Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizkyla Dwi Alvionita

NIM : 201503016

Prodi : D3 Kebidanan

1. Afiksasi adalah proses pembentukan kata kompleks dengan cara penambahan afiks pada bentuk
dasar. Afiks ada empat, yaitu prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Jenis prefiks atau awalan antara lain ber-;
se-; me; ter; di-, dll. Jenis infiks (sisipan) antara lain em-; -el-; -er-; Jenis Sufiks (akhiran) antara lain : -an;
- i; - kan;- nya. Jenis Konfiks (gabungan awalan dan akhiran) antara lain:ber-an; ke-an; me-kan; dll.

Contoh afiks:

- di- + pukul → dipukul

- makan + -an → makanan

- ke- + -an + hujan → kehujanan

Contoh kata yang berawalan/prefiks, yaitu:

- ber + ajar → belajar

- me- + baca → membaca

- ber- + kerja → bekerja,dll.

Contoh kata berakhiran/sufiks, antara lain:

- makan + -an → makanan


- bau + -nya → baunya

- guna + -kan → gunakan

- warna + -i → warnai, dll.

Contoh kata yang bersisipan/infiks, antara lain:

- gigi + -er- → gerigi

- guruh + -em- → gemuruh, dll.

Contoh kata yang berawalan dan berakhiran/konfiks antara lain:

- menemukan

- membangkikan

- pembangkitan

- bergesekan, dll.

2. Reduplikasi (Pengulangan) Reduplikasi. Arti reduplikasi adalah proses pembentukan kata dengan
mengulang satuan bahasa baik secara keseluruhan maupun sebagian. Reduplikasi adalah Proses
pembentukan kata kompleks dengan cara pengulangan bentuk kata. Jenis kata ulang ada lima, yaitu :
a Kata ulang utuh/dwilingga adalah pengulangan seluruh bentuk dasar

Contoh: tamu-tamu, mobil-mobil, dll.

b Kata ulang sebagian

Contoh: membaca-baca, tulis-menulis, membuka-buka, dll.

c Kata ulang berimbuhan

Contoh: buah-buahan, rumah-rumahan, kebarat-baratan, dll.

d Kata ulang berubah bunyi/dwilingga salin suara

Contoh: bolak-balik, sayur-mayur, mondar-mandir, dll.

e Kata ulang dwipurwa adalah pengulangan sebagian atau seluruh suku awal sebuah kata, Contoh:
tamu menjadi tetamu, laki menjadi lelaki, dll.

f Kata ulang fonologis adalah pengulangan unsur fonologis, seperti fonem, suku kata, atau bagian
kata yang tidak ditandai oleh perubahan makna

Contoh: lelaki, pipi, kupu-kupu

g Kata ulang idiomatis adalah reduplikasi yg maknanya tidak dapat dijabarkan dari bentuk yang
diulang
Contoh: mata-mata artinya detektif, tidak ada hubungannya dengan mata

h Kata ulang morfologis adalah pengulangan morfem yang menghasilkan kata

Contoh: rumah-rumah, mengobar-ngobarkan

i Kata ulang sintaksis adalah pengulangan morfem karena tuntutan kaidah sintaksis, seperti
pembentukan keterangan

Contoh: jauh-jauh, didatanginya = walaupun jauh, didatanginya

Fonetik yaitu cabang kajian yang mengkaji bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan
atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia terutama yang berhubungan
dengan penggunaan bahasa. Fonetik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti dasar fisik bunyi-bunyi
bahasa. Fonetik artikulatoris meneliti alat-alat organik yang dipakai untuk menghasilkan bunyi bahasa.
Contoh dari fonetik adalah fonem /e/ dapat diucapkan dalam bunyi [e], [ǝ], dan [ɛ]. Contoh dari fonemik
adalah fonem /u/ pada kata “palu” dan fonem /a/ pada kata “pala” telah membedakan makna.

Fonologi

Fonologi menurut bahasa berasal dari kata fon (bunyi) dan logi (ilmu). Menurut istilah fonologi
adalah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bahasa secara umum. Fonologi terbagi menjadi
2 yaitu Fonetik dan Fonemik. Adapun contoh fonologi yaitu :

a. Kata pola yang membedakan /o/ dan /u/ pula

b. Kata panci yang membedakan /c/ dan /t/ panti

c. Kata pegal yang membedakan /g/ dan /d/ pedal

d. Diftong ai yaitu pantai, santai, petai, lantai

e. Diftong au yaitu imbau, pulau, surau, gurau

2. Morfologi
Morfologi menurut bahasa berasal dari kata morph (bentuk) + o (pembentuk stem) dan logos (ilmu).
Morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari seluk beluk bentuk kata, perubahan bentuk
kata, serta perubahan bentuk kata terhadap arti dan golongan kata. Contoh morfologi :

a. Dari kata Jalan, dijalankan, menjalankan, berjalan, dijalani, perjalanan

b. Kata Ragu, diragukan, meragukan

c. Kata makan, dimakan, memakan

d. Dari kata lempar, dilempar, dilempari, dilemparkan, melemparkan, melempari, pelemparan

e. Kata baca, dibaca, membaca, dibacakan, membacakan, pembacaan

3. Sintaksis

Sintaksis berasal dari bahasa belanda yaitu syntaxis. Sintaksis adalah bagian dari ilmu bahasa yang
mempelajari prinsip dan peraturan dalam membuat kalimat. Sintaksis tersusun dari Subjek, Predikat,
Objek dan Keterangan.Contoh sintaksis

a. Seorang penjual sedang menjual di pasar

S P O

b. Para siswa sedang belajar di kelas

S P O

c. Ibu pergi ke pasar membeli beras

S P O K

d. Adik berangkat ke sekolah pada pukul 7

S P O K

e. Saya berjalan menuju Kampus

S P O

4. Semantik

Semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu semantikos berarti memberikan tanda, penting.
Semantik adalah cabang dari ilmu bahasa yang mempelajari makna yang terkandung dalam suatu
bahasa. Contoh semantik:
a. Cakar ayam yang berarti orang yang tulisannya jelek

b. Otak Udang bermakna orang yang bodoh. Contohnya, Rani akan belajar giat karena tak mau dipanggil
otak udang oleh teman-temannya

c. Banting tulang yang bermakna kerja keras. Contohnya, Bapak banting tulang setiap hari demi
keluarganya

d. Darah biru artinya orang keturunan bangsawan

e. Buah Bibir artinya bahan pembicaraan. Contohnya, Dia selalu menjadi buah bibir para mahasiswi di
kampusnya

Anda mungkin juga menyukai