Dasar Elektronika1
Dasar Elektronika1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum ohm mempelajari arus listrik pada rangkaian tertutup. Arus listrik
mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar,
seperti lampu senter,radio, dan televise. Alat-alat tersebut dapat menyala
(berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan
peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda potensial.Jika arus listrik melalui
suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut sebanding lurus dengan tegangan
listrik yang terdapat antara kedua penghantar tadi (Tilloy, 1980).
Begitu juga hokum kirchoff Pada peralatan listrik, kita biasa menjumpai
rangkaian listrik yang bercabang-cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik
yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik.
Gustav Kirchhoff (1824-1887) mengemukakan dua aturan hukum yang dapat
digunakan untuk membantu perhitungan tersebut. Hukum Kirchoff
pertama disebut hukum titik cabang dan Hukum Kirchhoff kedua disebut hukum
loop.
1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu hukum ohm,penemu hukum ohm dan apa
bunyinya!
2. Untuk memahami lebih dalam apa itu hukum ohm!
3. Untuk mengetahui apa itu hukum kirchof,siapa penemunya dan apa saja
bunyinya!
4. Untuk memahami aplikasi dari hukum kirchoff supaya lebih dimengerti!
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hukum Ohm
“Kuat arus listrik pada suatu beban listrik berbanding lurus dengan tegangan dan
berbanding terbalik dengan hambatan”.
Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung besar
Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus diatas dipakai kembali sehingga:
V
I=
R
V
R=
I
3
V = Voltage ( Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah volt (V))
R = Resistance ( Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
Misalnya suatu ketika lampu dirumah anda menyala semakin terang atau
sebaliknya tiba-tiba menjadi redup. Mengapa hal ini terjadi? Apabila lampu pijar
anda tertulis 220 V/40 watt maka lampu dapat menyala dengan baik pada
tegangan 220 volt dan kuat arus yang mengalir pada lampu tersebut sebesar 40
watt /220 V = 0,18 ampere.Jika tiba-tiba tegangannya naik lebih dari 220 volt
sedangkan hambatan lampu tetap maka kuat arus yang mengalir menjadi lebih
besar dari 0,18 ampere. Akibatnya lampu menyala lebih terang. Sebaliknya jika
tiba-tiba tegangannya turun kurang dari 220 volt, maka lampu menjadi redup
1. Lampu Redup ( tidak menyala Normal ). Gejala ini adalah Aplikasi dari
Hukum Ohm, alasannya adalah , bahwa cahaya lampu berasal dari Energy
panas yg dihasilkan oleh Energy Listrik. Energy Listrik dihasilkan oleh
hasil kerja Tegangan dan Arus dalam Hambatan Lampu. Jelasnya karena
salah satu sifat Arus panas, maka bila cahayanya redup berarti Energynya
kurang sehingga dapat dikatakan panasnya kurang, dengan kata lain
arusnya kurang.
2. Motor berdengung. Gejala ini karena Motor kekurangan Arus sehingga
Energy gerak yg dihasilkan tidak maksimal/tidak normal. Hal ini
disebabkan Tegangannya Kurang, bila itu Motor 3 phase sangat
dimungkinkan salah satu phase ada yang mati ( MCB/Sikringnya ) Putus
satu, sehingga yang diterima oleh Motor hanya 2 phase.
Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh
nilai resistor totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri
tersebut. Hal ini mengacu pada pengertian bahwa nilai kuat arus disemua titik
pada rangkaian seri selalu sama.
MenghitungResistorParalel
2. Hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang
berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum
Kirchoff pertama kali diperkenalkan
5 oleh seorang ahli fisika Jerman yang
bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum
Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.
Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan
dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini
sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law
(KCL).
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
∑ I masuk=∑ I keluar
I1 + I2 + I3 = I4 + I5
Penyelesaian:
Misalkan E1 = 6 V, E2 = 3 V, R1 = 8 W, R2 = 5 W, hambatan dalam r1 = r2 =1 W
rangkaian ini hanya terdiri dari sebuah loo, misalkan arahnya searah dengan arah
jarum jam maka kuat arus I dapat ditentukan dengan hukum II kirchoff yaitu:
-E1 + E2 + I (R1 +R2 + r1 + r2) =0
- 6 + 3 + I (8 +5 +1 +1) = -3 +I (15)
15 I = 3
7
Rangkaiannya menjadi:
Dalam suatu rangkaian listrik yang kuat arusnya tetap (lihat gambar 1)
terdapat Medan Listrik E yang merupakan Medan Konservatf. Medan Konservatif
8
memiliki sifat: Usaha yang diperlukan untuk membawa suatu muatan uji positif
dari suatu titik ke titik lainnya tidak bergantung pada lintasan yang dilaluinya.
Jika muatan uji positif dibawa berkeliling melalui titik a ke b ke c ke d dan
kembali lagi ke a, maka muatan uji tersebut tidak berpindah dan usaha yang
dilakukan sama dengan NOL, karena W = qV, maka V juga bernilai NOL,
sehingga:
Gaya gerak listrik (ggl) E dalam sumber tegangan menyebabkan arus listrik
mengalir sepanjang loop, dan arus listrik yang mendapat hambatan menyebabkan
penurunan tegangan.
1. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop dan kuat arus listrik
bertemu dengan kutub (+) potensial tegangan terlebih dulu, maka tanda
tegangan GGL adalah (+)
ε (+) ➔
2. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop dan kuat arus listrik
bertemu dengan kutub (-) potensial tegangan terlebih dulu, maka tanda
tegangan GGL adalah (-).
ε (-) ➔
Terdapat perjanjian tanda untuk arah kuat arus listrik (I) pada penurunan
potensial tegangan (I.R):
1. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop, maka tanda kuat arus listrik
adalah (+).
I (+) ➔
2. Jika arah kuat arus listrik berlawanan arah dengan arah loop, maka tanda kuat
arus listrik adalah (-).
I(-) ➔
3. KomponenPasif
Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang tidak memerlukan
sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen yang termasuk
komponenpasif adalah resistor, kapasitor,induktor dantransformator.
a) Resistor
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar
kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Macam-Macam Resistor
a) Resistor tetap
Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat
dari karbon,kawat atau paduan logam.
Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah
atau tidak tetap.Jenisnya yaitu hambatan geser,Trimpot dan Potensiometer.
11
Trimpot
Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari
suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot tersebut.
Potensiometer
b Kapasitor
13
Gambar17. Rangkaian RC hubungan seri dicatu oleh tegangan dc
Tegangan kapasitor menurun, arah arus berlawanan dari arah pengisian. Tegangan
pada R menjadi negatif dan berangsur-angsur tegangannya menjadi 0 volt.
Pengisian dan pengosongan masing-masing memerlukan 5 R.C (time constan).
Keterangan:
f = frekuensi(Hz)
C =kapasitansi (F)
c) Induktor
15
Simbol induktor
Prinsip kerja inductor
Jika seutas kawat tembaga diberi aliran listrik, maka di sekeliling kawat tembaga
akan terbentuk medan listrik. Dengan aturan tangan kanan dapat diketahui arah
medan listrik terhadap arah arus listrik. Caranya sederhana yaitu dengan
mengacungkan jari jempol tangan kanan sedangkan keempat jari lain
menggenggam. Arah jempol adalah arah arus dan arah ke empat jari lain adalah
arah medan listrik yang mengitarinya.
Hukum tangan kanan Jika arah arusnya berlawanan, kedua kawat tembaga
tersebut saling menjauh. Tetapi jika arah arusnya sama ternyata keduanya
berdekatan saling tarikmenarik. Hal ini terjadi karena adanya induksi medan
listrik. Dikenal medan listrik dengan simbol B dan satuannya Tesla (T). Besar
akumulasi medan listrik B pada suatu luas area A tertentu difenisikan sebagai
besar magnetic flux. Simbol yang biasa digunakan untuk menunjukkan besar
magnetic flux ini adalah Φ dan satuannya Weber (Wb = T.m2).
Karakteristik induktor
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan
fluktuasi arus yang melewatinya.
16
d) Tranformator
Komponen ini banyak dijual di pasar dengan ukuran dan keperluan tertentu.
sedangkan sifat-sifatnya adalah sebagi berikut :
Bentuk fisiknya empat persegi panjang dengan dilapisi pelat tipis dan
gulungan ditutup kertas. terdapat beberapa kaki, pada gulungan primer
terdapaat tiga kaki sedangkan sekunder tidak kurang dari sembilan kaki
Gulungan primer menerima arus AC PLN antara 110 – 240 Volt
Gulungan sekunder menhasilkan arus DC setelah arus AC di proses pada
kedua lilitan ini. tegangan yang di keluarkan mulai dari 4 sampai 12 volt
17
Gambar 17. Transformator
Simbol Transformator,
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan
primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik
pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet
yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke
kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul
ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Pada skema transformator,18ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir
pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan
sekunder akan berubah polaritasnya
Karakteristik transformator
Jenis Transformator
Transformator Step UP
Trafo Step Up ialah Trafo yang berfungsi untuk menaikan level teganan AC
atau tarafo dari rendah ke taraf yang lebih tinggi. Komponen tegangan sekunder
dijadikan tegangan Output yang lebih tinggi yakni dapat ditingkatkan dengan cara
memperbanyak lilitan di kumparan sekundernya sehingga jumlah lilitan kumparan
primer lebih sedikit. Trafo step up ini digunakan sebagai penghubung trafo
generator ke grid di dalam tegangan listrik.
19
Transformator Step Down
Trafo Step Down ialah Trafo yang berfungsi menurunkan taraf level tegangan
AC dari taraf yang tinggi ke rendah. Pada Trafo jenis ini, Rasio untuk jumlah
lilitan pada kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan pada kumparan
yang sekunder.
Trafo step down digunakan untuk mengubah tegangan grid yang tinggi menjadi
yang lebih rendah dimana dapat digunakan untuk peralatan rumah tangga.
Contohnya, untuk menurunkan taraf tegangan listrik dari PLN (220V) menjadi
taraf tegangan yang dapat disesuaikan dengan peralatan elektronik dirumah.
Kesimpulan
Jadi Hukum ohm mempelajari arus listrik pada rangkaian tertutup. Arus
listrik mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu
penghantar, seperti lampu senter,radio, dan televise. Alat-alat tersebut dapat
20
menyala (berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang
dihubungkan peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda potensial.Jika arus
listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut sebanding lurus
dengan tegangan listrik yang terdapat antara kedua penghantar tadi.
Daftar Pustaka
22