MATEMATIKA TEKNIK
Oleh :
HALAMAN PENYATAAN
1
DAFTAR ISI
HALAMAN PENYATAAN....................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................4
1.4 Manfaat......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1. Metode Euler.............................................................................................6
2.2. Sumber error pada Metode Euler..............................................................8
2.3. Penyempurnaan Metode Euler dengan Metode Heun.............................10
2.4. Contoh Soal Aplikasi Metode Euler & Heun..........................................11
BAB V PENUTUP.................................................................................................16
3.1. Simpulan..................................................................................................16
3.2. Saran........................................................................................................16
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar ilustrasi mencari nilai baru dengan Metode Euler..................7
Gambar 2.2 Grafik perbandingan perhitungan metode Euler dengan eksak...........8
Gambar 2.3 Grafik perbandingan pengurangan nilai step size..............................10
Gambar 2.4 Grafik ilustrasi metode Heun.............................................................11
Gambar 2.5 Grafik perbandingan hasil metode Euler dan metode Heun..............12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Bagaimana contoh aplikasi penggunaan Metode Euler dalam bidnag
struktur?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Metode Euler
2. Untuk mengetahui metode lain yang digunakan untuk penyempurnaan dari
Metode Euler
3. Untuk mengetahui contoh aplikasi penggunaan Metode Euler dalam bidang
struktur
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan laporan ini adalah dapat
memberikan altenatif metode numerik yang hasilnya dapat mendekati keadaan riil
dari suatu persamaan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
dy
=f ( x , y) . Untuk dapat mengetahui hasil dari fungsi tersebut maka dapat
dx
dilakukan dengan cara mengintegrasi atau memecahkan ODE ini secara numerik.
Pada Gambar 2.1 terdapat suatu fungsi dengan kondisi awal yang sudah
ditentukan. Mekanisme dalam metode euler adalah dengan mencari nilai baru
berdasarkan nilai lama ditambah dengan slope fungsi dan step size yang
ditentukan. Atau bisa ditulis dengan rumus sederhana
Nilai baru=nilai lama+ slope x step ¿ ¿. Dalam bahasa matematika dapat ditulis
dengan persamaan y i+1 = y i+ f ( x i , yi ) h. Untuk memudahkan pengertian terhadap
teori tersebut, disajikan dalam Gambar 2.1.
6
Gambar 2.1 Gambar ilustrasi mencari nilai baru dengan Metode Euler
dy
Jika diketahui suatu persamaan yaitu =−2 x3 +12 x 2−20 x+8.5 .
dx
Selanjutnya mencari nilai turunannya dengan pendekatan numerik menggunakan
metode Euler. Hasil perhitungannya kemudian diplot dalam grafik pada Gambar
2.2.
7
2.2. Sumber error pada Metode Euler
Dari Gambar 2.2 dapat disimpulkan bahwa terdapat error yang cukup besar
yang terjadi. Jika ditelusuri terdapat dua penyebab error yang terjadi yaitu:
Metode Euler dapat diturunkan dari deret Taylor. Nilai error dapat
dijelaskan menggunakan deret Taylor dalam persamaan berikut:
y i+1 = y i+ y ' i h+ y } rsub {i}} over {2!} h+…+ {{{y} rsub {i}} ^ {left (n right )}} over {n!} {h}
8
1
E p h 2 y" (t ) 0(h 2 )
2
n
h2 " (b a ) "
Etotal 1/ 2 h 2 y " (t ) n y (t ) y (t )h
r 1 2 2
Error dapat dikurangi dengan mengurangi besaran nilai step size. Dan error
akan nol jika fungsi yang didekati merupakan fungsi linier. Pengurangan nilai step
size dicontohkan pada Gambar 2.3, pengurangan nilai step size akan semakin
mendekati nilai fungsi aslinya.
9
2.3. Penyempurnaan Metode Euler dengan Metode Heun
Metode Euler mempunyai ketelitian yang rendah karena galatnya besar
(sebanding dengan h). Buruknya galat ini dapat dikurangi dengan menggunakan
metode Heun, yang merupakan perbaikan metode Euler (modifified Euler’s
method). Pada metode Heun, solusi dari metode Euler dijadikan sebagai solusi
perkiraan awal (prediktor), selanjutnya solusi perkiraan awal diperbaiki dengan
metode Heun (corrector). Perbaikan slope/gradien yang digunakan merupakan
slope dari dua titik yang ada. Dalam persamaan, suku ruas kanan mengandung
y r +1ini adalah solusi perkiraan awal (prediktor) yang dihitung dengan metode
Euler. Persamaan dapat dituliss sebagai berikut:
Prediktor: y r 1 yr hf ( xr , yr )
(0)
h
yr 1 yr [ f ( xr , yr ) f ( xr 1 , y (0) r 1 )]
Corrector: 2
10
Gambar 2.5 Grafik perbandingan hasil metode Euler dan metode Heun
dy
=1.5 x 2−5 x +2. 5. Dicari turunan dari fungsi tersebut dengan ketentuan
dx
sebagai berikut. Dari x=0sampai x=4dengan step size (h) = 0.5 dan kondisi batas
x=0, y=1 atau dapat ditulis y (0)=1.
y i+1 = y i+ f ( x i , y i ) h
x 0=0
y 0=1
x 1=0.5
y 1= y 0 + f ( x 0 , y 0 ) h
y 1=1+1.2 5
y 1=2.25
11
x 2=1
y 2 = y 1 + f ( x1 , y 1 ) h
y 2=2.25+ 0.375
y 2=2.625
No x y euler
0 0 1
1 0.5 2.25
2 1 2.4375
3 1.5 1.9375
4 2 1.125
5 2.5 0.375
6 3 0.0625
7 3.5 0.5625
8 4 2.25
1
Sumbu Y
Metode Euler
-1
-2
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Sumbu X
12
Dengan melakukan integral, maka akan didapat persamaan untuk solusi
eksak:
y 0=0.5(0)3−2.5 ( 0 )2 +2.5 ( 0 ) +1
y 0=1
x 1=0.5
x 2=1
y 1=1.6875
y 2=1.5
No x y euler y eksak
0 0 1 1
1 0.5 2.25 1.6875
2 1 2.4375 1.5
3 1.5 1.9375 0.8125
4 2 1.125 0
5 2.5 0.375 -0.5625
6 3 0.0625 -0.5
7 3.5 0.5625 0.5625
8 4 2.25 3
13
4
2
Sumbu Y
0
Metode Euler
-1 Metode Eksak
-2
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Sumbu X
f ( xi , y i ) +f ( x i+1 , y i+1 )
y i+1 = y i+ h
2
x 0=0
y 0=1
x 1=0.5
f ( x 0 , y 0 ) +f ( x 1 , y 1 )
y 1= y 0 + h
2
2.5+0.375
y 1=1+ 0.5
2
y 1=1.7188
14
Hasil perhitungan keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik:
2
Sumbu Y
0
Metode Euler
-1 Metode Eksak
Metode Heun
-2
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Sumbu X
Dari hasil diatas didapatkan kesimpulan bahwa metode Heun memiliki nilai
error yang lebih kecil dari pada metode Euler. Sehingga hasilnya lebih mendekati
fungsi aslinya.
15
BAB V
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Metode Euler merupakan metode numerik ODE orde pertama yang
paling sederhana, namun hasilnya yang kurang akurat.
2. Metode Heun merupakan penyempurnaan dari Metode Euler.
3. Dari contoh soal dibuktikan bahwa metode Heun memiliki nilai error
yang lebih kecil dari pada metode Euler. Sehingga hasilnya lebih
mendekati fungsi aslinya.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah error bisa diminimalkan
dengan cara memperkecil step size yang digunakan.
16
17