Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

DI RSUD DR. SLAMET GARUT

Oleh :

DINNY RIA PERTIWI


201904073085

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Garut

Angkatan I Tahun 2019

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

BANDUNG

2019
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

DI RSUD DR. SLAMET GARUT

Peserta Diklat
DINNY RIA PERTIWI
201904073085

Telah disetujui pada tanggal : ..............................


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

Grace K.Rahakbau,S.IK, M.Si Iwan Priadi, S.Kep., M.Si


AKBP NRP: 76110038 197611182006041009
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN COACH/MENTOR
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA

Nama Peserta Diklat : DINNY RIA PERTIWI


Nosis : 201904073085

Saya menilai peserta Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak


Mampu melaksanakan Perencanaan Inovasi / Manajemen Perubahan,
dengan penjelasan sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Bandung, April 2019

COACH/MENTOR

…………………......
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) di rumah sakit dengan isu yang akan
diangkat “Optimalisasi keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan di
RSUD dr. Slamet Garut”.

Penyusunan rancangan aktualisasi habituasi ini merupakan


tahapan sebagai syarat menyelesaikan Latihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil golongan III. Dalam penyusunan Rancangan aktualisasi dan
habituasi ini, penulis mendapatkan banyak pengarahan, bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tentunya memberikan kelancaran dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini. Oleh karena ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :

1. KOMBESPOL Drs. Bobyanto,I.O.R.ADOE selaku Kepala Pusat


Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia.
2. AKBP Mohamad Rois, S. Ik. M.Si selaku Wakil Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia.
3. AKBP Grace K.Rahakbau, S. Ik., M.Si., selaku Kepala Bagian
Tenaga Pendidik sekaligus sebagai coach yang membimbing dan
mengarahkan serta memotivasi penulis.
4. AKP Heni Mardiyatmi., S.Sos, S.Ip, M.Sc selaku Perwira Penuntun
penulis dan Peleton C yang selalu memberikan perhatian,
semangat dan bimbingan.
5. Bapak Iwan Priadi, S.Kep., M.Si selaku mentor penulis yang
membimbing dan mengarahkan serta memotivasi penulis
6. Bapak Dodong dan Ibu Imas selaku orangtua penulis yang selaku

iv
v

orang tua yang selalu mendoakan, memberi arahan dan motivasi


yang tak terhingga.
7. Purbayanty, Yogie dan Ilham selaku orang-orang tersayang yang
selalu memberikan motivasi setiap waktu
8. Rekan seperjuangan Peleton C yang selalu semangat dalam
menjalani Latsar CPNS Gelombang I.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi habituasi ini, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun karena Laporan
habituasi ini masih jauh dari sempurna. Semoga Allah SWT. membalas
semua amal kebaikan kita semua, serta laporan aktualisasi habituasi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang
berkepentingan.

Bandung, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………


iv

DAFTAR ISI ………………………………………………………..……………vi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………..………viii

DAFTAR BAGAN ………………………………………………………..………ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………..………


1
1. Gambaran Umum organisasi
2. Visi dan Misi Organisasi (Di Dinas/Distrik)
3. Tugas dan Fungsi organissasi (Dinas)
4. Tugas dan Fungsi Unit Kerja (Kesatuan)
5. Struktur Organisasi

B. Tujuan ……………………………………………………..………..……… 13
C. Manfaat.…………………………………………………..………..……….. 14

BAB II KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Kegiatan .……………………………………………..………..…….…….. 15
1. Tahapan Kegiatan
2. Hasil Kegiatan
3. Nilai – Nilai Dasar PNS
4. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
5. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
6. Keterkaitan dengan Mata Diklat

vi
B. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi …..………..…….…….. 25

vii
vii

BAB III PENUTUP

A. Simpulan .……………………………………………..………..…….…….. 26
B. Saran .……………………………………………..………..…….………… 26

DAFTAR PUSTAKA.………………………………..………..…….…….…… 28
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit 4


Tabel 1.2. Kunjungan Rawat Jalan Per Klinik 6
Tabel 1.3. Kunjungan Rawat Inap Per Ruangan 7
Tabel 1.4. Aktivitas Rumah Sakit 8
Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi di RSUD dr.
Slamet Garut 25

viii
DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Struktur organisasi 12


Bagan 1.2 Struktur organisasi badan pengelolan RSU dr. Slamet Garut 13

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan
yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Dalam era globalisasi ini rumah sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi- tingginya seperti yang
dijelaskan dalam Undang - Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dan
Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 bahwa rumah sakit
wajib melaksanakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti
diskriminasi dan efektif, dengan mengutamakan kepentingan pasien.
Rumah sakit wajib memenuhi hak pasien memperoleh keamanan dan
keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit. (Permenkes RI
Nomor 11/ 2017).
Patient safety merupakan salah satu isu penting yang menjadi
prioritas dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Salah satu langkah
untuk memperbaiki mutu pelayanan dalam pemberian asuhan
keperawatan adalah dengan menerapkan patient safety. Menurut
Cahyono (2008) patient safety merupakan komponen penting dan utama
dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas. Tujuan dari
patient safety adalah penghindaran, pencegahan dan perbaikan dari
kejadian yang tidak diharapkan atau mengatasi cedera-cedera dari proses
pelayanan kesehatan (Ballard, 2003).
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka disusunlah sasaran
keselamatan pasien yang bertujuan mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah
dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari

1
konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan yang ada.
Penyusunan sasaran ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety

2
2

Solutions dari WHO Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit PERSI (KKPRS PERSI), dan
dari Joint Commission International (JCI).
Rumah Sakit Umum dr. Slamet merupakan rumah sakit pemerintah
tipe B, yang dijadikan sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat
Kabupaten Garut. Selain itu rumah sakit ini juga dijadikan sebagai lahan
praktek mahasiswa kesehatan dari berbagai institusi pendidikan tentunya
tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kejadian yang tidak
diharapkan atau kejadian nyaris cedera. Oleh karena itu, rumah sakit dr.
slamet harus mampu menerapkan sasaran-sasaran keselamatan pasien
baik dari pihak dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya.
Peran perawat dalam upaya membangun keselamatan pasien agar
tidak terjadi kejadian yang tidak diharapkan (KTD) sangatlah penting.
Perawat harus memiliki pengetahuan tentang pentingnya keselamatan
pasien. Perawat yang memiliki pengetahuan yang baik akan keselamatan
pasien pastinya memiliki sikap yang baik dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Ketidaktahuan atau kurangnya pengetahuan
perawat bisa menyebabkan cedera kecacatan pada pasien dan tidak
menutup kemungkinan bisa terjadi kematian.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat isu
tentang “Kurang Optimalnya keselamatan pasien dalam asuhan
keperawatan di RSUD dr. Slamet Garut” dalam rancangan aktualisasi dan
habituasi di RSUD dr. Slamet Garut. Melalui rancangan ini, diharapkan
peserta CPNS mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi serta menerapkan Whole of
Government, Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN sehingga bisa
menjadi ASN yang profesional, bersih melayani.

1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut


Rumah Sakit Umum Daerah dr.Slamet Garut pada haketatnya
adalah merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
3

bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam


mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan
dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama
lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang
sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka
pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya
permasalahan dalam rumah sakit.
Rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan dan fungsi dimaksud memiliki makna tanggung
jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam
meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Dari aspek pembiayaan
bahwa rumah sakit memerlukan biaya operasional dan investasi yang
besar dalam pelaksanaan kegiatannya, sehingga perlu didukung dengan
ketersediaan pendanaan yang cukup dan berkesinambungan.
RSUD dr. Slamet berdiri pada tahun 1922 dan Sampai saat ini telah
berkembang serta mengalami berbagai rehabilitasi dan penambahan baik
sarana maupun prasarananya sejak tahun itu. Rumah Sakit terletak di
daerah pusat bisnis di Kota Garut, sebagian besar struktur teknis dan
utilitas kota tersedia di lokasi Rumah Sakit. Lokasi ini mudah dicapai dan
mempunyai akses langsung dari jalan protokol.
Pada tahun 2016 kapasitas tempat tidur Rumah Sakit naik menjadi
572 Tempat Tidur dengan distribusi sebagai berikut :

Tabel 1.1. Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit


JUMLAH TEMPAT
NO KELAS PERAWATAN
TIDUR
1 Kelas I 79
2 Kelas II 73
3 Kelas III 318
4

4 Isolasi 39
5 VIP 44
6 VVIP 15
7 ICU 4
Total 572

Ruang Intensif terdiri dari:


 Intensif Care Unit (ICU)
 Instalasi Gawat Darurat
 Verlooss Kamer (VK)
 Hemodialisa
 Neonatal Inter Care Unit

Sumber Daya Tenaga Medis, Paramedis dan Non Medis yang tersedia
saat ini, bisa dilihat dalam tabel di bawah ini yaitu :

 Dokter Spesialis : 30 Orang


 Dokter Sub Spesialis : 1 Orang

 Dokter Umum : 15 Orang

 Dokter Gigi : 1 Orang

 Karyawan Lainnya : 819 Orang

Jenis Pelayanan yang ada pada RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut terdiri
dari:
a. Pelayanan Medik
 Klinik Spesialis Penyakit Dalam
 Klinik Spesialis Bedah
 Klinik Spesialis Anak
 Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan
 Klinik Spesialis THT
 Klinik Spesialis Mata
5

 Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin


 Klinik Spesialis Syaraf
 Klinik Gigi dan Mulut
 Klinik Spesialis Orthopedi
 Klinik Spesialis Jantung
 Klinik Gizi
 Klinik Keluarga Berencana
 Klinik Tumbuh Kembang Anak
 Klinik Jiwa
 Klinik Psikologi
 Klinik VIP (Intan)
b. Pelayanan Medis lainnya terdiri dari :
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi Rehabilitasi Medik
 General Medical Chek Up
 Instalasi Hemodialisa/Cuci darah
 Instalasi Intensive Care Unit (ICU)
c. Pelayanan Penunjang Medik
 Instalasi Laboratorium Pathologi Klinik
 Instalasi Laboratorium Pathologi Anatomi
 Instalasi Radio Diagnostik / Diagnostik Elektromedik
 Rontgent.
 Ultrasonografi (USG).
 Elektrokardiografi (EKG).
 Electro Encephalografi (EEG)
 Renograf.
 Endoscopy
 Audiometri
 Tread Mill
6

 Instalasi Farmasi
 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
 Instalasi Gizi
 Instalasi CSSD
 Instalasi Pengolahan Air Limbah
 Instalasi Kedokteran Forensik

Kunjungan pasien pada RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut terdiri dari :
a. Kunjungan Rawat Jalan
Tabel 1.2. Kunjungan Rawat Jalan Per Klinik
TAHUN
NO. KLINIK
2014 2015 2016
1 2 3 4 5
1 Klinik Dalam 22.880 23.873 39.961
2 Klinik Anak 27.539 17.136 15.371
3 Klinik Bedah 15.460 15.748 14.710
4 Klinik Obsgyn 9.559 8.705 9.418
5 Klinik T H T 11.804 10.818 9.941
6 Klinik Mata 12.014 12.228 11.324
7 Klinik Kulit & Kel. 10.813 11.719 9.406
8 Klinik Jiwa 5.650 5.743 6.720
9 Klinik Syaraf 15.305 24.195 24.823
10 Klinik Gigi dan Mulut 4.674 3.782 4.155
11 Klinik TKA 3.521 582 502
12 Klinik Orthopedi 5.759 6.197 5.72
13 Klinik Psikologi 114 70 45

b. Kunjungan Rawat Inap


Tabel 1.3. Kunjungan Rawat Inap Per Ruangan
TAHUN
NO. RUANG PERAWATAN
2014 2015 2016
1 2 3 4 5
1 Ruang Topaz 1.368 1.786 1817
7

2 Ruang Agate 1.683 1.794 1890


3 Ruang Kalimaya Bawah 3.565 4.809 5353
4 Ruang Jade 2.418 3.137 2959
5 Ruang Kecubung 1.911 1.951 2098
6 Ruang Zamrud 1.794 1.825 1426
7 Ruang Safir 1.164 1.320 1260
8 Ruang Mutiara Atas 1.298 1239
1.753
9 Ruang Mutiara Bawah 1.121 994
10 Ruang Intan 1.042 1.176 1035
11 Ruang Perinatologi 5.747 6.082 7076
12 Ruang Mirah 1.133 1.017 550
13 Ruang Permata 633 624 600
14 Ruang Cempaka 1.514 1.635 1642
15 Ruang Aster 949 827 690
16 Marjan Atas 2.096 560 598
17 Marjan Bawah 1.523 1.876 1639
18 Puspa Utama 587 356 707
19 Nusa Indah Bawah 2.525 4.285 3958
20 Nusa Indah Atas 2.167 1.939 1326
21 Kalimaya Atas 1.896 963 986
22 Ruby 954 845 760

c. Aktivitas Rumah Sakit


Tabel 1.4. Aktivitas Rumah Sakit
TAHUN
NO URAIAN
2014 2015 2016
1 2 3 4 5
1 Jumlah Tempat Tidur 568 568 568
2 Jumlah Pasien Masuk Dirawat 42.343 41.226 40.968
3 Jumlah Hari Perawatan 179.377 174.811 149.303
Prosentanse Pemakaian Tempat
4 83,6 77.6 72.2
Tidur / B O R (%)
5 Rata-rata Lama Dirawat / L O S (Hari) 4,29 4.2 4.30
Lama Tempat Tidur Kosong / T O I
6 0,84 1.2 1.44
(Hari)
8

Frekuensi Penggunaan Tempat Tidur


7 70,1 69.81 72
/ B T O (Kali)
Angka Kematian Umum tiap 1000
8 18 33 37
Penderita Keluar / G D R
Angka Kematian > 48 Jam tiap 1000
9 31 19 20
Penderita Keluar / N D R
Angka Kematian Bayi tiap 1000
10 41 32 35
kelahiran / IMR
Angka Kematian Ibu Melahirkan tiap
11 630 300 621
100.000 kelahiran / MMR

2. Visi dan Misi RSUD dr. Slamet Garut


Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut
sangat erat kaitanya dengan Misi Bupati yang pertama, yaitu
meningkatkan tata kelola pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang berkualitas, terjangkau, prima untuk mewujudkan kehidupan
masyarakat bermartabat dan agamis. Oleh karena itu kami
menetapkan sebagai berikut:
a. Visi :
“RSUD dr. Slamet Menjadi Kebanggaan Masyarakat Garut
Yang Dipercaya, Aman, Nyaman dan Terjangkau”
b. Misi :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan
terjangkau dengan menjunjung tinggi kode etik serta senantiasa
memperhatikan fungsi sosial
2) Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana rumah sakit
3) Membangun kemitraan dengan lembaga lainnya dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dalam menunjang
program pemerintah kabupaten Garut.
4) Meningkatkan profesionalisme dan keramahan pegawai RSUD
dr. Slamet garut
9

3. Tujuan Pokok dan Fungsi RSUD dr. Slamet Garut


Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Untuk menjalankan tugasnya, Rumah Sakit
mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis;
b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan; dan
c. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan;

4. Tugas dan Fungsi Perawat Ahli Pertama


Berdasarkan UU No 38 tahun 2014 tentang keperawatan adalah
pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat,
baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Pelayanan Keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik
sehat maupun sakit.
Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh
Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan. Asuhan Keperawatan
adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan lingkungannya
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien
dalam merawat dirinya. Dalam tatanan perawat ahli pertama sebagai
10

bagian dari ASN memiliki fungsi dengan rincian kegiatan sesuai jenjang
jabatan, rinciannya yaitu:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
3) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
4) Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
5) Membuat prioritas diagnosa keperawatan
6) Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan
7) Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawata
8) Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan
9) Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien
10) Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarganya
11) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular
12) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
13) Melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka pemenuhan
kebutuhan eliminasi
14) Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka
pemenuhan kebutuhan eliminasi
15) Melakukan upaya membuat pasien tidur
16) Melakukan relaksasi psikologis
17) Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien
dengan risiko trauma/injury
18) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
19) Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dalam
rangka tindakan keperawatan yang berkaitan dengan ibadah;
11

20) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;


21) Memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi
22) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
23) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
24) Memodifikasi rencana asuhan keperawatan
25) Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan
26) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
27) Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan
28) Menyusun rencana kegiatan individu perawat
29) Melakukan preseptorship dan mentorship
30) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer

5. Struktur Organisasi

Bagan 1.1. Struktur organisasi


12

Bagan 1.2. Struktur organisasi badan pengelolan RSU dr. Slamet Garut

B. TUJUAN
Terdapat beberapa tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dan
habituasi di RSUD dr. Slamet Garut yaitu :
1. Mampu menganalisa isu yang sedang berkembang di RSUD dr. Slamet
2. Mampu melakukan aktualisasi diri sebagai bentuk solusi untuk mengatasi
isu yang ada
3. Mampu mengaktualisasi nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi dalam melaksanakan tugas dan fungsi
perawat ahli pertama sehingga memiliki tanggungjawab, rasa nasionalisme,
terciptanya lingkungan yang kondusif, terwujudkan pelayanan prima dan
sikap jujur dalam bekerja.
4. Mampu menerapkan mata diklat Whole of Government, Pelayanan Publik
dan Manajemen ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi perawat ahli
pertama di di RSUD dr. Slamet
13

C. MANFAAT
Adapun manfaat dari dipilihnya isu tersebut adalah untuk
meningkatkan keselamatan pasien dalam pemberian asuhan keperawatan di
RSUD dr. Slamet Garut dan meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan di RSUD dr. Slamet Garut.
Selain itu sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat menunjukkan
sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi serta mata diklat Whole of
Government, Pelayanan Publik dan Manajemen ASN dalam pelaksanaan
tugas perawat ahli pertama di RSUD dr. Slamet sehingga mewujudkan rasa
tanggung jawab, rasa nasionalisme, anti korupsi dan pelayanan yang baik
serta bermutu.
BAB II
KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Penulis mengangkat isu tentang “Optimalisasi Keselamatan Pasien


dalam Asuhan Keperawatan di RSUD dr. Slamet Garut”. Adapun rencana
kegiatan yang akan diaktualisasikan oleh penulis selama aktualisasi
habituasi adalah sesuai dengan sasaran keselamatan pasien yang
tertuang dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit dan kegiatan
keperawatan yang sering dilakukan di Ruang Rawat Inap RSUD dr.
Slamet adalah sebagai berikut :

A. Kegiatan
1. Identifikasi Pasien dengan benar
a. Tahapan Kegiatan :

1) Identifikasi pasien yang berisi nama lengkap, tanggal lahir dan


nomor medis
2) Identifikasi pasien bisa dilakukan pada saat sebelum dilakukan
tindakan, prosedur diagnostik, dan terapeutik
3) Identifikasi sebelum pemberian obat, darah, produk darah,
pengambilan spesimen, dan pemberian diet
4) Perkenalan diri
5) Tanyakan kepada pasien nama lengkap dan tanggal lahir
dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Cocokkan dengan
gelang identitas pasien maupun formulir pengantar pemeriksaan
laboratorium.
6) Tanyakan identitas pasien kepada keluarga , apabila pasien
tidak sadar, gangguan jiwa, bayi, maupun pasien disfasia
7) Gunakan inisial bagi pasien yang tidak jelas asal usulnya atau
tidak mempunyai keluarga

15
16

b. Output / Hasil Kegiatan


Seluruh pasien teridentifikasi dengan baik selama perawatan di
ruang rawat inap RSUD dr. Slamet Garut dan tidak adanya medical
errors dengan kriteria hasil pasien yang dikelola dalam shift
tersebut teridentifikasi dengan tepat sebelum melakukan tindakan
keperawatan
c. Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas: cermat dan teliti dalam mengidentifikasi pasien
sebelum melakukan tindakan keperawatan merupakan salah
satu tanggung jawab perawat
2) Nasionalisme : tidak akan membeda-bedakan pasien dalam
mengidentifikasi pasien baik itu kelas I,II, III maupun VIP
3) Etika Publik: Sopan dan ramah dalam mengajukan pertanyaan
tentang identitas pasien
4) Komitmen mutu: melakukan pengecekan kembali apabila
terdapat perbedaan identitas pasien saat melakukan tindakan
keperawatan
5) Anti Korupsi : tidak memalsukan identitas pasien dalam rekam
medis
d. Keterkaitan Mata Diklat
1) Whole of Government : Kerjasama yang baik antara perawat
dan pasien dan saling percaya satu sama lain sangat diperlukan
ketika melakukan identifikasi pasien
2) Pelayanan Publik : Prinsip pelayanan publik yang diterapkan
yaitu pelayanan kesehatan yang ramah, akuntabel dan tidak
diskriminasi
3) Manajemen ASN : melaksanakan pelayanan publik dengan
jujur, integritas tinggi, dan bertanggung jawab
e. Kontribusi dengan Visi dan Misi
Identifikasi pasien ini adalah untuk meningkatkan
keselamatan pasien dan mengurangi medication errors. Identifikasi
17

pasien merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam


pemberian pelayanan yang kesehatan yang prima sesuai dengan
misi RSUD dr. Slamet Garut “Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang prima dan terjangkau dengan menjunjung tinggi
kode etik serta senantiasa memperhatikan fungsi sosial”
f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan dilakukannya identifikasi pasien maka penerapan
nilai-nilai organisasi yang muncul yaitu tanggung jawab, teliti dan
ramah sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh RSUD dr. Slamet
“melayani dengan rendah hati, santun, ikhlas dan professional”

2. Komunikasi Efektif
a. Tahapan Kegiatan
1) Komunikasi antar perawat dan dokter dengan menggunakan
teknik SBAR yakni Situation (apa yang terjadi dengan pasien),
Background (hal-hal apa yang melatar belakangi kondisi klinis
pasien), Assessment (pengkajian, masalah yang muncul), dan
Recommendation (tindakan untuk memperbaiki masalah yang
muncul)
2) Komunikasi antar perawat dan pasien dengan menjelaskan
kepada pasien tentang asuhan keperawatan yang diberikan
3) Komunikasi antar perawat dan apoteker bisa dilakukan apabila
ada ketidakjelasan tentang aturan pemberian obat
4) Komunikasi antar perawat dan petugas laboratorium yakni
memberikan informasi kepada perawat hasil laboratorium
apabila dibutuhkan sesegera mungkin untuk keperluan
pengobatan
5) Komunikasi antar perawat saat melakukan operan shift
meliputi : identitas, diagnosa medis, diagnosa keperawatan
yang masih muncul, tindakan keperawatan yang belum
18

dilaksanakan dan rencana intervensi selanjutnya serta


kolaborasi yang akan diberikan
b. Output / Hasil Kegiatan
Komunikasi antar profesi kesehatan terjain dengan baik dalam
memberikan pelayanan kepada pasien dengan kriteria hasil adanya
komunikasi dengan salah satu profesi kesehatan setiap shift
bekerja
c. Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas: melakukan konsultasi tentang pasien kepada
dokter, sesama perawat, apoteker dan petugas laboratorium
merupakan salah satu tanggung jawab perawat agar kondisi
pasien semakin membaik
2) Nasionalisme : tidak akan membeda-bedakan sikap terhadap
profesi kesehatan baik itu dokter, perawat, apoteker dan
petugas laboratorium
3) Etika Publik: Sopan, saling menghargai ramah dalam
melakukan konsultasi dan kerja sama
4) Komitmen mutu: konsulltasi antar profesi kesehatan dapat
meningkatkan kondisi kesehatan pasien agar segera membaik
5) Anti korupsi : jujur dalam memberikan informasi tentang kondisi
pasien kepada profesi kesehatan lainnya
d. Keterkaitan Mata Diklat
 Whole of Government : Kerjasama yang baik antara profesi
keperawatan sangat berperan dalam meningkatkan kondisi
pasien
 Pelayanan Publik : Prinsip pelayanan publik yang diterapkan
yaitu partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, dan
akuntabel. Perawat harus selalu aktif dalam melakukan
kerjasama dengan profesi kesehatan lainnya sehingga kondisi
pasien semakin membaik
19

 Manajemen ASN : Melaksanakan pelaksana kebijakan publik


dan pelayan publik yang berintegritas tinggi dan bertanggung
jawab

e. Kontribusi dengan Visi dan Misi


Komunikasi efektif ini dapat meningkatkan kerjasama antar
profesi kesehatan dalam meningkatkan kondisi kesehatan pasien
sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan pelayanan yang
professional sesuai dengan misi RSUD dr. Slamet Garut
“Meningkatkan profesionalisme dan keramahan pegawai RSUD dr.
Slamet Garut”
f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan dilakukannya komunikasi efektif antar profesi
kesehatan maka penerapan nilai-nilai organisasi yang muncul yaitu
tanggung jawab dan profesionalisme sesuai dengan nilai-nilai yang
dianut oleh RSUD dr. Slamet “melayani dengan rendah hati,
santun, ikhlas dan professional”

3. Menurunkan Resiko Infeksi


a. Tahapan Kegiatan :
1) Cuci tangan dengan menggunakan teknik Five moment Hand
Hygiene yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melakukan tindakan, setelah terkena cairan tubuh pasien,
setelah melakukan tindakan dan setelah bersentuhan dengan
lingkungan pasien
2) Pakai sarung tangan dan alat perlindungan diri lainnya
3) Gunakan teknik aseptic atau septic
4) Proses alat bekas pakai
5) Tangani alat tajam dengan benar
20

6) Jaga kebersihan dan sanitasi (termasuk pengelolaan sampah


medis dan non medis)
b. Output yang dihasilkan:
Tidak terjadinya infeksi nosokomial pada pasien dengan kriteria
hasil tidak adanya tanda-tanda infeksi pada pasien akibat infeksi
nosokomial
c. Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas: melakukan tindakan cuci tangan, pemakaian alat
pelindung diri, kebersihan dan keamanan dalam melakukan
tindakan keperawatan merupakan salah satu tanggung jawab
perawat dalam menurunkan resiko penyebaran infeksi kepada
pasien
2) Nasionalisme : tidak akan membeda-bedakan pasien dalam
melakukan tindakan yang berkaitan dengan resiko infeksi baik
itu kelas I,II, III maupun VIP
3) Etika Publik: mempertanggungjawabkan tindakan keperawatan
sesuai dengan standar operasional prosedur agar tidak ada
penyebaran infeksi
4) Komitmen mutu: memastikan kegiatan cuci tangan 5 moment
dan keamanan alat-alat kesehatan bekas pakai selalu dilakukan
5) Anti korupsi : jujur dan tidak membohongi diri sendiri dalam
melakukan tindakan untuk mengurangi resiko infeksi kepada
pasien
d. Keterkaitan Mata Diklat
1) Whole of Government : Kerjasama yang baik antara sesama
perawat untuk saling mengingatkan dalam melakukan kegiatan
untuk mengurasi resiko infeksi kepada pasien
2) Pelayanan Publik : Prinsip pelayanan publik yang diterapkan
yaitu akuntabel dan tidak diskriminatif. Tanggung jawab kepada
diri sendiri atas apa yang telah dilakukan dalam mengurangi
resiko infeksi dan tidak membeda-bedakan pasien
21

3) Manajemen ASN : Melaksanakan pelaksana kebijakan publik


dan pelayan publik yang berintegritas tinggi dan bertanggung
jawab
e. Kontribusi dengan Visi dan Misi
Kegiatan-kegiatan resiko infeksi ini bertujuan untuk mengurangi
penyebaran infeksi baik dari antar perawat dan pasien maupun
lingkungan dan pasien. Kegiatan tersebut dapat meningkatkan
pelayanan yang kesehatan yang prima sesuai dengan misi RSUD
dr. Slamet Garut “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
prima dan terjangkau dengan menjunjung tinggi kode etik serta
senantiasa memperhatikan fungsi sosial”
6. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan dilakukannya kegiatan yang dapat mengurangi
resiko infeksi maka penerapan nilai-nilai organisasi yang muncul
yaitu tanggung jawab, profesionalisme dan teliti sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut oleh RSUD dr. Slamet “melayani dengan
rendah hati, santun, ikhlas dan professional”

4. Menurunkan Resiko Jatuh


a. Tahap Kegiatan:
1) Identifikasi faktor resiko jatuh dari pasien sesuai dengan form
pemantauan pasien jatuh
2) Pasangkan gelang warna kuning pada pasien dengan resiko
jatuh
3) Intervensi sesuai dengan skor resiko jatuh
4) Bila memungkinkan pindahkan pasien dekat nurse station
5) Rendahkan sedikit tempat tidur
6) Pasang tanda kuning resiko jatuh di tempat tidur pasien
b. Output yang dihasilkan:
Keselamatan pasien terjaga dengan kriteria hasil tidak ada pasien
yang terjatuh atau cedera selama pengobatan dan perawatan
22

c. Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA


1) Akuntabilitas: perawat bertanggung jawab dalam keamanan
pasien agar tidak terjatuh di tempat tidur pasien atau cedera
saat melakukan pengobatan
2) Nasionalisme : tidak akan membeda-bedakan pasien dalam
memberikan kegiatan yang berkaitan dengan resiko jatuh baik
itu kelas I,II, III maupun VIP
3) Etika Publik: mempertanggungjawabkan tindakan keperawatan
sesuai dengan standar operasional prosedur agar pasien tidak
terjatuh
4) Komitmen mutu: memastikan kembali gelang dan tanda resiko
jatuh terpasang (bagi yang beresiko)
5) Anti korupsi : jujur dan tidak membohongi diri sendiri pada saat
melakukan pengkajian resiko jatuh kepada pasien
d. Keterkaitan Mata Diklat
1) Whole of Government : Kerjasama yang baik antara pasien dan
perawat pada saat pengkajian resiko jatuh, sehingga pasien
tidak terjatuh saat perawatan maupun pengobatan
2) Pelayanan Publik : Prinsip pelayanan publik yang diterapkan
yaitu akuntabel, responsive dan tidak diskriminatif. Tanggung
jawab dalam keselamatan pasien agar tidak terjatuh saat
perawatan di rumah sakit. Responsif saat pasien membutuhkan
keberadaan perawat ketika tidak ada keluarga yang menunggu
yang membutuhkan bantuan agar tidak terjatuh
3) Manajemen ASN : Melaksanakan pelaksana pelayan publik
yang berintegritas tinggi dan bertanggung jawab
e. Kontribusi dengan Visi dan Misi
Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan resiko jatuh ini
bertujuan untuk keselamatan pasien. Kegiatan tersebut dapat
meningkatkan pelayanan yang kesehatan yang prima sesuai
dengan misi RSUD dr. Slamet Garut “Menyelenggarakan
23

pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau dengan


menjunjung tinggi kode etik serta senantiasa memperhatikan fungsi
sosial”
f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan dilakukannya kegiatan yang dapat mengurangi
resiko jatuh maka penerapan nilai-nilai organisasi yang muncul
yaitu tanggung jawab dan profesionalisme sesuai dengan nilai-nilai
RSUD dr. Slamet “melayani dengan rendah hati, santun, ikhlas dan
professional”

5. Memberikan obat dengan prinsip 6 Benar


a. Tahapan Kegiatan:
1) Cuci tangan
2) Lakukan pengecekan obat-obatan pasien dengan
memperhatikan prinsip 6 benar yaitu benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar pasien, benar cara pemberian dan benar
dokumentasi
3) Pastikan melakukan 3S1T sebelum melakukan tindakan:
senyum, salam, sapa pasien dan beritahu tindakan yang akan
dilakukan
4) Identifikasi pasien dari gelang dan tanyakan nama pasien
5) Sebelum memberikan obat lakukan pengecekan dengan prinsip
6 benar
6) Setelah obat dipastikan dengan benar lakukan pemberian obat
sesuai dengan petunjuk yang tertera pada etiket obat
7) Setelah melakukan tindakan ucapkan terimakasih atas
kepercayaan dan kerjasama pasien/keluarga dalam proses
pelayanan keperawatan yang telah dilakukan
8) Simpan alat-alat yang telah digunakan pada tempatnya
9) Cuci tangan
10)Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan keperawatan
24

b. Output yang dihasilkan


Pemberian obat dilakukan dengan tepat dengan kriteria hasil
pasien diberikan obat pada pasien yang benar, obat yang benar,
waktu yang benar, cara pemberian yang benar dan dokumentasi
yang benar
c. Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas: perawat bertanggung jawab dalam pemberian
obat dengan benar kepada pasien
2) Nasionalisme: tidak akan membeda-bedakan pasien dalam
memberikan obat baik itu kelas I,II, III maupun VIP
3) Etika Publik: mempertanggungjawabkan pemberian obat sesuai
dengan standar operasional prosedur dan menjelaskan dengan
baik aturan minum obat kepada pasien dengan jelas
4) Komitmen mutu: pastikan obat tidak kadaluarsa saat akan
diberikan kepada pasien
5) Anti korupsi : jujur dalam memberikan aturan pemberian obat
dan pemakaian obat sesuai yang diresepkan oleh dokter
d. Keterkaitan Mata Diklat
1) Whole of Government : Kerjasama yang baik antara pasien dan
perawat pada pemberian obat
2) Pelayanan Publik : Prinsip pelayanan publik yang diterapkan
yaitu akuntabel, responsif dan tidak diskriminatif. Tanggung
jawab dalam pemberian obat dengan benar. Responsif saat
pasien masih belum mengerti tentang aturan pemakaian obat
3) Manajemen ASN : Melaksanakan pelaksana pelayan publik
yang berintegritas tinggi dan bertanggung jawab
e. Kontribusi dengan Visi dan Misi
Pemberian obat dengan benar dan sesuai aturan pemakaian
dapat meningkatkan pelayanan yang kesehatan yang prima sesuai
dengan misi RSUD dr. Slamet Garut “Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau dengan
25

menjunjung tinggi kode etik serta senantiasa memperhatikan fungsi


sosial”
f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan dilakukannya pemberian obat dengan benar maka
penerapan nilai-nilai organisasi yang muncul yaitu tanggung jawab
dan profesionalisme sesuai dengan nilai-nilai RSUD dr. Slamet
“melayani dengan rendah hati, santun, ikhlas dan professional”
26

B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi di RSUD dr. Slamet Garut

Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi di RSUD dr. Slamet Garut
APRIL MEI
No Kegiatan 18 19 2 21 22 23 2 2 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12 13 14 15 18 17 18
0 4 5 0 1

1. Identifikasi
Pasien

2 Komunikasi
Efektif

3 Kegiatan
Mengurangi
resiko Infeksi

4 Kegiatan
menurunkan
resiko jatuh

5 Pemberian
Obat dengan
Prinsip 6 benar
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Rancangan aktualisasi ini terdiri dari lima kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 1 bulan terhitung hari kerja yaitu 18 April – 18 Mei
2019 dan diharapkan menjadi pembelajaran dan inovasi yang dapat
diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari sebagai seorang ASN di Rumah
Sakit Umum dr. Slamet Garut.

Adapun kelima kegiatan tersebut adalah melakukan identifikasi


pasien, komunikasi efektif, kegiatan untuk mengurangi resiko infeksi,
kegiatan untuk menurunkan resiko jatuh dan pemberian obat dengan
prinsip 6 benar.

Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk menjadi


pegawai yang profesional. Oleh karena itu untuk mewujudkan pegawai
negeri sipil yang profesional maka diadakannya LATSAR bagi CPNS.
LATSAR pada saat ini telah menerapkan pola baru dimana peserta
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA) serta mampu menerapkan Whole of Government,
Pelayanan Publik dan Manajemen ASN dalam melakukan tugas dan
fungsinya sebagai perawat ahli pertama.

B. SARAN

Dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi ini, diharapkan penulis


selaku pegawai mampu secara profesional menjalankan tugas pokok dan
fungsinya sebagai perawat ahli pertama. Selain dari hal tersebut, penulis
meminta kepada semua pihak untuk berkenan menuntun dan memberikan

26
27

saran dan masukan demi terlaksananya rancangan aktualisasi ini.


Sehingga dengan adanya masukan dari pihak lain khususnya para
pembimbing dan senior dapat menjadikan penulis mejadi Aparatur Sipil
Negara yang memiliki profesionalisme dan integritas dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsi sebagai penjaga tahanan.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, J.B. (2008). Membangun budaya keselamatan pasien dalam


praktik kedokteran. Yogyakarta: Kanisius.

KA, B. (2003). Patient safety: a shared responsibility. Online Journal of


Issues in Nursing, 8(3), 10p–10p 1p. Retrieved from
http://ahs.idm.oclc.org/login?
url=http://search.ebscohost.com/login.aspx?
direct=true&db=rzh&AN=106736178&site=ehost-live (14 April 2019)

Komite Akreditasi Rumah Sakit. (2012). Standar Akreditasi Rumah Sakit


versi 2012. Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 1–421.
https://doi.org/362.11 (14 April 2019)

Lembaga Administrasi Negara (LAN). (2017). Akuntabilitas. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). (2017). Nasionalisme. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). (2017). Etika Publik. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). (2017). Komitmen Mutu. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai

28
29

Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi


Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). (2017). Anti Korupsi. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). (2017). Manajemen Aparatur Sipil Negara.
Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). (2017). Whole of Government. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). (2017). Pelayanan Publik. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Latsar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.

Triwibowo, C., Yuliawati, S., & Husna, N. A. (2018). Handover Sebagai


upaya Peningkatan Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Rumah
Sakit. Jurnal Keperawatan Soedirman, 11(2), 76.
https://doi.org/10.20884/1.jks.2016.11.2.646 (14 April 2019)

Yusuf, M. (2017). Penerapan Patient Safety Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Zainoel Abidim. Jurnal Ilmu Keperawatan, 5(1), 1–6.

Anda mungkin juga menyukai