Anda di halaman 1dari 291

Pendapatan dan Pengakuan Pendapatan

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang
normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan
jasa, bunga, dividen, royalty dan sewa.
✓ PSAK 23 → Arus masuk bruti dari manfaat ekonomi yang timbul dari kativitas
normal entita selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal
✓ PSAk 28 → Premi yan diperoleh sehubungan kontrak asuransi yang
reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis
✓ PSAK 34 → Pendapatan kontrak terdiri dari jumlah pendapatan semula yang
disetujui dalam kontrak dan penyimpangan dalam kontrak, klaim dan
pembayaran insentif
✓ PSAK 36 → Premi Asuransi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan
dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asurasi yang
diberikan
✓ PSAK 44 → Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis
lainnya beserta kavling tananhnya diakui dengan metode akrual penuh (full
accrual method)
✓ ISAK 16 → Perjanjian Konsensi Jasa
✓ PSAK 71 mengadopsi IFRS 9 dan akan mengganti PSAK 55 yang
lebih dulu diterapkan di akuntansi Indonesia.
✓ PSAK 71 memang membahas tentang instrumen keuangan
namun secara rinci, PSAK 71 juga membahas tentang
pencadangan atas penurunan aset keuangan.
✓ Aset keuangan yang dimaksud baik berupa piutang, loan, hingga
kredit.
✓ Pada PSAK 55, kewajiban pencadangan baru muncul apabila
peristiwa yang bisa menyebabkan gagal bayar (incurred loss)
sudah terjadi. Sedangkan, pada PSAK 71, pencadangan harus
sudah disiapkan sejak awal alias ketika kredit terjadi oleh
korporasi.
✓ Maka dari itu, dasar dari pencadangan bukanlah incurred loss
melainkan expected credit loss atau ekspektasi kerugian kredit
yang bisa saja terjadi karena berbagai faktor di masa depan
seperti prediksi ekonomi di tahun mendatang.
✓ PSAK 71 juga berarti dana cadangan untuk kerugian harus
disediakan oleh korporasi atas penurunan nilai kredit pada semua
kategori pinjaman seperti lancar, ragu-ragu, dan macet.
✓ PSAK 72 mengadopsi IFRS 15 dan secara rinci membahas dan
mengatur tentang Pengakuan Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan
✓ Secara sederhana, PSAK 72 sebenarnya mengubah proses pengakuan
pendapatan kontrak yang mulanya berbasis rule based atau rigid kini
diubah menjadi principle based atau berbasis prinsip.
✓ Perbedaan yang paling mudah ditemukan dari PSAK sebelumnya
adalah, PSAK 72 menegaskan bahwa pengakuan pendapatan kontrak
dapat dilakukan secara perlahan sesuai umur kontrak (over the time)
atau pada satu waktu, at a point.
✓ Namun, pengakuan pendapatan kontrak dengan cara ini tidak bisa
diterapkan untuk semua jenis kontrak.
✓ Beberapa aspek syarat yang harus diperhatikan adalah manfaat oleh
pelanggan, peningkatan nilai aset pelanggan, hingga tahap
pembayaran kontrak yang telah disepakati bersama.
✓ Apabila ketiga unsur-unsur dari aspek syarat tersebut tidak terpenuhi,
maka pengakuan pendapatan tak bisa dilakukan secara over the time
melainkan secara at a point atau pada titik tertentu.
✓ Dari perspektif PSAK 72, maka korporasi penyewa harus
mencatat dan membukukan semua transaksi sewa sebagai
financial lease atau sewa finansial. Sedangkan, untuk sewa
operasi atau operating lease hanya bisa dilakukan apabila sewa
berjangka pendek atau kurang dari 12 bulan dan bernilai
rendah. Misalnya, sewa laptop, printer, dan alat-alat sejenisnya.
✓ Selain itu, atas perubahan yang terjadi pada sewa finansial,
maka segala transaksi sewa yang biasanya bisa off balance kini
mau tak mau harus on balance.
✓ Hal ini karena perusahaan harus mencatat aset (sewa) dan
kewajiban (sewa) dalam neraca. Dengan metode pencatatan
seperti ini, maka rasio utang, rasio pengembalian aset, dan
beberapa rasio lainnya akan berpengaruh.
✓ Diyakini, beberapa perusahaan akan mengalami perubahan
besar-besaran karena mayoritas dari mereka masih
menggunakan sewa operasi pada transaksi sewa.
✓ PSAK 73 mengadopsi IFRS 16 dan mengatur tentang urusan
sewa.
✓ PSAK ini mengganti beberapa PSAK sebelumnya seperti PSAK
30 yang mengatur tentang sewa, ISAK 23 tentang Sewa
Operasi, dan ISAK 25 yang mengatur HAK atas Tanah.
✓ PSAK 73 secara tidak langsung akan membuat perusahaan
melaporkan keuangan mereka secara faktual sesuai kondisi
perusahan.
✓ Jadi keputusan manajemen akan lebih mudah dibuat karena
informasi yang dihasilkan lebih akurat dan tepat.
PSAK 71
AKUNTANSI INSTRUMEN
KEUANGAN
Agenda

Instrumen Keuangan

Perkembangan Standar Instrumen Keuangan

PSAK 71 Pengakuan dan Pengukuran Instrumen


Keuangan

8
PSAK 71
Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 50
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Kontrak diselesaikan
Instrumen ekuitas Hak
Kas dengan instrumen
entitas lain kontraktual
ekuitas entitas

Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan dengan
Kewajiban kontraktual
instrumen ekuitas entitas

Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi
dengan seluruh kewajibannya
Instrumen Keuangan – PSAK 50
setiap kontrak yang menambah nilai:
►aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
►liabilitas keuangan atau
►instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan ►liabilitas Keuangan
▪ Kas ▪ Kewajiban kontraktual:
▪ Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas • untuk menyerahkan kas atau aset
lain keuangan lain kepada entitas lain; atau
▪ Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset • untuk mempertukarkan aset keuangan
keuangan lainnya dari entitas lain; atau atau liabilitas keuangan dengan entitas lain
• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan kondisi yang berpotensi tidak
dengan entitas lain dengan kondisi menguntungkan entitas;
berpotensi untung; atau ▪ kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan
▪ Kontrak yang akan diselesaikan dengan dengan menggunakan instrumen ekuitas
penerbitan instrumen ekuitas entitas yang diterbitkan entitas dan merupakan
• nonderivatif suatu:
• derivatif • non derivatif; atau
• derivatif
Perkembangan Standar Instrumen Keuangan
PSAK LAMA sd Th 1998
▪ PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan PSAK Revisi 2006
kewajiban lancar ▪ PSAK 50 Instrumen Keuangan
Penyajian dan Pengungkapan
▪ PSAK 50 Sekuritas
▪ PSAK 55 Instrumen Keuangan
▪ PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang Pengakuan dan Pengukuran
▪ PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
▪ PSAK 31 Akuntansi Perbankan PSAK Revisi 2010 → IAS 1 Jan 2009
▪ PSAK 50 Penyajian
▪ PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu ▪ PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran
▪ PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi ▪ PSAK 60 Pengungkapan
▪ PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif
dan Aktivitas Lindung Nilai PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014
▪ PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang • → IAS eff1 Jan 2015
Piutang Bermasalah
ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
• → IAS eff1 Jan 2019
Instrumen Keuangan 50,55,60
Instrumen Keuangan

IAS 32 IAS 39 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60


• Definisi • Definisi dan klasifikasi ▪ Tingkat pengungkapan
• Pemisahan liabilitas dan • Derivatif melekat berdasarkan kelas
ekuitas • Pengakuan dan ▪ Signifikansi instumen
• Instrumen keuangan penghentian pengakuan terhadap kinerja
majemuk. • Pengukuran awal, ▪ Sifat dan cakupan risiko
• Saham treasuri, bunga, pengukuran selanjutnya, – kualitatif & kuantitatif
dividen, reklasifikasi, penurunan ▪ Analisis sensitivitas
kerugian/keunntungan nilai.
• Saling hapus atas aset dan • Lindung Nilai
liabilitas

PSAK 71
Eff 2020
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 55
Instrumen Keuangan

Aset Liabilitas Instrumen Instrumen Instrumen


Keuangan Keuangan Ekuitas Derivatif Lindung Nilai

Aset Keuangan
yang diukur pada Liabilitas Instrumen Derivatif Atas Nilai Wajar
nilai wajar Keuangan yang Ekuitas Biasa Biasa
melalui laporan diukur pada nilai
laba rugi wajar melalui
Investas dimiliki laporan laba rugi Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
hingga jatuh Ekuitas Melekat
tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
PSAK 71
Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku
• Efektif 1 Januari 2020

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk
memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran
pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai


aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging


PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Perubahan format mengikuti IFRS:


• Bab 1 Tujuan
• Bab 2 Ruang Lingkup
• Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
• Bab 4 Klasifikasi
• Bab 5 Pengukuran
• Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
• Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
• Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations,
• Ketentuan transisi
Ruang Lingkup

• Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan,


kecuali:
• Investasi → anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 4, 15)
• Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK XX)
• Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
• Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen
ekuitas dalam pencatatan entitas penerbit.
• Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
• Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
• Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
• Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 53)
• Hak dan kewajiban dalam ruang lingkup pendapatan (PSAK XX)
Ruang Lingkup

• Persyaratan penurunan nilai diterapkan untuk hak berdasarkan PSAK


(XX) Pendapatan untuk pengakuan keuntungan dan kerugian penurunan
nilai.
• Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup
• komitmen pinjaman berbentuk liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
• komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau
dengan penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya.
• komitmen untuk menyediakan pinjaman pada suku bunga di bawah bunga
pasar.
• Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat
diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya,
atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan,
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per 1
Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.
• PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan
akuntansi lindung nilai.
• Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum mengganti
seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.
• Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71 memperkenankan
entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau
PSAK 55 secara keseluruhan
• PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK 55
untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.
Amandemen terhadap PSAK Lain.
• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.
Pengakuan Awal
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam
laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah
satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan, entitas


tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.1.1-4.1.5
dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1-5.1.3.

Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan, entitas


tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.2.1 dan
4.2.2, dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1.
Pembelian atau Penjualan Reguler Aset
Keuangan

Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan


diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan
salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan
atau akuntansi tanggal penyelesaian.
Penghentian Pengakuan Aset
Keuangan
• Dalam laporan keuangan konsolidasi diterapkan ketentuan konsolidasi,
aset keuangan → level konsolidasi.
• Entitas menentukan apakah penghentian pengakuan diterapkan pada
bagian, keseluruhan, kelompok aset serupa.
Penghentian Pengakuan Aset
Keuangan
• Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau
• entitas mengalihkan aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 3.2.4 dan
3.2.5, dan pengalihan tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan
di paragraf 3.2.6.
• Entitas mengalihkan aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas:
• mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan; atau
• mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal
dari aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak
penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan paragraf
3.2.5.
Penghentian Pengakuan Aset
Keuangan
Pengalihan yang diakui sebagai penghentian pengakuan

Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian


pengakuan

Keterlibatan berkelanjutan atas aset alihan

Keseluruhan pengalihan
Penghentian Pengakuan Liabilitas
Keuangan
• Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangan,
jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika
kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan
atau kedaluwarsa.
• Pertukaran antara peminjam dan pemberi pinjaman existing atas
instrumen utang dengan persyaratan yang secara substansial berbeda
dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru.
• Modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas
keuangan baru.
• Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau
yang dialihkan ke pihak lain, dan imbalan yang dibayarkan, termasuk
aset nonkas yang dialihkan atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam
laba rugi.
Klasifikasi – Instrumen Keuangan
Aset keuangan

Liabilitas keuangan

Derivatif melekat

• Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak


utama
• Kontrak lainnya
Klasifikasi Intrumen Keuangan
• Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari
aset keuangan.
• Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain.
• entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang
umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam
penghasilan komprehensif lain.
• Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka
mendapatkan arus kas kontraktual, dan
• persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely
payments of principal and interest / SPPI )
• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika
• Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.
• Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
• Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada kegiatan
operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.
• Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas
yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
Instrumen Keuangan – Klasifikasi
Instrumen utang (termasuk kontrak hybrid) Derivatives Ekuitas

Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga

MEMENUHI GAGAL

Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan


BM 1: BM 2: Tidak Ya Tidak
arus kas arus kas memenuhi
kontraktual Kontraktual dan BM 1 dan
menjual instrumen BM 2
keuangan

Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih


Tidak Tidak Ya Tidak Ya

Biaya perolehan FVOCI FVOCI*


FVTPL
Diamortisasi (with recycling) (tanpa recycling)

*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal
Kriteria SPPI

Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan


bunga

• Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending agreement)

Pokok pinjaman dan bunga

• Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak → nilai


wajar pada pengakuan awal
• Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjmanan
lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya administrasi dan
margin laba.
Kriteria SPPI

Model Bisnis Karakteristik Pengukuran

Memiliki untuk • Tujuan: memperoleh arus kas kontraktul Biaya perolehan


memperoleh arus kas • Penjualan bersifat insential diamortisasi
kontraktual • Penjuala sangat jarang (volume dan
frekuensi)
Memiliki untuk • Tujuan: memperoleh arus kas kontraktual FVOCI*
memperoleh arus kas dan menjual sifatnya tidak terpisahkan.
kontraktual dan untuk • Umumnya lebih banyak penjualan
dijual (frekuensi dan volume) dibandingkan
memperoleh arus kas kontraktual

Lainnya • Tujuan: tidak untuk memperoleh arus kas FVTPL**


kontraktual atau dijual

• *Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar


• **Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL
Klasifikasi: Aset Keuangan

Kategori Pengukuran

▪ Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55


PSAK 71 PSAK 55

• FVTPL • FVTPL
• Biaya perolehan diamortisasi • Loan and Receivable
• FVOCI • HTM
• FVOCI

▪ Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan

Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan
diperkirakan tidak sering terjadi

• FVTPL = Fair value to profit and loss


• FVOCI = Fair value to other comprehensive Income
• HTM = Held to Maturiy
Klasifikasi: Liabilitas Keuangan

Kategori Pengukuran
▪ Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
▪ Biaya perolehan diamortisasi
▪ FVTPL

▪ Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas


keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari
perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut menciptakan atau
meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting
mismatch)

Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan

OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain


Pertimbangan dalam Penilaian
Bagaimana
kinerja
dievaluasi

Tingkat
Bagaimana penjualan
risiko dikelola aktual dan
Pertimbang ekspektasian
an dalam
Penilaian

Bagaimana
Manajer Faktor Lainnya
dikompensasi

Dinilai pada tingkat di mana sekompok aset dikelola, misal paorfolio aset
Contoh Model Bisnis
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi
tertentu

Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian

Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar

Pinjaman ritel untuk sekuritisasi

Instrumen diperdagangkan.

Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi

Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual


Klasifikasi Piutang Dagang

• Kriteria klasifikasi
• SPPI → terpenuhi
• BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual → terpenuhi

• Piutang dagang
• Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya
perlu pertimbangan yang lebih kompleks dengan
mempertimbangkan bentuk kontraknya → anjak piutang
Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL

• Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan


atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau
pengakuan (accounting mismatch)
• Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada
FVTPL jika
• Dikelola atas dasar nilai wajar; atau
• Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak
dapat dipisahkan
• Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut
terpenuhi:
• Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial
• Ekposur kredit tertentu
PENGUKURAN
Pengukuran awal

Pengukuran selanjutnya aset keuangan

Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan

Pengukuran biaya perolehan diamortisasi

Penghapusan

Penurunan nilai

5
Pengukuran Awal
Instrumen Keuangan

FVTPL Tidak diukur pada nilai wajar


melalui laba rugi*

Nilai wajar Nilai wajar ditambah


Biaya Transaksi terkait langsung dengan
perolehan

(biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)

*Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan


signifikan diakui sebesar harga transaksi
PENGUKURAN – Pengukuran Awal
• Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf 5.1.3, aset
keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, pada saat pengakuan awal, entitas mengukur aset
keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau
dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan.
• Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, maka entitas
menerapkan paragraf PP5.1.2A
• Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset
yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
maka aset tersebut diakui pertama kali pada nilai wajar pada tanggal
transaksi

5
PENGUKURAN –Pengukuran
Selanjutnya
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai
klasifikasi aset keuangan :
• Biaya perolehan diamortisasi;
• Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau
• Nilai wajar melalui laba rugi.
• Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk
aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai
dengan paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai
paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89–94 untuk akuntansi
lindung nilai atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai atas risiko
suku bunga) untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung
nilai. 1

5
Pengukuran selanjutnya liabilitas
keuangan
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai
dengan paragraf 4.2.1–4.2.2.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam
paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf
89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang diterapkan
pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk liabilitas
keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai.

42
5
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Metode Bunga Efektif
• Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif, yaitu
dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat bruto aset
keuangan, kecuali untuk:
• aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk.
Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang
disesuaikan dengan kredit atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan
sejak pengakuan awal.
• aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan
memburuk tetapi selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset
keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif atas biaya
perolehan diamortisasi aset keuangan di periode pelaporan selanjutnya.

5
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Modifikasi arus kas kontraktual
• Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau
dimodifikasi dan renegosiasi atau modifikasi tersebut tidak
menghasilkan penghentian pengakuan aset keuangan → entitas
menghitung ulang jumlah tercatat bruto aset keuangan dan mengakui
keuntungan atau kerugian yang timbul dari modifikasi dalam laporan
laba rugi.
• Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang (sebagai nilai kini
dari arus kas kontraktual yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi yang
didiskontokan dengan suku bunga efektif awal aset keuangan (atau suku
bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit untuk aset keuangan yang
dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk) atau, jika dapat
diterapkan, revisi suku bunga efektif dihitung sesuai dengan paragraf
6.5.10.
• Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat aset
keuangan yang telah dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka
waktu aset keuangan modifikasian tersebut.

5
Penghapusan

Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto


dari aset keuangan ketika entitas tidak memiliki
perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan
secara keseluruhan atau secara parsial.

Penghapusan merupakan kejadian penghentian


pengakuan

5
Pengukuran Instrumen Keuangan
Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55
Biaya perolehan Seluruh keuntungan dan kerugian -
diamortisasi
Instrumen utang Bunga, kerugian penurunan nilai, Keuntungan/
pada FVOCI keuntungan/kerugian selisih kurs, kerugian lainnya
keuntungan/kerugian saat pelepasan

Instrumen Dividen (kecuali) jelas merupakan Keuntungan/


ekuitas* pada pemulihan atas sebagian biaya perolehan kerugian
FVOCI (investasi) perubahan nilai
wajar
FVTPL Seluruh keuntungan dan kerugian -

* Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan


Perubahan utama Penurunan Nilai dari PSAK55
PSAK55 PSAK71
Tipe model Kerugianyang telah Kerugian
terjadi (incurred loss) ekspektasian
(expcedted loss)
Jumlah model Beberapa Satu
Ruanglingkup Diperluas
Diperluas
Investasi dalam Penurunan nilai diakui untuk Tidak ada penurunan nilai yang
instrumen investasi pada instrumen diakui untuk instrumen ekuitas
ekuitas ekuitas yang diklasifikasikan
sebagai AFS*

* AFS – Available for sale


Pertimbangan
(judgement) Meningkat 47
Penurunan
Nilai
Ruang Lingkup Penurunan Nilai
Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup
• Aset keuangan yang merupakan instrumen utang • Investasi dalam
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau instrumen ekuitas.
FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang).
• Komitmen pinjaman dan
• Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak jaminan yang
diukur pada FVTPL. diterbitkan yang diukur
pada FVTPL.
• Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang
masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak • Instrumen keuangan
diukur pada FVTPL. lainnya yang diukur pada
FVTPL.
• Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30.
• Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72.
Penurunan nilai – model baru

Kejadian masa lalu

Informasi
Kondisi sekarang
yang
dicakup
Perkiraan kondisi ekonomi
masa depan

• Pada umumnya, seluruh aset keuangan “membawa” penyisihankerugian.


• Tidak diperlukan pemicu (trigger) untuk mengakui penurunannilai
• Lebih banyak pertimbangan.
• Satu model untuk seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup PSAK71.
Penurunan Nilai
Kerugian Kredit Ekspektasian
Pendekatan umum
Berpindah kategori
Jika risiko kredit dari aset keuangan telah Kerugian kredit
Kerugian kredit meningkat signifikan sejak pengakuan
ekspektasian
ekspektasian 12 awal
sepanjang
bulan Kembali
Jika kondisi di atas tidak lagi
umurnya
terpenuhi

• Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut:
• Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau
• Kerugian kredit sepanjang umurnya.
• Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan
risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal.
Elemen utama dari model penurunan
nilai
Kerugian kredit
Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam12 bulan
ekspektasian12 setelah akhir periode pelaporan.
bulan

Kerugian kredit
Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan peristiwa gagal bayarsepanjang
ekspektasian prakiraan umur instrumen keuangan.
sepanjangumurnya

Peningkatan risiko
kredit secara Tidakdidefinisikan.
signifikan

Gagal bayar Tidak didefinisikan.


Pendekatan pengukuran ganda – menerapkan
definisi gagalbayar
• Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang.
• Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit
secara internal atas instrumen yang relevan.
• Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan.
• Diterapkan secara konsisten.

Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa


gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari
menunggak.
Penilaian kenaikan risiko kredit
signifikan
• Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal.

• Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian.

• Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi


perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya
atau upaya berlebihan, misalnya:
• Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau
ekspektasian.
• Data makroekonomik aktual/perkiraan.
• Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit.
• Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis
peminjam.
Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan
– risiko gagal bayar
• Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan
secara absolut atas risiko gagal bayar.
• Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu.
• Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu,
dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit.
• Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang
signifikan pada periode mendekati jatuh tempo.
• Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan
pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability
of default/PD).
• Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch
list’).
Pengecualian risiko kredit rendah
Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah.

• Risiko gagal bayar rendah

Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi


kewajiban arus kas kontraktual dalam jangka waktu dekat

• Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu


dekat

Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka


panjang mungkin, namun tidak selalu, menurunkan
kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas
kontraktual.
• Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan
untuk memenuhi kewajiban
Pengecualian risiko kredit rendah
• Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum
meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
• Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen.
• Instrumen dengan peringkat rating eksternal “investment grade” adalah
salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit
rendah.
• Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis
diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan.
Piutang Dagang dan Piutang Sewa

• Pendekatan umum
Piutang sewa
• Pendekatan disederhanakan

Piutang dagang dan


aset kontrak dengan • Pendekatan umum
komponen • Pendekatan disederhanakan
pendanaan signifikan

Piutang dagang dan


• Pendekatan disederhanakan → penyisihan
aset kontrak tanpa
kerugian selalu senilai dengan kerugian
komponen pendaan kredit ekspektasian sepanjang umur
signifikan
Pendekatan Umum dan Disederhanakan
atas Piutang Dagang

• Dampak memilih pendekatan umum


• Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal.
• Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih.
• Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah.
• Untuk piutang jangka pendek: pendekatan umum dan pendekatan umum
akan memberikan hasil yang sama
Mengukur Penurunan Nilai – ECL

Probabilitas tertimbang
• Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang
(mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi).

Nilai kini
• Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran
tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto.

Kekurangan kas
• Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang
diperkirakan akan diterima oleh entitas.
Contoh - 1

• PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam
waktu 3 bulan.
• PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa
jumlah total akan dibayar tepat waktu.
• PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama
sekali tidak membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada
saat jatuh tempo.

• PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas


sebesar Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga
kontraktual, hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan
pendiskontoan umumnya tidak diperlukan.
• Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000
Contoh - 2
• PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio
piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1.
• Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil.
• Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen
pendanaan signifikan.
• PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai.
• Matriks penyisihan didasarkan pada:
• Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang;
dan
• Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking.

Belum jatuh Menunggak Menunggak Menunggak Menunggak lebih


tempo 1–30 Hari 31–60 Hari 61–90 Hari dari90 Hari

Tingkat kerugian 0.5% 1.0% 2.5% 6.0% 10.0%


Contoh - 2

• Perhitungan penurunan nilai

Jumlah tercatat Tingkat kerugian kredit Penyisihan kerugian kredit


bruto (A) ekspektasian sepanjang ekspektasian sepanjangumur
umur (A xB)
(B)
Belumjatuh tempo 30,000,000.00 0.5% 150,000.00

Menunggak 1–30 hari 20,000,000.00 1.0% 200,000.00

Menunggak 31–60 hari 10,000,000.00 2.5% 250,000.00

Menunggak 61–90 hari 7,000,000.00 6.0% 420,000.00


Menunggak >90 hari 3,000,000.00 10.0% 300,000.00
70,000,000.00 1,320,000.00
Contoh - 3

• PT Kencana memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun


senilai Rp200.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan
suku bunga efektif adalah 5%.
• PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar -
adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar.

Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 250.000,


yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak
(210.000.000, yakni 200.000.000 pokok + 10.000.000 bunga) dengan PD (0,5%) dan
dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku
bunga efektif satu tahun (5%).
210.000.000 x 0,5% x 25% = 262.500 PV=262.500/1.05=250.000
Contoh - 3

• Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1 juta
yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga dibayarkan setiap
tahun. Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%.
• PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
• Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang
diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
• Pertanyaan: Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember 20X1?

Tanggal Aruskas Aruskas yang


kontraktual diperkirakan

31 Desember 20X2 50.000 0


31 Desember 20X3 50.000 70.000
31 Desember 20X4 50.000 70.000
31 Desember 20X5 1.050.000 400.000
31 Desember 20X6 0 400.000
Contoh - 4
Tanggal jatuh tempo 31/12/20X5
Pokok 200,000,000
Suku buku efektif awal 5.00 %
Probability of default (12 bulan) 0.5%

Arus kas Arus kas yang


Tanggal Kekurangan kas (A-B) Nilai kini (5%)
kontraktual (A) diperkirakan (B)
31/12/20X2 10,000,000 - 10,000,000 9,523,810
31/12/20X3 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,628,118
31/12/20X4 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,455,350
31/12/20X5 210,000,000 80,000,000 130,000,000 106,951,322
31/12/20X6 - 80,000,000 (80,000,000) -62,682,093
46,709,570
Nilai kini dari kekurangan kas 46,709,570
x Probability of default (12 bulan) 0.5%
Kerugian kredit ekspektasian 233,548
Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1: Debit Kredit
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 200,000,000
Kas 200,000,000
Kerugian penurunan nilai 233,548
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian 233,548
Contoh - 5
• Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk
mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman
tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%.
• Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas
sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2.
• Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548.
• Pertanyaan:
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1?
• Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2?
• Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2?
Contoh - 5
Pertanyaan #2
Nilai kini sisa kekurangan kas 89,283,800.00
Probability of default sepanjang umur 20%
Kerugian kredit ekspektasian 17,856,760.00
Pertanyaan #3
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1 233,548
Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2 17,856,760.00
Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2 17,623,212.15

Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2: Debit Kredit


Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000
Pendapatan bunga 10,000,000
(untuk mengakui pendapatan bunga berdasarkan suku bunga efektif pinjaman, yakni 5% dari 1 juta)
Kas 10,000,000
Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000
(untuk mengakui penerimaan kas atas bunga)
Kerugian penurunan nilai
17,623,212.15
17,623,212.1
Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian 5

(untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2)
Akuntansi Lindung Nilai

Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai

Instrumen Lindung Nilai

Item lindung nilai

Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai

Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian

Lindung Nilai atas Sekelompok Item

Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada nilai


wajar melalui laba rugi
Akuntansi Lindung Nilai
Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung
Nilai
• Menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan memperkenalkan
persyaratan yang lebih umum (principle-based) menggunakan
pertimbangan manajemen, yaitu:
i. terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen
lindung nilai;
ii. pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan
dari hubungan ekonomik tersebut; dan
iii. rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari
hasil kuantitas item lindung nilai yang secara aktual dilindung nilai dan
kuantitas instrumen lindung nilai yang secara aktual digunakan entitas untuk
melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung nilai tersebut.
• Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika
memenuhi persyaratan tes efektivitas 80-125% → tidak berlaku
Rebalancing Hubungan Lindung Nilai
• Jika hubungan lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan efektivitas
lindung nilai terkait dengan rasio lindung nilai, namun tujuan manajemen
risiko hubungan lindung nilai tersebut ditetapkan sama, entitas
menyesuaikan rasio lindung nilai atas hubungan lindung nilai sehingga
memenuhi kriteria kualifikasian lagi → rebalancing.
• Rebalancing mengacu pada penyesuaian yang dibuat untuk kuantitas yang
ditetapkan dari item lindung nilai yang sudah ada untuk tujuan
mempertahankan rasio lindung nilai yang sesuai dengan persyaratan
efektivitas lindung nilai
• Perubahan jumlah yang ditetapkan dari item lindung nilai atau instrument
lindung nilai untuk tujuan yang berbeda bukan merupakan rebalancing.
Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai

Tujuan akuntansi lindung nilai adalah untuk menunjukkan dalam laporan


keuangan dampak dari aktivitas manajemen risiko entitas yang menggunakan
instrumen keuangan untuk mengelola eksposur yang timbul dari risiko
tertentu yang dapat mempengaruhi laba rugi

Pendekatan ini bertujuan menyampaikan konteks instrumen lindung nilai


dalam hal akuntansi lindung nilai diterapkan dan memberi informasi atas
tujuan dan dampak lindung nilai.

Untuk lindung nilai atas nilai wajar atas eksposur suku bunga dari portofolio
aset keuangan atau liabilitas keuangan Entitas dapat menerapkan
persyaratan akuntansi lindung nilai dalam PSAK 55
Instrumen Lindung Nilai
Instrumen Kualifikasian

• Derivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, kecuali untuk beberapa
written option.
• Aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai kecuali liabilitas keuangan yang
ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan
jumlah perubahan nilai wajar yang diatribusikan oleh perubahan
dalam risiko kredit liabilitas tersebut disajikan dalam penghasilan
komprehensif lain.
• Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya kontrak dengan pihak
eksternal dari entitas pelapor dilaporkan) dapat ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai.
Instrumen Lindung Nilai
Penetapan instrumen lindung nilai

• Instrumen kualifikasian harus ditetapkan seluruhnya sebagai instrumen


lindung nilai. Pengecualian yang diizinkan pada:
• pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dan penetapan
sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan nilai intrinsik
dalam opsi, dan tidak termasuk perubahan dalam nilai waktunya
• pemisahan elemen forward dan elemen spot dari kontrak forward dan
penetapan sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan
dari nilai elemen spot dari kontrak forward dan bukan elemen forward-
nya. Basis spread mata uang asing dapat dipisahkan dan dikeluarkan dari
penetapan instrumen keuangan sebagai instrument lindung nilai
• proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya 50% dari
jumlah nominal, dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam
hubungan lindung nilai.
Item lindung nilai
Item lindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui,
komitmen pasti yang belum diakui, prakiraan transaksi atau
investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri.

Item lindung nilai dapat berupa:

• suatu item tunggal; atau


• kelompok dari item
• item lindung nilai dapat merupakan bagian dari item atau kelompok
item

Item lindung nilai harus dapat diukur secara andal.


Item lindung nilai
Jika item lindung nilai adalah prakiraan transaksi,, transaksi
tersebut harus kemungkinan besar terjadi.

Eksposur gabungan yang merupakan kombinasi dari eksposur


yang memenuhi syarat sebagai item lindung nilai derivatif dapat
ditetapkan sebagai item lindung nilai

Hanya untuk transaksi eksternal.

• Akuntansi lindung nilai antar entitas dalam kelompok usaha hanya


dalam laporan keuangan individual atau laporan keuangan
tersendiri
• Tidak pada laporan keuangan konsolidasian
• Kecuali laporan keuangan konsolidasian entitas investasi
Item lindung nilai

Penetapan item lindung nilai

• Entitas dapat menetapkan suatu item secara keseluruhan atau komponen


dari suatu item sebagai item lindung nilai dalam hubungan lindung nilai.
• Entitas hanya dapat menetapkan jenis-jenis komponen berikut:
• hanya perubahan dalam arus kas atau nilai wajar dari item yang dapat
diatribusikan kepada risiko spesifik atau berbagai risiko, jika berdasarkan
penilaian di dalam konteks struktur pasar tertentu, komponen risiko
dapat diidentifikasi secara terpisah dan dapat diukur secara andal .
Komponen risiko mencakup penetapan atas perubahan hanya dalam arus
kas atau nilai wajar dari item lindung nilai di atas atau di bawah harga
yang ditentukan atau variabel lainnya (risiko sepihak).
• satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilih.
• komponen dari jumlah nominal, yakni bagian tertentu dari jumlah suatu
item
Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi
Lindung Nilai
• Suatu hubungan lindung nilai memenuhi syarat akuntansi lindung nilai
hanya jika seluruh kriteria berikut ini dipenuhi tiga syarat:
• hubungan lindung nilai hanya terdiri dari instrumen lindung nilai
yang memenuhi syarat dan item lindung nilai yang memenuhi syarat.
• pada awal hubungan lindung nilai terdapat penetapan dan
dokumentasi formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan
manajemen risiko entitas dan strategi pelaksanaan lindung nilai.
Dokumentasi mencakup:
• identifikasi instrumen lindung nilai,
• item lindung nilai,
• sifat risiko yang dilindung nilai dan
• bagaimana entitas akan menilai apakah hubungan lindung nilai
memenuhi persyaratan efektivitas lindung nilai (termasuk analisis
sumber dari ketidakefektifan lindung nilai dan bagaimana
menentukan rasio lindung nilai).
Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi
Lindung Nilai
• hubungan lindung nilai memenuhi seluruh persyaratan efektivitas
lindung nilai berikut ini:
• terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan
instrumen lindung nilai;
• pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang
dihasilkan dari hubungan ekonomik tersebut dan
• rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang
sama dari hasil kuantitas item lindung nilai yang secara actual
dilindung nilai dan kuantitas instrumen lindung nilai yang secara
aktual digunakan entitas untuk melindung nilai sejumlah
kuantitas item lindung nilai tersebut.
Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi
Lindung Nilai
• Akan tetapi, penetapan dimaksud jangan sampai mencerminkan
ketidakseimbangan antara pembobotan item lindung nilai dan
instrument lindung nilai sehingga menimbulkan ketidakefektifan lindung
nilai (tanpa mempertimbangkan apakah diakui atau tidak) yang secara
akuntansi dapat mengakibatkan hasil pencatatan yang tidak konsisten
dengan tujuan akuntansi lindung nilai
Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai
Kualifikasian 1
Lindung nilai atas nilai wajar

Lindung nilai atas arus kas

Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

Akuntansi untuk nilai waktu dari opsi

Akuntansi untuk Elemen Forward dari Kontrak Forward dan Basis


Spread Mata Uang Asing dari Instrumen keuangan
Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai
Kualifikasian 2
Entitas menerapkan akuntansi lindung nilai untuk hubungan lindung nilai
yang memenuhi kriteria kualifikasian termasuk keputusan entitas untuk
menetapkan hubungan lindung nilai. Terdapat tiga jenis hubungan lindung
nilai:
lindung nilai atas nilai wajar:
• lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas
yagn diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui, atau komponen dari item
tersebut, yang diatribusikan pada risiko tertentu dan mempengaruhi laba rugi.

lindung nilai atas arus kas:


• lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan
pada risiko tertentu yang terkait dengan keseluruhan atau komponen dari suatu
aset atau liabilitas yang diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu
yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan
dapat mempengaruhi laba rugi.

lindung nilai investasi neto dalam kegiatan luar negeri


Lindung Nilai atas Sekelompok Item
Kelayakan dari Kelompok Item Sebagai
Item Lindung Nilai

Penetapan Komponen dari Jumlah


Nominal

Penyajian

Posisi Neto Nihil


Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Kelayakan eksposur kredit untuk penetapan pada nilai wajar


melalui laba rugi

Akuntansi untuk eksposur kredit yang ditetapkan pada nilai wajar


melalui laba rugi
Tanggal Efektif

• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang


dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019.
• Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas memilih untuk menerapkan
dini Pernyataan ini, entitas harus mengungkapkan fakta tersebut dan
menerapkan semua persyaratan dalam Pernyataan ini pada waktu yang
sama.
Ketentuan Transisi

• Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan


PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan.
• Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan
pengakuannya pada tanggal penerapan awal.
• Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama
kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian
kebijakan akuntansinya untuk menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari
PSAK 71 ini atau terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai
sesuai PSAK 55 untuk seluruh hubungan lindung nilainya. Hal ini
dikarenakan PSAK 71 belum mengakomodir persyaratan terkait macro
hedging.
Kerugian Penurunan Nilai Ekspektasian
Kerugian Penurunan Nilai Ekspektasian
AKUNTANSI PENDAPATAN DARI
KONTRAK PELANGGAN
PSAK 72
Agenda

Perubahan Standar

Akuntansi Pendapatan Kontrak


Pelanggan

Ilustrasi

93
PSAK 72

• PSAK 72 merupakan adopsi IFRS 15 Revenue from contracts


with customers effective 2018, kecuali:
• Item terkait IFRS 16 Leases (karena belum diadopsi) → hak
penggunaan aset
• Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada
• Standar ini bersifat principles based
• Standar komprehensif karena mengatur semua jenis
Pendapatan yang terkait dengan kontrak pelanggan
sehingga menghilangkan pengaturan dalam standar yang
lain.

94
PSAK yang Digantikan

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan

PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.

95
PSAK 72

Standar

Lampiran A - Daftar Istilah

Lampiran B – Pedoman Penerapan

Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi

Contoh Ilustratif

Lampiran D – Penyesuaian terhadap Pernyataan Lain

96
PSAK 72
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak,
identifikasi dan penyelesaian kewajiban
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan
Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan
penurunan nilai
Penyajian
Pengungkapan
97
Tahapan dalam Pengakuan

Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan ;

Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;

Menentukan harga transaksi;

Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban


pelaksanaan;

Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah


menyelesaikan kewajiban pelaksanaan.
98
Tujuan

• Menetapkan prinsip tentang sifat, jumlah, waktu, dan


ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari
kontrak dengan pelanggan.
• Pencapaian tujuan
• Mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang
atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan
• Mempertimbangkan syarat kontrak serta seluruh fakta dan keadaan
yang relevan
• Untuk kontrak individual dan portfolio kontrak

99
Ruang Lingkup

• Untuk seluruh kontrak dengan pelanggan, kecuali:


a) kontrak sewa - PSAK 30 Sewa;
b) kontrak asuransi - PSAK 62 Kontrak Asuransi;
c) instrumen keuangan - ED PSAK 71: Instrumen Keuangan, PSAK 65:
Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 66: Pengaturan Bersama,
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri dan PSAK 15 Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; dan
d) Pertukaran nonmoneter antara entitas dalam lini bisnis yang
sama untuk memfasilitasi penjualan kepada pelanggan atau
pelanggan potensial → kontrak antara dua perusahaan minyak
untuk menukarkan minyak untuk memenuhi permintaan dari
pelanggan dalam lokasi yang berbeda secara tepat waktu.

100
Pengakuan

Indentifikasi kontrak

Kombinasi kontrak

Modifikasi kontrak

Identifikasi kewajiban pelaksanaan

Penyelesaian kewajiban pelaksanaan

101
Mengidentifikan Kontrak
Entitas mencatat kontrak dgn pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut
terpenuhi:
a) para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan
atau sesuai dengan praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen
untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing;
b) entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau
jasa yang akan dialihkan;
c) entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau
jasa yang akan dialihkan;
d) kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah
arus kas masa depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari
kontrak); dan
e) kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi
haknya dalam pertukaran barang atau jasa yang akan dialihkan ke
pelanggan.
Entitas hanya mempertimbangkan kemampuan dan intensi pelanggan untuk
membayar jumlah imbalan ketika jatuh tempo. Jumlah imbalan yang akan
menjadi hak entitas mungkin lebih kecil dari jumlah yang tercatat dalam kontrak
jika imbalan bersifat variabel karena entitas dapat menawarkan suatu konsesi
harga kepada pelanggan (lihat paragraf 52). 102
Kombinasi Kontrak

• Entitas mengombinasikan dua atau lebih kontrak yang


disepakati dan mencatat kontrak tersebut sebagai kontrak
tunggal jika satu atau lebih kriteria berikut terpenuhi:
a. kontrak dinegosiasikan sebagai satu paket dengan tujuan
komersial tunggal;
b. jumlah imbalan yang dibayarkan dalam satu kontrak bergantung
pada harga atau pelaksanaan dari kontrak lain; atau
c. barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak (atau beberapa
barang atau jasa yang dijanjikan dalam setiap kontrak)
merupakan kewajiban pelaksanaan tunggal sesuai dengan
paragraf 22-30.

103
Modifikasi Kontrak

• Modifikasi kontrak adalah perubahan dalam ruang lingkup


atau harga kontrak (atau keduanya) yang disetujui oleh para
pihak dalam kontrak.
• Entitas mencatat sebagai kontrak terpisah jika kondisi
berikut terpenuhi:
• ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang atau
jasa yang dijanjikan bersifat dapat dibedakan (distinct) (sesuai
dengan paragraf 26-30); dan
• harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang mencerminkan
harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling prices) entitas atas
penambahan barang atau jasa yang dijanjikan dan penyesuaian yang
tepat terhadap harga yang mencerminkan keadaan kontrak tertentu.
Modifikasi Kontrak
• Jika modifikasi kontrak tidak dicatat sebagai kontrak terpisah, maka entitas mencatat barang
atau jasa yang dijanjikan yang belum dialihkan pada tanggal modifikasi kontrak dengan cara
manapun di bawah ini yang dapat diterapkan:
• Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut merupakan
penghentian kontrak yang ada dan menciptakan kontrak baru, jika sisa barang atau jasa
bersifat dapat dibedakan dari barang atau jasa yang dialihkan pada atau sebelum tanggal
modifikasi kontrak. Jumlah imbalan yang dialokasikan pada sisa kewajiban pelaksanaan
(atau pada sisa barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dalam kewajiban
pelaksanaan tunggal yang diidentifikasikan sesuai dengan paragraf 22(b)) adalah jumlah
dari:
• (i) imbalan yang dijanjikan oleh pelanggan (termasuk jumlah yang telah diterima dari
pelanggan) yang tercakup dalam estimasi harga transaksi dan yang belum diakui
sebagai pendapatan; dan
• (ii) imbalan yang dijanjikan sebagai bagian dari modifikasikontrak.
Mengidentifikan Kewajiban Pelaksanaan

• Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang


dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dan
mengidentifikasi sebagai kewajiban pelaksanaan setiap janji
untuk mengalihkan kepada pelanggan baik:
a) suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa)
yang bersifat dapat dibedakan; atau
b) serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat
dibedakan yang secara substansial sama dan memiliki
pola pengalihan yang sama kepada pelanggan (lihat
paragraf 23).

106
Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan

Janji kontrak dengan pelanggan

• Kontrak umumnya secara eksplisit menyatakan barang atau jasa


yang dijanjikan untuk dialihkan kepada pelanggan.
• Akan tetapi, kewajiban pelaksanaan tidak terbatas pada barang
atau jasa yang secara eksplisit dinyatakan dalam kontrak.

Barang atau jasa Bersifat dapat Dibedakan

• Penjualan barang yang diproduksi; yang dibeli


• Pelaksanaan tugas
• Penyediaan jasa; jasa pengaturan
• Pembaian hak kepada barang dan jasa

107
Barang atau Jasa Bersifat dapat Dibedakan

• Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat dapat


• dibedakan jika kedua kriteria berikut terpenuhi:
a. pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik barang
atau jasa itu sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang
siap tersedia kepada pelanggan (yaitu barang atau jasa yang
bersifat dapat dibedakan); dan
b. janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada
pelanggan dapat diidentifikasi secara terpisah dari janji lain dalam
kontrak (yaitu janji untuk mengalihkan barang atau jasa yang
bersifat dapat dibedakan dalam konteks kontrak tersebut).
Jika barang atau jasa yang dijanjikan bersifat tidak dapat dibedakan,
entitas mengombinasikan barang atau jasa dengan barang atau jasa
lain yang dijanjikan sampai entitas mengidentifikasi sepaket barang
atau jasa tersebut bersifat dapat dibedakan.
108
Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu


Tertentu

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu


Tertentu

Pengukuran Kemajuan terhadap Penyelesaian


Kewajiban Pelaksanaan secara penuh

• Metode Pengukuran Kemajuan


• Pengukuran Kemajuan yang Rasional

109
Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan

• Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas


menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dengan mengalihkan
barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset) kepada
pelanggan. Aset dialihkan ketika (atau selama) pelanggan
memperoleh pengendalian atas aset.
• Pada awal kontrak entitas menentukan apakah entitas
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan sepanjang waktu
(sesuai dengan paragraf 35-37) atau menyelesaikan
kewajiban pelaksanaan pada suatu waktu tertentu (sesuai
dengan paragraf 38).

110
Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang Waktu
(Performance Obligation Over Time)

• Entitas mengalihkan pengendalian barang atau jasa sepanjang waktu dan, oleh karena itu, menyelesaikan
kewajiban pelaksanaan dan mengakui pendapatan sepanjang waktu, jika satu dari kriteria berikut terpenuhi:

a. pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat


yang disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan
kewajiban pelaksanaannya tersebut (lihat paragraf PP03-PP04);
b. kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai
contoh, pekerjaan dalam proses) yang dikendalikan pelanggan
sebagai aset yang diciptakan atau ditingkatkan (lihat paragraph
PP05); atau
c. kinerja entitas tidak menciptakan suatu aset dengan penggunaan
alternatif terhadap entitas (lihat paragraf 36) dan entitas memiliki
hak yang dapat dipaksakan untuk pembayaran kinerja yang

111
Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Pada Waktu
Tertentu
(Performance Obligation At a Point In Time)

• Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu sesuai dengan paragraf 35-37,
maka entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan pada waktu tertentu.
• Untuk menentukan waktu tertentu dimana pelanggan memperoleh pengendalian atas aset
yang dijanjikan dan entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan, entitas mempertimbangkan
persyaratan pengendalian dalam paragraf 31-34.
• Sebagai tambahan, entitas mempertimbangkan indikator pengalihan pengendalian, yang
mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut:
a. Entitas memiliki hak kini atas pembayaran aset
b. Pelanggan memiliki memiliki hak kepemilikan legal
atas aset
c. Entitas telah mengalihkan kepemilikan fisik atas aset
d. Pelanggan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas
kepemilikan aset
e. Pelanggan telah menerima aset
112
Pengukuran

Menentukan harga transaksi

• Imbalan Variabel
• Liabilitas Pengemalian
• Estimasi Pematasan Imbalan Variabel
• Penentuan kembali Imbalan Variabel
• Keberadaan Komponan Pendanaan Signifikan dalam Kontrak
• Imbalan Non Kas
• Uang Imbalan kepada Pelanggan

Mengalokasikan harga transaksi terhadap


kewajiban Pelaksanaan

Perubahan dalam Harga Transaksi

113
Menentukan Harga Transaksi
• Ketika (atau selama) kewajiban pelaksanaan diselesaikan, entitas mengakui
pendapatan atas sejumlah harga transaksi (yang tidak termasuk estimasi atas
imbalan variabel yang dibatasi sesuai dengan paragraf 56-58) yang
dialokasikan terhadap kewajiban pelaksanaan.
Menentukan Harga Transaksi
• Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas
untuk menentukan harga transaksi. Harga transaksi adalah jumlah imbalan
yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan
barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan, tidak termasuk jumlah
yang ditagih atas nama pihak ketiga (sebagai contoh, beberapa pajak
penjualan). Imbalan yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dapat
mencakup jumlah tetap, jumlah variabel, atau keduanya.

114
Menentukan Harga Transaksi
• Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas
untuk menentukan harga transaksi. Sifat, waktu, dan jumlah imbalan yang
dijanjikan oleh pelanggan mempengaruhi estimasi harga transaksi.
• Ketika menentukan harga transaksi, entitas mempertimbangkan dampak dari
seluruh hal berikut:
a. imbalan variabel (lihat paragraf 50-55 dan 59);
b. estimasi pembatas imbalan variabel (lihat paragraf 56-58);
c. keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak (lihat
paragraf 60-65);
d. imbalan nonkas (lihat paragraf 66-69); dan
e. utang imbalan kepada pelanggan (lihat paragraf 70-72).

115
Mengalokasikan Harga Transaksi terhadap
Kewajiban Pelaksanaan
• Tujuan ketika mengalokasikan harga transaksi adalah entitas
mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban
pelaksanaan (atau barang atau jasa bersifat dapat dibedakan)
dalam jumlah yang menggambarkan jumlah imbalan yang
diharapkan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk
mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan.
• Untuk memenuhi tujuan alokasi, entitas mengalokasikan harga
transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan yang
diidentifikasi dalam kontrak dengan dasar harga jual berdiri
sendiri relatif (relative stand-alone selling price) sesuai dengan
paragraf 76-80, kecuali diatur khusus dalam paragraf 81-83
(untuk alokasi diskon) dan paragraf 84-86 (untuk alokasi

116
Biaya Kontrak

Biaya inkremantal atas Perolehan Kontrak

Biaya Pemenuhan Kontrak

Amortisasi dan Penurunan Nilai

117
Penyajian
• Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan,
entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan
sebagai aset kontrak atau liabilitas kontrak, bergantung pada
hubungan antara kinerja entitas dan pembayaran pelanggan.
Entitas menyajikan hak tanpa syarat terhadap imbalan secara
terpisah sebagai piutang.

118
Pengungkapan
• Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas mengungkapkan
informasi yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
memahami sifat, jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas
yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, entitas mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang
seluruh hal berikut:
a. kontrak dengan pelanggan (lihat paragraf 113-122);
b. pertimbangan signifikan dan perubahan dalam pertimbangan, yang
dibuat dalam menerapkan Pernyataan ini terhadap kontrak tersebut
(lihat paragraf 123-126); dan
c. aset yang diakui dari biaya untuk memperoleh atau memenuhi kontrak
dengan pelanggan sesuai dengan paragraf 91 atau 95 (lihat paragraf
127-128).

119
Pengungkapan
• Kontrak dengan Pelanggan
• Pemisahan Pendapatan
• Saldo Kontrak
• Kewajiban Pelaksanaan
• Harga Transaksi yang Dialokasikan terhadap Sisa Kewajiban Pelaksanaan
• Pertimbangan Signifikan dalam Penerapan Pernyataan Ini
• Menentukan Waktu Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan
• Menentukan harga transaksi dan jumlah yang dialokasikan untuk
kewajiban pelaksanaan
• Aset yang Diakui dari Biaya untuk Memperoleh atau
Memenuhi Kontrak dengan Pelanggan

120
Tanggal Efektif

• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku


yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019. Penerapan dini
diperkenankan.
• Jika entitas menerapkan Pernyataan ini lebih dini, maka entitas
mengungkapkan fakta tersebut.

121
Ketentuan Transisi (Paragraf C02-C08)

• Entitas menerapkan Pernyataan ini menggunakan satu dari dua


metode berikut:
a. secara retrospektif untuk setiap periode pelaporan sajian
sebelumnya sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tunduk
pada panduan (expedients) dalam paragraf C05; atau
b. secara retrospektif dengan dampak kumulatif atas
penerapan secara awal Pernyataan ini diakui pada tanggal
penerapan awal sesuai dengan paragraf C07-C08.

122
Pedoman Penerapan
a. Pemisahaan Pendapatan
b. kewajiban pelaksanaan diselesaikan sepanjang waktu
(paragraph PP2-PP13);
c. metode untuk mengukur kemajuan terhadap penyelesaian
kewajiban pelaksanaan secara penuh (paragraf PP14-PP19);
d. penjualan dengan hak retur (paragraf PP20-PP27);
e. garansi (paragraf PP28-PP33);
f. imbalan prinsipal dibandingkan dengan agen (paragraf PP34-
PP38);
g. opsi pelanggan untuk tambahan barang atau jasa (paragraph
PP39-PP43);
h. hak pelanggan yang tidak dilaksanakan (paragraf PP44-PP47);

123
Pedoman Penerapan

i. biaya dibayar di muka yang tidak dapat dikembalikan (dan


beberapa biaya terkait) (paragraf PP48-PP51);
j. lisensi (paragraf PP52-PP63B);
k. perjanjian pembelian kembali (paragraf PP64-PP76)
l. pengaturan konsinyasi (paragraf PP77-PP78);
m. pengaturan bill-and-hold (paragraf PP79-PP82);
n. penerimaan pelanggan (paragraf PP83-PP86); dan
o. pengungkapan pemisahan pendapatan (paragraf PP87-PP89).

124
Contoh
MENGIDENTIFIKASI KONTRAK CI02
• Contoh 1 – Kolektabilitas Imbalan
• Contoh 2 – Imbalan Bukan Berdasarkan Harga Tertulis – Konsesi Harga
Implisit
• Contoh 3 – Konsesi Harga Implisit
• Contoh 4 – Penilaian Kembali Kriteria untuk Mengidentifikasi Kontrak
MODIFIKASI KONTRAK CI18
• Contoh 5 – Modifikasi Kontrak untuk Barang
• Contoh 6 – Perubahan Harga Transaksi Setelah Modifikasi Kontrak
• Contoh 7 – Modifikasi Kontrak Jasa
• Contoh 8 – Modifikasi yang Menghasilkan Penyesuaian Catch Up Kumulatif
Terhadap Pendapatan
• Contoh 9 – Perubahan dalam Ruang Lingkup dan Harga yang Tidak Disetujui

125
Contoh
MENGIDENTIFIKASI KEWAJIBAN PELAKSANAAN CI44
• Contoh 10 – Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan
• Contoh 11 – Menentukan Apakah Barang atau Jasa Bersifat Dapat Dibedakan
• Contoh 12 – Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak
KEWAJIBAN PELAKSANAAN YANG DISELESAIKAN SEPANJANG WAKTU CI66
• Contoh 13 – Pelanggan Menerima dan Mengonsumsi Manfaat Secara
Simultan
• Contoh 14 – Menilai Penggunaan Alternatif dan Hak atas Pembayaran
• Contoh 15 – Aset yang Tidak Memiliki Penggunaan Alternatif Bagi Entitas
• Contoh 16 – Hak yang Dapat Dipaksakan atas Pembayaran Pelaksanaan yang
Diselesaikan Sampai Saat Ini
• Contoh 17 – Penilaian Apakah Kewajiban Pelaksanaan Diselesaikan Pada
Waktu Tertentu atau Sepanjang Waktu

126
Contoh
MENGUKUR KEMAJUAN TERHADAP PENYELESAIAN KEWAJIBAN
PELAKSANAAN SECARA PENUH CI91
• Contoh 18 – Mengukur Kemajuan Ketika Membuat Barang atau Jasa Tersedia
• Contoh 19 – Bahan Baku Belum Terpakai
IMBALAN VARIABEL CI101
• Contoh 20 – Denda Menyebabkan Kenaikan Imbalan Variabel
• Contoh 21 – Mengestimasi Imbalan Variabel
MEMBATASI ESTIMASI IMBALAN VARIABEL CI109
• Contoh 22 – Hak Pengembalian
• Contoh 23 – Konsesi Harga
• Contoh 24 – Insentif Diskon Berdasarkan Volume
• Contoh 25 – Fees Manajemen yang Bergantung pada Pembatasan

127
Contoh
• KEBERADAAN KOMPONEN KEUANGAN SIGNIFIKAN DI DALAM KONTRAK
CI134
• Contoh 26 – Komponen Keuangan Signifikan dan Hak Pengembalian
• Contoh 27 – Pembayaran Ditahan Dalam Kontrak Jangka Panjang
• Contoh 28 – Menentukan Tingkat Diskonto
• Contoh 29 – Pembayaran di Muka dan Penilaian Tingkat Diskonto
• Contoh 30 – Pembayaran di Muka
IMBALAN NONKAS CI155
• Contoh 31 – Pemberian Hak atas Imbalan Nonkas
UTANG IMBALAN KEPADA PELANGGAN CI159
• Contoh 32 – Utang Imbalan Kepada Pelanggan

128
Contoh
• MENGALOKASIKAN HARGA TRANSAKSI KEPADA KEWAJIBAN PELAKSANAAN
CI163
• Contoh 33 – Metodologi Alokasi
• Contoh 34 – Mengalokasikan Diskon
• Contoh 35 – Alokasi Imbalan Variabel
BIAYA KONTRAK CI188
• Contoh 36 – Biaya Inkremental dalam Memperoleh Kontrak
• Contoh 37 – Biaya yang Menyebabkan Kenaikan Aset
PENYAJIAN CI197
• Contoh 38 – Liabilitas dan Piutang Kontrak
• Contoh 39 – Aset Kontrak Diakui untuk Pelaksanaan Entitas
• Contoh 40 – Piutang Diakui atas Pelaksanaan Entitas

129
Contoh
PENGUNGKAPAN CI209
• Contoh 41 – Pemisahan Pendapatan – Pengungkapan Kuantitatif
• Contoh 42 – Pengungkapan Harga Transaksi yang Dialokasikan ke Sisa
Kewajiban Pelaksanaan
• GARANSI CI222
• Contoh 44 – Garansi
IMBALAN PRINSIPAL DIBANDINGKAN DENGAN IMBALAN AGEN CI230
• Contoh 45 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa (Entitas merupakan Agen)
• Contoh 46 – Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Entitas merupakan
Prinsipal)
• Contoh 46A - Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Prinsipal)
• Contoh 47 – Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Prinsipal)
• Contoh 48 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa (Entitas merupakan Agen)
• Contoh 48A – Entitas merupakan Prinsipal dan Agen dalam Kontrak yang
Sama
130
Contoh
OPSI PELANGGAN ATAS BARANG DAN JASA TAMBAHAN CI249
• Contoh 49 – Opsi yang Memberikan Pelanggan Hak Material (Voucher
Diskon)
• Contoh 50 – Opsi yang Tidak Memberikan Pelanggan Hak yang
• Bersifat Material (Tambahan Barang atau Jasa)
• Contoh 51 – Opsi yang Memberikan Pelanggan Hak Material (Opsi
Pembaharuan)
• Contoh 52 – Program Loyalitas Pelanggan
FEES DIMUKA YANG TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN CI271
• Contoh 53 – Fee Dimuka yang Tidak Dapat Dikembalikan

131
Contoh
LISENSI CI275
• Contoh 54 – Hak Menggunakan Kekayaan Intelektual
• Contoh 55 – Lisensi Kekayaan Intelektual
• Contoh 56 – Mengidentifikasi Lisensi yang Bersifat Dapat dibedakan
• Contoh 57 – Hak Waralaba
• Contoh 58 – Akses ke Lisensi Intelektual
• Contoh 59 – Hak Menggunakan Kekayaan Intelektual
• Contoh 60 – Royalti Berbasis Penjualan untuk Lisensi Kekayaan Intelektual
• Contoh 61 – Akses Kekayaan Intelektual
PERJANJIAN JUAL BELI KEMBALI CI314
• Contoh 62 – Perjanjian Jual Beli Kembali
PENGATURAN BILL-AND-HOLD CI322
• Contoh 63 – Pengaturan Bill-and-Hold

132
Determining Transaction Price—Step 3

Time Value of Money


◆ When contract (sales transaction) involves a significant
financing component.
► Interest accrued on consideration to be paid over
time.

► Fair value determined either by measuring the


consideration received or by discounting the payment
using an imputed interest rate.

► Company reports as interest expense or interest


revenue.

LO 5
ILLUSTRATION 18-12
Time Value of Money Transaction Price -
Extended Payment Terms

EXTENDED PAYMENT TERMS


Facts: On July 1, 2015, SEK Company sold goods to Silva Company for
R$900,000 in exchange for a 4-year, zero-interest-bearing note with a face
amount of R$1,416,163. The goods have a cost on SEK’s books of R$590,000.

Questions: (a) How much revenue should SEK Company record on July 1,
2015? (b) How much revenue should it report related to this transaction on
December 31, 2015?

Entry to record SEK’s sale to Silva Company on July 1, 2015, is as follows.


Notes Receivable 1,416,163
Sales Revenue 900,000
Discount on Notes Receivable 516,163
Cost of Goods Sold 590,000
Inventory 590,000
LO 5
ILLUSTRATION 18-12
Time Value of Money Transaction Price -
Extended Payment Terms

EXTENDED PAYMENT TERMS


Facts: On July 1, 2015, SEK Company sold goods to Silva Company for
R$900,000 in exchange for a 4-year, zero-interest-bearing note with a face
amount of R$1,416,163. The goods have a cost on SEK’s books of R$590,000.

Questions: (a) How much revenue should SEK Company record on July 1,
2015? (b) How much revenue should it report related to this transaction on
December 31, 2015?

Entry to record interest revenue at the end of the year, December 31, 2015.
Discount on Notes Receivable 54,000
Interest Revenue (12% x ½ x $900,000) 54,000

Companies are not required to reflect the time value of money if the time period
for payment is less than a year.

LO 5
Determining Transaction Price—Step 3

Non-Cash Consideration
Goods, services, or other non-cash consideration.
◆ Companies sometimes receive contributions (e.g.,
donations and gifts).

◆ Customers sometimes contribute goods or services,


such as equipment or labor, as consideration for goods
provided or services performed.

◆ Companies generally recognize revenue on the basis


of the fair value of what is received.

LO 5
Determining Transaction Price—Step 3

Consideration Paid or Payable to Customers


◆ May include discounts, volume rebates, coupons, free
products, or services.

◆ In general, these elements reduce the consideration


received and the revenue to be recognized.

LO 5
ILLUSTRATION 18-13
Consideration Paid or Payable Transaction Price –
Volume Discount

VOLUME DISCOUNT
Facts: Sansung Company offers its customers a 3% volume discount if they
purchase at least ¥2 million of its product during the calendar year. On March 31,
2015, Sansung has made sales of ¥700,000 to Artic Co. In the previous 2 years,
Sansung sold over ¥3,000,000 to Artic in the period April 1 to December 31.

Questions: How much revenue should Sansung recognize for the first 3
months of 2015?

Sansung makes the following entry on March 31, 2015.

Accounts Receivable 679,000


Sales Revenue 679,000

Sansung should reduce its revenue by ¥21,000 (¥700,000 x 3%) because it is


probable that it will provide this rebate.

LO 5
ILLUSTRATION 18-13
Consideration Paid or Payable Transaction Price –
Volume Discount

Questions: How much revenue should Sansung recognize for the first 3
months of 2015?

Assuming Sansung’s customer meets the discount threshold, Sansung makes


the following entry.

Cash 679,000
Accounts Receivable 679,000

If Sansung’s customer fails to meet the discount threshold, Sansung makes the
following entry upon payment.

Cash 700,000
Accounts Receivable 679,000
Sales Discounts Forfeited 21,000

LO 5
Allocating Transaction Price to Separate
Performance Obligations—Step 4
◆ Based on their relative fair values.

◆ Best measure of fair value is what the company could


sell the good or service for on a standalone basis.

◆ If not available, companies should use their best


estimate of what the good or service might sell for as a
standalone unit.

LO 6
Allocating Transaction Price to Separate
Performance Obligations—Step 4 ILLUSTRATION 18-14
Transaction Price
Allocation

LO 6
Recognizing Revenue When (or as) Each
Performance Obligation Is Satisfied-Step 5
Company satisfies its performance obligation when the
customer obtains control of the good or service.

Change in Control Indicators


1. Company has a right to payment for asset.
2. Company has transferred legal title to asset.
3. Company has transferred physical possession of asset.
4. Customer has significant risks and rewards of ownership.
5. Customer has accepted the asset.

LO 7
Recognizing Revenue When (or as) Each
Performance Obligation Is Satisfied-Step 5
Recognizing revenue from a performance obligation over
time
◆ Measure progress toward completion
► Method for measuring progress should depict transfer
of control from company to customer.

► Most common are cost-to-cost and units-of-delivery


methods.

► Objective of methods is to measure extent of progress


in terms of costs, units, or value added.

LO 7
Recognizing Revenue When (or as) Each
Performance Obligation Is Satisfied-Step 5
Step in Process Description Implementation

1. Identify the A contract is an A company applies the revenue


contract with agreement that creates guidance to contracts with
customers. enforceable rights or customers and must determine
obligations. if new performance obligations
are created by a contract
modification.

ILLUSTRATION 18-20
Summary of the
Five-Step Revenue
Recognition Process

LO 7
Recognizing Revenue When (or as) Each
Performance Obligation Is Satisfied-Step 5
Step in Process Description Implementation

2. Identify the A performance obligation A contract may be comprised of


separate is a promise in a contract multiple performance
performance to provide a product or obligations.
obligations service to a customer. Accounting is based on
in the A performance obligation evaluation of whether the
contract exists if the customer can product or service is distinct
benefit from the good or within the contract.
service on its own or If each of the goods or services
together with other readily is distinct, but is interdependent
available resources. and interrelated, these goods
and services are combined and
ILLUSTRATION 18-20
Summary of the reported as one performance
Five-Step Revenue obligation.
Recognition Process

LO 7
Recognizing Revenue When (or as) Each
Performance Obligation Is Satisfied-Step 5
Step in Process Description Implementation

3. Determine Transaction price is the In determining the transaction


the amount of consideration price, companies must consider
transaction that a company expects to the following factors:
price. receive from a customer 1. variable consideration,
in exchange for
2. time value of money,
transferring goods and
services. 3. Non-cash consideration, and
4. consideration paid or
payable to customer.

ILLUSTRATION 18-20
Summary of the
Five-Step Revenue
Recognition Process

LO 7
Recognizing Revenue When (or as) Each
Performance Obligation Is Satisfied-Step 5
Step in Process Description Implementation

4. Allocate the If more than one The best measure of fair value
transaction performance obligation is what the good service could
price to the exists, allocate the be sold for on a standalone
separate transaction price based basis (standalone selling price).
performance on relative fair values. Estimates of standalone selling
obligation. price can be based on
1. adjusted market
assessment,
2. expected cost-plus a margin
approach, or
ILLUSTRATION 18-20 3. a residual approach.
Summary of the
Five-Step Revenue
Recognition Process

LO 7
Recognizing Revenue When (or as) Each
Performance Obligation Is Satisfied-Step 5
Step in Process Description Implementation

5. Recognize A company satisfies its Companies satisfy performance


revenue performance obligation obligations either at a point in
when each when the customer time or over a period of time.
performance obtains control of the Companies recognize revenue
obligation is good or service. over a period of time if
satisfied. 1. the customer controls the
asset as it is created or
2. the company does not have
an alternative use for the
asset.
ILLUSTRATION 18-20
Summary of the
Five-Step Revenue
Recognition Process

LO 7
Right of Return

◆ Right of return is granted for product for various


reasons (e.g., dissatisfaction with product).

◆ Company returning the product receives any


combination of the following.
1. Full or partial refund of any consideration paid.

2. Credit that can be applied against amounts owed,


or that will be owed, to the seller.

3. Another product in exchange.

LO 8
Right of Return ILLUSTRATION 18-21
Recognition—Right of Return

RIGHT OF RETURN

Facts: Venden Company sells 100 products for €100 each to Amaya Inc. for
cash. Venden allows Amaya to return any unused product within 30 days
and receive a full refund. The cost of each product is €60. To determine the
transaction price, Venden decides that the approach that is most predictive
of the amount of consideration to which it will be entitled is the most likely
amount. Using the most likely amount, Venden estimates that:
1. Three products will be returned.
2. The costs of recovering the products will be immaterial.
3. The returned products are expected to be resold at a profit.

Question: How should Venden record this sale?

LO 8
Right of Return ILLUSTRATION 18-21
Recognition—Right of Return

Question: How should Venden record this sale?

Venden records the sale as follows with the expectation that three
products will be returned:

Cash 10,000
Sales Revenue [€9,700 x (€100 x 97)] 9,700
Refund Liability (€100 x 3) 300

Venden records the cost of goods sold with the following entry.

Cost of Goods Sold 5,820


Estimated Inventory Returns (€60 x 3) 180
Inventory 6,000

LO 8
Right of Return ILLUSTRATION 18-21
Recognition—Right of Return

Question: How should Venden record this sale?

When a return occurs, Venden records the following entries.

Refund Liability (2 x €100) 200


Accounts Payable 200

Returned Inventory (2 x €60) 120


Estimated Inventory Returns 120

Companies record the returned asset in a separate account from inventory


to provide transparency.

LO 8
Repurchase Agreements

◆ Transfer control of (sell) an asset to a customer but


have an obligation or right to repurchase.

◆ If obligation or right to repurchase is for an amount


greater than or equal to selling price, then
transaction is a financing transaction.

LO 8
ILLUSTRATION 18-22
Repurchase Agreements Recognition—Repurchase
Agreement

REPURCHASE AGREEMENT
Facts: Morgan Inc., an equipment dealer, sells equipment on January 1,
2015, to Lane Company for £100,000. It agrees to repurchase this
equipment on December 31, 2016, for a price of £121,000.

Question: How should Morgan Inc. record this transaction?


Assuming an interest rate of 10 percent is imputed from the agreement,
Morgan makes the following entry to record the financing on January 1, 2015.

Cash 100,000
Liability to Lane Company 100,000

LO 8
ILLUSTRATION 18-22
Repurchase Agreements Recognition—Repurchase
Agreement

Question: How should Morgan Inc. record this transaction?

Morgan Inc. records interest on December 31, 2016, as follows.

Interest Expense 10,000


Liability to Lane Company (£100,000 x 10%) 10,000

Morgan Inc. records interest and retirement of its liability to Lane Company
on December 31, 2016, as follows.

Interest Expense 11,000


Liability to Lane Company (£110,000 x 10%) 11,000

Liability to Lane Company 121,000


Cash (£100,000 + £10,000 + £11,000) 121,000

LO 8
Bill-and-Hold Arrangements

◆ Contract under which an entity bills a customer for a


product but the entity retains physical possession of
the product until a point in time in the future.

◆ Result when buyer is not yet ready to take delivery but


does take title and accepts billing.

LO 8
Bill-and-Hold Arrangements ILLUSTRATION 18-23
Recognition—Bill and Hold

BILL AND HOLD


Facts: Kaya Company sells ₺450,000 (cost ₺280,000) of fireplaces on
March 1, 2015, to a local coffee shop, Baristo, which is planning to expand
its locations around the city. Under the agreement, Baristo asks Kaya to
retain these fireplaces in its warehouses until the new coffee shops that will
house the fireplaces are ready. Title passes to Baristo at the time the
agreement is signed.

Question: When should Kaya recognize the revenue from this


bill-and-hold arrangement?

Kaya determines when it has satisfied its performance obligation to transfer a


product by evaluating when Baristo obtains control of that product.

LO 8
Bill-and-Hold Arrangements ILLUSTRATION 18-23
Recognition—Bill and Hold

Question: When should Kaya recognize the revenue from this


bill-and-hold arrangement?

For Baristo to have obtained control of a product in a bill-and-hold


arrangement, all of the following criteria should be met:
(a) The reason for the bill-and-hold arrangement must be substantive.
(b) The product must be identified separately as belonging to Baristo.
(c) The product currently must be ready for physical transfer to Baristo.
(d) Kaya cannot have the ability to use the product or to direct it to another
customer.

In this case, it appears that the above criteria were met, and therefore
revenue recognition should be permitted at the time the contract is signed.

LO 8
Bill-and-Hold Arrangements ILLUSTRATION 18-23
Recognition—Bill and Hold

Question: When should Kaya recognize the revenue from this


bill-and-hold arrangement?

Kaya makes the following entry to record the sale.


Accounts receivable 450,000
Sales Revenue 450,000

Kaya makes an entry to record the related cost of goods sold as follows.
Cost of Goods Sold 280,000
Inventory 280,000

LO 8
Principal-Agent Relationships

◆ Agent’s performance obligation is to arrange for principal to


provide goods or services to a customer.

◆ Examples:
► Preferred Travel Company (agent) facilitates the booking
of cruise excursions by finding customers for Regency
Cruise Company (principal).

► Priceline (USA) (agent) facilitates the sale of various


services such as car rentals at Hertz (USA) (principal).

◆ Amounts collected on behalf of the principal are not revenue


of the agent.

► Revenue for agent is amount of commission received.


LO 8
LO 8
Consignments

◆ Manufacturers (or wholesalers) deliver goods but retain


title to the goods until they are sold.

◆ Consignor (manufacturer or wholesaler) ships


merchandise to the consignee (dealer), who is to act as
an agent for the consignor in selling the merchandise.

◆ Consignor makes a profit on the sale.


► Carries merchandise as inventory.

◆ Consignee makes a commission on the sale.

LO 8
ILLUSTRATION 18-25
Consignments Recognition—Sales on
Consignment

LO 8
ILLUSTRATION 18-25
Consignments Recognition—Sales on
Consignment

LO 8
Warranties

Two types of warranties to customers:


1. Product meets agreed-upon specifications in contract at
time product is sold.
a. Warranty is included in sales price (assurance-type
warranty).

2. Not included in sales price of product (service-type


warranty).

a. Recorded as a separate performance obligation.

LO 8
ILLUSTRATION 18-26
Warranties Performance Obligations
and Warranties

WARRANTIES
Facts: Maverick Company sold 1,000 Rollomatics during 2015 at a total
price of $6,000,000, with a warranty guarantee that the product was free of
any defects. The cost of Rollomatics sold is $4,000,000. The term of the
assurance warranty is two years, with an estimated cost of $30,000. In
addition, Maverick sold extended warranties related to 400 Rollomatics for 3
years beyond the 2-year period for $12,000.

Question: What are the journal entries that Maverick Company


should make in 2015 related to the sale and the related warranties?

LO 8
ILLUSTRATION 18-26
Warranties Performance Obligations
and Warranties

Question: What are the journal entries that Maverick Company


should make in 2015 related to the sale and the related warranties?

To record the revenue and liabilities related to the warranties:


Cash ($6,000,000 + $12,000) 6,012,000
Warranty Expense 30,000
Warranty Liability 30,000
Unearned Warranty Revenue 12,000
Sales Revenue 6,000,000

To reduce inventory and recognize cost of goods sold:


Cost of Goods Sold 4,000,000
Inventory 4,000,000

LO 8
Non-Refundable Upfront Fees

◆ Payments from customers before


► Delivery of a product.
► Performance of a service.
◆ Generally relate to initiation, activation, or setup of a
good or service to be provided or performed in the
future.
◆ Most cases, upfront payments are nonrefundable.
► Examples include:
▪ Membership fee in a health club.
▪ Activation fees for phone, Internet, or cable.

LO 8
PRESENTATION AND DISCLOSURE

Presentation
Contract Assets and Liabilities
◆ Contract assets are of two types:
1. Unconditional rights to receive consideration
because company has satisfied its performance
obligation.

2. Conditional rights to receive consideration


because company has satisfied one performance
obligation but must satisfy another performance
obligation before it can bill the customer.
LO 9
ILLUSTRATION 18-29
Presentation Contract Asset Recognition
and Presentation

CONTRACT ASSET
Facts: On January 1, 2015, Finn Company enters into a contract to transfer
Product A and Product B to Obermine Co. for €100,000. The contract
specifies that payment of Product A will not occur until Product B is also
delivered. In other words, payment will not occur until both Product A and
Product B are transferred to Obermine. Finn determines that standalone
prices are €30,000 for Product A and €70,000 for Product B. Finn delivers
Product A to Obermine on February 1, 2015. On March 1, 2015, Finn
delivers Product B to Obermine.

Question: What journal entries should Finn Company make in


regards to this contract in 2015?

LO 9
ILLUSTRATION 18-29
Presentation Contract Asset Recognition
and Presentation

Question: What journal entries should Finn Company make in


regards to this contract in 2015?

On February 1, 2015, Finn records the following entry:


Contract Asset 30,000
Sales Revenue 30,000

On February 1, Finn does not record an accounts receivable because it


does not have an unconditional right to receive the €100,000 unless it also
transfers Product B to Obermine. When Finn transfers Product B on March
1, 2015, it makes the following entry.

Accounts Receivable 100,000


Contract Asset 30,000
Sales Revenue 70,000
LO 9
ILLUSTRATION 18-30
Presentation Contract Liability Recognition
and Presentation

CONTRACT LIABILITY
Facts: On March 1, 2015, Henly Company enters into a contract to transfer
a product to Propel Inc. on July 31, 2015. It is agreed that Propel will pay the
full price of $10,000 in advance on April 1, 2015. The contract is non-
cancelable. Propel, however, does not pay until April 15, 2015, and Henly
delivers the product on July 31, 2015. The cost of the product is
$7,500.

Question: What journal entries are required in 2015?

No entry is required on March 1, 2015:


► Neither party has performed on the contract.
► Neither party has an unconditional right as of March 1, 2015.

LO 9
ILLUSTRATION 18-30
Presentation Contract Liability Recognition
and Presentation

Question: What journal entries are required in 2015?

On receiving the cash on April 15, 2015, Henly records the following entry.
Cash 10,000
Unearned Sales Revenue 10,000

On satisfying the performance obligation on July 31, 2015, Henly records


the following entry to record the sale.
Unearned Sales Revenue 10,000
Sales Revenue 10,000

In addition, Henly records cost of goods sold as follows.


Cost of Good Sold 7,500
Inventory 7,500
LO 9
Presentation

Costs to Fulfill a Contract


◆ Companies divide fulfillment costs (contract acquisition
costs) into two categories:
1. Those that give rise to an asset.

2. Those that are expensed as incurred.

LO 9
Presentation

Collectibility
◆ Credit risk that a customer will be unable to pay in
accordance with the contract.
► Whether a company will get paid is not a
consideration in determining revenue recognition.

► Amount recognized as revenue is not adjusted for


customer credit risk.

LO 9
Disclosure

Companies disclose qualitative and quantitative


information about the following:
◆ Contracts with customers.

◆ Significant judgments.

◆ Assets recognized from costs incurred to fulfill a


contract.

LO 9
Disclosure

Companies provide a range of disclosures:


◆ Disaggregation of revenue.

◆ Reconciliation of contract balances.

◆ Remaining performance obligations.

◆ Cost to obtain or fulfill contracts.

◆ Other qualitative disclosures.


► Significant judgments and changes in them.

► Minimum revenue not subject to variable


consideration constraint.

LO 9
APPENDIX 18A LONG-TERM CONSTRUCTION CONTRACTS

REVENUE RECOGNITION OVER TIME


Under certain circumstances companies recognize
revenue over time.

The most notable context in which revenue may be


recognized over time is long-term construction contract
accounting.

LO 10 Apply the percentage-of-completion method for long-term contracts.


APPENDIX 18A LONG-TERM CONSTRUCTION CONTRACTS

REVENUE RECOGNITION OVER TIME


Long-term contracts frequently provide that seller (builder)
may bill purchaser at intervals.
► Examples:
▪ Development of military and commercial aircraft
▪ Weapons-delivery systems
▪ Space exploration hardware

LO 10
APPENDIX 18A LONG-TERM CONSTRUCTION CONTRACTS

REVENUE RECOGNITION OVER TIME


A company recognizes revenue over time if at least one of
the following two criteria is met:
1. Company’s performance creates or enhances an asset
(e.g., work in process) that the customer controls as the
asset is created or enhanced; or

2. Company’s performance does not create an asset with


an alternative use. In addition…

LO 10
APPENDIX 18A LONG-TERM CONSTRUCTION CONTRACTS

REVENUE RECOGNITION OVER TIME


In addition at least one of the following criteria must be met:
a. The customer simultaneously receives and consumes the
benefits of the entity’s performance as the entity performs.

b. Another company would not need to substantially re-perform


the work the company has completed to date if that other
company were to fulfill the remaining obligation to the
customer.

c. The company has a right to payment for its performance


completed to date, and it expects to fulfill the contract as
promised.
LO 10
APPENDIX 18A LONG-TERM CONSTRUCTION CONTRACTS

REVENUE RECOGNITION OVER TIME


If criterion 1 or 2 is met, then a company recognizes
revenue over time if it can reasonably estimate its progress
toward satisfaction of the performance obligations.
◆ Company recognizes revenues and gross profits each
period based upon the progress of the construction—
referred to as the percentage-of-completion method.

◆ If criteria are not met, the company recognizes revenues


and gross profit when the contract is completed, referred
to as the cost-recovery (zero-profit) method.

LO 10
APPENDIX 18A LONG-TERM CONSTRUCTION CONTRACTS

Percentage-of-Completion Method
Measuring the Progress Toward Completion
Most popular input measure used to determine the progress
toward completion is the cost-to-cost basis.

LO 10
APPENDIX 18A LONG-TERM CONSTRUCTION CONTRACTS

Percentage-of-Completion Method
Revenue to Recognized Cost-to-Cost Basis
ILLUSTRATION 18A-1

ILLUSTRATION 18A-2

ILLUSTRATION 18A-3

LO 10
APPENDIX 18A PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD

Illustration: Hardhat Construction Company has a contract to


construct a £4,500,000 bridge at an estimated cost of
£4,000,000. The contract is to start in July 2015, and the bridge
is to be completed in October 2017. The following data pertain to
the construction period.

LO 10
APPENDIX 18A PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD

ILLUSTRATION 18A-4

LO 10
APPENDIX 18A PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD

ILLUSTRATION 18A-5

LO 10
APPENDIX 18A PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD

Illustration: Percentage-of-Completion Revenue, Costs, and


Gross Profit by Year
ILLUSTRATION 18A-6

LO 10
ILLUSTRATION 18A-6

APPENDIX 18A

PERCENTAGE-OF-
COMPLETION
METHOD

ILLUSTRATION 18A-7

LO 10
APPENDIX 18A PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD

Illustration: Content of Construction in Process Account—


Percentage-of-Completion Method
ILLUSTRATION 18A-8

LO 10
APPENDIX 18A PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD

Financial Statement Presentation—Percentage-


of-Completion
Computation of Unbilled Contract Price at 12/31/15

ILLUSTRATION 18A-9

LO 10
APPENDIX 18A PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD

Financial Statement Presentation—Percentage-


of-Completion Method (2015)
ILLUSTRATION 18A-10

LO 10
APPENDIX 18A PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD

Financial Statement Presentation—Percentage-


of-Completion Method (2016)
ILLUSTRATION 18A-11

LO 10
APPENDIX 18A LONG-TERM CONSTRUCTION CONTRACTS

Cost-Recovery (Zero-Profit) Method


This method recognizes revenue only to the extent of costs
incurred that are expected to be recoverable. Only after all costs
are incurred is gross profit recognized.

LO 11 Apply the cost-recovery method for long-term contracts.


APPENDIX 18A COST-RECOVERY (ZERO-PROFIT) METHOD

Illustration: Hardhat Construction would report the following


revenues and costs for 2015–2017. ILLUSTRATION 18A-14

LO 11
APPENDIX 18A COST-RECOVERY (ZERO-PROFIT) METHOD

ILLUSTRATION 18A-14
Cost-Recovery Method
Revenue, Costs, and
Gross Profit by Year

ILLUSTRATION 18A-15
Journal Entries—
Cost-Recovery Method

LO 11
APPENDIX 18A COST-RECOVERY (ZERO-PROFIT) METHOD

ILLUSTRATION 18A-14
Cost-Recovery Method
Revenue, Costs, and
Gross Profit by Year

ILLUSTRATION 18A-16
Comparison of Gross
Profit Recognized under
Different Methods

LO 11
APPENDIX 18A COST-RECOVERY (ZERO-PROFIT) METHOD

ILLUSTRATION 18A-17
Financial Statement Presentation—Cost- Recovery Method LO 11
APPENDIX 18A LONG-TERM CONSTRUCTION CONTRACTS

Long-Term Contract Losses


1. Loss in Current Period on a Profitable Contract
► Percentage-of-completion method only, the estimated
cost increase requires a current-period adjustment of
gross profit recognized in prior periods.

2. Loss on an Unprofitable Contract


► Under both percentage-of-completion and cost-
recovery methods, the company must recognize in the
current period the entire expected contract loss.

LO 12 Identify the proper accounting for losses on long-term contracts.


APPENDIX 18A LONG-TERM CONTRACT LOSSES

Illustration: Loss in Current Period


2014 2015 2016
Contract price
Casper Construction Co. $675,000 $675,000 $675,000
Cost incurred current year 150,000 287,400 215,436
Estimated cost to complete
in future years 450,000 215,436 0
Billings to customer current year 135,000 360,000 180,000
Cash receipts from customer
Current year 112,500 262,500 300,000

Prepare the journal entries to record revenue and expense for 2014, 2015, and
2016 assuming the estimated cost to complete at the end of 2015 was
$215,436.

Advance slide in presentation mode to reveal answers. LO 12


APPENDIX 18A LONG-TERM CONTRACT LOSSES

Illustration: Loss in Current Period


2014 2015 2016
Costs incurred to date $ 150,000 $ 437,400 $ 652,836
Estimated cost to complete 450,000 215,436
Est. total contract costs 600,000 652,836 652,836
Est. percentage complete 25.0% 67.0% 100.0%
Contract price 675,000 675,000 675,000
Revenue recognizable 168,750 452,250 675,000
Rev. recognized prior year (168,750) (452,250)
Rev. recognized currently 168,750 283,500 222,750
Costs incurred currently (150,000) (287,400) (215,436)
Gross profit recognized $ 18,750 $ (3,900) $ 7,314
LO 12
APPENDIX 18A LONG-TERM CONTRACT LOSSES

Illustration: Loss in Current Period

2014 2015 2016

Construction in Process 18,750 7,314


Construction Expenses 150,000 215,436
Revenue from LT Contracts 168,750 222,750

Construction in Process 3,900


Construction Expenses 287,400
Revenue from LT Contracts 283,500

LO 12
APPENDIX 18A LONG-TERM CONTRACT LOSSES

Illustration: Loss on Unprofitable Contract


2014 2015 2016
Contract price
Casper Construction Co. $675,000 $675,000 $675,000
Cost incurred current year 150,000 287,400 246,038
Estimated cost to complete
in future years 450,000 246,038 0
Billings to customer current year 135,000 360,000 180,000
Cash receipts from customer
Current year 112,500 262,500 300,000

Prepare the journal entries for 2014, 2015, and 2016 assuming the estimated
cost to complete at the end of 2015 was $246,038 instead of $170,100.

LO 12
APPENDIX 18A LONG-TERM CONTRACT LOSSES

Illustration: Loss on Unprofitable Contract


2014 2015 2016
Costs incurred to date $ 150,000 $ 437,400 $ 683,438
Estimated cost to complete 450,000 246,038
Est. total contract costs 600,000 683,438 683,438
Est. percentage complete 25.0% 64.0% 100.0%
Contract price 675,000 675,000 675,000
Revenue recognizable 168,750 432,000 675,000
Rev. recognized prior year (168,750) (432,000)
Rev. recognized currently 168,750 263,250 243,000
Costs incurred currently (150,000) (290,438) (243,000)
Gross profit recognized $ 18,750 $ (27,188) $ -

$675,000 – 683,438 = (8,438) cumulative loss LO 12


APPENDIX 18A LONG-TERM CONTRACT LOSSES

Illustration: Loss on Unprofitable Contract

2014 2015 2016

Construction in Process 18,750 -


Construction Expenses 150,000 243,000
Revenue from LT Contracts 168,750 243,000

Construction Expenses 290,438


Construction in Process 27,188
Revenue from LT Contracts 263,250

LO 12
APPENDIX 18A LONG-TERM CONTRACT LOSSES

Illustration: Loss on Unprofitable Contract

For the Cost-Recovery method, companies would recognize the


following loss :

2014 2015 2016

Loss on LT Contracts 8,438


Construction in Process 8,438

LO 12
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

Franchises
Four types of franchising arrangements have evolved:
1. Manufacturer-retailer

2. Manufacturer-wholesaler

3. Service sponsor-retailer

4. Wholesaler-retailer

LO 13 Explain revenue recognition for franchises.


APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

Franchises
Two sources of revenue:
1. Sale of initial franchises and related assets or services,
and

2. Continuing fees based on the operations of franchises.

LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

Franchises
The franchisor normally provides the franchisee with:
1. Assistance in site selection
2. Evaluation of potential income
3. Supervision of construction activity
4. Assistance in the acquisition of signs, fixtures, and equipment
5. Bookkeeping and advisory services
6. Employee and management training
7. Quality control
8. Advertising and promotion
LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

FRANCHISE ACCOUNTING
Performance obligations relate to:

◆ Right to open a business.

◆ Use of trade name or other intellectual property of the


franchisor.

◆ Continuing services, such as marketing help, training, and


in some cases supplying inventory and inventory
management.

LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

FRANCHISE ACCOUNTING
Franchisors commonly charge an initial franchise fee and
continuing franchise fees:

► Initial franchise fee (payment for establishing the relationship


and providing some initial services).

► Continuing franchise fees received


▪ In return for continuing rights granted by the agreement.
▪ For providing management training, advertising and
promotion, legal assistance, and other support.

LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

Facts: Tum’s Pizza Inc. enters into a franchise agreement on November 1,


2015, giving Food Fight Corp. the right to operate as a franchisee of Tum’s
Pizza for 5 years. Tum’s charges Food Fight an initial franchise fee of
$50,000 for the right to operate as a franchisee. Of this amount, $20,000 is
payable when Food Fight signs the agreement, and the balance is payable
in five annual payments of $6,000 each on December 31. Food Fight also
promises to pay ongoing royalty payments of 1% of its annual sales
(payable each January 31 of the following year) and is obliged to purchase
products from Tum’s at its current standalone selling prices at the time of
purchase. The credit rating of Food Fight indicates that money can be
borrowed at 8%. The present value of an ordinary annuity of five annual
receipts of $6,000 each discounted at 8% is $23,957. The discount of
$6,043 represents the interest revenue to be accrued by Tum’s over the
payment period.
LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

Identify the performance obligations and the point in time when the
performance obligations are satisfied and revenue is recognized.

Rights to the trade name, market area, and proprietary know-


how for 5 years are not individually distinct.

◆ Each one is not sold separately and cannot be used with other
goods or services that are readily available to the franchisee.

◆ Combined rights give rise to a single performance obligation.

◆ Tum’s satisfies performance obligation at point in time when


Food Fight obtains control of the rights.

LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

Identify the performance obligations and the point in time when the
performance obligations are satisfied and revenue is recognized.

Training services and equipment are distinct because similar


services and equipment are sold separately.

◆ Tum’s satisfies those performance obligations when it


transfers the services and equipment to Food Fight.

Tum’s cannot recognize revenue for the royalty payments because


it is not reasonably assured to be entitled to those royalty amounts.

◆ Tum’s recognizes revenue for the royalties when (or as) the
uncertainty is resolved.

LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

Consider the following for allocation of the transaction price at


December 31, 2015.

Training is completed in January 2016, the equipment is installed in


January 2016, and Food Fight holds a grand opening on February 2,
2016.

LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

On December 31, 2015, Tum’s signs the agreement and receives


upfront payment and note.

Cash 20,000
Notes Receivable 30,000
Discount on Notes Receivable 6,043
Unearned Franchise Revenue 20,000
Unearned Service Revenue (training) 9,957
Unearned Sales Revenue (equipment) 14,000

LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

On February 2, 2016, franchise opens. Tum’s satisfies the


performance obligations related to the franchise rights, training, and
equipment.

Unearned Franchise Revenue 20,000


Franchise Revenue 20,000
Unearned Service Revenue (training) 9,957
Service Revenue (training) 9,957
Unearned Sales Revenue (equipment) 14,000
Sales Revenue 14,000
Cost of Goods Sold 10,000
Inventory 10,000
LO 13
APPENDIX 18B REVENUE RECOGNITION FOR FRANCHISES

RECOGNITION OF FRANCHISE RIGHTS


REVENUE OVER TIME
Depending on the economic substance of the rights, the
franchisor may be providing access to the right rather than
transferring control of the franchise rights.

In this case, the franchise revenue is recognized over


time, rather than at a point in time.

LO 13
APPENDIX 18B FRANCHISE REVENUE OVER TIME

Facts: Tech Solvers Corp. is a franchisor and provides a range of


computing services (hardware/software installation, repairs, data backup,
device syncing, and network solutions) on popular Apple and PC devices.
Each franchise agreement gives a franchisee the right to open a Tech
Solvers store and sell Tech Solvers’ products and services in the area for 5
years. Under the contract, Tech Solvers also provides the franchisee with a
number of services to support and enhance the franchise brand, including

(a) advising and consulting on the operations of the store;

(b) communicating new hardware and software developments, and


service techniques;

(c) providing business and training manuals; and

(d) advertising programs and training.


LO 13
APPENDIX 18B FRANCHISE REVENUE OVER TIME

Facts: As an almost entirely service operation (all parts and other supplies
are purchased as needed by customers), Tech Solvers provides few
upfront services to franchisees. Instead, the franchisee recruits service
technicians, who are given Tech Solvers’ training materials (online manuals
and tutorials), which are updated for technology changes, on a monthly
basis at a minimum. Tech Solvers enters into a franchise agreement on
December 15, 2015, giving a franchisee the rights to operate a Tech
Solvers franchise in eastern Bavaria for 5 years. Tech Solvers charges an
initial franchise fee of €5,000 for the right to operate as a franchisee,
payable upon signing the contract. Tech Solvers also receives ongoing
royalty payments of 7% of the franchisee’s annual sales (payable each
January 15 of the following year).

LO 13
APPENDIX 18B FRANCHISE REVENUE OVER TIME

Identify the performance obligations and the point in time when the
performance obligations are satisfied and revenue is recognized.

Rights to the trade name, market area, and proprietary know-how


for 5 years are not individually distinct.

◆ Each one is not sold separately and cannot be used with other
goods or services that are readily available to the franchisee.

◆ Licensed rights and the ongoing training materials are a single


performance obligation.

◆ Tech Solvers is providing access to the rights and must continue


(over time) to perform updates and services.

LO 13
APPENDIX 18B FRANCHISE REVENUE OVER TIME

Identify the performance obligations and the point in time when the
performance obligations are satisfied and revenue is recognized.

Tech Solvers cannot recognize revenue for the royalty payments

◆ Not reasonably assured to be entitled to those revenue-based


royalty amounts.

◆ Payments represent variable consideration.

◆ Recognize revenue for royalties when (or as) uncertainty is


resolved.

LO 13
APPENDIX 18B FRANCHISE REVENUE OVER TIME

Franchise agreement signed and receipt of upfront payment and note,


December 15, 2015:

Cash 5,000
Unearned Franchise Revenue 5,000

Franchise begins operations in January 2016 and records €85,000 of


revenue for the year ended December 31, 2016.

Unearned Franchise Revenue 1,000


Franchise Revenue (€5,000 ÷ 5) 1,000
Accounts Receivable 5,950
Franchise Revenue (€85,000 x 7%) 5,950

LO 13
COPYRIGHT

Copyright © 2015 John Wiley & Sons, Inc. All rights reserved.
Reproduction or translation of this work beyond that permitted in
Section 117 of the 1976 United States Copyright Act without the
express written permission of the copyright owner is unlawful.
Request for further information should be addressed to the
Permissions Department, John Wiley & Sons, Inc. The purchaser
may make back-up copies for his/her own use only and not for
distribution or resale. The Publisher assumes no responsibility for
errors, omissions, or damages, caused by the use of these
programs or from the use of the information contained herein.
JENIS EPC

EPC – Engineering Procurement Construction

• Engineering → Design
• Procurement → Pengadaan barang yang akan dibangun
• Constructionn → Pembangunan

EPCI – Engineering Procurement Construction Installation

• Installation → memasang peralatan

EPCIC – Engineering Procurement Construction Installation Commissioning

• Commissioning – pengujian sebelum dinyatakan layak beroperai


PSAK Digantikan

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan

PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.

226
Tahapan dalam Pengakuan

Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan ;

Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;

Menentukan harga transaksi;

Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban


pelaksanaan;

Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah


menyelesaikan kewajiban pelaksanaan.
227

227
AKUNTANSI SEWA
PSAK 73; 30
Agenda

PSAK 30 Sewa

PSAK 73 Sewa

Ilustrasi

229
PSAK 30 SEWA
SEWA
• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee
untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati.

Penyewa Pesewa
• Menggunakan • Meminjamkan

Aset spesifik
Dapat diidentifikasi
Awal Sewa vs Awal Masa Sewa

 Awal Sewa (Inception of the lease) adalah tanggal yang lebih awal
antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak menyatakan
komitmen terhadap ketentuan-ketentuan pokok sewa. Pada tanggal
ini:
 Sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan
 Untuk sewa pembiayaan , jumlah yang diakui pada awal masa sewa
ditentukan
 Awal Masa Sewa (commencement of the lease term) adalah tanggal
saat lessee mulai berhak untuk menggunakan aset sewaan.
 Tanggal ini merupakan tanggal pertama kali sewa diakui (yaitu pengakuan
aset, kewajiban, penghasilan atau beban sewa)
Klasifikasi Sewa

 Lease = Sewa
 Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada
akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
 Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)

Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi


didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada
bentuk kontraknya.
Indikator-indikator Klasifikasi (Par.10)

a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa
b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah
dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan,
sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan
dilaksanakan
c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak
milik tidak dialihkan
d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara
substansial mendekati nilai wajar aset sewaan
e) Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material
Indikator Tambahan (Par. 11)

• Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang


terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee
• Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan
kepada lessee
• Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk
periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial
lebih rendah dari nilai rental pasar

Indikator – indikator di atas tidak


selalu harus konklusif.
Kasus – Klasifikasi Sewa (1)
PT XYZ menyewa mobil selama 5 tahun. Masa manfaat mobil
tersebut adalah 7 tahun. PT XYZ diberikan opsi untuk membeli
mobil tersebut pada akhir masa sewa seharga 50% dari nilai
pasar mobil ditambah 0.5% dari nilai pasar mobil pada tanggal
opsi dilaksanakan. Nilai pembayaran tersebut adalah untuk
menutup biaya penjualan mobil.
Sewa ini akan diklasifikasikan sebagai …..?

▪ Sewa Pembiayaan, karena terdapat opsi untuk membeli aset


tersebut pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai
wajar
Kasus – Klasifikasi Sewa (2)
Pada tanggal 1 Januari 2009, PT ABC menyewakan sebuah peralatan kepada PT XYZ.
Peralatan tersebut dibeli seharga $ 20,000 (Nilai wajar peralatan). Perjanjian sewa
mengandung klausul – klausul berikut ini:
▪ Masa Sewa 8 tahun
▪ Pembayaran tahunan setiap tanggal 1/1 setiap tahunnya sebesar $ 4,500
▪ Masa manfaat peralatan adalah 10 tahun
▪ Estimasi nilai sisa pada akhir masa sewa adalah $ 3,000
Sewa ini bisa dibatalkan, dan PT XYZ akan dikenakan penalti yang tidak signifikan. PT
XYZ akan mengembalikan peralatan kepada PT ABC pada akhir masa sewa. PV dari
pembayaran sewa minimum (dihitung dengan menggunakan tingkat bunga implisit
11.65%) adalah sebesar $ 18,271
Bagaimana pengakuan sewa ini di dalam laporan keuangan entitas?
Kasus – Jawaban
• Apakah kepemilikan aset akan berpindah pada akhir
masa sewa?
PT XYZ akan mengembalikan aset pada akhir masa sewa
χ
• Apakah ada opsi untuk membeli aset pada harga yang
cukup rendah dibandingkan nilai wajar?
Tidak ada cukup informasi ?

• Apakah masa sewa adalah untuk sebagian besar umur
ekonomis aset?
Masa sewa adalah 8 tahun, sama dengan 80% dari masa
manfaat aset

• Apakah aset sewaan bersifat khusus?


Tidak ada cukup informasi ?
Kasus – Jawaban


• Apakah nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara
substansial mendekati nilai wajar aset sewaan?
PV pembayaran sewa minimum $ 18,271
FV peralatan $ 20,000
→ PV pembayaran sewa minimum = 91.4% dari FV peralatan

 Apabila lessee membatalkan sewa, apakah kerugian lessor akan


ditanggung oleh lessee? χ
PT XYZ dikenakan pinalti yang tidak signifikan
Kasus – Jawaban

?
 Apakah laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar
residu akan dibebankan kepada lessee?
Tidak ada cukup informasi

• Apakah lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan


sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang
secara substansial lebih rendah dari nilai rental pasar?
Tidak ada cukup informasi
χ
PT XYZ akan mengembalikan peralatan pada akhir masa
sewa
Kasus – Jawaban

• Kesimpulan
• Tes masa sewa dan tes masa kini hanya menunjukkan
bahwa sebagian besar manfaat akan dialihkan pada awal
masa manfaat aset.
• Sewa dapat dibatalkan dengan penalti yang tidak signifikan.
• Kurangnya informasi yang tersedia, sehingga tidak dapat
dilakukan analisa yang mendalam.
• Sewa diklasifikasikan sebagai Sewa Operasi.
Pengakuan Awal (Par. 16)

 Aset dan kewajiban diakui sebesar nilai wajar aset sewaan


atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
 Tingkat diskonto yang digunakan adalah tingkat suku bunga
implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan secara praktis; jika
tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental
lessee.
 Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke
dalam jumlah yang diakui sebagai aset, termasuk biaya
sehubungan dengan aktivitas sewa tertentu, seperti negosiasi
dan pemastian pelaksanaan sewa.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal (Par. 21)

• Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara


bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian
yang merupakan pelunasan kewajiban.
• Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode
selama masa sewa.
Penyusutan dan Penurunan nilai
 Penyusutan (Par. 23 – 24)
 Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus konsisten
dengan aset yang dimiliki sendiri, berdasarkan PSAK 16
dan PSAK 19.
 Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa
lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir
masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama
periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur
manfaat aset sewaan.
 Penurunan Nilai (Par. 26)
 Untuk menentukan apakah suatu aset sewaan
mengalami penurunan nilai, entitas menerapkan PSAK
48: Penurunan Nilai
Penyajian dan Pengungkapan
▪ Selain harus memenuhi ketentuan PSAK 50, hal-hal berikut ini harus diungkapkan oleh
Lessee (Par. 27):
• Jumlah neto nilai tercatat untuk setiap kelompok aset pada tanggal neraca
• Rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum di masa depan pada tanggal
neraca, dengan nilai kininya untuk setiap periode berikut:
o Sampai dengan satu tahun
o Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
o Lebih dari lima tahun
▪ Rental kontijen yang diakui sebagai beban periode tersebut
▪ Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa lanjut di masa depan dari
kontrak sewa lanjut tidak dapat dibatalkan pada tanggal neraca.
▪ Penjelasan umum isi perjanjian sewa yang material:
o Dasar penentuan utang rental kontinjen
o Opsi perpajangan atau pembelian
o Pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa, misalnya yang
terkait dengan dividen, tambahan utang, dan sewa lanjut.
Pengakuan dan Pengukuran

• Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar


garis lurus selama masa sewa kecuali terdapat dasar
sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola
waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna
(par. 29).
Penyajian dan Pengungkapan
 Selain harus memenuhi ketentuan PSAK 50, hal-hal berikut ini harus diungkapkan oleh
Lessee (Par. 31):
• Total pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat
dibatalkan untuk setiap periode berikut:
o Sampai dengan satu tahun
o Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
o Lebih dari lima tahun
• Total pembayaran sewa lanjut minimum masa depan, yang dihitung pada tanggal neraca.
• Pembayaran sewa dan sewa lanjut yang diakui sebagai beban periode berjalan, dengan
pengungkapan terpisah untuk masing-masing jumlah pembayaran minimum sewa, sewa
kontinjen dan pembayaran sewa lanjut
• Deskripsi umum perjanjian sewa lessee yang signifikan:
o Dasar penentuan utang rental kontinjen
o Persyaratan untuk memperbarui kembali perjanjian sewa atau adanya opsi pembelian
o Pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa, misalnya yang
terkait dengan dividen, tambahan utang, dan sewa lanjut.
LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

• PENGAKUAN AWAL
• Lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca
sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto aset tersebut
(par 32).
• Investasi sewa neto adalah investasi sewa bruto yang didiskontokan
dengan tingkat bunga implisit dalam sewa.
• Investasi sewa bruto adalah penjumlahan agregat dari:
• Pembayaran sewa minimum yang akan diterima lessor, dan
• Nilai residu yang tidak dijamin, yang menjadi hak lessor.
• Investasi sewa neto = PV (MLP + unguaranteed residual value).
• Nilai investasi sewa neto ini biasanya sama dengan nilai wajar aktiva
pada awal sewa (inception of the lease)
• Selisih antara nilai Investasi sewa bruto dan nilai Investasi sewa neto
adalah Penghasilan pembiayaan tangguhan (unearned finance income).
LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

• PENGAKUAN AWAL
• Untuk sewa pembiayaan selain yang melibatkan lessor
pabrikan atau dealer, biaya langsung awal diperhitungkan
sebagai bagian dari pengukuran awal piutang sewa
pembiayaan dan mengurangi penghasilan yang diakui
selama masa sewa (par 34).
• Tingkat bunga implisit dalam sewa ditentukan sedemikian
rupa sehingga tidak diperlukan pengungkapan yang
terpisah (par 34).
LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

• PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL


• Penerimaan pembayaran dari piutang sewa diperlakukan
sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan
(par 33).
• Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu
pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian
periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam
sewa pembiayaan (par 35).
LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN
• PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
• Pengungkapan yang dipersyaratkan dalam PSAK 50
• Rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kini piutang
pembayaran sewa minimum pada tanggal neraca
• Klasifikasi investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran
sewa minimum:
• Kurang dari 1 tahun
• 1 – 5 tahun
• Lebih dari 5 tahun
• Penghasilan pembiayaan tangguhan
• Nilai residu yang tidak dijamin yang diakru sebagai laba lessor
• Akumulasi penyisihan piurang tidak tertagih atas pembayaran sewa
minimum
• Rental kontinjen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode
berjalan
• Penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor yang material.
LESSOR – PABRIKAN/DEALER

• Lessor pabrikan atau dealer mengakui laba atau rugi


atas penjualan pada suaru periode sesuai kebijakan
entitas atas penjualan biasa.
• Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh lessor pabrikan
atau dealer sehubungan dengan negosiasi dan
pengaturan sewa diakui sebagai beban ketika laba
penjualan diakui.

252
LESSOR – SEWA OPERASI

• Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat


aset tersebut (par 46)
• Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan
dengan garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar
sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dimana
manfaat penggunaan aset menurun (par 47)
• Biaya Langsung Awal yg dikeluarkan oleh lessor ditambahkan ke
jumlah tercatat aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa
sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa (par 49)
• Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus konsisten dengan
kebijakan penyusutan normal untuk aset sejenis, dan dihitung
sesuai PSAK 16 dan PSAK 19 (par 50)

253
LESSOR – SEWA OPERASI

• Hal yang dipersyaratkan dalam PSAK 50


• Jumlah agregat pembayaran sewa minimum di masa depan
dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap
periode berikut:
• Sampai dengan satu tahun
• Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
• Lebih dari lima tahun
• Total rental kontinjen yang diakui sebagai penghasilan dalam
periode berjalan

254
LESSOR – SALE & LEASE BACK

• Dicatat sebagai SEWA PEMBIAYAAN (par 56)


• Selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai
pendapatan oleh lessee
• Selisih tersebut akan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa
• Apabila harga jual = nilai wajar aset, maka laba atau rugi harus diakui
segera.
• Apabila harga jual < nilai wajar aset,
• Rugi tersebut dapat segera diakui, atau
• Rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa
depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus
ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan
pembayaran sewa selama periode penggunaan aset

255
LESSOR – SALE & LEASE BACK - OPERASI

• Apabila harga jual < nilai wajar aset,


• Terdapat Rugi penjualan aset sebesar Rp1milyar
• Perlu dicari informasi apakah pembayaran sewa tahunan dilakukan
pada harga pasar atau lebih rendah dari harga pasar
• Apabila Rp500juta per tahun memang sudah harga pasarnya, maka
kerugian akan langsung diakui
• Namun apabila Rp500juta tersebut lebih rendah dari harga pasar, maka
kerugian tersebut akan ditangguhkan dan diamortisasi selama 5 tahun
LESSOR – SALE & LEASE BACK - OPERASI

• Dicatat sebagai SEWA OPERASI (par 58) cont..


• Apabila harga jual > nilai wajar, maka selisih lebih dari nilai wajar tersebut
ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.
• Apabila nilai wajar aset < nilai tercatat, maka kerugian sebesar selisih antara nilai
tercatat dan nilai wajar harus diakui segera (par 60).
PSAK 73 SEWA
PSAK 73 Sewa

• Adopsi IFRS 16 Leases.


• Menggantikan PSAK terkait dengan sewa
• Tanggal efektif 1 Januari 2020, dengan
penerapan dini diperkenankan hanya jika
menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari
Kontrak dengan Pelanggan.
PSAK 73 SEWA

PSAK yang digantikan

• PSAK 30 Sewa
• ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu Sewa
• ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif
• ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan Bentuk
Legal Sewa
• ISAK 25 Hak atas Tanah

Tanggal Efektif

• 1 Januari 2020
STRUKTUR STANDAR

STANDAR
• Tujuan; Ruang Lingkup
• Pengecualian Pengakuan
• Mengidentifikasi Sewa
• Masa Sewa
• Penyewa
• Pesewa
• Transaksi Jual dan Sewa Balik

LAMPIRAN
• A. Daftar istilah, B. Pedoman Penerapan, C. Tanggal Efektif dan
Ketentuan Transisi, D. Amandemen terhadap PSAK

CONTOH ILUSTRASI

DASAR KESIMPULAN
PSAK 73 SEWA

Tujuan Standar

• menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan


atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya
untuk penyewa.

Pokok Pengaturan

• Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use assets)


dan liabilitas sewa. Pengecualian:
• sewa jangka-pendek dan
• sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah.
• Pesewa mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa
pembiayaan dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.
RUANG LINGKUP SEWA

Ruang Lingkup

• Mengatur seluruh sewa termasuk sewa aset hak-guna dalam


subsewa masuk dalam ruang lingkup PSAK 73, kecuali:
• sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak,
gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui;
• sewa aset biologis (PSAK 69);
• perjanjian konsesi jasa (ISAK 16);
• lisensi kekayaan intelektual (PSAK 72)
• Hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi (PSAK 19)
untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung,
manuskrp, hak paten dan hak cipta.
PENGECUALIAN PENGAKUAN

Penyewa dapat memilih untuk tidak menerapkan persyaratan


dalam paragraf 22–49 untuk: (par 6)
• sewa jangka-pendek; dan
• sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah (sebagaimana
dideskripsikan dalam paragraf PP03–PP08).

Jika paragraf 06 diterapkan untuk sewa jangka pendek, maka


penyewa mempertimbangkan sewa tersebut sebagai sewa baru
•untuk tujuan
terdapat Pernyataan
modifikasi ini, jika:
sewa; atau
• terdapat perubahan masa sewa (sebagai contoh, penyewa
mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan
masa sewanya).
PENGECUALIAN PENGAKUAN

Pemilihan sewa jangka-pendek dibuat berdasarkan kelas


aset pendasar yang terkait dengan hak guna.

Kelas aset pendasar adalah pengelompokan aset pendasar


dengan sifat dan penggunaan yang serupa dalam operasi
entitas.

Pemilihan untuk sewa yang aset pendasarnya bernilai


rendah dapat dilakukan atas dasar sewa-per-sewa
Pengecualian

• Sewa jangka pendek


• Kurang dari 12 bulan tidak mengandung opsi beli
• Sewa aset bernilai rendah
• Aset pendasar tidak memiliki ketergantungan atau interalasi dengan aset
lain
• Rendah secara absolut (IFRS 5.000), tanpa memperhatikan materialitas
• Ketika aset baru bernilai material, maka penilaian dari aset baru
• Jika aset disubsewakan maka tidak memenuhi aset bernilai rendah
• Contoh laptop, HP, furniture

Jika menerapkan opsi pengecualian diperlakukan sebagai


sewa operasi dan menerapkan persyaratan pengungapan
266
IDENTIFIKASI SEWA

Identifikasi Sewa
• Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak
tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset
identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan
dengan imbalan (PP09-PP31).

Jangka waktu dapat dideskripsikan sebagai jumlah


penggunaan aset indetifikasian misal unit produksi.

Entitas menilai kembali kontrak jika syarat dan ketentuan


kontrak berubah
MENGIDENTIFIKASI SEWA

Aset identifikasian
• Ditetapkan secara eksplisit atau secara implisit
• Pemasok (supplier tidak memiliki hak substitusi substantive
• Bagian kapasitas aset secara fisik dapat dibedakan

Penyewa secara substantial mendapat manfaat ekonomik


dari penggunaan aset

Penyewa mengarahkan penggunaan aset

Kontrak mengandung sewa


MEMISAHKAN KOMPONEN SEWA

• untuk kontrak yang merupakan, atau mengandung,


sewa, entitas mencatat masing-masing komponen
sewa dalam kontrak sebagai sewa secara terpisah dari
komponen nonsewa dari kontrak, kecuali cara praktis.
• Pedoman cara pemisahan komponen kontrak (PP32-
PP33).
Penyewa
• Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan tambahan komponen sewa
atau nonsewa → penyewa mengalokasi imbalan dalam kontrak ke komponen sewa
berdasarkan harga tersendiri relatif komponen sewa dan harga tersendiri agregat dari
komponen nonsewa.
• Harga tersendiri ditentukan berdasarkan harga yang akan dibebankan oleh pesewa,
atau pemasok serupa, kepada entitas, secara terpisah.
• Jika harga tersendiri yang dapat diobservasi tidak tersedia, → penyewa mengestimasi
dengan memaksimalkan penggunaan informasi yang dapat diobservasi.
• Cara praktis, penyewa dapat memilih, berdasarkan kelas aset
• pendasar, untuk tidak memisahkan komponen nonsewa dari komponen sewa, dan
memilih mencatat sebagai komponen sewa tunggal.
• Penyewa tidak menerapkan cara praktis untuk derivatif lekatan yang memenuhi
kriteria PSAK 71.
• Kecuali cara praktis dalam paragraf 15 diterapkan, penyewa mencatat komponen
nonsewa dengan menerapkan Pernyataan relevan lainnya.
Pesewa

• Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan


tambahan satu atau lebih komponen sewa atau nonsewa,
pesewa mengalokasi imbalan dalam kontrak dengan
menerapkan PSAK 72: paragraf 73–90.
Masa Sewa
• Entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa yang tidak
dapat dibatalkan, dan juga:
(a) periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang
sewa jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi
tersebut; dan
(b) periode yang dicakup oleh opsi untuk menghentikan sewa
jika penyewa cukup pasti untuk tidak mengeksekusi opsi
tersebut.
Masa Sewa
• Entitas merevisi masa sewa jika terdapat perubahan dalam periode sewa yang
tidak dapat dibatalkan.
• Sebagai contoh, periode sewa yang tidak dapat dibatalkan akan berubah jika:
• penyewa mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam
penentuan masa sewa;
• penyewa tidak mengeksekusi opsi yang sebelumnya termasuk dalam
penentuan masa sewa;
• suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual mewajibkan penyewa
untuk mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam
penentuan masa sewa; atau
• suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual membatasi penyewa untuk
mengeksekusi opsi yang sebelumnya termasuk dalam menentuan masa
sewa.
Akuntansi Penyewa

Model Akuntansi Tunggal

• Penyewa mengakui aset dan liabilitas untuk seluruh


sewa dengan masa sewa lebih dari 12 bulan, kecuali
aset pendasarnya bernilai-rendah.
• Penyewa mengakui aset hak-guna yang
merepresentasikan haknya untuk menggunakan aset
pendasar sewaan dan liabilitas sewa yang
merepresentasikan kewajibannya untuk membayar
sewa.
Akuntansi Penyewa

Pengukuran
• Penyewa mengukur aset hak-guna dengan cara yang
serupa dengan aset non-keuangan lain (seperti aset
tetap) dan liabilitas sewa dengan cara yang serupa
dengan liabilitas keuangan lainnya.
• Penyewa mengakui penyusutan aset hak-guna dan
bunga atas liabilitas sewa
• Mengklasifikasikan pembayaran kas untuk liabilitas
sewa menjadi bagian pokok dan bagian bunga dan
menyajikannya dalam laporan arus kas sesuai PSAK 2:
Laporan Arus Kas.
Biaya Perolehan

• jumlah pengukuran awal liabilitas sewa, sebagaimana dideskripsikan


dalam paragraf 26;
• pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal
permulaan, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima;
• biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh penyewa; dan
• estimasi biaya yang akan dikeluarkan oleh penyewa dalam
membongkar dan memindahkan aset pendasar, merestorasi tempat di
mana aset berada atau merestorasi aset pendasar ke kondisi yang
disyaratkan oleh syarat dan ketentuan sewa, kecuali biaya-biaya
tersebut dikeluarkan untuk menghasilkan persediaan. Penyewa dikenai
kewajiban atas biaya-biaya tersebut baik pada tanggal permulaan atau
sebagai konsekuensi dari telah menggunakan aset pendasar selama
periode tertentu.
Akuntansi Penyewa

Teknik Pengukuran

• Aset dan liabilitas yang timbul dari sewa pada awalnya


diukur berdasarkan nilai kini pembayaran sewa.
• Pengukuran tersebut termasuk pembayaran sewa yang
tidak dapat dibatalkan (termasuk pembayaran terkait-
inflasi), dan juga termasuk pembayaran yang akan
dilakukan pada periode opsional jika penyewa cukup
pasti untuk mengeksekusi opsi perpanjangan sewa
atau tidak mengeksekusi opsi penghentian sewa.
Pengakuan Awal

Pengakuan dan Pengukuran Awal


• mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa
• mengukur aset hak-guna pada biaya perolehannya.
• mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang
belum dibayar pada tanggal permulaan.
• Pembayaran sewa didiskontokan dengan menggunakan suku
bunga implisit dalam sewa jika suku bunga tersebut dapat
ditentukan.
• Dapat menggunakan suku bunga pinjaman inkremental
penyewa jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat
ditentukan (par 26)
Pembayaran sewa
• pembayaran tetap (termasuk pembayaran tetap secara-substansi
sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf PP42), dikurangi dengan
piutang insentif sewa;
• pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku
bunga yang pada awalnya diukur dengan menggunakan indeks atau
suku bunga pada tanggal permulaan (sebagaimana dideskripsikan dalam
paragraf 28);
• jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan oleh penyewa dalam jaminan
nilai residual;
• harga eksekusi opsi beli jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi
opsi tersebut (dinilai dengan mempertimbangkan faktor yang
dideskripsikan dalam paragraf PP37–PP40); dan
• pembayaran penalti karena penghentian sewa, jika masa sewa
merefleksikan penyewa mengeksekusi opsi untuk menghentikan sewa.
Akuntansi Penyewa

Pengukuran Selanjutnya

• mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya,


kecuali entitas menerapkan model pengukuran lain; dan
• mengukur liabilitas sewa untuk merefleksikan bunga atas
liabilitas sewa, sewa yang telah dibayar, dan penilaian
kembali atau modifikasi sewa atau pembayaran sewa tetap
secara-substansi revisian serta mengukur kembali liabilitas
sewa untuk merefleksikan perubahan pembayaran sewa
Pengukuran selanjutnya aset

• Untuk menerapkan model biaya, penyewa mengukur aset


hak-guna pada biaya perolehan:
• dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai (PSAK 48); dan
• disesuaikan dengan pengukuran kembali liabilitas sewa yang
ditetapkan dalam paragraf 36(c) → revaluasi/fair value.
• Penyewa menerapkan persyaratan penyusutan dalam PSAK 16: Aset
Tetap dalam menyusutkan aset hak-guna, dengan mempertimbangkan
persyaratan dalam paragraf 32.
• jika biaya perolehan aset hak-guna merefleksikan penyewa akan
mengeksekusi opsi beli, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari
tanggal permulaan hingga akhir umur manfaat aset pendasar.
• Jika tidak, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari tanggal
permulaan hingga tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat aset
hak-guna atau akhir masa sewa.
Pengukuran selanjutnya liabilitas sewa

• Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur liabilitas sewa dengan:


• meningkatkan jumlah tercatat untuk merefleksikan bunga atas
liabilitas sewa;
• mengurangi jumlah tercatat untuk merefleksikan sewa yang telah
dibayar; dan
• mengukur kembali jumlah tercatat untuk merefleksikan penilaian
kembali atau modifikasi sewa yang ditetapkan dalam paragraf 39–
46, atau untuk merefleksikan pembayaran sewa tetap secara-
substansi revisian (lihat paragraf PP42).
• Bunga atas liabilitas sewa pada masing-masing periode selama masa
sewa adalah jumlah yang menghasilkan suku bunga periodik yang
konstan atas sisa saldo liabilitas sewa.
Penilaian kembali liabilitas sewa

• Penyewa mengakui jumlah pengukuran kembali liabilitas sewa sebagai


penyesuaian terhadap aset hak-guna. Akan tetapi, jika jumlah tercatat
aset hak-guna berkurang menjadi nol dan masih terdapat pengurangan
dalam pengukuran liabilitas sewa, maka penyewa mengakui sisa jumlah
pengukuran kembali dalam laba rugi.
• Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan
pembayaran sewa revisian menggunakan tingkat diskonto revisian, jika:
• terdapat perubahan masa sewa, sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf
20–21. Penyewa menentukan pembayaran sewa revision berdasarkan masa
sewa revisian; atau
• terdapat perubahan pada penilaian atas opsi untuk membeli aset pendasar,
dinilai dengan mempertimbangkan kejadian dan keadaan yang
dideskripsikan dalam paragraf 20–21 dalam konteks opsi beli. Penyewa
menentukan pembayaran sewa revisian untuk merefleksikan perubahan
dalam jumlah terutang dalam opsi beli.
Akuntansi Penyewa

Modifikasi Sewa

• Sewa mensyaratkan agar penyewa mencatat modifikasi sewa


sebagai sewa terpisah jika 2 kondisi terpenuhi

Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

• Sewa mencakup persyaratan pengungkapan untuk penyewa.


• Penyewa perlu menerapkan pertimbangannya dalam menentukan
informasi yang akan diungkapkan untuk mencapai tujuan dalam
menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai
dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas penyewa.
Akuntansi Pesewa

Prinsip pengakuan
• Sewa secara substansial melanjutkan persyaratan akuntansi untuk
pesewa yang telah diatur sebelumnya dalam PSAK 30: Sewa.
• Pesewa tetap mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau
sewa pembiayaan dan mencatat kedua sewa tersebut secara berbeda.

Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

• Sewa mensyaratkan agar aset pendasar sewa operasi disajikan dalam


laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat aset pendasar tersebut
• Mensyaratkan pengungkapan informasi yang memberikan dasar bagi
pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap
laporan keuangan pesewa, khususnya pengungkapan tambahan bagi
pesewa tentang eksposur risiko pesewa terutama terkait risiko nilai
residual.
TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK
• Jika entitas (penjual–penyewa) mengalihkan aset kepada
entitas lain (pembeli–pesewa) dan menyewa aset tersebut
kembali dari pembeli–pesewa, maka baik penjual–penyewa
maupun pembeli–pesewa mencatat kontrak pengalihan dan
sewa
• Entitas menerapkan persyaratan penentuan kapan
kewajiban pelaksanaan dalam PSAK 72: Pendapatan dari
Kontrak dengan Pelanggan telah terpenuhi untuk
menentukan apakah pengalihan aset dicatat sebagai
penjualan aset tersebut.
TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK
• Jika pengalihan aset memenuhi PSAK 72, maka:
• penjual–penyewa mengukur aset hak-guna yang timbul dari
sewa-balik pada proporsi jumlah tercatat aset sebelumnya
yang terkait dengan hak guna yang dipertahankan oleh
penjual–penyewa.Penjual–penyewa mengakui hanya jumlah
untung atau rugi yang terkait dengan hak yang dialihkan ke
pembeli–pesewa.
• pembeli–pesewa mencatat pembelian aset dengan
menerapkan Pernyataan yang relevan, dan untuk sewa dengan
menerapkan persyaratan akuntansi pesewa dalam Pernyataan
ini.
TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK
• Jika nilai wajar imbalan untuk penjualan aset tidak sama dengan nilai
wajar aset, atau jika pembayaran untuk sewa tidak sama dengan harga
pasar, maka entitas melakukan penyesuaian di bawah ini untuk mengukur
hasil penjualan pada nilai wajar:
• jika di bawah harga pasar, maka dicatat sebagai pembayaran sewa dibayar di
muka; dan
• jika di atas harga pasar, maka dicatat sebagai tambahan pembiayaan yang
diberikan oleh pembeli–pesewa kepada penjual–penyewa.
• Entitas mengukur kemungkinan penyesuaian berdasarkan mana yang
lebih dapat ditentukan dari:
• selisih antara nilai wajar imbalan penjualan dan nilai wajar aset; dan
• selisih antara nilai kini pembayaran kontraktual sewa dan nilai kini
pembayaran sewa pada harga pasar.
CONTOH 1
• PT. Anggrek melakukan kontrak sewa peralatan selama 3 tahun.
Pembayaran sewa per tahun adalah Rp20 juta; Rp 24 juta dan Rp 28
juta. Tidak ada opsi membeli dan insentif lain dalam kontrak. Bunga
implisit sebesar 4,235% sehingga nilai kini dari sewa sebesar Rp66juta.
• Jurnal yagn dibuat adalah
Aset hak guna 66 juta
Liabilitas sewa 66 juta
Beban bunga 2,796juta
Liabilitas sewa 2,796juta
Beban depresiasi 22 juta
Aset hak guna 22 juta
Liabilitas sewa 20 juta
Kas 20 juta
CONTOH 1
Tanggal Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Kas 20.00 24.00 28.00
Beban diakui
Beban bunga 2.80 2.07 1.13
Beban depresiasi 22.00 22.00 22.00
Total beban 24.80 24.07 23.13
Laporan Posisi Keuangan
Aset hak guna 66.00 44.00 22.00
Liabilitas sewa -66.00 -48.80 -26.87

Utang awal 66.00 48.80 26.87


Bunga 2.80 2.07 1.13
Utang akhir 68.80 50.87 28.00
Pembayaran 20.00 24.000 28.00
Ppt by Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Modified by Rida Perwita Sari
21 Desember 2020 291

Anda mungkin juga menyukai