Penyesuaian Diri Siswa Ditinjau dari Konsep Diri dan Dukungan Sosial pada
Siswa SMP
Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia
Abstract
This study aims to determine the relationship between self-concept and social support with
the adaptation of students of class VII SMP Negeri 11 Semarang either partially or jointly.
This research uses correlational quantitative design. The sample used amounted to 158 of the
population of 286 students with sampling probability sampling technique. Data collection
tools use self-adjusting scales, self-concept scales, and social support questionnaires. The data
analysis technique using Product Moment correlation and multiple correlation. The results
showed that between self-concept and self-adjustment had significant correlation (R = 0,648,
p = <0,05), then between social support and adjustment also had significant correlation (R
= 0,350, p = <0,05 ). Similarly, between self-concept and social support with adjustment
also has a significant relationship (R = 0.658, p = <0.05). It can be concluded that there is a
significant relationship between self-concept and social support with student self-adjustment.
How to cite: Safareka, Yuliani., Ninik Setyowani., Catharina Tri Anni (2018).
Penyesuaian Diri Siswa Ditinjau dari Konsep Diri dan Dukungan Sosial
pada Siswa SMP. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory And Ap-
plication, 7(2), 61-67.
62
Afridatuz Zahro, Awalya, dan Maria Theresia Sri Hartati/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 7(2) (2018)
61-67.
dengan baik terhadap lingkungan sosial di se- lingkungan baru siswa akan bercerita atau
kolahnya, dan sebanyak 86 siswa (47,5%) dapat menceritakan keluh kesahnya kepada teman.
menyesuaikan diri dengan baik terhadap ling- Selain teman sebaya, guru juga sangat penting
kungan sosial di sekolah. siswa yang tepenga- dalam membantu siswa dalam melakukan me-
ruh dengan teman sebaya yang berperilaku nyesuaikan diri. Oleh karena itu, dapat dika-
negatif lebih sulit untuk menyesuaikan diri takan bahwa dukungan sosial baik dari teman
di lingkungkangan sekolah, sebaliknya siswa maupun guru sangat dibutuhkan siswa dalam
yang tidakterpengaruh dengan teman sebaya melakukan penyesuaian diri di lingkungan se-
lebih mudah untuk menyesuaikan diri di se- kolah baru.
kolah. Pada lingkungan sekolah baru, siswa di-
Faktor yang menentukan berhasil atau ti- hadapkan dengan masalah menyesuaikan diri,
daknya penyesuaian diri dipengaruhi oleh fak- baik menyesuaikan diri dengan guru-guru, te-
tor internal dan eksternal. Faktor internal yang man, mata pelajaran bahkan tata tertib diseko-
berpengaruh dalam penyesuaian diri adalah lah. Dalam menyesuaikan diri di lingkungan
konsep diri (Supriyo, 2008). Setiap siswa me- sekolah baru, siswa memerlukan waktu yang
miliki konsep diri yang berbeda-beda, karena cukup lama agar tercipta suatu kenyamanan,
konsep diri merupakan gambaran mengenai jika dalam proses menyesuaikan diri siswa
dirinya sendiri baik yang berhubungan dengan tidak dapat mengatur emosionalnya karena
aspek fisik, sosial dan psikologis, prestasi yang merasa tertekan dengan keadaan baru maka
mereka capai (Ghufron dan Risnawati, 2016). akan berdampak pada penyesuaian diri yang
Pandangan mengenai dirinya sendiri negatif. Oleh karena itu, dukungan sosial san-
sangat mempengaruhi siswa dalam melaku- gat dibutuhkan siswa dalam menyesuaikan
kan penyesuaian diri di sekolah baru. Pandan- diri di lingkungan sekolah baru, baik dukun-
gan tersebut bisa saja pandangan yang positif gan dari guru maupun dukungan dari teman-
dan bisa saja pandangan negatif. Siswa dengan temannya.
konsep diri positif akan terlihat lebih percaya Penelitian ini diarahkan secara khusus
diri, optimis, selalu bersikap positif terhadap untuk menguji empat hipotesis yaitu (1) gam-
segala sesuatu, dan juga terhadap kegagalan baran tingkat penyesuaian diri, konsep diri,
yang dialaminya. Siswa yang memiliki konsep dan dukungan sosial, (2) ada hubungan antara
diri positif memandang suatu kegagalan bu- konsep diri dengan penyesuaian diri siswa, (3)
kanlah suatu akhir dari segalanya, melainkan ada hubungan antara dukungan sosial dengan
dijadikan sebagai suatu pelajaran yang berhar- penyesuaian diri siswa, (4) ada hubungan an-
ga untuk melangkah kedepan. Hal tersebut da- tara konsep diri dan dukungan sosial dengan
pat dikatakan bahwa siswa yang memiliki kon- penyesuaian diri siswa.
sep diri positif cenderung lebih percaya diri
dalam melakukan hal-hal yang baru salah sa- METODE PENELITIAN
tunya yaitu, dalam melakukan menyesuaikan
diri di lingkungan sekolah baru. Sebaliknya, Penelitian ini menggunakan desain des-
siswa dengan konsep diri negatif cenderung kriptif korelasional yang dimaksudkan untuk
bersikap pesimis terhadap kehidupan, merasa mengungkapkan hubungan dua variabel be-
lemah, dan merasa tidak disenangi teman. Sis- bas dengan variabel bebasnya baik secara sen-
wa dengan konsep diri negatif tidak melihat diri-sendiri maupun simultan. Populasi dalam
tantangan sebagai kesempatan, melainkan le- penelitian ini berjumlah 286 siswa. Pengambi-
bih sebagai halangan. Hal tersebut dapat dika- lan sampel menggunakan teknik probability
takan bahwa siswa yang memiliki konsep diri sampling, sehingga didapatkan jumlah selu-
negatif cenderung kurang percaya diri dalam ruh sampel yang terlibat dalam penelitian ini
menghadapi lingkungan baru, sehingga di- berjumlah 158 siswa.
rinya susah dalam menyesuaikan diri di ling- Instrumen yang digunakan dalam pene-
kungan sekolah yang baru (Syam, 2014). litian ini meliputi skalapenyesuaian diri, skala
Selain faktor konsep diri, terdapat faktor konsep diri, dan angket dukungan sosial. Ska-
eksternal yang mempengaruhi keberhasilan la penyesuaian diri terdiri atas 35 item per-
penyesuaian diri siswa yaitu, teman sebaya nyataan dengan lima pilihan jawaban. Aspek
(Supriyo, 2008). Teman sebaya sangat dibu- dari skala ini meliputi kematangan emosional,
tuhkan siswa dalam melakukan penyesuaian kematangan intelektual, kematangan sosial,
diri di lingkungan sekolah baru, karena ke- tanggung jawab (Desmita, 2016). Pengujian
tika sedang merasa tertekan dengan kondisi validitas skala ini dilakukan dengan mengko-
63
Afridatuz Zahro, Awalya, dan Maria Theresia Sri Hartati/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 7(2) (2018)
61-67.
relasikan skor item dengan skor total. Hasil uji dalam kategori tinggi.
validitas menunjukkan bahwa tingkat validi- Teknik analisis data yang digunakan da-
tas skala berkisar antara 0,013 sampai dengan lam penelitian ini adalah korelasi sederhana
0,941. Selain itu dilakukan juga uji reliabilitas dan korelasi ganda. Sebelum melakukan ana-
dengan menggunakan Alpha Cronbach. Hasil lisis data menggunakan regresi terlebih dulu
pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa re- harus melakukan serangkaian uji asumsi yang
liabilitas skala sebesar 0,955. meliputi uji normalitas, dan uji linearitas,. Uji
Skala konsep diri terdiri atas 47 item per- asumsi dan uji hipotesis dilakukan dengan
nyataan dengan lima pilihan jawaban. Aspek bantuan SPSS versi 21.
dari skala ini meliputi karakter fisik, cara ber- Pengujian normalitas data dilakukan
pakaian, benda-benda yang dipunyai, hubun- dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov.
gan keluarga, sekolah dan pekerjaan sekolah, Suatu data dikatakan normal apabila dipe-
status intelektual, bakat dan kemampuan khu- roleh nilai probabilitas > 0,05 (Ghozali, 2011).
sus, ciri kepribadian, sikap dan hubungan so- Berdasarkan kriteria tersebut, maka semua
sial, minat religious, dan kemandirian (Burns, variabel dalam penelitian ini adalah normal
1993). Pengujian validitas skala ini dilakukan (K-S penyesuaian diri = 1,188 p = 0,119; K-S
dengan mengkorelasikan skor item dengan konsep diri = 0,887 , p = 0,411; K-S dukungan
skor total. Hasil uji validitas menunjukkan sosial = 1,081, p = 0,193).
bahwa tingkat validitas skala berkisar antara Uji Linearitas digunakan untuk melihat
0,139 sampai dengan 0,953. Selain itu dilaku- apakah spesifikasi model yang digunakan
kan juga uji reliabilitas dengan menggunakan menunjukkan hubungan yang linear atau tidak
Alpha Cronbach. Hasil pengujian reliabilitas Pengujian linearitas dilakukan dengan melihat
menunjukkan bahwa reliabilitas skala sebesar signifikansi pada linearity. Jika signifikansi
0,977. menunjukkan <0,05 maka uji asumsi lineari-
Angket dukungan sosial terdiri atas 30 tas terpenuhi (Priyatno: 2010). Hasil uji asumsi
item pernyataan dengan empat pilihan jawa- linearitas dalam penelitian ini menunjukkan
ban. Aspek dari skala ini meliputi dukungan telah terpenuhi.
emosional, dukungan nyata, dukungan infor- Pengujian hipotesis 2 dan 3 dilakukan
masional, dukungan persahabatan (Sarafino, dengan menggunakan korelasi sederhana.
2011). Pengujian validitas skala ini dilakukan Hasil uji regresi sederhana antara konsep diri
dengan mengkorelasikan skor item dengan dengan penyesuaian diri menunjukkan adanya
skor total. Hasil uji validitas menunjukkan hubungan yang signifikan (R =0,648, p=<0,05).
bahwa tingkat validitas skala berkisar antara Dengan demikian jawaban hasil uji hipotesis 2
0,029 sampai dengan 0,968. Selain itu dilaku- adalah “ada hubungan yang signifikan antara
kan juga uji reliabilitas dengan menggunakan konsep diri dengan penyesuaian diri pada sis-
Alpha Cronbach. Hasil pengujian reliabilitas wa kelas VII SMP Negeri 11 Semarang”. Rang-
menunjukkan bahwa reliabilitas skala sebesar kuman hasil analisis korelasi sedaerhana dapat
0,970. dilihat pada tabel 2.
Hasil uji regresi sederhana antara du-
HASIL kungan sosial dengan penyesuaian diri juga
menunjukkan adanya hubungan yang signifi-
Deskripsi hasil penelitian secara kesulu- kan (R = 0,350 , p = <0,05). Dengan demikian
ruhan dapat dilihat pada tabel 1 yang mengin- jawaban hasil uji hipotesis 3 adalah “ada hu-
formasikan tentang rata-rata, standar deviasi, bungan yang signifikan antara dukungan so-
dan jumlah sampel penelitian. sial dengan penyesuaian diri pada siswa kelas
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dike- VII SMP Negeri 11 Semarang”. Rangkuman
tahui bahwa skor rata-rata penyesuaian diri hasil analisis korelasi sedaerhana dapat dilihat
seluruh sampel adalah 3,576. Apabila mengacu pada tabel 3.
pada range skor terendah sampai yang terting- Pengujian hipotesis 4 dilakukan dengan
gi, yaitu 1 sampai dengan 5 maka dapat diny- menggunakan analisis korelasi ganda. Jawa-
atakan bahwa tingkat penyesuaian diri siswa ban hasil uji hipotesis 4 adalah “ada hubungan
berada dalam kategori tinggi. Adapun konsep yang signifikan antara konsep diri dan dukun-
diri termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini ka- gan sosial dengan penyesuaian diri pada siswa
rena skor rata-rata konsep diri menunjukkan kelas VII SMP Negeri 11 Semarang (R = 0,658 ,
angka 3,437. Sedangkan dukungan sosial me- p = <0,05). Koefisien determinasi (R2) sebesar
nunjukkan skor rata- rata 3,978 yang termasuk 0,433 yang menginformasikan bahwa sumban-
64
Afridatuz Zahro, Awalya, dan Maria Theresia Sri Hartati/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 7(2) (2018)
61-67.
gan pengaruh dari konsep diri dan dukungan diri dan penyesuaian diri termasuk dalam ka-
sosial terhadap penyesuaian diri sebesar 43,3%. tegori tinggi. Akan tetapi jika dilihat lebih lan-
Sedangkan sisanya sebesar 56,7% dipengaruhi jut pada indikator-indikator konsep diri den-
oleh variabel lain yang tidak diteliti. Rangku- gan hasil keseluruhan penyesuaian diri maka
man hasil analisis korelasi ganda dapat dilihat diperoleh hasil yang menarik yaitu terdapat
pada tabel 4. tiga indikator konsep diri yang tergolong da-
lam kategori sedang namun penyesuaian di-
PEMBAHASAN rinya tinggi. Indikator tersebut yaitu status
intelektual, Hal ini memberikan informasi
Penelitian ini dimaksudkan untuk men- bahwa siswa yang memiliki status intelektual
getahui tingkat konsep diri, dukungan sosial, sedang maka siswa dapat menyesuaikan diri
dan penyesuaian diri, serta untuk mengetahui dengan baik di lingkungan sekolah. Tinggi dan
ada atau tidaknya hubungan antara konsep rendahnya status intelektual atau kemampuan
diri dan dukungan sosial dengan penyesu- berprestasi bukan hanya dipengaruhi oleh fak-
aian diri baik secara parsial maupun secara tor internal saja melainkan juga dapat dipenga-
bersama-sama. Secara umum, hasil penelitian ruhi oleh faktor eksternal.
menunjukkan bahwa antara konsep diri dan Edi (dalam Riyani, 2012) menyatakan
dukungan sosial dengan penyesuaian diri baik bahwa kemampuan dalam mencapai status in-
secara parsial maupun secara bersama-sama telektual dipengaruhi oleh faktor internal dan
memiliki korelasi yang signifikan. ekternal. Faktor internal berasal dari dalam
Hasil uji hipotesis secara parsial antara diri sendiri yaitu seperti kesehatan, kecerdas-
konsep diri dengan penyesuaian diri menun- an, bakat, minat, perhatian serta motivasi. Se-
jukkan adanya korelasi yang signifikan. Hasil dangkan faktor eksternal yaitu faktor yang ber-
ini selaras dengan hasil penelitian yang dila- hubungan dengan faktor lingkungan sekolah.
kukan oleh Nurhadi (2013) didapatkan hasil Dengan seperti itu, ketika faktor dalam diri
bahwa ada hubungan yang signifikan antara seperti minat, bakat, dan kesehatan tidak da-
konsep diri dengan penyesuaian diri. Hal ini pat mendukung siswa untuk mencapai presta-
memberi informasi bahwa semakin tinggi kon- si, maka masih ada faktor dari luar diri seperti
sep diri maka semakin tinggi penyesuaian diri. lingkungan sekolah yang dapat mendukung
Sebaliknya, semakin rendah konsep diri sema- siswa untuk mencapai status intelektual. Ter-
kin rendah pula kemampuan penyesuaian diri. capainya suatu prestasi yang diinginkan akan
Jika dilihat sacara keseluruhan konsep menjadikan siswa percaya diri untuk melaku-
65
Afridatuz Zahro, Awalya, dan Maria Theresia Sri Hartati/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 7(2) (2018)
61-67.
66
Afridatuz Zahro, Awalya, dan Maria Theresia Sri Hartati/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 7(2) (2018)
61-67.
faktor eksternal seperti dukungan persahaba- dengan secara berkala agar hasil yang didapat-
tan tidak mendukung siswa untuk mencapai kan benar-benar lengkap dan sesuai dengan
penyesuaian diri yang optimal, maka masih apa yang diharapkan, serta dapat menggu-
ada faktor internal seperti kepribadian, dan nakan variabel lain yang jauh lebih efektif da-
konsep diri yang dapat mendukung siswa lam mempengaruhi variabel Y.
untuk melakukan penyesuaian diri. Misalnya
seperti siswa memiliki pandangan yang posi- DAFTAR PUSTAKA
tif terhadap dirinya sendiri maka siswa yakin
bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk Burns, R.B. 1993. Konsep Diri: Teori Pengukuran,
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah Perkembangan Dan Perilaku. Jakarta: Arcan.
Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik.
tanpa mengandalkan bantuan atau dukun-
Bandung: Remaja Rosda Karya.
gan persahabatan dari teman-teman. Sejalan Eggens, L., Van Der Werf, M. C. P., & Bosker, R. J.
dengan pendapat Williams dan Karau (dalam (2007). The influence of personal networks
Myers 2012) bahwa ketika orang melihat orang and social support on study attainment of
lain dalam kelompoknnya tidak dapat diper- students in university education. Journal of
caya atau tidak mampu dalam memberikan Educational Psychology, 5(5): 553-573.
konstribusi, maka mereka akan bekerja keras Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Pro-
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. gram SPSS. Semarang: Universitas Dipone-
Secara umum, temuan dalam peneliti- goro.
Ghufron, M.N. & R. Risnawati. S. 2016. Teori-teori
an ini menginformasikan bahwa tidak semua
Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
indikator konsep diri dan dukungan sosial Kusdiyanti, S., L. Halimah, & Faisaluddin. 2011. Pe-
termasuk dalam kategori tinggi, akan tetapi, nyesuaian Diri Di Lingkungan Sekolah Pada
terdapat beberapa indikator yang tergolong Siswa Kelas XI SMA Pasundan 2 Bandung.
dalam kategori sedang namun masih memiliki Jurnal Humanitas, 3(2): 171-194.].
hubungan dengan nilai keseluruhan penyesu- Kumalasari, F. 2012. Hubungan Antara Dukungan
aian diri yang tergolong dalam kategori tinggi. Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di
Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1):
SIMPULAN 21-31.
Myers, D.G. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika.
Simpulan dari hasil penelitian ini yaitu
Nurhadi, R.A. 2013. Hubungan Antara Konsep Diri
tingkat konsep diri, dukungan sosial dan pe- Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja di Islam-
nyesuaian diri termasuk dalam kategori tinggi, ic Boarding School SMPIT Daarul Hikmah
ada hubungan yang signifikan antara konsep Bontang. Disertasi. Malang: Fakultas Pendi-
diri dengan penyesuaian diri, ada hubungan dikan Psikologi Universitas Negari Malang.
yang signifikan antara dukungan sosial den- Priyatno, D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan
gan penyesuaian diri, dan ada hubungan yang SPSS. Jakarta: PT. Buku Seru.
signifikan antara konsep diri dan dukungan Riyani, Y. 2012. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
sosial dengan penyesuaian diri. Berdasarkan Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal EKSOS,
8(1): 19-25.
hasil penelitian ini disarankan kepada guru
Sarafino, E.P. & T.W. Smith. 2011. Health Psycology
bimbingan dan konseling sebagai perantara Byopsychosocial Interaction. Unitec States Of
orang tua dan murid, sebaiknya dapat mela- Amirica: JohnWiley & Sons, Inc.
kukan treatment atau teknik metode konseling Sunarto & A. Hartono. 2013. Perkembangan Peserta
untuk meningkatkan konsep diri, dukungan Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
sosial dan penyesuaian diri siswa yang masih Supriyo. 2008. Studi Kasus Bimbingan dan Konseling.
rendah, serta dapat mengoptimalkan yang su- Semarang : CV. Nieuw Setapak.
dah tinggi. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin Syam, N.W. 2014. Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu
melakukan penelitian dengan variabel yang Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda-
karya Offset.
serupa hendaknya dapat melakukan observasi
67