ASUHAN KEPERAWATAN
KANKER PAYUDARA
Dosen Pengampu :
Lenni Pasaribu
Haiki Tauhid
Jery Krismon
Alhamdulillah penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
jualah penyusun dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “ penyakit
Penyusun sangat menyadari, bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan maupun
kesalahan, untuk itu kepada para pembaca yang budiman harap memaklumi adanya mengingat
keberadaan penyusunlah yang masih banyak kekurangannya. Dalam kesempatan ini pula
penyusun mengharapakan kesediaan pembaca untuk memberikan saran yang bersifat perbaikan,
yang dapat menyempurakan isi makalah ini dan dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.
Ucapan terimakasih sangat perlu penyusun haturkan kepada dosen mata kuliah
Keperawatan maternitas , sekaligus sebagai pembimbing dalam pembuatan makalah ini, semoga
atas atas kebesaran hati dan kebaikan beliau mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin
Akhir kata semoga makalah ini dapat membawa wawasan, khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi para pembaca yang budiman.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kanker payudara ...............................................................................
B. Patofisiology ......................................................................................................
C. Klasifikasi atau Jenis jenis kanker payudara .....................................................
D. Factor Faktor Penyebab .....................................................................................
E. Pengobatan Kanker ............................................................................................
F. Strategi Pencegahan ...........................................................................................
G. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).........................................................
H. Kasus Sesuai Konsep .........................................................................................
BAB IV
A. Kesimpulan ........................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, yang tidak hanya
terdapat pada manusia tetapi pada hewan dan tumbuh-tumbuhan, akibat adanya
kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Salah satu sebab
kerusakan itu ialah adanya mutasi gen. Mutasi gen adalah suatu keadaan ketika sel
mengalami perubahan sebagai akibat adanya paparan sinar ultraviolet, sinar UV, bahan
kimia ataupun bahan-bahan yang berasal dari alam.
Kanker Payudara (Carcinoma mammae)merupakan suatu penyakit yangganas dan
berasal dari kelompok parenkim (parenchima).Kanker payudara adalah penyakit yang
ditandai dengan terjadinyapertumbuhan berlebihanatau perkembangan tidak terkontrol
dari sel-sel ataujaringan payudara. Penyakit kanker payudara merupakan keganasan yang
dapat dicegah edini mungkin dengan berbagai cara seperti pemeriksaan payudara
sendiri(SADARI), pemeriksaan mamografi, menerapkan hidup sehat,konsumsi makanan
pencegah kanker, mengurangi stress.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kanker payudara ?
2. Bagaimana Patofisiology ?
3. Apa saja Klasifikasi atau Jenis jenis kanker payudara ?
4. Apa saja Factor Faktor Penyebab ?
5. Bagaimana Pengobatan Kanker ?
6. Bagaiman Strategi Pencegahan ?
7. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kanker payudara !
2. Untuk mengetahui Bagaimana Patofisiology !
3. Unutuk mengetahui Klasifikasi atau Jenis jenis kanker payudara !
4. Untuk mengetahui Factor Faktor Penyebab !
5. Untuk mengetahui Pengobatan Kanker !
6. Untuk mengetahui Strategi Pencegahan !
7. Unutuk mengetahui Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) !
8. Untuk mengetahui cara memahami Askep kanker Payudara
BAB II
PEMBAHASAN
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. ini adalah jenis kanker
Jenis kanker paliing umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang
kanker payudara, walaupun kemungkinan lebih kecil dari 1 diantara 1000. Pengobatan
yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan
kemoterapi maupun radiasi. Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal,cepat dan tidak terkendali. Selain itu kanker payudara (Carcinoma mammae)
didefenisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchyma (Walyani 2011).
Kanker payudara adalah tumor kanker) ganas yang bermula dari sel sel payudara.
Untuk bisa memahami kanker payudara, sangatlah penting memahami beberapa dasar
dari struktur atau bagian bagian normal dari payudara. Payudara wanita terbentuk dari
beberapa hal, yaitu kelenjar kelenjar yang memproduksi susu payudara yang disebut
(lobula), pembuluh pembuluh (tabung kecil yang membawa susu dari lobula ke putting),
Jaringan lemak konektif, pembuluh darah, dan pembuluh limfa. Kebanyakan kanker
payudara bermula dalam sel sel yang ada pada pembuluh pembuluh atau Duct ( Knaker
ductal), meski sebagian juga bermula pada lobula lobulla (kanker lobula) dan sejumlah
kecil bermula pada jaringan jaringan yang lain (Pamungkas 2009).
Kasus kanker payudara terbanyak ditemukan pada umur Kelompok kasus kanker
payudara terbanyak ditemukan pada rentang umur >42 tahun dengan jumlah 33
responden (82,5%) dan kasus terendah pada rentang umur ≤42 tahun dengan jumlah 7
responden (17,5%). Grafik 1. Tingginya proporsi pada stadium III disebabkan karena
kesadaran responden untuk melakukan pengobatan pada gejala awal atau pada stadium
dini masih sangat rendah dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang penyakit kanker
payudara (Yulianti, Santoso, and Sutinigsih 2016).
Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak menyerang perempuan.
Setiap 2 dari 10.000 perempuan di dunia diperkirakan akan mengalami kanker payudara
setiap tahunnya. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian yang
diakibatkan oleh kanker pada perempuan oleh kanker pada perempuan di seluruh dunia
(Depkes RI,2009). Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak menyerang
perempuan. Diperkirakan jumlah kasus baru tidak kurang dari 1.050.346 petahun.
Berdasarkan estimasi International Agency for Research ofCancer, pada tahun 2020 akan
ada 1,15juta kasus baru kanker payudardengan 411.000 kematian. Sebanya70% kasus
baru dan 55% kematiandiprediksi terjadi di negara berkembang. Data International
UnionAgainst Cancer dari World HealtOrganization (UICC) tahun 2009 menunjukkan
setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderitakanker dan 7,6 juta di antarany
meninggal dunia karena kanker. Jika tidak diambil tindakan pengendaliayang memadai,
pada tahun 2030 diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta di
antaranyakan meninggal dunia karena kanker.Kejadian ini akan terjadi lebih cepat
dinegara miskin dan berkembang Berdasarkan data Global burden of cancer (Globocan),
kanker payudaramerupakan kanker terbanyak padperempuan di Indonesia (26 pe100.000)
diikuti kanker leher rahim (16per 100.000) (Priyatin Cici, Elisa Ulfiana 2013).
B. Patofisiology
a. Transformasi
Sel sel kanker di bentuk dari sel sel normal dalam suatu prses rumit yang di
sebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
Fase inisiasi pada tahap ini terjadi sesuatu perubahaan dalam bahan genetik
sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang dissebut karsinogen. Yang bisa merupakan bahan
kimia, virus, radiasi atau penyinaran, atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel
memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel
atau bahan lainnya yang disebut promoter, menyebabkan sel lebi rentan terhadap
suatu karsinogen. Bahka gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih
peka untuk mengalami suatu keganasan.
Fase promosi pada tahap inni suatu sel yang telah mengalami insiasi akan
berubah menjadi ganas . sel yang belum melewati tahap insiasi tidak akan
berpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa factor untuk menjadi
keganasan 9 gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen) (Pamungkas 2009).
b. Fase metastasis
Metastasis menuju ketulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker
payudara, beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma
hiperkalsemia, pathological fractures atau spinal cord compression. Metastasis
demikian bersifat osteolitik, yang berarti bahwa osteoklas hasil induksi sel
kaanker merupakan mediator osteolisi danmempengaruhi diferensiasi dan
aktivitas osteoblas serta osteoklas lain sehingga meningkatkan resorpsi tulang.
Tulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang
mengandung kalsium dengan Kristal hydroxyappatite sehingga mekaniisme yang
biasa digunakan oleh sel kanker untuk membuat ruang pada matriks ekstraseluler
dengan penggunaan enzim metalloproteinase matriks tidaklah efektif. Oleh sebab
itu, resorbsi tulang yang memungkinkan invasi neoplastik terjadi akibat interaksi
VEGF. VEGF merupakan mitogen angiogentik negative seperti angiostatin, sel
endothelial yang berinteraksi dengan VEGF sel kanker melalui pencerap VEGFR-
1 dan VEGFR-2, akan meluruhkan matrriks ekstraseluler, bermigrasi dan
membentuk tubulus (Pamungkas 2009).
Gambar 2.1
Anatomi Payudara
E. Pengobatan Kanker
Menurut (Priyatin Cici, Elisa Ulfiana 2013) ada beberapa pengobatan kanker
payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit yaitu ;
1. Mastektomi
Adalah operasi pengangkatan payudara ada jenis mastektomi yaitu :
a) Modified radical Mastectomy : yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara dari tulang dada, tulang selangkang, tulang iga, seta benjolan
di sekitar ketiak.
b) Total (Simple) mastektomi : yaitu operasi pengangkatan selruh
payudara saja tetapi bukan klenjar di ketiak.
c) Radical Mastectomy : yaitu operasi pengankatan sebagian dari
payudara. Biasanya disebut lumpectomy yaitu pengangkatan hanya
pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara.
Operasi ini selalu di ikuti dengan pemberian radiotherapy. Biasanya
lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya
kurang dar 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
2. Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena
kanker dengan mengggunakan sinar x dan sinar gamma yang bertujuan
membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi.
Pengobatan ini tubuh menjadi lemah nafsu makan berkurang, warna kulit
disekitar payudara menjadi hitam. Serta Hb dan Leukosit cendenrung
menurun sebagai akibat dari radiasi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat obatan anti kanker atau sitokina
dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan
membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis. Tidak hanya sel kanker
pada payudara tapi juga di seluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien
mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat obatan
yang di berikan pada saat kemoterapi (Priyatin Cici, Elisa Ulfiana 2013).
F. Strategi Pencegahan
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi
kesehatan karena di lakukan pada orang yang sehat melalui upaya menghindarkan diri
dari keterpaparan pada berbagai factor resiko dan melaksanakan pola hidup sehat.
Pencegahan primer ini juga bisa merupakan pemeriksaan SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri) yang di lakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil factor
resiko terken kanker payudara.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegan sekuder di lakukan terhadap individu yang memiliki resiko untuk
terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus heid normal
merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan
dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus menggalami
perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari
semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus menerus pada
mammografi pada wanita yang sehhat merupakan salah satu factor resiko terjadinya
kanker payudara. Karena itu skrinning dengan mamografi tetap dapat di laksankan
dengan beberapa pertimbangan antara lain:
a) Wanita yang sudah mancapai usia 40 tahun di anjurkan melakukan cancer
risk assessment survey.
b) Pada wanita dengan factor resiko mendapat rujukan untuk di lakukan
mommografi setiap blaan.
c) Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai
mencapai usia 50 tahun.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier biasanya di arahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan
staadiumnya akan tetapi mengurangi ke cacatan dan memperpanjang harapan hidup
penderita. Pencegahan tersier ini penting untuk meningkaatkan kualitas hidup
penderita serta mencegah komplokasi penyakit dan meneruskan pengobatan.
Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak
terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan
tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu pengobatan yang di
berikan hanya berupa simptomatik dan di anjurkan untuk mencari pengobatan
alternative dengan obat herbal kanker payudara (Pamungkas 2009).
Su
mber : Zaviera. 2009. Deteksi Dini Kanker Payudara.
1. Pantom
2. Baby oil atau hand body
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
b. Cemas berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
c. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
d. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mastektomi
3. Perencanaan
Diagnosa
1. nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri
berkurang atau dapat mentolerir nyeri.
Kriteria hasil :
1. Klien mampu mengontrol rasa nyeri.
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri.
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri).
4. Menyatakan merasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Informasi memberikan data dasar
komprehensif, termasuk lokasi, untuk mengevaluasi kebutuhan/
karakteristik, durasi, frekuensi, keefektifan
maupun kualitas. intervensi.
2. Berikan pengalihan seperti 2. Memungkinkan pasien untuk
reposisi dan aktivitas berpartisipasi secara aktif dan
menyenangkan seperti meningkatkan rasa control.
mendengarkan music atau 3. Evaluasi dilakukan setelah
menonton TV. mengajarkan teknik pengalihan,
3. Evaluasi keefektifan control sehingga mengetahui kebutuhan
nyeri. klien.
4. Kolaborasi dalam pemberian 4. Nyeri adalah komplikasi sering
analgetik. dari kanker, meskipun respons
individual berbeda. Saat perubahan
penyakit/ pengobatan terjadi,
penilaian dosis dan pemberian akan
diperlukan.
2. Cemas berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan cemas
berkurang.
Kriteria hasil :
1. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas.
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan teknik mengontrol cemas.
3. Vital sign dalam batas normal.
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan.
Intervensi Rasional
1. Gunakan pendekatan yang 1.Pasien yang cemas memerlukan
menenangkan. teman dan
2. Jelaskan semua prosedur dan apa ketenangan dalam mengungkapkan
yang dirasakan selama prosedur. kecemasannya.
3. Dorong pasien untuk 2. Prosedur, dampak dan segala yang
mengungkapkan perasaan, ketakutan, berkaitan dengan terapi diberikan. Hal
persepsi. ini membuat
pasien tahu mengenai dampaknya, dan
dapat
mengambil keputusan yang tepat.
3. Memberikan kesempatan untuk
memeriksa rasa takut realistis serta
kesalahan konsep tentang diagnosis.
Intervensi Rasional
1. Kaji balutan/ luka untuk karakteristik 1. Penggunaan balutan tergantung luas
drainase. Monitor jumlah edema, pembedahan dan penutupan luka.
kemerahan, dan nyeri pada insisi dan Drainase terjadi ketika trauma prosedur
lengan, serta suhu. dan manipulasi banyak pembuluh darah
2. Tempatkan pada posisi semifowler. dan limfatik pada area tersebut.
3. Jangan melakukan pengukuran TD, Pengenalan dini terjadi ketika infeksi
injeksi dapat memampukan pengobatan dengan
obat, atau memasukkan IV pada lengan cepat.
ynag sakit. 2. Membantu drainase cairan melalui
4. Anjurkan untuk memakai pakaian gravitasi.
yang tidak sempit/ ketat, perhiasan atau 3. Meningkatkan potensial konstriksi ,
jam tangan pada tangan yang sakit. infeksi, dan limfedema pada posisi
yang sakit.
4. Menurunkan tekanan pada jaringan
yang terkena, yang dapat memperebaiki
sirkulasi/ penyembuhan.
BAB III
KASUS
Narasi Kasus
Ny.A masuk rumah sakit pada tanggal 28 juli 2020 pukul 10.15 WIB, dengan keluhan
pembengkakan, nyeri, dan luka yang luas pada payudara kiri. TD 110/60 mmHg, RR
24x/mnt, T 37°C. Pasien merasakan nyeri diseluruh bagian payudara sebelah kiri dan
menegluarkan bau yang tidak sedap sehingga merasakan mual, muntah, dan tidak nafsu
makan. Pasien tampak gemetar, ketakutan, gelisah, dan meringis kesakitan. Payudara
sebelah kiri tampak membengkak melebihi yang kanan dan lama kelamaan pecah
sehingga mengalami ulkus atau luka yang meluas dan tampak memperberat aktivitas
pasien dengan sedikit bergerak, badan tampak lemah.
A. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Tempat/Tanggal Lahir : Binjai, 02 Februari 1968
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Setia Budi No. 88
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. Register : 212
Ruangan/Kamar : Rindu/B2 bedah
Golongan darah : O
Diagnose Medis : Ca Mammae
Tanggal Masuk RS : 01/07/2010
Jam : 10.15 WIB
Tanggal Pengkajian : 02/07/2010
B. Penanggung Jawab
Nama : Tn. A. Saleh
Hubungan dengan klien : Suami klien
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Setia Budi No. 88
II. Keluhan Utama
Pembengkakan, nyeri, dan luka yang luas pada payudara kiri.
III. Resume
Pasien masuk RS 01 Juli 2010 pada pukul 10.15 WIB dengan keluhan pembengkakan,
nyeri, dan luka yang luas pada payudara kiri. TTV: TD: 110/60 mmHg, RR: 24x/i, Pols:
112x/i, T: 37oC.
IV. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Factor Pencetus : Benjolan di payudara kiri
2. Lamanya keluhan : ± 7 hari
3. Timbulnya Keluhan : Bertahap
4. Bagaimana dirasakan :
Pasien merasakan nyeri di seluruh bagian payudara sebelah kiri dan mengeluarkan bau yang
tidak sedap sehingga merasakan mual, muntah, dan tidak nafsu makan.
5. Bagaimana dilihat :
Pasien tampak gemetar, ketakutan, gelisah, dan meringis kesakitan. Payudara sebelah kiri
tampak membengkak melebihi yang kanan dan lama kelamaan pecah sehingga
mengalami ulkus yang meluas dan tampak memperberat aktivitas pasien dengan sedikit
bergerak, badan tampak lemah, skala nyeri 5-6 (sedang).
6. Factor yang memperberat :
Anggota tubuh yang mengalami benjolan atau pembengkakan (payudara sebelah kiri).
7. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya sendiri :
Istirahat.
8. Upaya yang dilakukan oleh orang lain :
Membawa ke Rumah Sakit.
9. Diagnose Medik : Ca Mammae
VI. Kebutuhan Dasar
1. Pola Nutrisi
No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit
a. Diet tipe MB MB TKTP
b. Pola diet Diet yang Diet yang
disajikan disajikan
habis 1 porsi habis ½ porsi
c. Kehilangan selera Tidak ada Berkurang
makan (anoreksia)
d. Mual dan Muntah Tidak ada Ada
e. Frekuensi makan 3x1 3x1
f. Makanan yang disukai Tidak ada yang Tidak ada yang
khusus khusus
g. Jumlah makanan 1400 kkal 1000 kkal
h. BB/TB 65kg/170cm 58kg/170cm
2. Kebutuhan Cairan
No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit
a. Jumlah minum 1500-2500cc 1000-2000cc
b. Pola minum 5-8 gelas 4-6 gelas
c. Jenis minum Air putih Air putih
d. Minuman yang disukai Teh manis Teh manis
3. Pola Eliminasi
a. BAB
No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit
a. Frekuensi 2x1 2x1
b. Waktu Pagi/Malam Pagi/Malam
c. Warna Kuning Kuning
kecoklatan kecoklatan
d. Konsistensi Lunak Lunak
b. BAK
No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit
a. Frekuensi 6x1 hari 5x1 hari
b. Warna Kuning jernih Kuning jernih
c. Bau Khas Khas
d. Jumlah 1500cc 1500cc
4. Pola Istirahat dan Tidur
No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit
a. Waktu siang 14.00-16.00 WIB 15.00-15.30 WIB
(2 jam) ( ½ jam)
b. Waktu malam 22.00-05.30 WIB 24.00-05.00 WIB
(7,5 jam) (5 jam)
c. Lama tidur/hari 9,5 jam 5 jam
d. Kesulitan tidur Tidak ada Suara berisik
e. Cara mengatasi Tidak ada Ruangan harus
tenang
5. Kebersihan dan Personal Hygiene
No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit
a. Pemeliharaan badan 2x1 hari 1x1 hari
(mandi)
b. Pemeliharaan gigi dan 2x1 hari 1x1 hari
mulut
c. Pemeliharaan kuku 2x1 minggu 1x1 minggu
d. Pemeliharaan rambut 1x2 hari 1x3 hari
e. Hambatan dalam Tidak ada Adanya luka
melakukan yang dibalut
personal hygiene oleh perban
6. Pola Kegiatan/Aktivitas
No Data Sebelum Sakit Sesudah Sakit
a. Olahraga/jenis/frekuensi Tidak ada Tidak ada
b. Kegiatan waktu luang Mengurus Istirahat, makan,
pekerjaan nonton TV
rumah
c. Jenis pekerjaan Ibu rumah Ibu rumah tangga
tangga
d. Jumlah jam kerja Tidak tentu -
e. Kesulitan/keluhan dalam Tidak ada Adanya
hal pembengkakan di
payudara kiri
memberatkan
pasien
beraktiivitas
dengan sedikit
bergerak.
VIII. Riwayat Lingkungan
a. Kebersihan lingkungan rumah : Bersih
b. Bahaya : Jauh dari bahaya
c. Polusi : Tidak ada polusi
IX. Riwayat/Keadaan Psikososial
1. Psikologis
Persepsi terhadap penyakit : Pasien yakin penyakitnya akan sembuh.
Konsep diri : Pasien bertanya-tanya tentang penyakitnya.
Emosi : Stabil
Adaptasi : Dapat beradaptasi pada lingkungan.
2. Social
Hubungan antara keluarga : Baik
Hubungan dengan orang lain : Baik
Perhatian terhadap lawan bicara : Baik
Kegemaran : Tidak ada
Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
3. Spiritual
Pola ibadah : - Sebelum masuk RS : kadang-kadang
- Sesudah masuk RS : semakin sering
Keyakinan tentang kesehatan : Pasien yakin penyakitnya akan sembuh.
X. Pengkajian Fisik
Tanda-tanda Vital : TD : 110/60 mmHg
RR : 112x/i
Pols : 80x/i
Temp : 37oC
TB : 170 cm
BB : 58 kg
Kepala : Bentuk : Lonjong
Ukuran : Normal
Posisi : Tegak
Warna dan bentuk rambut : Hitam dan ikal
Kebersihan kulit kepala : Kurang bersih
Mata/penglihatan : Bentuk : Simetris
Sclera : Icterus
Konjungtiva : Anemis
Pupil : Tidak ada kelainan
Posisi : Simetris kanan kiri
Ketajaman penglihatan : Baik, normal 6/6 artinya seorang dapat melihat dengan sebelah
mata dengan jarak 6 meter.
Pemakaian alat bantu : Tidak ada
Hidung/penciuman : Bentuk : Simetris
Peradangan : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Polip/sumbatan : Tidak ada
Fungsi penciuman : dapat membedakan bau-bauan.
Telinga/pendengaran : Bentuk : Normal
Peradangan : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Cairan : Tidak ada
Fungsi pendengaran : Baik
Pemakaian alat bantu : Tidak ada
Mulut dan faring : Bibir : Normal
Mukosa gigi : Normal
Lidah : Kotor
Gigi : Lengkap dan tidak ada karies
Tonsil/faring : Tidak membesar
Peradangan : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Kebersihan : Kurang
Bau : Tidak ada bau khas
Fungsi pengecapan : Dapat merasakan manis, asam,
pahit
Kemampuan menelan : Baik
Leher : Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid : Tidak membesar
Vena jugularis : Tidak ada peningkatan
Kekakuan : Tidak ada
Thorax : Bentuk rongga : Simetris
Bunyi napas : Bronchial
Irama pernapasan : Tidak teratur
Bunyi jantung : Normal lup-lup
Nyeri dada : Nyeri pada dada sebelah kiri
Produksi sputum : Tidak ada
Abdomen : Bentuk : Baik
Hepar : Tidak ada pembesaran
Lien : Tidak ada kelainan
Ginjal : Tidak ada kelainan
Nyeri tekan : Tidak ada
Bising usus : Normal 12x/i
Neurologi : Kesadaran : Compos Mentis
Status orientasi : Waktu (√), tempat (√), orang (√)
Memori saat ini : Pasien masih ingat memori saat ini
Memori masa lalu : Pasien masih ingat memori yang
lain
Perineum dan genetalia : Kebersihan : Bersih
Peradangan : Tidak ada
Haemoroid : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Alat genetalia : Bersih
Ekstremitas atas : Bentuk dan kekuatan : Simetris dan lemah
Rentang gerak : Terbatas
Reflek : Baik
Ekstremitas bawah : Bentuk dan kekuatan : Simetris dan lemah
Rentang gerak : Terbatas
Reflek : Baik
Eliminasi : Pola BAB : 2 kali dengan konsistensi feses
lunak.
Riwayat perdarahan : Tidak ada
Pola BAK : 5x1 dengan frekuensi : 300cc 1
kali BAK
Jumlah urin : 1500cc
Retensi urin : Tidak mengalami retensi urin
Karakter urin : Kuning jernih
Integument : Warna : Sawo matang
Integritas : Jelek disekitar payudara sebelah
kiri
Kelainan pada kulit : Mengalami ulkus disekitar
payudara sebelah kiri.
ANALISA DATA
Symptom Etiologi Problem
1. DS : Pasien mengatakan tidak Penurunan massa Perubahan
nafsu makan, mual, dan otot dan nutrisi :
muntah. penurunan kurang dari
DO : Pasien tampak lemah. BB kebutuhan
Diet yang disajikan habis ½ tubuh
porsi
BB sebelum sakit 65 kg
BB setelah sakit 58 kg
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan ulkus pada permukaan payudara
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan massa
otot dan penurunan BB
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit/jaringan
disekitar payudara kiri
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Payudara adalah alat vital dan kebanggaan dari setiap wanita, Kanker adalah suatu
kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,
sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,cepat dan tidak terkendali.
Selain itu kanker payudara (Carcinoma mammae) didefenisikan sebagai suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma Kanker payudara
adalah tumor kanker) ganas yang bermula dari sel sel payudara. Untuk bisa
memahami kanker payudara, sangatlah penting memahami beberapa dasar dari
struktur atau bagian bagian normal dari payudara.
B. Saran
Diharapkan bagi seluruh mahasiswa dan wanita yang membaca makalah ini bisa
menerapkan kehidupan yang sehat dan selalu melakukan pemeriksaan dini pada diri
sendiri agar bisa mengurangi masalah pada kanker payudara yang sudah meningkat,
dan di harapkan seluruh wanita bisa meenerapkan atau pola hidup sehat dengan
melakukan pemeriksaan SADARI.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetiya dan Niken. 2014. “Asuhan Keperawatan Kanker Payudaraر.” Pontificia Universidad
Catolica Del Peru 8(33):44.
Priyatin Cici, Elisa Ulfiana, Sri Sumarni. 2013. “Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap
Kejadian Kanker Payudara DI RSUP Dr. Kariadi Semarang.” Jurnal Kebidanan 2(5):9–19.
Yulianti, I., H. Santoso, and D. Sutinigsih. 2016. “Faktor-Faktor Risiko Kanker Payudara (Studi
Kasus Pada Rumah Sakit Ken Saras Semarang).” Jurnal Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro 4(4):401–9.