Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) SEBAGAI DASAR

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM


(Studi pada Seluruh Saham yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012)

Bunga Engineering Seftyanda


Darminto
Muhammad Saifi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
engineeringbunga@gmail.com

Abstract

The establishment of efficient portfolio is essentially intended to generate an optimal return on


minimal risk levels. Research methods used in this research is descriptive research with quantitative
approach that takes location research in the Indonesia stock exchange (idx) of the Faculty of Economics and
business Universitas Brawijaya.The purpose of this research is to know the overall performance of the
company's shares were listed on the Indonesia stock exchange (idx) year period 2010-2012 based on the
rate of return on stocks and risk as well as determining the classification and valuation of stocks that are
efficient and inefficient according to the Capital Asset Pricing Model (CAPM) on companies listed in
Indonesia stock exchange (idx) periodee in 2010-2012. The result of the research was from 18 sample
company stock research stock efficiently there are 12 (undervalued). Stock efficiently (undervalued) is a
stock that has a return of individuals (Ri) is greater than the expected rate of return [E (Ri)] and is situated
above the Security Market Line (S M L).

Keywords: Stock of Return, CAPM, Stock Efficiently

Abstrak

Pembentukan portofolio efisien pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan return optimal
pada tingkat risiko yang minimal. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang mengambil lokasi penelitian di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini mengetahui kinerja
keseluruhan saham-saham berdasarkan tingkat pengembalian saham dan risiko serta Menentukan
pengelompokkan dan penilaian saham-saham yang efisien dan tidak efisien menurut Capital Asset Pricing
Model (CAPM) pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-
2012. Hasil penelitian adalah dari 18 saham perusahaan sampel penelitian terdapat 12 saham efisien
(undervalued). Saham efisien (undervalued) merupakan saham yang memiliki return individu (Ri) lebih
besar daripada tingkat pengembalian yang diharapkan [E(Ri)] dan berada diatas garis Security Market Line
(SML).

Kata kunci: Tingkat Pengembalian Saham, CAPM, Saham Efisien

PENDAHULUAN nantinya akan memberikan pengembalian tingkat


Pasar Modal memberikan peranan nilai keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko
positif bagi perusahaan, investor serta pemerintah. yang rendah. Bagi pemerintah, selain sebagai
Bagi investor pasar modal dapat membantu alternatif sumber pembiayaan, pasar modal juga
menentukan pilihan investasi terbaik yang dapat menjalankan fungsi mekanismne alokasi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
modal dan pemantauan korporasi, serta sebagai akan berpengaruh pada penurunan tingkat
sarana untuk melaksanakan ekonomi pasar pengembalian yang akan diperoleh. Sebaliknya,
disamping memanfaatkan baik kebijakan fiskal jika seluruh sektor yang digunakan sebagai
maupun moneter. populasi maka jika ada satu sektor yang
Menurut temuan hasil survei yang dilakukan bermasalah tentu hal tersebut tidak akan
Manulife Asset Management bertajuk “Manulife berdampak pada sektor lain.
Investor Sentiment Index (MISI)” Saham Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
merupakan salah satu instrumen pasar modal yang tertarik untuk menganalisis kelayakan investasi
paling banyak dipilih dan diminati oleh investor pada saham-saham di Bursa Efek Indonesia
terutama investor domestik . Hal ini dipengaruhi dengan judul: “ Analisis Metode Capital Asset
oleh keuntungan-keuntungan dalam investasi Pricing Model (CAPM) Sebagai Dasar
saham yang semakin menjanjikan seperti dividen Pengambilan Keputusan Investasi Saham
dan capital gain. Meskipun investasi di pasar (studi pada seluruh perusahaan yang terdaftar
modal menjanjikan tingkat return yang lebih di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
tinggi, namun yang perlu diingat bahwa semakin
tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan maka KAJIAN PUSTAKA
semakin tinggi pula tingkat risiko yang Saham
kemungkinan dihadapi, dan sebaliknya semakin Definisi saham menurut para ahli adalah
rendah pula kemungkinan yang diharapkan maka sebagai berikut: Menurut Darmadji dan
semakin rendah pula kemungkinan risiko yang Fakhruddin (2012: 5), saham dapat didefinisikan
dihadapi (high risk high return and low risk low sebagai tanda penyertaan atau pemilikkan
return). seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau
Investor yang rasional, harus perseroan terbatas (PT). Sementara Tandelilin
memperhatikan bagaimana investasi dapat (2010:243) memaparkan bahwa saham merupakan
menghasilkan return optimal pada tingkat risiko surat bukti bahwa kepemilikkan atas asset-aset
yang minimal yang dapat dilakukan melalui perusahaan yang menerbitkan saham.
diversifikasi.. Diversifikasi dapat diwujudkan
dengan cara mengkombinasikan berbagai pilihan Tingkat Pengembalian Saham (Return)
saham dalam investasinya (membentuk portofolio Fahmi (2012:189), menyatakan Return
saham optimal). adalah keuntungan yang diperoleh oleh
Capital Asset Pricing Model (CAPM) perusahaan, individu dan institusi dari hasil
merupakan salah satu dari model keseimbangan kebijakan investasi yang dilakukannya”.
selain Arbitrage Pricing Theory (APT) yang Jogiyanto (2012: 205) memaparkan bahwa return
dapat memberikan pertimbangan yang cukup merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
handal dalam menganalisis pembentukan Return dapat berupa return realisasi yang sudah
portofolio optimal. terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan
Penelitian ini dilakukan pada seluruh saham return ekspektasi yang belum terjadi, tetapi yang
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diharapkan akan terjadi di masa mendatang.
dengan periode waktu dari tahun 2010 sampai Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, return
2012. Pemilihan obyek tersebut didasarkan atas pada dasarnya adalah tingkat pengembalian yang
pertimbangan jumlah sektor yang dapat diharapkan atas kegiatan investasi yang tealh
berpengaruh terhadap tingkat pengembalian dilakukan.
keuntungan yang akan di dapatkan oleh investor. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Hal ini menandakan jika jumlah sektor yang CAPM pertama kali dikenalkan oleh
diteliti hanya satu dan sektor tersebut mengalami Sharpe, Lintner dan Mosiin pada pertengahan
permasalahan maka akan berdampak pada harga tahun 1960-an. Menurut Tandelilin (2010:187)
seluruh saham di sektor tersebut dan tentunya Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
suatu model yang menghubungkan tingkat return Penggolongan saham yang efisien sangat
harapan dari suatu sset berisiko dengan risiko oleh penting dalam pengambilan keputusan investasi,
teori portofolio pada kondisi pasar yang seimbang karena hanya saham-saham yang efisien yang
Sementara Lubis (2008:142) menyatakan baik untuk dibeli dengan alasan dapat
bahwa CAPM merupakan suatu model yang memberikan keuntungan yang diharapkan oleh
digunakan untuk menentukkan harga suatu asset investor.Menurut Husnan (2005:168) saham yang
dengan mempertimbangkan risikonya. efisien adalah saham yang pada saat memberikan
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, pada risiko besar maka tingkat keuntungan yang
dasarnya CAPM adalah salah satu model didapatkanpun besar atau pada saat risiko terkecil
keseimbangan yang bertujuan untuk menetapkan maka tingkat keuntungan yang didapatkanpun
harga asset finansial dengan menetapkan return rendah.
dan pertimbangan risiko yang terdapat di
dalamnya. Saham yang efisien adalah saham-saham
dengan tingkat pengembalian individu lebih besar
Asumsi-asumsi CAPM dari tingkat pengembalian yang diharapkan [(Ri)
>E(Ri)]. Kelompok saham yang efisien jika dilihat
1. semua investor memiliki cakrawala waktu satu pada Security Market Line maka terlihat saham
periode yang sama.. yang efisien terdapat diatas garis SML.keputusan
2. semua investor melakukan pengambilan yang diambil oleh investor untuk saham yang
keputusan investai berdasarkan pertimbangan efisien adalah mengambil atau membeli saham.
nilai return ekspektasi dan deviasi standar return
dari portofolionya. Sementara untuk saham yang tidak efisien
3. Semua investor mempunyai harapan yang sama adalah saham-saham tingkat pengembalian
(homogeneous expectation) terhadap faktor-faktor individu (Ri) lebih kecil daripada tingkat
input yang dugunakan untuk keputusan pengembalian yang diharapkan (E(Ri)).
portofolio.. Keputusan yang diambil oleh investor adalah
4. Semua investor dpat meminjamkan sejumlah menjual saham sebelum harga saham turun.
dananya (lending) atau meminjam (borrowing)
sejumlah dana dengan jumlah yang tidak terbatas METODE PENELITIAN
pada tingkat suku bunga bebas risiko. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
5. Penjualan pendek (short sale) diijinkan. termasuk jenis penelitian deskriptif dengan
6. Dengan nilai terkecilpun investor dapat pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian ini
melakukan investasi dan melakukan transaksi adalah Pojok Bursa Efek Indonesia (Pojok BEI)
penjualan dan pembelian aktiva setiap saat dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
harga yang berlaku. Brawijaya Malang yang beralamat di Jl. MT.
7. Semua aktiva dapat dijual dan dibeli pasar Haryono No. 165 Malang.
dnegan cepat (liquid) dengan harga yang berlaku. Sumber data dalam penelitian ini,
8. Tidak ada biaya transaksi. menggunakan data sekunder yang berupa data
9. Tidak terjadi inflasi. time series bulanan dari harga saham. Sertifikat
10. Tidak ada pajak pendapatan pribadi. Bank Indonesia (SBI) dan Indeks Harga Saham
11. Investor individual tidak dapat mempengaruhi Gabungan (IHSG). Data-data tersebut diperoleh
harga dari suatu aktiva dengan kegiatan membeli atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah
dan menjual aktiva tersebut. Pasar modal dalam ada, yaitu sebagai berikut:
kondisi ekuilibrium (Jogiyanto, 2012:488-489) 1. Indonesian Stock Exchange (IDX) Statiztics
periode 2010-2012
Saham Efisien 2. Data-data pendukung yang diperoleh dari
sumber lain, yaitu media internet seperti

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
www.bei.co.id,www.finance.yahoo.com,www.bi.
co.id dan www.bps.go.id (Jogiyanto, 2008:324)
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Dimana:
saham yang listing di Bursa Efek Indonesia Rm : Rata-rata tingkat pengembalian
periode tahun 2010 – 2012 dan tekhnik sampling IHSGt : Indeks harga saham gabungan periode t
yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSGt-1 : Indeks harga saham gabungan periode t-
dengan cara purposive sampling. Berdasarkan 1
pertimbangan atau kriteria dapat disimpulkan 3. Menghitung tingkat pengembalian bebas risiki
bahwa dari keseluruhan saham yang terdaftar di (Rf) menggunakan suku bunga SBI bulanan.
BEI periode 2010-2012, sampel yang diambil 4. Menghitung risiko sistematis masing-masing
sebanyak 18 saham perusahaan, yakni: saham individu (ßi), yang merupakan hasil regresi
1. Astra Agro Lestari, Tbk (AALI) antara return perusahaan dengan return pasar.
2. AKR Corporindo, Tbk (AKRA)
3. Astra Graphia , Tbk (ASGR)
βi = σm
4. Astra International, Tbk (ASII)
5. Sepatu Bata, Tbk (BATA)
σ2m
6. Bank Central Asia, Tbk (BBCA) (Jogiyanto, 2008:365)
7. Buana Finance, Tbk (BBLD) Dimana:
8. Darya Varia Laboratoria, Tbk (DVLA)
9. Elang Mahkota Tekhnologi, Tbk (EMTK) ßi : Tolak ukur risiko yang tidak bisa
10. Indo Tambangraya Megah, Tbk (ITMG) didiversifikasi dari surat berharga/
11. Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI) risiko sistematis.
12. Holcim Indonesia, Tbk (SMCB) σim : Kovarian antara pendapatan saham i
13. Selamat Sempurna, Tbk (SMSM) dengan pendapatan pasar.
2
14. Tunas Baru Lmapung, Tbk (TBLA) σm : Varian pasar
15. Surya Toto Indonesia, Tbk (TOTO) 5. Menghitung tingkat pengembalian yang
16. Tunas Ridean, Tbk (TURI) diharapkan [E(Ri)].
17. United Tractor, Tbk (UNTR) E(Ri)= Rf +[ E(Rm) - Rf ßi ]
18. Unilever, Tbk (UNVR) (Husnan ,2005:176)
Tekhnik pengumpulan datanya lebih Dimana:
mengandalkan pada metode dokumenter. E(Ri) : Tingkat pengembalian yang diharapkan
Tahapan analisis dalam penelitian ini adalah Rf : tingkat pengembalian bebas risiko
sebagai berikut: E(Rm) :Tingkat pengembalian yang diharapkan
1. Menghitung tingkat pengembalian saham atas portofolio pasar
Individu (Ri) tiap bulan. ßi :Tingkat risiko sistematis masing-
masing saham
Ri = 6. Menggambar Security Market Line (SML).
7. Menggolongkan efisiensi dan keputusan
(Jogiyanto, 2008:197) investasi saham.
Dimana:
Ri : Tingkat pengembalian saham individu HASIL DAN PEMBAHASAN
Pt : Harga saham pada periode t Analisis dan Interpretasi Penelitian
Pt-1: Harga saham pada periode t-1 Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri)
D : Dividen Tingkat pengembalian saham individu (Ri)
2. Menghitung tingkat pengembalian pasar (Rm). merupakan tingkat pengembalian dari tiap saham
individu yang sebenarnya. Hasil dari tingkat
Rm= pengembalian saham individu (Ri) dapat dicari

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dengan melakukan perbandingan harga penutupan Tingkat Pengembalian Pasar (Rm)
saham (close pricing) pada periode ini dikurangi Dalam penelitian ini peneliti lebih memilih
dengan harga penutupan saham periode menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan
sebelumnya kemudian ditambahkan dengan (IHSG) dengan pertimbangan bahwa IHSG benar
dividen (yang merupakan bentuk keuntungan – benar menggambarkan kondisi pasar secara
yang diperoleh investor dalam berinvestasi) dan keseluruhan yang didapat dari aktivitas transaksi
dibandingkan dengan harga penutupan saham saham-saham perusahaan yang telah go public
periode ini. Penelitian ini menggunakan periode pada pasar modal di Indonesia.
bulanan. Rata-rata keuntungan seluruh saham
Tabel 1 Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) perusahann digunakan sebagai salah satu variable
Periode Januari 2010 – Desember 2012 perhitungan dalam premi risiko pada rumus
Kode CAPM. Rata-rata keuntungan di dapatkan dari
No. Ri
Efek perihitungan tingkat pengembalian pasar tiap
1. AALI 0.002609622 bulannya yang kemudian di bagi dengan jumlah
2. AKRA 0.049998206 bulan pada periode tersebut.
3. ASGR 0.055328428
Berdasarkan informasi dari IHSG
4. ASII 0.000155535
pertumbuhan nilai pasar IHSG tahun 2010
5. BATA 0.022285381
mengalami peningkatan sebesar 41,85 %.
6. BBCA 0.021428843
7. BBLD 0.038851259 Sementara pada tahun 2011 prosentase
8. DVLA 0.008730727 peningkatan nilai pasar adalah hanya sebesar
9. EMTK 0.067359286 12,11 %. Dan pada tahun 2012 nilai pasar
10. ITMG 0.015036353 semakin mangalami penurunan prosentase yakni
11. MLBI 0.044506247 9,51 %.
12. SMCB 0.022910127 Hasil dari perhitungan tingkat
13. SMSM 0.049254293 pengembalian pasar (Rm) periode Januari 2010 –
14. TBLA 0.018147609 Desember 2012 rata-rata tingkat pengembalian
15. TOTO 0.049045731 pasar selama 3 tahun adalah sebesar 0.016078637
16. TURI 0.008266727 atau 1,607 % dengan pembagian waktu
17. UNTR 0.01343099 pengamatan 36 bulan. Selain itu tingkat
18. UNVR 0.022692576 pengembalian pasar lebih besar daripada tingkat
Jumlah 0.51003794 pengembalian bebas risiko (0.016078637 >
Rata-rata 0.028335441 0.00523725). Hal ini tentu saja menunjukkan
Sumber: Data Diolah performance investasi saham dikatakan baik.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas Tingkat Pengembalian Bebas Risiko (Rf)
tingkat pengembalian saham individu (Ri) periode Tingkat pengembalian bebas risiko pada
Januari 2010- Desember 2012 diatas penelitian ini adalah rata-rata tingkat suku bunga
menunjukkan bahwa 18 saham sampel penelitian SBI (Sertifikat Bank Indonesia) yang ditetapkan
memiliki rata-rata tingkat pengembalian positif oleh Bank Indonesia.
[(Ri) > 0]. Secara keseluruhan rata-rata return dari Dari informasi yang di dapatkan dari
semua saham adalah 0.028335441 atau 2,833 %. www.bei,go.id, dapat dilihat bahwa level tertinggi
Rata-rata return tertinggi dimiliki oleh saham tingkat suku bunga Bank Indonesia berapa pada
perusahaan PT. Elang Mahkota Teknologi, Tbk bulan Februari sampai bulan September tahun
yaitu sebesar 0.067359286 atau 6,735% dan 2011 yaitu sebesar 0,0675 atau 6,75%. Sementara
saham perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk untuk tingkat level terendah tingkat suku bunga
memiliki rata-rata tingkat pengembalian saham Bank Indonesia berada pada bulan Februari
individu terendah, yaitu sebesar 0.000155535 atau sampai bulan Desember 2012 yaitu 0,0575 atau
0,0155 %. 5,75%. Rata-rata tingkat suku bunga Bank

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Indonesia selama periode Januari 2010-Desember Sumber: Data Diolah
2012 adalah sebesar 0, 062847 atau 6,2847 %, Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat
yang kemudian nilai di bagikan dengan jumlah bahwa sebagian besar nilai beta dari 12 saham
bulan dalam setahun, sehingga dihasilkan nilai perusahaan periode Januari 2010- Desember 2012
tingkat pengembalian risiko, yaitu: memiliki rata-rata risiko saham lebih dari satu dan
Rf = = 0.52 % atau 0.00523725 hal ini menandakan harga saham perusahaan lebih
mudah berubah dibandingkan indeks pasar.
Beta (Masing-masing Saham Individu) Saham Astra Graphia Tbk memiliki nilai beta
Risiko sistematis atau beta (ß) merupakan tertinggi pada periode tersebut dibandingkan niali
ukuran risiko yang berasal dari hubungan antara beta saham-saham perusahaan lainnya yakni
tingkat pengembalian suatu saham dengan tingkat sebesar 2.098342643. Hal ini menunjukkan bahwa
pengembalian pasar, dengan kata lain beta adalah saham Astra Graphia Tbk (ASGR) Tbk
hasil bagi antara kovarian saham terhadap varian merupakan saham yang cukup aktif dalam
pasar. mengikuti perubahan pasar karena beta lebih dari
Tabel 2 Tingkat Risiko Sistematis (Beta) satu. Sedangkan keadaan ini berbanding terbalik
Periode 2010-2012 dengan saham perusahaan Unilever Tbk yang
No. Kode Efek Beta memiliki niali beta terendah yaitu 0.292657526.
0.742437632 Tingkat Pengembalian yang diharapkan
1. AALI
Berdasarkan informasi dari tabel dibawah
2. AKRA 1.96442241 ini saham Astra Graphia Tbk (ASGR) memiliki
tingkat pengembalian yang diharapkan tertinggi
3. ASGR 2.098342643
yakni sebesar 0.027986 atau 2,798 %. Sedangkan,
1.013545779 tingkat pengembalian yang diharapkan terendah
4. ASII
tentu saja saham perusahaan Unilever Tbk yaitu
5. BATA 0.603121991 0.00841 atau 0, 841%. Dari pernyataan diatas
dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya tingkat
6. BBCA 1.045464328
pengembalian yang diharapkan bergantung pada
1.212616668 besar kecilnya nilai beta yang merupakan risiko.
7. BBLD
Dengan kata lain, antara tingkat pengembalian
8. DVLA 0.661519076 yang diharapkan dengan nilai beta memiliki
hubungan yang positif dan linier.
9. EMTK 1.554187234
Tabel 3 Rata-rata Tingkat Pengembalian yang
1.084026172 Diharapkan Per 2010 - 2012
10. ITMG No. Nama Emiten Kode E(Ri)
0.301420008 Emiten
11. MLBI
1. Astra Agro AALI 0.013286
12. SMCB 1.067111181 Lestari Tbk.
2. AKR Corporindo AKRA 0.026534
13. SMSM 1.231692997 Tbk.
3. Astra Graphia ASGR 0.027986
14. TBLA 0.968928194
Tbk.
1.554079329 4. Astra ASII 0.016225
15. TOTO International Tbk.
1.020096107 5. Sepatu Bata Tbk. BATA 0.011776
16. TURI
6. Bank Central BBCA 0.016572
17. UNTR 1.177040195 Asia Tbk.
7. Buana Finance BBLD 0.018384
18. UNVR 0.292657526 Tbk.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
No. Nama Emiten Kode E(Ri) kode evaluasi
no Ri E(Ri)
Emiten efek saham
8. Darya Varia DVLA 0.012409 good
7 BBLD 0.038851259 0.018384
Laboratoria Tbk. (Undervalued)
9. Elang Mahkota EMTK 0.022087 bad
8 DVLA 0.008730727 0.012409
Tekhnologi Tbk. (overvalued)
10. IndoTambangraya ITMG 0.01699 good
9 EMTK 0.067359286 0.022087
Megah Tbk. (Undervalued)
11. Multi Bintang MLBI 0.008505 bad
10 ITMG 0.015036353 0.01699
Indonesia Tbk. (overvalued)
12. Holcim Indonesia SMCB 0.016806 good
11 MLBI 0.044506247 0.008505
Tbk. (Undervalued)
13. Selamat SMSM 0.018591 good
12 SMCB 0.022910127 0.016806
Sempurna Tbk. (Undervalued)
14. Tunas Baru TBLA 0.015742 good
13 TBLA 0.049254293 0.015742
Lampung Tbk. (Undervalued)
15. Surya Toto TOTO 0.022086 bad
14 TOTO 0.018147609 0.022086
Indonesia Tbk. (overvalued)
16. Tunas Ridean TURI 0.016297 good
15 TURI 0.049045731 0.016297
Tbk. (Undervalued)
17. United Tractor UNTR 0.017998 bad
16 UNTR 0.008266727 0.017998
Tbk. (overvalued)
18. Unilever Tbk. UNVR 0.00841 good
17 UNVR 0.01343099 0.00841
Sumber: Data Diolah (Undervalued)
Pengklasifikasian Saham Efisien dan Tidak good
18 SMSM 0.022692576 0.018591
Efisien (Undervalued)
Pengklasifikasian saham efisien Sumber: Data Diolah
didasarkan pada tingkat pengembalian saham Berdasarkan informasi dari tabel diatas,
individu lebih besar dibandingkan dengan tingkat saham efisien dan tidak efisien dapat digambarkan
pengembalian yang diharapkan [(Ri) > E(Ri)] dan secara grafis menggunakan Security Market Line
letaknya berada di atas garis Security Market Line (SML). Berikut merupakan gambar grafik
(SML). Dibawah ini terdapat informasi pengklasifikasian saham efisiendan tidak efisien
pengklasifikasian saham efisien dan tidak efisien dari 18 saham perusahaan sampel penelitian, yaitu
dari 18 saham sampel perusahaan penelitian: sebagai berikut:
Tabel 4 Evaluasi Saham Sampel Penelitian

kode evaluasi
no Ri E(Ri)
efek saham
bad
1 AALI 0.002609622 0.013286
(overvalued)
good
2 AKRA 0.049998206 0.026534
(Undervalued) Sumber: Data Diolah
good
3 ASGR 0.055328428 0.027986 Gambar 1 Grafik Pengklasifikasian Saham
(Undervalued)
bad Efisien dan Tidak Efisien
4 ASII 0.000155535 0.016225
(overvalued)
Berdasarkan informasi gambar grafik
good
5 BATA 0.022285381 0.011776 diatas dapat disimpulkan bahwa dari 18 saham
(Undervalued)
good sampel perusahaan, hanya 12 saham perusahaan
6 BBCA 0.021428843 0.016572 yang termasuk saham efisien yaitu saham
(Undervalued)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan AKRA, ASGR, BATA, BBCA, return saham individual lebih besar dibandingkan
BBLD, EMTK, MLBI, SMCB, SMSM, TBLA, rata-rata return saham pasar. Kondisi ini
TURI dan UNVR sedangkan yang termasuk menggambarkan saham dalam performance yang
saham tidak efisien adalah saham perusahaan baik.
AALI, ASII, DVLA, ITMG, TOTO dan UNTR. 4. Saham efisien (undervalued) merupakan
saham yang meemiliki return individu (Ri) lebih
Untuk posisi saham undervalued di besar daripada tingkat pengembalian yang
rekomendasikan untuk membeli/menahan saham diharapkan [E(Ri)] dan berada diatas garis
tersebut sedangkan keputusan terhadap saham Security Market Line (SML), sebaliknya saham
overvalued adalah menjual saham. yang tidak efisien (overvalued) adalah saham
yang memiliki return individu (Ri) lebih kecil
KESIMPULAN DAN SARAN daripada tingkat pengembalian yang diharapkan
Kesimpulan
[E(Ri)] dan berada di bawah garis SML. Dalam
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan
penelitian ini, terdapat 12 saham efisien
sebagai berikut:
(undervalued) dari 18 saham perusahaan sampel
1. Pada periode Januari 2010- Desember 2012
penelitian. Adapun yang termasuk 12 saham
didapatkan rata-rata return saham individual 18
efisien adalah saham perusahaan:
perusahaan sampel penlitian adalah sebesar
a. PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan Ri
0,028335441 dan rata-rata return pasar adalah
sebesar 0.049998206 dan E(Ri) sebesar 0.026534
sebesar 0,016078637 dengan kata lain rata-rata
b. PT. Astra Graphia Tbk (ASGR) dengan Ri
return saham individual lebih besar dibandingkan
sebesar 0.055328428 dan E(Ri) sebesar 0.027986
rata-rata return saham pasar. Kondisi ini
c. PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) dengan Ri
menggambarkan saham dalam performance yang
sebesar 0.022285381 dan E(Ri) sebesar 0.011776
baik.
d. Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan Ri
2. Besar kecilnya nilai beta (ß) saham
sebesar 0.021428843 dan E(Ri) sebesar 0.016572
perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya
e. PT. Buana Finance Tbk (BBLD) dengan Ri
tingkat pengembalian yang diharapkan [E(Ri)]
sebesar 0.038851259 dan E(Ri) sebesar 0.018384
suatu saham perusahaan. Pada penelitian ini
f. PT. Elang Mahkota Tekhnologi Tbk (EMTK)
didapatkan bahwa pada periode Januari 2010-
dengan Ri sebesar 0.067359286 dan E(Ri) sebesar
Desember 2012, saham perusahaan Astra Graphia
0.022087
Tbk (ASGR) memiliki nilai beta (ß) tertingggi
g. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk dengan Ri
dibandingkan saham perusahaan lainnya yakni
sebesar 0.044506247 dan E(Ri) sebesar 0.008505
sebesar 2,098342643 sedangkan nilai beta
h. PT. Holcim Indonesia Tbk (SMCB) dengan Ri
terendah (ß) dimiliki oleh saham perusahaan
sebesar 0.022910127 dan E(Ri) sebesar 0.016806
Unilever yakni sebesar 0.292657526. Hal ini tentu
i. PT. Selamat Semourna Tbk (SMSM) dengan Ri
saja akan berdampak pada kedua tingkat
sebesar 0.022692576 dan E(Ri) sebesar 0.018591
pengembalian yang di harapkan [E(Ri)] saham
j. PT. Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dengan
tersebut. Tingkat pengembalian yang di harapkan
Ri sebesar 0.049254293 dan E(Ri) sebesar
[E(Ri)] saham perusahaan Astra Graphia (ASGR)
0.015742
berada pada level tertinggi dibandingkan saham
k. PT. Tunas Ridean Tbk dengan Ri sebesar
perusahaan lainnya yakni sebesar 0,027986
0.049045731 dan E(Ri) sebesar 0.016297
sedangkan level tingkat pengembalian yang
l. PT. Unilever Tbk dengan Ri sebesar 0.01343099
diharapkan terendah dimiliki oleh saham
dan E(Ri) sebesar 0.00841
perusahaan Unilever Tbk (UNVR).
Saran
3. Rata-rata return saham individual 18
1. Bagi investor
perusahaan sampel penlitian adalah sebesar
Sebelum melakukan investasi, seorang investor
0,028335441 dan rata-rata return pasar adalah
rational diharapkan lebih selektif dalam memilih
sebesar 0,016078637 dengan kata lain rata-rata

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
saham agar proses investasi yang dilakukan tepat Lubis, Ade Fatma. 2008. Pasar Modal (Sebuah
sasaran. Oleh karena itu, investor harus Pendekatan Pasar Modal
mempunyai informasi yang cukup dan bersifat Terintegarasi). Jakarta: Lembaga
kontinyu mengenai perkembangan saham Penerbit FE UI Yayasan Peduli Bangsa.
perusahaan tersebut dan juga memiliki metode Tandelilin, Eduardus.2010. Analisis Investasi dan
untuk menganalisis informasi perkembangan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:
perusahaan tersebut. Metode Capittal Asset BPFE – Yogyakarta
Pricing Model (CAPM) merupakan salah metode
analisis yang dapat digunakan investor untuk Zubir, Zulmi. 2011. Manajemen Portofolio:
mengevaluasi tingkat keuntungan saham Penerapannya dalam Investasi Saham.
berdasarkan preferensi risiko. Jakarta: Salemba Empat.
2. Bagi Peneliti selanjutnya W. S. Nel. 2011. The application of the Capital
Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan Asset Pricing Model (CAPM): A South
obyek penelitian yang berbeda yang akan African perspective. Vol. 5(13), pp. 5336-
menampakkan perbedaan dengan penelitian ini 5347.
sehingga dapat menambah wawasan tentang
metode Capital Asset Pricing Model (CAPM).

DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2006. Pengantar
Pasar Modal. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Bungin, Burhan.2008. Metodologi Penelitian
Kuantitatif: Komunikasi Ekonomi dan
kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial
Lainnya. Edisi Pertama. Cetakan
Ketiga. Jakarta: Prenada Media Group.
Darmadji, Tjiptono, Hendi M. Fakhrudin. 2012.
Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal.
Bandung: Alfabeta.
Husnan, Suad.2005. Dasar – dasar Teori
Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi
Ketiga Cetakan Kedua. Yogyakarta:
AMP YKPN.
Jogiyanto. 2012. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi Edisi Ketujuh. Yogyakarta:
BPFE.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai