Anda di halaman 1dari 21

NAMA : IRFAN MALIK

NIM : 2014201137
KELAS :B

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS

Ruang lingkup perempuan


- Anatomi dan fisologi reproduksi
- Sistem reproduksi perempuan
- Respon Seksual
- Kehamilan
- Kehamilan,konsepsi ,dan perkembangan janin
- Anatomi dan fisiologi kehamilan
- Nutrisi ibu dan janin

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat reproduksi
wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat reproduksi wanita bagian
luar yang terletak di perineum.
1. Alat genitalia wanita bagian luar

Gambar 2.1 Organ Eksterna Wanita ( Bobak, IM, 2000 )


a. .Mons veneris / Mons pubis

Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di bagian depan simfisis terdiri
dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang
bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi
sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks.

b. Bibir besar (Labia mayora)

Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia mayora 7-8 cm,
lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Kedua bibir ini dibagian bawah bertemu
membentuk perineum, permukaan terdiri dari:

1) Bagian luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons
veneris.
2) Bagian dalam
Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea
(lemak).
b. Bibir kecil (labia minora)

Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam


bibir besar (labia mayora) tanpa rambut yang memanjang kea rah bawah
klitoris dan menyatu dengan fourchette, semantara bagian lateral
anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia
minora sama dengan mukosa vagina yaitu merah muda dan basah.

c. Klitoris

Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan
letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive analog
dengan penis laki-laki. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan
meningkatkan ketegangan seksual.
d. Vestibulum

Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu


atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette.
Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan
kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang tipis dan agak
berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi.
e. Perinium

Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina


dan anus. Perinium membentuk dasar badan perinium.
f. Kelenjar Bartholin

Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan
mudah robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.

g. Himen (Selaput dara)

Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan


mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir
yang di keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
h. Fourchette

Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak


pada pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis
tengah berada di bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa
navikularis terletak di antara fourchette dan himen.
2. Alat genitalia wanita bagian dalam

Gambar 2.2 Organ Interna Wanita ( Bobak, IM, 2000


a. Vagina

Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu
meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina.
Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang
dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di belakang
kandung kemih. Vagina merupakan saluran muskulo- membraneus yang
menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan
kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani oleh karena
itu dapat dikendalikan.
Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan
terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina menonjol serviks
pada bagian uterus. Bagian servik yang menonjol ke dalam vagina di sebut
portio. Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat yaitu: fornik
anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra.
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam
susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap
infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan
lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada
waktu persalinan.
b. Uterus

Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih,


cekung dan tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak di
pelvis minor di antara kandung kemih dan rectum. Uterus normal memiliki
bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat.
Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus uteri yaitu bagian corpus uteri
yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi, corpus uteri merupakan
bagian utama yang mengelilingi kavum uteri dan berbentuk segitiga, dan
seviks uteri yang berbentuk silinder. Dinding belakang, dinding depan dan
bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian bawahnya berhubungan
dengan kandung kemih.
Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa ligamentum,
jaringan ikat dan peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita,
pada anak-anak ukuran uterus sekitar 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, dan
multipara 8-9 cm. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu peritoneum,
miometrium / lapisan otot, dan endometrium.
1) Peritoneum

a) Meliputi dinding rahim bagian luar

b) Menutupi bagian luar uterus

c) Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan

d) pembuluh darah limfe dan urat saraf

e) Meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen

2) Lapisan otot

a) Lapisan luar: seperti “Kap”melengkung dari fundus uteri menuju

ligamentum
b) Lapisan dalam: berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri

internum

c) Lapisan tengah: terletak di antara kedua lapisan tersebut membentuk

lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus

oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini

membentuk angka dan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh

darah terjepit rapat dengan demikian perdarahan dapat terhenti.

d) Semakin ke arah serviks otot rahim makin berkurang dan jaringan

ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri

internum anatomikum yang merupakan batas dan kavum uteri dan

kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi

perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks)

disebut istmus. Istmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan

meregang saat persalinan.

e) Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot

rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot

dasar panggul, ligamentum yang menyangga uterus adalah

ligamentum latum, ligamentum rotundum (teres uteri) ligamentum

infindibulo pelvikum (suspensorium ovarii) ligamentum kardinale

machenrod, ligamentum sacro uterinum dan ligamentum uterinum.

f) Ligamentum latu
g) Merupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas sampai
ke dinding panggul
h) Ruang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan
mengandung pembuluh darah limfe dan ureter
i) Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopi

(1) Ligamentum rotundum (teres uteri)

(2) Mulai sedikit kaudal dari insersi tuba menuju kanalis inguinalis
dan mencapai labia mayus
(3) Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat

(4) Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi

j) Ligamentum infundibulo pelvikum

(1) Terbentang dari infundibulum dan ovarium menuju dinding


panggul
(2) Menggantung uterus ke dinding panggul

(3) Antara tuba fallopi dan ovarium terdapat ligamentum ovarii


proprium
k) Ligamentum kardinale machenrod

(1) Dari serviks setinggi osteum uteri internum menuju panggul


(2) Menghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri
(3) Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus
l) Ligamentum sacro uterinu
Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale machenrod menuju
os sacrum Ligamentum vesika uterinum
(1) Dari uterus menuju ke kandung kemih

(2) Merupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat

(3) mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan


3) Pembuluh darah uterus

a) Arteri uterina asenden yang menuju corpus uteri sepanjang dinding


lateral dan memberikan cabangnya menuju uterus dan di dasar
endometrium membentuk arteri spinalis uteri
b) Di bagian atas ada arteri ovarika untuk memberikan darah pada tuba
fallopi dan ovarium melalui ramus tubarius dan ramus ovarika.
c) Susunan saraf uterus

d) Kontraksi otot rahim bersifat otonom dan dikendalikan oleh saraf


simpatis dan parasimpatis melalui ganglion servikalis fronkenhouser
yang terletak pada pertemuan ligamentum sakro uterinum.
c. Tuba Fallopi

a) Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu


uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum
mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan
ke arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahi

b) Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai


dari osteum internum tuba.
c) Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan
merupakan bagian yang paling sempit.
d) Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk
“s”.
e) Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai
yang disebut fimbriae tubae.

Fungsi tuba fallopi :

1.Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri.

2.Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.

3.Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.

4.Tempat terjadinya konsepsi.


5 Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi.

d. Ovarium

1) Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi


ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon – hormon steroi

2) Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo


pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui mesovarium.

Jenis: Ada 2 bagian dari ovarium yaitu:

1) Korteks ovarii

a) Mengandung folikel primordial

b) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff

c) Terdapat corpus luteum dan albikantes

2) Medula ovarii

a) Terdapat pembuluh darah dan limfe

b) Terdapat serat saraf

e. Parametrium

Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke dua lembar


ligamentum latum.
Batasan parametrium

1) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping

2) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri

3) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium.

4) Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii


RESPON SEKSUAL

SIKLUS RESPON SOSIAL

1. tahap excitement
2. tahap plateu
3. orgasmus
4. tahap resulusi

A.Tahap Excitement (peningkatan bertahap dalam rangsangan seksual)

1. wanita

a. Lubrikasi vaginal: yaitu dinding vagina berkeringat


b. Ekspansi 2/3 bagian dalam rongga vagina (lorong vagina membuka)
c. Peningkatan sensitivitas dlam pembesaran klitoris serta labia
d. Terjadi ereksi puting dan peningkatan ukuran payudara
2. Pria
a. Ereksi penis (penambahan Besar penis dari yg sebelumnya)
b. Penebalan dan elevasi skrotum
c. Pembesaran skrotum
d. Ereksi puting susu dan pembengkakan (tumescence)

B.Tahap Plateu (penguatan respon fase exicetement)

1. Wanita
a. Pembesaran klitoris (retraksi klitoris di bawah topi klitoris)
b. Pembentukan platform orgasmus: pembengkakan 1/3 luar vagina dan labia minora
c. Elevasi serviks dan uterus: perubahan warna kulit yang tampak hidup pada labia minora
d. Pembesaran areola dan payudara
e. Peningkatan tegangan otot dan pernafasan
f. Peningkatan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan

2. Pria
a. peningkatan ukuran glans (ujung) penis
b. Peningkatan intensitas warna glans
c. Elevasi dan peningkatan 50% ukuran testis
d. Peningkatan tegangan otot dan pernafasan
e. Peningkatan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan

B. Tahap Orgasmus (penyaluran kumpulan darah dan tegangan otot)

1. Pada Wanita

a. Kontraksi volunter platformorgasmik, uterus, rektal, spinter uretral, dan kelompok otot lain
b. Hiperventilasi dan peningkatan frekuensi jantung
c. Memuncaknya frekuensi jantung, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan

2 .Pria

a. Penutupan sfinter urinarius internal


b. Sensasi ejakulasi yang terjadi tertahankan
c. Kontraksi duktus deferens vesikel seminalis prostat dan duktus ejakulatorius
d. Relaksasi sfinter kandung kemih eksternal
e. Memuncaknya frekuensi jantung, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan
f. Ejakulasi

Kehamilan

2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi

pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi

(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai

aterm (Manuaba, 2010).

Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Perubahan – perubahan yang terjadi
pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh
karenanya, asuhan yang diberikan adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus
memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan – tindakan yang
bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya. Dalam memberikan asuhan kepada klien, bidan
lebih cenderung menggunakan pendekatan dalam bentuk pelayanan promotif (Kuswanti I,
2014 :2)

2. Proses Kehamilan

Menurut Aprilia Y (2010:63) untuk terjadi kehamilan harus ada fertilisasi, implantasi,
pembentukan plasenta

a. Fertilisasi

Proses pembuahan umumnya terjadi pada ampula tuba. Disini ovum akan dibuahidalam 12
jam setelah ovulasi, bila tidak ovum akan segera mati dalam 24 jam. Dalam saluran
reproduksi perempuan, spermatozoa mengalami kapasitasi (pematangan) sebelum memenuhi
ovum, yaitu melepaskan enzim corona penetetring enzyme (CPE) untuk mencerna korono
radiata dan enzim hialuronidase untuk mencerna zona pellusida (cangkang telur).

b. Implantasi

Setelah pertemuan kedua inti spermatozoa dan ovum, maka terbentuklah zigot yang dalam
beberapa jam telah mampu membelah dirinya dari dua sel menjadi trilyunan sel. Berbarengan
dengan proses pembelahan sel. Hasil konsepsi terus berjalan menuju uterus. Implantasi
didefinisikan sebagai proses melekatnya embrio pada dinding uterus dan menembus epitel
serta sistem sirkulasi ibu untuk membentuk plasenta. Implantasi terjadi 5 -7 hari sesudah
fertilisasi.Tempat terjadinya implantasi biasanya pada fundus uteri bagian posterior. (Aprilia
Y, 2010).

c. Pembentukan plasenta

Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Pada manusia plasentasi
terjadi 12-18 minggu setelah fertilisasi.Tiga minggu pasca dimulai pembentukan vili
korealis. Vili korealis ini akan bertumbuh menjadi suatu masa jaringan yaitu plasenta
(Saifuddin, 2014:145-146).

Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi kea rah kavum uteri disebut desidua kapsularis,
yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut desidua basalis, disitu plasenta
akan dibentuk. Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan
lapisan korion. Plasenta yang demikian disebut plasenta jenis hemokorial.Disini jelas tidak
ada percampuran darah antara darah janin dan darah ibu.Ada juga sel-sel desidua yang tidak
dapat dihancurkan oleh trofoblas dan sel-sel ini akhirnya membentuk lapisan fibrinoid yang
disebut lapisan Nitabuch. Ketika proses melahirkan, plasenta terlepas dari endometrium pada
lapisan Nitabuch ini (Saifuddin, 2014:146) (embrional plate) dan kemudian berdiferensiasi
menjadi 3 unsur lapisan yaitu ektodermal, mesodermal dan entodermal. Ruang amnion akan
tumbuh pesat mendesak exocoeloma sehingga dinding ruang amnion mendekati korion,
mesoblas diruang amnion dan mudigah menjadi padat (body salk) yang merupakan jembatan
antara embrio dan dinding trofoblas yang kelak akan menjadi tali pusat. Selanjutnya hasil
konsepsi akan mengalami dan perkembangan pertumbuhan sebagai berikut :

Usia kehamilan Pertumbuhan dan perkembangan


4 minggu Dari embrio, bagian tubuh pertama yang
muncul adalah tulang belakang, otak dan
saraf, jantung, sirkulasi darah dan
pencernaan terbentuk.
8 minggu Perkembangan embrio lebih cepat, jantung
mulai memompa darah.
12 minggu Embrio berubah menjadi janin. Denyut
jantung janin dapat dilihat dengan
menggunakan pemeriksaan ultrasonografi
(USG), berbentuk manusia, gerakan
pertama dimulai tetapi belum dirasakan
oleh ibu, jenis kelamin sudah bisa
ditentukan, ginjal sudah memproduksi urin.
16 minggu System musculoskeletal matang, system
saraf terkontrol, pembuluh darah
berkembang cepat, denyut jantung
janinterdengar lewat Doppler, pankreas
memproduksi insulin.
20 minggu Verniks melindungi tubuh, lanugo
menutupi tubuh, janin membuat jadwal
untuk tidur, menelan, dan menendang.
24 minggu Kerangka berkembang cepat,
perkembangan pernafasan dimulai.
28 minggu Janin bernafas, menelan, dan mengatur
suhu, surfaktan mulai terbentuk di paru –
paru, mata mulai membuka dan menutup,
janin 2/3 bentuk saat lahir
Lemak coklat berkembang dibawah kulit,
32 minggu mulai simpan zat besi, kalsium dan fosfor.
36 minggu Seluruh uterus digunakan bayi sehingga
tidak bisa bergerak banyak, antibody ibu
ditransfer ke bayi untuk mencapai
kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai
kekebalan bayi bekerja sendiri.

Anatomi Fisiologi Kehamilan.

Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada tubuh yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan
pada ibu hamil. Kebanyakan dari perasaan ketidaknyamanan tersebut berhubungan dengan
perubahan anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan aspek emosi dalam masa kehamilan
(Walsh, 2007). Kehamilan merupakan masa transisi bagi wanita, karena terdapat banyak
perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis (Bobak, et al., 2005).

Perubahan anatomi dan fisiologi pada saat kehamilan yaitu:

a. Sistem Reproduksi dan payudara

Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada sistem reproduksi dan payudara adalah
sebagai berikut :

1. Perubahan Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh hormon estrogen
dan progesteron yang kadarnya meningkat. Uterus meningkat dari ukuran sebelum
hamil sebesar 5 -10 cm menjadi 25-36 cm. ukuran uterus meningkat hingga 5-6 kali
lipat, kapasistasnya meningkat 3000-4000 kali lipat dan beratnya meningkat 20 kali
lipat pada akhir kehamilan. Pada akhir kehamilan panjang semua sel otot di uterus
meningkat hingga 10 kali lipat dari 3 ukuran sebelum kehamilan. Begitu uterus
mengembang ke atas dan meninggalkan pelvis, uterus tidak lagi menjadi organ pelvis
melainkan organ abdominal (Kisner, et al., 2017).

2. Serviks Uteri

Vaskularisasi ke serviks meningkat selama kehamilan, sehingga serviks menjadi lebih


lunak dan warnanya lebih biru. Perubahan serviks terutama terdiri atas jaringan
fibrosa. Glandula cervikalis mensekresikan lebih banyak mucus dan plak yang akan
menutupi kanalis cervikalis. Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk menutup
kanalis cervikalis dan untuk memperkecil resiko infeksi genital yang meluas ke atas.
Menjelang akhir kehamilan kadar hormone relaxin memberikan pengaruh perlunakan
kandungan kolagen pada serviks (Yulianti, et al., 2009).

3. Segmen Bawah Uterus

Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium
interna dan isthmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dibanding segmen atas dan
menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga
memungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin. Serviks bagian
bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi (Yulianti, et al., 2009).

4. Kontraksi Braxton – Hicks

Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri disepanjang
kehamilan. Kontraksi ini membantu sirkulasi darah dalam plasenta (Yulianti, et al.,
2009)

5. Vagina dan Vulva

Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon estrogen. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak
kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick. Vagina membiru karena pelebaran
pembuluh darah, PH 3,5-6 merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat
karena kerja laktobaci achidophilus (Yulianti, et al., 2009)

6. . Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai


terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditas
berdiameter kira-kira 3 cm lalu mengecil setelah plasenta terbentuk.

7. Mammae

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,estrogen,


dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan
terbentuk lemak sehingga mammae menjadi lebih besar. Pada kehamilan 12 minggu
keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut
colostrum. Perubahan pada payudara disebabkan oleh kadar estrogen, progesteron,
laktogen plasental, dan prolaktin. Stimulasi hormonal menimbulkan proliferasi 5
jaringan, dilatasi pembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit
pembesaran payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin dialami
khususnya oleh primigravida pada kehamilan minggu ke- 4.

b. Sistem endokrin

Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estrogen


dan progesteron. Estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fetus,
pertumbuhan payudara, retensi air dan natrium serta pelepasan hormon hipofise.
Progesteron mempengaruhi tubuh ibu melalui relaksasi otot polos, relaksasi jaringan ikat,
kenaikan suhu, pengembangan duktus laktiferus dan alveoli serta perubahan sekretorik
dalam payudara.

c. Sistem Perkemihan

kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul
sering kencing (berkemih). Frekuensi berkemih yang meningkat juga akibat peningkatan
aliran ginjal sampai 80% (Lescher, 2014).

d. Sistem Pencernaan

kehamilan terdapat perasaan mual (nausea) atau muntah (vomitus) yang terjadi pada saat
bangun tidur. Penyebabnya secara pasti tidak diketahui namun kemungkinan besar akibat
reaksi terhadap peningkatan hormon yang mendadak.

e. Sistem Muskuloskeletal

Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil, menyebabkan
postur dan cara berjalan wanita berubah. Peningkatan distensi abdomen yang membuat
panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut, 7 dan peningkatan beban berat
badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura
spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan.

f. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas yaitu denyut nadi istirahat meningkat
sekitar 10-15 denyut permenit, akibat diafragma semakin naik terus selama kehamilan,
jantung digeser ke kiri dan ke atas, sehingga apeks jantung agak kelateral dari posisinya.
Perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus, kekuatan otot-otot
abdomen dan konfigurasi abdomen dan toraks. Peningkatan volume darah selama
kehamilan akan meningkat sebanyak kurang lebih 40-50% diatas normal. Peningkatan
volume darah terjadi pada minggu ke-32 kehamilan untuk memenuhi kebutuhan bagi
sirkulasi janin dan kebutuhan nutrisi (Lescher, 2014)

g. Sistem Integument

Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering terjadi sejak akhir bulan
kedua. Perubahan pigmen tersebut akibat melanocyt 9 stimulating hormone (MSH) yang
merupakan perangsangan estrogen dan progesterone. Perubahan kulit timbul pada
trimester II dan III karena melanocit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Stretch
mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas dan
payudara akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal. Stretch mark tidak
dapat dicegah tapi dapat diobati setelah persalinan.

Nutrisi Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi

1. Kalori
Kalori merupakan salah satu nutrisi ibu hamil yang terpenting, karena akan diubah menjadi energi
untuk pertumbuhan janin. Normalnya, jumlah kalori yang dibutuhkan oleh ibu sebelum hamil
sebesar 2.000 kkal per hari. Namun, beberapa Ibu mungkin beranggapan bahwa setelah
dinyatakan positif hamil, jumlah kalori harus segera ditambah. Namun, pada trimester pertama
Ibu tidak memerlukan kalori tambahan, karena walaupun perkembangan janin cukup cepat, tapi
buah hati Ibu masih cukup kecil sehingga tidak memerlukan energi tambahan. Saat memasuki
trimester kedua, barulah Ibu menambahkan jumlah kalori harian menjadi sekitar 2.200 kkal per
hari. Lalu, Ibu wajib mengonsumsi makanan sekitar 2.400 kkal per hari pada trimester ketiga.
Pertambahan kalori harian ini dikarenakan bayi telah tumbuh lebih besar yang juga membutuhkan
tenaga lebih banyak. Variasikan asupan kalori ini dengan makanan empat sehat lima sempurna.

2. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan janin dalam pembentukan sistem saraf serta sel-sel tubuhnya.
Setidaknya, ibu hamil membutuhkan sekitar 400 mikrogram asam folat untuk mendukung
perkembangan calon buah hati. Kurangnya asam folat dalam daftar nutrisi ibu hamil setiap
harinya dapat mengakibatkan janin tidak berkembang sempurna, sehingga bayi dapat terlahir
dengan kelainan bawaan, seperti anencephaly yaitu kelainan pada bayi yang lahir tanpa batok
kepala, spina bifida yakni tidak menyambungnya tulang belakang bayi, hingga bibir sumbing
yang disebabkan oleh tidak sempurnanya pembentukan tabung saraf selama masa kehamilan.
Agar bayi Ibu terhindar dari beberapa kelainan tersebut, konsumsilah makanan yang mengandung
asam folat, seperti beras merah, sayuran hijau, dan buah-buahan.
3. Protein
Protein terbentuk dari asam amino yang penting bagi pertumbuhan bayi dalam kandungan dan
berguna untuk membentuk sel-sel dalam tubuh janin, termasuk otak. Di masa kehamilan, Ibu
disarankan untuk meningkatkan asupan protein menjadi kurang lebih 70 gram per hari yang setara
dengan 2 gelas susu. Protein wajib dikonsumsi terutama pada trimester kedua dan ketiga saat
pertumbuhan bayi semakin cepat. Selain itu, protein juga dapat membantu memperbesar payudara
Ibu untuk menyusui, serta mempercepat sirkulasi darah yang membantu janin untuk mendapatkan
asupan nutrisi. Ibu dapat memperoleh protein harian dari daging, ikan, putih telur, kacang-
kacangan, tahu, dan tempe.
4. Kalsium
Bagi pertumbuhan janin, kalsium memiliki peran yang tidak kalah penting dibandingkan nutrisi
ibu hamil lainnya. Kalsium dikenal sebagai sebuah zat yang wajib dikonsumsi ibu hamil demi
pertumbuhan tulang dan gigi janin. Tidak hanya itu, kalsium juga bisa membentuk otot, hati,
sistem saraf, serta membantu menstabilkan detak jantung janin. Para ahli menyarankan ibu hamil
berusia diatas 24 tahun untuk mendapatkan sekitar 1.200 miligram kalsium per hari dan sekitar
1.200-1.500 miligram kalsium per hari bagi ibu hamil dibawah 24 tahun. Jika janin tidak
mendapatkan cukup kalsium yang dibutuhkan untuk tumbuh, maka si kecil akan mengambilnya
dari tulang Ibu, sehingga akan mengakibatkan Ibu mengalami osteoporosis setelah masa
kehamilan.
5. Omega-6 (Asam Linoleat) dan Omega-3 (Asam Linolenat)
Bagi janin yang masih berada dalam kandungan, kedua zat ini berguna untuk meningkatkan
pertumbuhan otak dan membentuk saraf penglihatan yang baik. Disamping itu, omega-3 dapat
membuat pembuluh darah menjadi lebih lentur serta mampu mencegah penyumbatan pada
pembuluh darah. Sedangkan asam linoleat atau yang lebih dikenal dengan nama omega-6 dapat
menurunkan risiko janin terkena autisme, serta menjaga pertumbuhan tubuhnya setelah lahir.
Walaupun penting bagi tumbuh kembang janin, omega-6 dan omega-3 tidak dapat diproduksi oleh
tubuh. Maka, kedua zat ini hanya bisa didapatkan dari makanan atau susu ibu hamil yang
diperkaya DHA.
6. Zat Besi
Zat besi memang sangat penting dalam nutrisi ibu hamil, bahkan sebelum masa kehamilan. Hal ini
dikarenakan zat besi berguna bagi pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah yang
berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Tidak hanya itu, zat besi yang juga
menghantarkan oksigen ke otot, mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres dan
depresi, terutama selama Ibu mengandung. Setiap hari ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat
besinya, yaitu sekitar 27 miligram. Jika terjadi defisit zat besi, anemia sangat mungkin dialami
yang akhirnya akan membahayakan Ibu dan janin. Konsumsilah makanan mengandung zat besi
yang beragam, seperti daging sapi atau ayam, brokoli, bayam, atau kacang-kacangan.
7. Kolin
Zat satu ini wajib untuk dikonsumsi demi perkembangan otak janin setelah ia lahir. Seperti halnya
asam folat, kolin juga dapat membantu janin agar terhindar dari cacat tabung saraf, seperti spina
bifida. Selain itu, kolin dipercaya mampu memperkuat memori janin dan balita. Hal ini
menjadikan kolin sebagai salah satu zat yang wajib dikonsumsi semasa kehamilan demi masa
depannya yang cerah dan sehat. Konsumsi kolin yang tepat untuk memenuhi nutrisi ibu hamil
adalah 400 miligram per hari atau meminum 2 gelas susu hamil per hari. Jika jumlah asupan kolin
yang disarankan tidak terpenuhi, maka lemak akan menyelimuti hati dan mengakibatkan
kerusakan pada hati.
8. Vitamin D
Vitamin D yang bisa didapatkan dari matahari pagi ini memiliki peran penting dalam
perkembangan bayi dalam kandungan, seperti membantu pertumbuhan tulang, membentuk kulit
sehat, dan penglihatan yang lebih tajam. Saat Ibu hamil, vitamin D yang harus dikonsumsi per
harinya adalah sebesar 600 IU yang juga bisa membantu penyerapan kalsium yang lebih optimal.
Tidak hanya itu, saat Ibu kekurangan vitamin D selama kehamilan, maka akan berpotensi
mengakibatkan preeklampsia, yakni komplikasi antara tekanan darah tinggi dan adanya pengaruh
pada ginjal yang mengakibatkan munculnya protein dalam urin. Bila ini terjadi dan dibiarkan
begitu saja, maka bisa menimbulkan bahaya bagi Ibu dan bayi.
9. Vitamin C
Ternyata, vitamin C berguna untuk pembentukan jaringan tubuh termasuk kulit yang sehat dan
juga baik bagi pertumbuhan tulang, gigi, dan gusi janin. Tak hanya itu, dengan adanya asupan
vitamin C yang cukup, maka penyerapan zat besi akan semakin optimal. Selain itu, vitamin yang
bisa diperoleh dari jeruk, kiwi, stroberi, atau brokoli ini harus dikonsumsi sekitar 85 miligram
setiap harinya.
.

Anda mungkin juga menyukai