Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIK KLINIK
MANAJEMEN LABORATORIUM

Disusun oleh :
FAIZ HIBATULLOH 1711050059

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK D4


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
JANUARI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat
menyelesaikan laporan praktik klinik “Manajemen Laboratorium”. Penyusunan
laporan praktik klinik ini disusun sebagai hasil dari praktik klinik yang telah
dilaksanakan selama 1 bulan di Laboratorium Rumah Sakit.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
laporan praktik klinik ini tidak dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung
keberhasilan penyusunan laporan praktik klinik :
1. Retno Sulistyowati S.Tr.AK, M.Kes selaku Ketua Program Studi Teknologi
Laboratorium Medik D4 yang telah memberikan ijin melaksanakan praktik klinik.
2. Arif Mulyanto S.Si., M.Si selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan arahan selama penyusunan laporan praktik klinik.
3. Orangtua dan Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
4. Berbagai pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga laporan praktik klinik ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Purwokerto, 18 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian.............................................................................. 2
BAB II. ISI.............................................................................................................. 3
A. Good Laboratory Practice................................................................. 3
B. Manajerial.......................................................................................... 5
C. Sistem Informasi Laboratorium (SIL)............................................... 6
D. Proses Pra Analitik, Analitik dan Pasca Analitik............................... 6
BAB III. KESIMPULAN........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kata laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat
bekerja”. Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti
aslinya, yaitu tempat bekerja khusus untuk penelitian ilmiah. Laboratorium
klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang Hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,
parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lainnya yang berkaitan
dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama menunjang upaya
diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
(Oktarani & Nida, 2016).
Manajemen adalah suatu seni mengatur yang melibatkan proses, cara,
dan tindakan tertentu, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai
tujuan secara efisien dan efektif dengan serta melalui orang lain (Efrida &
Elvinawaty, 2014). Manajemen laboratorium adalah prosedur sistematik
untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, mengolah, mengambil
dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan
pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen (Esa et al, 2006).
Tanggung jawab laboratorium klinik sebagai penunjang pelayanan
medis di Rumah sakit terhadap klinik maupun penderita cukup berat. Klinik
mengharapkan hasil pemeriksaan yang diminta dan pelaksanaannya oleh
laboratorium benar-benar terjamin mutunya. Demikian pula, penderita
berharap hasil pemeriksaan yang mereka percayakan kepada laboratorium
untuk dilaksanakan dengan harga yang sesuai (terjangkau) terjamin hasilnya
(Oktarani & Nida, 2016 ).
Dalam mencapai harapan tersebut, seorang pemimpin puncak di
laboratorium membutuhkan suatu strategi dan proses manajemen untuk
dijadikan sebagai acuan atau patokan dalam melakukan kegiatan operasional
laboratorium (Loho et al, 2016). Oleh karena itu sangat penting bagi calon
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) untuk memahami dan

1
mempelajari bagaimana sistem manajemen laboratorium klinik yang baik
sebelum terjun ke dunia kerja.

1.2. Tujuan Penelitian


1.2.1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan keretampilan mahasiswa dalam
melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan.
b. Melatih mahasiswa dalam membangun kerja sama dengan tenaga
kesehatan lainnya.
c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat,
mengetahui, menerima, menyerap teknologi kesehatan beserta
permasalahan yang ada di masyarakat.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tentang sistem manajemen
laboratorium laboratorium rumah sakit.

2
BAB II
ISI

A. Good Laboratory Practice


Peningkatan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan
pemantapan mutu, yang mencangkup berbagai komponen kegiatan. Salah satu
komponen kegiatan adalah praktek praktek laboratorium yang benar (Good
Laboratory Practice/GLP) yang meliputi manajemen dan dokumen (Oktarani
& Nida, 2016).
1. Manajemen
a. Visi dan misi
Setiap laboratorium harus mempunyai visi dan misi, petugas yang
bekerja dilaboratorium harus mengetahui dan memahami visi dan misi
tersebut.
b. Informasi dan alur pelayanan
Informasi menjamin bahwa masing-masing petugas memperoleh
pengertian mengenai tugas dan fungsi yang diharapkan, melengkapi
mereka dengan mekanisme untuk mengerti dengan jelas tanggung
jawab mereka dan kepada siapa harus bertanggungjawab. Sedangkan,
alur pelayanan menunjukan kepada aspek pemeriksaan mulai dari pra
analisis, analisis dan pasca analisis, sedangkan oleh pemakai jasa
adalah ketepatan dan kecepatan hasil pemeriksaan.
c. Persyaratan unsure-unsur manajemen
Manajemen laboratorium harus bertangggung jawab atas perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi untuk perbaikan sitem
manajemen mutu.
d. Tenaga
Pada dasarnya kegiatan laboratorium kesehatan harus dilakukan oleh
petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang
memadai serta memperoleh/ memiliki kewenangan untuk
melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau tanggung
jawabnya.

3
e. Manajemen mutu
Suatu organisasi yang baik harus mempunyai sistem manajemen mutu
yaitu kebijakan, prosedur, dokumen dan lainnya yang bertujuan agar
mutu pemeriksaan dan sistem mutu secara keseluruhan berlangsung
dengan pengolahan yang baik dan terkendali secara terus menerus.
f. Komunikasi
Komunikasi diartikan dengan hubungan antar pribadi dan antar unit
kerja baik antara tenaga laboratorium dengan sesamanya, dengan unit
kerja atau instansi lain, pengguna jasa maupun mitra kerja.
g. Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium merupakan hal yang
sangat penting dalam pelyanan laboratorium dan harus direncanakan
dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Penanggungjawab
laboratorium perlu memantau dan menerapkan materi pelatihan.
2. Dokumen
a. Pencatatan
Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku
sebagai berikut :
1) Buku register penerimaan spesimen terdapat di loket berisi data
pasien (nama, umur, alamat, jenis kelamin, dll) dan jenis
pemeriksaan.
2) Buku register besar yang berisi data-data pasien secara lengkap
beserta dengan hasil pemeriksaannya.
3) Buku register harian tiap tenaga :
a. Data masing-masing pemeriksaan
b. Data rekapitulasi jumlah pasien dan spesimen yang diterima
4) Buku register pemeriksaan rujukan
5) Buku ekspedisi dari ruangan atau rujukan
6) Buku pertukaran shift
7) Buku register perawatan atau keruskan
8) Buku stok alat, reagen, dll
9) Buku catatan kalibrasi
10) Buku absensi

4
b. Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium meliputi :
1) Laporan kegiatan rutin harian/bulanan/triwulan/tahunan
2) Laporan khusus (misalnya KLB, HIV, NAPZA, dll)
3) Laporan hasil pemeriksaan
c. Penyimpanan dokumen
Setiap laboratorium harus menyimpan dokume-dokumen tersebut di
bawah ini :
1) Surat permintaan pemeriksaan laboratorium
2) Hasil pemeriksaan laboratorium
3) Surat permintaan dan hasil rujukan
d. Pemusnahan dokumen
Sebelum dimusnakah, ambil informas-informasi yang utama dan
penting terlebih dahulu.
e. Pengendalian dokumen
Laboratorium harus menetapkan, mendokumentasikan dan memelihara
prosedur untuk mengendalikan semua dokumen dan informasi yang
merupakan dokumentasi dari mutunya. Salinan dari tiap dokumen
terkendali ini harus diarsip untuk acuan dikemudian hari.
B. Manajerial
Manajerial adalah seperangkat perilaku yang diharapkan dan dilakukan
oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin atau manajer
n (Esa et al, 2006).
1. Organisasi
Organisasi adalah alat, wadah, sarana, atau media yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan bersama, sehingga organisasi
merupakan sesuatu yang statis.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi yang dilakukan oleh
pemimpin kepada orang yang dipimpinnya, atau lazim disebut bawahan.
3. Motivasi untuk dorongan motivasi

5
Pemimpin atau manajer yang memiliki hubungan baik dengan karyawan,
mampu membangun suasana kerja yang nyaman, memberikan
pengawasan, pengarahan ataupun bimbingan dengan tepat, hal-hal
tersebutlah yang memberikan semangat dan motivasi tersendiri bagi
karyawan untuk berprestasi.
C. Sistem Informasi Laboratorium (SIL)
Sistem informasi laboratorium mengintegrasikan semua proses yang
berlangsung di dalam laboratorium. Kegiatan dimulai dari pra analitik, analitik
dan pasca analitik semua kegiatan terintegrasi dengan sistem (Loho et al,
2016).
D. Proses Pra Analitik, Analitik dan Pasca Analitik
Usaha untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dapat
dipercaya atau bermutu, maka setiap tahap pemeriksaan harus dikendalikan.
Pengendalian pada sertip tahap dimaksudkan untuk meminimalisir atau
mencegah kesalahan-kesahalahan yang terjadi di laboartorium (Hosizah,
2016).
1. Pra analitik
Tahap pra analitik bertujuan untuk menjamin bahwa spesimen yang
diterima benar dan dari pasien yang benar pula serta memenuhi syarat
yang ditentukan.
2. Analitik
Tahap analitik bertujuan untuk menjamin hasil pemeriksaan spesimen dari
pasien dapat dipercaya atau valid, sehingga klinisi dapat menggunakan
hasil pemeriksaan tersebut untuk menegakan diagnosis terhadap
pasiennya.
3. Pasca analitik
Kesalahan pada tahap pasca analitik lebih kecil dibandingkan kesalahan
pada tahap pra analitik, tetapi memegang peranan yang penting. Kesalahan
penulisan hasil pemeriksaan dapat menyebabkan klinisi salah menegakan
diagnosis terhadap pasiennya.

6
BAB III
KESIMPULAN

Sistem manajemen mutu laboratorium mencangkup kriteria sebagai berikut,


anatara lain yaitu Good Laboratory Practice, manajerial, sistem informasi
laboratorium (SIL), dan proses pemeriksaan (pra analitik, analitik dan pasca
analitik).

7
DAFTAR PUSTAKA

Efrida dan Elvinawaty, 2014. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta, Gramedia


Pustaka Utama.
Esa, T., Aprianti, S., Arif, M., dan Hardjoeno., 2006. Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta, PPM.
Hosizah, 2016. Sistem Informasi Kesehatan. Jakarta, APTIRMIK Press.
Loho, I.K.A., Glady, I.R., dan Mayer, F.W., 2016. Manajemen Mutu
Laboratorium. Jakarta, ASCP Exspress.
Oktari, N dan Nida, D.S., 2016. Pengendalian Mutu Laboratorium Klinik.
Bandung, Alfa Media.

Anda mungkin juga menyukai