Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Oleh :
ZULFATUN NADHIFAH
2008111

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020
Lamporan 7. SOP

TRANSFUSI DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR Terbit Ketua STIKES Karya Husada Semarang
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. Ns. Fery Agusman MM, M.Kep,Sp.Kom

PENGERTIAN Adalah memasukkan darah yang berasal dari donor ke dalam tubuh
klien melalui vena
TUJUAN Untuk melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi
kebutuhan klien terhadap darah sesuai program pengobatan
KEBIJAKAN Dilakukan pda klien yang mengalami banyak kehilangan darah
serta klien yang mengalami kelainan darah seperti anemia atau
leukimia
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Set tranfusi
2. Cairan NaCl
3. Bengkok
4. Blood warmer
5. Persediaan darah yang sesuai dengan golongan darah klien
dalam jumlah yang sesuai
6. Sarung tangan bersih
A. FASE ORIENTASI
PROSEDUR 1. Mengucapkan salam
PELAKSANAAN 2. Memperkenalkan diri / Menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Letakkan peralatan didekat klien
2. Cuci tangan
3. Kenakan sarung tangan
4. Buat jalur intravena, gunakan selang infus yang memiliki
set-Y
5. Berikan cairan NaCl terlebih dahulu, kemudian masukkan
darah melalui blood warmer, jika tidak menggunakan
selang infus tipe Y, ganti cairan NaCl dengan darah
6. Atur kecepatan aliran tetesan darah permenit sesuai dengan
program
7. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
8. Rapikan peralatan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
INTERPRETASI Patient safety : Dalam pemberian tranfusi darah jangan lupa untuk
PROSEDUR mengecek identitas pasien dan identitas pada kantung darah
pastikan identitas tersebut benar dan sesuai.
DOKUMEN Kusyati, Eni, Yunani, Saefuddin, Achmad, dkk. (2012).
TERKAIT Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar ,
Ed.2, EGC, Jakarta

TERAPI NEBULIZER

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TanggalTerbit DitetapkanOleh


OPERASIONAL Ketua STIKES KaryaHusada Semarang
STANDAR
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN Terapi Nebulizer adalah terapi menggunakan alat yang
menyemprotkan obat atau agens pelembab, seperti bronkodilator
atau mukolitik, dalam bentuk partikel mikroskopik dan
mengantarkannya ke paru ketika klien enhalasi.

1. Mengencerkan sekresi sehingga mudah dikeluarkan


2. Membuat pernapasan lebih lega
TUJUAN
3. Menjaga kelembapan selaput lendir pada saluran napas
4. Mengobati peradangan pada saluran napas bagian atas
Indikasi dilakukan SOP :
KEBIJAKAN
Klien yang mengalami penyakit paru obstuktif menahun (PPOM).

PETUGAS Perawat

Nampan yang berisi :


1. Kompresor udara
2. Mangkuk nebulizer
PERALATAN
3. Sungkup atay mouthpiece
4. Obat yang digunakan
5. Slang kompresor
A. Tahap Orientasi
PROSEDUR 1. Mengucapkan salam
PELAKSANAAN 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Menyampaikan kontrak waktu
6. Memvalidasi kesiapan pasien
B. Fase Kerja
1. Letakan kompresor udara pada tempat datar agar dapat
menyangga kompresor
2. Cuci tangan dan keringkan
3. Takar obat sesuain dengan dosis yang dianjurkan dan
masukkan kedalam mangkun nebuliser
4. Hubungkan mangkuk nebulizer dengan sungkupatau
moithpiece
5. Hubungkan slang ke kompresor aerosol dan mangkuk
nebuliser
6. Nyalakan kompresor dan pastikan alat bekerja dengan baik.
Lihat kabut tipis yang keluar dari nebuliser
7. Posisikan klien duduk tegak pada kursi yang nyaman. Jika
tindakan ini dilakukan pada anak-anak, minta ibu klien
memangkunya. Jika menggunakan sungkup, pasang dengan
pas pada wajah agar klien merasa nyaman dan aman. Jika
menggunakan mouthpiece, masukkan kedalam mulut
8. Ambil napas dalam secara perlahan. Jika memungkinkan,
tahan setiap napas selama sekitar 2-3 detik sebelum
menghembuskannya. Hal ini memungkinkan obat sampai
ke tempat tujuan dan mempertahankan obat di jalan napas
selama beberapa saat.
9. Lanjutkan tindakan tersebut hingga obat habis atau selama
sekitar 10 menit
10. Jika klien pusing, hentikan tindakan dan berikan waktu
selama 5 menit. Ulangi kembali prosedur dan anjurkan
klien untuk bernapaslebih lambat lagi. Jika pusing terus
dirasakan, konfirmasi pada dokter
11. Guncang mangkuk nebulizer untuk melepaskan obat yang
melekat pada dinding nebuliser
12. Rapikan peralatan jika sudah selesai
C. Fase Terminasi
1. Rapikan peralatan
2. Melakukan evaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Mencuci tangan
5. Berpamitan
D. PenampilanSelamaTindakan
1. Melakukan komunikasi terapeutik
2. Melakukan tindakan dengan aman
3. Tindakan dilakukan secara sistematis
4. Ketenangan dalam melakukan tindakan
INTERPRETASI Patient safety : pada saat pemasangan nebuliser pastikan benar obat
PROSEDUR
Kusyati, Eni, Yunani, Saefuddin, Achmad, dkk. (2012).
DOKUMEN
Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar ,
TERKAIT
Ed.2, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai