ada kesenjangan, ada perbedaan antara apa yang seharusnya dan apa yang
terdapat dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dan apa yang disediakan,
berikut :
2. Apakah ada pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP
Negeri 1 Menden.
12
a. Tujuan Penelitian
kepala sekolah dan disiplin kerja kepala sekolah terhadap kinerja kerja
b. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
administrasi public.
b. Kegunaan Praktis
E. KERANGKA TEORI
Kerangka teori atau landasan teori ini sangatlah penting dalam penelitian,
13
dengan kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kinerja guru.
1. Kepemimpinan
a Pengertian Kepemimpinan
5
Sutarto, 1998, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Yogyakarta : DGajah, hal 25
6
Wahjosumidjo, 1987. Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, hal 11
7
Tean Tecahing, 2019, Kepemimpinan dan Pengampilan Keputusan (Modul dan RPS), Semarang,
FISIB Untag, hal 6
14
Kepemimpinan adalah terjemahan dari kata leadership yang
8
Wahjosumidjo, 2013, Kepemimpinan dan Motivasi, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal 40
9
Kurniadin, Didin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan, Konsep & Prinsip Pengelolaan
Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014, hal 289
15
samasesuai dengan tuhas pokok dan fungsinya sehingga kelompok
bersama.
b Tipe-tipe Kepemimpinan
luas.
16
Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang dalam memimpin organisasi biasanya
mempunyai sikap permisif, dalam arti bahwa para anggota
organisasi boleh saja bertindak dengan keyakinan dan hati nurani,
asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisasi tetap
tercapai. Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya.
Karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah
dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi,
sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh
masing-masing anggota. Seorang pemimpin yang tidak terlalu
sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan
organisasi berjalan dengan sendirinya.
Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat : Dalam proses menggerakkan bawahan
selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia dalah makhluk
termulia di dunia; Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan
dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari
para bawahannya; Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya
lebih sukses dari padanya; Selalu berusahan mengutamakan
kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan; Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin; Para
bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib
sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Kepala Sekolah
kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar (SD),
17
Kepala sekolah adalah seorang pemimpin dan setiap pemimpin
sekolah salah satunya adalah guru. Guru dan kepala sekolah adalah orang
sekolah. Oleh karena itu, hubungan kerjasama yang baik harus tercipta
antara keduanya.
1) Pengelolaan pengajaran
18
Menyusun jadwal pelajaran,
pengajaran,
Merencanakan pengadaan,
2) Pengelolaan kepegawaian
3) Pengelolaan kemuridan
19
tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok (grouping),
5) Pengelolaan keuangan
20
usaha-usaha penyediaan biaya bagi penyelenggaraan pertemuan
21
masing dan selanjutnya mendorong mereka untuk terus
dicapai.
kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang
22
Berdasarkan uraian diatas sebagai seorang pemimpin kepala
sekolah.
23
EMASLIM (educator, manajemen, administrator, supervisor, leader,
3. Disiplin Kerja
Menurut Rivai & Sagala disiplin kerja adalah suatu alat yang
10
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, hal 97
11
Rivai Veithzal danElla Sagala, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Rajawali
Pers. Jakarta, hal 825
12
Harlie, M. 2010. ”Pengaruh Disiplin kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja
Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan”.Jurnal
Manajemen dan Akuntansi.Vol. 11 No. 2, Oktober 2010; hal 117
13
H. Malaya S.P. Hasibuan, 2007, Manajemen Suber Daya Manusia, Jakarta : Cetakan 9. PT. Bui
Aksara, hal 193
24
Penerapan sikap disiplin kerja harus diberlakukan secara adil dan
1) Disiplin preventif.
pada pegawai untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan
2) Disiplin Korektif.
25
bersangkutan, diteruskan kepada pimpinan yang lebih tinggi dan
a. Jujur
berlaku15.
26
kesalahan dan kekurangan sendiri dan selalu berusaha agar
Purwanto16.
dibebankan kepadanya.
Apabila sifat jujur sudah dimiliki oleh guru berarti ia memiliki sikap
16
Purwanto, M. Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya, hal 14
27
b. Tepat Waktu
salah satu syarat untuk memperoleh hasil yang baik, baik untuk
dirinya sendiri maupun untuk siswa. Sikap untuk selalu hadir setiap
mengajar.
guru harus menjadi suri tauladan bagi setiap siswanya, maka dengan
demikian setiap siswa akan termotivasi untuk dapat belajar lebih giat
lagi. Kalau setiap guru tidak disiplin waktu dalam mengajar atau
17
Poerwadarminta W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta, hal 55
dan 1140
28
selalu terlambat, maka bagaimana guru itu dapat menjadi suri
akan baik, tetapi sebaliknya jika guru tidak disiplin waktu dalam
c. Tegas
nyata; 2) tentu dan pasti (tidak ragu-ragu atau tidak samar-samar dan
3) jelas18.
memiliki sikap inisetiap siswa akan patuh dan taat untuk dapat
belajar dengan baik, guru yang tegas akan mendorong siswa pada
18
Poerwadarminta. 1985, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakatra, hal 913
29
d. Tanggung jawab
atau mendidik adalah amanat yang sangat suci dan mulia yang
maka akan tumbuh pula dalam diri seorang guru rasa disiplin akan
4. Kinerja Guru
a. Kinerja
seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
19
https://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/12/01/disiplin/ di akses pada tanggal 6 Desember
2019 pukul 19.03 WIB
30
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
waktu tertentu.
seseorang)23.
20
A.A Anwar Prabu Mangkunegara.(2005). Manajemen Sumber daya Manusia Perusahaan. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya, hal 67
21
Poerwadarminta, W.J.S. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, hal 598
22
Kane, J.S. (1986). Performance distribution assessment. Dalam Berk, R.A. (Eds), Performance
assessment, Baltimore: The Johns Hopkins University Press, hal 237
23
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung,
PT. Remaja Rosdakarya, hal 67
31
kuantitas yang di capai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kinerja yang telah
disepakati bersama24.
kinerja adalah nilai prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun
diberikan kepadanya.
b. Guru
24
Basri¸ A. F. M., dan Rivai¸ V.2005. Performance appraisal. Jakarta: PT Raja. Grafindo Persada, hal.
50.
32
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
berkaitan dengan satu ilmu atau lebih kepada seluruh peserta didik25.
menilai dan menevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
25
https://salamadian.com/pengertian-guru, diakses tgl 5 Oktober 2019, pukul 10.56
33
dibutuhkan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan
c. Kinerja Guru
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama27.
26
A. Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Karya),
hal 5
27
Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Raja Grafindo Persada, hal 14
34
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan
kinerja guru.
dengan siswanya.
adalah :
- Kemampuan mereka
- Motivasi
35
- Hubungan mereka dengan orgnaisasi28.
yaitu29 :
antara lain :
28
Mathis.L.Robert dan Jackson.H.John. 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Buku
kedua, hal. 82
29
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, hal. 227
36
(4) kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan diri;
(6) pengetahuan;
yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi30.
penilaian kinerja guru. Namun ada 2 model yang paling sesuai dan
37
penampilan atau perilaku orang lain melalui pernyataan perilaku
observasi.
38
kinerja karyawan adalah (1)perbaikan kinerja; (2) penyesuaian
31
Mangkunegara, Anwar, Prabu, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 224.
32
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung : Rosdakarya, hal 157
39
promosi, sistem imbalan dan aspek lain dari keseluruhan proses
kinerj aguru itu sendiri maupun utnuk sekolah dalam hal menyusun
profrsional.
sebagai tenaga pendidikan. Oleh karena itu, kinerja guru dapat di artikan
ditunjukkan oleh hasil kerja, akan tetapi juga ditunjukkan oleh perilaku
40
Berdasarkan uraian diatas, kepemimpinan kepala sekolah dan
sebagai guru. Dengan disiplin kerja tentu akan terwujud apa yang
F. PERUMUSAN HIPOTESIS
kerangka pikir yang telah ditemukakan, maka hipotesis penelitian uji dapat
41
Ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan
Kabupaten Blora.
Kepemimpinan
Kinerja guru
Disiplin Kerja
G. DEFINISI KOSEPSIONAL
memudahkan dalam menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini,
a. Kepemimpinan
42
mengarahkan, mengkoordinasi, serta membujuk orang lain/anggota
ditentukan.
c. Kinerja Guru
H. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat
a. Kepribadian (personality)
43
b. Kemampuan (ability)
c. Kesanggupan (capability)
a. Jujur
b. Tepat waktu
c. Tegas
d. Tanggung jawab
2. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi segala sesuatu adapun yang
menjadi variabel terikat (Y) adalah kinerja Guru yakni kompetensi guru
yang meliputi :
a. Perencanaa pembelajaran
b. Pelaksanaan pembelajaran
c. Evaluasi pembelajaran
I. METODE PENELITIAN
tertentu.
44
Menurut Koentjoroningrat) metode penelitian asalah suatu cara kerja untuk
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan 33. Berdasarkan
1. Tipe Penelitian
penelitian yaitu:
cari pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu
akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan study diskriptif.
33
Koentjaraningrat.1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat.Gramedia. Jakarta, hal. 42
45
explanatory. Karena penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis
a. Populasi
Populasi dalam peneliti ini adalah seluruh guru SMP Negeri 1 Menden
b. Sampel
Guru seluruh SMP Negeri 1 Menden adalah 36 guru PNS dan Non
persatu35. Jadi seluruh guru PNS dan Non PNS SMP Negeri 1 Menden
dijadikan responden.
3. Sumber Data
34
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, hal 67
35
https://elmapurba.wordpress.com/2015/03/22/statistik/, di akses pada tanggal 7 Desember 2019,
pukul 11.15 WIB.
46
Sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data kuisioner untuk
dari guru pns dan non pns baik yang guru induk maupun guru non induk
perkantoran.
47
primer, yaitu teknik pengumpulan informasi secara langsung pada saat
b) Dokumentasi
c) Wawancara
d) Documentary Research
5. Skala Pengukuran
48
Skala pengukuran merupakan pedoman pemberian nilai kepada
a. Skala Nominal
Dalam skala ini ada asumsi tentang jarak maupun urutan antar kategori.
b. Skala Ordinal
paling tinggi menurut suatu atribut tertentu tanpa ada petunjuk yang
c. Skala Interval
suatu atribut, tapi juga memberikan informasi tentang interval satu orang
d. Skala Rasio
angka rata-rata suatu kelompok, tetapi dengan titik nol. Adapun skala
diantaranya:
49
A. Kategori jawaban yang sangat mendukung di beri skor 4
50
a) Editing yaitu kegiatan meneliti kembali kelengkapan dan kebenaran
kode tertentu pada data yang diperoleh dan sekaligus memberi skor
berbagai kategori.
2) Analisis Data
mengolah data yang sifatnya tidak dapat diukur dengan angka atau
6. Pengujian Hipotesis
Hal ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar variabel yang
51
memastikan bahwa kuisioner yang digunakan untuk penelitian mampu
korelasi parsial.
Moment.
N . XY −(X )(Y )
rxy=
√¿ ¿ ¿
N = jumlah sampel/observasi
X = variabel bebas
Y = variabel terikat
52
secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Rumus
rx 1 x 2 y =√ ¿¿
Dimana :
dengan variabel Y.
rh ≥ rt 1 % = sangat signifikan
rh ≥ rt 5 % = signifikan
r 2 x 1 x 2 y N−k−1
F= .
1−r 2 x 1 x 2 y k
Keterangan :
N = Jumlah Responden
53
7. Kofisien Determinan
KD = r2 x 100%
Keterangan :
BAB II
54
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
KM.
SMP Negeri 1 Menden adalah sekolah Neg eri pertama yang didirikan
sampai saat ini sudah berusia kurang lebih 36 tahun. 36 tahun adalah usia
SMP/MTs Swasta.
55
Gambar II.1. Papan Nama Sekolah
a. Visi Sekolah
56
b. Misi Sekolah
kegiatan sekolah.
siswa.
budaya.
seorang Kepala Sekolah. Kepala Sekolah di bantu oleh guru yang d tunjuk
Kesiswaan, Guru Mata Pelajaran, dan juga Wali Kelas. Disamping itu ada
57
juga pembagian Tugas Tata Usaha dan Komite Sekolah. Adapun struktur
Gambar II.3.
11. Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah menurut Jabatan SMP Negeri 1
58
Kepala Sekolah tertugas dan berfungsi sebagai educator, manajer
efisien.
- Menyusun perencanaan
- Mengorganisasikan kegiatan
- Mengarahkan kegiatan
- Mengkoordinasikan kegiatan
- Melaksanakan pengawasan
- Menentukan kebijakan
- Mengadakan rapat
- Mengambil keputusan
terkait.
59
3) Kepala Sekolah sebagai Admnistrator
- Kegiatan ketatausahaan
- Kegiatan OSIS.
- Kegiatan 7K.
60
- Mengadakan pembinaan guru dan karyawan.
karyawan.
dan lingkungan.
kegiatan :
pelaksanaan program.
b. Perngorganisasian.
c. Pengarahan.
d. Ketenagaan.
61
e. Pengkoordinasi
f. Pengawsan.
g. Penilaian.
i. Penyusunan laporan.
kurikulum.
k. Menyusun laporan.
62
a. Mengatur program ddan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
sekolah.
6. Fungsi dan Tugas Pembantu Kepala Sekolah urusan Bidang Sarana dan
Prasarana.
e. Mengatur pembukuannya.
f. Menyusun laporan
Sekolah
63
a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah
64
l. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi
pangkatnya.
a. Pengelolaan kelas.
65
Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-
kegiatan :
konseling.
kegiatan-kegiatan :
66
c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
secara berkala.
elektronika.
elektronika
pustaka/media elektronika
perpustakaan
67
h. Menyusun tata tertib perpustakaan, menyusun laporan kegiatan
kegiatan :
laboratorium.
laboratorium.
berkala.
68
e. Inventaris dan pengadministrasian alat-alat media
Sekolah/Satpam Sekolah)
Rapat.
malam.
(Tukang Kebun)
c. Memotong rumput.
f. Memupuk tanaman.
69
h. Menjaga kebersihan dan keindahan tanaman serta serindangan.
jumlah peserta didik terbanyak selama 4 tahun terakhir yaitu pada tahun
pelajaran 2016/2017 dengan total peserta didik sebanyak 477 siswa yang
dengan jumlah peserta didik paling sedikit yaitu dengan total peserta didik
Tabel II.1
Data Rombongan Belajar dan Jumlah Siswa
5 Tahun Terakhir
SMP Negeri 1 Menden Kab. Blora
Jumlah Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Total
Pendaftar
Tahun Ajaran (Calon Jml Jml Jml Jml
Jml Jml Rom
Siswa Sisw Rom Rom Rom Siswa
Siswa Siswa Bel
Baru) a Bel Bel Bel
70
2018/2019 140 143 5 139 5 133 6 415 16
2019/2020 155 140 5 140 5 137 5 417 15
Sumber : KTU SMP Negeri 1 Menden
tahun pelajaran yang paling sedikit jumlah peserta didik dan rombongan
Tabel II.2
Data Rombongan Belajar dan Jumlah Siswa
SMP Negeri 1 Menden Kab. Blora
Tahun Pelajaran 2019/2020
71
15. Kelas 9E 11 14 28
Jumlah 203 214 417
Sumber : KTU SMP Negeri 1 Menden
yang lain, meskipun baik secara kuantitas maupun kualitas masih perlu
untuk selalu ditingkatkan. Banyak dari sarana dan prasarana yang ada saat
ini sudah mengalami kerusakan baik ringan, sedang ataupun rusak berat.
Blora.
72
B. GAMBARAN UMUM RESPONDEN
sekolah dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 1 Menden
guru yang mengajar di SMP Negeri 1 Menden baik itu guru yang secara
definitif bertugas di SMP Negeri 1 Menden baik itu guru berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS) ataupun berstatus Non PNS yang lebih dikenal dengan
sebutan Guru Honorer atau Guru Tidak Tetap (GTT). Disamping itu juga guru
yang hanya untuk memenuhi kewajiban jumlah jam mengajar di SMP Negeri
1 Menden.
Tabel II.3
Keadaan Umum Responden Menurut Umur dan Jenis Kelamin
SMP Negeri 1 Menden
Jenis Kelamin
No Umur (Tahun) Jumlah Prosentase
Laki-laki Perempuan
1. 25-30 - 2 2 5,56 %
2. 31-35 - 1 1 2,78 %
3. 36-40 - 3 3 8,33 %
4. 41-45 1 2 3 8,33 %
5. 46-50 4 1 5 13,89 %
73
51-55
6. 7 3 10 27,78 %
7. 56-60 9 3 12 33,33 %
Jumlah 21 15 36 100,00 %
Sumber data : Identitas responden, isian item no 2 dan 3
demikian maka dapat diketahui bahwa sebagian besar guru SMP Negeri 1
Menden adalah kaum laki-laki sebanyak 21 orang laki-laki dari total responden
Tabel II.4
74
Dari perbandingan status kepegawaian di atas diharapkan akan ada
bersangkutan sebagai guru pegawai negeri sipil atau non pegawai negeri sipil.
75
BAB III
ANALISA DATA
keberhasilan prestasi sekolah. Dengan adanya visi dan misi sekolah itu
misi.
terhadap kinerja guru di SMP Negeri 1 Menden Kabupaten Blora dapat dilihat
1. KEPRIBADIAN (PERSONALITY)
Tabel III.1
Kepala Sekolah Selalu Menunjukkan Kepribadian Percaya Diri.
76
Dari Tabel III.1 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 28
Tabel III.2
Kepala Sekolah Selalu Menunjukkan Tanggung Jawab.
77
Tabel III.3
Kepala Sekolah Selalu Bersikap Terbuka Menerima Kritik Dan Saran.
Tabel III.4
Kepala Sekolah Mampu Menjadi Sosok Yang Berwibawa Dalam Bekerja.
78
Dari Tabel III.4 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 11
Tabel III.5
Kepala Sekolah Selalu Memperhatikan Kesejahteraan Guru Karyawan.
79
Tabel III.6
Kepala Sekolah Selalu Memberikan Contoh Teladan Bagi Warga Sekolah.
Tabel III.7
Kepala Sekolah Selalu Berkomunikasi Baik Dengan Guru Karyawan.
80
Dari Tabel III.7 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu
2. KEMAMPUAN (ABILITY)
Tabel III.8
Kepala Sekolah Mampu Menyusun Rencana Kerja Tahunan Bersama Guru
Dan Karyawan.
81
Tabel III.9
Kepala Sekolah Mampu Menyusun Organisasi Sekolah Bersama Tenaga
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.
No Keterangan Jumlah Responden Persentase %
1 Sangat mmapu 14 38,89
2 Mampu 21 58,33
3 Kurang mampu 1 2,78
4 Tidak mampu 0 0,00
Jumlah 36 100
Sumber : Diolah dari kuisioner No. 14
Tabel III.10
Kepala Sekolah Mampu Membuat Sistem Monitoring Evaluasi Dan
Pelaporan.
No Keterangan Jumlah Responden Persentase %
1 Sangat mmapu 10 27,78
2 Mampu 25 69,44
3 Kurang mampu 1 2,78
4 Tidak mampu 0 0,00
Jumlah 36 100
Sumber : Diolah dari kuisioner No. 15
82
Dari Tabel III.10 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 10
jarang. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kepala Sekolah sudah mampu dalam
Tabel III.11
Kepala Sekolah Mampu Memberikan Gagasan Baru Dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler.
ekstrakurikuler.
83
3. KESANGGUPAN (CAPABILITY)
Tabel III.12
Kepala Sekolah Mampu Merencanakan Instrumen Pembelajaran.
Tabel III.13
Kepala Sekolah Selalu Memberikan Penghargaan Kepada Yang Berprestasi.
84
Dari Tabel III.13 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 11
Tabel III.14
Kepala Sekolah Mampu Membuat Sistem Monitoring Evaluasi Dan
Pelaporan Dengan Prosedur Yang Tepat.
85
Disiplin kerja kepala sekolah merupakan faktor yang tidak kalah
Dengan disiplin kerja kepala sekolah tentunya akan terwujud apa yang menjadi
1. JUJUR
Tabel III.15
Kepala Sekolah Memberikan Penilaian Sesuai Kemampuan Guru
Tabel III.16
86
Kepala Sekolah Memberikan Kritik Kepada Guru Sesuai Dengan
Kenyataan.
Tabel III.17
Kepala Sekolah Memberikan Saran Kepada Guru Dalam Pelaksanaan
Pembelajaran
87
Dari Tabel III.17 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 24
2. TEPAT WAKTU
Tabel III.18
Kepala Sekolah Mengerjakan Laporan Keuangan Tepat Waktu.
88
Tabel III.19
Kepala Sekolah Melaksanakan Monitoring Terhadap Guru.
Tabel III.20
Kepala Sekolah Melaksanakan Program Sekolah Tepat Waktu.
89
Dari Tabel III.20 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 24
kurang mampu Jadi dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah sangat mampu
3. TEGAS
Tabel III.21
Kepala Sekolah Memberikan Teguran Kepada Guru Yang Melanggar Tata
Tertib.
90
Tabel III.22
Kepala Sekolah Bersikap Tegas Dalam Pengambilan Keputusan Penting
Sekolah.
Tabel III.23
Kepala Sekolah Memberikan Hukuman Kepada Siswa Yang Melanggar
Aturan.
91
Dari Tabel III.23 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 5
4. TANGGUNG JAWAB
Tabel III.24
Kepala Sekolah Kelengkapan Administrasi Pembelajaran.
92
Tabel III.25
Kepala Sekolah Menyusun Instrument Supervisi Yang Dikembangkan
Bersama Guru.
bersama guru
Tabel III.26
Kepala Sekolah Bersikap Peduli Terhadap Kabar Keluarga Para Guru.
93
Dari Tabel III.26 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 7
Kompetensi guru yang sesuai kemampuan memberikan hasill yang baik dalam
1. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Tabel III.27
Guru Merancang Rencana Pembelajaran Sesuai Dengan Silabus.
94
Dari Tabel III.27 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 28
Tabel III.28
Guru Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Yang Saling Terkait Satu Sama
Lain.
Tabel III.29
95
Guru Memilih Materi Pelajaran Yang Tidak Sesuai Dengan Tujuan
Pembelajaran.
Tabel III.30
Guru Mempelajari Silabus Sesuai Dengan Kurikulum Yang Berlaku
96
Dari Tabel III.30 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 22
2. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Tabel III.31
Guru Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran Sesuai Dengan Rencana
Pembelajaran Yang Telah Disusun
97
Tabel III.32
Guru Melaksanakan Pembelajaran Sesuai Dengan Isi Kurikulum Yang
Berlaku
Tabel III.33
Guru Memberikan Teguran Kepad Siswa Yang Membuat Gaduh Dalam
Pembelajaran
98
Dari Tabel III.33 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 19
Tabel III.34
Guru Memberikan Kesempatan Peserta Didik Utnuk Bertanya Dan
Berinteraksi Dengan Peserta Didik Lainnya
99
3. EVALUASI
Tabel III.35
Guru Melaksanakan Penilaian Dengan Berbagai Teknik Dan Jenis Penilaian
No Keterangan Jumlah Responden Persentase %
1 Selalu 25 69,44
2 Sering 8 22,22
3 Jarang 3 8,33
4 Tidak pernah 0 0,00
Jumlah 36 100
Sumber : Diolah dari kuisioner No. 40
Tabel III.36
Guru Menggunakan Pertanyaan Untuk Mengetahui Tingkat Pemahaman
Peserta Didik Terhadap Materi
100
Dari Tabel III.36 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 21
Tabel III.37
Guru Menganalisis Hasil Belajar Untuk Mengetahui Tingkat Kemajuan
Masing-Masing Peserta Didik
101
Tabel III.38
Guru Memanfaatkan Hasil Penilaian Sebagai Bahan Penyusunan Rancangan
Pembelajaran Selanjutnya.
pembelajaran selanjutnya.
102
4. MEMBINA HUBUNGAN PRIBADI ANTAR SISWA
Tabel III.39
Guru Membantu Peserta Didik Mengembangkan Potensinya.
sering. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru selalu membantu peserta didik
mengembangkan potensinya.
Tabel III.40
Guru Mengidentifikasi Bakat, Minat, Potensi Dan Kesulitan Belajar
Masing-Masing Peserta Didik.
103
Dari Tabel III.40 menunjukan bahwa sebagian responden yaitu 25
Tabel III.41
Guru Memberikan Kesempatan Kepada Setiappeserta Didik Untuk
Berpartisipasi Aktif Dalam Pembelajaran.
104
BAB IV
disiplin kerja kepala sekolah terhadap kinerja kuru SMP Negeri 1 Menden
Kabupaten Blora.
Adapun salah satu caranya adalah dengan analisa tabel silang antar
kepala sekolah (X1) dan disiplin kerja kepala sekolah (X 2) dengan variabel
kinerja guru (Y) di SMP Negeri 1 Menden Kabupaten Blora. Ada beberapa
tabel silang yang dapat diketahui dari hasil jawaban para responden.
Hasil analisa tabel silang dapat dilihat dari beberapa tabel silang berikut
di bawah ini :
105
Tabel IV.1
Pengaruh Antara Kepala Sekolah Mampu Merencanakan Instrumen
Pembelajaran dan Guru Mampu Merancang Rencana Pembelajran Sesuai
Dengan Silabus
A 14 2 0 0 16
Sangat mampu (82,35) (11,11) (0,00) (0,00) (44,44)
B 3 16 0 0 19
Mampu (17,65) (88,89) (0,00) (0,00) (52,78)
C 0 0 1 0 1
Kurang mampu (0,00) (0,00) (100,00) (0,00) (2,78)
D 0 0 0 0 0
Tidak mampu (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00)
17 18 1 0 36
Jumlah
(100,00) (100,00) (100,0) (0,00) (100,00)
Sumber : diolah dari responden atas pertanyaan no 17 dan 32
Berdasarkan tabel IV.1 diatas, Hal ini dapat di lihat dari tabel diatas bahwa dari
106
pembelajran sesuai dengan silabus sebanyak 3 responden (17,65%). Sehingga
dapat disimpulkan kepala sekolah dan guru sudah sangat mampu dalam
Tabel IV.2
Pengaruh Kepala Sekolah Selalu Memberikan Penilaian Sesuai Kemampuan
Guru Dan Guru Melaksanakan Penilaian Dengan Berbagai Teknik Dan Jenis
Penilaian.
A 20 7 2 0 29
Selalu (80,00) (87,50) (66,67) (0,00) (80,56)
B 5 0 0 0 5
Sering (20,00) (0,00) (0,00) (0,00) (13,89)
C 0 1 1 0 2
Jarang (0,00) (12,50) (33,33) (0,00) (5,56)
D 0 0 0 0 0
Tidak Pernah (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00)
25 8 3 0 36
Jumlah
(100,00) (100,00) (0,00) (0,00) (100,00)
Sumber : diolah dari responden atas pertanyaan no 20 dan 40
Berdasarkan tabel IV.2 diatas, Hal ini dapat di lihat dari tabel diatas bahwa dari
107
penilaian sesuai kemampuan guru dan selalu guru melaksanakan penilaian
Sehingga dapat disimpulkan kepala sekolah dan guru sudah selalu dalam
kepala sekolah memberikan penilaian sesuai kemampuan guru dan sering guru
Tabel IV.3
Pengaruh Antara Kepala Sekolah Memberikan Hukuman Kepada Siswa Yang
Melanggar Aturan Dan Guru Apakah Memberikan Teguran Kepada Siswa Yang
Membuat Gaduh Dalam Pembelajaran
A 3 2 0 0 5
Selalu (15,79) (14,29) (0,00) (0,00) (13,89)
B 6 10 2 0 18
Sering (31,58) (71,43) (66,67) (0,00) (50,00)
C 10 2 1 0 13
Jarang (52,56) (14,29) (33,33) (0,00) (36,11)
D 0 0 0 0 0
Tidak Pernah (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00)
108
19 14 3 0 36
Jumlah
(100,00) (100,00) (100,0) (0,00) (100,00)
Sumber : diolah dari responden atas pertanyaan no 28 dan 38
Berdasarkan tabel IV.3 diatas, Hal ini dapat di lihat dari tabel diatas bahwa dari
hukuman kepada siswa yang melanggar aturan dan selalu guru memberikan
kepala sekolah memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar aturan dan
selalu guru memberikan teguran kepada siswa yang membuat gaduh dalam
yang melanggar aturan dan selalu guru memberikan teguran kepada siswa yang
Sehingga dapat disimpulkan kepala sekolah dan guru menyatakan jarang dalam
kepala sekolah memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar aturan dan
selalu guru memberikan teguran kepada siswa yang membuat gaduh dalam
pembelajaran.
B. PENGUJIAN HIPOTESIS
109
Kinerja Guru SMP Negeri 1 Menden Kabupaten Blora”. Dalam pengujian
hipotesis yang peneliti ajukan sebagai langkah awal adalah menyusun tabel
induk. Tabel induk digunakan untuk menjumlah nilai-nilai dari setiap jawaban
sebagai bank data hasil penelitian. Kemudian di susun data tabel korelasi antara
sebagai berikut :
110
Berdasarkan data di atas, maka besarnya koefisien korelasi dengan
N . XY −(X )(Y )
rxy=
√¿ ¿ ¿
36. 90679−(1737)(1873)
rxy=
√ {36.84247−3017169 } {36.97903−3508129 }
3264444−3253401
rxy=
√ {3032892−3017169 }{ 3524508−3508129 }
11043
rxy=
√ {15723 } { 16379 }
11043
rxy=
√ 257527017
11043
rxy=
√16047,64
rxy=0,688138567
Blora adalah 0,688 atau hasil r hitung sebesar 0,688. Jika hasil koefisien
111
diartikan semakin tinggi kepemimpinan kepala sekolah semakin tinggi
(X2) terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 1 Menden Kabupaten Blora (Y),
N . XY −(X )(Y )
rxy =
√¿ ¿ ¿
36. 74252−(1423)(1873)
rxy=
√ {36.56579−2024929 } {36.97903−3508129 }
2673072−2665279
rxy =
√ {2036844−2024929 } { 3524508−3508129 }
7793
rxy =
√ {11915 } {16379 }
7793
rxy=
√ 195155785
7793
rxy =
13969,81
rxy =0,557845812
Blora adalah 0,558 atau hasil r hitung sebesar 0,558. Jika hasil koefisien
112
diartikan semakin tinggi disiplin kerja semakin tinggi pula kinerja guru
N . X 1 X 2−( X 1)( X 2)
rx 1 x 2=
√¿¿ ¿
36. 68855−(1737)(1423)
rx 1 x 2=
√ {36.84247−3017169 } { 36.56579−2024929 }
2478780−2471751
rx 1 x 2=
√ {3032892−3017169 } {2036844−2024929 }
7029
rx 1 x 2=
√ {15723 } {11915 }
7029
rx 1 x 2=
√187339545
7029
rxy=
13687,21
rxy=0,513545127
Menden Kabupaten Blora adalah 0,514 atau hasil r hitung sebesar 0,514.
113
tabel 0,329. Dapat diartikan semakin tinggi disiplin kerja semakin tinggi
Disiplin Kerja Kepala Sekolah (X2) terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri
berikut :
rx 1 x 2 y =√ ¿¿
rx 1 x 2 y =√ ¿¿
0,473+0,311−(1376).0,558 .0,514
rx 1 x 2 y =
√ 1−0,264
0,473+0,311−0,395
rx 1 x 2 y =
√ 1−0,264
0,784−0,395
rx 1 x 2 y =
√ 0,736
0,389
rx 1 x 2 y =
√ 0,736
rx 1 x 2 y =√ 0,529
rx 1 x 2 y =0,727323
Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
SMP Negeri 1 Menden Kabupaten Blora adalah 0,727 atau hasil r hitung
114
tabel untuk taraf signifikansi 5% = 0,329. Hal ini menunjukkan adanya
Blora.
dengan variable lain. Dalam hal ini adalah Variabel Kepemimpinan Kepala
Sekolah (X1) dan Disiplin Kerja Kepala Sekolah (X2) terhadap Kinerja Guru di
berikut :
r 2 x 1 x 2 y N−k−1
F= .
1−r 2 x 1 x 2 y k
(0.727)2 36−2−1
F= .
1−(0.727)2 2
115
0,529 36−2−1
F= .
1−0,529 2
0,529 33
F= .
0,471 2
F=1,123 .16,5
F=18,5295
Dibulatkan 18,53
Disiplin Kerja Kepala Sekolah maka semakin tinggi pula Kinerja Guru SMP
diterima.
C. KOEFISIEN DETERMINAN
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Disiplin Kerja Kepala Sekolah (X2)
terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 1 Menden Kabupaten Blora (Y) dengan
116
KD=r 2 .100 %
KD=0,727 2 . 100 %
KD=0,5285 . 100 %
KD=52,85
artinya adalah Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Disiplin Kerja Kepala
Sekolah (X2) berpengaruh sebesar 52,85 terhadap Kinerja Guru (Y) SMP
BAB V
PENUTUP
117
Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
A. KESIMPULAN
di terima.
di terima.
3. Hasil uji pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Disiplin Kerja
118
Disimpulkan nilai hitung lebih besar dibandingkan dengan tabel 18,53
(X1) dan Disiplin Kerja Kepala Sekolah (X 2) terhadap Kinerja Guru SMP
B. SARAN
1. Bagi kepala sekolah dan guru SMP negeri 1 Menden sebagai tenaga
119
120