Disusun Oleh :
Kelompok 4
Amalia P07220118063
Christine Octavia Aneke Komalasari P P07220118072
Lidya P07220118092
Nur Apsari P07220118097
Puji syukur kita panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karuniaNyalah, makalah yang berjudul “Karakter Kewirausahaan ” ini dapat
terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
Harapan penulis dengan adanya makalah ini, siapa saja yang membacanya dapat
mengambil manfaatnya dan menjadikan motivasi untuk lebih mengetahui dan
mempelajarinya lagi.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Sebagai manusia, penulis pun menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran
yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah yang akan datang.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
Bab I...........................................................................................................................................1
Pendahuluan...............................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
Bab II..........................................................................................................................................3
Tinjauan Pustaka........................................................................................................................3
A. Ciri-ciri wirausahan.........................................................................................................3
E. Spirit Wirausaha..............................................................................................................9
F. Profil wirausaha............................................................................................................12
G. Karakter wirausaha........................................................................................................13
Bab III......................................................................................................................................16
Penutup.....................................................................................................................................16
A. Kesimpulan...................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................16
Daftar Pustaka..........................................................................................................................17
ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara
seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil.
Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan
pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru
terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan
dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.
Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang
sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
B. Rumusan Masalah
1
5. Apa saja spirit wirausaha?
6. Bagaimana profil wirausaha?
7. Apa saja karakter wirausaha?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
A. Berprestasi
B. Jujur
C. Disiplin
E. Berkomitmen Tinggi
3
Komitmen merupakan suatu karakter yang memegang teguh prinsip
yang telah disepakati. Pada umumnya orang akan memilih dengan siapa
mereka bekerja sama, diantaranya adalah dengan orang yang
berkomitmen.
G. Terampil
H. Futuristik
I. Cerdas Finansial
4
otak seumpama pisau, maka ketajamannya hanya dapat diperoleh jika
sering diasah. Jika otak diumpamakan hard-disc, maka ia hanya akan
memiliki kemampuan besar jika diisi banyak masukan. Tantangan yang
dihadapi dalam peningkatan daya nalar adalah bagaimana dapat
meningkatkan pengetahuan agar dapat hidup maju dan menjadi makmur.
Pendidikan adalah salah satu unsur penting dalam pengembangan
pengetahuan seseorang. Makin tinggi dan makin luas pendidikan yang
diperoleh, maka makin tinggi dan luas pula pengetahuan yang
dimilikinya. Pengetahuan seseorang dapat juga berkembang dari hasil
belajar sendiri seperti: membaca, mendengar radio, menonton televisi,
diskusi, dan lain sebagainya.
B. Keterampilan (Psikomotor)
Berfikir saja, tidaklah dapat mewujudkan sesuatu. Sesuatu itu dapat
diwujudkan jika ada tindakan. Daya gerak untuk bertindak, terutama
tindakan awal disebut daya inisiatif. Daya ini dapat mencirikan seseorang
apakah ia malas atau rajin. Banyak orang yang tahu, tetapi karena tidak
bertindak atau lambat bertindak, maka dia akan merugi.
Keterampilan merupakan tindakan raga terutama tangan dan kaki
untuk melaksanakan sesuatu kerja dan dari kerja tersebut baru akan
terwujud hasil karya. Berbagai macam hasil karya telah lahir dari orang-
orang yang mempunyai keterampilan.
Keterampilan, sebagaimana halnya pengetahuan dapat ditingkatkan.
Bebrapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
adalah sebagai berikut:
1) Rajin dan tekun melakukan latihan mengerjakan sesuatu yang ingin
diterampilkan.
2) Melakukan latihan dengan teratur, tetib dan bergairah.
3) Selalu berusaha untuk dapat melakukan lebih baik lagi dari pada
kemaren.
4) Selalu berusaha untuk menemukan cara kerja yang paling baik dan
efisien.
5) Berusaha kuat untuk menghasilkan karya yang terbaik.
6) Harus mampu bekerja dengan “ zero mistake “.
7) Rajin mengikuti berbagai pelatihan keterampilan.
C. Sikap Mental
Seseorang mungkin saja mempunyai otak yang cerdas dan
keterampilan tinggi, namun jika ia malas, lamban, tidak mempunyai
keberanian, dan apalagi ceroboh, tentulah hal itu tidak menjamin untuk
dapat sukses. Sukses dapat dipakai jika pemikiran, keteramplan dan sikap
mental maju digabungkan. Sikap mental maju ini meliputi: keteladanan,
keluhuran, keberanian, penuh tanggung jawab, jujur, berjiwa besar dan
mandiri. Jika ditelusuri lebih dalam, akan se makin jelas bahwa
kesuksesan seseorang, kemajuan suatu bangsa disebabkan seseorang
maupun bangsa tersebut memiliki sikap mental maju, daya penalaran dan
keterampilan yang tinggi.
D. Intuisi
Sebenarnya ada faktor lain selain kecerdasan penalaran,
keterampilan dan sikap mental yang berpengaruh atas sukses seseorang,
5
yaitu daya intuisinya. Daya intuisi adalah daya ramal atau dikenal juga
dengan feeling seseorang yang sulit digambarkan apakah itu hasil
pemikiran atau khayalan. Jika seseorang merasakan bahwa apa yang akan
dilakukan itu benar dan akan membawa keuntungan, maka sering apa
yang semula hanya dirasakan itu kemudian setelah diperjuangkan
terbukti benar adanya.
Banyak usahawan yang sukses karena memiliki kewaspadaan
khususnya daya intuisi yang kuat. Daya ini memang sulit dijelaskan
karena seolah-olah menyatu dengan pikiran, jiwa dan perasaan seseorang.
Karena intuisi hanyalah sesuatu yang abstrak, maka haruslah ada
tindakan untuk dapat mewujudkan apa yang dirasakan itu menjadi
kenyataan. Gabungan empat unsur itulah yang menentukan seseorang
maju atau terbelakang, kaya atau miskin, berjaya atau sengsara. Jadi
tantangan terletak pada upaya mengembangkan empat unsur tersebut
secara serentak dan harmonis, sehingga mampu membawa seseorang
menjadi orang yang maju.
6
peluang. Dari peluang itulah bisa tercipta produk atau jasa yang
dibutuhkan banyak orang.
D. Modal
Hal ini sangat penting dimiliki oleh calon entrepreneur. Bila tidak,
semua hanya tinggal angan-angan. Kemampuan menjual adalah satu-
satunya cara untuk menarik minat orang agar mau membeli produk atau
jasa yang Anda tawarkan. Dengan terus melatih dan mencoba,
kemampuan menjual dapat berkembang dari waktu ke waktu.
7
4. Keuntungan dan kerugian wirausaha
8
menjadi pertimbangan seorang wirausahawan dan pada akhirnya dia
sendiri yang akan mengambil keputusan.
6) Mempunyai peluang membantu orang lain
Sebagai makhluk sosial seorang wirausahawan mempunyai
cukup peluang untuk membantu orang lain misalnya dengan
mengalokasikan zakat penghasilan untuk membantu korban bencana
alam, peperangan, ataupun mempekerjakan mereka yang mempunyai
potensi tetapi belum bernasib baik mendapatkan pekerjaan, dengan
tetap memperhatikan kualitas sesuai job specification.
B. Kerugian berwirausaha:
1) Jam kerja panjang dan tidak teratur
Wirausahawan tidak menutup kemungkinan akan bekerja
dengan jam kerja yang sangat panjang mulai dari bangun tidur pagi
hari sampai menjelang tidur kembali di malam hari. Waktu benar-
benar tercurah kepada kepentingan usaha apalagi jika usaha yang
dijalankan sedang menghadapi kerugian atau sebaliknya karena ingin
mendapatkan keuntungan yang besar pada periode tertentu. Selain
itu jam kerja wirausahawan tidak menentu. Pada saat tertentu
memiliki waktu luang yang cukup tetapi pada saat lainnya ia sangat
sibuk bahkan sampai lupa beristirahat.
2) Resiko dan tanggung jawab luas
Sehubungan dengan posisinya sebagai pemilik sekaligus
manajer bagi usahanya sendiri maka seorang wirausahawan memiliki
tanggung jawab yang luas terhadap keberhasilan dan kegagalan
usahanya. Wirausahawan harus menanggung resiko pada saat terjadi
kerugian pada usahanya. Tidak menutup kemungkinan resiko harus
dipertanggungjawabkan sampai kepada harta yang dimiliki walaupun
berada di luar perusahaan. Hal ini terutama jika perusahaan
bentuknya perseorangan dan pailit sehingga akan ditutup, maka
untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga wirausahawan harus
menutup semua kewajiban tersebut walaupun dengan menggunakan
harta yang ada dirumah.
3) Pendapatan tidak stabil
Salah satu kerugian yang dialami oleh wirausahawan
berhubungan dengan pendapatan. Pendapatan wirausahawan tidak
dapat dipastikan atau tidak stabil. Pada periode tertentu pendapatan
bersih setelah dikurangi dengan total pengeluaran akan
menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan dari satu periode ke
periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar pada saat lainnya
kecil, bahkan pada periode tertentu wirausahawan mengalami
kerugian usaha. Inilah salah satu resiko yang dapat dialami oleh
wirausahawan.
4) Sering terlibat masalah keuangan
Kerugian lain yang dialami oleh hampir setiap wirausahawan
adalah masalah keuangan. Wirausahawan harus berpikir keras untuk
dapat mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai kepentingan
9
usaha termasuk pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya
promosi dan lain-lain.
5) Belajar tidak ada akhirnya
Wirausahawan dituntut untuk selalu mengadaptasi berbagai
perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam mengikuti
perkembangan dunia usaha akan berakibat kerugian dalam
berwirausaha.
5. Spirit wirausaha
10
4) Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi
tidak ingin miskin selamanya.
5) Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan
mengambil jalan pintas untuk semangat menjadi wirausahawan.
6) Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan.
1) Evolusi produk
Perubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang
memunculkansebuah peluang baru.
2) Evolusi ilmu pengetahuan
Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi produk
baru dan begitu seterusnya.
11
3) Perubahan gaya hidup, selera, dan hobi
Perubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan akan produk
yang berbeda.
4) Perubahan teknologi
Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan
menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda.
5) Perubahan budaya
Berkembangan gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan
sebagainya akan mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini
mempengaruhi kebutuhan akan produk yang berbeda di setiap
tempat.
Joseph A. Schumpeter, ekonomi asal -ustria yang kemudian menetap di
Amerika mengatakan bahwa perilaku dan sifat entrepreneur yang khas adalah
kemampuannya, kecerdasannya dan keberaniannya yang ditopang oleh ketetapan
hatinya dan keteguhan jiwanya untuk melancarka nusaha yang serba baru dengan
melihat pada kemungkinan-kemungkinan potensial di masa depan dan berhasil
menjelmakan menjadi kenyataan efektif.
Satu hal dari pandangan /chumpeter yang menggugah adalah penilainnya
tentang entrepreneur yang sama sekali berbeda dengan pengusaha (businessman).
Entrepreneur memiliki “Sikap jeli” terhadap kemungkinan potensial yang
terbayang dalam perkembangan masa depan, kemudian mampu merintis dan
mengatur inovasi, menempuh pola barudalam penggunaan sumber dana dan daya
produksi dalam suatu kombinasi optimal yang baru pula (neue Kombination).
Entrepreneur cenderung menggunakan energinya untuk melakukan dan
membangun suatu kegiatan, ketimbang hanya melakukan pengamatan dan
analisis. Dengan visinya,entrepreneur itu dengan sadar memperhitungkan risiko,
baik secara personal maupun finansial dan kemudian melakukan apa saja agar
bisa mengurangi risiko dan kemungkinan gagal. Kewirausahaan adalah
kemampuan untuk mengindera (sensing) suatu peluang, ketika yang lain masih
melihatnya sebagai suatu yang kontradiksi, dan membingungkan. Entrepreneur itu
memiliki bagaimana menemukan sesuatu, merangkai, dan mengendalikan
sumber-sumber untuk mewujudkan tujuannya.
12
Modal paling mendasar menjadi wirausahawan adalah tekad dan
keberanian mengambil dan menghitung resiko. Tanpa diberi modal sebesar
apapun, tidak akan pernah menjadi wirausahawan. Kalau sudah ada keberanian,
kita beri kesempatan bagaimana mengelola bisnis dengan baik.
Kewirausahaan adalah lebih kepada spirit, bukan sekedar yang terlihat secara
kasat mata. Bisa saja orang yang sehari-harinya berbisnis tapi di dalam dirinya
tidak terdapat spririt kewirausahaan.
6. Profil wirausaha
13
pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time
tidak mengorbankan pekerjaan di bidang lain misalnya seseorang pegawai
mencoba mengembangkan hobinya untuk berdagang atau
mengembangkan suatu hobi yang menarik. Apabila bisnis ini lebih maju,
pegawai itu berhenti dari pegawai dan beralih profesi kebisnis yang
disenangi yang merupakan hobinya.
5) Home Based Entrepreneur/ Wirausahawan di Rumah
Banyak ibu-ibu yang memulai kegiatan bisnis rumah tangga, misalnya
ibu-ibu pandai membuat kue atau aneka masakan, mengirim kue-kue ke
toko di sekitar tempat tinggalnya. Usaha tersebut makin lama makin maju.
Juga usaha catering yang dimulai dari rumah tangga yang hobi memasak,
kemudian usaha tersebut berkembang melayani pesanan untuk pesta.
6) Family Owned Business/ Bisnis Keluarga,
Suatu bisnis yang melbatkan dua atau lebih angggota keluarga yang
mengendalikan keuangan perusahaan. Sebuah keluarga membuka berbagai
jenis dan cabang usaha. Mungkin usaha keluarga yang telah dirintis oleh
bapaknya, setelah maju dibuka cabang baru yang dikelola oleh ibu. Kedua
perusahaan ini maju dan membuka beberapa cabang lain yang mungkin
jenis usaha berbeda atau lokasinya berbeda. Usaha ini dikembangkan dan
dikelola oleh anak-anaknya.
7) Copreneurs
adalah pasangan kewirausahaan yang bekerja sama sebagai co-pemilik
bisnis mereka, pembagian pekerjaan didasarkan atas keahlian masing-
masing orang sekaligus pertanggungjawaban produk/ divisi.
7. Karakter Wirausahawan
14
kondisi keuangan yang memadai, tidak miskin dan tidak kaya. Schumpeter
menulis bahwa Wirausahawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berada
dari semua kelas.
15
mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa
efektif usaha mereka.
6) Aktifitas enerjik.
Wirausahawan menunjukan enerji yang jauh lebih tinggi dibandingkan
rata-rata orang. Mereka bersifat aktif dan mobil dan mempunyai proporsi
waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka
sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka
untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.
7) Orientasi ke masa depan.
Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan. Mereka
mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa
depan.
8) Ketrampilan dalam pengorganisasian.
Wirausahawan menunjukkan ketrampilan dalam organisasi kerja dan
orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat obyektif dalam
memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih
yang ahli bukan teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.
9) Sikap terhadap uang.
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari
prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang
kongkret dari tercapainya tujuan dan sebagai pembuktian dari kompetensi
mereka.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wirausaha merupakan
orang yang pandai atau berbakat dalam memahami produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru hingga
mengatur permodalan dan pemasarannya.
Dalam kewirausahaan memiliki beberapa ciri-ciri yaitu berprestasi, jujur,
disiplin, kreaktif dan inovatif, berkomitmen tinggi, mandiri dan realistis, terampil,
futuristik, cerdas finansial.
Unsur pokok kewirausahaan meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap
mental dan intusi.
Menumbuhkan wirausaha dengan cara memulai bisnis dengan niat dan
keyakinan,memiliki kecepatan melihat peluang.
B. Saran
Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT makalah ini
dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan dan
tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami selaku penulis
memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk
mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
ahmad. (2014). pengertian wirausaha. Retrieved from https://saintif.com:
https://saintif.com/pengertian-wirausaha/
amalia, d. (2017, 10 3). tips menumbuhkan jiwa entrepreneurship. Retrieved from
https://www.jurnal.id: https://www.jurnal.id/id/blog/2017-tips-
menumbuhkan-jiwa-entrepreneurship/
elwamendri. (2013, 3 5). unsur unsur kewirausahaan. Retrieved from
https://elwamendri.wordpress.com:
https://elwamendri.wordpress.com/2013/03/05/unsur-unsur-
kewirausahaan/
erwin. (2015, 3). keuntungan dan kerugian berwirausaha. Retrieved from
https://tipsserbaserbi.blogspot.com:
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/03/keuntungan-dan-kerugian-
berwirausaha.html
https://binus.ac.id/entrepreneur/2019/07/04/karakteristik-wirausahawan/
18