Anda di halaman 1dari 4

1.

Penjelasan Siklus = Video

Siklus OTTO = Bensin  5-15° sebelum TMA


Langkah pertama:
 Piston bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah).
 Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas yang
berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan
di ruang bilas semakin meningkat.
 Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan
lubang pemasukan gas.
 Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar
melalui lubang pembuangan.
 Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang bilas
akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus mendiring gas yang ada dalam ruang
bakar keluar melalui lubang pembuangan.
 Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam
ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.

Langkah kedua:
 Piston bergerak dari TMB ke TMA.
 Pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil
pencampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas. Percampuran
ini dilakukan oleh karburator sistem injeksi.
 Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi
gas yang terjebak dalam ruang bakar.
 Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
 Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar gas dalam
ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA dengan tujuan agar puncak
tekanan dalam ruang bakar akibat pembakaran terjadi saat piston mulai bergerak dari
TMA ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan waktu dari mulai nyala
busi sampai gas terbakar dengan sempurna.

Siklus SABATE = Diesel  15-30 sebelum TMA


Langkah pertama:
 Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar
tertutup, mengakibatkan gas atau udara terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
Langkah kedua:
 Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup,
mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum
piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan bunga api terjadi, pada mesin bensin
berupa nyala busi.
Langkah ketiga:
 Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar,
mengakiBatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses langkah
pembakaran.
Langkah keempat:
 Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar
terbuka, mengakibatkan gas hasil pembakaran terdorong keluar menuju saluran
pembuangan. Atau yang disebut proses buang.

2. Kelebihan Kekurangan
Kelebihan 2 tak
1. Untuk satu kali siklus kerja hanya membutuhkan 2 kali pergerakan piston dari TMA menuju
TMB, dan satu kali putaran poros engkol sehingga secara teoritis power dari motor 2 tak 2 kali
nya motor 4 tak.
2. Perawatannya mudah, mudah dan enteng. Torsi rendah, Power besar karena hanya membutuhkan
2 kali langkah
Kekurangan 2 tak
1. Emisi gas buang tinggi, karena pembakaran tercampur dengan oli samping
2. Getarannya tinggi
3. Harus menggunakan oli samping untuk melumasi pergerakan piston dan cranksaft.

Kelebihan 4 tak
1. Torsi besar,
2. Emisi gas buang rendah
3. Getaran lebih halus
4. Irit bahan bakar

Kekurangan
1. Perawatan lebih mahal, ada mekanisme katup
2. Powernya secara teoritis setengan dari 2 tak, karena perlu 4 langkah

3. Injeksi & Karburator

Karburator suplay bahan bakar berdasarkan kevakuman dari piston


Injeksi suplay bahan bakar disemprotkan menggunakan injector dari ECU

4. Diagram PV 4 tak
Gambar siklus diesel diagram P-v

Proses dari siklus tersebut yaitu:


6-1 = Langkah Hisap pada P = c (isobarik)

1-2 = Langkah Kompresi, P bertambah, Q = c (isentropik / reversibel adiabatik)

2-3 = Pembakaran, pada tekanan tetap (isobarik)

3-4 = Langkah Kerja P bertambah, V = c (isentropik / reversibel adiabatik)

4-5 = Pengeluaran Kalor sisa pada V = c (isokhorik)

5-6 = Langkah Buang pada P = c

5. Perhitungan Daya Motor


 Daya Motor

Untuk menghitung besarnya daya motor 4 langkah digunakan rumus :

Dimana :
P = Daya (Watt)
n = Putaran mesin (rpm)
T = Torsi (Nm)

 Torsi Motor
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu
energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi
yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya

Besarnya momen putar untuk motor 4 langkah dapat dihitung dengan rumus:

 
Dimana :
T = Torsi (Nm)
P = Daya (Watt)
n = Putaran mesin (rpm)

6. Efisiensi

q out / q in x 100%

Anda mungkin juga menyukai