Nama: Irma Rahayu Ningrum

NIM:361941333076

Kelas:2C

KEWARGANEGARAAN

Tantangan Pesta Demokrasi Di tengah Pandemi Covid-19

Pilkada merupakan pesta demokrasi yang diadakan setiap lima tahun sekali diberbagai
daerah. Pandemi virus corona mengakibatkan pilkada 2020 yang seharusnya berlangsung pada
September 2020 itu mundur, sehingga pada tahun ini pilkada akan berlangsung pada akhir
tahun 2020

Ada beberapa tantangan dalam penyelenggaraan pilkada 2020 ditengah pandemi virus corona,
yaitu:

Tantangan terbesar merupakan memastikan bahwa protokol kesehatan benar-benar

diterapkan dengan baik. KPU harus bisa memastikan protocol dilakukan dengan baik oleh
setiap petugas di lapangan pada setiap tahapan.

Salah satu cara penerapan protocol kesehatan pada pemilu 2020 yaitu dengan membuat sift
pemilihan dan menyediakan alat cek suhu, tempat cuci tangan / handsanitizer, serta jaga jarak
antar sesame pemilih

Regulasi terkait penerapan protocol kesehatan dalam kampanye. Pengawas aturan itu harus
dilakukan dengan ketat. Bahkan, jika perlu diberlakukan sanksi, khususnya kepada kandidat.
Jadi hal tersebut juga dimasukkan ke dalam elanggaran kampanye. Misalnya sanksi dilarang
kampanye selama seminggu. Ada solusi dari masalah ini yaitu kampanye daring, namun
kampanye daring tidak membuat elektabilitas baik.

KPU juga telah menerbitkan revisi aturan yang melarang kampanye dengan cara
menciptakan kerumunan masa seperti rapat umum serta konser musik, serta membatasi
pertemuan tatap muka. Namun kampanye dengan tatap muka tetaplan paling efektif , tapi itu
pun bukan dilakukan dengan orasi dihadapan kerumunan massa melainkan pendekayan dari
rumah.

Bawaslu telah mengidentifikasi buruknya infrastruktur internet sebagai salah satu masalah
yang menggangguproses pilkada tahun ini.

Tantangan ketiga, proses sosialisasi KPU kepada publik kandidat pada masa pilkada 2020.
Jangan sampai pesta demokrasi ini justru menjadi kemunculan klaster-klaster baru virus
corona akibat kurangnya sosialisasi. Kemungkinan potensi money politic yang semakin
meningkat di tengah sulitnya kondisi ekonomi saat ini. Terlebih, pendidikan politik yang
masih rendah memperbesar peluang adanya politik uang.