Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN INDUSTRI

MANAJEMEN PRODUKSI
PADA PT. INDOFOOD CBP SURYA MAKMUR TBK

ANGGOTA KELOMPOK:

Andi Kamri 18033210


Gufan Trie Dewanto 18033210
Haikal Hafizh Muzakirillah 1803321020
Muhammad Tariq Riza Ma’arij 18033210

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DESEMBER 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Di era globalisasi yang semakin berkembang ini, persaingan antar industri
menuntut para pelaku industri untuk meningkatkan daya saing produk di pasaran.
Terlebih lagi semakin bervariasi produk maupun jasa di pasaran dengan harga
yang seminimum mungkin, kualitas produk yang baik, waktu, pelayanan yang
cepat dan tepat menuntut perusahaan berusaha untuk mencapai kepuasan dari
pelanggan. Berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka setiap perusahaan haruslah
memiliki dan menerapkan suatu cara kerja yang mampu mengatur dan
mengorganisir segala kegiatan yang berlangsung di tempat kerja. [ CITATION
Sho20 \l 1033 ]

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam arti
sempit pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghasilkan
barang baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industry dan suku
cadang atau spare part dan komponen. [ CITATION Ass08 \l 1033 ]. Tujuan
dilaksanakannya produksi ialah untuk memenuhi kebutuhan pasar baik berupa
jasa atau barang.

Makalah ini membahas tindakan yang dilakukan PT. Indofood CBP


Surya Makmur dengan menerapkan manajemen produksi dalam menentukan
bahan baku yang berkualitas, dan menerapkan proses produksi yang sesuai
untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh pasar.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diperoleh perumusan masalah
sebagai berikut:

1. Apa itu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?


2. Apa saja bahan baku produksi pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk?
3. Bagaimana proses produksi pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk?
4. Produk apa saja yang diproduksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk?

3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
manajemen produksi yang diterapkan mulai dari menentukan bahan baku
yang terbaik lalu memilih proses produksi yang sesuai dengan produk yang
diinginkan, untuk memenuhi permintaan pasar.
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Manajemen Produksi
Berdasarkan pengertiannya, manajemen produksi adalah sebuah penataan
dari proses pengubahan bahan mentah menjadi suatu produk atau jasa yang
memiliki nilai jual.

Manajemen produksi juga merupakan bagain dari bidang manajemen yang


memiliki peran untuk melakukan koordinasi beragam kegiatan agar tujuan
bisnis bisa tercapai. Untuk mengatur produksi, perlu adanya keputusan yang
ada hubungannya dengan suaha mencapai tujuan. Sehingga, barang dan jasa
yang dihasilkan sesuai dengan yang sudah direncanakan.

Manajemen produksi sangat terkait dengan keputusan mengenai proses


produksi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Selain itu, ada dua faktor
yang memengaruhi manajemen produksi. Dianataranya, division of labour
yang merupakan faktor pembagian tugas dengan tepat. Sehingga, produk
yang dihasilkan berkualitas dan dapat diterima dengan baik di pasar.
Pembagian kerja akan membantu proses produksi menjadi lebih efektif dan
efisien.

Selain itu, ada juga revolusi industri yang seperti pergantian tenaga
manusia menggunakan robot atau mesin di dalam proses produksi. Revolusi
industri akan membuat target dari produksi bisa tercapai. Pun, karyawan akan
berusaha meningkatkan keahlian supaya bisa bersaing.

Menurut Sofyan Assauri, terdapat empat fungsi penting dalam sebuah


manajemen produksi, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan
Perencanaan memiliki keterkaitan dengan kegiatan produksi yang
akan dilakukan sesuai dengan waktu dan periode tertentu. Dengan
membuat perencanaan yang baik, maka dalam hal ini bisa meminimalisir
biaya produksi. Dengan demikian, perusahaan bisa menentukan harga
yang lebih sehat serta mendapatkan untung yang jauh lebih besar.
2. Jasa pendukung
Jasa penunjang di sini adalah sebuah sarana yang digunakan untuk
menetapkan metode apa yang akan digunakan dalam produksi. Sehingga
proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Jasa penunjang ini acap
kali diperlukan dengan tujuan untuk membantu perusahaan agar bisa
bersaing secara sehat dengan mengedepankan hasil yang berkualitas.

3. Proses pengolahan
Bisa dikatakan ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk
mengolah produk. Dalam pelaksanaannya, proses ini sangat penting,
terutama untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif dan lebih
efisien.

4. Pengendalian/pengawasan
Ini adalah fungsi yang digunakan untuk menjamin proses kegiatan
agar sesuai dengan rencana. Dengan begitu tujuan yang ingin dicapai bisa
terlaksana dengan baik.[ CITATION htt \l 14345 ]

4. Proses Produksi
Proses produksi adalah: “Suatu cara, metode maupun teknik bagaimana
penambahan manfaat atau penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas
faktor-faktor produksi sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
konsumen. Dari pengertian di atas, dapat kita lihat proses produksi
merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk memberikan
nilai atau menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang. Suatu proses
produksi yang bertujuan memberi nilai suatu barang dapat dilihat pada proses
produksi yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi. Sedangkan proses produksi yang bertujuan untuk menambah
nilai atau kegunaan suatu barang atau jasa dapat dilihat pada proses produksi
yang merubah barang setengah jadi menjadi barang jadi.

Jenis-jenis Proses Produksi


1. Proses Produksi Terus-Menerus (Contiunuous Process)
Adalah suatu proses produksi dimana terdapat pola urutan yang pasti dan
tidak berubahubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari
perusahaan yang bersangkutan sejak dari bahan baku sampai menjadi
bahan jadi (Pangestu Subagyo, 2000:9)[ CITATION Sub00 \l 14345 ]
2. Proses Produksi Terputus-Putus (Intermitten Process)
Adalah proses produksi dimana terdapat beberapa pola atau urutan
pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan sejak bahan
baku sampai menjadi produk akhir (Pangestu Subagyo, 2000: 9).
[ CITATION Sub00 \l 14345 ]
BAB III
PEMBAHASAN

1. Profil Perusahaan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan
mie instant (Indomie) dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang
menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. Pada
awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada
tahun 1990. Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk
menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi.
Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal
untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk
menjamin mutu produk yang selalu prima.

Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah “Menjadi perusahaan


Global penyedia makanan berkualitas (Berbasis Pertanian) dan produk jasa
terkait.

Misi yang ingin dicapai oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
adalah berkomitmen menyediakan produk dan jasa makanan bermerek
berorientasi pasar dan pelanggan yang inovatif dan berkualitas tinggi dan
berusaha memberikan kepuasan memenuhi kebuthan kesehatan dan gizi
masyarakat, memberikan nilai (manfaat) optimal bagi pelanggannya, pemilik
modal, pekerja dan masyarakat pada umumnya.

Akhir tahun 1990, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak
di pasar Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara
ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris,
Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana


produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan
pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik
dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu
mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya
selera konsumen.

Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang


dimiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass
production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan
volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga
desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau
menengah.

Disamping produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. pun turut


memperhatikan pemasaran produk sehingga memungkinkan perusahaan
untuk semakin berkembang. Berbgai cara kegiatan promosi dilakukan, seperti
advertising (periklanan) baik itu di media cetak maupun media elektronik dan
papan-papan reklame. Sedangkan kegiatan sales promotion meliputi
pembagian hadiah baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
undian-undian berhadiah.[ CITATION htt1 \l 14345 ]

5. Bahan Baku Produksi


a. Bahan Baku Utama
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku
dalam pembuatan mie instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan
dari beberapa perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :

 Tepung Terigu
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung
terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong flour (tepung keras
cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap
Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau).
Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu
tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan
disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung
tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein
tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan
dalam proses pembuatan mie instan. Adapun standar bahan baku
tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1.

Table 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu

No. JenisTepung pH Kadar Air (%) Gluten (%) Protein (%)


1. Cakra Kembar 5,5-6,8 14,5 (max) 31 (min) 13
2. Segitiga Biru 5,5-6,8 14 (max) 25 (min) 10,5-11,5
3. Segitiga Hijau 5,5-6,8 14 (max) 21 (min) 9

Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu


paling baik untuk pembuatan roti dan mie karena memiliki
kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang
dihasilkan dari 100% hard wheat.
 Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie
menjadi lebih keras, sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan
yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik digunakan untuk
pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%.
Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo,
Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat
per karung 50 kg.
b. Bahan Baku Penunjang
 Air
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten,
mengkontrol kepadatan dan suhu adonan, melarutkan garam dan
bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut dapat
tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air
bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari
Perusahaan Air Minum (PAM).
 Alkali
Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi,
pengatur keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan
penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk
membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik

c. Pemasokan Bahan Baku


PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan
beberapa pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku
(raw material) dan bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier
yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung
produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.

Table 2 SupplierRawMaterial

No
Material Supplier Lokasi
.
1. Tepung terigu Bogasari Flour Mills Jakarta
2. Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta
3. Bumbu PT. Food Ingredient Development Cikampek
4. Karton Packing Raci Pack Jakarta
Puri Nusa Bandung
5. Etiket Supermova Jakarta
Prima Makmur Jakarta
Respati Jakarta
Cipta Kemas Abadi Jakarta

Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle,


PT ISM, Tbk melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan
menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC,
Purchasing (Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance and
Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam
pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun tidak langsung,
sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku
tersebut.
d. Sistem Persediaan Bahan Baku
Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen
Warehouse (Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi
Noodle, PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu :

 Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan
mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe
Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil
contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan
jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan
disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi
Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per
zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga
berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat per
zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan
rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.
 Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan
dengan cara diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku
diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih dahulu
ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan
dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak
terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal
tepung adalah 10 zak per palet.
 Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out
(FIFO) yaitu bahan baku yang pertama masuk ke gudang
dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini
berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa
dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku
tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku,
yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu
bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.

6. Proses Produksi
a. Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan
material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali
(campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga
diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik
adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki
kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini
berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.

e. Pressing atau Pengepresan


Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke
dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan
melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada
saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini
terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk
lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan
ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan
jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan
adalah 1,12 – 1,18 mm.

f. Slitting atau Pembentukan Untaian


Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie
dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie
tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang
disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan
terbagi dalam beberapa jalur.

g. Steaming atau Pengukusan


Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari
slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang
memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses
pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan
± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan
sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses
gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie
bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi
dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan
atau frying.

h. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan.


Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur
mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang,
kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong
dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

i. Frying atau Penggorengan


Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam
mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media
penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada
suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan
adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati
tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie
menjadi matang, kaku dan awet.

j. Cooling atau Pendinginan


Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri
dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang
dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah
untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan
hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan
diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan
lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan
bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya
proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar
1.

Gambar 1 Diagram alur produksi mie instan

Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan
ini tidak terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak
karena pengerjaan produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM
yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas jalannya produksi.

Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang


dimiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass
production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan
volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga
desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau
menengah.

7. Hasil Produksi

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah


satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie
instan. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Table 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

No
Produk Jumlah Varian Rasa
.
1. Indomie 8
2. Indomie Special 2
3. IndomieVegan 2
4. Indomie Regional Flavor 11
5. Indomie Kriuk 3
6. Indomie Jumbo 2
7. Indomie SQN 6
8. Indomie Paket 4
9. Supermie Reguler 4
10. Supermie Sedaaap 3
11. Supermie Go Series 3
12. Sarimi 6
13. Sarimi Extra Besar 6
14. Sakura 6
15. Intermi 1
16. POP Mie 15
17. Mie Telor 2
18. Anak Mas 2
19. POP Bihun Spesial 4

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana


produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan
pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik
dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu
mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya
selera konsumen.

Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi


mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu:

1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus.


2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak
digoreng melainkan dikeringkan.

Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie,


bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan
etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses
pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan
tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika
sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan
dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton
seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk
disalurkan.[ CITATION htt2 \l 14345 ]
BAB IV
KESIMPULAN

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. memproduksi beberapa merek mi


instan dan beberapa merek minyak goreng, makanan ringan modern, produk
makanan bayi dan perasa makanan. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Divisi Bogasari Jakarta dalam kegiatan produksinya menggunakan bahan-
bahan yang berkualitas agar kebutuhan nutrisi pada tubuh terpenuhi. Untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
memasok bahan baku tersebut dari beberapa supplier. Alur proses produksi
pasta yaitu pencampuran, pengepresan, pembentukan untaian, pengukusan,
pemotongan dan pencetakan, penggorengan, pendinginan, dan pengemasan.
Hasil produksi mi instan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk terbagi menjadi
dua kelompok, yaitu Bag Noodle dan Mie Telor.
DAFTAR PUSTAKA

[1].n.d. https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-
manajemen-produksi/.

[2].n.d. https://manfaatuntuktubuh.blogspot.com/2018/05/pt-indofood-cbp-
sukses-makmur-tbk.html.

[3].n.d. https://ervinkurnia88.wordpress.com/tag/manajemen-produksi/.

[4].Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta:


Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

[5].Shofian, Basthi Riski , and Sri Wilistiningsih. 2020. "ANALISIS


PELAKSANAAN PROSES PRODUKSI PASTA PADA PT.
INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DIVISI BOGASARI
JAKARTA." Bina Manfaat Ilmu: Jurnal Pendidikan 03: 1-26.

[6].Subagyo, Pangestu. 2000. Manajemen Operasi. Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai